Anda di halaman 1dari 8

Perawatan Pulpotomi pada Gigi Sulung

Posted on April 6, 2011 by Ali Taqwim


Pendahuluan
Karies dan cedera akibat trauma pada gigi masih sangat umum ditemukan pada anak dan
perawatan kerusakan yang luas yang ditimbulkannya masih merupakan bagian utama dari
praktik kedokteran gigi anak Tu!uan utama perawatan operati" pada anak adalah mencegah
meluasnya penyakit gigi dan memperbaiki gigi yang rusak sehingga dapat ber"ungsi kembali
secara sehat, sehingga integritas lengkung geligi dan kesehatan !aringan mulut dapat
dipertahankan #$hitworth % &unn, 1''()
Perawatan pulpa pada gigi sulung dapat dianggap upaya pre*enti" karena gigi yang telah dirawat
dengan berhasil dapat dipertahankan dalam keadaan nonpatologis sampai saat tanggalnya yang
normal +engan demikian, lengkung geligi dapat dipertahankan dalam keadaan utuh, "ungsi
pengunyahan dipertahankan, in"eksi dan peradangan kronis dapat dihilangkan sehingga
kesehatan !aringan mulut yang baik dapat dipertahankan ,ntuk mencapai tu!uan ini, telah
dikembangkan beberapa perawatan endodontik konser*ati" sebagai perawatan alternati" selain
pencabutan gigi #-udiyanti, 2006) .alah satu perawatan pulpa konser*ati" pada gigi sulung
adalah pulpotomi
Definisi Pulpotomi
Pulpotomi adalah pembuangan pulpa *ital dari kamar pulpa kemudian diikuti oleh penempatan
obat di atas ori"ise yang akan menstimulasikan perbaikan atau memumi"ikasikan sisa !aringan
pulpa *ital pada akar gigi #/ur0on et al,1''6) Pulpotomi disebut !uga pengangkatan sebagian
!aringan pulpa -iasanya !aringan pulpa di bagian mahkota yang cedera atau mengalami in"eksi
dibuang untuk mempertahankan *italitas !aringan pulpa dalam saluran akar #-ence, 1''0,
$elbury, 2001)
Pulpotomi bertu!uan untuk melindungi bagian akar pulpa, menghindari rasa sakit dan
pembengkakan, dan pada akhirnya untuk mempertahankan gigi #Kennedy, 1''2) Pulpotomi
dapat dipilih sebagai perawatan pada kasus yang melibatkan kerusakan pulpa yang cukup serius
namun belum saatnya gigi tersebut untuk dicabut Pulpotomi !uga berguna untuk
mempertahankan gigi tanpa menimbulkan simtom1simtom khususnya pada anak1anak #Koch dan
Poulsen, 2001)
Keuntungan dari pulpotomi antara lain #1) dapat diselesaikan dalam waktu singkat satu atau dua
kali kun!ungan, #2) pengambilan pulpa hanya di bagian korona hal ini menguntungkan karena
pengambilan pulpa di bagian radikular sukar, penuh ramikasi dan sempit, #2) iritasi obat 3 obatan
instrumen perawatan saluran akar tidak ada, dan #4) !ika perawatan ini gagal dapat dilakukan
pulpektomi #Tarigan, 1''4)
Pulpotomi dapat dibagi 2 bagian yaitu 5 #1) pulpotomi *ital, #2) pulpotomi de*ital6 mumi"ikasi
#devitalized pulp amputatio), dan #2) pulpotomi non *ital6 amputasi mortal Pulpotomi *ital atau
amputasi *ital adalah tindakan pengambilan !aringan pulpa bagian koronal yang mengalami
in"lamasi dengan melakukan anestesi, kemudian memberikan medikamen di atas pulpa yang
diamputasi agar pulpa bagian radikular tetap *ital Pulpotomi *ital umunya dilakukan pada gigi
sulung dan gigi permanen muda Pulpotomi gigi sulung umunya menggunakan "ormokresol atau
glutaraldehid #Andlaw dan 7ock, 1''28 Kennedy, 1''2)
Pulpotomi de*ital atau mumi"ikasi adalah pengembalian !aringan pulpa yang terdapat dalam
kamar pulpa yang sebelumnya di de*italisasi, kemudian dengan pemberian pasta anti septik,
!aringan dalam saluran akar ditinggalkan dalam keadaan aseptik ,ntuk bahan de*ital gigi sulung
dipakai pasta para "ormaldehid #Tarigan, 1''4)
Pulpotomi non *ital #mortal) adalah amputasi pulpa bagian mahkota dari gigi yang non *ital dan
memberikan medikamen6 pasta antiseptik untuk mengawetkan dan tetap dalam keadaan aseptik
Tu!uan dari pulpotomi non *ital adalah untuk mempertahankan gigi sulung non *ital untuk space
maintainer #Andlaw dan 7ock, 1''28 Kennedy, 1''2)
Indikasi dan Kontraindikasi Pulpotomi
Indikasi Pulpotomi
.ecara umum 9ndikasi perawatan pulpotomi adalah per"orasi pulpa karena proses karies atau
proses mekanis pada gigi sulung *ital, tidak ada pulpitis radikular, tidak ada rasa sakit spontan
maupun menetap, pan!ang akar paling sedikit masih dua pertiga dari pan!ang keseluruhan, tidak
ada tanda1tanda resorpsi internal, tidak ada kehilangan tulang interradikular, tidak ada "istula,
perdarahan setelah amputasi pulpa berwarna pucat dan mudah dikendalikan #-udiyanti, 2006)
.elain itu indikasinya adalah anak yang kooperati", anak dengan pengalaman buruk pada
pencabutan, untuk merawat pulpa gigi sulung yang terbuka, merawat gigi yang apeks akar belum
terbentuk sempurna, untuk gigi yang dapat direstorasi #-ence, 1''0, Andlaw dan 7ock, 1''2)
.ecara terperinci, untuk masing1masing !enis pulpotomi adalah sebagai berikut
a. Pulpotomi Vital
1) :igi sulung dan gigi tetap muda *ital, tidak ada tanda 3 tanda ge!ala peradangan pulpa
dalam kamar pulpa
2) Terbukanya pulpa saat ekska*asi !aringan karies 6 dentin lunak prosedur pulp capping
indirek yang kurang hati 3 hati, "aktor mekanis selama preparasi ka*itas atau trauma gigi dengan
terbukanya pulpa
2) :igi masih dapat dipertahankan 6 diperbaiki dan minimal didukung lebih dari 262 pan!ang
akar gigi
4) Tidak di!umpai rasa sakit yang spontan maupun terus menerus
;) Tidak ada kelainan patologis pulpa klinis maupun rontgenologis
b. Pulpotomi Devital
1) :igi sulung dengan pulpa *ital yang terbuka karen karies atau trauma
2) Pada pasien yang tidak dapat dilakukan anestesi
2) Pada pasien yang perdarahan yang abnormal misalnya hemo"ili
4) Kesulitan dalam menyingkirkan semua !aringan pulpa pada perawatan pulpektomi
terutama pada gigi posterior
;) Pada waktu perawatan pulpotomi *ital 1 kali kun!ungan sukar dilakukan karena kurangnya
waktu dan pasien tidak kooperati"
c. Pulpotomi Non-vital
1) :igi sulung non *ital akibat karies atau trauma
2) :igi sulung yang telah mengalami resorpsi lebih dari 162 akar tetapi masih diperlukan
sebagai space maintainer
2) :igi sulung yang telah mengalami dento al*eolar kronis
4) :igi sulung patologik karena abses akut, sebelumnya abses harus dirawat dahulu
Kontraindikasi Pulpotomi
.ecara umum kontraindikasi pulpotomi adalah sakit spontan, sakit pada amlam hari, sakit pada
perkusi, adanya pembengkakan, "istula, mobilitas patologis, resorpsi akar eksternal patologis
yang luas, resorpsi internal dalam saluran akar, radiolusensi di daerah periapikal dan
interradikular, kalsi"ikasi pulpa, terdapat pus atau eksudat serosa pada tempat per"orasi, dan
perdarahan yang tidak dapat dikendalikan dari pulpa yang terpotong #-udiyanti, 2006) .elain
itu, kontraindikasinya adalah pasien yang tidak kooperati", pasien dengan penyakit !antung
kongenital atau riwayat demam rematik, pasien dengan kesehatan umum yang buruk, kehilangan
tulang pada apeks dan atau di daerah "urkasi #Kennedy, 1''28 Andlaw dan 7ock, 1''2)
.ecara terperinci, untuk masing1masing !enis pulpotomi adalah sebagai berikut
a. Pulpotomi Vital
1) 7asa sakit spontan
2) 7asa sakit terutama bila diperkusi maupun palpasi
2) Ada mobiliti yang patologi
4) Terlihat radiolusen pada daerah periapikal, kalsi"ikasi pulpa, resorpsi akar interna maupun
eksterna
;) Keadaan umum yang kurang baik, di mana daya tahan tubuh terhadap in"eksi sangat
rendah
6) Perdarahan yang berlebihan setelah amputasi pulpa
b. Pulpotomi Devital
1) Kerusakan gigi bagian koronal yang besar sehingga restorasi tidak mungkin dilakukan
2) 9n"eksi periapikal, apeks masih terbuka
2) Adanya kelainan patologis pulpa secara klinis maupun rontgenologis
Prosedur Perawatan Pulpotomi
Prosedur pulpotomi meliputi pengambilan seluruh pulpa bagain korona gigi dengan pulpa
terbuka karena karies yang sebagaian meradang, diikuti dengan peletakkan obat1obatan tepat di
atas pulpa yang terpotong .etelah penempatan obat, selan!utnya dapat dilakukan penumpatan
permanen Pada gigi sulung, prosedur pulpotomi dapat dilakukan dalam satu kali kun!ungan
#-udiyanti, 2006)
Pada gigi sulung, prosedur pulpotomi dapat dilakukan dalam satu kali kun!ungan !ika dibantu
dengan penggunaan anastesi lokal +alam hal ini tekniknya merupakan amputasi pulpa *ital
#Kennedy, 1''2) Prinsip dasar perawatan endodontik gigi sulung dengan pulpa non *ital adalah
untuk mencegah sepsis dengan cara membuang !aringan pulpa non *ital, menghilangkan proses
in"eksi dari pulpa dan !aringan periapikal, mem"iksasi bakteri yang tersisa di saluran akar
#<athewson % Primosch,1'';)
Gambar 1. =angkah1langkah perawatan pulpotomi *ital "ormokresol satu kali kun!ungan #1)
>kska*asi karies, #2) -uang atap kamar pulpa, #2) -uang pulpa di kamar pulpa dengan
ekska*ator, #4) Pemotongan pulpa di ori"is dengan bor bundar kecepatan rendah, #;) Pemberian
"ormokresol selama ; menit, #6) Pengisian kamar pulpa dengan campuran 0inc o?ide dengan
"ormokresol dan eugenol, #() :igi yang telah di restorasi
Sumber: /ur0on et al,1''6
Perawatan pulpotomi dinyatakan berhasil apabila kontrol setelah 6 bulan tidak ada keluhan, tidak
ada ge!ala klinis, tes *italitas untuk pulpotomi *ital #@) dan pada gambaran radiogra"ik lebih baik
dibandingkan dengan "oto awal Tanda pertama kegagalan perawatan adalah ter!adinya resorpsi
internal pada akar yang berdekatan dengan tempat pemberian obat Pada keadaan lan!ut diikuti
dengan resorpsi eksternal #-udiyanti, 2006)
Pada molar sulung, radiolusensi berkembang di daerah apeks bi"urkasi atau tri"urkasi, sedangkan
pada gigi anterior di daerah apeks atau di sebelah lateral akar #/amp et al, 2002) Apabila in"eki
pulpa sampai melibatkan benih gigi pengganti, atau gigi mengalami resopsi internal atau
eksternal yang luas, maka sebaiknya dicabut #$hitworth % &unn, 1''()
Ali Taqwim, Mahasiswa Profesi Kedokteran Gigi universitas Jember
Perawatan Pulpa Gigi Anak
Perawatan pulpa pada gigi sulung berbeda dengan perawatan pulpa pada gigipermanen karena
mor"ologi gigi sulung yang lebih kecil dan ruang pulpa yang besar Adabeberapa perawatan
pulpa pada gigi anak, yakni pulp capping, pulpotomi, pulpektomi, danapeksi"ikasi11Pulp
cappingAakni mempertahankan *italitas pulpa dengan menempatkan selapis material
proteksibaik secara langsung ataupun tidak langsung yang berdiameter kurang lebih 1mm
ataudiatas lapisan dentin yang tipis dan lunak -ahan yang digunakan adalah kalsiumhidroksida,
yang merangsang odontoblas membentuk dentin reparati" &amun,pemakaian kalsium hidroksida yang
langsung mengenai pulpa dapat menyebabkanperangsangan yang berlebihan pada odontoblas sehingga
dapat menyebabkan resorpsiinterna Teknik pulp capping dibagi men!adi indirect dan direct
111Pulp capping indirect
Aakni memberi material proteksi pada dentin yang terin"eksi diatas pulpa yangbelum terbuka
Indikasi5 Karies yang dalam dimana lapisan dentin diatas pulpa sudahsedemikian tipis tanpa
ge!ala in"lamasi
Kontra indikasi:
adanya sakit spontan, adanya tanda kondisi patologik klinismaupun radiogra"
Tahapan5
1 rontgen gigi daerah ker!a untuk mengetahui kedalaman karies
19solasi daerah ker!a
1-uka dan bersihkan karies dengan bur "isur, irigasi ka*itas, lalukeringkan
1Tempatkan basis kalsium hidroksida pada dentin di dasar ka*itas
1Tutup dengan semen "os"at, lalu restorasi1
12Pulp capping direct
Pemberian material terapitik pada pulpa yang terbuka untuk merangsangterbentuknya barrier6
dentin reparati",
Indikasi:
pulpa *ital yang terbuka kecil #pin point) dengan diameter kurangdari 1mm, untuk gigi tetap
muda yang pembentukan akar dan apeksnya belusempurna
Kontra indikasi:
sama dengan pulp capping indirect
Tahapan:
1preparasi dan bersihkan karies dengan bur
19rigasi lalu keringkan ka*itas
1=etakkan bahan kalsium hidroksida pada pulpa yang terbuka danbiarkan kering
1Tutup dengan semen "os"at dan tambalan sementara1
.etelah 6 minggu, apabila reaksi pulpa terhadap panas dan dingin normal, restorasi dengan
restorasi tetep
12 Pulpotomi
<erupakan pengambilan pulpa yang telah mengalami in"eksi di dalam kamar pulpadan
meninggalkan !aringan pulpa di bagian radikuler Teknik pulpotomi dibagimen!adi tiga, yaitu
pulpotomi *ital, de*ital, dan non1*ital
121Pulpotomi *ital
Aakni pulpotomi dengan melakukan anestesi terlebih dahulu, kemudianmemberikan medikamen
di atas pulpa yang diamputasi agar pulpa di radikulertetap *ital -iasanya, bahan yang digunakan
adalah "ormokresol atauglutaraldehid Bormokresol mengkoagulasi protein sehingga
merupakanbakterisid yang kuat dan kaustik Tidak merangsang pembentukan dentinalbridge atau
calci"ic barrier, tetapi !aringan pulpa akan membentuk 0ona "iksasiyang bersi"at keras, tahan
terhadap autolisis, dan merupakan barier terhadapserangan bakteri yang menu!u daerah apikal
Indikasi:
gigi sulung dan gigi tetap muda yang *ital, tidak ada ge!alaperadangan pulpa dalam kamar pulpa,
terbukanya kamr pulpa saat ekska*asi !aringan karies, gigi masih dapat dipertahankan dan
minimal didukung olehlebih dari dua pertiga pan!ang akar gigi, tidak ada rasa sakit spontan atau
terusmenerus, dan tidak ada kelainan pulpa klinis ataupun radiologis
Kontra indikasi:
adanya rasa sakit spontan, adanya rasa sakit !ika diperkusidan palpasi, adanya mobiliti yang
patologik, terlihat adanya radiolusensi didaerah perapikal dan kalsi"ikasi #pada radiogra"),
resorpsi akar interna maupuneksterna, keadaan umum pasien kurang baik, dan perdarahan yang
berlebihansetelah amputasi pulpa
Tahapan:
Kun!ungan Pertama
1Boto rontgen daerah ker!a
1=akukan anestesi lokal dan isolasi pada daerah ker!a
1-ersihkan karies, lalu olesi gigi dengan larutan yodium pada ka*itas
1-uka atap pulpa dan aputasi !aringan pulpa menggunakan ekska*ator ataubur low speed
19rigasi dengan aquadest dan hindari penggunaan semprotan udara agar debritidak masuk ke
saluran akar
1Kontrol perdarahan dengan kapas kecil yang dibasahi larutan yang tidak mengiritasi, seperti
larutan salin atau aquadest selama 21;menit di pulpstump Angkat kapas denga hati1hati
1+engan kapas steril yang dibasahi "ormokresol, tutup ori"is selama ;menitKapas !angan terlalu
basah dengan menaruh kapas pada kassa steril agar"ormokresol berlebih dapat diserap
1.etelah ; menit, kapas diangkat Kamar pulpa akan terlihat berwarna coklattua kehitaman akibat
proses "iksasi oleh "ormokresol
1+iatas pulp stump, letakkan campuran berupa pasta 0ync o?ide eugenol dan"ormokresol dengan
perbandingan 151 +iatasnya, lakukan restorasi
Kun!ungan Kedua
Kun!ungan kedua dilakukan apabila perdarahan tidak dapat dikonrol Pulpaditutup dengan
tambalan sementara dan pemakaian obat1obatan untuk menghentikan perdarahan harus dihindari
karena problema perdarahan ini dapatmembantu dugaan keparahan peradangan pulpa Pada kun!ungan kedua5
1Tambalan sementara dibongkar, lalu kapas yang mengandung "ormokresoldiambil dari kamar
pulpa
1=etakkan pasta campuran "ormokresol dan eugenol
1diatasnya, letakkan semen "os"at Tutup ka*itas dengan tambalan tetap
122Pulpotomi de*ital
Aakni pengambilan !aringan pulpa dalam kamar pulpa yang sebelumnyadide*italisasi, kemudian
dengan pemberian pasta antiseptik, !aringan didalamsaluran akar ditinggalkan dalam keadaan
aseptik -ahan de*ital gigi sulungyang dipakai adalah pasta para "ormaldehid
Indikasi:
gigi sulung dengan pulpa *ital yang terbuka karena karies atau trauma, pada pasien yang tidak dapat
dilakukan anestesi, pada pasien dengan perdarahan abnormal seperti hemo"ilia, kesulitan dalam
menyingkirkan semua !aringan pulpa pada pulpektomi #terutama gigi posterior), pada
waktuperawatan pulpotomi *ital satu kali kun!ugan sulit dilakukan karenakurangnya waktu dan
pasien yang tidak kooperati"
Kontraindikasi:
kerusakan gigi bagian koronal yang besar sehingga restorasitidak mungkin dilakukan, in"eksi perapikal,
apeks masih terbuka, adanya tandakelainan patologis pulpa baik secara klinis maupun radiologis
Tahapan:
Kun!ungan pertama
1Boto rontgen dan isolasi daerah ker!a
1-ersihkan karies, kemudian pasta de*ital parah "ormaldehiddengan kapas kecil diletakkan di
atas pulpa
1Tutup sementara, hindarkan tekanan pada pulpa
1Crangtua diberitahu untuk memberi analgesik apabila timbulnyeri pada malam harinya
Kun!ungan kedua #seteleh (110 hari)
1Pasien diperiksa tidak ada keluhan rasa sakit ataupembengkakan, !uga gigi tidak goyang
1+aerah ker!a diisolasi
1Tambalan sementara dibuka, kapas dan pasta disingkirkan
1-uka atap pulpa lalu singkirkan !aringan yang mati dalamka*um pulpa
1Tutup bagian yang diamputasi dengan campuran eugenol danpasta "ormokresol
1Tutup dengan semen lalu restorasi dengan restorasi tetap
122Pulpotomi non1*ital
Aakni amputasi pulpa bagian mahkora dari gigi yang non *ital danmemberikan medikamen atau pasta
antiseptik untuk mengawetkan dan tetapdalam keadaan aseptik Tu!uannya yakni
mempertahankan gigi sulungnon*ital untuk space maintainer -ahan yang dipakai adalah
"ormokresol dan/DK<
Indikasi:
gigi sulung non*ital akibat karies atautrauma, gigi sulung yang telahmengalami resorpsi lebih
dari 162 akar tetapi diperlukan sebagai space maintainer, gigi sulung yang telah mengalami
dentoal*eolar kronis, dan gigisulung patologik karena abses akut sebelumnya harus
dirawat terlebih dahulu
Tahapan:
Kun!ungan pertama
1Boto radiogra" daerah ker!a
1-uka atap pulpa, buang isi ruang pulpa dengan ekska*ator ataubur bulat yang besar se!auh
mungkin dalam saluran akar-ersihkan debri dengan aquadest lalu keringkan dengan kapas
1Bormokresol yang telah diencerkan atau /DK< diletakkandengan kapas kecil ke dalam ruang
pulpa, kemudian ditutupdengan tambalan sementara
Kun!ungan kedua
1Periksa gigi tidak ada rasa sakit atau tanda1tanda in"eksi
1-uka tumpatan sementara, ebrsihkan ka*itas, lalu keringkan
1=etakkan pasta campuran 0ync o?ide dengan "ormokresol daneugenol perbandingan 151 dalam
kamar pulpa, tekan agar pastadapat se!auh mungkin masuk dalam saluran akar
1Tumpat dengan restorasi tetap

Anda mungkin juga menyukai