Erisipelas
Dengan tidak adanya edema atau kelainan kulit lain yang mendasari,
erisipelas selalu dimulai pada wajah atau pada ekstremitas bawah,
ditandai dengan nyeri, erytema superfisial, dan plak edema dengan batas
tegas. Erisipelas fasial lebih jarang terjadi daripada erisipelas ekstremitas.
Selulitis Akut
Gejala selulitis akut banyak sama dengan erisipelas namun lebih dalam
ke jaringan subkutan. Ini dapat dibedakan dengan erisipelas dari batas
edema, bentuk lebih dalam, dan krepitasi pada palpasi.Selulitis pada
tungkai tiga kali lebih sering terjadi daripada selulitis pada lengan.
Selulitis Luka Operasi
Ini terbagi atas dangkal dan dalam. Luka luar melibatkan kulit, jaringan
subkutan, dan atau otot. Infeksi dalam melibatkan luka bedah yang
terkena selama prosedur bedah. Luka dianggap terinfeksi jika ada
drainase purulen dan peradangan. Gejala yang tampak adalah erytema,
nyeri, pembengkakan lokal, dan disertai demam.
Selulitis akibat Gigitan Binatang
Gigitan anjing dan kucing domestic dapat menimbulkan rasa yang sangat
nyeri dan selulitis nekrosis yang disebabkan Pasteurella multocida,
Capnocytophaga canimorsus, dan bakteri aerob anaerob lainnya yang
berasal dari mulut ataupun kulit binatang.
Selulitis Gangren
Infeksi jaringan ini khas karena berkembang dengan pesat, progresif,
nyeri yang berat, dan berkembang menjadi pembentukan bula dan
nekrosis.
Selulitis Nekrotik
Selulitis ini mengenai semua jaringan lunak, termasuk otot,
dapat membuat nyeri dan bersifat progresif, ini infeksi
yang sangat membahayakan. Gangren yang luas dari
jaringan superfisial dan lemak dapat dilihat dari inspeksi
kulit yang terbuka atau melalui insisi.
Laboratorium dan Diagnostik
1. Hitung darah lengkap - ditemukan leukosit meningkat /
leukositosis
2. Kultur darah - didapatkan hasil positif
3. Kultur aspirat jaringan - didapatkan hasil positif
4. Antibiotik - bila diberikan ada perbaikan yang nyata
Penatalaksanaan
benzilpenisilin (1-2juta unit/4-6jam) intravena
procaine penisilin (600,000 unit/12jam) intramuscular, atau
penisilin V 500mg tiap 6 jam peroral
Jika pasien alergi terhadap golongan penisilin maka dapat diberikan
cefazolin 1g per 8 jam atau eritromisin 12g per hari
Diberikan kompres hangat pada daerah selulitis. Lokasi selulitis
ditinggikan dan di-imobilisasi. Asetaminofen diberikan seperlunya
untuk mengatasi demam dan nyeri. Selama 24 - 36 jam pemberian
antibiotik umumnya selulitis akan tampak membaik. Pemberian
antibiotik intravena dapat diganti menjadi oral bila gejala kemerahan,
hangat, dan pembengkakantelah berkurang secara nyata. Total
pemberian antibiotik kira-kira 10 - 14 hari. Insisi dan drainase dapat
dilakukan jika daerah itu menjadi supuratif.
Pencegahan
menjaga kebersihan tubuh
mengatasi faktor-faktor predisposisi
mengusahakan tidak terjadinya kerusakan kulit atau bila ada luka
walaupun kecil harus segera dirawat/diobati
Prognosis
Dalam menentukan prognosis, ini tergantung pada banyak variabel.
Status kesehatan dan kekebalan yang mendasari faktor predisposisi.
Diagnosis awal yang cepat dan penentuan bakteri penyebab dapat
disesuaikan dosis dan antibiotik yang digunakan.
TERAPI
Infus Ringer Laktat
Osmolaritas cairan mendekati serum, sehingga mudah untuk masuk ke
pembuluh darah dan lebih cepat menggantikan kehilangan cairan tubuh.
Kristaloid dengan mudah didistribusi ke cairan ekstraseluler, hanya sekitar
20% elektrolityang diberikan akan tinggal di ruang intravaskuler.
KomposisiNa (130 mEq/L), Cl (109 mEq/L), Ca (3 mEq), dan laktat (28
mEq/L). RL juga banyak dugunakan sebagai replacement therapy. Memiliki
resiko terjadinya overload, khususnya pada penyakit gagal jantung kongestif
dan hipertensi.
Lasix
Komposisi :Furosemide.
Indikasi :
Tablet : edema jantung, ginjal dan hati, edema perifer karena obstruksi mekanis atau
insufisiensi vena dan hipertensi.
Ampul : terapi tambahan pada edema pulmonal akut, digunakan jika ingin terjadi
diuresis lebih cepat dan tidak mungkin diberi oral.
Kontraindikasi :Gagal ginjal akut dengan anuria, koma hepatik, hipokalemia,
hiponatremia dan hipovolemia.
Efek samping :Gangguan pencernaan ringan, kehilangan Ca, K dan Na,
metabolic alkalosis, diabetes, syok anafilaktik, reaksi alergi.
Dosis pemakaian :
Dewasa : Tablet untuk edema 20-80 mg dosis tunggal dapat dinaikkan sampai 600
mg/hari. Ampul 20-40 mg iv/im.
Anak : 1-2 mg/kgBB dosis tunggal maksimal 6 mg/kgBB.
Sediaan :
Tablet 40 mg. Ampul 20 mg/ 2 ml.
Simvastatin
Simvastatin merupakan obat yang menurunkan kadar kolesterol (hipolidemik) dan merupakan
hasil sintesa dari hasil fermentasi Aspergillus terreus. Secara invivo simvastatin akan
dihidrolisa menjadi metabolit aktif. Mekanisme kerja dari metabolit aktif tersebut adalah
dengan cara menghambat kerja 3-Hidroksi-3-metilglutaril koenzim A reduktase (HMG Co-A
reduktase), dimana enzim ini mengkatalisa perubahan HMG Co-A menjadi asam mevalonat
yang merupakan langkah awal dari sintesa kolesterol..
Terapi dengan lipid-altering agents dapat dipertimbangkan penggunaannya pada individu
yang mengalami peningkatan resiko artherosclerosis vaskuler yang disebabkan oleh
hiperkolesterolemia.
Terapi dengan lipid-altering agents merupakan penunjang pada diet ketat, bila respon
terhadap diet dan pengobatan non-farmakologi tunggal lainnya tidak memadai.
Penyakit jantung koroner.
Pada penderita dengan penyakit jantung koroner dan hiperkolesterolemia, simvastatin
diindikasikan untuk :
Mengurangi resiko mortalitas total dengan mengurangi kematian akibat penyakit jantung
koroner.
Mengurangi resiko infark miokardial non fatal.
Mengurangi resiko pada pasien yang menjalani prosedur revaskularisasi miokardial.
Hiperkolesterolemia.
Menurunkan kadar kolesterol total dan LDL pada penderita hiperkolesterolemia primer (Tipe
IIa dan IIb).
Kontrtaindikasi
Hipersensitif terhadap simvastatin atau komponen obat.
Penyakit hati aktif atau peningkatan transaminase serum yang menetap yang tidak jelas
penyebabnya.
Wanita hamil dan menyusui.
Dosis
Pasien harus melakukan diet pengurangan kolesterol sebelum dan selama
pengobatan dengan simvastatin.
Dosis awal yang dianjurkan 5-10 mg sehari sebagai dosis tunggal pada
malam hari. Dosis awal untuk pasien dengan hiperkolesterolemia ringan
sampai sedang 5 mg sehari. Pengaturan dosis dilakukan dengan interval
tidak kurang dari 4 minggu sampai maksimum 40 mg sehari sebagai dosis
tunggal malam hari. Lakukan pengukuran kadar lipid dengan interval tidak
kurang dari 4 minggu dan dosis disesuaikan dengan respon penderita.
Pasien yang diobati dengan immunosupresan bersama HMG Co-A
reduktase inhibitor, agar diberikan dosis simvastatin terendah yang
dianjurkan.
Bila kadar kolesterol LDL turun dibawah 75 mg/dl (1,94 mmol/l) atau kadar
total kolesterol plasma turun dibawah 140 mg/dl (3,6 mmol/l) maka perlu
dipertimbangkan pengurangan dosis simvastatin.
Penderita gangguan fungsi ginjal : tidak diperlukan penyesuaian dosis, karena
simvastatin tidak diekskresikan melalui ginjal secara bermakna. Walaupun demikian,
hati-hati pemberian pada insufisiensi ginjal parah, dosis awal 5 mg sehari dan harus
dipantau ketat.
Terapi bersama obat lain : simvastatin efektif diberikan dalam bentuk tunggal atau
bersamaan dengan bile-acid sequestrants.
Efek samping
Abdominal pain, konstipasi, flatulens, astenia, sakit kepala, miopati, rabdomiolisis.
Pada kasus tertentu terjadi angioneurotik edema.
Efek samping lain yang pernah dilaporkan pada golongan obat ini :
Neurologi : disfungsi saraf cranial tertentu, tremor, pusing, vertigo, hilang
ingatan, parestesia, neuropati perifer, kelumpuhan saraf periferal.
Reaksi hipersensitif : anafilaksis, angioedema, trombositopenia, leukopenia,
anemia hemolitik.
Gastrointestinal : anoreksia, muntah.
Kulit : alopecia, pruritus.
Reproduksi : ginekomastia, kehilangan libido, disfungsi ereksi.
Mata : mempercepat katarak, optalmoplegia.
Cilostazole
Cilostazol adalah sebuah inhibitor phosphodiesterasetipe 3.
Cilostazol bekerja dengan cara memperlebar arteri yang
menyuplai darah ke kaki. Obat ini juga mengurangi
kemampuan platelet (partikel dalam darah yang
menyebabkan penggumpalan darah) untuk melekat.
Indikasi:
Untuk mengobati gejalaclaudication intermiten (nyeri, kram,
mati rasa, kelemahan di kaki, pinggul, paha, atau bokong)
yang mungkin terjadi setelah berjalan.
Dosis:
Pencegahan sekunder: 100 mg melalui mulut (per oral), 2
kali sehari
Efek Samping:
Efek GI (N/V, diare); Efek CV (palpitasi); Efek dermatologis
(ruam); Efek lainnya (kepeningan, sakit kepala, kulit
kemerahan dan terasa panas)
Instruksi Khusus:
Berkontraindikasi pada pasien dengan perdarahan aktif,
kehamilan dan gagal jantung kongestif (CHF).
Gunakan dengan hati-hati pada pasien yang menggunakan
obat antikoagulant, antiplatelet dan trombolitik.
Gunakan dengan hati-hati pada pasien kerusakan hati
Plafix adalah obat golongan thienopyridine .
Plavix bekerja dengan cara menghambat reseptor P2Y12yang berperan dalam proses
aktivasi koagulasi.
Efek samping Plavix yang dapat terjadi adalah:Mimisan, BAK merah, Batuk darah,
Mudah lebam,Perdarahan saluran cerna, Gatal
Efek samping diwaspadai adalahperdarahan saluran cerna. Keluhan yang mungkin
terjadi adalah muntah seperti bubuk kopi, BAB hitam lengket . Untuk mengurangi risiko
terjadinya perdarahan, plavix sebaiknya dihentikan minimal 5 hari sebelum menjalani
tindakan. Namun di pihak lain, terjadi peningkatan risiko kecelakaan kardiovaskular bila
plavix dihentikan.
Saat mengambil Plavix, jangan mengkonsumsi aspirin atau obat golongan NSAID lain
(non-steroid anti-inflammatory drugs) . NSAID akan meningkatkan risiko terjadinya
perdarahan saluran cerna
Pada beberapa keadaan, penggunaan plavix perlu diwaspadai karena terdapat risiko
yang tidak seimbang dengan manfaatnya, seperti:
Gangguan pembekuan perdarahan atau darah, seperti TTP (trombotik purpura)
atau hemofilia, Riwayat stroke, termasuk TIA, Ulkus lambung atau kolitis ulseratif,
Penyakit ginjal.
Plavix tidak membahayakan janin
mencapai konsentrasi maksimal setelah 1 jam dalam darah. Plavix dapat diminum
sebelum maupun sesudah makan
Venosmil
Indikasi : Varises, Insufisiensi vena, hemoroid.
Kandungan : Hidrosmin (suatu derivate
diosmin) 200 mg/ kap, 2 % / gel.
Perhatian : Wanita Hamil & Menyusui dilarang
minum
Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap
obat ini atau komponennya. Asma atau alergi
terhadap aspirin.
Efek Samping : Saluran cerna, nyeri lambung,
mual, kulit, erupsi kulit, gatal, system saraf,
sakit kepala, sakit pada tubuh.
Kemasan : Botol 20 kap 200 mg, Tube gel 60
gel.
Dosis :
Insufisiensi vena konik sehari 3 X 1 kap,
Hemoroid akut / kronik sehari 3 X 2 kap selama
1-2 minggu.
TARONTAL/TARONTAL 400
Komposisi Pentoxifyline
Indikasi Drag Ggn sirkulasi serebral, iskemik & pasca
apopleksi. Ggn sirkulasi okuler. Drag 400/amp.
Serangan jantung iskemik sementara, stroke. Peny
oklusi arteri perifier & ggn sirkulasi arteroklerosis
Perhatian:Glaukoma sudut sempit, retensi urin,
hipertrofi prostat. Dpt mempengaruhi kemampuan
mengemudi/ menjalankan mesin.
Efek Samping:Ggn GI, pusing, sakit kepala,
kemerahan muka; angina, palpitasi. Aritmia jantung,
hepatitis, ikterus, diskrasia darah.
Kemasan:Drag 100 mg x 10 x 10). Amp 100 mg/5 mL
x 5 mL x 15 mL x 4 Drag 400 400 mg x 10 x 10
Dosis-Dewasa:Drag 100 mg 1-2 drag 3x/hr. Drag 400
mg 2-3 drag/hr. Amp 1 amp scr IV lambat.
Lovenox (Enoxaparin NA)
Indikasi
Terapi angina tak stabil dan infark miokard
gelombang non-Q jika diberikan bersama asetosal.
Kontra-indikasi
Riwayat trombositopenia selama terapi dengan
enoksaparin.Kecenderungan perdarahan, lesi organic
yang cenderung berdarah, endokarditis bacterial akut,
gangguan pembekuan darah mayor, ulkus GI akut.
Bentuk sediaan: Syringe 20 mg/0,2 mL, 40 mg/0,4
mL, 60 mg/0,6 mL.
Dosis
terapi untuk angina tak stabil dan infark miokard non
Q wave : 1 mg/kg SK tiap 12 jam diberikan bersama
asetosal oral 100-325 mg 1x/hari. Terapi harus
diberikan minimal 2 hari s/d keadaan klinis
TERIMA KASIH