Antiseptik kulit
Tangan dengan sabun Tangan tanpa perlakuan
Koloni kasar : Bacillus subtilis Koloni menyebar : Proteus sp. Koloni webbing : Bacillus mycoides Koloni mukoid : Klebsiella sp.
12/20/2011
3 4
Streptococcus sp.
12/20/2011
Alpha-haemolytic Streptococci
Koloni dikelilingi oleh area dimana terjadi hemolisis parsial dan warna hijau kecoklatan (hemoglobin yang tereduksi) Sangat umum pada kulit dan sitem integumen, berperan sebagai flora normal, S.viridans Tidak dipengaruhi oleh lempeng / tablet optochin
12/20/2011
12/20/2011
Staphylococcus aureus
Pewarnaan Gram: Kokus gram positif dengan ukuran seragam, yang secara khusus dalam kelompok tetapi juga dapat berbentuk tunggal dan berpasangan
10
12/20/2011
Staphylococcus aureus
Menghasilkan warna kuning hingga krim atau terkadang putih pada agar darah
11
Staphylococcus epidermidis
Koloni biasanya bersifat non-haemolytic
12
12/20/2011
13
14
12/20/2011
MRSA
u/ mengenali staphylococci yang resisten terhadap metisilin, tes lempeng cefoxitin lebih digunakan dalam mendeteksi resistensi dibandingkan penggunaan lempeng metisilin, oxasilin, atau nafsilin Lempeng cefoxitin 30 g harus digunakan untuk mengetes resistensi metisilin/oxasilin Area batasan lempeng cefoxitin terbentuk setelah inkubasi semalaman
Tes katalase
Tes ini digunakan untuk membedakan bakteribakteri yang memproduksi enzim katalase, seperti Staphylococci, dari bakteri streptococci yang tidak memproduksi katalase Prinsip : katalase berperan sebagai katalisator yang memecah hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen
12/20/2011
Tes katalase
Organisme yg dites untuk menilai produksi katalase dengan memasukkannya ke dalam hidrogen peroksida (3% H2O2). Gelembung oksigen dihasilkan jika organisme merupakan penghasil katalase. Kultur tidak boleh lebih dari 24 jam
Staphylococcus sp. Catalase positive
Strain S.aureus yang memproduksi koagulase membentuk gumpalan ketika tumbuh di dalam plasma. Koagulase bebas mengubah plasma sitrat menjadi gel yang keras dan ikatan koagulase (faktor penggumpal) yang mengaglutinisasi kokus Koagulase bebas dideteksi dengan hadirnya gumpalan fibrin dalam tabung tes
12/20/2011
20
10
12/20/2011
11
12/20/2011
Dispenser disc
12
12/20/2011
NCCLS
Blood Agar
13
12/20/2011
28
Intermediate, kemungkinan: Utilitas potensial dari agen antimikroba di situs tubuh dimana ia mungkin terkonsentrasi (misalnya Infeksi Sluran Kemih) atau jika digunakan obat dgn konsentrasi tinggi. Agen (antimikroba) mungkin masih efektif terhadap bakteri isolasi yg diuji tapi mungkin kurang dibandingkan bakteri yg sudah rentan. Sebagai margin keamanan interpretatif untuk mencegah perubahan yang relatif kecil dari hasil tes dari yang mengarah ke perubahan besar dalam kategori interpretatif.
14
12/20/2011
29
Resisten: Antimikroba mungkin bukan pilihan yang tepat untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri isolasi yang diuji, baik karena organisme tidak dihambat oleh serumlevel yg dicapai obat atau karena hasil tes yang sangat berkorelasi dengan mekanisme resistensi yang membuat keberhasilan pengobatan diragukan
15
12/20/2011
M. tuberculosis memproduksi koloni yang terangkat , kering, krim yang berwarna kuning tua
32
16
12/20/2011
Mycobacterium leprae
Microscopy :
Basil merah padat atau embun-embun (manikmanik) , terfragmentasi, bentuk granular, terjadi sendiri atau di massa globi (AFB)
33
Candida albicans
di Sabourauds agar
Morfologi Koloni: Koloni bertumbuh cepat, halus, lunak(lembut), berkilau, dan memiliki warna yang lembut, disertai bau ragi / jamur yang khas
17
12/20/2011
Karakteristik mikroskopik : Sel-sel Jamur Gram positif; 4-6 m, berdinding tipis , selnya oval Direproduksi oleh tunas
Candida albicans
Dengan pewarnaan Lactophenol cotton Blue (LPCB
Blastospora
Karakteristik mikroskop : Sel-sel jamur, Blastospora yang memiliki spora yang tebal Sel tunas ( sel budding)
18
12/20/2011
Aspergillus sp.
di Sabourauds agar
Morfologi koloni: Koloni mempunyai penampilan yang kabur atau berbulu yang mana adalah miselium.
Microsporum gypseum
Macroconidia
Microconidia
Karakteristik/ciri mikroskopik: Macroconidia berlimpah, berbentuk gelendong dengan ujung bulat (tidak runcing seperti pada M. canis); Dinding cukup tebal, echinulate, terdiri dari 4-6 sel Microconidia yang berkelompok dan biasanya sesil (melekat pada dasar/sebagai lawan dari menggantung atau bertangkai) di sepanjang hifa
19
12/20/2011
Microsporum canis
Macroconidia dengan ujung melengkung atau bengkok
Microconidia
Karakteristik/ciri mikroskopis: Macroconidia berlimpah, besar, terdiri dari 6-15 sel, berbentuk gelendong/spindel, dengan ujung melengkung atau bengkok dan dinding tebal dan kasar (verrucose) Microconidia yang jarang, berbentuk club, berdinding halus dan biasanya sesil di sepanjang hifa
Trichophyton mentagrophytes
Karakteristik/ciri Mikroskopis : Macroconidia adalah berbentuk seperti cerutu dan berdinding tipis, memiliki keterikatan yang sempit dengan hifa, dan mengandung 1-6 sel Microconidia dalam kultur tepung sangat bulat dan berkerumun di cabang, konidiofor atau, dalam strain bulu, lebih kecil, lebih sedikit jumlahnya, dan berbentuk air mata Hifa spiral yang melingkar sering terlihat
Microconidia
20
12/20/2011
Epidermophyton floccosum
Macroconidia
Karakteristik/ciri Mikroskopis : Macroconidia yang halus, tipis-sampai sedikit berdinding tebal, dan berbentuk seperti pemukul/pentungan dengan ujung bundar, berisi 2-6 sel, dan ditemukan sendiri-sendiri atau dalam kelompok. Tidak ada Microconidia yang diproduksi Hifa bersepta (memiliki sekat-sekat pemisah)
Trichophyton rubrum
Karakteristik/ciri Mikroskopis :
Macroconidia
Macroconidia sempit dan berdinding tipis, dengan sisi yang paralel dan 4-10 sel. Mereka mungkin berlimpah, langka atau tidak ada Microconidia yang berbentuk air mata sangat tipis, langka, berkelompok dan biasanya terbentuk sendiri sepanjang sisi hifa Hifa bersepta
Microconidia
21
12/20/2011
Malassezia furfur
Pemeriksaan mikroskopis langsung: kelupasan/kerokan kulit menunjukkan bentuk bulat, tunas sel-sel ragi berdiameter sampai 8 m, bersama dengan fragmen hifa yang kadang-kadang bercabang dengan panjang bervariasi. Pemeriksaan langsung dengan mengerok kulit yang terinfeksi, kalium hidroksida 10-20%
22