Anda di halaman 1dari 10

Laut Sumber Bahan Baku Obat

Created on Friday, 29 June 2012



Farmakologi kelautan merupakan disiplin pengetahuan
yang baru di Indonesia. Pengetahuan ini mulai
dikembangkan di Hawai, Amerika Serikat pada 1966
Pada awal pengembangan ilmu Marine Pharmacology, banyak orang beranggapan pengetahuan ini agak sulit
berkembang jika diimplementasikan menjadi industri besar. Ada beberapa alasan yang mengemuka.
Pertama, untuk memperoleh bahan aktif sebagai bahan sediaan obat diperlukan banyak jaringan organisme dengan
senyawa yang memiliki struktur kimia yang kompleks dan itu sulit diperoleh. Biasanya bahan aktif dari orgnisme
hanya diperoleh tidak lebih dari 6% berat basah. Jadi untuk kebutuhan industri harus memerlukan usaha budidaya.
Kedua, banyak peneliti percaya bahwa bahan itu adalah merupakan hasil simbiose mikroorganisme, yakni dengan
bakteri atau fungi. Hal itu agak sulit diisolasi dari organisme induk. Ketiga, bila organisme pencetus bioaktif
dibudidayakan membutuhkan biaya besar.
Walaupun banyak ahli farmasi meragukan, tetapi para peneliti terus berjalan kegiatan penelitiannya sehingga
ditemukan banyak senyawa kimia baru yang berfaedah bagi obat antikanker. Hasil karya itu mendorong bangkitnya
perhatian serius dari para ilmuwan di bidang kimia. Pada 1969, Universitas Rhode Island, Kingstone menggelar
simposium dengan tema Drug From The Sea. Simposium ini bertujuan membuka tabir rahasia kehebatan laut
sebagai sumber obat bagi kesehatan manusia.
Simposium yang disponsori oleh Marine Technology Society Amerika Serikat (AS) ini dihadiri sekitar 200 ahli yang
tergolong dalam enam bidang sains. Di saat itu, ada seorang senator bernama Warren G. Magnuson menyatakan
akan memprogramkan untuk mengamendemen UU Kesehatan Masyarakat AS agar negara itu mendirikan lembaga
pendidikan pengobatan dan farmakologi laut. Bidang farmakologi laut sudah mendesak untuk dikembangkan sebagai
suatu sumber ekonomi negara. Selain itu, obat dari bahan hayati laut sangat efektif mengobati berbagai penyakit.
Hasil simposium itu dikumpulkan dan diterbitkan pada 1969. Hal itu sangat menggemparkan para peneliti di bidang
kimia dan kelautan karena prospek obat di masa depan dunia berada di laut. Dampaknya, banyak riset bermunculan
tentang obat berasal dari laut, dalam rangka pembuktian senyawa kimia obat dari bahan hayati laut. Sampai tahun
1999 telah ada 300 senyawa dari produk alami laut yang telah dipatenkan.











artikel tentang manfaat rumput laut sebagai bahan pangan
Manfaat rumput laut sebagai bahan pangan

Sekilas Tentang Rumput Laut
Rumput laut adalah salah satu sumberdaya hayati (salah satu sumber daya dapat pulih renewable
resources yang terdiri atas flora dan fauna) yang terdapat di wilayah pesisir dan laut. Dalam bahasa
Inggris, rumput laut diartikan sebagai Seaweed. Sumberdaya ini biasanya dapat ditemui di
perairan yang berasosiasi dengan keberadaan ekosistem terumbu karang. Rumput laut alam
biasanya dapat hidup di atas substrat pasir dan karang mati. Beberapa daerah pantai di bagian
selatan Jawa dan pantai barat Sumatera, rumput laut banyak ditemui hidup di atas karang-karang
terjal yang melindungi pantai dari deburan ombak.
Rumput laut merupakan tumbuhan laut jenis alga. Tanaman ini adalah gangang multiseluler
golongan divisi thallophyta. Berbeda dengan tanaman sempurna pada umumnya, rumput laut tidak
memiliki akar, batang dan daun. Jenis rumput laut sangat beragam, mulai dari yang berbentuk bulat,
pipih, tabung atau seperti ranting dahan bercabang-cabang. Seperti layaknya tanaman darat pada
umumnya, rumput laut juga memiliki klorofil atau pigmen warna yang lain. Secara umum, rumput
laut yang dapat dimakan adalah jenis ganggang biru (cyanophyceae), ganggang hijau
(chlorophyceae), ganggang merah (rodophyceae) atau ganggang coklat (phaeophyceae).
Selain hidup bebas di alam, beberapa jenis rumput laut juga banyak dibudidayakan oleh sebagian
masyarakat pesisir Indonesia. Contoh jenis rumput laut yang banyak dibudidayakan diantaranya
adalah Euchema cottonii dan Gracelaria sp.
Kandungan Nutrisi Rumput Laut
Rumput laut mempunyai kandungan nutrisi cukup lengkap. Secara kimia rumput laut terdiri dari air
(27,8%), protein (5,4%), karbohidrat (33,3%), lemak (8,6%) serat kasar (3%) dan abu (22,25%).
Selain karbohidrat, protein, lemak dan serat, rumput laut juga mengandung enzim, asam nukleat,
asam amino, vitamin (A,B,C,D, E dan K) dan makro mineral seperti nitrogen, oksigen, kalsium dan
selenium serta mikro mineral seperti zat besi, magnesium dan natrium. Kandungan asam amino,
vitamin dan mineral rumput laut mencapai 10 -20 kali lipat dibandingkan dengan tanaman darat.
Manfaat rumput laut secara umum
Manfaat rumput laut berdasarkan penelitian tercatat 22 jenis telah dimanfaatkan sebagai makanan.
Diwilayah perairan Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Pulau Seram, Bali, Lombok, Kepulauan
Riau dan Pulau Seribu diketahui 18 jenis dimanfaatkan sebagai makanan dan 56 jenis sebagai
makanan dan obat tradisional oleh masyarakat pesisir.
Dari hasil studi tercatat sebanyak 61 jenis dari 27 rumput laut di Kepulauan Riau, Pantai Lampung,
Pulau Jawa, Madura, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan beberapa di
Kepulauan Maluku sudah terbiasa dijadikan makanan. Jumlah tersebut didominasi oleh 38 jenis dari
17 ganggang merah, 15 jenis dari 5 ganggang hijau dan 8 jenis dari 5 ganggang cokelat. Dari 21
jenis telah dimanfaatkan sebagai obat.
Indonesia dikenal negara yang subur dan kaya akan sumber daya alam. Sebagai negara dengan
luas wilayah laut lebih dari 70 %, salah satu kekayaan alam yang bisa kita manfaatkan adalah
sumber hayati. Selain ikan, alternatif hasil laut yang bisa diolah adalah rumput laut.
Rumput laut termasuk dalam anggota alga (tumbuhan memiliki klorofil atau zat hijau daun).
Tumbuhan yang hidup diperairan dangkal dan menempel pada karang yang mati ini dibagi kedalam
4 kelas besar, yaitu Rhodophyceae (alga merah), Phaeophyceae (alga cokelat), Chlorophyceae
(alga hijau), dan Cyanophyceae (alga biru hijau).
Rumput laut banyak digunakan sebagai bahan baku industri. Contohnya yaitu alga cokelat, yang
digunakan untuk bahan baku es krim, pengolahan tekstil, pabrik farmasi, semir sepatu, dan pabrik
cat. Alga merah untuk bahan baku industri makanan, farmasi, penyamakan kulit, dan pembuatan bir.
Selain itu, rumput laut dapat juga digunakan sebagai bahan untuk pupuk tanaman, campuran
makanan ternak, dan juga bahan baku kosmetika.
Rumput laut diketahui kaya akan nutrisi esensial, seperti enzim, asam nukleat, asam amino, mineral,
trace elements, dan vitamin A,B,C,D,E dan K. Karena kandungan gizinya yang tinggi, rumput laut
mampu meningkatkan sistem kerja hormonal, limfatik, dan juga saraf. Selain itu, rumput laut juga
bisa meningkatkan fungsi pertahanan tubuh, memperbaiki sistem kerja jantung dan peredaran
darah, serta sistem pencernaan.
Rumput laut dikenal juga sebagai obat tradisional untuk batuk, asma, bronkhitis, TBC, cacingan,
sakit perut, demam, rematik, bahkan dipercaya dapat meningkatkan daya seksual. Kandungan
yodiumnya diperlukan tubuh untuk mencegah penyakit gondok.
Di Cina, rumput laut juga biasa digunakan untuk pengobatan kanker. Tingginya tingkat konsumsi
rumput laut mungkin berhubungan dengan rendahnya insiden kanker payudara pada wanita di
negara tersebut. Mungkin hal itu disebabkan oleh kandungan klorofil rumput laut yang bersifat
antikarsinogenik. Selain itu, karena kandungan vitamin C dan antioksidannya yang dapat melawan
radikal bebas.
Semua rumput laut kaya akan kandungan serat yang dapat mencegah kanker usus besar. Serat
dapat melancarkan pencernaan dengan membentuk zat seperti gelatin dalam usus halus dan
meningkatkan kadar air dalam fases. Konsumsi serat dapat membantu metabolisme lemak sehingga
menurunkan kadar kolestrol darah dan gula darah. Rumput laut juga membantu pengobatan tukak
lambung, radang usus besar, susah buang air besar, dan gangguan pencernaan lainnya.
Rumput laut juga dapat mencegah kanker, Mengkonsumsi rumput laut yang kaya akan kandungan
serat, selenium dan seng dapat mereduksi estrogen. Disinyalir level estrogen yang terlalu tinggi
dapat mendorong timbulnya kanker. Penelitian yang dilakukan terhadap penderita kanker di Amerika
menunjukkan bahwa wanita yang melakukan diet ketat dengan mengkonsumsi serat tinggi dan
mengurangi asupan lemak dari daging dan susu mempunyai level estrogen yang rendah. Hal ini
didukung oleh hasil penelitian Harvard School of Public Health Amerika telah membuktikan bahwa
pola konsumsi wanita Jepang yang selalu menambahkan rumput laut dalam menu makannya,
menyebabkan wanita premenopause di Jepang mempunyai peluang tiga kali lebih kecil terkena
kanker payudara dibandingkan dengan wanita Amerika.
Mencegah Penyakit Stroke, Mengkonsumsi rumput laut dapat menyerap kelebihan garam pada
tubuh sehingga dapat mengurangi tekanan darah tinggi pada seseorang.
Mencegah terjadinya penuaan dini dan menjaga kesehatan dan kehalusan kulit : Kandungan
vitamin, mineral, asam amino dan enzym dalam rumput laut sangat potensial sebagai anti oksidan
yang berperan dalam penyembuhan dan peremajaan kulit. Vitamin A (beta carotene) dan vitamin C
bekerja sama dalam memelihara kolagen, sedangkan kandungan protein dari rumput laut penting
untuk membentuk jaringan baru pada kulit.
Mencegah Terjadinya Penurunan Kecerdasan, Kandungan iodium pada rumput laut yang sangat
tinggi dapat mengatasi defisiensi iodium pada tubuh yang berdampak pada penurunan kecerdasan
seseorang.
Sebagai Makanan Diet, Serat pada rumput laut bersifat mengenyangkan dan kandungan
karbohidratnya sukar dicerna sehingga akan menyebabkan rasa kenyang lebih lama. Disamping itu,
serat pada rumput laut juga dapat membantu memperlancar proses metabolisme lemak sehingga
akan mengurangi resiko obesitas, menurunkan kolesterol darah dan gula darah.
Sebagai Anti Oksidan dan Meningkatkan Kekebalan Tubuh : Kandungan klorofil dan vitamin C pada
rumput laut (ganggang hijau) berfungsi sebagai anti oksidan sehingga dapat membantu
membersihkan tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya sehingga dapat
meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh yang kuat akan dapat menguruangi
gejala alergi.
Mencegah Gejala Osteoporosis, Rumput laut mengandung kalsium sepuluh kali lebih tinggi
dibandingkan dengan susu, sehingga rumput laut sangat tepat dikonsumsi untuk mengurangi dan
mencegah gejala osteoporosis.
Mencegah Penyakit Gangguan Pencernaan, Rumput laut juga membantu pengobatan tukak
lambung, radang usus besar, susah buang air besar dan gangguan pencernaan lainnya.
Disamping sebagai bahan makanan bergizi, rumput laut telah banyak digunakan sebagai bahan
pembuatan obat-obatan dan suplemen makanan serta difortifikasi ke produk pangan untuk
meningkatkan nilai jual produk tersebut. Jenis rumput laut yang banyak digunakan untuk pembuatan
obat adalah alga coklat khususnya sargasum dan turbinaria. Pengolahan rumput laut jenis tersebut
menghasilkan ekstrak berupa senyawa natrium alginat. Senyawa alginat inilah yang dimanfaatkan
dalam pembuatan obat antibakteri, anti tumor, penurunan darah tinggi dan mengatasi gangguan
kelenjar.
Pemanfaatan Rumput Laut Secara Umum adalah :
1. Makanan dan susu (Ice cream, yoghurt, waper krim, cokelat susu, pudding instant)
2. Minuman (Minuman ringan, jus buah, bir)
3. Roti
4. Permen
5. Daging ikan dalam kaleng
6. Saus, salad dressing, kecap
7. Makanan diet (Jelly, jam, sirup, puding)
8. Makanan bayi
9. Non pangan (Makanan hewan, makanan ikan, cat, keramik, tekstil, kertas)
10. Farmasi dan kosmetik (Pasta gigi, shampoo, obat tablet, bahan cetak gigi, obat salep)
Manfaat rumput laut sebagai pangan
Seperti yang kita ketahui bahwa rumput laut bukan lah hanya sebuah tumbuhan yang dapat tumbuh
di laut. Banyak manfaat dari tumbuhan ini yang secara langsung bahkan mungkin tidak kita sadari.
Seperti yang telah sedikit di paparkan di atas mengenai manfaat rumput laut secara umum. Kita
mencoba lebih dalam lagi melihat apa saja manfaat rumput laut itu di lihat dari aspek sebagai bahan
pangan.
Bahan pembuatan agar-agar, yakni rumput laut, banyak terdapat di laut yang mengelilingi Indonesia.
Jenis pangan ini mengandung berbagai unsur gizi dan sifat-sifat yang bisa menurunkan kadar
kolesterol dan gula darah. Jadi, bahan pangan ini bisa mencegah terjadinya penyakit jantung,
hipertensi, serta diabetes melitus. Dalam bahasa ilmiah, rumput laut (seaweed) dikenal dengan
istilah alga atau ganggang. Dilihat dari ukurannya, rumput laut terdiri dari jenis mikroskopik dan
makroskopik. Alga makroskopik inilah yang sehari- hari kita kenal sebagai rumput laut.
Berdasar pigmen (zat warna) yang dikandung, alga dikelompokkan atas empat kelas, yaitu
Rhodophyceae (ganggang merah), Phaeophyceae (ganggang cokelat), Chlorophyceae (ganggang
hijau), dan Cyanophyceae (ganggang hijau-biru). Alga hijau dan alga hijau biru, banyak yang hidup
dan berkembang di air tawar. Jenis alga ini tidak mempunyai arti penting sebagai bahan makanan.
Sebaliknya, alga cokelat dan alga merah merupakan penghuni laut yang cukup eksklusif dalam
kedudukannya sebagai bahan pangan dan nonpangan.
Bila berbicara tentang rumput laut, yang dimaksudkan adalah dari jenis alga cokelat dan alga merah
ini. Alga cokelat hidup di perairan yang dingin, alga merah di daerah tropis. Rumput laut merupakan
bagian terbesar dari tanaman laut yang memegang peran cukup penting dalam fungsinya sebagai
bahan makanan dan obat-obatan. Secara garis besar, rumput laut dibedakan sebagai penghasil
agar, karaginan, furcelaran, dan alginat.
Alga cokelat yang sering disebut kelp atau rockweed, merupakan sumber alginat atau algin, yaitu
salah satu jenis polisakarida yang terdiri dari unit-unit asam manurat dan asam glukuronat.
Sementara itu, alga merah merupakan sumber bagi karaginan, agar-agar, dan furcelaran.
Beberapa jenis rumput laut yang terdapat di Indonesia dan memiliki arti ekonomis penting adalah:
1. Rumput laut penghasil agar-agar (agarophyte), yaitu Gracilaria, Gelidium, Gelidiopsis, dan
Hypnea,
2. Rumput laut penghasil karaginan (Carragenophyte), yaitu Eucheuma spinosum, Eucheuma
cottonii, Eucheuma striatum,
3. Rumput laut penghasil algin, yaitu Sargasum, Macrocystis, dan Lessonia.
Jenis Eucheuma dan Gracilaria sudah dibudidayakan di Indonesia, terutama di Kepulauan Riau,
Lampung, Kepulauan Seribu (Jakarta), Bali, Lombok, Flores, Sumba, dan Sulawesi.
Pembudidayaan dilakukan di tempat-tempat yang kondisi arusnya relatif tenang, sehingga
produktivitasnya dapat ditingkatkan. Wilayah Indonesia yang 70 persen berupa laut dan terdapat
17.500 pulau, merupakan Negara yang kaya akan rumput laut. Rumput laut segar tidak dapat
disimpan lama pada suhu ruang. Oleh karena itu, harus diolah menjadi bentuk rumput laut kering,
tepung agar, tepung alginat, atau tepung karaginan. Selama ini ekspor rumput laut ke mancanegara
umumnya dilakukan dalam bentuk rumput laut kering. Dengan demikian, sudah saatnya Indonesia
mendirikan industri pengolah rumput laut dan mengekspornya dalam bentuk hasil olahan, seperti
agar-agar, karaginan, alginat, dan lain-lain.
Sedangkan, ganggang laut atau makro algae adalah tumbuhan purba, yang tidak memiliki akar,
daun dan batang sejati. Alga memiliki berbagai bentuk, mulai dari bentuk benang hingga lembaran-
lembaran.
Algae dominan yaitu: Dictyosphaeria cavernosa, Udotea occidentalis, Neomeris annulata, Halimeda
cylindracea, H. opuntia, H. macroloba, H. micronesica, Laurencia obtusa dan Lithothamnion prolifer.
Namun dari spesies tersebut, hanya 2 spesies yang ditemukan melimpah yaitu: Halimeda
cylindracea dan Neomeris annulata.
Melihat dari apa yang telah sedikit kita bahas pada halaman-halaman sebelumnya,kita dapat
menyimpulkan begitu banyak manfaat dari rumput laut ini. Mulai dari rumput laut dapat berguna bagi
kesehatan seperti : sebagai pencegah kanker,mencegah penyakit stroke, menjaga penuaan
dini,menjaga kesehatan serta kehalusan kulit,menjaga penurunan kecerdasan otak,sebagai
makanan diet,sebagai antioksidan dan sebagai kekebalan tubuh dan lain sebagainya.
Dewasa ini,dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan. Semakin banyak pula juga hal-hal
baru yang ditemukan dari manfaat rumput laut itu sendiri. Dari bahan pangan contohnya,selain yang
kita ketahui yaitu es rumput laut,nata de coco yang terbuat dari rumput laut. Bahkan saat ini telah
ditemukan cara PEMBUATAN MIE KERING DARI TEPUNG TERIGU DENGAN TEPUNG RUMPUT
LAUT YANG DIFORTIFIKASI DENGAN KACANG KEDELAI ini merupakan suatu penemuan yang
sangat berguna bagi kehidupan manusia. Dimana sudah banyak beredar nya makanan yang tidak
sehat dengan campuran berbagai bahan kimia pada makanan itu sendiri. Dengan adanya mie
kering dari tepung terigu dengan tepung rumput laut yang difortifikasi dengan kacang kedelai ini
merupakan terobosan baru dalam industri pangan.
Terdapat juga penemuan lain yaitu Tepung ampas rumput laut dari pengolahan agar-agar kertas
dapat digunakan sebagai bahan tambahan (fortifikasi) serat dalam pembuatan cookies berkadar
serat tinggi atau kaya serat. Pengembangan tepung ampas rumput laut dengan kadar serat yang
tinggi ini lebih lanjut dapat difokuskan pada produk makanan untuk diet khusus seperti makanan
bagi penderita diabetes atau pengembangan dalam bentuk tablet supplemen.
Mungkin dengan semakin berkembangnya zaman,maka akan tambah berkembang juga penelitian-
penelitian dan penemuan-penemuan baru mengenai rumput laut ini yang menurut saya maasih
banyak manfaat lain selain dari beberapa yang sudah disebutkan di atas.
Kalau kita melihat dari sisi lain mengenai rumput laut ini. Kita bisa di bilang sangat beruntung karena
Indonesia yang 70% kawasan nya adalah laut. Sumber daya yang bisa kita manfaatkan selain ikan
salah satunya adalah rumput laut,yang dimana Manfaat rumput laut berdasarkan penelitian tercatat
22 jenis telah dimanfaatkan sebagai makanan. Diwilayah perairan Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara, Pulau Seram, Bali, Lombok, Kepulauan Riau dan Pulau Seribu diketahui 18 jenis
dimanfaatkan sebagai makanan dan 56 jenis sebagai makanan dan obat tradisional oleh
masyarakat pesisir. Ini merupakan suatu kemajuan yang sangat besar bagi kita.
Seperti yang terjadi pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang mengusulkan kepada
pemerintah pusat agar menetapkan komoditas rumput laut sebagai sumber pangan selain beras dan
umbi-umbian.
Hal itu karena berdasarkan hasil penelitian terbukti rumput laut mengandung karbohidrat yang
dibutuhkan tubuh manusia.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat Thomas Aquino Gatot Rudiyono
kepada SH, Rabu (20/10), mengatakan, jika komoditas rumput laut sudah ditetapkan sebagai
sumber pangan maka akan ada dana insentif pemerintah bagi program diversifikasi pangan di
subsektor budi daya rumput laut para nelayan.
"Implikasinya nelayan yang tinggal di wilayah pulau terpencil dan terdepan dijamin tidak akan
mengalami kerawanan pangan di saat cuaca buruk dan ekstrem, karena rumput laut sebagai
sumber makanan pokok sangat gampang diperoleh," ujar Gatot
Menurut Gatot, secara teknis budi daya rumput laut jauh lebih mudah dibandingkan tanaman padi
penghasil beras dan umbi-umbian. Dalam budi daya rumput laut hanya dibutuhkan tali pengikat dan
jaring agar terhindar dari serangan hama binatang penyu.
Berbeda dengan tanaman padi dan umbi-umbian yang membutuhkan pupuk dan perawatan teknis
berbasis teknologi, lanjut Gatot, budi daya rumput laut hanya membutuhkan wilayah laut berteluk
yang sama sekali tidak membutuhkan pakan.
( Sumber : Sinar Harapan 22 Oktober 2010,hal.13 )
Dengan contoh hal-hal seperti ini,sebenarnya kita bisa sedikit mengubah kehidupan warga di
Negara kita Indonesia ini. Mengingat begitu banyaknya warga pesisir yang kehidupannya di bawah
kelayakan. Seperti yang di alami oleh para nelayan dll.
Apabila pemerintah bisa berani untuk mengembangkan potensi sumberdaya rumput laut ini. Tidak
menutup kemungkinan rumput laut ini bisa menjadi komoditi ekspor terbesar di dunia. karena seperti
yang pak Gatot bicarakan bahwa sanya budidaya rumput laut ini lebih murah dan mudah daripada
padi dan umbi-umbi an yang membutuhkan pupuk. Sementara pupuk saja masih banyak yang
memakai bantuan subsidi dari negara.
Sebenarnya masih banyak cara yang bisa membuat Negara ini bisa lebih berkembang. Bukan
hanya dari sektor rumput laut nya saja. Karena mengingat kelautan Indonesia sangatlah luas dan
banyak memiliki sumber daya yang melimpah yang bisa menghasilkan keuntungan bagi Negara dan
dapat secara langsung dirasakan oleh masyarakat.
Kembali pada masalah awal, pada hakikatnya rumput laut ini memiliki manfaat yang sangat
melimpah bagi kehidupan umat manusia. Tergantung bagaimana kita bisa memanfaatkan nya
dengan sebaik mungkin. Tentunya untuk kelangsungan kahidupan umat manusia itu sendiri.
Save our nature,save our sea for a better future and for a better human life..
























MELIRIK POTENSI INDONESIA SEBAGAI PENGHASIL BIOENERGI
ALTERNATIF DALAM KETERSEDIAAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM)
Oleh: Andri Maulidi
Seperti yang kita ketahui bahwa penyediaan bahan bakar pada saat ini dan yang akan datang
menjadi permasalahan penting yang harus dihadapi oleh negara-negara di seluruh dunia pada
umumnya, Indonesia pada khusunya. Indonesia yang semula adalah salah satu negara yang
mengekspor bahan bakar minyak (BBM) kini menjadi pengimpor sejak tahun 2000. Hal ini sungguh
nampak ironis karena hal ini terjadi pada saat harga minyak dunia sedang tidak stabil dan
cenderung mengalami peningkatan. Tingginya harga minyak dunia menyebabkan harga bahan
bakar minyak di Indonesia menjadi meningkat. Pemerintah melakukan subsidi untuk menyesuaikan
harga bahan bakar minyak di dalam negeri. Pemberian subsidi terhadap bahan bakar minyak ini
tidak berlangsung lama, pemerintah mengurangi subsidi yang mengakibatkan terjadinya kenaikan
harga BBM.
Di Indonesia terdapat beberapa bahan bakar jenis bensin yang memiliki nilai mutu pembakaran
yang berbeda. Nilai mutu jenis-jenis BBM ditentukan nilai RON (research octane number)
diantaranya premium, pertamax, pertamax plus dll. Bensin ini merupakan senyawa hidrokarbon
yang berisi hidrogen dan atom karbon. Mesin yang menggunakan bensin dapat mengeluarkan
beberapa jenis polutan berbahaya seperti HC, NOx, CO, SOx, PM10, Pb. Bensin berasal dari minyak
mentah yaitu cairan berwarna hitam yang dipompa dari perut bumi. Bahan bakar minyak tersebut
merupakan bahan bakar yang tidak terbarukan. Apabila peningkatan konsumsi minyak bumi ini
meningkat maka akan di predikasi cadangan minyak bumi Indonesia akan habis dalam waktu 20-30
tahun mendatang.
Menyikapi berbagai permasalahan diatas sudah saatnya masyarakat Indonesia mengurangi
ketergantungan terhadap bahan bakar tersebut dengan mengembangkan sumber energi alternatif
terbarukan. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan dengan pengembangan bioenergi.
Bioenergi adalah bahan bakar alternatif terbarukan yang baik untuk dikembangkan, tidak hanya
karena naiknya harga minyak bumi dunia melonjak naik seperti sekarang ini , tetapi juga karena
terbatasnya minyak bumi Indonesia. Bioenergi merupakan turunan dari biomassa. Biomassa adalah
jumlah bahan hidup yang terdapat di dalam satu atau beberapa jenis organisme yang berada di
dalam habitat tertentu
Kelebihan bioenergi selain bisa diperbarui, juga bersifat ramah lingkungan karena menghasilkan
emisi yang jauh lebih baik, dapat terurai, mampu mengurangi efek rumah kaca, dan berkelanjutan
bahan-bahan yang terjamin. Bioenergi dapat diperoleh dengan cara yang cukup sederhana yaitu
melalui budidaya tanaman-tanaman penghasil biofuel dan memelihara ternak.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi banyak sekali manfaatnya, termasuk pada
bioenergi yang ditransformasikan menjadi bentuk yang lebih modern. Bioenergi mempunyai 2
bentuk, yaitu tradisional dan modern. Bioenergi tradisional yang sering kita temui yaitu kayu bakar,
sedangkan bioenergi yang lebih modern yaitu biodiesel, bioetanol, SVO, dan biogas.
Bioenergi diturunkan dari biomassa yaitu bahan-bahan yang dihasilkan oleh makhluk hidup
(tumbuhan, hewan dan mikroorganisme) baik yang ada di darat (terrestrial) maupun di laut (aquatic).
Indonesia mempunyai sumber daya alam hayati yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
bioenergi. Pengembangan bioenergi Indonesia dinilai sangat cocok diterapkan apabila kita melihat
dari kelimpahan alamnya. Keanekaragaman makhluk hidup (biodiversitas) yang terdapat di
Indonesia sangatlah beragam. Selain hal tersebut, hal yang mendukung yaitu tersedianya lahan
untuk membudidayakan tanaman-tanaman penghasil bioenergi.
Konversi biomassa menjadi berbagai jenis bioenergi dapat kita lihat:
Biomassa Konversi kimiawi Esterifikasi Biodiesel
Beberapa tumbuhan yang dapat dijadikan bahan untuk bioenergi yaitu kelapa sawit, sagu, kelapa,
ubi kayu, jarak pagar, tebu, dan jagung. Biodiesel adalah bioenergi yang dibuat dari minyak nabati,
baik minyak baru maupun minyak bekas penggorangan atau minya jelantah melalui proses
esterifikasi, transesterifikasi.
Bangsa Indonesia harus mampu mengungkap dan menerapkan potensi dari tumbuhan-tumbuhan
yang dapat menghasilkan energi multiguna kawasan seperti:
Kelapa, minyak kelapa ini dihasilkan pada buah kelapa yang sudah tua. Kemudian daging buah
diambil dan dijadikan santan kemudian diambil minyaknya ataupun dapat juga melalui proses
pengeringan buah kelapa menjadi kopra dan selanjutnya diolah untuk mendapatkan minyaknya.
Pohon kelapa sangat sering kita jumpai dimana-mana sehingga cocok untuk mengembangkan
biodiesel menggunakan buah kelapa.
Kemudian kelapa sawit, minyak kelapa sawit diperoleh dari buah kelapa sawit. Minyak kelapa sawit
ini merupakan sumber bahan baku penghasil minyak terefisien dibandingkan dengan tanaman
lainnya.
Selanjutnya ada jarak pagar. Minyak jarak dihasilkan dari mengekstrak biji jarak. Biasanya cara
yang digunakan adalah pengepresan mekanik yaitu pengepresan hidrolik dan pengepresan berulir.
Sebelum digunakan sebagai biodiesel, minyak jarak dimurnikan terlebih dahulu untuk
menghilangkan senyawa pengotor seperti gum.
Dari penjelasan-penjelasan diatas, sudah sepantasnyalah Indonesia menyikapi permasalahan di
atas dengan tepat. Bioenergilah yang dianggap dapat menjadi solusi tepat pada saat ini. Jangan
menunggu bahan bakar minyak ini habis terlebih dahulu baru bertindak. Biodiversitas di Indonesia
inilah merupakan faktor-faktor pendukung untuk dilakukannya bioenergi sebagai alternatif sumber
energi yang dapat diperbarui.

Anda mungkin juga menyukai