0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
184 tayangan14 halaman
Skripsi ini membahas tentang pemeriksaan dan penetapan kadar zat pewarna Rhodamin B pada saus dan kerupuk di Kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah saus dan kerupuk mengandung zat pewarna Rhodamin B serta menentukan kadarnya. Metode yang digunakan adalah kromatografi lapis tipis dan spektrofotometri sinar tampak. Hasilnya menunjukkan bahwa 2 dari 40 sampel mengandung Rhod
Skripsi ini membahas tentang pemeriksaan dan penetapan kadar zat pewarna Rhodamin B pada saus dan kerupuk di Kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah saus dan kerupuk mengandung zat pewarna Rhodamin B serta menentukan kadarnya. Metode yang digunakan adalah kromatografi lapis tipis dan spektrofotometri sinar tampak. Hasilnya menunjukkan bahwa 2 dari 40 sampel mengandung Rhod
Skripsi ini membahas tentang pemeriksaan dan penetapan kadar zat pewarna Rhodamin B pada saus dan kerupuk di Kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah saus dan kerupuk mengandung zat pewarna Rhodamin B serta menentukan kadarnya. Metode yang digunakan adalah kromatografi lapis tipis dan spektrofotometri sinar tampak. Hasilnya menunjukkan bahwa 2 dari 40 sampel mengandung Rhod
(Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt NIP. 195311281983031002 ) Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan karunia-Nya yang telah memberikan pengetahuan, kekuatam dan kebijakan dalam penyelesaian skripsi ini untuk memenuhi syarat guna mancapai gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pada saus dan kerupuk menggunakan zat pewarna Rhodamin B dan kadar Rhodamin B yang terdapat pada pada saus dan kerupuk. Melalui penelitian ini diketahui bahwa pada sampel kerupuk mengandung rhodamin B yang masih digunakan sebagai pewarna. Rhodamin B dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan, iritasi kulit, iritasi pada mata, iritasi pada saluran pencernaan, keracunan dan gangguan hati Penulis juga menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs. Immanuel Meliala, M.Si., Apt., dan Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App. Sc,.Apt yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran hingga selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., yang telah memberikan fasilitas selama masa pendidikan dan juga kepada Almarhum Bapak Drs. Ubaidillah M., Apt., selaku dosen wali yang telah memberi bimbingan dan dorongan kepada penulis selama perkuliahan. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang tulus kepada Ibunda tercinta Chao Soek Hoei dan seluruh keluarga atas doa, dorongan dan pengorbanan baik moril maupun material dalam penyelesaian skripsi ini dan tidak lupa juga penulis menyampaikan terimakasih kepada teman- temanku Agnes, Naya, Theodora, Labora, Uul dan seluruh Farmasi stambuk 2007 Universitas Sumatera Utara yang namanya tidak dapat ditulis satu persatu, yang telah banyak membantu penulis dalam proses penelitian hingga selesainya penulisan skripsi ini
Medan, Februari 2010 Penulis,
Kakariawaty
Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Walaupun Rhodamin B dilarang digunakan di dalam makanan dan minuman, tetapi ternyata masih ditemukan dalam beberapa produk makanan dan minuman seperti saus, es dan kerupuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan pemeriksaan dan penetapan kadar rhodamin B didalam saus dan kerupuk. Ada empat puluh sampel yang diperiksa yaitu sampel saus cabai (saus cabai bermerek 9 macam dan saus cabai tidak bermerek 6 macam), saus tomat (saus tomat bermerek 7 macam dan saus tomat tidak bermerek 8 macam) dan kerupuk (kerupuk bermerek 4 macam dan kerupuk tidak bermerek 6 macam). Pemeriksaan kualitatif Rhodamin B dilakukan dengan kromatografi lapis tipis (KLT) dan spektrofotometer sinar tampak. Secara kromatografi lapis tipis (KLT) menggunakan pengembang butanol, asam asetat glacial dan aquades (40:10:24) yang menghasilkan noda bewarna merah muda jika dilihat secara visual dan memberikan fluoresensi kuning jika dilihat dibawah sinar UV 254nm. Secara spektrofotometer sinar tampak diukur serapan maksimumnya pada panjang gelombang 450-750nm. Penetapan kadar dilakukan secara spektrofotometri sinar tampak pada panjang gelombang 557nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 5% sampel yang diperiksa ternyata mengandung Rhodamin B (dua dari empat puluh sampel). Kadar Rhodamin B pada sampel yang diperiksa adalah 65,5763mcg/g untuk sampel II (kerupuk bulat) dan 7,1416mcg/g untuk sampel IV (kerupuk batang). Dari penelitian ini diketahui bahwa Rhodamin B masih digunakan sebagai pewarna pada kerupuk. Kata kunci: Saus, Kerupuk, Rhodamin B, Penetapan Kadar, Kromatografi Lapis Tipis, Spektrofotometer Sinar Tampak.
Universitas Sumatera Utara ABSTRACT Although banned Rhodamin B used in the food and drink, but it is still found in some food and beverage products such as sauces, ice and crackers. The objective of this research was to examine and quantitative analysis Rhodamin B of sauce and crackers. There were forty samples examined a sample of chili sauce (chili sauce branded 9 kinds and of not branded chili sauce 6 kinds), ketchup (tomato sauce 7 branded and not branded ketchup 8 kinds) and crackers (4 kinds of branded crackers and cracker 6 kinds of branded not). The Qualitative identification of Rhodamin B have been done with Thin Layer Chromatography (KLT) and visible Spectrophotometer. In Thin Layer Chromatography (KLT) using developer butanol, glacial acetic acid and aquades (40:10:24). It has been given the pink bold if it seen visually and given yellow fluorescence if seen in UV spectrum 254nm. In visible spectrophotometer is measured at its maximum absorption wavelength 450-750nm. Quantitative analysis was be done by visible spectrophotometry maximum wavelength 557nm. The results show that 5% out of the analysis samples contain Rhodamin B (two samples out of forty). Rhodamin B levels in the samples examined was 65.5763 mcg/g for sample II (round crackers) and 7.1416 mcg/g for sample IV (crackers sticks). From this research that known Rhodamin B is still used as a dye in crackers. Keywords: Sauce, Crackers, Rhodamin B, Quantitative Analysis, Thin Layer Chromatography, Visible Spektrophotometer.
Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISI Halaman JUDUL ... HALAMAN JUDUL . LEMBAR PENGESAHAN .. KATA PENGANTAR .. ABSTRAK . ABSTRACT ... DAFTAR ISI . DAFTAR TABEL . DAFTAR GAMBAR . DAFTAR LAMPIRAN . BAB I PENDAHULUAN ... 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah ............ 1.3 Hipotesis ......... 1.4 Tujuan Penelitian 1.5 Manfaat Penelitian .. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bahan Tambahan Pangan ..... 2.2 Bahan Pewarna ................................................................................. 2.3 Rhodamin B ..................................................................................... 2.4 Pemeriksaan Kualitatif dan Kuantitatif Rhodamin B ....................... 2.4.1 Metode Kromatografi Lapis Tipis ........................................... i ii iii iv vi vii viii xi xii xiii 1 1 2 2 3 3 4 4 5 6 8 8 Universitas Sumatera Utara 2.4.2 Metode Spektrofotometer Sinar Tampak ................................ 2.5 Perolehan Kembali ........................................................................... 2.6 Batas Deteksi dan Batas Kuantitatif ................................................. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat-alat .. 3.2 Bahan-bahan ... 3.3 Metode Pengambilan Sampel . 3.4 Prosedur Kerja 3.4.1 Pemeriksaan Kualitatif Rhodamin B .. 3.4.1.1 Metode Spektrofotometer Sinar Tampak ... 3.4.1.2 Metode Kromatografi Lapis Tipis . 3.4.2 Penetapan Kadar Rhodamin B 3.4.2.1 Pembuatan Larutan Baku Rhodamin B . 3.4.2.1.1 Pembuatan Larutan Induk Baku I .. 3.4.2.1.2 Pembuatan Larutan Induk Baku II . 3.4.2.2 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum .. 3.4.2.3 Penentuan Waktu Kerja . 3.4.2.4 Kurva Kalibrasi Larutan Rhodamin B ... 3.4.2.5 Penetapan Kadar Rhodamin B pada Sampel . 3.5 Uji Validasi Metode Analisis ... 3.5.1 Penentuan Uji Perolehan Kembali .. 3.5.2 Penentuan Batas Deteksi dan Batas Kuantitatif .. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.. 4.1 Pemeriksaan Kualitatif Rhodamin B pada sampel... 9 12 13 14 14 14 15 15 15 15 16 19 19 19 19 19 20 20 20 21 21 23 23 23 Universitas Sumatera Utara 4.2 Penetapan Kadar .. 4.2.1 Panjang Gelombang Maksimum Larutan Rhodamin B.... 4.2.2 Waktu Kerja Larutan Rhodamin B .. 4.2.3 Kurva Kalibrasi Larutan Rhodamin B . 4.2.4 Kadar Rhodamin B pada sampel . 4.2.5 Uji Validasi Metode Analisis ... BAB V KESIMPULAN DAN SARAN . 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran . DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN .. 29 29 30 30 31 32 34 34 34 35 37
Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. Bahan Pewarna Sintetis yang diizinkan di Indonesia Tabel 2. Zat Pewarna Alami bagi Makanan dan Minuman yang diizinkan di Indonesia ... Tabel 3. Barang Pewarna Sintetis yang di larang di Indonesia ... Tabel 4. Hasil pemeriksaan kualitatif Rhodamin B pada sampel dengan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan Spektrofotometer Sinar Tampak .. Tabel 5. Kadar Rhodamin B pada sampel ..
5
5 6
27 32
Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1. Rumus Bangun Rhodamin B Gambar 2. A adalah Kurva Absorbansi Larutan Rhodamin B. B dan C adalah Kurva Absorbansi sampel kerupuk bulat sampel kerupuk batang yang mengandung Rhodamin B yang diukur secara spektrofotometer sinar tampak pada panjang gelombang 450nm- 750nm .. Gambar 3. Kromatogram Hasil Uji Kualitatif Rhodamin B pada Sampel .... Gambar 4. Kromatogram Hasil Uji Kualitatif Rhodamin B pada Sampel dengan penambahan baku Rhodamin B Gambar 5. Kurva Kalibrasi Larutan Rhodamin B dengan pelarut HCl 0,1N pada panjang gelombang 557nm secara Spektrofotometri Sinar Tampak
7
24 25
26
31
Universitas Sumatera Utara DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Perhitungan Harga Rf ... Lampiran 2. Kurva Absorbansi Larutan Rhodamin B secara Spektrofotometri Sinar Tampak pada Panjang Gelombang 450nm-750nm . Lampiran 3. Kurva Absorbansi sampel II (kerupuk bulat) yang mengandung Rhodamin B secara spektrofotometer sinar tampak pada panjang gelombang 450nm-750nm Lampiran 4. Kurva Absorbansi sampel IV (kerupuk batang) yang mengandung Rhodamin B secara spektrofotometer sinar tampak pada panjang gelombang 450nm-750nm .. Lampiran 5. Data Pengukuran Waktu Kerja Larutan Rhodamin B .. Lampiran 6. Data dan Kurva Kalibrasi Larutan Rhodamin B pada Panjang Gelombang 557 nm ... Lampiran 7. Perhitungan Persamaan Regresi ... Lampiran 8. Contoh Perhitungan Kadar Rhodamin B pada Sampel Lampiran 9. Analisa Data Statistik untuk Menghitung Kadar Rhodamin B dalam kerupuk Bulat . Lampiran 10. Analisa Data Statistik untuk Menghitung Kadar Rhodamin B dalam Kerupuk Batang ... Lampiran 11. Hasil Analisa Kadar Rhodamin dalam Sampel .. Lampiran 12. Perhitungan Perolehan Kembali (%) Kadar Rhodamin B Sampel 37
38
39
40 41
42 43 44
45
48 50
51 Universitas Sumatera Utara Lampiran 13. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitatif ... Lampiran 14. Kromatogram Hasil Uji Kualitatif Rhodamin B pada Sampel ... Lampiran 15. Kromatogram Hasil Uji Kualitatif Rhodamin B pada sampel yang dilihat dibawah Sinar UV 254nm ... Lampiran 16. Kromatogram Hasil Uji Kualitatif Rhodamin B pada Sampel dengan penambahan baku Rhodamin B .. Lampiran 17. Kromatogram Hasil Uji Kualitatif Rhodamin B pada sampel dengan penambahan baku Rhodamin B yang dilihat dibawah Sinar UV 254nm . Lampiran 18. Surat Sertifikasi Bahan Baku POM Lampiran 19. Sampel Saus Cabai dan Saus Tomat .. Lampiran 20. Sampel Kerupuk . Lampiran 21. Alat Spektrofotometer UVmini-1240 dan Neraca Analitik Lampiran 22. Nilai Distribusi t . 52 53
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis