Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN KATARAK

A. Pengertian Katarak adalah opasitas lensa kristalina yang normalnya jernih. Biasanya terjadi akibat proses penuaan tapi dapat timbul pada saat kelahiran ( katarak congenital ). Dapat juga berhubungan karena trauma mata tajam maupun tumpul, penggunaan kortikosteroid jangka panjang, penyakit sistemis, seperti diabetes miletus atau hipopara tiroidisme, pemajanan radiasi, pemajanan sinar matahari ( ultraviolet ) yang lama, atau kelainan mata lain seperti uveitis anterior. B. Patofisiologi Lensa yang normal adalah struktur posterior iris yang jernih, transparan, berbentuk seperti kancing baju mempunyai kekuatan re!raksi yang besar. Lensa mengandung tiga komponen anatomis. "ada #ona sentral terdapat nucleus, di peri!er ada kortek, dan yang mengelilingi keduanya adalah kapsul anterior dan posterior. Dengan bertambahnya usia, nucleus mengalami perubahan $arna menjadi coklat kekuningan. Di sekitar opesitas terdapat densitas seperti duri di anterior dan posterior nucleus. %pasitas pada kapsul posterior merupakan bentuk katarak yang paling bermakna nampak seperti kristal salju pada jendela. "erubahan !isik dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya transparansi. "erubahan pada serabut halus multiple (#unula) yang memanjang dari badan silier ke sekitar daerah di luar lensa misalnya dapat menyebabkan penglihatan mengalami distorsi. "erubahan kimia dalam protein lensa dapat

menyebabkan

koagulasi,

sehingga

mengabutkan

pandangan

dengan

menghambat jalannya cahaya ke retina. &alah satu teori menyebutkan terputusnya protein lensa normal terjadi disertai in!luks air ke dalam lensa. "roses ini mematahkan serabut lensa yang tegang dan mengganggu transmisi sinar. 'eori lain mengatakan bah$a suatu en#im mempunyai peran dalam melindungi lensa dari degenerasi. (umlah en#im akan menurun dengan bertambahnya usia dan tidak ada pada kebanyakan pasien yang menderita katarak. Katarak biasanya terjadi bilateral namun mempunyai kecepatan yang berbeda. Dapat disebabkan oleh kejadian trauma maupun sistemis, seperti diabetes, namun sebenarnya mempunyai konsek$ensi dari proses penuaan yang normal. Kebanyakan katarak berkembang secara kronik dan ) matang* ketika seseorang memasuki dekade ketuju. Katarak dapat bersi!at congenital dan harus diidenti!ikasi a$al, karena bila tidak terdiagnosa dapat menyebabkan ambliopia dan kehilangan penglihatan permanent. +aktor yang paling sering berperan dalam terjadinya katarak meliputi radiasi sinar ultraviolet B, obat,obatan, alcohol, merokok, diabetes, dan asupan vitamin antitoksin yang kurang dala jangka $aktu yang lama. -. Klasifikasi katarak .enurut Allen katarak dibagi dalam dua kelompok / 0. Development -atarak "embentukan lensa !iber terganggu selama pertumbuhan ( congenital katarak dan juvenile katarak). 1. Degenarativ -atarak Lensa !iber sudah terbentuk tetapi karena suatu sebab sehingga terjadi degenerasi dan lensa menjadi keruh ( katarak senile ). D. Stadium Katarak 0. Stadium insipien

Kekaburan dimulai pada bagian peri!er lensa, lambat laun mengarah pada bagian inti lensa mata sehingga menyerupai terali besi ( roda sepeda ). "ada keadaan ini biasanya katarak stasioner. 1. Stadium intumesen ( imatur ) 'erjadi perubahan pada lensa, dimana lensa menjadi bengkak dan menarik cairan dari jaringan sekitar. Kelainan yang nampak pada keadaan ini adalah myopia, astigmatisme, bayangan iris pada lensa terlihat. 2. Stadium maturesen ( matur ) Kekaburan lensa lebih padat dan lebih mudah dipisahkan dari kapsulnya, ini merupakan stadium yang tepat untuk dilakukan operasi. 3. Stadium hipermatur Biasanya akan ditemukan beberapa perubahan, katarak menjadi lembek, mencair atau menjadi seperti susu. 4. Tanda-Tanda Katarak 5isus menurun, berlangsung lambat sampai cepat tergantung proses kekeruhannya "ada katarak tipe nucleus, penglihatan menjadi lebih terang pada $aktu senja dibanding pada $aktu siang hari "ada katarak tipe kortek, sebaliknya 'erlihat bintik,bintik hitam pada suatu lapang pandang pada posisi tertentu ( pada stadium insipien ) Diplopia atau poliplopia ( pengaruh pembiasan yang ireguler dari lensa mata ) .yopia, sebagai proses pembentukan katarak dimana lensa mengabsorpsi air sekitar lensa sehingga lensa menjadi cembung. +. Pemeriksaan Penunang 0. "enyinaran samping

Dengan bantuan lampu senter, terlihat kekaburan lensa mata yang putih keabuan dengan dasar hitam. "ada stadium imatur, tampak bayangan iris diatas lensa akibat super!isial lensa masih transparan, iris shado$ positi!. "ada stadium matur, iris shado$ negative, lensa keruh sama sekali. 1. %!!talmoskope "ada stadium impisien da imatur tampak kekaburan yang kehitaman dengan latar belakang merah jambu. "ada stadium matur haya didapat $arana putih atau kehitaman tanpa latar belakang merah jambu, lensa sudah keruh. 6. Penatalaksanaan 7 &tadium 8 Dengan deteksi catalin, catalin adalah #at yang ber!ungsi untuk menghalangi kerja #at 9uino, yaitu #at yang mengubah protein lensa mata yang bening menjadi gelap. 'ujuan pegobatan ini adalah untuk menekan proresi!itas kekaburan lensa supaya katarak menjadi stasioner. 7 &tadium 88 Dilakukan secara simtomatis. 7 &tadium 888, dan 85 %perasi untuk mengeluarkan lensa yang karakteus. 'ak ada terapi obat untuk katarak, dan tak dapat di ambil dengan pembedahan laser. :amun, masih dilakukan penelitian mengenai kemajuan prosedur laser baru yang dapat digunakan untuk mencairkan lensa sebelum dilakukan pengisapan keluar melalui kanula ( "okalo 0;;1 ). Ada dua macam teknik pembedahan untuk pengangkatan katarak : 7 4kstraksi Katarak 8ntrakapsuler 4kstraksi katarak intra kapsuler ( 8--4, intra capsuler catarak ekstraksion ) dalah pengangkatan seluruh lensa sebagai satu kesatuan. &etelah #ona dipisahkan, lensa diangkat dengan cryoprobe, yang

diletakkan secara langsung pada kapsula lentis. Bedah beku berdasar pada suhu pembekuan untuk mengangkat suatu lesi atau abnormalitas. 8nsrumen bedah beku bekerja dengan prinsip bah$a logam dingin akan melekat pada benda yang lembab. Ketika cryoprobe diletakkan secara langsung pada kapsula lentis, kapsula akan melekat pada probe.lensa kemudian diangkat secara lembut. <ang dahulu merupakan cara pangangkatan katarak utama, 8--4 sekarang jarang dilakukan karena tersedianya teknik bedah yang lebih canggih. 7 4kstraksi Katarak 4kstrakapsuler 4kstraksi katarak ekstracapsuler ( 4--4, e=tracapsuler catarak ekstraksion ) sekarang merupakan teknik yang lebih disukai dan mencapai sampai ;> ? pembedahan katarak. .ikroskop digunakan untuk melihat struktur mata selama pembedahan. "rosedur ini meliputi pengambilan kapsula anterior, menekan keluar nucleus,dan mengisap sisa !ragmen kortikal lunak menggunakan irigasi dan alat hisap. Dengan meninggalkan kapsula posterior dan #onula lentis tetap utuh, dapat mempertahankan arsitektur bagi posterior mata, jadi mengurangi insidensi yang serius.

ASUHAN KEPERAWATAN
A. Dianosa Ke era!atan 7 Pre operasi / * -emas berhubunan dengan kurang pengetahuan prosedur operasi katarak* 7 Intra operasi / * :yeri berhubungan tindakan operasi* 7 Pasca operasi / * @esiko tinggi in!eksi berhubungan peradangan luka post operasi B. "okus #nterfensi Diagnosa -emas berhubunan dengan kurang pengetahuan dan in!ormasi pre operasi katarak Tu$uan #nter%ensi -emas 0. kaji tingkat berkurang kecemasanpa setelah sien , ukur dilakukan tanda,tanda tindakan !ital kepera$atan 1. berikan selama 0A in!ormasi yan menit dengan dibutuhkan kriteria hasil/ pasien 0. pasien sebelum tenang dan dilakukan rileks tindakan 1. dapat pembedahan mengunkapk 2. berikan an penyebab teknik kecemasan relaksasi serta 2. pasien suport mental mampu yang menontrol melibatkan kecemasan unsur,usur 3. pasien dapat religi menjelaskan 3. berikan Rasional 0. kemungkinan peningkatan tekanan darah dan denyut nadi dengan disertai napas dangkal dan tidak teratur menunjukkan mani!estasi cemas pada pasien 1. in!ormasi yang adekuat dan peyampaian yang aik akan mengubah persepsi dan pola pikir pasien 2. pasien mampu mengontrol tingkat emosi dan kecemasannya, dengan mencoba

tentang tindakan operasi

:yeri berhubungan dengan tindakan operasi :yeri berkurang setelah dilakukan tindakan kepara$atn selama B menit dengan kriteria hasil/ 0. pasien menatakan nyeri berkurang 1. $ajah pasien kelihatan relaks tidak terjadi in!eksi selama dilakukan tindakan kepera$atan

kesempatan pasien untuk mengungkap kan perasaannya sebelum operasi 0. anjurkan untuk menggunakan teknik manajemen relaksasi, guide imageri, visualisasi, dan napas dalam

beberapa teknik napas yang teratur, serta ketenangan ji$a yang berpengaruh terhadap tingkat emosi dan kecemasan 0. meningkatkan relaksasi dan koping dapat menurunkan '8% ( tekanan intra okuli )

@esiko tinggi in!eksi berhubungan dengan peradangan luka operasi

0. diskusikan pentinnya cuci tangan sebelum menyentuh atau mengoati mata 1. tunjukan teknik yang tepat untuk memersihkan mata dari dalam keluar dengan tisu basahC bola kapas untuk tiap usapan, anti balutan dan masukkan lensa kontak

0. menurunkan jumlah bakteri pada tangan, mencegah kontaminasi area operasi 1. teknik aseptik menurunkan resiko penyebaran bakteri dan kontaminasi silang 2. mencegah kontaminasi dan kerusakan sisi operasi 3. in!eksi mata terjadi 1,2 hari setelah prosedur dan memerlukan upaya intervensi.

keitika menggunakan 2. tekankan untuk tidak menyentuh atau menggaruk mata yang dioperasi 3. observasiC diskusikan tanda terjadinya in!eksi contoh kemerahan, kelopak bekak, drainase purulen.

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PAS#EN DEN&AN KATARAK D# RUAN& 'ATA

RU'AH SAK#T Dr( KAR#AD# SE'ARAN&

D#SUSUN OLEH)

POL#TEKN#K KESEHATAN SE'ARAN& PRO&RA' STUD# KEPERAWATAN SE'ARAN& *++,

KLA&8+8KA&8 KA'A@AK

D. PATWA-S katarak traumatic katarak senilis Katarak congenital katarak juvenile

katarak komplikata katarak traumatic otot (distro!i miotonuik) Katarak metabolic

"engelolaan/kacamata apakia,lensa kontak,lensa tanam intra okuler "4.B4DADA: komplikasi

perdarahan peradangan glukoma "ost operasi

6angguan rasa nyaman nyeri nyeri 6angguan persepsi sensori visual @esti in!eksi "rolapas iris Akomodasi menurun

Anda mungkin juga menyukai