Anda di halaman 1dari 10

IV.

DIATOM Diatom adalah alga uniselular, yang ditemukan dimana saja, dimana terdapat air dan cukup cahaya untuk menstimulasi fotosintesis. Lebih dari 10.000 spesies telah digambarkan. Diatom umumnya berukuran panjang atau diameter 40 !00 "m, tetapi dapat lebih kecil #4 $ "m% atau lebih besar #hingga 1 mm%. &ereka memiliki bentuk bermacam macam, mulai dari berbentuk seperti jarum hingga berbentuk bulat. 'spek forensik yang paling berarti dari diatom terletak pada kemampuannya untuk mengelilingi dirinya dengan cangkang silika.
#1,!,(, e)traction methods%

Gambar 3. *erbagai jenis + ukuran diatom.#,% Diatom memiliki dinding sel terbuat dari silikon dioksida . terdiri dari 1 boks #frustule% disusun oleh ! katup, yang cocok bersama sama dengan bantuan cingulum, atau set band korset . Diatom secara tradisional dibagi menjadi dua- diatom centric #.entrales% , yang radial simetris, dan diatom pennate , yang bilateral simetris #/ennales% tetapi /utaran

dkk.#1,,0%

mengklasifikasikan

diatom

menjadi

tiga

kelas-

diatom

centric

#Coscinodiscophyceae%, diatom pennate tanpa raphe #0ragilariophyceae%, dan diatom pennate dengan raphe #Bacillariophyceae% . 1ebagian diatom ada sendiri sendiri , meskipun beberapa bergabung untuk membentuk koloni. &ereka biasanya kekuningan atau kecoklatan , dan ditemukan di segar dan garam air, di tanah yang lembab, dan juga pada permukaan lembab tanaman.#e)traction methods, jurnal kedoteran forensik indonesia% 2lasifikasi secara umum - diatom oligohalophilic hidup pada air ta3ar dengan salinitas kurang dari 0,0$45 sedangkan diatom mesohalophilic dan polyhalophilic hidup pada air payau dan air laut dengan salinitas lebih tinggi dari 0,0$4.#1% &eski masuk ke dalam tubuh dipikirkan sebagian mele3ati paru paru, terlihat tidak ada alasan kenapa mereka tidak dapat menembus lapisan intestinal #usus% dan masuk ke aliran darah, sehingga dapat ditemukan di beberapa jaringan tubuh. &akanan tertentu, khususnya kerang kerangan, terdiri dari sejumlah diatom yang sangat banyak yang mungkin masuk ke sirkulasi dan mencapai jaringan. /enetrasi diatom melalui sa3ar al6eoli kapiler menggunakan 7ransmission 8lectron &icroscope #78&% dibuktikan oleh Lunette et al. #1998%.#1,!,(%

DIATOM AIR TAWAR

Gambar 4. Achananthes sp. #kiri% dan Amphipleura sp. #kanan%#,%

Gambar 5. Anomoeneis sp.#,%

Gambar 6. Biddulphia sp. #kiri% dan Cyclotella sp. #kanan%#,%

Gambar 7. Surirella sp.#,% DIATOM AIR LAUT

Gambar 8. Asterionella sp. #kiri% dan Cymatopleura sp. #kanan%#,%

Gambar 9. Coscinodiscus sp.#,%

Gambar 10. Triceratium sp. #kiri% dan Bellerochea sp. #kanan%#,% V. TES DIATOM 2arena deteksi diatom di paru paru dalam korban tenggelam mati oleh 9e6enstorf pada tahun 1,04, uji diatom telah dianggap sebagai alat penting dalam diagnosis dan konfirmasi kematian karena tenggelam . /ada masa lalu, pendapat akhir mengenai penyebab kematian indi6idu yang ditemukan pada media air semata mata atas dasar uji diatom. 2has yang tipikal, buih ber3arna putih berkeringat di mulut, hidung dan bagian pernafasan, fitur khas tenggelam paru paru dan berhubungan bukti positif lain dari ante mortem tenggelam menghilang sangat pesat dengan perkembangan pembusukan. 1elanjutnya, mayat ditemukan dari air mungkin telah meninggal karena penyebab lain selain tenggelam atau bisa menjadi metode pembuangan mayat orang miskin, adat atau untuk menyembunyikan kejahatan. Dalam situasi seperti itu, deteksi jenis yang sama diatom baik dalam tenggelam

menengah dan jaringan tubuh dianggap sebagai standar emas untuk mendiagnosis mati tenggelam dan juga mungkin tempat tenggelam. #diatom past, % 'nalisis diatom dalam jaringan tubuh seperti paru paru, hati, limpa, darah dan sumsum tulang telah dilakukan sebagai bukti pendukung dalam kasus tenggelam. 7eori di balik :tes diatom: adalah bah3a ketika setiap orang tenggelam, diatom yang ada dalam air yang akan mencapai ke paru paru dan beberapa dari mereka karena ukuran mereka menembus ke dalam al6eoli. ;ika jantung masih berdetak, diatom yang telah masuk ke dalam perjalanan aliran darah ke seluruh tubuh dan dapat mengajukan di organ jauh seperti ginjal, otak dan sumsum tulang sebelum kematiannya. 2ehadiran diatom dalam organ internal yang paling mungkin menegaskan tenggelam ante mortem. ;ika ada keraguan tentang situs tenggelam, maka sampel air dari lokasi yang diduga tenggelam dapat dikumpulkan dan dianalisa untuk menentukan kesamaan spesies diatom dalam air dan tubuh. #e)traction methods, jurnal kedokteran forensik indonesia% <amun tes diatom menjadi kontro6ersial karena ditemukan beberapa kasus false negative dan false positive. 'nalisis yang teliti pada tes diatom sangat dibutuhkan untuk memutuskan apakah korban masih hidup atau telah meninggal pada saat dibenamkan ke dalam air. 1ebelum dilakukan diagnosis tenggelam sebagai penyebab kematian, perhatian harus diberikan pada morfologis dan morfometrik dari diatom yang berada di lokasi tenggelam, sebab penetrasi diatom melalui kapiler paru bergantung pada ukuran dan densitasnya.#1,!% /ada in6estigasi forensik, suatu kasus dapat dihubungkan dengan penyebab kematian tenggelam bila ditemukan diatom pada organ organ dalam tubuh yang tenggelam dan juga pada medium lokasi tenggelamnya. =al ini berarti peristi3a tenggelam terjadi ante mortem. Diagnosis tenggelam sebagai penyebab kematian kemudian dapat dikatakan positif bila jumlah diatom yang ditemukan > !0 diatom?100 "l #yang diperoleh dari 10 gr sampel paru% dan $0 diatom dari organ lainnya # Ludes et al.1,,@%. 2esamaan jenis diatom yang ditemukan dari sumsum tulang dan lokasi tenggelam dapat menjadi bukti pendukung.
#1,!,(,10%

/eneliti ;epang menggunakan metode lain untuk mencerna jaringan autopsi untuk melihat diatom, karena ditunjukkan bah3a dengan pencernaan asam kuat hasil diatom yang ditemukan berkurang dengan nyata sekali. &etode baru yang digunakan untuk diatom seperti pencernaan enAimatik dan deterjen, juga dapat ditemukan organisme mikroskopik bercangkang lunak untuk diperoleh dan memberikan spesifisitas yang lebih baik untuk diagnosa mati tenggelam #Matsumoto dan u!ui, uniyama d!!%.#(%

1ecara singkat, teknik terbaru untuk isolasi diatom melibatkan pencernaan jaringan oleh asam, seperti paru, darah, ginjal atau sumsum tulang, lalu disentrifuse dan dibilas. 1isa akhir kemudian diperiksa dengan mikroskop fase kontras untuk mencari adanya algae khusus. Diambil sejumlah air dari tempat yang diduga merupakan tempat kejadian perkara dan kontrol laboratorium yang sesuai juga diperiksa.#1!,(,,% 1yarat tes diatom ialah paru paru harus masih dalam keadaan segar, yang diperiksa bagian kanan perifer paru paru, dan jenis diatome harus sama dengan diatome di perairan tersebut. .ara melakukan pemeriksaan diatome yaitu- #jurnal kedokteran forensik indonesia% 1. 'mbil potongan jaringan sebesar ! $ gram #hati, ginjal, limpa dan sumsum tulang%. !. /otongan jaringan tersebut dimasukkan 10 mL asam nitrat jenuh, 0,$ ml asam sulfat jenuh. (. 2emudian dimasukkan lemari asam sampai semua jaringan hancur. 4. Barna jaringan menjadi hitam oleh karena karbonnya. $. Ditambahkan natrium nitrat tetes demi tetes sampai 3arna menjadi jernih. @. 2adang kadang sifat cairan asam sehingga sukar untuk melakukan pemeriksaan, oleh karena itu ditambahkan sedikit <aC= lemah #sering tidak dilakukan oleh karena bila berlebihan akan menghancurkan chitine%. D. 2emudian dicuci dengan aEuadest. Lalu dikonsentrasikan #seperti telur cacing%, disimpan?diambil sedikit untuk diperiksa, diteteskan pada deck gelas lalu keringkan dengan api kecil. F. 2emudian ditetesi oil immersion dan diperiksa diba3ah mikroskop. /enyokong berupa teknik yang menekankan pada penunjukkan terdapatnya sejumlah diatom dalam jumlah yang bermakna yang diperoleh dari tubuh yang diangkat dari air dapat menegaskan#1,10% *ah3a kematian merupakan akibat dari tenggelam. *ah3a seseorang masih hidup saat air masuk. 7empat tenggelam dengan membandingkan spesies diatom dalam air dan dalam tubuh. Organ tubuh Paru Spesies diatom yang sering ditemukan Achnanthes minutissima" Cyclotella cyclopuncta" ragilaria #revistriata"

Sumsum tulang Hepar

Ginjal Lambung Duodenum

$avicula etc. Stephanodicus parvus" $avicula" %iatoma and fragments of Synedra ulna. Achnanthes minutissima" Cocconeis placentula" ragilaria ulna var. acus" $avicula lanceolata etc. Achnanthes #iasolettiana" $. seminulum etc. Achnanthes minutissima" Cyclotella cyclopuncta" &omphonema minutum etc. Asterionella ormosa" Cyclotella comensis" &omphonema pumilum and $it'scia pura etc.

Tabel 1. spesies diatom yang sering ditemukan berdasar sampel organ #jurnal kedokteran forensik indonesia% /erhatian kritis dipusatkan pada beberapa masalah, dengan tidak mengurangi spesifisitasnya. /enekanan ditempatkan pada hasil positif palsu yang tampaknya sering terjadi, diatom ditemukan terdapat pada jaringan tubuh yang jelas jelas tidak tenggelam. 1ifat alamiah diatom yang terdapat dimana mana menjadi pokok masalah5 kontaminasi ekstrinsik dari peralatan laboratorium sama mungkinnya dengan kontaminasi dari organ tubuh yang telah mengandung diatom sebelumnya dari sumber sumber alamiah diatom, baik dengan cara inhalasi maupun dengan penelanan. =asil negatif palsu dapat terjadi, diatom tampaknya tidak terdapat pada jaringan tubuh seseorang yang hampir pasti tenggelam. =al ini pasti akan diduga pada kasus dry dro(ning tetapi kegagalan untuk menemukan diatom juga dapat terjadi pada (et dro(ning.#1,!,(,,,10%

DAFTAR USTA!A

1. !. (. 4. $. @. D.

R"#$% E&. ' Fra(e D. 7he role of diatoms in medicolegal in6estigations I- the history, contemporary science, and applications of the diatom test in dro3ning. !00@. La)ler% W. *odies reco6ered from 3ater- a personal approach and consideration of difficulties. &anchester- Departement of medical sciences, the medical school51,,!. *e++e% M,A. ' De Le++er% EA. Dro3ning- still a difficult autopsy diagnosis. Cktober !004. Cnline Gdikutip ;uni !010H tersedia pada I9L 333.sciencedirect.com I(r*e-% AM. 7enggelam. /edoman ilmu kedokteran forensik edisi pertama. ;akarta*inarupa 'ksara5 1,,D. h. 1DD ,0. ./(*0a$+" A.% (11. Ilmu kedokteran forensik. ;akarta- *agian kedokteran forensic fakultas kedokteran II5 1,,D. h. @4 D0. r*2e SA% W*l-"$ LM. 1istem respirasi. /atofisiologi - konsep klinis proses proses penyakit 6olume II edisi keenam. ;akarta- 8J.5 !00$. h. D(D F. 3Gambar4 1tructure of the lung. Cnline Gdikutip ;uni !010H tersedia pada I9L http-??content.re6olutionhealth.com?contentimages?images imageKpopup rDKbronchiolesasbestosis.jpg

F. ,.

3Gambar4 .hronic obstruction pulmonary disease. Cnline Gdikutip ;uni !010H tersedia pada I9L http-??333.abpi.org.uk?publications?publication details?target.C/D?lung.asp S*$5#% R. ' T#a1ar !. Dro3ning associated diatoms. Cnline Gdikutip 'pril !014H tersedia pada I9L http-??333.icfmt.org?6ol(no(?publication.htm

10. =orton, */. Diatoms and forensic science. /hiladelphia- Ini6ersity of /ennsyl6ania5 !00@.

7ambahan 2ode diatom past1. 2umar &, Deshkar ;, <aik 12, Lada6 /2. Diatom 7est /ast, /resent and 0uture- ' *rief 9e6ie3. 7he indian ;ournal of 9esearch and reports in &edical 1cience. Volume (. <o. (. !01!. p!F (! 2ode 8)traction diatom

!. 8M79'.7IC< &87=CD1 C0 DI'7C&1 ' 98VI8B 1ingh 9, 1ingh 9 and 7hakar &2. 8)traction &ethods of Diatoms a 9e6ie3. Indian Internet ;ournal of 0orensic &edicine and 7o)icology. Volume 4. Issue !. !00@ 2ode jurnal kedokteran forensik indonesia(. Bilianto B. /emeriksaan Diatom pada 2orban Diduga 7enggelam #9e6ie3%. ;urnal 2edokteran 0orensik Indonesia, Vol. 14 <o. (, ;uli N 1eptember !01!

Anda mungkin juga menyukai