Anda di halaman 1dari 23

REFERAT ORTHOPEDI

PRIMARY BONE TUMOR


Disusun Oleh:
Monica Wulandari
0!"0!"#
Pe$%i$%in&:
dr' Risa Indra(an) *+'OT') M',es'
,EPANITRAAN ,-INI, I-MU PENYA,IT BEDAH
R*UD

#. ,UNIN/AN
FA,U-TA* ,EDO,TERAN
UNI0ER*ITA* MA-AHAYATI 10"#
BAB I
PENDAHU-UAN
E+ide$iolo&i
Menurut Errol untung hutagalung, seorang guru besar dalam Ilmu Bedah
Orthopedy Universitas Indonesia, dalam kurun waktu 10 tahun (1!"#00$% ter&atat $!!
kasus tumor tulang yang terdiri dari '#( kasus tumor tulang ganas ((#)% dan 1#* kasus
tumor tulang +inak (#*)%, -i ./0M +enis tumor tulang osteosarkoma merupakan tumor
ganas yang sering didapati yakni ##) dari seluruh +enis tumor tulang dan '1 ) dari
seluruh tumor tulang ganas, -ari +umlah seluruh kasus tumor tulang 0) kasus datang
dalam stadium lan+ut, 1ngka harapan hidup penderita kanker tulang men&apai 20) +ika
belum ter+adi penyebaran ke paru"paru, /ekitar (!) penderita bertahan hidup sampai !
tahun setelah penyakitnya terdiagnosis, /ayangnya penderita kanker tulang kerap datang
dalam keadaan sudah lan+ut sehingga penanganannya men+adi lebih sulit, 3ika tidak
segera ditangani maka tumor dapat menyebar ke organ lain, sementara penyembuhannya
sangat menyakitkan karena terkadang memerlukan pembedahan radikal diikuti
kemotherapy,
Menurut /p+ut dkk, serta 4i&htenstein, kondrosarkoma lebih sering ditemukan
pada pria daripada wanita, sedangkan 3a55e mengatakan, tidak ada perbedaan insidens,
-ari segi ras penyakit ini tidak ada perbedaan, Meskipun tumor ini dapat ter+adi pada
seluruh lapisan usia, namun terbanyak pada orang dewasa (#0"$0 tahun%, 6u+uh puluh
enam persen, kondrosarkoma primer berasal dari dalam tulang (sentral% sedangkan
kondrosarkoma sekunder banyak ditemukan berasal dari tumor +inak seperti
osteokondroma atau enkondroma yang mengalami trans5ormasi, 7asien dengan ollier8s
disease (enkondromatosis multipel% atau ma55u&&i8s syndrome (enkondroma multipel 9
hemangioma% memiliki resiko lebih tinggi untuk men+adi kondrosarkoma daripada orang"
orang normal dan sering sekali mun&ul pada dekade ketiga dan keempat,
-i 1merika /erikat, kondrosarkoma merupakan tumor terbanyak kedua dari $00
+enis tulang ganas primer dengan +umlah kasus #!) dari seluruh keganasan tulang primer
dan sekitar 11) dari seluruh keganasan tulang, /etiap tahun, terdapat 0 kasus baru
kondrosarkoma,
BAB II
TIN2AUAN PU*TA,A
De3inisi
6umor adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresi5 dimana sel"selnya tidak
pernah men+adi dewasa, 6umor tulang primer merupakan tumor tulang dimana sel
tumornya berasal dari sel"sel yang membentuk +aringan tulang, sedangkan tumor
tulang sekunder adalah anak sebar tumor ganas organ non tulang yang bermetastasis
ke tulang,
6umor tulang adalah pertumbuhan sel baru, abnormal, progresi5, dimana sel"sel
tersebut tidak pernah men+adi dewasa, -engan istilah lain yang sering digunakan
:6umor 6ulang;, yaitu pertumbuhan abnormal pada tulang yang bisa +inak atau
ganas,
6umor tulang merupakan kelainan pada system mus&uloskeletal yang bersi5at
neoplastik, 6umor dalam arti yang sempit berarti ben+olan, /edangkan setiap
pertumbuhan yang barudan abnormal disebut neoplasma,
6umor tulang primer adalah neoplasma yang berasal dari sel yang membentuk
+aringan tulang sendiri, dikatakan sekunder apabila merupakan anak sebar dari organ
lain,
/arkoma osteogenik ( Osteosarkoma % merupakan neoplasma tulang primer yang sangat ganas,
6umor ini tumbuh dibagian meta5isis tulang tempat yang paling sering terserang tumor ini adalah
bagian u+ung tulang pan+ang, terutama lutut, ( 7ri&e, 1*< 1#1' %
Osteosarkoma ( sarkoma osteogenik % merupakan tulang primer maligna yang paling seringdan
paling 5atal, -itandai dengan metastasis hematogen awal ke paru, 6umor ini menyebabkan
mortalitas tinggi karena sarkoma sering sudah menyebar ke paru ketika pasien pertama kali berobat,
( /melt=er, #001< #'$( %
>ondrosarkoma ialah tumor ganas dengan &iri khas pembentukan +aringan tulang
rawan oleh sel"sel tumor dan merupakan tumor ganas tulang primer terbanyak kedua
setelah osteosarkoma, >ondrosarkoma merupakan tumor tulang yang terdiri dari sel"
sel kartilago (tulang rawan% anaplastik yang berkembang men+adi ganas,
>ondrosarkoma biasanya ditemukan pada daerah tulang 5emur, humerus, kosta dan
bagian permukaan pelvis, 6umor ini memiliki banyak &iri dan bentuk perkembangan,
-ari pertumbuhan yang lambat hingga pertumbuhan metastasis yang agresi5,
>ondrosarkoma dapat dibagi men+adi kondrosarkoma primer dan sekunder, Untuk
keganasan yang berasal dari kartilago itu sendiri disebut kondrosarkoma primer,
/edangkan apabila merupakan bentuk degenerasi keganasan dari penyakit lain seperti
enkondroma, osteokondroma dan kondroblastoma disebut kondrosarkoma sekunder,
>ondrosarkoma sekunder kurang ganas dibandingkan kondrosarkoma primer,
>ondrosarkoma dapat diklasi5ikasi men+adi tumor sentral atau peri5er berdasarkan
lokasinya di tulang,
E4iolo&i
Etiologi tumor tulang primer belum diketahui se&ara pasti, tetapi ada berbagai
ma&am 5aktor predisposisi sebagai penyebab tumor tulang primer, 1dapun 5aktor
predisposisi yang dapat menyebabkan antara lain <
a, 6rauma
Osteosar&oma dapat ter+adi beberapa bulan atau beberapa tahun setelah ter+adinya
in+uri, ?alaupun demikian trauma ini tidak dapat dianggap sebagai penyebab utama
karena tulang yang 5raktur akibat trauma ringan maupun parah +arang menyebabkan
tumor tulang primer,
b, Ekstrinsik karsinogenik
7enggunaan substansi radioakti5 dalam +angka waktu lama dan melebihi dosis +uga
diduga merupakan penyebab ter+adinya tumor tulang primer ini, /alah satu &ontoh
adalah radium, .adiasi yang diberikan untuk penyakit tulang seperti kista tulang
aneurismal, 5ibrous displasia, setelah '"$0 tahun dapat mengakibatkan tumor tulang
primer,
&, >arsinogenik kimia
1da dugaan bahwa penggunaan thorium untuk penderita tuber&ulosis mengakibatkan
1$ dari !' pasien berkembang men+adi tumor tulang primer,
d, @irus
7enelitian tentang virus yang dapat menyebabkan tumor tulang primer baru
dilakukan pada hewan, sedangkan se+umlah usaha untuk menemukan on&ogenik virus
pada tumor tulang primer manusia tidak berhasil, ?alaupun beberapa laporan
menyatakan adanya partikel seperti virus pada sel tumor tulang primer dalam kultur
+aringan, Bahan kimia, virus, radiasi, dan 5aktor trauma, 7ertumbuhan yang &epat dan
besarnya ukuran tubuh dapat +uga menyebabkan ter+adinya tumor tulang primer
selama masa pubertas, Aal ini menun+ukkan bahwa hormon seB penting walaupun
belum +elas bagaimana hormon dapat mempengaruhi perkembanagan tumor tulang
primer,
e, >eturunan ( geneti&%,
Pa4o3isiolo&i
7ato5isiologi kondrosarkoma primer maupun sekunder adalah terbentuknya
kartilago oleh sel"sel tumor tanpa disertai osteogenesis, /el tumor hanya memproduksi
kartilago hialin yang mengakibatkan abnormalitas pertumbuhan tulang dan kartilago,
/e&ara 5isiologis, kondrosit yang mati dibersihkan oleh osteoklas kemudian dareah yang
kosong itu, diinvasi oleh osteoblas"osteoblas yang melakukan proses osi5ikasi, 7roses
osi5ikasi ini menyebabkan dia5isis bertambah pan+ang dan lempeng epi5isis kembali ke
ketebalan semula, /eharusnya kartilago yang diganti oleh tulang di u+ung dia5isis
lempeng memiliki ketebalan yang setara dengan pertumbuhan kartilago baru di u+ung
epi5isis lempeng, Camun pada kondrosarkoma proses osteogenesis tidak ter+adi, sel"sel
kartilago men+adi ganas dan menyebabkan abnormalitas penon+olan tulang, dengan
berbagai variasi ukuran dan lokasi,
7roses keganasan kondrosit dapat berasal dari peri5er atau sentral, 1pabila lesi awal
dari kanalis intramedular, di dalam tulang itu sendiri dinamakan kondrosarkoma sentral
sedangkan kondrosarkoma peri5er apabila lesi dari permukaan tulang seperti kortikal dan
periosteal, 6umor kemudian tumbuh membesar dan mengikis korteks sehingga
menimbulkan reaksi periosteal pada 5ormasi tulang baru dan so5t tissue,
,lasi3i5asi
>lasi5ikasi keganasan didasarkan
1, 4uas penyebaran menurut 6CM yaitu penyebaran setempat dan metastasis
#, -era+at keganasan se&ara histologik berdasar dera+at de5erensiasi sel, aktivitas mitosis
', >e&epatan perkembangan gambaran klinik
$, 3aringan tulang berasal dari mesoderm yang dapat berde5erensiasi men+adi <
Osteoblast, Osteo&last, 0hondroblast, Dibroblast E kolagenoblast, Meiloblast
>lasi5ikasi 4u$or didasar5an a4as asal sel, sehingga dibagi men+adi kelompok <
1, >elainan tulang reakti5
" Osteogenik < Osteoma osteoid, Osteoblastoma benigna
" >olagenik < -e5ek kortikal subperiosteal
#, Aamartoma
" Osteogenik < Osteoma, Osteokondroma
" >ondrogenik < Endokondroma
" >olagenik < 1ngioma, >ista tulang aneurisma,
', Ceoplasma tulang se+ati
a, 6umor yang membentuk tulang (Osteogenik%
3inak < " Osteoid Osteoma
Fanas<"Osteosarkoma
" Osteoblastoma
" 7arosteal Osteosarkoma
" Osteoma
b, 6umor yang membentuk tulang rawan (>ondrogenik%
3inak <" >ondroblastoma
Fanas<">ondrosarkoma
" >ondromiksoid Dibroma
" Enkondroma
&, Osteokondroma
6umor +aringan ikat (Dibrogenik%
3inak < " Con Ossi5ying Dibroma
Fanas < " Dibrosarkoma
d, 6umor sumsum tulang (Myelogenik%
Myeloma sel plasma, 6umor Ewing, /arkoma sel reti&ulum, 7enyakit Aodkin
/e6ala ,linis
Cyeri dan pembengkakan ekstremitas yang terkena (biasanya men+adi semakin parah
pada malam hari dan meningkat sesuai dengan progresivitas penyakit%, Fe+ala yang
paling sering mun&ul berupa rasa sakit, yang pada awalnya ringan dan hilang timbul,
tetapi se&ara &epat men+adi lebih berat dan menetap
Draktur patologik, 7enyakit ini diawali ge+ala"ge+ala seperti pembengkakan progresi5
disertai rasa nyeri dan demam, >adang disertai trauma, misalnya +atuh, yang
berakibat pada patah tulang yang ter+adi di daerah tumbuhnya kanker, 7atah tulang
atau 5raktur patologis itu seringkali ter+adi karena adanya gerakan rutin,
7embengkakan pada atau di atas tulang atau persendian serta pergerakan yang
terbatas, 7asien dapat mengeluhkan adanya pembengkakan, tergantung dari ukuran
massa dan lokasinya , >arena keganasan ini sering mun&ul di meta5ise dekat dengan
persendian, maka hal ini dapat mempengaruhi 5ungsi persendian,
6eraba massa tulang dan peningkatan suhu kulit di atas massa serta adanya pelebaran
vena, Ceoplasma yang agresi5 ini menimbulkan kemerahan dan rasa hangat di kulit,
Fe+ala"ge+ala penyakit metastatik meliputi nyeri dada, batuk, demam, berat badan
menurun dan malaise, 7asien dengan dugaan tumor akan ditemukan penurunan berat
badan dan ge+ala anemia, 1nemia dapat ter+adi akibat adanya penempatan sel"sel
neoplasma pada sum"sum tulang, hal ini mengakibatkan ter+adinya hiperkalsemia,
hiperkalsiuria dan hiperurisemia selama adanya kerusakan tulang, /el"sel plasma
ganas akan membentuk se+umlah immunoglobulinEben&e +one protein abnormal, Aal
ini dapat dideteksi melalui serum urin dengan teknik immunoelektrophoresis,
Pe$eri5saan Fisi5
7emeriksaan 5isik biasanya terbatas pada tumor primer, 6eraba massa yang lunak dan
hangat, Meningkatnya vaskularisasi kulit di daerah tumor, pulsasi atau bruit dapat
ditemukan, Menurunnya pergerakan sendi atau range o5 motion menun+ukkan persendian
ikut terkena, Fangguan perna5asan dapat ditemukan apabila telah ter+adi penyebaran luas
ke paru"paru,

Fambaran klinis pasien dengan osteosarkoma
Pe$eri5saan Penun6an&
a,7emeriksaan 4aboratorium
7emeriksan laboratorium merupakan pemeriksaan tambahanE penun+ang dalam membantu
menegakkan diagnosis tumor, 7emeriksaan laboratorium yang dilakukan meliputi<
-arah, 7emeriksaan darah meliputi pemeriksaan la+u endap darah,
haemoglobin,5os5atase alkali serum, elektro5oresis protein serum, 5os5atase asam serum
yangmemberikan nilai diagnostik pada tumor ganas tulang,
Urine , 7emeriksaan urine yang penting adalah pemeriksaan protein Ben&e"3ones,
b, .adiologi
"' Radio&ra3i
7emeriksaan G"ray merupakan modalitas utama yang digunakan untuk
investigasi, 7emeriksaan radiologik merupakan pemeriksaan yang penting
dalam usaha menegakan diagnosis tumor tulang, -iagnosis pasti dapat +uga
ditegakan dengan pemeriksaan radiologis, >etika di&urigai adanya
osteosarkoma, M.I digunakan untuk menentukan distribusi tumor pada tulang
dan penyebaran pada +aringan lunak sekitarnya, 06 kurang sensiti5 apabila
dibandingkan dengan M.I untuk evaluasi lokal dari tumor namun dapat
digunakan untuk mendeteksi metastase pada tulang atau tumor syn&horonous,
tetapi M.I seluruh tubuh dapat menggantikan bone s&an, Beberapa hal yang
perlu diingat kembali dalam rangka menganalisis tumor tulang pada 5oto
rontgen adalah <
" pada anak"anak tulang pan+ang dibagi dalam epi5isis, meta5isis, dan dia5isis,
1ntara meta5isis dan epi5isis terdapat lempeng epi5isis,neonatus banyak
epi5isis tulang belum mengalami osi5ikasi sehingga belum dapat dilihat pada
5oto rontgen,
" 6ulang terdiri atas ' komponen yaitu korteks, spongiosa, dan periost,
>orteks dan spongiosa dapat dilihat pada 5oto rontgen, tetapi periost tidak,
Bila karena suatu proses dalam tulang, misalnya radang atau neoplasma,
periost mengalami iritasi atau terangkat, maka periost akan membentuk
tulang dibawahnya yang dikenal sebagai periosteal,

" Fambaran reaksi periosteal berma&am"ma&am
Berupa garis"garis yang se+a+ar dengan korteks disebut lamelar
Berupa garis"garis yang tegal lurus pada korteks disebut sunray
appearan&e
7ada osteosarkoma terdapat ' gambaran radiologi, yaitu
Fambaran osteolitik, dimana proses destruksi merupakan proses utama,
tumor tumbuh dari u+ung metaphisis kearah diaphisis dan sedikit reaksi
periosteal dan ter+adi destruksi korteks, Bentuk ini mempunyai batas tak
tegas dengan gambaran spikula dan segitiga &odmann (&odmann triangle%,
7ada &odmann8s triangle ini biasanya ter+adi kalsi5ikasi dan pembengkakan
Fambaran osteoblastik, yang diakibatkan oleh banyak pembentukan tumor
tulang, Fambaran tumor tampak lebih putih dengan batas irreguler, 7ada
bentuk ini ter+adi kalsi5ikasi +aringan lunak sehingga densitas meningkat,
terdapat pula reaksi periosteal berupa sunray atau sun burst, /unray ter+adi
sebelum metastase tumor, berupa garis" garis tipis (seperti sinar% yang tegak
lurus dengan aksis tulang, >ortek menu+u ke +aringan lunak dan
menyebabkan +aringan lunak bengkak, /unburst merupakan gambaran seprti
ledakan matahari,
Fambaran &ampuran antara proses destruksi dan proses pembentukan tumor
tulang
1' 78Ra9
6ampak tanda"tanda destruksi tulang yang berawal pada medula dan terlihat
sebagai daerah yang radiolusen dengan batas yang tidak tegas, 7ada stadium
yang masih dini terlihat reaksi periosteal yang gambarannya dapat lamelar atau
seperti garis"garis tegak lurus pada tulang ( sunray appearance %, -engan
membesarnya tumor, selain korteks +uga tulang subperiosteal akan dirusak oleh
tumor yang meluas keluar tulang, -ari reaksi periosteal itu hanya sisanya yaitu
pada tepi yang masih dapat dilihat, berbentuk segitiga dan dikenal sebagai
segitiga 0odman, 7ada kebanyakan tumor ini ter+adi penulangan ( ossi5ikasi %
dalam +aringan tumor sehingga gambaran radiologiknya variable bergantung
pada banyak sedikitnya penulangan yang ter+adi, 7ada stadium dini gambaran
tumor ini sukar dibedakan dengan osteomielitis,
7emeriksaan G"ray didapat berma&am"ma&am gambaran, yaitu daerah berawan
osteolitik yang disertai dengan daerah osteoblastik, Batas endosteal kurang
+elas, 6erkadang korteks terbuka dan tumor melebar ke +aringan sekitarnya, saat
itulah terbentuk suatu garis tulang baru, melebar keluar dari korteks yang
disebut e5ek sunrays, >etika tumor keluar dari korteksnya ter+adi reaktivasi
pembentukan tulang baru yang menyebabkan peningkatan periosteum (segitiga
0odman%, >edua gambaran itu merupakan tanda khas untuk osteosar&oma,

1 # '
1, Doto polos dari osteosarkoma dengan gambaran 0odman triangle (arrow% dan
di5us, mineralisasi osteoid diantara +aringan lunak,
#, 7erubahan periosteal berupa 0odman triangles (white arrow% dan masa
+aringan lunak yang luas (bla&k arrow%,
', .eaksi periosteal ketika tumor telah menembus kortek, sunburst appearan&e
!' :T *can
06 dapat berguna se&ara lokal ketika gambaran 5oto polos membingungkan,
terutama pada area dengan anatomi yang kompleks (&ontohnya pada perubahan
di mandibula dan maksila pada osteosarkoma gnathi& dan pada pelvis yang
berhubungan dengan osteosarkoma sekunder%, Fambaran &ross"se&tional
memberikan gambaran yang lebih +elas dari destruksi tulang dan penyebaran
pada +aringan lunak sekitarnya daripada 5oto polos, 06 dapat memperlihatkan
matriks mineralisasi dalam +umlah ke&il yang tidak terlihat pada gambaran 5oto
polos, 06 terutama sangat membantu ketika perubahan periosteal pada tulang
pipih sulit untuk diinterpretasikan, 06 +arang digunakan untuk evaluasi tumor
pada tulang pan+ang, namun merupakan modalitas yang sangat berguna untuk
menentukan metastasis pada paru, 06 sangat berguna dalam evaluasi berbagai
osteosarkoma varian, 7ada osteosarkoma telangie&tati& dapat memperlihatkan
fluid level, dan +ika digunakan bersama kontras dapat membedakan dengan lesi
pada aneurysmal bone &yst dimana setelah kontras diberikan maka akan terlihat
peningkatan gambaran nodular disekitar ruang kistik,

1 #
a, 06 s&an, aBial viewH osteosar&oma o5 proBimal tibia
b, 06 /&an< 6elangie&tati& Osteosar&oma o5 7roBimal 6ibia

&, Gray< 6elangie&tati& Osteosar&oma o5 7roBimal 6ibia
d, M.I< 6elangie&tati& Osteosar&oma o5 7roBimal 6ibia Multiple Dluid"Dluid
4evels are -emonstrated
#' MRI
M.I merupakan modalitas untuk mengevaluasi penyebaran lokal dari tumor
karena kemampuan yang baik dalam interpretasi sumsum tulang dan +aringan
lunak, M.I merupakan tehnik pen&itraan yang paling akurat untuk menentuan
stadium dari osteosarkoma dan membantu dalam menentukan mana+emen
pembedahan yang tepat, Untuk tu+uan stadium dari tumor, penilaian hubungan
antara tumor dan kompartemen pada tempat asalnya merupakan hal yang
penting, 6ulang, sendi dan +aringan lunak yang tertutupi 5as&ia merupakan
bagian dari kompartemen, 7enyebaran tumor intraoseus dan ekstraoseus harus
dinilai, Ditur yang penting dari penyakit intraoseus adalah +arak longitudinal
tulang yang mengandung tumor, keterlibatan epi5isis, dan adanya skip
metastase, >eterlibatan epi5isis oleh tumor telah diketahui sering ter+adi
daripada yang diperkirakan, dan sulit terlihat dengan gambaran 5oto polos,
>eterlibatan epi5isis dapat didiagnosa ketika terlihat intensitas sinyal yang sama
dengan tumor yang terlihat di meta5isis yang berhubungan dengan destruksi
5okal dari lempeng pertumbuhan, Skip metastase merupakan 5okus synchronous
dari tumor yang se&ara anatomis terpisah dari tumor primer namun masih
berada pada tulang yang sama, -eposit sekunder pada sisi lain dari tulang
dinamakan transarticular skip metastase, 7asien dengan skip metasase lebih
sering mempunyai ke&enderungan adanya metastase +auh dan interval survival
bebas tumor yang rendah, 7enilaian dari penyebaran tumor ekstraoseus
melibatkan penentuan otot manakah yang terlibat dan hubungan tumor dengan
struktur neurovas&ular dan sendi sekitarnya, Aal ini penting untuk menghindari
pasien mendapat reseksi yang melebihi dari kompartemen yang terlibat,
>eterlibatan sendi dapat didiagnosa ketika +aringan tumor terlihat menyebar
menu+u tulang subartikular dan kartilago,
.' Ul4rasound
Ultrasonography tidak se&ara rutin digunakan untuk menentukan stadium dari
lesi, Ultrasonography berguna sebagai panduan dalam melakukan per&utaneous
biopsi, 7ada pasien dengan implant prostetik, Ultrasonography mungkin
merupakan modalitas pen&itraan satu satunya yang dapat menemukan rekurensi
dini se&ara lokal, karena penggunaan 06 atau M.I dapat menimbulkan arte5ak
pada bahan metal, Meskipun ultrasonography dapat memperlihatkan
penyebaran tumor pada +aringan lunak, tetapi tidak bisa digunnakan untuk
mengevaluasi komponen intermedula dari lesi,
Dia&nosis;5ri4eria dia&nosis
Untuk menetapkan diagnosis tumor tulang diperlukan beberapa hal, yaitu<
Ana$nesis
1namnesis penting artinya untuk mengetahui riwayat kelainan atau trauma
sebelumnya, 7erlu pula ditanyakan riwayat keluarga apakah ada yang menderita penyakit
yang se+enis misalnya dia5isial aklasia yang bersi5at herediter, Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam anamnesis adalah<
1, Umur
Umur penderita sangat penting untuk diketahui karena banyak tumor tulang yang
mempunyai kekhasan dalam umur ter+adinya, misalnya osteogenik sarkoma
ditemukan pada anak sampai sebelum dewasa muda, kondrosarkoma pada umur $0
tahun, giant &ell tumor +arang ditemukan di bawah umur #0 tahun,
#, 4ama dan perkembangan (progresi5itas% tumor
6umor +inak biasanya berkembang se&ara perlahan dan bila ter+adi perkembangan
yang &epat dalam waktu singkat atau suatu tumor yang +inak tiba"tiba men+adi besar
maka perlu di&urigai adanya keganasan,
', Cyeri
Cyeri merupakan keluhan utama pada tumor ganas, 1danya nyeri menun+ukkan tanda
ekspansi tumor yang &epat dan penekanan ke +aringan sekitarnya, perdarahan atau
degenerasi,
$, 7embengkakan
>adang"kadang penderita mengeluhkan adanya suatu pembengkakan, yang timbul
se&ara perlahan"lahan dalam +angka waktu yang lama atau se&ara tiba"tiba,
Pe$eri5saan Fisi5
Aal"hal yang penting pada pemeriksaan 5isik adalah<
1, 4okasi
Beberapa +enis tumor mempunyai lokasi yang klasik dan tempat"tempat predileksi
tertentu seperti di daerah epi5isis, meta5isis tulang, atau menyerang tulang"tulang
tertentu misalnya osteoma pada daerah tengkorak, osteogenik sarkoma pada daerah
meta5isis, osteoblastoma di daerah vertebra,
#, Besar, bentuk, batas dan si5at tumor
6umor yang ke&il kemungkinan suatu tumor +inak, sedangkan tumor yang besar
kemungkinan adalah tumor ganas, 7enting pula diperhatikan bentuk tumor apakah
disertai pelebaran pembuluh darah atau ulkus yang merupakan karakteristik suatu
tumor ganas, 6anda"tanda e5usi sendi mungkin dapat ditemukan pada tumor yang
berdekatan dengan sendi,
', Fangguan pergerakan sendi
7ada tumor yang besar di sekitar sendi akan memberikan gangguan pada pergerakan
sendi,
$, /pasme otot dan kekakuan tulang belakang
1pabila tumor terdapat pada daerah tulang belakang, baik +inak atau ganas, dapat
memberikan spasmeEkekakuan otot tulang belakang,
!, Draktur patologis
Beberapa tumor ganas dapat memberikan komplikasi 5raktur patologis oleh karena
ter+adi kerapuhan pada tulang sehingga penderita akan datang dengan ge+ala 5raktur,
Penan&anan
7reoperati5 kemoterapi diikuti dengan pembedahan limb sparing dan diikuti
dengan postoperati5 kemoterapi merupakan standar mana+emen, Osteosarkoma
merupakan tumor yang radioresisten, sehingga radioterapi tidak mempunyai peranan
penting dalam mana+emen rutin,
a< Medi5a$en4osa
/ebelum penggunaan kemoterapi osteosarkoma ditangani se&ara primer hanya dengan
pembedahan (amputasi%, Meskipun dapat mengontrol tumor se&ara lokal dengan baik,
lebih dari *0) pasien menderita rekurensi tumor yang biasanya berada pada paru"
paru, 6ingginya tingkat rekurensi mengindikasikan bahwa saat diagnosis pasien
mempunyai mikrometastase, Oleh karena hal tersebut maka penggunaan ad+uvant
terapi sangat penting pada penanganan pasien dengan osteosarkoma, 7ada penelitian
terlihat bahwa ad+uvant kemoterapi e5ekti5 dalam men&egah rekurensi pada pasien
dengan tumor primer lokal yang dapat diredeksi, 7enggunaan neoad+uvant kemoterapi
terlihat tidak hanya mempermudah pengangkatan tumor karena ukuran tumor telah
menge&il, namun +uga dapat memberikan parameter 5aktor prognosa, Obat yang
e5ekti5 adalah -eBorubi&in, I5os5amide, 0isplatin, dan MethroteBate tinggi dosis
tinggi dengan 4eu&ovorin,
%< Pe$%edahan
6u+uan utama dari reseksi adalah keselamatan pasien, .eseksi harus sampai batas
bebas tumor, /emua pasien dengan osteosarkoma harus men+alani pembedahan +ika
memungkinan reseksi dari tumor primer, 6ipe dari pembedahan yang diperlukan
tergantung dari beberapa 5aktor yang harus di evaluasi dari pasien se&ara individual,
Batas radikal dide5inisikan sebagai pengangkatan seluruh kompartemen yang terlihat
(tulang, sendi, otot% biasanya tidak diperlukan, Aasil dari kombinasi kemoterapi
dengan reseksi terlihat lebih baik +ika dibandingkan dengan amputasi radikal tanpa
terapi ad+uvant, degan tingkat ! year survival rate sebesar !0"(0) dan sebesar #0)
pada penanganan sengan hanya radikal amputasi,
Draktur patologis dengan kontaminasi semua kompartemen dapat mengekslusikan
penggunaan terapi pembedahan limb salvage, namun +ika dapat dilakukan
pembedahan dengan reseksi batas bebas tumor maka pembedahan limb salvage dapat
dilakukan, 7ada beberapa keadaan amputasi mungkin merupakan pilihan terapi,
namun lebih dari *0) pasien dengan osteosarkoma pada ekstremitas dapat ditangani
dengan pembedahan limb salvage dan tidak membutuhkan amputasi, 3ika
memungkinkan maka dapat dilakukan rekonstruksi limb salvage yang harus dipilih
berdasarkan konsiderasi individual sebagai berikut <
1utologus bone gra5t < hal ini dengan atau tanpa vaskularisasi, 7enolakan tidak
mun&ul pada tipe gra5t ini dan tingkat in5eksi rendah, 7ada pasien yang
mempunyai lempeng pertumbuhan yang imatur mempunyai pilihan yang terbatas
untuk 5iksasi tulang yang syabil (osteosynthesis%,
1llogra5t < penyembuhan gra5t dan in5eksi dapat men+adi permasalahan terutama
selama kemoterapi, -apat pula mun&ul penolakan gra5t,
7rothesis< rekonstruksi sendi dengan menggunakan protesis dapat soliter atau
eBpandable, namun hal ini membutuhkan biaya yang besar, -urabilitas
merupakan permasalahan tersendiri pada pemasangan implant untuk pasien
rema+a,
.otationplasty < teknik ini biasanya sesuai untuk pasien dengan tumor yang
berada pada distal 5emur dan proBimal tibia, terutama bila ukuran tumor yang
besar sehingga alternati5 pembedahan hanya amputasi, /elama reseksi tumor
pembuluh darah diperbaiki dengan &ara end to end anastomosis untuk
mempertahankan patensi dari pembuluh darah, >emudian bagian distal dari kaki
dirotasi 1*0 dera+at dan disatukan dengan bagian proksimal dari reseksi, .otasi ini
dapat membuat sendi ankle men+adi sendi knee yang 5ungsional,
.ese&tion o5 pulmonary nodul < nodul metastase pada paru"paru dapat
disembuhkan se&ara total dengan reseksi pembedahan, .eseksi lobar atau
pneumone&tomy biasanya siperlukan untuk mendapatkan batas bebas tumor,
7rosedur ini dilakukan pada saat yang sama dengan pembedahan tumor primer,
Meskipun nodul yang bilateral dapat di reseksi melalui media sternotomy, namun
lapangan pembedahan lebih baik +ika menggunakan lateral thora&otomy, Oleh
karena itu direkomendasikan untuk melakukan bilateral thora&otomy untuk
metastase yang bilateral (masing masing dilakukan terpisah selama beberapa
minggu%,
,o$+li5asi
.isiko"risiko utama yang berhubungan dengan operasi termasuk in5eksi, kekambuhan
dari kanker, dan luka pada +aringan"+aringan yang mengelilinginya, -alam rangka untuk
mengangkat seluruh kanker dan mengurangi risiko kekambuhan, beberapa +aringan
normal yang mengelilinginya harus +uga diangkat, 6ergantung pada lokasi dari kanker,
ini mungkin memerlukan pengangkatan dari porsi"porsi dari tulang, otot, syara5"syara5,
atau pembuluh"pembuluh darah, Ini dapat menyebabkan kelemahan, kehilangan sensasi,
dan risiko dari patah tulang atau patah tulang dari tulang yang tersisa,
1, E5ek proses kemoterapi
>emoterapi menggunakan obat"obat yang sangat kuat untuk men&oba membunuh
sel"sel kanker, 6etapi sebagai akibatnya beberapa sel"sel normal +uga terbunuh
dalam prosesnya, Obat"obat diran&ang untuk membunuh sel"sel yang membelah atau
tumbuh se&ara &epat, /el"sel normal yang terpengaruh seringkali termasuk rambut,
sel"sel pembentuk darah, dan sel"sel pelapis sistim pen&ernaan, E5ek"e5ek sampingan
termasuk mual dan muntah, kehilangan rambut, in5eksi, dan kelelahan, Untungnya,
e5ek"e5ek sampingan ini biasanya hilang setelah kemoterapi selesai, Cutrisi yang
baik adalah penting untuk tubuh untuk melawan kanker, mungkin diru+uk pada
ahli nutrisi untuk membantu dengan ini, terutama +ika mengalami mual dan
kehilangan na5su makan,
E5ek"e5ek sampingan utama dari terapi radiasi termasuk kelelahan, kehilangan
na5su makan, dan kerusakan pada kulit dan +aringan"+aringan lunak sekelilingnya,
6erapi radiasi sebelumnya dapat +uga meningkatkan risiko persoalan"persoalan luka
dari operasi pada area yang sama,
#, >e&a&atan
1pabila dilakukan proses pengangkatan kanker melalui penghilangan organ,
maka ke&a&atan pasien tidak akan bisa dihindari,kanker tulang bisanya +uga dapat
menimbulkan patah tulang yang disebut 5raktur patologis,
', >ematian
Dakta penyebab kematian akibat kanker<
>esulitan diagnosis oleh dokter patologi tulang, Minimnya peralatan diagnosis
yang tersedia dan sulitnya mendeteksi sel"sel kanker yang diderita pasien apakah
tergolong +inak atau ganas,
Umumnya pasien datang ketika penyakit sudah berada pada stadium akhir,
7engobatannya akan men+adi sulit, dan angka harapan hidup semakin ke&il,
Masalah sosial ekonomi, 7enyakit kanker memang tergolong masih sulit diobati,
belum lagi biaya pengobatan sangat mahal, Masalah biaya sering men+adi alasan
pasien untuk tidak berobat, Bahkan, banyak pasien yang menolak dioperasi
karena tidak memiliki biaya,
7engobatan dengan kemoterapi memiliki e5ek samping yang menyakitkan,
sehingga membuat pasien menyerah dan menghentikan terapi,
>urangnya pengetahuan tentang kanker dan pengobatannya, membuat banyak
orang memutuskan untuk memilih pengobatan alternati5 yang biayanya relati5
lebih murah, meskipun kenyataannya itu malah membahayakan kehidupan
pasien,
DAFTAR PU*TA,A
1, Brunner and /uddart, #001, Keperawatan Medikal Bedah, Vol 3. Ed 8, 3akarta< EF0,
#, 7ri&e, /ylvia 1nderson, 1!, Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit Edisi !, 3akarta<
EF0,
', /mith, >elly, #010, "anda #iagnosa Keperawatan, Iogyakarta< -igna 7ustaka,
$, -o&hterman, 3oanne M&&loskey, #000, "ursing $ntervention %lassification, 1meri&a< Mosby,
!, /wanson, Eli=abeth, #00$, "ursing &utco'e %lassification, 1meri&a< Mosby

Anda mungkin juga menyukai