Anda di halaman 1dari 44

NUTRISI DAN KULTIVASI MIKROBA

APA YANG DIPERLUKAN MAHLUK DIDUP?

Nutrisi (Hara makro dan hara mikro) Faktor tumbuh (growth factor) Sumber energi dan Elektron Kondisi lingkungan (fisik dan kimia)

T. Simarmata

Nutrisi/Hara ? : Elemen kimia (chemical elements) yang mutlak diperlukan organisme untuk biosintesis komponen sel maupun dan menjalan fungsi sel disebut nutrisi. Mikroba dan tanaman mengambil nutrisi tersebut dalam bentuk ion (anion = bermuatan negatif dan kation = bermuatan positif ) dan molekul sedangkan manusia/hewan mengambil dalam bentuk senyawa organik dan molekul Unsur hara makro (macro elements): jumlah yang relatif besar (% BK) : C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, S (NO3-1, NH4+, H2PO4-1, K+, Ca2+, Mg2+, SO4=, O2, CO2 dan H2O) Unsur hara mikro (micro elements atau trace elements): sedikit (ppm atau mg/kg atau g/g): Fe, Zn, Mn, Cl, Cu, B, Mo, Co, Ni (Cl-, Zn2+, Cu2+, Mn2+, Mo6+, Ni2+, B3+, Co+2)

T. Simarmata

PENGELOMPOKAN MIKROBA

Sumber Karbon
Autotrof : Karbon diooksida (CO2), CH4 (menggunakan C-1) Heterotof: Menggunakan karbon dari senyawa organik

Sumber Energi
Fototrof : Sinar matahari Chemotrof : Senyawa organik Elektron (Elektron donor dan elektrok akseptor)
Lithtrof : Menggunakan senyawa anorganik sebagai sumber elektron Organotrof : Senyawa organik sebagai elektron donor

Oksigen Aerob obligat: hanya dapat hidup jika terdapat oksigen Anaerob: mikroba yang hidup tanpa oksigen Anaerob fakultatif: dapat hidup dengan maupun tanpa oksigen Mikroaerofilik: hidup di lingkungan dengan kadar oksigen yang lebih rendah daripada kadar oksigen di udara.

T. Simarmata

Pengelompokan MIkroba Berdasarkan Oksigen

T. Simarmata

Tabel 1. Kategori nutrisi pada mikroorganisme berdasarkan sumber karbon dan energi)
Kategori Fotoautotrof Fotoheterotrof Khemoautotrof (litoototrof) Sumber Energi Cahaya Cahaya Komponen anorganik Sumber karbon CO2 Contoh mikroba Cyanobacteria, bakteri fotosintetik, alga

Bahan organik Bakteri fotosintetik CO2 Bakteri pengoksidasi sulfur, besi, dan amonia; beberapa tipe bakteri yang memproduski metana. Contoh: Nitrosomonas dan Nitrobacter yang mengoksidasi amonium sebagai sumber energi.

Khemoorgatotrof*

Bahan organik

Bahan orbanik Protozoa, fungi, sebagian besar bakteri

T. Simarmata

FAKTOR LINGKUNGAN
1) Suhu Psikhrofil, mikroba yang tumbuh dengan baik pada suhu di bawah 20oC, dan masih dapat tumbuh pada suhu 0oC. Mikroba ini berkembang di laut dalam, di habitat artik dan antartik serta di lemari es. Mesofil, mikroba yang tumbuh pada suhu 20-40oC. Beberapa bakteri mesofil dapat tumbuh (tetapi tidak optimal) pada suhu tinggi atau suhu yang lebih rendah. Fenomena inilah yang menyebabkan terjadinya keracunan masakan pada makanan di restoran, catering atau makanan yang disimpan di lemari es. Termofil, mikroba ini tumbuh optimum pada suhu di atas 45oC, bahkan ada yang di atas 100 oC (ekstrim). Habitat mikroba termofil meliputi sumber air panas, tanah-tanah tropis, kompos, aliran air panas di dasar laut.

T. Simarmata

T. Simarmata

2. pH (Kemasaman) Neutrofil, Mikroba yang hidup optimum pada pH netral (6-8), tidak dapat hidup pada pH di bawah 4 dan di atas 9.Contoh: bakteri Asidofil, Mikroba yang tumbuh optimum pada pH di bawah 5.5. Contoh: fungi, bakteri Thiobacillus yang hidup pada pH 2-3. Alkalofil, mikroba yang tumbuh optimum pada pH di atas 9, beberapa dapat hidup di atas pH 11.Contoh: Aktinomisetes, mikroba yang tumbuh di habitat danau dan tanah alkalin
T. Simarmata 8

3).Tekanan Osmotik Tekanan osmotik yang ditimbulkan oleh perbedaan ini dapat memecahkan sel. Beberapa arkhaeobakteri hanya dapat tumbuh pada konsentrasi elektrolit (biasanya NaCl), tinggi, sedikitnya 1.5 M NaCl untuk tumbuh dan 3 - 4 M NaCl untuk pertumbuhan optimal. Bakteri ini disebut bakteri Halofil yang bersifat halotoleran. 4). Karbon Dioksida (CO2). Kapnofil adalah mikroba yang memerlukan CO2 dalam konsentrasi yang tinggi. Contoh: Neisseria gonorrhoeae

T. Simarmata

MEDIA KULTUR

KOMPOSISI Medium Kimia (Sintetik): Jenis Dan Konsentrasi Bahan Kimia Terukur Dan Pasti Medium Kompleks: Jenis Dan Konsentrasi Bahan Penyusunnya Tidak Diketahui

MEDIA BERDASARKAN FUNGSI:


Media transport: menyimpan suatu spesimen yang akan dibawa ke suatu laboratorium; mengandung penyangga (buffer) dan garam-garam; mikroba tidak bermultiplikasi. Media yang diperkaya (enrichment media): memperbanyak sejumlah besar mikroba yang terdapat di dalam suatu spesimen. Media selektif: untuk mengisolasi dan mengindentifikasi mikroba tertentu dengan mencegah pertumbuhan kontaminan. Media diferensial: membedakan mikroba berdasarkan penampakannya pada medium Kaldu yang diperkaya (enrichment broth): mendukung dan memperkuat pertumbuhan mikroba tertentu dalam bersaing dengan kompetitornya.

T. Simarmata

10

MEDIA BERDASARKAN KONSISTENSI


Media padat yaitu media yang ditambah agar-agar sebanyak 1.5-2.0 % : Penghitungan Populasi Isolasi/Biakan murni Penampakan Koloni Media cair yang tidak mengandung agar-agar Perbanyakan (produksi inokulan) Perhitungan populasi (MPN) Media semisolid yang mengandung agar-agar sebanyak maksimal 0.5 % Pergerakan Bakteri.

Mengapa menggunakan agar-agar?


T. Simarmata 11

PERTUMBUHAN DAN REPRODUKSI


Pertumbuhan sel: adalah peningkatan massa menghasilkan pembelahan sel. dan isi sel yang

Reproduksi: peningkatan ukuran populasi (Sexual dan asexual)

a. Binnary fission: simetri dan asimetri b. Multiple fission c. Ternary fission d. Budding (kuncup) e. Fragmentasi. f. Pembentukan konidiospora atau sporangiospora. Doubling time = generation time.
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus sel ( 1-> 2 4 dst) doubling time yang terkecil kondisi pertumbuhan optimum. E.coli 20 menit, Mycobacterium leprae 2 minggu. T. Simarmata 12

T. Simarmata

13

T. Simarmata

14

T. Simarmata

15

Binary Fission

T. Simarmata

16
Figure 6.11

T. Simarmata

17

KURVA PERTUMBUHAN BAKTERI

Bacterial growth curve lag phase

log phase logarithmic phase


stationary phase death phase

Mathematics of growth Nt = 2nN0 n = t/g g = 0.301t log Nt log N0

Biphasic growth or diauxic growth Continuous culture

T. Simarmata

18

Kurva Pertumbuhan

T. Simarmata

19

1. Fase lag:
Belum terjadi peningkatan jumlah sel Sel beradaptasi dengan lingkungan baru Pertumbuhan tidak berimbang.

2. Fase log
Sel tumbuh dan membelah pada kecepatan maksimum pertumbuhan berimbang di akhir fase log: nutrisi esensil habis dan akumulasi senyawa toksik.

3. Fase stasioner
tidak ada peningkatan populasi sel menjadi tua. membentuk endospora dan metabolit sekunder

4. Fase kematian
Mikroba rusak dan kultur memasuki fase kematian. Lisis atau perubahan morfologi.

T. Simarmata

20

T. Simarmata

21

T. Simarmata

22

Jika 100 sel tumbuh dalam 5 jam menghasilkan 1,720,320 sel:

T. Simarmata

23

T. Simarmata

24
Figure 6.12b

T. Simarmata

25
Figure 6.13

PENGUKURAN PERTUMBUHAN BAKTERI

(Langsung dan Tidak Langsung)


Kuantitatif Populasi Massa (bobot) Aktivitas (Respirasi, Enzim, substrat, dll)

Kualitatif
Kekeruhan Perubahan warna pH dll

T. Simarmata

26

Direct Measurements of Microbial Growth


Plate Counts: Perform serial dilutions of a sample

T. Simarmata

27
Figure 6.15, top portion

Direct Measurements of Microbial Growth

T. Simarmata

28
Figure 6.19

T. Simarmata

29

T. Simarmata

30

Direct Measurements of Microbial Growth

Direct Microscopic Count

Terdapat 25 kotak = 25 X 14 = 350

T. Simarmata

31

T. Simarmata

32

DIRECT MEASUREMENTS OF MICROBIAL GROWTH METODA MPN

Multiple tube MPN test Count positive tubes and compare to statistical MPN table.

T. Simarmata

33
Figure 6.18b

T. Simarmata

34

T. Simarmata

35

Jika Pengenceran 10-7

Populasi = 43 X 107 sel

T. Simarmata

36

Plate Count
Inoculate Petri plates from serial dilutions

T. Simarmata

37
Figure 6.16

Plate Count
After incubation, count colonies on plates that have 25-250 colonies (CFUs)

T. Simarmata

38
Figure 6.15

T. Simarmata

39

T. Simarmata

40

T. Simarmata

41

Direct Measurements of Microbial Growth Filtration

T. Simarmata

42
Figure 6.17a, b

Turbidity

Estimating Bacterial Numbers by Indirect Methods

T. Simarmata

43
Figure 620

T. Simarmata

44

Anda mungkin juga menyukai