Anda di halaman 1dari 3

Ciri-ciri karya sastra pada angkatan 20-an

1. Menggambarkan tema pertentangan paham antara kaum tua dan kaum muda, soal

pertentangan adat, soal kawin paksa, permaduan, dll.


2. Soal kebangsaan belum mengemuka, masih bersifat kedaerahan 3. Gaya bahasanya masih menggunakan perumpamaan yang klise, pepatah, peribahasa, tapi

menggunakan bahasa percakapan sehari-hari lain dengan bahasa hikayat sastralama.


4.

Puisinya berupa syair dan pantun

5. Isi karya sastranya bersifat didaktis.

Contoh puisi

INDONESIA TUMPAH DARAHKU

Puisi karya Muhammad yamin


Bersatu kita teguh Bercerai kita runtuh Duduk di pantai tanah yang permai Tempat gelombang pecah berderai Berbuih putih di pasir terderai Tampaklah pulau di lautan hijau Gunung-gunung bagus rupanya Dilingkari air mulia tampaknya Tumpah darahku Indonesia namanya Lihatlah kelapa melambai lambai Berdesir bunyinya sesayup sampai Tumbuh di pantai bercerai-cerai Memagar daratan aman kelihatan Dengarlah ombak datang berlagu Mengejar bumi ayah dan ibu Indonesia namanya. Tanah airku Tanahku bercerai seberang-menyeberang Merapung di air, malam dan siang Sebagai telaga dihiasi kiambang Sejak malam diberi kelam Sampai purnama terang-benderang Di sanalah bangsaku gerangan menompang Selama berteduh di alam nan lapang Tumpah darah Nusa India Dalam hatiku selalu mulia Dijunjung tinggi atas kepala Semenjak diri lahir ke bumi Sampai bercerai badan dan nyawa

Karena kita sedarah-sebangsa Bertanah air di Indonesia

Ciri-ciri Karya Sastra Angkatan 30


1. Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia modern, gaya bahasanya sudah tidak

menggunakan perumpamaan klise, pepatah, peribahasa.


2. Temanya tidak hanya tentang adat atau kawin paksa, tetapi mencakup masalah yang

kompleks, seperti emansipasi wanita, kehidupan kaum intelek, dan sebagainya,


3. Bentuk puisinya adalah puisi bebas, mementingkan keindahan bahasa, dan mulai

digemari bentuk baru yang disebut soneta, yaitu puisi dari Italia yang terdiri dari 14 baris.
4.

Pengaruh barat terasa sekali, terutama dari Angkatan 80 Belanda.

5. Aliran yang dianut adalah romantik idealisme, dan 6. Setting yang menonjol adalah masyarakat penjajahan.

PERASAAN SENI bagaikan banjir gulung gemulung, bagaikan topan seruh menderu, demikian rasa,datang semasa, mengalir, menimbun, mendesak, mengepung, memenuhi sukma, menawan tubuh.

serasa manis sejuknya embun, selagu merdu dersiknya angin, demikian rasa,datang semasa, membisik, mengajak, aku berpantun, mendayung jiwa ke tempat di inginkan jika kau datang sekuat raksasa, atau kau menjelma secantik juita, kusedia hati,akan berbakti, dalam tubuh kau berkuasa, dalam dada kau bertahta!

Ciri-ciri karya sastra pada Angkatan 45


1. Puisi-puisinya bercorak bebas, tidak terikat pembagian bait, baris, atau rima 2. Lebih bergaya ekspresionisme dan beraliran realisme 3. Bahasanya menggunakan bahasa sehari-hari, lebih mementingkan isi daripada bentuk 4. Puisinya berisi tentang individualisme dan prosanya mengemukakan masalah kemasyarakatan sehari-hari terutama dengan latar perang kemerdekaan

5. Karya sastranya lebih banyak mengemukakan masalah kemanusiaan yang universal 6. Filsafat eksistensialisme mulai dikenal

Contoh puisi angkatan 45

Aku (Chairil Anwar)


Kalau sampai waktuku Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari,Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak perduli Aku mau hidup seribu tahun lagi

Anda mungkin juga menyukai