Farmakologi kelautan merupakan disiplin pengetahuan yang baru di Indonesia. Pengetahuan ini mulai dikembangkan di Hawai, Amerika Serikat pada 1966 Pada awal pengembangan ilmu Marine Pharmacology, banyak orang beranggapan pengetahuan ini agak sulit berkembang jika diimplementasikan menjadi industri besar. Ada beberapa alasan yang mengemuka. Pertama, untuk memperoleh bahan aktif sebagai bahan sediaan obat diperlukan banyak jaringan organisme dengan senyawa yang memiliki struktur kimia yang kompleks dan itu sulit diperoleh. Biasanya bahan aktif dari orgnisme hanya diperoleh tidak lebih dari 6% berat basah. Jadi untuk kebutuhan industri harus memerlukan usaha budidaya. Kedua, banyak peneliti percaya bahwa bahan itu adalah merupakan hasil simbiose mikroorganisme, yakni dengan bakteri atau fungi. Hal itu agak sulit diisolasi dari organisme induk. Ketiga, bila organisme pencetus bioaktif dibudidayakan membutuhkan biaya besar. Walaupun banyak ahli farmasi meragukan, tetapi para peneliti terus berjalan kegiatan penelitiannya sehingga ditemukan banyak senyawa kimia baru yang berfaedah bagi obat antikanker. Hasil karya itu mendorong bangkitnya perhatian serius dari para ilmuwan di bidang kimia. Pada 1969, Universitas Rhode Island, Kingstone menggelar simposium dengan tema Drug From The Sea. Simposium ini bertujuan membuka tabir rahasia kehebatan laut sebagai sumber obat bagi kesehatan manusia. Simposium yang disponsori oleh Marine Technology Society Amerika Serikat (AS) ini dihadiri sekitar 200 ahli yang tergolong dalam enam bidang sains. Di saat itu, ada seorang senator bernama Warren G. Magnuson menyatakan akan memprogramkan untuk mengamendemen UU Kesehatan Masyarakat AS agar negara itu mendirikan lembaga pendidikan pengobatan dan farmakologi laut. Bidang farmakologi laut sudah mendesak untuk dikembangkan sebagai suatu sumber ekonomi negara. Selain itu, obat dari bahan hayati laut sangat efektif mengobati berbagai penyakit. Hasil simposium itu dikumpulkan dan diterbitkan pada 1969. Hal itu sangat menggemparkan para peneliti di bidang kimia dan kelautan karena prospek obat di masa depan dunia berada di laut. Dampaknya, banyak riset bermunculan tentang obat berasal dari laut, dalam rangka pembuktian senyawa kimia obat dari bahan hayati laut. Sampai tahun 1999 telah ada 300 senyawa dari produk alami laut yang telah dipatenkan.
artikel tentang manfaat rumput laut sebagai bahan pangan Manfaat rumput laut sebagai bahan pangan
Sekilas Tentang Rumput Laut Rumput laut adalah salah satu sumberdaya hayati (salah satu sumber daya dapat pulih renewable resources yang terdiri atas flora dan fauna) yang terdapat di wilayah pesisir dan laut. Dalam bahasa Inggris, rumput laut diartikan sebagai Seaweed. Sumberdaya ini biasanya dapat ditemui di perairan yang berasosiasi dengan keberadaan ekosistem terumbu karang. Rumput laut alam biasanya dapat hidup di atas substrat pasir dan karang mati. Beberapa daerah pantai di bagian selatan Jawa dan pantai barat Sumatera, rumput laut banyak ditemui hidup di atas karang-karang terjal yang melindungi pantai dari deburan ombak. Rumput laut merupakan tumbuhan laut jenis alga. Tanaman ini adalah gangang multiseluler golongan divisi thallophyta. Berbeda dengan tanaman sempurna pada umumnya, rumput laut tidak memiliki akar, batang dan daun. Jenis rumput laut sangat beragam, mulai dari yang berbentuk bulat, pipih, tabung atau seperti ranting dahan bercabang-cabang. Seperti layaknya tanaman darat pada umumnya, rumput laut juga memiliki klorofil atau pigmen warna yang lain. Secara umum, rumput laut yang dapat dimakan adalah jenis ganggang biru (cyanophyceae), ganggang hijau (chlorophyceae), ganggang merah (rodophyceae) atau ganggang coklat (phaeophyceae). Selain hidup bebas di alam, beberapa jenis rumput laut juga banyak dibudidayakan oleh sebagian masyarakat pesisir Indonesia. Contoh jenis rumput laut yang banyak dibudidayakan diantaranya adalah Euchema cottonii dan Gracelaria sp. Kandungan Nutrisi Rumput Laut Rumput laut mempunyai kandungan nutrisi cukup lengkap. Secara kimia rumput laut terdiri dari air (27,8%), protein (5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak (8,6%) serat kasar (3%) dan abu (22,25%). Selain karbohidrat, protein, lemak dan serat, rumput laut juga mengandung enzim, asam nukleat, asam amino, vitamin (A,B,C,D, E dan K) dan makro mineral seperti nitrogen, oksigen, kalsium dan selenium serta mikro mineral seperti zat besi, magnesium dan natrium. Kandungan asam amino, vitamin dan mineral rumput laut mencapai 10 -20 kali lipat dibandingkan dengan tanaman darat. Manfaat rumput laut secara umum Manfaat rumput laut berdasarkan penelitian tercatat 22 jenis telah dimanfaatkan sebagai makanan. Diwilayah perairan Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Pulau Seram, Bali, Lombok, Kepulauan Riau dan Pulau Seribu diketahui 18 jenis dimanfaatkan sebagai makanan dan 56 jenis sebagai makanan dan obat tradisional oleh masyarakat pesisir. Dari hasil studi tercatat sebanyak 61 jenis dari 27 rumput laut di Kepulauan Riau, Pantai Lampung, Pulau Jawa, Madura, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan beberapa di Kepulauan Maluku sudah terbiasa dijadikan makanan. Jumlah tersebut didominasi oleh 38 jenis dari 17 ganggang merah, 15 jenis dari 5 ganggang hijau dan 8 jenis dari 5 ganggang cokelat. Dari 21 jenis telah dimanfaatkan sebagai obat. Indonesia dikenal negara yang subur dan kaya akan sumber daya alam. Sebagai negara dengan luas wilayah laut lebih dari 70 %, salah satu kekayaan alam yang bisa kita manfaatkan adalah sumber hayati. Selain ikan, alternatif hasil laut yang bisa diolah adalah rumput laut. Rumput laut termasuk dalam anggota alga (tumbuhan memiliki klorofil atau zat hijau daun). Tumbuhan yang hidup diperairan dangkal dan menempel pada karang yang mati ini dibagi kedalam 4 kelas besar, yaitu Rhodophyceae (alga merah), Phaeophyceae (alga cokelat), Chlorophyceae (alga hijau), dan Cyanophyceae (alga biru hijau). Rumput laut banyak digunakan sebagai bahan baku industri. Contohnya yaitu alga cokelat, yang digunakan untuk bahan baku es krim, pengolahan tekstil, pabrik farmasi, semir sepatu, dan pabrik cat. Alga merah untuk bahan baku industri makanan, farmasi, penyamakan kulit, dan pembuatan bir. Selain itu, rumput laut dapat juga digunakan sebagai bahan untuk pupuk tanaman, campuran makanan ternak, dan juga bahan baku kosmetika. Rumput laut diketahui kaya akan nutrisi esensial, seperti enzim, asam nukleat, asam amino, mineral, trace elements, dan vitamin A,B,C,D,E dan K. Karena kandungan gizinya yang tinggi, rumput laut mampu meningkatkan sistem kerja hormonal, limfatik, dan juga saraf. Selain itu, rumput laut juga bisa meningkatkan fungsi pertahanan tubuh, memperbaiki sistem kerja jantung dan peredaran darah, serta sistem pencernaan. Rumput laut dikenal juga sebagai obat tradisional untuk batuk, asma, bronkhitis, TBC, cacingan, sakit perut, demam, rematik, bahkan dipercaya dapat meningkatkan daya seksual. Kandungan yodiumnya diperlukan tubuh untuk mencegah penyakit gondok. Di Cina, rumput laut juga biasa digunakan untuk pengobatan kanker. Tingginya tingkat konsumsi rumput laut mungkin berhubungan dengan rendahnya insiden kanker payudara pada wanita di negara tersebut. Mungkin hal itu disebabkan oleh kandungan klorofil rumput laut yang bersifat antikarsinogenik. Selain itu, karena kandungan vitamin C dan antioksidannya yang dapat melawan radikal bebas. Semua rumput laut kaya akan kandungan serat yang dapat mencegah kanker usus besar. Serat dapat melancarkan pencernaan dengan membentuk zat seperti gelatin dalam usus halus dan meningkatkan kadar air dalam fases. Konsumsi serat dapat membantu metabolisme lemak sehingga menurunkan kadar kolestrol darah dan gula darah. Rumput laut juga membantu pengobatan tukak lambung, radang usus besar, susah buang air besar, dan gangguan pencernaan lainnya. Rumput laut juga dapat mencegah kanker, Mengkonsumsi rumput laut yang kaya akan kandungan serat, selenium dan seng dapat mereduksi estrogen. Disinyalir level estrogen yang terlalu tinggi dapat mendorong timbulnya kanker. Penelitian yang dilakukan terhadap penderita kanker di Amerika menunjukkan bahwa wanita yang melakukan diet ketat dengan mengkonsumsi serat tinggi dan mengurangi asupan lemak dari daging dan susu mempunyai level estrogen yang rendah. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Harvard School of Public Health Amerika telah membuktikan bahwa pola konsumsi wanita Jepang yang selalu menambahkan rumput laut dalam menu makannya, menyebabkan wanita premenopause di Jepang mempunyai peluang tiga kali lebih kecil terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita Amerika. Mencegah Penyakit Stroke, Mengkonsumsi rumput laut dapat menyerap kelebihan garam pada tubuh sehingga dapat mengurangi tekanan darah tinggi pada seseorang. Mencegah terjadinya penuaan dini dan menjaga kesehatan dan kehalusan kulit : Kandungan vitamin, mineral, asam amino dan enzym dalam rumput laut sangat potensial sebagai anti oksidan yang berperan dalam penyembuhan dan peremajaan kulit. Vitamin A (beta carotene) dan vitamin C bekerja sama dalam memelihara kolagen, sedangkan kandungan protein dari rumput laut penting untuk membentuk jaringan baru pada kulit. Mencegah Terjadinya Penurunan Kecerdasan, Kandungan iodium pada rumput laut yang sangat tinggi dapat mengatasi defisiensi iodium pada tubuh yang berdampak pada penurunan kecerdasan seseorang. Sebagai Makanan Diet, Serat pada rumput laut bersifat mengenyangkan dan kandungan karbohidratnya sukar dicerna sehingga akan menyebabkan rasa kenyang lebih lama. Disamping itu, serat pada rumput laut juga dapat membantu memperlancar proses metabolisme lemak sehingga akan mengurangi resiko obesitas, menurunkan kolesterol darah dan gula darah. Sebagai Anti Oksidan dan Meningkatkan Kekebalan Tubuh : Kandungan klorofil dan vitamin C pada rumput laut (ganggang hijau) berfungsi sebagai anti oksidan sehingga dapat membantu membersihkan tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya sehingga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh yang kuat akan dapat menguruangi gejala alergi. Mencegah Gejala Osteoporosis, Rumput laut mengandung kalsium sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan dengan susu, sehingga rumput laut sangat tepat dikonsumsi untuk mengurangi dan mencegah gejala osteoporosis. Mencegah Penyakit Gangguan Pencernaan, Rumput laut juga membantu pengobatan tukak lambung, radang usus besar, susah buang air besar dan gangguan pencernaan lainnya. Disamping sebagai bahan makanan bergizi, rumput laut telah banyak digunakan sebagai bahan pembuatan obat-obatan dan suplemen makanan serta difortifikasi ke produk pangan untuk meningkatkan nilai jual produk tersebut. Jenis rumput laut yang banyak digunakan untuk pembuatan obat adalah alga coklat khususnya sargasum dan turbinaria. Pengolahan rumput laut jenis tersebut menghasilkan ekstrak berupa senyawa natrium alginat. Senyawa alginat inilah yang dimanfaatkan dalam pembuatan obat antibakteri, anti tumor, penurunan darah tinggi dan mengatasi gangguan kelenjar. Pemanfaatan Rumput Laut Secara Umum adalah : 1. Makanan dan susu (Ice cream, yoghurt, waper krim, cokelat susu, pudding instant) 2. Minuman (Minuman ringan, jus buah, bir) 3. Roti 4. Permen 5. Daging ikan dalam kaleng 6. Saus, salad dressing, kecap 7. Makanan diet (Jelly, jam, sirup, puding) 8. Makanan bayi 9. Non pangan (Makanan hewan, makanan ikan, cat, keramik, tekstil, kertas) 10. Farmasi dan kosmetik (Pasta gigi, shampoo, obat tablet, bahan cetak gigi, obat salep) Manfaat rumput laut sebagai pangan Seperti yang kita ketahui bahwa rumput laut bukan lah hanya sebuah tumbuhan yang dapat tumbuh di laut. Banyak manfaat dari tumbuhan ini yang secara langsung bahkan mungkin tidak kita sadari. Seperti yang telah sedikit di paparkan di atas mengenai manfaat rumput laut secara umum. Kita mencoba lebih dalam lagi melihat apa saja manfaat rumput laut itu di lihat dari aspek sebagai bahan pangan. Bahan pembuatan agar-agar, yakni rumput laut, banyak terdapat di laut yang mengelilingi Indonesia. Jenis pangan ini mengandung berbagai unsur gizi dan sifat-sifat yang bisa menurunkan kadar kolesterol dan gula darah. Jadi, bahan pangan ini bisa mencegah terjadinya penyakit jantung, hipertensi, serta diabetes melitus. Dalam bahasa ilmiah, rumput laut (seaweed) dikenal dengan istilah alga atau ganggang. Dilihat dari ukurannya, rumput laut terdiri dari jenis mikroskopik dan makroskopik. Alga makroskopik inilah yang sehari- hari kita kenal sebagai rumput laut. Berdasar pigmen (zat warna) yang dikandung, alga dikelompokkan atas empat kelas, yaitu Rhodophyceae (ganggang merah), Phaeophyceae (ganggang cokelat), Chlorophyceae (ganggang hijau), dan Cyanophyceae (ganggang hijau-biru). Alga hijau dan alga hijau biru, banyak yang hidup dan berkembang di air tawar. Jenis alga ini tidak mempunyai arti penting sebagai bahan makanan. Sebaliknya, alga cokelat dan alga merah merupakan penghuni laut yang cukup eksklusif dalam kedudukannya sebagai bahan pangan dan nonpangan. Bila berbicara tentang rumput laut, yang dimaksudkan adalah dari jenis alga cokelat dan alga merah ini. Alga cokelat hidup di perairan yang dingin, alga merah di daerah tropis. Rumput laut merupakan bagian terbesar dari tanaman laut yang memegang peran cukup penting dalam fungsinya sebagai bahan makanan dan obat-obatan. Secara garis besar, rumput laut dibedakan sebagai penghasil agar, karaginan, furcelaran, dan alginat. Alga cokelat yang sering disebut kelp atau rockweed, merupakan sumber alginat atau algin, yaitu salah satu jenis polisakarida yang terdiri dari unit-unit asam manurat dan asam glukuronat. Sementara itu, alga merah merupakan sumber bagi karaginan, agar-agar, dan furcelaran. Beberapa jenis rumput laut yang terdapat di Indonesia dan memiliki arti ekonomis penting adalah: 1. Rumput laut penghasil agar-agar (agarophyte), yaitu Gracilaria, Gelidium, Gelidiopsis, dan Hypnea, 2. Rumput laut penghasil karaginan (Carragenophyte), yaitu Eucheuma spinosum, Eucheuma cottonii, Eucheuma striatum, 3. Rumput laut penghasil algin, yaitu Sargasum, Macrocystis, dan Lessonia. Jenis Eucheuma dan Gracilaria sudah dibudidayakan di Indonesia, terutama di Kepulauan Riau, Lampung, Kepulauan Seribu (Jakarta), Bali, Lombok, Flores, Sumba, dan Sulawesi. Pembudidayaan dilakukan di tempat-tempat yang kondisi arusnya relatif tenang, sehingga produktivitasnya dapat ditingkatkan. Wilayah Indonesia yang 70 persen berupa laut dan terdapat 17.500 pulau, merupakan Negara yang kaya akan rumput laut. Rumput laut segar tidak dapat disimpan lama pada suhu ruang. Oleh karena itu, harus diolah menjadi bentuk rumput laut kering, tepung agar, tepung alginat, atau tepung karaginan. Selama ini ekspor rumput laut ke mancanegara umumnya dilakukan dalam bentuk rumput laut kering. Dengan demikian, sudah saatnya Indonesia mendirikan industri pengolah rumput laut dan mengekspornya dalam bentuk hasil olahan, seperti agar-agar, karaginan, alginat, dan lain-lain. Sedangkan, ganggang laut atau makro algae adalah tumbuhan purba, yang tidak memiliki akar, daun dan batang sejati. Alga memiliki berbagai bentuk, mulai dari bentuk benang hingga lembaran- lembaran. Algae dominan yaitu: Dictyosphaeria cavernosa, Udotea occidentalis, Neomeris annulata, Halimeda cylindracea, H. opuntia, H. macroloba, H. micronesica, Laurencia obtusa dan Lithothamnion prolifer. Namun dari spesies tersebut, hanya 2 spesies yang ditemukan melimpah yaitu: Halimeda cylindracea dan Neomeris annulata. Melihat dari apa yang telah sedikit kita bahas pada halaman-halaman sebelumnya,kita dapat menyimpulkan begitu banyak manfaat dari rumput laut ini. Mulai dari rumput laut dapat berguna bagi kesehatan seperti : sebagai pencegah kanker,mencegah penyakit stroke, menjaga penuaan dini,menjaga kesehatan serta kehalusan kulit,menjaga penurunan kecerdasan otak,sebagai makanan diet,sebagai antioksidan dan sebagai kekebalan tubuh dan lain sebagainya. Dewasa ini,dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan. Semakin banyak pula juga hal-hal baru yang ditemukan dari manfaat rumput laut itu sendiri. Dari bahan pangan contohnya,selain yang kita ketahui yaitu es rumput laut,nata de coco yang terbuat dari rumput laut. Bahkan saat ini telah ditemukan cara PEMBUATAN MIE KERING DARI TEPUNG TERIGU DENGAN TEPUNG RUMPUT LAUT YANG DIFORTIFIKASI DENGAN KACANG KEDELAI ini merupakan suatu penemuan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Dimana sudah banyak beredar nya makanan yang tidak sehat dengan campuran berbagai bahan kimia pada makanan itu sendiri. Dengan adanya mie kering dari tepung terigu dengan tepung rumput laut yang difortifikasi dengan kacang kedelai ini merupakan terobosan baru dalam industri pangan. Terdapat juga penemuan lain yaitu Tepung ampas rumput laut dari pengolahan agar-agar kertas dapat digunakan sebagai bahan tambahan (fortifikasi) serat dalam pembuatan cookies berkadar serat tinggi atau kaya serat. Pengembangan tepung ampas rumput laut dengan kadar serat yang tinggi ini lebih lanjut dapat difokuskan pada produk makanan untuk diet khusus seperti makanan bagi penderita diabetes atau pengembangan dalam bentuk tablet supplemen. Mungkin dengan semakin berkembangnya zaman,maka akan tambah berkembang juga penelitian- penelitian dan penemuan-penemuan baru mengenai rumput laut ini yang menurut saya maasih banyak manfaat lain selain dari beberapa yang sudah disebutkan di atas. Kalau kita melihat dari sisi lain mengenai rumput laut ini. Kita bisa di bilang sangat beruntung karena Indonesia yang 70% kawasan nya adalah laut. Sumber daya yang bisa kita manfaatkan selain ikan salah satunya adalah rumput laut,yang dimana Manfaat rumput laut berdasarkan penelitian tercatat 22 jenis telah dimanfaatkan sebagai makanan. Diwilayah perairan Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Pulau Seram, Bali, Lombok, Kepulauan Riau dan Pulau Seribu diketahui 18 jenis dimanfaatkan sebagai makanan dan 56 jenis sebagai makanan dan obat tradisional oleh masyarakat pesisir. Ini merupakan suatu kemajuan yang sangat besar bagi kita. Seperti yang terjadi pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang mengusulkan kepada pemerintah pusat agar menetapkan komoditas rumput laut sebagai sumber pangan selain beras dan umbi-umbian. Hal itu karena berdasarkan hasil penelitian terbukti rumput laut mengandung karbohidrat yang dibutuhkan tubuh manusia. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat Thomas Aquino Gatot Rudiyono kepada SH, Rabu (20/10), mengatakan, jika komoditas rumput laut sudah ditetapkan sebagai sumber pangan maka akan ada dana insentif pemerintah bagi program diversifikasi pangan di subsektor budi daya rumput laut para nelayan. "Implikasinya nelayan yang tinggal di wilayah pulau terpencil dan terdepan dijamin tidak akan mengalami kerawanan pangan di saat cuaca buruk dan ekstrem, karena rumput laut sebagai sumber makanan pokok sangat gampang diperoleh," ujar Gatot Menurut Gatot, secara teknis budi daya rumput laut jauh lebih mudah dibandingkan tanaman padi penghasil beras dan umbi-umbian. Dalam budi daya rumput laut hanya dibutuhkan tali pengikat dan jaring agar terhindar dari serangan hama binatang penyu. Berbeda dengan tanaman padi dan umbi-umbian yang membutuhkan pupuk dan perawatan teknis berbasis teknologi, lanjut Gatot, budi daya rumput laut hanya membutuhkan wilayah laut berteluk yang sama sekali tidak membutuhkan pakan. ( Sumber : Sinar Harapan 22 Oktober 2010,hal.13 ) Dengan contoh hal-hal seperti ini,sebenarnya kita bisa sedikit mengubah kehidupan warga di Negara kita Indonesia ini. Mengingat begitu banyaknya warga pesisir yang kehidupannya di bawah kelayakan. Seperti yang di alami oleh para nelayan dll. Apabila pemerintah bisa berani untuk mengembangkan potensi sumberdaya rumput laut ini. Tidak menutup kemungkinan rumput laut ini bisa menjadi komoditi ekspor terbesar di dunia. karena seperti yang pak Gatot bicarakan bahwa sanya budidaya rumput laut ini lebih murah dan mudah daripada padi dan umbi-umbi an yang membutuhkan pupuk. Sementara pupuk saja masih banyak yang memakai bantuan subsidi dari negara. Sebenarnya masih banyak cara yang bisa membuat Negara ini bisa lebih berkembang. Bukan hanya dari sektor rumput laut nya saja. Karena mengingat kelautan Indonesia sangatlah luas dan banyak memiliki sumber daya yang melimpah yang bisa menghasilkan keuntungan bagi Negara dan dapat secara langsung dirasakan oleh masyarakat. Kembali pada masalah awal, pada hakikatnya rumput laut ini memiliki manfaat yang sangat melimpah bagi kehidupan umat manusia. Tergantung bagaimana kita bisa memanfaatkan nya dengan sebaik mungkin. Tentunya untuk kelangsungan kahidupan umat manusia itu sendiri. Save our nature,save our sea for a better future and for a better human life..
MELIRIK POTENSI INDONESIA SEBAGAI PENGHASIL BIOENERGI ALTERNATIF DALAM KETERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) Oleh: Andri Maulidi Seperti yang kita ketahui bahwa penyediaan bahan bakar pada saat ini dan yang akan datang menjadi permasalahan penting yang harus dihadapi oleh negara-negara di seluruh dunia pada umumnya, Indonesia pada khusunya. Indonesia yang semula adalah salah satu negara yang mengekspor bahan bakar minyak (BBM) kini menjadi pengimpor sejak tahun 2000. Hal ini sungguh nampak ironis karena hal ini terjadi pada saat harga minyak dunia sedang tidak stabil dan cenderung mengalami peningkatan. Tingginya harga minyak dunia menyebabkan harga bahan bakar minyak di Indonesia menjadi meningkat. Pemerintah melakukan subsidi untuk menyesuaikan harga bahan bakar minyak di dalam negeri. Pemberian subsidi terhadap bahan bakar minyak ini tidak berlangsung lama, pemerintah mengurangi subsidi yang mengakibatkan terjadinya kenaikan harga BBM. Di Indonesia terdapat beberapa bahan bakar jenis bensin yang memiliki nilai mutu pembakaran yang berbeda. Nilai mutu jenis-jenis BBM ditentukan nilai RON (research octane number) diantaranya premium, pertamax, pertamax plus dll. Bensin ini merupakan senyawa hidrokarbon yang berisi hidrogen dan atom karbon. Mesin yang menggunakan bensin dapat mengeluarkan beberapa jenis polutan berbahaya seperti HC, NOx, CO, SOx, PM10, Pb. Bensin berasal dari minyak mentah yaitu cairan berwarna hitam yang dipompa dari perut bumi. Bahan bakar minyak tersebut merupakan bahan bakar yang tidak terbarukan. Apabila peningkatan konsumsi minyak bumi ini meningkat maka akan di predikasi cadangan minyak bumi Indonesia akan habis dalam waktu 20-30 tahun mendatang. Menyikapi berbagai permasalahan diatas sudah saatnya masyarakat Indonesia mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar tersebut dengan mengembangkan sumber energi alternatif terbarukan. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan dengan pengembangan bioenergi. Bioenergi adalah bahan bakar alternatif terbarukan yang baik untuk dikembangkan, tidak hanya karena naiknya harga minyak bumi dunia melonjak naik seperti sekarang ini , tetapi juga karena terbatasnya minyak bumi Indonesia. Bioenergi merupakan turunan dari biomassa. Biomassa adalah jumlah bahan hidup yang terdapat di dalam satu atau beberapa jenis organisme yang berada di dalam habitat tertentu Kelebihan bioenergi selain bisa diperbarui, juga bersifat ramah lingkungan karena menghasilkan emisi yang jauh lebih baik, dapat terurai, mampu mengurangi efek rumah kaca, dan berkelanjutan bahan-bahan yang terjamin. Bioenergi dapat diperoleh dengan cara yang cukup sederhana yaitu melalui budidaya tanaman-tanaman penghasil biofuel dan memelihara ternak. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi banyak sekali manfaatnya, termasuk pada bioenergi yang ditransformasikan menjadi bentuk yang lebih modern. Bioenergi mempunyai 2 bentuk, yaitu tradisional dan modern. Bioenergi tradisional yang sering kita temui yaitu kayu bakar, sedangkan bioenergi yang lebih modern yaitu biodiesel, bioetanol, SVO, dan biogas. Bioenergi diturunkan dari biomassa yaitu bahan-bahan yang dihasilkan oleh makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan mikroorganisme) baik yang ada di darat (terrestrial) maupun di laut (aquatic). Indonesia mempunyai sumber daya alam hayati yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku bioenergi. Pengembangan bioenergi Indonesia dinilai sangat cocok diterapkan apabila kita melihat dari kelimpahan alamnya. Keanekaragaman makhluk hidup (biodiversitas) yang terdapat di Indonesia sangatlah beragam. Selain hal tersebut, hal yang mendukung yaitu tersedianya lahan untuk membudidayakan tanaman-tanaman penghasil bioenergi. Konversi biomassa menjadi berbagai jenis bioenergi dapat kita lihat: Biomassa Konversi kimiawi Esterifikasi Biodiesel Beberapa tumbuhan yang dapat dijadikan bahan untuk bioenergi yaitu kelapa sawit, sagu, kelapa, ubi kayu, jarak pagar, tebu, dan jagung. Biodiesel adalah bioenergi yang dibuat dari minyak nabati, baik minyak baru maupun minyak bekas penggorangan atau minya jelantah melalui proses esterifikasi, transesterifikasi. Bangsa Indonesia harus mampu mengungkap dan menerapkan potensi dari tumbuhan-tumbuhan yang dapat menghasilkan energi multiguna kawasan seperti: Kelapa, minyak kelapa ini dihasilkan pada buah kelapa yang sudah tua. Kemudian daging buah diambil dan dijadikan santan kemudian diambil minyaknya ataupun dapat juga melalui proses pengeringan buah kelapa menjadi kopra dan selanjutnya diolah untuk mendapatkan minyaknya. Pohon kelapa sangat sering kita jumpai dimana-mana sehingga cocok untuk mengembangkan biodiesel menggunakan buah kelapa. Kemudian kelapa sawit, minyak kelapa sawit diperoleh dari buah kelapa sawit. Minyak kelapa sawit ini merupakan sumber bahan baku penghasil minyak terefisien dibandingkan dengan tanaman lainnya. Selanjutnya ada jarak pagar. Minyak jarak dihasilkan dari mengekstrak biji jarak. Biasanya cara yang digunakan adalah pengepresan mekanik yaitu pengepresan hidrolik dan pengepresan berulir. Sebelum digunakan sebagai biodiesel, minyak jarak dimurnikan terlebih dahulu untuk menghilangkan senyawa pengotor seperti gum. Dari penjelasan-penjelasan diatas, sudah sepantasnyalah Indonesia menyikapi permasalahan di atas dengan tepat. Bioenergilah yang dianggap dapat menjadi solusi tepat pada saat ini. Jangan menunggu bahan bakar minyak ini habis terlebih dahulu baru bertindak. Biodiversitas di Indonesia inilah merupakan faktor-faktor pendukung untuk dilakukannya bioenergi sebagai alternatif sumber energi yang dapat diperbarui.