Anda di halaman 1dari 14

PEMERIKSAAN DAN PENETAPAN KADAR ZAT PEWARNA

RHODAMIN B PADA SAUS DAN KERUPUK


DI KOTA MEDAN

SKRIPSI


OLEH:
KAKARIAWATY
NIM : 071524033














PROGRAM EKSTENSI JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2010



Universitas Sumatera Utara
PEMERIKSAAN DAN PENETAPAN KADAR ZAT PEWARNA
RHODAMIN B PADA SAUS DAN KERUPUK
DI KOTA MEDAN

SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara


OLEH:
KAKARIAWATY
NIM : 071524033












PROGRAM EKSTENSI JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2010






Universitas Sumatera Utara
PENGESAHAN SKRIPSI
PEMERIKSAAN DAN PENETAPAN KADAR ZAT PEWARNA
RHODAMIN B PADA SAUS DAN KERUPUK
DI KOTA MEDAN

OLEH:
KAKARIAWATY
NIM : 071524033

Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji
Fakultas Farmasi
Universitas Sumatera Utara
Pada tanggal: Februari 2010


Pembimbing I, Panitia Penguji,



Drs. Immanuel Meliala, M.Si, Apt. Prof. Dr. rer.nat. Effendy De Lux Putra, SU., Apt.
NIP. 195001261983031002 NIP.195306191983031001



Pembimbing II, Drs. Immanuel Meliala, M.Si, Apt.
NIP. 195001261983031002



Prof. Dr.Jansen Silalahi, M.App.Sc.,Apt.
NIP. 195006071979031001 Drs. Muchlisyam, M.Si., Apt.
NIP. 195006221980021001



Drs. Maralaut Batubara, M.Phill., Apt.
NIP. 195101311976031003


Dekan,



(Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt
NIP. 195311281983031002
)
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
berkat dan karunia-Nya yang telah memberikan pengetahuan, kekuatam dan
kebijakan dalam penyelesaian skripsi ini untuk memenuhi syarat guna mancapai
gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pada saus dan
kerupuk menggunakan zat pewarna Rhodamin B dan kadar Rhodamin B yang
terdapat pada pada saus dan kerupuk. Melalui penelitian ini diketahui bahwa pada
sampel kerupuk mengandung rhodamin B yang masih digunakan sebagai
pewarna. Rhodamin B dapat menyebabkan iritasi saluran pernafasan, iritasi kulit,
iritasi pada mata, iritasi pada saluran pencernaan, keracunan dan gangguan hati
Penulis juga menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak Drs. Immanuel Meliala, M.Si., Apt., dan Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.
Sc,.Apt yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran hingga
selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada
Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. Sumadio
Hadisahputra, Apt., yang telah memberikan fasilitas selama masa pendidikan dan
juga kepada Almarhum Bapak Drs. Ubaidillah M., Apt., selaku dosen wali yang
telah memberi bimbingan dan dorongan kepada penulis selama perkuliahan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan
yang tulus kepada Ibunda tercinta Chao Soek Hoei dan seluruh keluarga atas doa,
dorongan dan pengorbanan baik moril maupun material dalam penyelesaian
skripsi ini dan tidak lupa juga penulis menyampaikan terimakasih kepada teman-
temanku Agnes, Naya, Theodora, Labora, Uul dan seluruh Farmasi stambuk 2007
Universitas Sumatera Utara
yang namanya tidak dapat ditulis satu persatu, yang telah banyak membantu
penulis dalam proses penelitian hingga selesainya penulisan skripsi ini


Medan, Februari 2010
Penulis,



Kakariawaty


















Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Walaupun Rhodamin B dilarang digunakan di dalam makanan dan
minuman, tetapi ternyata masih ditemukan dalam beberapa produk makanan dan
minuman seperti saus, es dan kerupuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk
melakukan pemeriksaan dan penetapan kadar rhodamin B didalam saus dan
kerupuk. Ada empat puluh sampel yang diperiksa yaitu sampel saus cabai (saus
cabai bermerek 9 macam dan saus cabai tidak bermerek 6 macam), saus tomat
(saus tomat bermerek 7 macam dan saus tomat tidak bermerek 8 macam) dan
kerupuk (kerupuk bermerek 4 macam dan kerupuk tidak bermerek 6 macam).
Pemeriksaan kualitatif Rhodamin B dilakukan dengan kromatografi lapis tipis
(KLT) dan spektrofotometer sinar tampak. Secara kromatografi lapis tipis (KLT)
menggunakan pengembang butanol, asam asetat glacial dan aquades (40:10:24)
yang menghasilkan noda bewarna merah muda jika dilihat secara visual dan
memberikan fluoresensi kuning jika dilihat dibawah sinar UV 254nm. Secara
spektrofotometer sinar tampak diukur serapan maksimumnya pada panjang
gelombang 450-750nm. Penetapan kadar dilakukan secara spektrofotometri sinar
tampak pada panjang gelombang 557nm.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 5% sampel yang diperiksa ternyata
mengandung Rhodamin B (dua dari empat puluh sampel). Kadar Rhodamin B
pada sampel yang diperiksa adalah 65,5763mcg/g untuk sampel II (kerupuk bulat)
dan 7,1416mcg/g untuk sampel IV (kerupuk batang). Dari penelitian ini diketahui
bahwa Rhodamin B masih digunakan sebagai pewarna pada kerupuk.
Kata kunci: Saus, Kerupuk, Rhodamin B, Penetapan Kadar, Kromatografi Lapis
Tipis, Spektrofotometer Sinar Tampak.








Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Although banned Rhodamin B used in the food and drink, but it is still
found in some food and beverage products such as sauces, ice and crackers. The
objective of this research was to examine and quantitative analysis Rhodamin B of
sauce and crackers. There were forty samples examined a sample of chili sauce
(chili sauce branded 9 kinds and of not branded chili sauce 6 kinds), ketchup
(tomato sauce 7 branded and not branded ketchup 8 kinds) and crackers (4 kinds
of branded crackers and cracker 6 kinds of branded not). The Qualitative
identification of Rhodamin B have been done with Thin Layer Chromatography
(KLT) and visible Spectrophotometer. In Thin Layer Chromatography (KLT)
using developer butanol, glacial acetic acid and aquades (40:10:24). It has been
given the pink bold if it seen visually and given yellow fluorescence if seen in UV
spectrum 254nm. In visible spectrophotometer is measured at its maximum
absorption wavelength 450-750nm. Quantitative analysis was be done by visible
spectrophotometry maximum wavelength 557nm.
The results show that 5% out of the analysis samples contain Rhodamin B
(two samples out of forty). Rhodamin B levels in the samples examined was
65.5763 mcg/g for sample II (round crackers) and 7.1416 mcg/g for sample IV
(crackers sticks). From this research that known Rhodamin B is still used as a dye
in crackers.
Keywords: Sauce, Crackers, Rhodamin B, Quantitative Analysis, Thin Layer
Chromatography, Visible Spektrophotometer.










Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ...
HALAMAN JUDUL .
LEMBAR PENGESAHAN ..
KATA PENGANTAR ..
ABSTRAK .
ABSTRACT ...
DAFTAR ISI .
DAFTAR TABEL .
DAFTAR GAMBAR .
DAFTAR LAMPIRAN .
BAB I PENDAHULUAN ...
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah ............
1.3 Hipotesis .........
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian ..
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bahan Tambahan Pangan .....
2.2 Bahan Pewarna .................................................................................
2.3 Rhodamin B .....................................................................................
2.4 Pemeriksaan Kualitatif dan Kuantitatif Rhodamin B .......................
2.4.1 Metode Kromatografi Lapis Tipis ...........................................
i
ii
iii
iv
vi
vii
viii
xi
xii
xiii
1
1
2
2
3
3
4
4
5
6
8
8
Universitas Sumatera Utara
2.4.2 Metode Spektrofotometer Sinar Tampak ................................
2.5 Perolehan Kembali ...........................................................................
2.6 Batas Deteksi dan Batas Kuantitatif .................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat-alat ..
3.2 Bahan-bahan ...
3.3 Metode Pengambilan Sampel .
3.4 Prosedur Kerja
3.4.1 Pemeriksaan Kualitatif Rhodamin B ..
3.4.1.1 Metode Spektrofotometer Sinar Tampak ...
3.4.1.2 Metode Kromatografi Lapis Tipis .
3.4.2 Penetapan Kadar Rhodamin B
3.4.2.1 Pembuatan Larutan Baku Rhodamin B .
3.4.2.1.1 Pembuatan Larutan Induk Baku I ..
3.4.2.1.2 Pembuatan Larutan Induk Baku II .
3.4.2.2 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum ..
3.4.2.3 Penentuan Waktu Kerja .
3.4.2.4 Kurva Kalibrasi Larutan Rhodamin B ...
3.4.2.5 Penetapan Kadar Rhodamin B pada Sampel .
3.5 Uji Validasi Metode Analisis ...
3.5.1 Penentuan Uji Perolehan Kembali ..
3.5.2 Penentuan Batas Deteksi dan Batas Kuantitatif ..
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..
4.1 Pemeriksaan Kualitatif Rhodamin B pada sampel...
9
12
13
14
14
14
15
15
15
15
16
19
19
19
19
19
20
20
20
21
21
23
23
23
Universitas Sumatera Utara
4.2 Penetapan Kadar ..
4.2.1 Panjang Gelombang Maksimum Larutan Rhodamin B....
4.2.2 Waktu Kerja Larutan Rhodamin B ..
4.2.3 Kurva Kalibrasi Larutan Rhodamin B .
4.2.4 Kadar Rhodamin B pada sampel .
4.2.5 Uji Validasi Metode Analisis ...
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran .
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN ..
29
29
30
30
31
32
34
34
34
35
37


















Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Bahan Pewarna Sintetis yang diizinkan di Indonesia
Tabel 2. Zat Pewarna Alami bagi Makanan dan Minuman yang diizinkan di
Indonesia ...
Tabel 3. Barang Pewarna Sintetis yang di larang di Indonesia ...
Tabel 4. Hasil pemeriksaan kualitatif Rhodamin B pada sampel dengan
menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan
Spektrofotometer Sinar Tampak ..
Tabel 5. Kadar Rhodamin B pada sampel ..

5

5
6


27
32


















Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Rumus Bangun Rhodamin B
Gambar 2. A adalah Kurva Absorbansi Larutan Rhodamin B. B dan C adalah
Kurva Absorbansi sampel kerupuk bulat sampel kerupuk batang
yang mengandung Rhodamin B yang diukur secara
spektrofotometer sinar tampak pada panjang gelombang 450nm-
750nm ..
Gambar 3. Kromatogram Hasil Uji Kualitatif Rhodamin B pada Sampel ....
Gambar 4. Kromatogram Hasil Uji Kualitatif Rhodamin B pada Sampel
dengan penambahan baku Rhodamin B
Gambar 5. Kurva Kalibrasi Larutan Rhodamin B dengan pelarut HCl 0,1N
pada panjang gelombang 557nm secara Spektrofotometri Sinar
Tampak

7




24
25

26


31












Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Perhitungan Harga Rf ...
Lampiran 2. Kurva Absorbansi Larutan Rhodamin B secara Spektrofotometri
Sinar Tampak pada Panjang Gelombang 450nm-750nm .
Lampiran 3. Kurva Absorbansi sampel II (kerupuk bulat) yang mengandung
Rhodamin B secara spektrofotometer sinar tampak pada panjang
gelombang 450nm-750nm
Lampiran 4. Kurva Absorbansi sampel IV (kerupuk batang) yang
mengandung Rhodamin B secara spektrofotometer sinar tampak
pada panjang gelombang 450nm-750nm ..
Lampiran 5. Data Pengukuran Waktu Kerja Larutan Rhodamin B ..
Lampiran 6. Data dan Kurva Kalibrasi Larutan Rhodamin B pada Panjang
Gelombang 557 nm ...
Lampiran 7. Perhitungan Persamaan Regresi ...
Lampiran 8. Contoh Perhitungan Kadar Rhodamin B pada Sampel
Lampiran 9. Analisa Data Statistik untuk Menghitung Kadar Rhodamin B
dalam kerupuk Bulat .
Lampiran 10. Analisa Data Statistik untuk Menghitung Kadar Rhodamin B
dalam Kerupuk Batang ...
Lampiran 11. Hasil Analisa Kadar Rhodamin dalam Sampel ..
Lampiran 12. Perhitungan Perolehan Kembali (%) Kadar Rhodamin B
Sampel
37

38


39


40
41

42
43
44

45

48
50

51
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitatif ...
Lampiran 14. Kromatogram Hasil Uji Kualitatif Rhodamin B pada Sampel ...
Lampiran 15. Kromatogram Hasil Uji Kualitatif Rhodamin B pada sampel
yang dilihat dibawah Sinar UV 254nm ...
Lampiran 16. Kromatogram Hasil Uji Kualitatif Rhodamin B pada Sampel
dengan penambahan baku Rhodamin B ..
Lampiran 17. Kromatogram Hasil Uji Kualitatif Rhodamin B pada sampel
dengan penambahan baku Rhodamin B yang dilihat dibawah
Sinar UV 254nm .
Lampiran 18. Surat Sertifikasi Bahan Baku POM
Lampiran 19. Sampel Saus Cabai dan Saus Tomat ..
Lampiran 20. Sampel Kerupuk .
Lampiran 21. Alat Spektrofotometer UVmini-1240 dan Neraca Analitik
Lampiran 22. Nilai Distribusi t .
52
53

54

55


56
57
58
59
60
61














Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai