Anda di halaman 1dari 57

Topik 9.

Drainase Permukaan-dkk
Topik 9. Drainase Permukaan
Pendahuluan
Tujuan instruksional khusus: (a) mahasiswa mampu memahami perhitungan modulus
drainase, puncak limpasan dan dimensi saluran terbuka; (b) mampu merancang sistim
drainase permukaan
Bahan Ajar
Bahan Ajar terdiri dari; (1) Drainase ermukaan, (!) endugaan uncak "impasan, (#)
Teknik Drainase ermukaan
1. DRAINASE PERM!AAN
" DRAINASE PERM!AAN
Oleh
Dedi Kusnadi Kalsim
"aboratorium Teknik Tanah dan Air, $AT%TA &B
o Bo' !!( Bogor 1)((!, Tilp ((!*1) )!+,!!*, %-mail: dedkus.telkom,net
3.1 PENDAHULUAN
Berdasarkan peruntukann/a drainase dapat dibagi kedalam: (1) Drainase lahan pertanian;
(!) Drainase perkotaan; (#) Drainase lapangan terbang; (0) Drainase lapangan olah-raga,
Berdasarkan si1atn/a diklasi1ikasikan dalam : (1) Drainase alami (natural drainage) dan
(!) Drainase buatan (man-made drainage), Berdasarkan sasaran pengendaliann/a, drainase
dapat dibedakan dalam (1) drainase permukaan (surface drainage) dan (!) drainase bawah
permukaan (sub-surface drainage), Drainase permukaan menitik beratkan pada
pengendalian genangan air di atas permukaan tanah, sedangkan drainase bawah-permukaan
pada kedalaman air-tanah di bawah permukaan tanah, ada kuliah ini akan dibahas
drainase lahan pertanian, terutama dalam bentuk drainase buatan dengan seban/ak
mungkin meman1aatkan drainase alamiah /ang ada,
Drainase lahan pertanian dide1inisikan sebagai pembuatan dan pengoperasian suatu sistem
dimana aliran air dalam tanah diciptakan sedemikian rupa sehingga baik genangan maupun
kedalaman air-tanah dapat dikendalikan sehingga berman1aat bagi kegiatan usaha-tani,
De1inisi lainn/a: drainase lahan pertanian adalah suatu usaha membuang 2kelebihan air3
secara alamiah atau buatan dari permukaan tanah atau dari dalam tanah untuk menghindari
pengaruh /ang merugikan terhadap pertumbuhan tanaman, ada lahan bergelombang
drainase lebih berkaitan dengan pengendalian erosi, sedangkan pada lahan rendah (datar)
lebih berkaitan dengan pengendalian banjir (flood control),
3.2 ANALISIS PENGARUH DRAINASE TERHADAP PERTANIAN
Tujuan Drainase pertanian adalah reklamasi (pembukaan) lahan dan pengawetan tanah
untuk pertanian, menaikkan produkti4itas tanaman dan produkti4itas lahan (menaikkan
intensitas tanam dan memungkinkan di4ersi1ikasi tanamanan) serta mengurangi ongkos
Teknik Iri#asi dan Drainase
1
Topik 9. Drainase Permukaan-dkk
produksi, Tujuan tersebut di atas dicapai melalui dua macam pengaruh langsung dan
sejumlah besar pengaruh tidak langsung (5ambar 1), engaruh langsung terutama
ditentukan oleh kondisi hidrologi, karakteristik hidrolik tanah, rancangan sistim drainase
/akni : a, enurunan muka air tanah di atas atau di dalam tanah, b, 6engeluarkan sejumlah
debit air dari sistim, engaruh tak-langsung ditentukan oleh iklim, tanah, tanaman, kultur
teknis dan aspek sosial dan lingkungan, engaruh tak-langsung ini dibagi kedalam
pengaruh berakibat positi1 dan /ang berakibat negati1 (berbaha/a),
engaruh tak-langsung dari pembuangan air :
a, engaruh positi1 :
encucian garam atau bahan-bahan berbaha/a dari pro1il tanah
eman1aatan kembali air drainase
b, engaruh negati1 :
7erusakan lingkungan di sebelah hilir karena tercemari oleh garam
5angguan terhadap in1rastruktur karena adan/a saluran-saluran
engaruh tak-langsung dari penurunan muka air tanah :
a, engaruh positi1 :
6empertinggi aerasi tanah
6emperbaiki struktur tanah
6emperbaiki ketersediaan 8itrogen dalam tanah
6enambah 4ariasi tanaman /ang dapat ditanam
6enambah kemudahan kerja alat dan mesin pertanian (Workability)
6empertinggi kapasitas tanah untuk men/impan air
b, engaruh negati1 :
Dekomposisi tanah gambut (peat soil)
enurunan permukaan tanah (Land subsidence)
9ksidasi cat-clay
engaruh positi1 dan negati1 harus dipertimbanghkan dalam e4aluasi ekonomi seperti
tergambar dalam diagram 5ambar #,1, :ntuk melihat secara kuantitati1 pengaruh drainase
terhadap produksi pertanian, seseorang dapat melakukan suatu percobaan dengan
mem4ariasikan rancangan drainase dan mengukur produksi tanaman, ;uatu prosedur
langsung seperti ini dapat digambarkan seperti pada 6etoda A (5ambar #,!), <ariable
keteknikan (engineering) tergantung pada tipe drainase /ang digunakan seperti pada Tabel
#,1 di bawah ini,
6etoda A han/a berlaku untuk suatu daerah tertentu dan tidak dapat diaplikasikan untuk
daerah lainn/a karena hubungan A sangat tergantung pada tipe tanah, iklim, hidrologi,
topogra1i, kultur teknis tanaman, :ntuk mendapatkan aplikasi /ang lebih luas, maka perlu
diintrodusir suatu 4ariabel lain seperti pada B dan =,
Teknik Iri#asi dan Drainase
2
Topik 9. Drainase Permukaan-dkk
Tabel #,1, =ontoh 4ariable keteknikan dalam drainase
Tipe Drainase <ariabel keteknikan
Drainase bawah permukaan, gra4itasi
Drainase bawah permukaan, dengan
sumur pompa
Drainase permukaan, pre4enti1
arit, kolektor
kedalaman, spasing, ukuran pipa
kedalaman, spasing, kapasitas pompa
panjang dan kemiringan lahan
dimensi, kemiringan saluran
>ubungan B merupakan pengaruh langsung dari drainase dan merupakan karaktersitik
1isik-hidrolik sehingga dapat dikembangkan rumus-rumus untuk memecahkann/a dan
dapat berlaku secara umum, >ubungan = han/a bersi1at regional, tidak dapat diberlakukan
secara umum, :ntuk mendapatkan aplikasi /ang lebih luas hubungan = harus dipecah lagi
dengan menambahkan pengaruh tak-langsung dari drainase D dan % (5ambar #,*), ;uatu
contoh hubungan = di &nggris adalah data produksi winter wheat pada berbagai kedalaman
air tanah pada waktu musim winter seperti pada 5ambar #,0, Dari gambar #,0 kelihatan
bahwa pada kondisi di daerah tersebut suatu rancangan drainase untuk menurunkan air
tanah lebih dalam dari )( cm merupakan drainase /ang berlebihan,
:ntuk mendapatkan aplikasi /ang lebih luas maka hubungan = harus dipecah kedalam
hubungan lainn/a dengan bantuan 4ariabel tambahan untuk menggambarkan pengaruh tak-
langsung drainase, rosedur seperti ini digambarkan dalam 5ambar #,*, >ubungan %
dispesi1ikasi lebih rinci pada 5ambar #,),
Dari uraian di atas terlihat bahwa drainase lahan pertanian adalah merupakan interdisiplin
dari berbagai ilmu, ada suatu pro/ek drainase beberapa aspek berikut ini perlu
diperhitungkan :
edolog/ dan pertanian (kondisi tanah, produkti4itas tanaman, operasi usahatani,
irigasi)
>idrologi dan 5eologi (neraca air permukaan dan bawah permukaan, kondisi a?ui1er)
>idrolik (aliran air-tanah dan saluran terbuka dalam kaitann/a dengan gradient
hidrolik)
Teknologi (mesin dan bahan)
%konomi (B@= ratio, pembia/aan)
;osio-%konomi (organisasi petani, sikap petani, hukum, distribusi keuntungan dan
bia/a)
"ingkungan (sumber da/a alami, ekologi),
3.3 DRAINASE, ISIKA TANAH DAN PERTU!"UHAN TANA!AN
#,#,1 $isika Tanah
#,#,1,1 Aerasi tanah
Akar tanaman memerlukan oksigen untuk respirasi dan akti1itas metabolisma lainn/a, &a
men/erap air dan hara tanah dan menghasilkan =9
!
/ang harus dipertukarkan dengan 9
!
dari atmos1ir, roses aerasi terjadi dengan di1usi dan aliran massa /ang memerlukan ruang
pori tanah, Apabila akar berkembang dengan baik maka air dan hara harus tersedia secara
bersamaan,
Teknik Iri#asi dan Drainase
3
Topik 9. Drainase Permukaan-dkk
ori tanah terdiri dari pori kapiler untuk pen/impanan air dan pori non-kapiler untuk
pertukaran gas, ada tanah liat berat meskipun ruang pori sebesar )(A atau lebih, hampir
semua ruang pori termasuk pori kapiler, ori tersebut apabila dalam keadaan jenuh air
tidak mudah untuk didrainasekan, ;ebalikn/a pada tanah berpasir seringkali pori kapiler
sangat kecil jumlahn/a, sehingga mudah didrainasekan akan tetapi air /ang dapat ditahan
untuk tanaman sedikit sekali,
ada saat perkecambahan, benih mengabsorbsi air dan akar berkembang sehingga mampu
mengabsorbsi air pada kedalaman tanah /ang lebih dalam, Apabila selama
perkembangann/a menemui tanah jenuh air, maka perkembangan akar akan terhambat,
ada situasi muka air tanah /ang dangkal maka pertumbuhan akar akan:
erakaran lebih pendek, sistim perakaran menempati 4olume tanah /ang kecil dan
kadang- kadang akar berkembang ke arah atas
embentukan bulu-bulu akar terhambat
"aju absorbsi air dan hara dan laju transpirasi akan berkurang,
Akibatn/a :
Daun akan memucat (menguning)
roses reprodukti1 terhambat, bunga dan buah muda jatuh premature,
Aerasi dan kondisi lengas tanah /ang baik pada sebagian besar pro1il tanah akan
merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar ke semua arah sehingga mampu
mengekstrak air dan hara dalam jumlah besar, ;uatu gambaran rata-rata penetrasi akar
pada kondisi lengas tanah /ang optimum din/atakan pada tabel di bawah ini (4an de 5oor,
1B+!) , en/impangan dari angka rata-rata tersebut seringkali dijumpai karena adan/a
perbedaan jenis tanah dan 4arietas tanaman, <olume akar tidak men/ebar seragam ke
seluruh kedalaman akar, akan tetapi umumn/a sekitar +(A dari 4olume akar terdapat pada
lapisan pertama dengan kedalaman #( cm sampai )( cm di bawah tanah,
#,#,1,! ;truktur Tanah
;truktur tanah (agregasi dan pen/usunan partikel tanah) /ang baik berarti kondisi /ang
menguntungkan untuk aerasi dan simpanan lengas tanah, dan juga hambatan mekanik
pertumbuhan akar akan berkurang dan tercipta stabilitas traksi untuk peralatan pertanian,
Drainase mempengaruhi struktur tanah melalui pengaruhn/a terhadap le4el muka air
tanah,
Tabel #,! , Cata-rata kedalaman perakaran tanaman pada kondisi
lengas tanah optimum (4an de 5oor, 1B+!)
Tanaman 7edalaman (cm)
bawang, kubis, kacang-kacangan
kentang, terong
cabe
kelapa, sawit
jagung,tebu, melon, jeruk
kapas
#( - )(
)(
)( - B(
)( - 1!(
1*( - 1D(
1!(

Teknik Iri#asi dan Drainase
4
Topik 9. Drainase Permukaan-dkk
#,#,1,# ;uhu tanah
enurunan lengas tanah dan bertambahn/a kandungan udara akibat drainase, menghasilkan
penurunan panas spesi1ik tanah, Air memerlukan panas * kali lebih besar untuk menaikkan
suhu dari pada tanah kering, Akibatn/a tanah basah dengan lengas tanah sekitar *(A akan
memerlukan panas sekitar !,* kali lebih besar dari pada tanah kering, :ntuk
perkecambahan benih diperlukan suhu tanah tertentu,
#,#,1,0 7emampuan kerja (workability) dan Da/a ;angga (bearing capacity)
:ntuk pengolahan tanah diperlukan lengas tanah sekitar kapasitas lapang atau sedikit di
bawah kapasitas lapang, ada penggunaan alat@mesin mekanis, jumlah hari kerja operasi
alat perlu mendapatkan perhatian, Drainase meningkatkan jumlah hari kerja peralatan,
Tergantung pada jenis traktorn/a umumn/a traktor roda empat akan mampu beroperasi di
lapang jika da/a sanggan/a lebih dari * kg@cm
!
, ;emakin besar kadar air tanah da/a
sanggan/a semakin kecil,
engalaman di daerah irigasi di Ealur antura (antai :tara) menunjukkan bahwa karena
kurangn/a saluran drainase di lahan sawah, maka pengolahan tanah pada waktu 6T! tidak
dapat dilakukan lebih awal sesuai dengan jadwal irigasi, erlu waktu sekitar 1 - ! bulan
setelah panen 6T1, dimana air dapat dibuang sehingga traktor dapat masuk dan bekerja di
petakan sawah, Begitu juga ! minggu menjelang panen, drainase tidak bekerja optimum
sehingga tanah masih tetap basah akibatn/a Combine Harvester tidak dapat bekerja,
#,#,1,* enurunan Tanah (subsidence)
enurunan tanah akibat drainase terutama terjadi pada tanah /ang baru dibuka
(direklamasi), :ntuk tanah gambut subsidence terjadi akibat dari drainase /ang
disebabkan oleh si1at-si1at 1isika dan kimia (oksidasi bahan organik) , ada tanah gambut,
drainase dapat mempercepat proses pematangan tanah,
Tabel #,#, roduksi berbagai tanaman pada berbagai kedalaman air-tanah
(4an >oorn, 1B*D)
Tanaman Eumlah
tahun
>asil Celati1 (A) pada berbagai kedalaman
air-tanah (cm)
>asil (kg@ha)
0( )( B( 1!( 1*( 1((A
5andum ) *D ++ DB B* 1(( 0,)((
Barle/ * *D D( DB B* 1(( 0,1((
9ats # 0B +0 D* BB 1(( *,(((
eas 0 *( B( 1(( 1(( 1(( !,+*(
Beans # +B D0 B( B0 1(( #,1((
7entang 1 B( 1(( B* B! B) !),(((
#,#,! 7imia Tanah
#,#,!,1 asok (supply) >ara
Berbagai akti1itas mikro-organisma dan bakteri tergantung pada aerasi /ang baik, $iksasi
8itrogen dan 8itri1ikasi adalah dua prinsip proses aerobik /ang berpengaruh penting pada
Teknik Iri#asi dan Drainase
5
Topik 9. Drainase Permukaan-dkk
pertumbuhan tanaman, ;emakin dalam penetrasi akar maka semakin ban/ak hara /ang
tersedia untuk tanaman, Dekomposisi bahan organik oleh mikroba akan terjadi pada
drainase /ang baik sehingga ketersediaan hara akan lebih baik pula, Dalam keadaan
anaerobik akan terjadi penumpukan 6n dan $e /ang berbaha/a untuk tanaman,
enggenangan terus-terusan pada padi akan menghasilkan akumulasi >
!
; /ang berbaha/a
untuk tanaman, drainase sewaktu-waktu dapat menghindari akumulasi tersebut, ada tanah
dengan muka air tanah dangkal maka daun akan menguning sebagai indikasi kekurangan
8, engaruh drainase terhadap produksi jagung dapat dilihat pada tabel di bawah ini,
#,#,!,! ;alinitas dan Alkalinitas Tanah
;alinitas tanah berkaitan dengan konsentrasi tinggi dari garam terlarut dalam lengas tanah
pada daerah perakaran, 7onsentrasi garam terlarut /ang tinggi ini men/ebabkan tekanan
osmotik /ang tinggi sehingga mempengaruhi pertumbuhan tanaman dengan cara
menghambat pengisapan air oleh akar, ada tanah dengan konsentrai 8a /ang tinggi
(alkalinitas) biasan/a disertai dengan p> tinggi (p> F B) juga mempengaruhi kondisi 1isik
tanah akibat dari dispersi partikel liat, >asiln/a adalah struktur tanah /ang jelek, >al ini
akan mengurangi laju in1iltrasi dan perkolasi tanah dan juga mengurangi laju di1usi gas,
engaruh utama salinitas pada pertumbuhan dan produksi tanaman adalah :
erkecambahan benih akan terhambat
;ecara 1isiologis tanaman akan kering dan la/u
ertumbuhan tanaman terhambat, daun kecil, ruas pendek dan percabangan sedikit,
Daun berwarna hijau kebiruan
embungaan terhambat, biji lebih kecil
;ebagai akibatn/a produksi juga akan berkurang,
Tabel #,0, roduksi jagung (kg@ha) dalam kaitann/a dengan kondisi drainase dan pemupukan
8itrogen (;umber: ;halhe4et dan Gwerman, 1B)!)
emupukan 7ondisi Drainase
Baik ;edang Buruk
89
#
-
!,D(( !,(#) 1,1B(
8>
0
H
#,#!( 1,DB* *B1
Tanpa !,D0# B#1 !0B
Toleransi tanaman terhadap salinitas din/atakan dengan kondukti4itas listrik ekstrak jenuh
tanah (%=e dalam mmho@cm) di daerah perakaran tanaman, Berdasarkan percobaan di
lapangan beberapa tanaman seperti gandum, padi, oat dan r/e tahan pada %=e I 0 - D
mmhos@cm, Tanaman lainn/a seperti kapas, sa/uran, kurma tahan pada %=e I D - 1)
mmhos@cm (Tabel #,*), Beberapa pengarang men/atakan salinitas dalam satuan d;@m (desi
;iemens@m), 7on4ersi satuan ini d;@m I m;@cm (mili ;iemens@cm I mmhos@cm)
#,#,!,# 7emasaman (Acidity)
ada tanah /ang mengandung pyrite atau disebut juga cat-clay ($e;
!
) maka dengan
drainase akan terjadi oksidasi membentuk >
!
;9
0
sehingga p> tanah kurang dari #
(masam), roses tersebut disertai juga dengan terbentukn/a $e
HH
dan Al
HHH
/ang mudah
Teknik Iri#asi dan Drainase
6
Topik 9. Drainase Permukaan-dkk
larut (soluble) dan berbaha/a pada tanaman, roses ini terutama terjadi di daerah pasang-
surut, roses tersebut digambarkan dengan reaksi kimia sebagai berikut :
$e;
!
H 1*@0 9
!
H +@! >
!
9 $e(9>)
#
H ! ;90
I
H 0 >
H
roses pemasaman tanah terjadi, dan pada kondisi masam terjadi pembongkaran kisi-kisi
mineral liat sehingga dilepaskan Al
#H
/ang bersi1at racun bagi tanaman, "ahan bersul1at
masam biasan/a sering terjadi di daerah pasang-surut, sehingga proses drainase harus
dijaga sedemikian rupa supa/a oksidasi lapisan pirit ini tidak terjadi, Budida/a padi di
mana selalu dalam keadaan tergenang biasan/a masih dapat dilakukan di lahan tersebut
walaupun hasiln/a tidak begitu memuaskan, Drainase permukaan dengan pencucian
(leaching) pada musim hujan pada jangka waktu panjang dapat membantu reklamasi lahan
sul1at masam,
;ebagai tentati1 kedalaman air tanah optimum untuk berbagai jenis tanaman pada berbagai
jenis tekstur tanah dapat dilihat pada Tabel #,) di bawah ini,
Tabel #,*, Toleransi ;alinitas Tanah dan p> ada Berbagai Eenis Tanaman
1
TA8A6A8 ;A"&8&TA; (mmhos@cm) pada
pengurangan produksi (A)
>
( 1( !* *( 1(( 7&;ACA8 9T&6:6
Buncis 1 1,* !,# #,) ),* *,! - D,! ),( - +,(
=abai 1,* !,! #,# *,1 D,* *,! - D,! ),( - +,)
Eagung 1,+ !,* #,D *,B 1( *,! - D,* *,D - +,D
7acang Tanah #,! #,* 0,1 0,B ),* *,0 - D,! ),( - +,*
7edelai * *,* ),! +,* 1( *,! - D,! *,* - +,*
7elapa 0 D 1! 1) !* 0,* - D,* *,! - +,*
8enas (,* 1 ! # ) 0,( - +,D *,( - ),*
adi # #,D *,1 +,! 1! 0,* - D,! *,* - +,*
;awit (,* 1 ! # D #,* - +,* *,( - ),*
;emangka !,* #,# 0,0 ),# 1( *,( - D,! *,) - +,)
Tomat !,* #,* * +,) 1!,* *,( - D,! ),( - +,*
Tabel #,), Tentati1 kedalaman air-tanah optimum
Eenis Tanaman
Tekstur Tanah
Berpasir (sandy) "empung@debu
(loamsilt)
"iat (clay)
Cumput-rumputan (,* (,) (,+
Biji-bijian, tebu (,) (,+ (,D
Tanaman berumbi, serat-seratan,
min/ak biji, sa/uran
(,D (,B 1,(
Buah-buahan (pohon) 1,( 1,! 1,0
"ahan /ang diberakan untuk
sementara dengan kenaikan kapiler
dari air-tanah /ang salin
1,! 1,* 1,#
1
;umber: ;/s =,; %, <an Canst; E, Deba4e/e; $, Beernaert, 1BB#, "and %4aluation art &&&: =rop
Ce?uirements, Agricultural ublications 8o +, 5eneral Administration 1or De4elopment =ooperation,
Belgium
Teknik Iri#asi dan Drainase
7
Topik 9. Drainase Permukaan-dkk
5ambar #,1, Diagram pengaruh drainase pada pertanian dan e4aluasi ekonomi
Teknik Iri#asi dan Drainase
BIAYA KERUGIAN
INSTALASI
OPERASI
DAN PEMELIHARAAN
SISTEM
DRAINASE
MEMBUANG
KELEBIHAN AIR
MENURUNKAN
MUKA AIR-TANAH
NEGATIF POSITIF
NEGATIF POSITIF
TUJUAN
REKLAMASI
KONSERVASI
MENAIKKAN HASIL
TANAMAN
DIVERSIFIKASI TANAMAN
MEMUDAHKAN OPERASI
MESIN
DAN ALAT PERTANIAN
BIAYA KERUGIAN
ANALISA BIAYA
KEUNTUNGAN DAN
KERUGIAN
Hubungan Ekonom
Hubungan F!k
Hubungan So!a"-
Po"#k
K$un#ungan
8
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
5ambar #,!, 6etoda A
5ambar #,#, emecahan A menjadi B dan =
5ambar #,0, >ubungan = (Departemen ertanian &nggris, berdasarkan pengamatan
pada tanah liat Dra/ton selama * tahun)
5ambar #,*, >ubungan = dipecah 6enjadi D dan %
Teknik Iri#asi dan Drainase
9
Va%a!kan &a%ab$" $ngn$$%ng
S!#$m D%ana!$
Uku% P%o'uk!
Tanaman
Ka%ak#$%!#k
Tana(
Fak#o%
P$%#umbu(an
Fak#o%
P$ng$"o"aan
P%o'uk#&#a!
Tanaman
Fa%m
Manag$m$n#
Ba)a
P%o'uk!
*
D
E
M!a"+ So" ,o%kab"#)- !o"
!ub!'$n.$- I%%ga#on
/o!!b"#)
Engn$$%ng
Va%ab"$!
0a#$%-Tab"$
R$gm$
*%o/
P%o'u.#&#)
B
*
Hubungan A
T$%ERANSI TANAMAN TER&ADAP SA%INITAS
(Sumber: Sys C. et al . , 1993. Land Eval uati on. Agri c.Publ .o !. "el gi um#
123456789:2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
2
7
2
8
2
9
2
:
3
1
3
2
3
3
3
4
3
5
3
6
NENAS
SA0IT
BUN*IS
*ABAI
JAGUNG
SEMANGKA
TOMAT
PADI
KA*ANG TANAH
KELAPA
KEDELAI
SA%INITAS TANA& 'mmhos()m*
P$ng; P%o'; 1<
P$ng; P%o'; 21<
P$ng; P%o'; 36<
P$ng; P%o'; 61<
P$ng; P%o'; 211<
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
5ambar #,), $aktor-1aktor dalam hubungan D dan % pada 5ambar #,*
Teknik Iri#asi dan Drainase
10
INSTALASI SISTEM DRAINASE
P$nu%unan Muka A%-Tana( 'an
P$ng$%ngan Tana(
FISIKA TANAH
A$%a!
S#%uk#u%
Su(u
S#ab"#a!
0o%kab"#)
Sub!'$n.$
KIMIA=BIOLOGI
R$!/%a! Aka%
K$'a"aman P$%aka%an
Pa!ok Ha%a
K$a!aman Tana(
A"ka"n#a! Tana(
Gu"ma=Hama=P$n)ak#
HIDROLOGI
E&a/o%a!
In>"#%a!
Run-o>>
R$mb$!an
Kua"#a! A%
Sa"n#a! Tana(
RESPONS TANAMAN ? PERUBAHAN SISTEM USAHA-TANI
B @P$nga%u( Lang!ungA
P$nga%u( Tak-Lang!ung
D
E
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
!, PEND+AAN PN,A! %IMPASAN
4 PENDUGAAN PUNCAK LIMPASAN
Oleh
Dedi Kusnadi Kalsim
Laboratorium Teknik Tanah dan Air, FATETA I!
o !o" 220 !o#or 16002, Ti$% &0251' 627(225, E)mai$* tta+bo#or(,a-antara(net(id
#.1 !e$%da Rasi%nal
6etoda rasional men/atakan bahwa puncak limpasan pada suatu DA; akan diperoleh pada
intensitas hujan maksimum /ang laman/a sama dengan waktu konsentrasi (Tc), Jaktu
konsentrasi adalah laman/a waktu /ang diperlukan untuk pengaliran air dari /ang paling
ujung dari suatu DA; sampai ke outlet, Apabila lama hujann/a kurang dari waktu
konsentrasi, maka intensitasn/a kemungkinan lebih besar akan tetapi luas DA; /ang
memberikan kontribusi terhadap debit akan lebih kecil dari total luas DA; (A), Apabila
lama waktu hujan lebih besar dari waktu konsentrasi maka luas areal sama dengan total
luas DA; (A) tetapi intensitasn/a kurang dari intensitas hujan pada lama hujan sama
dengan Tc,
Cumus metoda Casional din/atakan :
a, :ntuk satuan seragam

! C i A , ,
&0,1@

dimana K : puncak limpasan ("
#
T
-1
); = : koe1isien limpasan ( ( L = L1); i : intensitas
hujan maksimum dengan lama hujan sama dengan waktu konsentrasi (",T
-1
); A: luas DA;
("
!
),
b, Dalam satuan khusus di mana i dalam mm@jam; A dalam hektar dan K dalam m
#
@det,
maka rumus tersebut din/atakan:

! C i A ( ((!D , , ,
&0,!&
:ntuk pendugaan waktu konsentrasi (Tc) terdapat beberapa metoda :
a. !e$%da Ki'(i)h *1+#,- .

"c L #

( (1B*
( ++ ( #D*
,
, ,
&0,#&
Tc : waktu konsentrasi (menit); ": maksimum panjang aliran (m); ;: gradient DA; (meter
perbedaan ele4asi dibagi meter panjang ("))
/. Rumus Rhi0a

"
L
w
1
1

(detik) &0,0a&

( )
w
h
L
1
( )
!(
,
(m@det) &0,0b&
a$au
Teknik Iri#asi dan Drainase
11
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
"
L
w
$am
!
!
( )
&0,0c&
( )
w
h
L
!
( )
+!
,
(km@jam) &0,0d&
Tabel 0,1 , Jaktu konsentrasi (menit) untuk DA; kecil (Berdasarkan rumus 7irpich)
an.an#
a$iran ma"
&m'
/ata)rata #radient &0'
0(05 0(1 0(5 1 2 5
100 12 9 5 4 3 2
200 20 16 8 7 5 4
500 44 34 17 14 10 8
1000 75 58 30 24 18 13
2000 130 100 50 40 31 22
3000 175 134 67 55 42 30
4000 216 165 92 70 54 38
5000 250 195 95 82 65 45
). K'a1en
;ama dengan ChiMa han/a kecepatan aliran din/atakan sebagai berikut :
;lope w1 (m@det)

F 1@1(( #,*
1@1(( - 1@!(( #,(
L 1@!(( !,1
d. California Highway Department (1942)
"
L
H

_
,

11B
#
( #D*
,
,
&0,*&

T : waktu konsentrasi (jam); " : jarak horiMontal (mile); > : beda tinggi (1eet),
e, :ntuk pendugaan intensitas hujan dengan lama hujan kurang dari !0 jam di Eepang
digunakan rumus empirik dari !%n%n%/e :
( )
r
%
t
t
n

!0
!0
!0
&0,)&
r
t
: intensitas hujan dengan t jam (mm@jam); C
!0
: maksimum hujan !0 jam (mm); n :
koe1isien /ang besarn/a antara 1@# - !@#
Teknik Iri#asi dan Drainase
12
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
Di &ndonesia dikenal suatu metoda rasional /ang disebut metoda !el)hi%' (1B10) dan
metoda De' 2edu3en (1B#+), ;ecara umum metoda Casional ditulis sebagai :
! a b & A
n n
, , ,
&0,+&
K
n
: puncak limpasan (m
#
@det) untuk perioda ulang tertentu; a : koe1isien limpasan; b:
koe1isien pengurangan luas daerah hujan; ?
n
: curah hujan dalam m
#
@(det,km
!
) dengan
perioda ulang tertentu; A : luas DA; (km
!
),
:ntuk menghitung K
n
ada ! metoda /ang dapat digunakan :
(1) 6etoda De' 2edu3en untuk luas DA; sampai 1(( km
!
(1(,((( hektar)
(!) 6etoda !el)hi%' untuk luas DA; lebih besar dari 1(( km
!
,
7edua metoda tersebut telah menetapkan hubungan empiris a, b dan ?
n
, Jaktu konsentrasi
din/atakan sebagai 1ungsi dari debit puncak, panjang sungai dan kemiringan rata-rata
DA;,
*1- !e$%da !el)hi%' *1+1#-.
=urah hujan ?
n
din/atakan sebagai intensitas hujan rata-rata sampai terjadin/a debit
puncak /ang laman/a sama dengan waktu konsentrasi (T), =urah hujan ?
n
din/atakan
sebagai hujan terpusat (point rainfall) dan dikon4ersikan ke luas daerah hujan dengan b,?,
Dalam 5ambar 0,1, luas daerah hujan b,? (m
#
@(det,km
!
)) din/atakan sebagai 1ungsi waktu
lama hujan (jam) dan luas daerah hujan $ (km
!
) untuk curah hujan sehari sebesar !(( mm,
b,? untuk $ I ( dan T I !0 jam, dihitung sebagai berikut :
b & ,
,
,


( ! 1((( 1(((
!0 #)((
! #1 m
#
@(det,km
!
)

Bila curah hujan dalam sehari ?
n
berbeda dengan !(( mm, maka harga pada 5ambar
tersebut akan berubah secara proporsional, misaln/a untuk hujan I !0( mm, maka harga
b,?
n
dari $ I ( dan T I !0 jam akan menjadi
b,?
n
I !,#1 ' (!0(@!(() I !,++ m
#
@(det,km
!
)
<ariasi luas daerah hujan diperkirakan berbentuk bundar atau elips (5ambar !), :ntuk
menemukan luas daerah hujan di suatu DA;, sebuah elips digambar mengelilingi batas-
batas DA;, anjang sumbu /ang pendek minimal harus !@# dari sumbu terpanjang, 5aris
elips tersebut mungkin memintas ujung DA; /ang memanjang, "uas elips $ (,a,b)
digunakan untuk menentukan harga b,?
n
untuk luas DA; A, ada 5ambar 0,1, diberikan
harga-harga b,? untuk masing-masing luas $,
Jaktu 7onsentrasi :
Teknik Iri#asi dan Drainase
13
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
6elchior menetapkan waktu konsentrasi (Tc) sebagai berikut :
" L ! '
c


(1D)
( ! ( 0
,
, ,
&0,D&
di mana Tc : waktu konsentrasi (jam); " : panjang sungai (km); K : debit puncak (m
#
@det); &
: gradient rata-rata DA;
:ntuk penentuan gradient DA;, 1( persen bagian hulu dari panjang DA; tidak dihitung,
Beda ele4asi dan panjang DA; diambil dari suatu titik (,1 " dari batas hulu DA; (lihat
5ambar 0,!),
7oe1isien "impasan (=)
7oe1isien "impasan = dipengaruhi oleh karaktersitik 1isik DA; /akni si1at dan jenis tanah,
tata-guna lahan, kemiringan lahan dan sebagain/a, Beberapa pustaka koe1isien limpasan =
adalah seperti sebagai berikut (Tabel 0,!):
5ambar 0,1, "uas daerah hujan 6elchior
Teknik Iri#asi dan Drainase
14
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
Tabel 0,!, 7oe1isien limpasan = untuk metoda Casional berdasarkan lereng,
tanaman penutup tanah dan tekstur tanah
!
"ereng (A) "empung berpasir
(sand/ loam)
"iat dan debu
berlempung
(cla/ and silt loam)
"iat berat
(tight cla/)
>:TA8
( - *
* - 1(
1( N #(
(,1(
(,!*
(,#(
(,#(
(,#*
(,*(
(,0(
(,*(
(,)(
adang Cumput
( - *
* - 1(
1( N !(
(,1(
(,1*
(,!(
(,#(
(,#*
(,0(
(,0(
(,**
(,)(
"ahan ertanian
(Arable land)
( - *
* - 1(
1( N !(
(,#(
(,0(
(,*(
(,*(
(,)(
(,+(
(,)(
(,+(
(,D(
5ambar 0,!, enentuan luas daerah hujan $ dan gradient & (6elchior)
!
#umber (#chwab) *revert and +arnes (,-..)) #oil and Water Conservation /ngineering) Wiley) 0ew 1ork,
Teknik Iri#asi dan Drainase
15
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
Tabel 0,#, 7oe1isien = untuk DA; ertanian (5rup tanah B)
8o 7ondisi penutup dan hidrologi &ntensitas hujan (mm@jam)
!* 1(( !((
1 Tanaman dalam barisan, kultur teknis jelek (,)# (,)* (,))
! Tanam dalam barisan, kultur teknis bagus (,0+ (,*D (,)!
# Tanaman kacang-kacangan, kultur teknis jelek (,#D (,#D (,#D
0 Tanam kacang-kacangan, kultur teknis bagus (,1D (,!1 (,!!
* ;emak dengan dominasi rumput, rotasi baik (,!B (,#) (,#B
) Cumput makanan ternak, permanen, baik (,(! (,1+ (,!#
+ >utan, matang, baik (,(! (,1 (,1*
Tabel 0,0, 5rup hidrologi tanah

5
rup
7eterangan "aju &n1iltrasi
Akhir (mm@jam)
A otensial limpasan rendah, lapisan tanah dalam, pasir
dengan sedikit debu dan liat, mudah meloloskan air
D - 1!
B otensial limpasan cukup rendah, lapisan tanah berpasir
dengan kedalaman kurang dari A
0 - D
= otensial "impasan cukup tinggi, lapisan tanah dangkal
dengan kandungan liat dan koloid cukup besar
1 - 0
D otensial limpasan tinggi, lapisn tanah dangkal dengan
kandungan liat tinggi, terdapat lapisan kedap dekat
permukaan tanah
( - 1
Tabel 0,*, $aktor kon4ersi 5rup Tanah
#
7ondisi penutup
dan hidroogi
7on4ersi koe1isien limpasan dari 5rup B ke
5rup A 5rup = 5rup D
1
!
#
0
*
)
+
(,DB
(,D)
(,D)
(,D0
(,D1
(,)0
(,0*
1,(B
1,(B
1,11
1,11
1,1#
1,!1
1,!+
1,1!
1,10
1,1)
1,1)
1,1D
1,#1
1,0(
#
#umber ( #chwab 23435%363 7revert5 "3W3 /dminster5 6363 +arnes (,-8,) ( #oil and Water Conservation
/ngineering3 9ohn Wiley and #ons) 0ew 1ork3
Teknik Iri#asi dan Drainase
16
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
Tabel 0,), 7oe1isien limpasan untuk 6etoda Casional

0
7arakter ermukaan eriode :lang (tahun)
! * 1( !* *( 1(( *((
Daerah telah berkembang :
Aspal
Beton@atap
Cerumputan (taman) :
7ondisi Eelek (penutupan L *(A):
- Datar ((-!A)
- ;edang (!-+A)
- =uram (F+A)
7ondisi ;edang (penutupan *(-
+(A):
- Datar
- ;edang
- =uram
7ondisi baik (penutupan F +(A):
- Datar
- ;edang
- =uram
(,+#
(,+*
(,#!
(,#+
(,0(
(,!*
(,##
(,#+
(,!1
(,!B
(,#0
(,++
(,D(
(,#0
(,0(
(,0#
(,!D
(,#)
(,0(
(,!#
(,#!
(,#+
(,D1
(,D#
(,#+
(,0#
(,0*
(,#(
(,#D
(,0!
(,!*
(,#*
(,0(
(,D)
(,DD
(,0(
(,0)
(,0B
(,#0
(,0!
(,0)
(,!B
(,#B
(,00
(,B(
(,B!
(,00
(,0B
(,*!
(,#+
(,0*
(,0B
(,#!
(,0!
(,0+
(,B*
(,B+
(,0+
(,*#
(,**
(,01
(,0B
(,*#
(,#)
(,0)
(,*1
1,((
1,((
(,*D
(,)1
(,)!
(,*#
(,*D
(,)(
(,0B
(,*)
(,*D
Daerah Belum berkembang:
"ahan diusahakan pertanian:
- Datar
- ;edang
- =uram
enggembalaan :
- Datar
- ;edang
- =uram
>utan:
- Datar
- ;edang
- =uram
(,#1
(,#*
(,#B
(,!*
(,##
(,#+
(,!!
(,#1
(,#*
(,#0
(,#D
(,0!
(,!D
(,#)
(,0(
(,!*
(,#0
(,#B
(,#)
(,01
(,00
(,#(
(,#D
(,0!
(,!D
(,#)
(,01
(,0(
(,00
(,0D
(,#0
(,0!
(,0)
(,#1
(,0(
(,0*
(,0#
(,0D
(,*1
(,#+
(,0*
(,0B
(,#*
(,0#
(,0D
(,0+
(,*1
(,*0
(,01
(,0B
(,*#
(,#B
(,0+
(,*!
(,*+
(,)(
(,)1
(,*#
(,*D
(,)(
(,0D
(,*)
(,*D
rosedur pendugaan puncak debit limpasan dengan 6etoda 6elchior
1, Tentukan besarn/a curah hujan maksimum sehari untuk perioda ulang /ang dipilih
!, Tentukan a (koe1isien limpasan =) /ang paling sesuai untuk DA; tersebut
#, >itung A, $, " dan & untuk DA; tersebut
0, Buat perkiraan harga pertama waktu konsentrasi To berdasarkan Tabel D
*, Ambil harga Tc I To untuk b,?
n
dari 5ambar 1 dan hitung K
o
I a,b,?
no
A
), >itung waktu konsentrasi Tc untuk Ko dengan persamaan @+@
+, :langi langkah-langkah 0 dan * untuk harga To baru /ang sama dengan Tc sampai
waktu konsentrasi /ang diperkirakan sama dengan /ang dihitung
D, >itung debit puncak untuk harga ahir T,
0
:igunakan sebagai standard di Austin) "e;as) <#A3
#umber ( =en "e Chow5 :3%3 >aidment5 L3W3 >ays (,-88)3 Applied Hydrology3 >c 2raw Hill) #ingapore
Teknik Iri#asi dan Drainase
17
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
Tabel 0,+, 7oe1isien runo11 untuk metoda Casional
*
Tipe Areal 7oe1isien =
Areal bisnis:
- Downtown (,+( - (,B*
- 8eighborhood (,*( - (,+(
erumahan (residential)
- ;ingle 1amil/ (,#( - (,*(
- 6ultiunits, detached (,0( - (,)(
- 6ultiunits, attached (,)( - (,+*
Cesidential (suburban) (,*( - (,+(
Apartment (,*( - (,+(
Daerah &ndustri
- &ndustri Cingan (,*( - (,+(
- &ndustri Berat (,)( - (,B(
Taman (parks), kuburan (cemetries) (,1( - (,!*
Taman bermain (pla/grounds) (,!( - (,#*
Cailroad /ard (,!( - (,#*
:nimpro4ed (,1( - (,#(
a4ement:
- Asphal atau concrete (,+( - (,B*
- asangan bata (bricks) (,+( - (,D*
Atap rumah (Coo1s):
"awns, tekstur tanah berpasir
- Datar, !A (,(* - (,1(
- 6edium !-+A (,1( - (,!(
- =uram F +A (,1* - (,!(
"awns, tekstur tanah liat berat
- Datar, !A (,1# - (,1+
- 6edium !-+A (,1D - (,!!
- =uram F +A (,!* - (,#*
7erikil lintasan kendaraan dan pejalan
kaki
(,1* - (,#(
Tabel 0,D, erkiraan nilai To
$ (km
!
) To (jam) $ (km
!
) To (jam)
1((
1*(
!((
#((
0((
+,(
+,*
D,*
1(,(
11,(
*((
)((
1(((
1*((
#(((
1!,(
10,(
1),(
1D,(
!0,(
(!) !e$%da De' 2edu3en *1+34-
ersamaan umumn/a : 5
n
6 a. /. 7
n
. A &0,+&
7oe1isien limpasan a dapat dihitung dengan rumus :
*
#umber( A#C/ and W7C* (,-.-)
Teknik Iri#asi dan Drainase
18
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
a
b &
n

+
1
01
+
,
,
&0,B&

7oe1isien pengurangan daerah hujan b dihitung dengan rumus:
b
t
t
A
A

+
+
+
+
1!(
1
B
1!(
&0,1(&
=urah hujan ?
n
(m
#
@(det,km
!
)) dihitung dengan rumus :
&
%
t
n
n

+ !0(
)+ )*
10*
,
,
&0,11&

di mana A : luas DA; (km
!
), C
n
: maksimum hujan sehari (mm) untuk periode ulang
tertentu, t : laman/a curah hujan (jam) /ang mempun/ai hubungan dengan panjang sungai
(", km) , K (m
#
@det) dan gradient 6elchior (&) sebagai berikut :
t L ! '

( !*
( 1!* ( !*
,
, ,
&0,1!&
erlu diingat bahwa t dalam metoda Der Jeduwen adalah saat-saat kritis curah hujan /ang
mengacu pada terjadin/a debit puncak, &ni tidak sama dengan waktu konsentrasi dalam
metoda 6elchior,
P'%sedu' (e'hi$un8an .
1, >itung A, " dan & dari peta topogra1i DA;,
!, >itung nilai C
n
(mm), maksimum hujan sehari untuk perioda ulang tertentu
#, Buatlah harga t I (
>itung dengan persamaan
?
n
@0,11@

b @0,1(@

a @0,B@
K
n
@0,+@
t @0,1!@
0, 5unakan nilai t ini, dan ulangi lagi tahap # sampai nilai dugaan sama dengan nilai t
hitungan
ersamaan @0,1!@ dapat disederhanakan dengan mengasumsikan hubungan tetap antara "
dengan A :
L A 1B(0
( *
,
,
&0,1#&
Teknik Iri#asi dan Drainase
19
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
Eika disubstitusikan ke persamaan @0,1!@, maka menghasilkan :
t ! A '

( 0+)
( 1!* ( * ( !*
,
, , ,
&0,10&
Dengan menggunakan persamaan @0,10@, maka hubungan K, A dan & untuk nilai Cn
tertentu din/atakan dalam gra1ik seperti pada 5ambar 0,# sampai dengan 0,+, :ntuk DA;
/ang panjang sungain/a (") lebih besar dari pada persamaan @0,1#@, maka K /ang diambil
dari gra1ik akan terlalu besar, dan sebalikn/a apabila " lebih kecil dari persamaan @0,1#@
maka K gra1ik akan terlalu kecil,
=ontoh perhitungan dengan 6etoda Der Jeduwen:
"uas DA; A I 01 km
!
anjang sungai I 11 km
%le4asi pada ujung DA; I H #0( m
%le4asi pada (,1 " I H #(( m
%le4asi sungai pada bendung I H *( m
>itung debit puncak dengan perioda ulang * tahunO
en/elesaian :
5radient menurut 6elchior : (#((-*()@((,B'11' 1((() I (,(!* atau !,*A,
6isalkan hasil analisis maksimum hujan harian di daerah tersebut adalah sebagai berikut
(di Eawa) :
eriode ulang (tahun) >ujan sehari (mm)
1@* )1
1@0 )+
1@# +*
1@! D)
1@1 1(*
! 1!(
* 1)(
1( 1D*
!( !1(
*( !0*
1(( !+*
Eadi untuk periode ulang * tahun C
n
I 1)( mm
1, t I (
ersamaan >asil
0,11 ?n I #1,1(
0,1( b I (,++0
0,B a I (,D)D
0,+ Kn I D*),)*#
Teknik Iri#asi dan Drainase
20
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
0,1! t I !,B+
!, t I !,B+
ersamaan >asil
0,11 ?n I 1(,!(
0,1( b I (,D#(
0,B a I (,+#*
0,+ Kn I !**,1!
0,1! t I #,0)
#, t I #,0)
ersamaan >asil
0,11 ?n I B,1D*
0,1( b I (,D#)
0,B a I (,+!1
0,+ Kn I !!),BB
0,1! t I #,*1
0, t I #,*1
ersamaan >asil
0,11 ?n I B,(B#
0,1( b I (,D#+
0,B a I (,+1B
0,+ Kn I !!0,#
0,1! t I #,*1
Dengan demikian Debit puncak dengan perioda ulang * tahun I !!0,# m
#
@det,
Apabila menggunakan gra1ik, maka debit puncak I !(( m
#
@det,
Teknik Iri#asi dan Drainase
21
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
5ambar 0,#, 5ra1ik K untuk curah hujan harian Cn I D( mm
Teknik Iri#asi dan Drainase
22
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
5ambar 0,0, 5ra1ik K untuk curah hujan harian Cn I 1!( mm
Teknik Iri#asi dan Drainase
23
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
5ambar 0,*, 5ra1ik K untuk curah hujan harian Cn I 1)( mm
Teknik Iri#asi dan Drainase
24
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
5ambar 0,), 5ra1ik K untuk curah hujan harian Cn I !(( mm
Teknik Iri#asi dan Drainase
25
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
5ambar 0,+, 5ra1ik K untuk curah hujan harian Cn I !0( mm
Teknik Iri#asi dan Drainase
26
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
". Teknik Drainase Permukaan
5 TEKNIK DRAINASE PERMUKAAN
Oleh
Dedi Kusnadi Kalsim
Laboratorium Teknik Tanah dan Air, FATETA I!
o !o" 220 !o#or 16002, Ti$% &0251' 627(225, E)mai$* dedku-+te$kom(net
9.1 Da$a Pe'en)anaan Salu'an Pem/uan8
*,1,1 Data Topogra1i
a, eta topogra1i skala 1:*(,((( sampai 1:!*,((( dengan dilengkapi dengan garis
kontour selang (,* m untuk daerah datar atau 1,( m untuk daerah berbukit,
b, ro1il memanjang (longitudinal) dengan skala horiMontal 1 : !,((( dan skala 4ertikal
1:!(( (atau 1:1(( untuk saluran /ang kecil jika diperlukan)
c, otongan melintang (cross section) dengan skala 1:!(( (atau 1:1(( untuk saluran
kecil) pada setiap inter4al *( m untuk trase /ang lurus dan !* m untuk trase /ang
melengkung,
enggunaan 1oto udara dan ortho-1oto /ang dilengkapi dengan garis ketinggian
sangat penting khususn/a untuk perencanaan tata-letak,
*,1,! Debit Cencana
*,1,!,1 Earingan embuang
ada umumn/a jaringan pembuang direncanakan untuk mengalirkan kelebihan air
secara gra4itasi, embuangan kelebihan air dengan pompa biasan/a tidak la/ak dari
segi ekonomi, embuangan air di daerah datar dan daerah pasang-surut /ang
dipengaruhi oleh 1luktuasi muka air di laut, sangat tergantung pada muka air sungai,
saluran atau laut /ang merupakan outlet dari pembuang, 6uka air di outlet ini sangat
penting dalam perencanaan bangunan-bangunan khususn/a di lokasi ujung saluran
pembuang, misaln/a pintu klep otomatis (flape gate) /ang menutup selama muka air
tinggi untuk mencegah air masuk ke areal drainase dan membuka kembali pada waktu
muka air rendah,
*,1,!,! 6odulus Drainase untuk Tanaman adi ;awah
"ahan /ang ditanami padi umumn/a datar atau berteras, Besarn/a penurunan hasil /ang
diakibatkan oleh kelebihan air tergantung pada :
7etinggian genangan
"aman/a genangan tersebut berlangsung
Tahap pertumbuhan tanaman
<arietas padi,
Tahapan pertumbuhan tanaman /ang paling peka terhadap kelebihan genangan adalah
di pesemaian, selama tanam (pemindahan bibit dari pesemaian ke lahan) dan permulaan
Teknik Iri#asi dan Drainase
27
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
masa berbunga (panicle)3 ;ecara umum dapat dikatakan apabila tanaman padi tergenang
melebihi saparoh tinggi tanaman selama lebih dari # hari berturutan maka akan
mengurangi produksi secara n/ata, Apabila kurang dari # hari maka pengurangan hasil
tidak begitu n/ata,
;ebagai standar untuk perencanaan drainase tanaman padi
)
:
(1) Tinggi genangan /ang diijinkan di petakan sawah harus kurang dari #( cm dan lama
genangan tidak lebih dari # hari
(!) Tinggi genangan lebih dari #( cm harus tidak lebih dari !0 jam (1 hari)
7elebihan genangan di petakan sawah disebabkan oleh: hujan lebat, limpasan air irigasi
atau drainase, rembesan dari saluran irigasi, :ntuk keperluan drainase tanaman lainn/a
/akni nenas dan singkong berdasarkan pengalaman petani di Anjir Basarang
(7alimantan Tengah) menunjukkan bahwa tanaman singkong akan mati apabila
terendam 1 hari, sedangkan nenas masih bertahan walaupun tergenang selama ! - # hari
berturutan,
Tabel *,1, Taksiran kerusakan padi akibat genangan air berlebihan di Eepang
+
engurangan >asil (A) menurut "ama >ari 5enangan
Tahap ertumbuhan Air Eernih Air Berlumpur
1 - ! # - 0 * N + F + 1 - ! # - 0 * - + F +
!( hari setelah tanam
embentukan malai muda,
sebagian terrendam
embentukan malai muda,
seluruhn/a terendam
embuahan
emasakan
1(
1(
!*

1*
1(
!(
(
0*
!*
1*
#(
)*
D(
#(
!(
#*
B(-1((
D(-1((
+(
!(
-
!(
+(
#(
*
-
*(
D(
D(
!(
-
D*
D*
B(
#(
-
B(-1((
B(-1((
1((
#(
enentuan modulus drainase untuk padi dapat dilakukan dengan cara :
(1) 6emplotkan hujan maksimum untuk beberapa hari berturutan pada berbagai
periode ulang dan penentuan tinggi genangan maksimum /ang masih diijinkan
seperti pada 5ambar *,1,
&2' ;imulasi tinggi genangan harian dengan neraca air harian di petakan sawah
D,

J"
i
I J"
i-1
H C
i
H &C
i
H Kin
i
-
i
- %T
i
- Ko
i
di mana : J"
i
: tinggi genangan air di petakan sawah pada hari ke i (mm); C
i
:
hujan hari ke i (mm); Kin : limpasan dari petakan lain (mm); &C: air irigasi /ang
diberikan (mm); : perkolasi (mm); %T: e4apotranspirasi (mm); Ko : drainase
/ang dilakukan (mm),
7riteria /ang dilakukan dalam perhitungan tinggi genangan :
(i) :ntuk J"
i
J"6AP :
Eika (J"
i
- J"6AP) Ko, selanjutn/a dipakai J"
i
I (J"
i
- Ko)
)
;umber : Design Drainage roject, =iujung ;ub roject, $inal Ceport 4ol,1 6ain Ceport, C9;&DA,
6a/ 1BD1
+
;umber : $ukuda dan Tsutsui (1B)D)
D
;kripsi 6uchtadi $ !0,((+*, 1BB!, enentuan 6odulus Drainase untuk adi ;awah Berdasarkan
erhitungan 8eraca Air >arian
Teknik Iri#asi dan Drainase
28
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
Eika (J"
i
- J"6AP) L Ko, selanjutn/a dipakai J"
i
I J"6AP
(ii) :ntuk J"6&8 L J"
i
L J"6AP, selanjutn/a dipakai J"
i
I Jl
i
a( Tadah hujan :
Eika J"
i
L (, selanjutn/a dipakai J"
i
I (
b, Beririgasi :
Eika J"
i
L J"6&8, selanjutn/a dipakai J"
i
I J"9
J"6AP : tinggi genangan maksimum; J"6&8 : tinggi genangan minimum; J"9 :
tinggi genangan optimum setelah pemberian air irigasi
(#) enentuan modulus drainase untuk padi sawah dapat dilakukan pula dengan
metoda:
( ) : % n ' /" 7 #
n n
"
+
n: jumlah hari berturutan; D
n
: pengeluaran air permukaan selama n hari berturutan
(mm); C
T
n

: hujan maksimum n hari berturutan dengan periode ulang T tahun (mm); &:
air irigasi (mm@hari); %T: e4apotranspirasi (mm@hari); : perkolasi (mm@hari); ;:
genangan air maksimum /ang diijinkan di petakan sawah (mm), :mumn/a nilai n /ang
dipakai adalah # hari berturutan,
Di Eepang umumn/a digunakan standar modulus drainase selama periode irigasi dan tak
irigasi masing-masing sebesar (,! - (,* dan (,(* - (,1 m
#
,det
-1
,km
-!
,
!ur-a Dep.h-Dura.ion-/re0uen)1
&ujan &arian
1
61
211
261
311
361
411
1 2 3 4 5 6 7 8
&ari 2er.uru.an 'hari*
&
u
j
a
n
l

'
m
m
*
T B 36 T B 21 T B 6
Po"); @T B 6A Po"); @T B 21A Po"); @T B 36A
5ambar *,1, 7edalaman, lama hujan dan 1rekwensi dalam
penentuan 6odulus Drainase untuk padi sawah
:ntuk areal seluas 0(( ha, Debit embuang Cencana dapat diambil konstan
(l,det
-1
,ha
-1
), Apabila luas areal lebih besar dari 0(( ha, maka debit rencana akan
berkurang akibat dari menurunn/a curah hujan rata-rata dan adan/a tampungan
Teknik Iri#asi dan Drainase
29
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
sementara /ang relati1 lebih besar, Di &ndonesia secara empirik pengaruh luas areal
tersebut din/atakan dengan persamaan :
! f : A
d m
, ,
untuk luas areal LI 0(( ha, 1 I 1,(
untuk luas areal F 0(( ha , 1 I 1,)! A
-(,(D
K
d
: debit pembuang rencana (l@det); D
m
: modulus drainase (l@det,ha); A: luas areal
(ha); 1: 1aktor reduksi luas, $aktor pengurangan (1) debit pembuang rencana tersebut
din/atakan dalam 5ambar *,!,
*,1,!,# :ntuk Daerah Berbukit
:ntuk areal /ang berbukit di mana umumn/a tanaman /ang diusahakan bukan padi
sawah, maka untuk perencanaan saluran pembuang ada dua macam debit /ang perlu
dipertimbangkan /akni :
a, Debit puncak maksimum dalam jangka waktu pendek
b, Debit rencana /ang dipakai untuk perencanaan saluran pembuang,
*,1,!,#,1 Debit puncak
Di &ndonesia umun/a digunakan metoda rasional der Jeduwen untuk areal kurang dari
1(( km
!
dan 6elchior untuk areal lebih besar dari 1(( km
!
("ihat endugaan Debit
uncak %mpirik),
*,1,!,#,! Debit Cencana
Debit rencana dide1inisikan sebagai 4olume limpasan air hujan dalam waktu sehari dari
suatu daerah /ang akan dibuang airn/a /ang disebabkan oleh curah hujan sehari /ang
terjadi di daerah tersebut, <olume limpasan tersebut harus dapat dibuang dalam waktu
sehari, sehingga akan dihasilkan debit rencana /ang konstan,
:;BC (1B++) :
! a f % A
d
( 11)
1 *
, , , , ,
( )
untuk A 0(( ha, 1 I 1,)! A
-(,(D
untuk A L 0(( ha, 1 I 1,(
K
d
: debit rencana (l,det
-1
); a : koe1isien limpasan; C
(1)*
: hujan sehari maksimum dengan
periode ulang * tahun (mm,hari
-1
); A : luas areal drainase (ha),
*,1,!,0 Debit embuang
Debit rencana akan dipakai untuk merencanakan kapasitas saluran pembuang dan
ele4asi muka air rencana, Debit pembuang ini terdiri dari :
a, Debit pembuang untuk petakan sawah seperti pada *,1,!,!
b, Debit dari areal perbukitan seperti pada *,1,!,#,
Teknik Iri#asi dan Drainase
30
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
Earingan pembuang direncanakan untuk mengalirkan debit pembuang rencana dari areal
sawah dan non-sawah (perbukitan) di dalam maupun di luar areal dengan menggunakan
saluran intersepsi (pencegat), 6uka air /ang dihasilkan tidak boleh menghalangi
pembuangan air dari sawah di daerah irigasi,
Debit puncak akan dipakai untuk menghitung muka air tertinggi di saluran pembuang,
6uka air ini akan digunakan untuk merencanakan pengendalian banjir (misaln/a
tanggul banjir) dan bangunan-bangunan air lainn/a (misaln/a jembatan, gorong-
gorong), ;elama terjadi debit puncak terhambatn/a pembuangan air dari petakan sawah
masih dapat diterima karena han/a berlangsung beberapa jam saja, %le4asi muka air
pada debit puncak sering melebihi ele4asi lahan sehingga diperlukan sarana
pengendalian banjir dengan membuat tanggul sepanjang saluran pembuang,
5ambar *,!, $aktor pengurangan debit karena luas areal
eriode ulang untuk debit puncak biasan/a diambil sebesar * tahun untuk saluran
pembuang kecil di daerah irigasi atau !* tahun atau lebih untuk saluran pembuang besar
tergantung dari nilai ekonomis sarana /ang dilindungi (misaln/a di daerah perkotaan),
eriode ulang debit rencana biasan/a digunakan * tahun,
ada pertemuan dua saluran pembuang di mana debit puncak bertemu, maka debit
puncak /ang tergabung dihitung sebagai berikut :
(1) Apabila dua daerah /ang akan dibuang airn/a luasn/a kurang lebih sama (0(A-*(A
dari luas total), maka debit puncak gabungan dihitung sebagai (,D kali jumlah kedua
debit puncak,
(!) Eika luas daerah /ang satu lebih kecil dari /ang lainn/a (kurang dari !(A dari luas
total), maka gabungan kedua debit puncak dihitung sebagai luas total
(#) Bila persentase luas areal antara !(A-0(A dari luas total, maka gabungan debit
puncak dihitung dengan interpolasi antara nilai /ang didapat dari kasus 1 dan kasus
!,
:ntuk menghitung debit rencana pada pertemuan dua saluran pembuang, maka debit
rencana gabungan dihitung sebagai jumlah debit rencana dari masing-masing saluran
pembuang,
Teknik Iri#asi dan Drainase
31
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
9.1.3 Da$a !e:ani:a Tanah
6asalah utama dalam perencanaan saluran pembuang adalah ketahanan tubuh saluran
terhadap erosi dan stabilitas talud serta tanggul, 7lasi1ikasi tekstur, indeks plastisitas
dan ruang pori di perlukan untuk pertimbangan kecepatan maksimum ("ihat "ampiran)
9.2 Pe'en)anaan Salu'an Pem/uan8
*,!,1 erencanaan ;aluran embuang /ang ;tabil
erencanaan saluran pembuang harus memberikan pemecahan dengan bia/a
pelaksanaan dan pemeliharaan /ang terrendah, Cuas-ruas saluran harus stabil terhadap
erosi dan sedimentasi harus minimal pada setiap potongan melintang dan harus
seimbang, Dengan adan/a pembuang, air dari persawahan menjadi lebih bersih dari
sedimen, %rosi di saluran pembuang akan merupakan kriteria /ang menentukan,
7ecepatan aliran rencana hendakn/a tidak melebihi kecepatan maksimum /ang
diijinkan, 7ecepatan maksimum /ang diijinkan tergantung pada bahan tanah serta kon-
disin/a,
;aluran pembuang dirancang di tempat terrendah dan melalui daerah depresi,
7emiringan alamiah lahan dalam trase ini menentukan kemiringan memanjang saluran
pembuang tersebut, Apabila kemiringan dasar terlalu curam sehingga kecepatan
maksimum akan terlampaui, maka harus dibuat bangunan terjun,
7ecepatan rencana sebaikn/a diambil sama atau mendekati kecepatan maksimum /ang
diijinkan, karena debit rencana atau debit puncak tidak sering terjadi maka debit dan
kecepatan aliran saluran pembuang akan lebih rendah di bawah kondisi eksploitasi rata-
rata, ada debit /ang rendah, aliran akan cenderung berkelok-kelok bila dasar
salurann/a lebar, 9leh karena itu biasan/a saluran pembuang dirancang relati1 sempit
dan dalam dibandingkan dengan saluran irigasi, <ariasi tinggi air dengan debit /ang
berubah-ubah biasan/a tidak mempun/ai arti penting pada saluran pembuang (lain
haln/a dengan saluran irigasi), otongan melintang /ang dalam akan memberikan
pemecahan /ang lebih ekonomis,
*,!,! Cumus dan 7riteria >idrolik
*,!,!,1 Cumus >idrolik
:ntuk perencanaan saluran pembuang, aliran dianggap steady dan seragam (uniform)
untuk itu diterapkan rumus ;trickler-6anning :
di mana : <: kecepatan aliran (m,det
-1
);
km : koe1isien kehalusan ;trickler
(km I 1@n, n : koe1isien kekasaran
6anning); C : jari-jari hidrolis (m) (C I A@; :perimeter basah (m); A:luas
penampang aliran (m
!
); & : kemiringan dasar saluran; M I talud (horiMontal M : 4ertikal 1);
w I b@h (perbandingan lebar dasar dengan tinggi air)
A b h ? h h w ? + + , , ( )
! !
Teknik Iri#asi dan Drainase
= k % '
m

! # 1 ! @ @
32
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
( ) ( )
[ ]
7 b h ? h w ? + + + + ! 1 ! 1
! !
, ,
( )
( )
%
A
7
h w ?
w ?

+
+ + ! 1
!
( )
( )
! A k % ' k ' w ? h
h w ?
w ?
m m
+
+
+ +

1
]
1
1
, , ,
( )
@ @ @
@
! # 1 ! 1 ! !
!
! #
! 1
misalkan
( )
( )
[ ]
*
w ?
w ?

+
+ +
* #
!
! #
! 1
@
@

maka :
h
!
* k '
m

1
]
1
,
@
@
1 !
# D
8ilai b (lebar dasar saluran) /ang didapatkan dari perhitungan biasan/a harus
dibulatkan ke suatu angka /ang secara praktis dapat dikerjakan di lapangan, Dengan
menambah atau mengurangi nilai b dengan b, maka akan terjadi perubahan h (h),
Dari gambar di bawah ini dapat dilihat bahwa dengan penambahan b, maka luas
penampang aliran (A) tidak boleh berubah,

b ' h I - h ' B I - h ' (b H ! M h) I - h (w H ! M)h
( )


h
b
w ?


+ !
5ambar *,#, 5eometri saluran
Teknik Iri#asi dan Drainase
B
b
(
FB
1
M
33
!
h
F!
1
M
b
h
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
$aktor-1aktor /ang mempengaruhi rancangan :
maksimum talud
kecepatan maksimum /ang diijinkan
kecepatan minimum
lebar dasar minimum untuk mencegah pen/umbatan dan kemudahan konstruksi
perbandingan b@h
5ambar *,0, erubahan b dan h
*,!,!,! 7oe1isien kehalusan ;trickler
7oe1isien kehalusan ;trickler tergantung kepada sejumlah 1aktor /akni :
7ekasaran dasar dan talud saluran
"ebatn/a 4egetasi
anjang batang 4egetasi
7etidak-teraturan dan trase
Eari-jari hidrolis dan dalamn/a saluran
7arena saluran pembuang tidak selalu terisi air, maka 4egetasi akan mudah sekali
tumbuh dan ban/ak mengurangi nilai km, embabadan rumput /ang teratur akan
memperkecil pengurangan nilai km, 8ilai k
m
pada tabel di bawah ini umumn/a dipakai
untuk merancang saluran pembuang dengan mengasumsikan bahwa 4egetasi dipotong
secara teratur,
Tabel *,1, 7oe1isien kehalusan ;trickler untuk salu'an (em/uan8
7edalaman aliran (m) k
m
h F 1,*
h 1,*
#(
!*
:ntuk saluran irigasi /ang terbuat dari galian atau timbunan tanah, nilai k
m
/ang biasa
digunakan pada pelbagai nilai K adalah seperti pada Tabel di bawah ini, Beberapa nilai
koe1isien kekasaran 6anning dapat dilihat pada Tabel *,# di bawah ini,
Teknik Iri#asi dan Drainase
34
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
*,!,!,# 7ecepatan 6aksimum /ang Diijinkan
7ecepatan maksimum /ang diijinkan adalah kecepatan aliran (rata-rata) maksimum
/ang tidak men/ebabkan erosi di permukaan saluran, 7onsep ini didasarkan pada hasil
riset :;;=; (<nited #tate #oil Conservation #ervices) :esign of 4pen Channel) ,-@@)
/ang memerlukan data lapangan /akni klasi1ikasi tanah (<nified Classification system),
&ndeks lastisitas dan angka pori,
Tabel *,!, 7oe1isien kehalusan ;trickler untuk saluran irigasi
K (m
#
,det
-1
) 6
m
K F 1(
* L K L 1(
1 L K L *
K L 1
0*
0!,*
0(
#*

7ecepatan maksimum /ang diijinkan ditentukan dengan dua tahapan :
(1) enetapan kecepatan dasar (<
b
) untuk saluran lurus dengan kedalaman air 1 m
seperti pada 5ambar *,*,
(!) enentuan 1aktor koreksi untuk lengkung saluran, berbagai kedalaman air dan angka
pori seperti pada 5ambar *,),
= = A + C :
b ma'

di mana ,<
ma'
: kecepatan maksimum /ang diijinkan (m@det); <
b
: kecepatan dasar
(m@det); A: 1aktor koreksi untuk angka pori tanah permukaan saluran; B: 1aktor koreksi
untuk kedalaman aliran; =: 1aktor koreksi untuk lengkung saluran; D: 1aktor koreksi
untuk periode ulang banjir rencana (5ambar *,+),
$aktor D ditambahkan apabila dipakai banjir rencana dengan periode ulang /ang tinggi
lebih dari 1( tahun, Diasumsikan bahwa kelangkaan terjadin/a banjir dengan periode
ulang di atas 1( tahun men/ebabkan sedikit kerusakan akibat erosi, >al ini din/atakan
dengan menerima <
ma'
/ang lebih tinggi, :ntuk jaringan pembuang internal
diasumsikan bahwa airn/a bebas sedimen, ;edangkan untuk pembuang lahan berbukit,
asal air harus diperiksa,:ntuk konstrusi pada tanah-tanah non-kohesi1 kecepatan dasar
/ang diijinkan adalah (,) m@det, ;uatu da1tar kecepatan maksimum /ang diijinkan
berdasarkan jenis tanah dan kandungan lumpur air /ang mengalir adalah seperti pada
Tabel *,0,

*,!,!,0 7ecepatan 6inimum
7ecepatan minimum adalah batas kecepatan terrendah /ang mengakibatkan adan/a
sedimentasi, pertumbuhan gulma dan perkembang-biakan n/amuk /ang dapat
men/ebabkan pen/akit malaria, :ntuk mencegah pertumbuhan gulma air diperlukan
kecepatan minimum (,+* m@detik, sedangkan untuk mencegah malaria dan bilhar?ia
(pen/akit kaki gajah) kecepatan minimum (,0 m@detik,
Teknik Iri#asi dan Drainase
35
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
Tabel *,#, 7oe1isien kekasaran 6anning (n)
1eni- bahan -a$uran 2inimum 3orma$ 2ak-imum
1( i%a dan 4a$uran !er$a%i- *
$o#am,ka5u,%$a-tik, -emen,beton
bata
%i%a ber#e$omban# &6orru#ated'
2( 4a$uran tanah #a$ian *
-a$uran tanah,$uru-,-era#am
ber-ih tan%a rum%utan
berum%ut %endek
-a$uran tanah, tidak $uru- tan%a
7e#eta-i
berum%ut
berum%ut ra%at dan #u$ma air
0,010
0,025
0,016
0,022
0,023
0,025
0,030
0,013
0,030
0,024
0,018
0,027
0,025
0,030
0,035
0,015
0,035
0,020
0,023
0,030
0,033
0,040
4umber * 8en Te 9ho,, 1959( :%en 9hanne$ ;5drau$i6-( 26<ra, ;i$$, 3e, =ork
*,!,!,* Tinggi 6uka Air
Tinggi muka air di saluran pembuang tergantung pada 1ungsi saluran tersebut, Di
jaringan tersier, kelebihan air di lahan dibuang langsung ke saluran pembuang kuarter
atau tersier sehingga ele4asi muka air rencana dapat diambil sama dengan ele4asi
permukaan lahan, Earingan pembuang sekunder menerima air buangan dari jaringan
tersier di loksi tertentu, %le4asi muka air rencana di sekunder ditentukan oleh ele4asi
muka air di ujung saluran pembuang tersier, Demikian pula dengan saluran primer
ditentukan oleh muka air rencana di ujung saluran sekunder, Di saluran pembuang
primer (atau sekunder) pada debit puncak ele4asi muka air harus dapat dikendalikan
dengan adan/a tanggul banjir (5ambar *,D), dengan tinggi jagaan sektar (,0 sampai 1,(
m,
*,!,!,) otongan 6elintang ;aluran embuang
*,!,!,),1 5eometri
otongan melintang saluran pembuang dirancang relati1 lebih dalam daripada saluran
irigasi dengan alasan sebagai berikut :
:ntuk mengurangi bia/a pelaksanaan dan pembebasan lahan
<ariasi tinggi muka air akibat 4ariasi debit dapat diterima untuk saluran pembuang
;aluran pembuang /ang dalam akan memiliki aliran lebih stabil pada debit rendah,
sedangkan saluran pembuang /ang lebar akan cenderung men/ebabkan aliran /ang
berkelok,
erbandingan lebar dasar dan kedalaman aliran (b@h) untuk saluran pembuang sekunder
diambil antara 1 sampai #, :ntuk saluran /ang lebih besar nilai ini harus paling tidak #,
:ntuk saluran sekunder dan primer, lebar dasar minimum sebesar (,) m, sedangkan
untuk saluran lapangan lebar dasar minimum (,# m, ;uatu petunjuk hubungan antara K,
h dan b@h pada umumn/a untuk saluran drainase adalah seperti pada Tabel *,), :ntuk
saluran irigasi hubungan K, M, b@h dan km /ang umumn/a dipakai adalah seperti pada
Tabel *,+ di bawah ini,
Teknik Iri#asi dan Drainase
36
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
*,!,!,),! 7emiringan Talud
8ilai kemiringan talud minimum untuk saluran pembuang dapat diambil dari Tabel *,D
atau Tabel *,B atau 5ambar *,D, ada daerah /ang diperkirakan terjadi rembesan /ang
besar ke dalam saluran pembuang maka talud harus dirancang lebih besar dari tabel *,D
,
Tabel *,0, 7ecepatan maksimum
Bahan saluran 7ecepatan maksimum (m@detik)
Air Bersih Air Berlumpur
asir teguh, berkoloid
"empung berpasir, tak berkoloid
"empung berdebu, tak berkoloid
Debu endapan, tak berkoloid
"empung teguh
Debu 4ulkanik
"iat lekat, berkoloid
Debu endapan (allu4ial),
berkoloid
7erikil halus
7erikil kasar
(,0*
(,**
(,)(
(,)(
(,+(
(,+(
1,1*
1,1*
(,+(
1,!(
(,+(
(,+(
(,B(
1,(*(
1,(*(
1,(*(
1,*(
1,*(
1,*(
1,D*
4umber * 8en Te 9ho,, 1959( :%en 9hanne$ ;5drau$i6-( 26<ra, ;i$$, 3e, =ork
Tabel *,*, 7ecepatan maksimum untuk saluran tanah dan berlapis
;aluran Tipe tanah@Bahan
pelapis
7ecepatan maksimum
(m@det)
Tanah tak berlapis
Berlapis
lempung berpasir
lempung berliat
liat
kerikil
batu (rock)
beton pasangan
== blocks
bata pasangan
(,* - (,+
(,) - (,B
(,B - 1,(
(,B - 1,*
1,! - 1,D
1,* - !,(
1,* - !,(
1,! - 1,D
Tabel *,), >ubungan antara K, h dan b@h untuk saluran pembuang
> &m
3
?det' h&m' b?h
@0,5
0,5 ) 1,1
1,1 ) 3,5
A 3,5
@ 0,5
0, ) 0,75
0,75 ) 1,0
A 1,0
1
2
2,5
3
Teknik Iri#asi dan Drainase
37
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
5ambar *,*, 7ecepatan dasar (<
b
) untuk tanah koheren (:;;=;)

Teknik Iri#asi dan Drainase
38
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
Teknik Iri#asi dan Drainase
39
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
Tabel *,+, >ubungan antara K, M, b@h dan k
m
untuk salu'an i'i8asi

K (m
#
@det) G b@h k
m
L(,*
(,1* - (,#(
(,#( - (,*(
(,*( - (,+*
(,+* - 1,(
1,( - 1,*
1,* - #,(
#,( - 0,*
0,* - *,(
*,( - ),(
),( - +,*
+,* - B,(
B,( - 1(,(
1(,( - 11,(
11,( - 1*,(
1*,( - !*,(
!*,( - 0(,(
1,(
1,(
1,(
1,(
1,(
1,(
1,*
1,*
1,*
1,*
1,*
1,*
1,*
!,(
!,(
!,(
!,(
1,(
1,(
1,( - 1,!
1,! - 1,#
1,# - 1,*
1,* - 1,D
1,D - !,#
!,# - !,+
!,+ - !,B
!,B - #,1
#,1 - #,*
#,* - #,+
#,+ - #,B
#,B - 0,!
0,! - 0,B
0,B - ),*
),* - B,(
#(
#*
#*
#*
#*
#*
0(
0(
0(
0!,*
0!,*
0!,*
0!,*
0*
0*
0*
0*
Tabel *,D, 7emiringan talud minimum salu'an (em/uan8
7edalaman 5alian
D (m)
7emiringan talud
horiMontal : 4ertikal
D L 1
1,( L D L !,(
D F !,(
1,(
1,*
!,(
Tabel *,B, 7emiringan talud berdasarkan jenis tanah di mana saluran tersebut dibuat
Eenis Tanah 7emiringan talud
horiMontal : 4ertikal
Batuan (rock)
Tanah gambut (peat soil) matang
"iat lekat atau berlapis beton
Tanah dengan berlapis batu
Tanah untuk saluran besar
"iat teguh (firm clay)
asir
"empung berpasir atau liat porous
(
1@0
1@! - 1
1
1
1,*
!
#
4umber * 8en Te 9ho,, 1959( :%en 9hanne$ ;5drau$i6-( 26<ra, ;i$$, 3e, =ork
*,!,!,),# "engkung saluran pembuang
Eari-jari minimum lengkung /ang diukur dari poros saluran adalah seperti pada Tabel
*,1(, Eika diperlukan jari-jari /ang lebih kecil, jari-jari tersebut boleh dikurangi sampai
# ' lebar dasar dengan cara memberi pasangan pada bagian luar lengkung saluran,
Teknik Iri#asi dan Drainase
40
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
Tabel *,1(, Eari-jari lengkung saluran pembuang
K
rencana
(m
#
@det) Eari-jari minimum (m)
K *
* L K +,*
+,* L K 1(
1( L K 1*
K F 1*
# ' lebar dasar
0 '
* '
) '
+ '
*,!,!,),0 Tinggi Eagaan
7arena debit pembuang rencana akan terjadi dengan periode ulang rata-rata * tahun,
maka ele4asi muka air rencana maksimum diambil sama dengan ele4asi lahan, 5alian
tanah tambahan sebenarn/a tidak diperlukan lagi, Akan tetapi untuk keamanan biasan/a
ditambahkan jagaan sekitar (,1 m sampai (,* m ("ihat 5ambar *,B),
Apabila saluran pembuang utama juga harus menerima air hujan buangan dari daerah
bukan sawah atau berbukit dan harus memberikan perlindungan penuh terhadap banjir,
maka tinggi jagaan diambil sekitar (,0 m sampai 1,( m ("ihat 5ambar *,1(),
Teknik Iri#asi dan Drainase
41
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
Teknik Iri#asi dan Drainase
42
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
Teknik Iri#asi dan Drainase
43
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
Teknik Iri#asi dan Drainase
44
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
*,!,!,+ rosedur Cancangan ;aluran Terbuka
Parama.er 1an# dike.ahui(didu#a 3
8ilai kehalusan ;trickler k
m
8ilai Debit Cancangan (K) (m
#
@det)
8ilai talud (M) /ang dipilih
8ilai w I b@h /ang dipilih
8ilai 7ecepatan ma'imum (<
ma'
) (m@det)
8ilai 7ecepatan minimum (<
min
) (m@det)
7emiringan lahan di mana trace saluran berada
Perhi.un#an 3
1, >itung $
!, >itung h (dengan menggunakan & /ang ada)
#, >itung A, cek < I K@A O
0, Apabila < F <
ma'
kembali ke ! dengan & /ang lebih kecil
*, Apabila < L <
min
kembali ke ! dengan & /ang lebih besar
), ilih < dan & /ang optimum
+, =ek b, perlu di sesuaikan atau tidakO (diperbesar@diperkecil)
D, 7alau b disesuaikan, >itung kembali pen/esuaian h
B, Dimensi saluran optimum : b, h, M, &, $B, B, <, k
m
1(, 5ambarkan penampang memanjang (longitudinal) saluran di lokasi trase saluran /ang
direncanakan:
%le4asi dasar saluran
%le4asi muka air rencana
%le4asi tanggul
%le4asi lahan di trace saluran
8ama ruas saluran
Teknik Iri#asi dan Drainase
45
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
7arakteristik hidrolik : b, M, h, $B, B, <, &, k
m
"okasi bangunan lainn/a /ang diperlukan (bangunan terjun, gorong-gorong,
jembatan, siphon dll)
11, 5ambarkan penampang melintang (cross-section) saluran di beberapa ruas saluran :
5aris poros (center line)
%le4asi dasar saluran, tanggul
%le4asi lahan di titik pusat saluran dan sebelah kiri@kanan (po1il melintang)
>itung luas penampang galian atau timbunan
,on.oh Perhi.un#an 3
1, Diketahui :
;aluran Drainase: K I #,* m
#
@det; M I 1; <
ma'
I 1,! m@det; <
min
I (,) m@det; & tersedia I (,((1;
k
m
I #*
erhitungan :
h I 1,(+, b I !,)+, < I (,D+
Apabila < sudah cukup baik maka b dapat dibulatkan menjadi !,+( m, h I 1,(), sehingga
dimensi sekarang : b I !,+(; h I 1,(); M I 1; & I (,((1; < I (,D+; d I 1,+0; B I ),! m,
Apabila diinginkan < mendekati <
ma'
, maka & harus di(e'/esa' :
& I (,((! maka h I (,B0 b I !,#* < I 1,1#
& I (,((# maka h I (,D+ b I !,1D < I 1,#!
& I (,((!* maka h I (,B( b I !,!* < I 1,!#
ilih & I (,((!; b dibulatkan menjadi b I !,* m; maka h I (,B1 m; < I 1,1# m@det, d I 1,*B m;
B I *,+ m,

!, Diketahui :
;aluran Drainase: K I *,* m
#
@det; M I 1; <
ma'
I 1,! m@det; <
min
I (,) m@det; & tersedia I (,((*;
k
m
I #*
erhitungan :
h I (,DD b I !,)* < I 1,++ (terlalu besar), kurangi &
& I (,((0 h I (,B! b I !,+) < I 1,)#
& I (,((# h I (,B+ b I !,B1 < I 1,0)
& I (,((! h I 1,(* b I #,10 < I 1,!*
& I (,((1 h I 1,1B b I #,*D < I (,B+
& I (,((1* h I 1,11 b I #,#! < I 1,1#
& I (,((1D h I 1,(+ b I #,!( < I 1,!1
& I (,((1+ h I 1,(D b I #,!0 < I 1,1D
ilih & I (,((1+, bulatkan b I #,!; h I 1,(B; < I 1,1B; d I 1,B(; B I ),D(

ada kasus ini tern/ata & rancangan lebih kecil dari & /ang tersedia di lokasi trase saluran, dalam
hal ini ada ! pilihan kemungkinan /ang harus dipertimbangkan :
a, Apabila memungkinkan memindahkan trase saluran sehingga didapat & sekitar (,((1+
Teknik Iri#asi dan Drainase
46
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
b, Apabila tidak memungkinkan pemindahan trase saluran, maka pada trase tersebut harus
dibuat Bangunan Terjun (Tentukan lokasi dan rancang Bangunan Terjun)
Teknik Iri#asi dan Drainase
47
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
Beberapa 5ambaran nilai n dari saluran:
$oto 1: n I (,(1! , ;aluran berlapis concrete slab dengan sambungan semen halus
$oto !: n I (,(10 , =oncrete canal poured behind screeding and smoothing plat1orm
$oto #: n I (,(1) , ;aluran kecil berlapis concrete, lurus dan seragam
;umber: <en Te =how, 1B*B, 9pen =hannel >/draulics halaman 11)
Teknik Iri#asi dan Drainase
48
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
Beberapa 5ambaran nilai n dari saluran:
$oto +: n I (,(!( , ;aluran irigasi, lurus, in hard packed smooth sand
$oto D: n I (,(!! , ;aluran berlapis plaster semen dengan rumput tumbuh di pecahan semen
$oto B: n I (,(!0 , ;aluran tanah digali pada silt/ cla/ loam
;umber: <en Te =how, 1B*B, 9pen =hannel >/draulics halaman 11D
Teknik Iri#asi dan Drainase
49
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
Beberapa 5ambaran nilai n dari saluran:
$oto 1#: n I (,(!B , ;aluran tanah galian di allu4ial silt loam, dengan dasar pasir dan rumput tumbuh di
tanggul
$oto 10: n I (,(#( , =anal with large-cobblestone bed
$oto 1*: n I (,(#* , ;aluran alami denga talud tak teratur
;umber: <en Te =how, 1B*B, 9pen =hannel >/draulics halaman 1!(
Teknik Iri#asi dan Drainase
50
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
Beberapa 5ambaran nilai n dari saluran:
$oto 1B: n I (,(*( , ;aluran galian dengan talud dan dasar /ang tak teratur
$oto !(: n I (,()( , ;aluran pada silt/ cla/ berat, talud dan dasar saluran tak teratur
$oto !1: n I (,(D( , ;aluran gali pada tanah liat dengan talud dan dasar saluran tak teratur, rumput
tumbuh ,
;umber: <en Te =how, 1B*B, 9pen =hannel >/draulics halaman 1!!
Teknik Iri#asi dan Drainase
51
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
Penu.up
Per.an1aan dan Soal %a.ihan
(1) Tuliskan rumus pendugaan puncak limpasan menurut metoda Casional, Terangkan
kenapa disebut metoda CasionalO
(!) Berikan beberapa contoh 4ariabel keteknikan (engineering variable) dalam teknik
rancangan drainase O
(#) Terangkan beberapa parameter 1isika tanah /ang dipengaruhi oleh drainaseO
(0) ;uatu indikasi adan/a kelebihan air (drainase jelek) adalah daun tanaman /ang
berwarna pucat menguning, Terangkan kenapa hal tersebut terjadiO dan apa
dampakn/a terhadap produksi tanamanO
(*) Terangkan proses terjadin/a penurunan tanah (subsidence) akibat dari drainase
bawah permukaan (penurunan ele4asi muka air tanah)O
()) :raikan beberapa pengaruh utama dari salinitas tanah terhadap pertumbuhan dan
produksi tanamanO
(+) :raikan proses terbentukn/a p/rite (cat clay) di lahan pasang surut dan apa
pengaruhn/a terhadap tanamanO
(D) Terangkan beberapa kemungkinan usaha reklamasi tanah sul1at masam di daerah
pasang-surutO
(B) Apa tujuan drainase permukaan
(1()Apa /ang diamaksud dengan modulus drainase, Apa satuann/a
(11)Bagaimana caran/a menghitung modulus drainase untuk padi sawah dan non-padi
(1!)Apa /ang dimaksud dengan kur4a DD$, Bagaimana membuatn/aO
(1#)Terangkan berbagai metoda untuk menghitung puncak limpasan
(10)Apa /ang dimaksud dengan kecepatan minimum dan kecepatan maksimum dalam
perencaan dimensi saluran
(1*)arameter apa /ang menentukan nilai kecepatan maksimum dalam rancangan
saluran
(1))Bagaimana caran/a menghitung dimensi saluran, arameter apa /ang harus
diketahuiO
(1+)ada rancangan saluran drainase utama beberapa data diketahui sebagai berikut:
Debit rancangan K I !,( m
#
@det, koe1isien kekasaran n I (,(!*; talud M I 1,*;
7ecepatan maksimum I 1,1 m@det; 7ecepatan minimum I (,* m@det, ;ur4e/
Teknik Iri#asi dan Drainase
52
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
ele4asi lahan di lokasi trase pusat kanal dan ele4asi muka air /ang diperlukan di
ujung saluran kolektor adalah seperti pada tabel di bawah ini,
a, >itung dimensi saluran dan kemiringan dasar saluranO
b, 5ambarkan penampang memanjang saluran drainase utama termasuk ele4asi
muka air, ele4asi dasar saluran dan tanggul pada kertas gra1ik (mm block)
c, Apakah diperlukan bangunan terjunO, kalau diperlukan di mana lokasin/aO
Earak dari outlet
(m)
%le4asi lahan
(m)
%le4asi muka air /ang
diperlukan pada saluran
kolektor (m)
( H ),(( H *,*(
1(( H ),*(
!(( H ),B(
#(( H +,1(
0(( H +,*(
*(( H D,(( H +,((
)(( H D,*(
+(( H D,D(
D(( H B,1(
B(( H B,)*
1((( H 1(,(( H B,*(
(1D) ada rancangan saluran drainase diketahui beberapa parameter rancangan sebagai
berikut: (a) Debit rancangan K I 0,* m
#
@det; (b) 7ecepatan maksimum dan
minimum: <
ma'
I 1,! m@det, <
min
I (,0 m@det; (c) 7emiringan tanah tersedia & I
(,((0; (d) talud M I 1,*; (e) koe1isien kehalusan k
m
I 0(, Cancang dimensi saluran
drainase tersebut,

(1B)ada rancangan saluran drainase diketahui beberapa parameter rancangan sebagai
berikut: (a) Debit rancangan K I #,( m
#
@det; (b) 7ecepatan maksimum dan
minimum: <
ma'
I 1,! m@det, <
min
I (,0 m@det; (c) 7emiringan tanah tersedia & I
(,((0; (d) talud M I 1,*; (e) koe1isien kehalusan k
m
I 0(, Cancang dimensi saluran
drainase tersebut,
(!()ada rancangan saluran drainase diketahui beberapa parameter rancangan sebagai
berikut: (a) Debit rancangan K I !,( m
#
@det; (b) 7ecepatan maksimum dan
minimum: <
ma'
I 1,! m@det, <
min
I (,0 m@det; (c) 7emiringan tanah tersedia & I
(,((0; (d) talud M I 1,*; (e) koe1isien kehalusan k
m
I 0(, Cancang dimensi saluran
drainase tersebut,
(!1)ada rancangan saluran irigasi diketahui beberapa parameter rancangan sebagai
berikut: (a) Debit rancangan K I 0,* m
#
@det; (b) 7ecepatan maksimum dan
minimum: <
ma'
I 1,! m@det, <
min
I (,0 m@det; (c) 7emiringan tanah tersedia & I
(,((0; (d) talud M I 1,*; (e) koe1isien kehalusan k
m
I 0(, Cancang dimensi saluran
irigasi tersebut,
(!!)ada rancangan saluran irigasi diketahui beberapa parameter rancangan sebagai
berikut: (a) Debit rancangan K I #,( m
#
@det; (b) 7ecepatan maksimum dan
minimum: <
ma'
I 1,! m@det, <
min
I (,0 m@det; (c) 7emiringan tanah tersedia & I
Teknik Iri#asi dan Drainase
53
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
(,((0; (d) talud M I 1,*; (e) koe1isien kehalusan k
m
I 0(, Cancang dimensi saluran
irigasi tersebut,
(!#)ada rancangan saluran irigasi diketahui beberapa parameter rancangan sebagai
berikut: (a) Debit rancangan K I !,( m
#
@det; (b) 7ecepatan maksimum dan
minimum: <
ma'
I 1,! m@det <
min
I (,0 m@det; (c) 7emiringan tanah tersedia & I
(,((0; (d) talud M I 1,*; (e) koe1isien kehalusan k
m
I 0(, Cancang dimensi saluran
irigasi tersebut,
(!0);uatu areal pertanian dengan luas 1(( ha terdiri dari : 0( ha lahan pertanian dengan
lereng ( - *A bertekstur lempung berdebu (silt loam), !( ha padang rumput lereng *
- 1(A bertekstur lempung berpasir dan 0( ha hutan lereng 1( - #(A bertekstur liat,
anjang maksimum aliran 1 ((( m dengan beda ele4asi dari titik tertinggi ke outlet
sebesar 1( m, Data intensitas-lama hujan dan 1rekuensi di daerah tersebut adalah
sebagai berikut :
"ama >ujan
(menit)
&ntensitas hujan maksimum (mm@jam)
T I * tahun T I 1( tahun
1(
!(
#(
0(
*(
100(
)(
0(
!*
!(
1*
!
D(
+(
*(
0(
#(
*
Ditan/akan :
a, >itung besarn/a debit puncak untuk perioda ulang * tahunO
b, >itung besarn/a debit rencana untuk saluran drainase utamaO
c, Tentukan dimensi saluran drainase utama untuk daerah tersebut, apabila diketahui
data :n I (,(!*, M I 1,*, < ma' I 1,( m@det, < min I (,* m@det, T I * tahun
d, 5ambarkan rancangan anda pada penampang longitudinal (ele4asi muka air
rencana , dasar saluran dan ele4asi tanggul), apabila data ele4asi lahan pada
lokasi di mana saluran akan dibuat (trace saluran) adalah sebagai berikut :
Earak dari outlet
(m)
%le4asi lahan (m)
(
1((
!((
#((
0((
*((
)((
+((
D((
B((
1(((
H ),((
H ),*(
H ),B(
H +,1(
H +,*(
H D,((
H D,*(
H D,D(
H B,1(
H B,)*
H 1(,((

e, Di mana bangunan terjun harus dibuat dan buat rancangann/aO
Teknik Iri#asi dan Drainase
54
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
1, Berdasarkan hasil pada d) apa saran sdr supa/a didapatkan rancangan saluran
/ang lebih ekonomisO
g, :ntuk menghitung 4olume gali dan timbun, data apa /ang diperlukanO, Berikan
contoh perhitungann/aO
(!*):raikan perbedaan pokok rancangan saluran untuk irigasi dan untuk drainase
(jelaskan alasann/a)O
(!))Terangkan beberapa 1aktor /ang menentukan besarn/a talud (M) dalam rancangan
saluran terbukaO
(!+)a, :raikan pengaruh drainase terhadap produkti4itas tanaman
b, :raikan hubungan antara variable engineering dengan rancangan sistim
drainase
(!D)$ormulasikan suatu kriteria rancangan sistim drainase untuk: (a) Drainase
permukaan, (b), Drainase bawah permukaan
(!B)Dalam rancangan saluran drainase diketahui parameter rancangan sebagai berikut :
K I !,( m
#
@det ; n I (,(!*; M I 1,* ; ; I (,((1
a) Tentukan dimensi saluran
b) =ek kecepatan alirann/a (kecepatan maksimum /ang diijinkan I 1,1 m@det )
c) Apabila diinginkan kecepatann/a mendekati kecepatan maksimum, berapa
kemiringan saluran harus dibuat O dan bagaimana dimensi salurann/aO
(#()ada peta topogra1i di bawah ini, di mana sdr akan meletakkan saluran drainase dan
berikan alasann/aO
!un)i 4a5a2an
(1) K I = ' i ' A, Casional karena debit puncak akan terjadi pada intensitas hujan
dengan lama hujan sama dengan waktu konsentrasi
(!)
Tipe Drainase <ariabel keteknikan
Drainase bawah permukaan, gra4itasi
Drainase bawah permukaan, dengan
sumur pompa
Drainase permukaan, pre4enti1
arit, kolektor
kedalaman, spasing, ukuran pipa
kedalaman, spasing, kapasitas pompa
panjang dan kemiringan lahan
dimensi, kemiringan saluran
(#) "ihat teks
(0) Drainase jelek, kekurangan oksigen, akar tak mampu men/erap hara, sehingga daun
berwarna kuning
(*) enurunan ele4asi muka airtanah, terjadi oksidasi bahan organik, tanah organik
semakin matang, Bobot isi semakin besar, porositas semakin kecil, tekanan tanah
tidak disangga oleh air dalam pori (jenuh) sehingga terjadi penurunan permukaan
tanah
()) 8aikn/a kandungan garam dalam larutan tanah men/ebabkan tekanan osmotik
semakin besar sehingga ga/a /ang diperlukan akar untuk mengisap air menjadi
lebih besar
Teknik Iri#asi dan Drainase
55
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
(+) $e; teroksidasi akan menghasilkan sul1at /ang men/ebabkan p> tanah turun dan
tanaman /ang peka akan mati
(D) Ceklamasi tanah sul1at masam tidak berdampak negati1 terhadap tanaman selama
tergenang (reduksi) tidak teroksidasi, Tanaman /ang cocok adalah /ang tahan
genangan
(B) 6embuang kelebihan air permukaan sehingga tinggi dan lama genangan dapat
dkendalikan
(1()Eumlah kelebihan air /ang harus dibuang per satuan waktu (mm@hari atau
liter@detik@ha)
(11)Buat kur4a DD$, :ntuk padi sawah tentukan genangan maksimum /ang masih
diijinkan, Tarik dari titik tersebut garis lurus men/inggung kur4a DD$, ;lope garis
tersebut merupakan modulus drainase (mm@hari), :ntuk non padi genangan /ang
diijinkan nol
(1!)DD$ adalah Depth Duration $re?uenc/ =ur4e, Diperlukan data hujan harian
minimal 1( tahun, Anda dapat menggunakan so1tware CA&8B9J untuk analisis
1rekuensin/a,
(1#)"ihat teks
(10)7ecepatan minimum adalah kecepatan dimana akan terjadi pengendapan sedimen,
tumbuhn/a gulma air di dalam saluran, 7ecepatan maksimum adalah kecepatan
/ang akan men/ebabkan erosi tebing pada saluran
(1*)7ecepatan maksimum tergantung pada jenis@tekstur tanah dimana saluran akan
dibuat
(1))"ihat teks: 5unakan persamaan 6anning-;trickler
(1+)5ambar penampang memanjang lokasi saluran pada kertas gra1ik, >itung dimensi
saluran termasuk slope saluran dijaga supa/a kecepatan aliran lebih kecil dari
kecepatan maksimum dan lebih besar dari kecepatan minimum , 5ambar
penampang memanjang saluran, Tentukan dasar saluran, muka air rencana, tanggul,
(1D)K I 0,* m
#
@det; M I 1,*; km I 0(; & I (,((1*; < I 1,1* m@det; b I !,D m; h I (,B# m
(1B)K I #,( m
#
@det; M I 1,*; km I 0(; & I (,((!; < I 1,1+ m@det; b I !,( m; h I (,D( m
(!()K I !,( m
#
@det; M I 1,*; km I 0(; & I (,((!*; < I 1,1* m@det; b I 1,) m; h I (,)+ m
(!1)K I 0,* m
#
@det; M I 1,*; km I 0(; & I (,((1*; < I 1,1* m@det; b I !,) m; h I (,B) m
(!!)K I #,( m
#
@det; M I 1,*; km I 0(; & I (,((!; < I 1,1+ m@det; b I 1,B m; h I (,D! m
(!#)K I !,( m
#
@det; M I 1,*; km I 0(; & I (,((!*; < I 1,1) m@det; b I 1,0 m; h I (,+( m
(!0)>itung debit puncak, Cancang dimensi saluran, lot pada kertas gra1ik penampang
memanjang saluran,
(!*):ntuk saluran irigasi: ele4asi muka air dirancang serendah mungkin tetapi cukup
tinggi sesuai dengan /ang diperlukan, ada saluran drainase: ele4asi muka air
dirancang setinggi mungkin tetapi cukup rendah sesuai dengan /ang diperlukan,
(!))"ihat teks
(!+)"ihat teks
(!D)"ihat teks
(!B)K I !,( m
#
@det; M I 1,*; km I 0(; & I (,((1; < I (,D1 m@det; b I !,( m; h I (,+D m,
Eika diinginkan 4 mendekati 4 maks maka & I (,((!; < I 1,(* m@det; b I 1,+ m, h I
(,)B m
Da6.ar Pus.aka
1, Dedi 7usnadi 7,, !((! (edisi ke !), Cancangan &rigasi 5ra4itasi, Drainase dan
&n1rastruktur, "aboratorium Teknik Tanah dan Air, Eurusan Teknik ertanian,
$akultas Teknologi ertanian, &nstitut ertanian Bogor,
Teknik Iri#asi dan Drainase
56
Topik 9. Drainase Permukaan - dkk
!, Ditjen, engairan Cepublik &ndonesia, 1BD), ;tandard erencanaan &rigasi : 7riteria
erencanaan Bagian ;aluran, 7-(#, =,<, 5alang ersada, Bandung
#, &"C&, 1B+0, Drainage rinciples and Application, &nternational &nstitute 1or "and
Ceclamation and &mpro4ement, Jageningen, The 8etherlands,
a, <olume & : &ntroductor/ ;ubjects
b, <olume && : Theor/ o1 $ield Drainage and Jatershed Cuno11
c, <olume &&& : ;ur4e/s and &n4estigations
d, <olume &< : Design and 6anagement o1 Drainage ;/stems,
0, 6eijer, T,7,%,, 1BB(, Design o1 ;mallholdersQ &rrigation ;/stems, Jageningen
Agricultural :ni4ersit/, The 8etherlands,
*, CitMema, >,,; C,A,", 7selik; $ernando =handu4i, 1BB), Drainage o1 &rrigated
"ands, &rrigation Jater 6anagement: Training 6anual 8o B, $A9, Come, &tal/
Teknik Iri#asi dan Drainase
57

Anda mungkin juga menyukai