s
=
=
Ts = 1519,76. 200000.
= 1139820
Ts = As.fy
= 3039,52 x 400
= 1063832 N
c d'
c
0,003
c 50
c
0,003
c 50
c
0,003
c 50
c
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG
ARY WIBOWO L2A308004 30
tekan = tarik
Cc + Ts = Ts
0,85.fc0,85c.b + Asfs = As.fy
0,85. 35. 0,85c. 400 + 1139820 = 1063832
10115 c
2
+ 1139820 c 56991000 = 1063832 c
10115 c
2
+ 75988 c 56991000 = 0
Didapat c = 71,39 mm
a = 0,85.c = 60.69 mm
Ts = 1139820.
= 401887,49 mm
Pemeriksaan Regangan
s
=
=
= 0,024
s
=
=
= 0,00089
y
= fy/Es = 400/200000 = 0,002
s
<
y
, tulangan tekan belum leleh.
s
>
y,
tulangan tarik telah leleh.
Mn = 0,85.fc.a.b.(d-a/2) + Ts(d - d)
= 0,85 x 35 x 60,69 x 400 (650-60,69/2) + 401887,49 (650 50)
= 6,886 x 10
8
Nmm = 688,6 kNm
d c
c
0,003
650 71.39
71.39
0,003
c 50
c
c d'
c
0,003
71,39 50
71,39
0,003
c 50
c
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG
ARY WIBOWO L2A308004 31
MR = 0,8 Mn
= 0,8. 688,6
= 550,88 kNm
3.3.3 Analisa Struktur Kolom
fc = 35 Mpa
fy = 400 Mpa
Po = 0,85 fc (Ag As) + (As.fy)
= 0,85.35 ( 600 x 600 4559,28)+ (4559,28 x 400 ) = 10887450 N
Pn maks = 0,8 Po = 8709960 N
d = 60 mm
d = 540 mm
Cb = 600.d/(600+fy)
= 600. 540/(600+400)
= 324 mm
a = 0,85.Cb
= 275,4 mm
Gambar 3.5 Penampang Kolom
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG
ARY WIBOWO L2A308004 32
No d' SAs e's es fs
Tekan Tarik
Mb Cc Ts' Ts
1 60 1519.8 0.00244 400 2106810 607904 1139363583
2 220 759.88 0.00096 192.5926 146347.26 46831122.96
3 380 759.88 0.00052 103.7037 78802.37 -12608379.3
4 540 1519.8 0.002 400 607904 0
2106810 754251.26 686706.4 1173586327
Pb= 2174354.9
eb= 539.74001
C = 118,3 mm
a = 100,325 mm
No d' SAs e's es fs
Tekan Tarik
Mo Cc Ts' Ts
1 60 1519.8 0.00147 294.9928 767490.1 448318.26 591137990.3
2 220 759.88 0.00107 400 303952 -97264640
3 380 759.88 0.00513 400 303952 -48632320
4 540 1519.8 0.011 400 607904 0
767490.1 448318.26 1215808 445241030.3
P= 0.0303
Gambar 3.6 Diagram Interaksi P M
Diagram P - M
0
2000000
4000000
6000000
8000000
10000000
12000000
0 2E+08 4E+08 6E+08 8E+08 1E+09 1.2E+09 1.4E+09
Mn ( Nm )
P
n
(
N
)
Mn Pn
0 10887450
1.174E+09 2174355
445241030 0
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG
ARY WIBOWO L2A308004 33
BAB IV
ALAT DAN BAHAN
4.1 Tinjauan Umum
Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan
manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pengerjaannya. Pengadaan
bahan bangunan dan alat kerja disesuaikan dengan tahapan pekerjaan yang sedang
berlangsung. Penempatan material yang tepat dan efisien perlu diperhatikan untuk
mempercepat dan mempermudah pekerjaan. Di samping itu, penempatan material
yang baik dan tertata rapi akan mendukung efektifitas kerja dan keselamatan
kerja.
Penyedia (supplier) bahan bangunan sebaiknya mudah ditempuh dari
lokasi proyek sehingga akan menghemat waktu dan biaya pengangkutan. Selain
itu ketersediaan bahan bangunan (stocking material) harus selalu dikontrol untuk
menghindari keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat terlambatnya pengadaan
bahan bangunan. Penempatan material harus disesuaikan dengan sifat bahan
sehingga resiko kerusakan bahan bangunan sebelum digunakan dapat dikurangi,
terutama pada bahan bangunan yang peka terhadap kondisi lingkungan seperti
semen dan baja tulangan.
Alat kerja berperan penting dalam menunjang keberhasilan suatu proyek.
Alat kerja membantu melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang sulit untuk
dikerjakan dengan tenaga manusia. Penggunaan alat kerja dapat mempercepat
waktu pelaksanaan, mempermudah pelaksanaan dan meningkatkan efektifitas
suatu pekerjaan. Oleh karena itu, perawatan dan pemeliharaan alat kerja harus
diperhatikan agar kerusakan alat kerja dapat dihindari.
4.2 Bahan-Bahan Konstruksi
Pemilihan bahan konstruksi harus memperhatikan kualitas sehingga akan
didapatkan hasil yang sesuai dengan standar perencanaannya. Selain itu perlu
diperhatikan juga penyimpanan dan penumpukan di gudang agar tidak terjadi
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG
ARY WIBOWO L2A308004 34
penurunan kualitas material baik disebabkan karena faktor cuaca maupun lamanya
waktu penumpukan di gudang.
4.2.1 Baja
Baja pada proyek Armada Town Square terdiri dari dua jenis, yaitu baja
yang digunakan untuk rangka atap baja dan penulangan beton bertulang. Baja
yang digunakan untuk rangka baja terdiri dari bermacam-macam profil.
Penyimpanan baja tulangan diletakan di atas bantalan balok kayu yang
terletak di atas tanah untuk menghindari korosi pada tulangan akibat reaksi
dengan air tanah.
Berdasarkan bentuknya, baja tulangan dibagi menjadi dua jenis :
1. Baja tulangan polos
Permukaan baja polos, tidak bersirip. Biasa disingkat dengan BJTP.
2. Baja tulangan sirip (deform)
Permukaan baja memiliki sirip melintang untuk meningkatkan daya lekat
tulangan baja dengan beton. Biasa disingkat dengan BJTD.
Baja tulangan yang digunakan pada proyek ini yaitu :
a. Untuk baja tulangan D < 10 mm digunakan BJTP 24 dengan fy = 240 MPa.
b. Untuk baja tulangan D 10 mm digunakan BJTD 40 dengan fy = 400 MPa.
c. Baja yang digunakan dalam proyek ini adalah dari Krakatau Steel.
Gambar 4.1 Besi tulangan
4.2.2 Semen
Semen digunakan sebagai bahan pengikat dalam pekerjaan konstruksi,
antara lain digunakan untuk pasangan batu kali, lantai kerja dan plesteran. Selain
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG
ARY WIBOWO L2A308004 35
itu, semen jenis tertentu juga bisa dipakai untuk bahan finishing. Halhal yang
perlu diperhatikan dalam penyimpanan persediaan semen :
1) Sebelum diangkut ke lapangan untuk digunakan, semen harus dijaga agar
tidak lembab.
2) Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan dan zak (kantong) asli
dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat.
3) Tinggi tumpukan maksimum tidak lebih dari 2 m atau maksimal 10 zak. Hal
ini untuk menghindari rusaknya semen yang berada pada tumpukan yang
paling bawah, akibat beban yang berat dalam waktu yang cukup lama sebelum
digunakan sebagai bahan bangunan.
4) Karena penimbunan semen dalam waktu yang lama juga akan mempengaruhi
mutu semen, maka diperlukan adanya pengaturan penggunaan semen secara
teliti. Sehingga dalam hal ini semen lama harus dipergunakan terlebih dahulu.
5) Zak-zak semen disimpan di gudang yang cukup ventilasinya.
Adapun jenis semen yang digunakan dalam proyek ini antara lain :
a) Semen portland Gresik jenis IP-U yang telah ber-SNI 15-0302-2004,
merupakan semen untuk campuran mortar dan acian plesteran dinding
batu bata.
b) Semen putih ASTM C 150-00 merk Tiga Roda, merupakan semen
untuk finishing.
Gambar 4.2 Semen putih dan semen portland
4.2.3 Beton Ready Mix
Seluruh pekerjaan struktural dalam Proyek Pembangunan Armada Town
Square ini menggunakan beton ready mix produksi dari PT. Armada Hada Graha
sendiri. Adapun keuntungan penggunaan beton ready mix ini adalah:
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG
ARY WIBOWO L2A308004 36
a) Jaminan keseragaman mutu beton.
b) Efektifitas dan efisiensi kerja dalam pelaksanaan.
Gambar 4.3 Beton ready mix
4.2.4 Plywood
Plywood digunakan sebagai bahan bekisting karena akan menghasilkan
permukaan beton yang halus. Plywood yang digunakan adalah kayu lapis dengan
permukaan yang dilapisi laminated plastic dengan ketebalan 16-22 mm. Supplier
untuk material ini adalah PT. Beton Konstruksi Wijaksana (BKW) yang sekaligus
merangkap sebagai subkontraktor untuk pekerjaan bekisting.
Gambar 4.4 Plywood
4.2.5 Kawat Bendrat
Kawat bendrat berfungsi sebagai pengikat antar baja tulangan agar dapat
membentuk struktur seperti yang dikehendaki. Kawat bendrat yang digunakan
berdiameter 1 mm dan dalam pemakaiannya digunakan tiga lapis kawat agar lebih
kuat dalam mengikat baja tulangan. Agar baja tulangan saling terikat dengan kuat
maka kawat yang digunakan harus mempunyai kualitas yang baik dan tidak
mudah putus.
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG
ARY WIBOWO L2A308004 37
Gambar 4.5 Kawat bendrat
4.2.6 Air Kerja
Air kerja yang digunakan dalam proyek harus sesuai dengan SNI 03-2847-
2002 tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung.
Persyaratan mengenai air kerja tercantum di halaman 15, yaitu:
1) Air yang digunakan pada campuran beton harus bersih dan bebas dari bahan-
bahan merusak yang mengandung oli, asam, alkali, garam, bahan organik,
atau bahan-bahan lainnya yang merugikan terhadap beton atau tulangan;
2) Air pencampur yang digunakan pada beton prategang atau pada beton yang
di dalamnya tertanam logam aluminium, termasuk air bebas yang terkandung
dalam agregat, tidak boleh mengandung ion klorida dalam jumlah yang
membahayakan;
3) Air yang tidak dapat diminum tidak boleh digunakan pada beton, kecuali
ketentuan berikut terpenuhi:
a) Pemilihan proporsi campuran beton harus didasarkan pada campuran
beton yang menggunakan air dari sumber yang sama,
b) Hasil pengujian pada umur 7 dan 28 hari pada kubus uji mortar yang
dibuat dari adukan dengan air yang tidak dapat diminum harus mempunyai
kekuatan sekurang-kurangnya sama dengan 90% dari kekuatan benda uji
yang dibuat dengan adukan air yang dapat diminum. Perbandingan uji
kekuatan tersebut harus dilakukan pada adukan serupa, terkecuali pada air
pencampur, yang dibuat dan diuji sesuai dengan Metode uji tekan untuk
mortar semen hidrolis (Menggunakan spesimen kubus dengan ukuran sisi
50 mm).
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG
ARY WIBOWO L2A308004 38
Gambar 4.7 Batu kali
4.2.7 Pasir
Proyek Armada Town Square menggunakan pasir Merapi. Selain karena
dikenal pasir dengan kualitas terbaik, lokasi dari quarry juga tidak terlalu jauh.
Pasir digunakan sebagai campuran beton ready mix, campuran mortar, campuran
lantai kerja, dan campuran untuk memadatkan tanah.
Gambar 4.6 Pasir
4.2.8 Batu Kali
Batu kali digunakan sebagai bahan pembuatan saluran air di area belakang
gedung. Pasangan batu kali ini di pasang di atas U-ditch sebagai dinding saluran
pada bagian atas.
4.2.9 Calbond
Calbond merupakan bahan pengikat beton lama dengan beton baru.
Calbond merupakan cairan perekat antara beton yang telah dicor (yang telah
mengeras) dengan adukan beton yang akan dicor kemudian. Cairan perekat yang
berwarna putih ini disebut juga dengan lem beton seperti terlihat pada gambar di
bawah. Calbond di proyek ini banyak digunakan pada sambungan pengecoran
beton.
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG
ARY WIBOWO L2A308004 39
4.2.10 Bantak
Material bantak merupakan campuran batu kecil dan agak besar dengan
ukuran diameter sekitar 5 20 cm. Bantak biasanya dicampur dengan pasir untuk
pemadatan tanah di bawah lower ground untuk mendapatkan kepadatan yang
optimal.
Gambar 4.9 Bantak
4.2.11 Batako
Batako dalam proyek Armada Town Square digunakan sebagai bekisting
bawah Ground Water Tank. Selain memperkuat bagian bawah, juga lebih mudah
dalam pelaksanaan karena tidak perlu di lepas lagi.
Gambar 4.10 Batako
Gambar 4.8 Cairan calbond
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG
ARY WIBOWO L2A308004 40
4.2.12 Batu Bata
Batu bata merah digunakan untuk dinding area mall Proyek Armada Town
Square. Batu bata merah didatangkan dari pembuat batu bata merah di wilayah
Kabupaten Magelang.
Gambar 4.11 Batu bata
4.2.13 Bahan Additive (Tambahan)
Bahan tambahan yang digunakan pada campuran beton untuk proyek
pembangunan Armada Town Square berupa accelerating admixture. Bahan ini
berfungsi untuk memendekkan setting-time beton. Ketika dituangkan admixture
ini bersuhu udara dingin karena adanya bahan kimia yang terkandung yaitu
Calcium Cloride (Kalsium Klorida).
Penggunaan bahan di atas membuat campuran beton cepat mengeras,
meningkatkan dalam mengeringkan penyusutan (drying shrinkage), dan
menghindari korosi pada tulangan (reinforcement). Jumlah pemakaian yang
berlebihan, kalsium klorida bisa untuk menurunkan titik beku beton, yang dapat
mengakibatkan beton menjadi rusak atau hancur. Oleh karena itu, harus ada
perawatan (treatment) khusus berupa pengawasan dalam volume penggunaan
admixture baik dalam hal penyimpanan ataupun ketika sedang dilakukan
pencampuran dengan beton. Volume penggunaan yaitu lebih dari 5% dari berat
semen (Cement Weight). Penggunaan bahan tersebut dari segi bisnis dan
ekonomis dikarenakan dalam pembangunan proyek ini bersifat komersial dan
dituntut untuk cepat selesai. Selain itu, dari segi teknis pengadaan bekisting yang
terbatas juga mempengaruhi. Dengan adanya admixture tersebut, maka bekisting
terutama bekisting samping cukup terpasang selama 12 jam setelah pengecoran
untuk bisa dilepas dan digunakan kembali.
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG
ARY WIBOWO L2A308004 41
4.3 Alat-alat Konstruksi
4.3.1 Tower Crane (TC)
Tower crane diperlukan terutama sebagai pengangkut bahan dan peralatan
untuk pekerjaan struktur, seperti besi beton, bekisting, beton cor dan material
lainnya. Penempatan tower crane harus direncanakan bisa menjangkau seluruh
areal proyek konstruksi bangunan yang akan dikerjakan dengan manuver yang
aman tanpa terhalang.
Penggunaan tower crane tersebut juga harus memperhitungkan beban
maksimal yang mampu diangkatnya. Operator tower crane harus siap untuk
mengakomodasi perintah pengangkutan didaerah jangkauannya. Dalam proyek ini
tower crane menggunakan satu buah. Akan tetapi, pada dua hari terakhir sebelum
penulis meninggalkan proyek, ada rencana penambahan satu tower crane lagi. Hal
itu dilakukan untuk mempercepat pelaksanaan karena telah terjadi keterlambatan
pelaksanaan proyek di lapangan.
Gambar 4.12 Tower crane
4.3.2 Back hoe
Back hoe adalah alat yang digunakan dalam pekerjaan galian tanah.
Keuntungan dari penggunaan back hoe adalah dapat melakukan pekerjaan
penggalian dengan lebih cepat dan lebih efisien. Selain itu back hoe juga dapat
digunakan sebagai alat pemuat yang jauh lebih efisien dibandingkan jika
menggunakan tenaga manusia. Dalam proyek ini keberadaan back hoe sangat
diperlukan mengingat banyaknya volume galian yang harus dikerjakan terutama
pada pekerjaan galian ground water tank, sewage treatment plant, pile cap, dan
lain-lain.. Adapun spesifikasi alat adalah sebagai berikut :
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG
ARY WIBOWO L2A308004 42
Merk : Hyunday
Buatan : Korea
Kapasaitas bucket : 0.3 m
3
Jumlah : 1 buah
Merk : Hitachi
Buatan : Jepang
Kapasaitas bucket : 0.3 m
3
Jumlah : 2 buah
Gambar 4.13 Back hoe
4.4.3 Dump truck
Dump truk merupakan alat yang digunakan untuk mengangkut material
galian tanah dan material konstruksi lainnya seperti beton hasil pemotongan
kepala tiang pancang (pile) dari lokasi proyek menuju tempat pembuangan
(dispostal area). Ada pun spesifikasi dump truk yang digunakan dalam proyek ini
adalah:
Merk : Mitsubushi Fuso
Kapasitas Bucket : 5 m
3
Gambar 4.14 Dump truck
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG
ARY WIBOWO L2A308004 43
4.3.4 Mobile Concrete Pump
Mobile Concrete Pump merupakan alat untuk memompa beton ready mix
dari mixer truck ke lokasi pengecoran. Penggunaan concrete pump ini untuk
meningkatkan kecepatan dan efisiensi pengecoran. Alat ini sangat berguna untuk
lokasi yang sulit dijangkau seperti bangunan gedung bertingkat yang luas
sehingga dapat dengan mudah dijangkau. Alat ini terdiri atas beberapa bagian,
yaitu alat utama berupa mesin pompa yang dilengkapi dengan tenaga penggerak
berupa mesin diesel, pipa-pipa besi berdiameter 15 cm serta beberapa alat
tambahan berupa klem penyambung pipa-pipa tersebut. Adapun spesifikasi mobile
concrete pump dalam proyek ini dalah sebagai berikut:
Merk dan type : Isuzu IPG 115B.8E26/4
Buatan : Jepang
Kapasitas : 10-90 m
3
/jam, (diameter selinder 95 mm)
4.3.5 Mixer Truck
Mixer truck merupakan truk khusus yang dilengkapi dengan concrete
mixer dengan kapasitas bervariasi, yaitu kapasitas 5; 5,5; 6; dan 6 m
3
. Truk ini
mengangkut beton siap pakai (ready mix) dari tempat pencampuran beton
(batching plan) sampai ke lokasi pengecoran. Selama pengangkutan, truk ini terus
berputar searah jarum jam dengan kecepatan 8-12 putaran per menit agar adukan
beton tersebut terus homogen dan tidak mengeras.
Dalam pengangkutan perlu diperhatikan interval waktu, karena bila terlalu
lama beton akan mengeras dalam mixer, sehingga akan menimbulkan kesulitan
dan menghambat kelancaran pelaksanaan pengecoran. Spesifikasi Mixer truck
yang digunakan pada proyek ini adalah sebagai berikut:
Merk : Hino
Buatan : Jepang
Kapasitas : 6,5 m
3
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG
ARY WIBOWO L2A308004 44
Gambar 4.15. Concrete Pump dan Mixer Truck saat loading concrete
4.3.6 Pemotong Tulangan (Bar Cutter)
Baja tulangan dipesan dengan ukuran-ukuran panjang standar (12 m).
Untuk keperluan tulangan yang pendek, maka perlu dilakukan pemotongan
terhadap tulangan yang ada. Untuk itu diperlukan suatu alat pemotong tulangan,
yaitu pemotong tulangan (bar cutter) yang dioperasikan dengan menggunakan
tenaga listrik. Jumlah tulangan yang mampu dipotong dalam sekali tahap
umumnya bervariasi antara 5 sampai 10 tulangan, tergantung dari besarnya
diameter tulangan yang akan dipotong. Proyek ini menggunakan Barcutter listrik
dengan sepesifikasi sebagai berikut:
Merk dan Type : Meiho dan Toyo, MTK-42
Buatan : Jepang
Jumlah : 3 unit
Kapasitas potong : 5-10 tulangan, tergantung diameter tulangan yang
dipotong.
Gambar 4.16. Bar cutter
4.3.7 Pembengkok Tulangan (Bar Bender)
Merupakan alat yang digunakan untuk membengkokkan tulangan seperti
pembengkokan tulangan sengkang, pembengkokan untuk sambungan tulangan
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG
ARY WIBOWO L2A308004 45
kolom, juga pembengkokan tulangan balok dan plat. Sudut yang dapat dibentuk
oleh pembengkok tulangan dapat diatur besarnya, yaitu 45
0
, 90
0
,135
0
dan180
0
.
Kapasitas alat antara 5 sampai 8 tulangan tergantung dari besarnya diameter
tulangan yang akan ditekuk oleh bar bender. Adapun spepesifikasi bar bender
yang digunakan dalam proyek ini adalah sebagai berikut:
Merk dan Type : Toyo
Buatan : Jepang
Jumlah : 3 unit
Kapasitas : 4-5 tulangan. Tergantung diameter tulangan yang
dibengkokkan.
Gambar 4.17. Bar bender
4.3.8 Teodolith
Teodolith merupakan alat bantu dalam proyek untuk menentukan as
bangunan dan titik-titik as kolom pada tiap-tiap lantai, agar bangunan yang dibuat
tidak miring. Teodolith juga digunakan sebagai alat untuk menjaga
kevertikalitasan bangunan gedung tinggi.
Gambar 4.18. Teodolith
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG
ARY WIBOWO L2A308004 46
Merk dan Type : Theodolite Topcon TL-6G
Buatan : Jepang
Jumlah : 2 unit
4.3.9 Waterpass
Fungsi utama dari alat ini adalah untuk menentukan ketinggian elevasi
rencana pada suatu bangunan . Alat ini biasanya digunakan untuk mengetahui
elevasi lantai ketika lantai akan dicor, sehingga apabila terjadi perbedaan antara
elevasi rencana dengan elevasi dilapangan dapat dikoreksi dan dilakukan
perbaikan dengan segera. Alat ini dipergunakan juga untuk menentukan elevasi
tanah dan elevasi tanah galian timbunan.
Gambar 4.19. Proses levelling
Merk dan Type : Topcon Automatic Level Topcon ATG-6
Buatan : Jepang
Jumlah : 2 unit
4.3.10 Concrete Vibrator
Adanya rongga udara dalam suatu adukan beton, secara tidak langsung
akan mengurangi mutu dan kekuatan beton tersebut. Untuk menghindari hal ini,
maka dalam suatu pengecoran harus diusahakan adanya rongga udara yang
seminimal mungkin.
Vibrator merupakan suatu alat penggetar mekanik yang digunakan untuk
menggetarkan adukan beton yang belum mengeras, dengan harapan dapat
menghilangkan rongga-rongga udara yang ada sehingga dapat dihasilkan beton
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG
ARY WIBOWO L2A308004 47
yang padat dan bermutu tinggi. Cara operasionalnya adalah dengan memasukkan
selang penggetar ke dalam adukan beton yang telah dituang ke dalam bekisting,
sehingga beton cair dapat memadat dan meminimalkan terjadinya rongga pada
beton yang dapat mengurangi kekuatan.
Gambar 4.20. Concrete vibrator
Merk dan Type : Mikasa
Spesifikasi : Selang / Shaft : 38mm - 6m
Jumlah : 2 unit
4.3.11 Scaffolding
Scaffolding berfungsi sebagai perancah dalam pembuatan bekisting balok dan
plat dan sebagai perancah dalam pengecoran kolom. Scaffolding terdiri dari
beberapa bagian antara lain :
jack base, bagian yang terdapat di bagian paling bawah, dilengkapi
dengan ulir untuk mengatur ketinggian.
main frame, portal besi yang dirangkai di atas jack base.
cross brace, penghubung dua main frame dipasang arah melintang.
ladder, tambahan di atas main frame jika ketinggian mengalami
kekurangan.
joint pin, penghubung main frame dan ladder.
U-head jack, bagian atas main frame dan ladder yang berfungsi untuk
penyangga kayu kaso pada bagian bekisting.
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG
ARY WIBOWO L2A308004 48
Gambar 4.21 Sketsa scaffolding
Cara operasionalnnya adalah dengan menggabungkan tiap bagian di atas,
sehingga menjadi suatu konstruksi penyangga sementara.
Gambar 4.22 Scaffolding
4.3.12 Alat Cetak Benda Uji Beton (Silinder)
Alat cetak benda uji beton berfungsi sebagai cetakan dalam pembuatan
benda uji beton. Setiap proses produksi beton, diambil sample untuk benda uji
beton. Setelah itu tiap masing-masing benda uji diberi nama sesuai dengan lokasi
pengecoran dan tipe beton / mutu betonnya. Uji beton dilakukan di laboratorium
PT. Armada Ready Mix di area batching plant.
Alat cetak benda uji beton ini mempunyai diameter 15 cm dengan tinggi
30 cm. Tiap alat cetak mempunyai volume kurang lebih 0,0053 m
3
.
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG
ARY WIBOWO L2A308004 49
Gambar 4.23 Alat cetak benda uji
4.3.13 Bucket
Kegunaan bucket adalah tempat adonan semen yang berasal dari concrete
mixer. Bucket yang mempunyai kapasitas 0,8 m
3
ini diisi adonan semen kemudian
dengan bantuan dari tower crane, bucket diangkat ke atas menuju ke tempat yang
akan dicor. Apabila akan mengecor kolom maka pada ujung bucket dipasang
selang untuk mempermudah pelaksanaan dan mengatur tinggi jatuh pengecoran.
Berat bucket adalah 300 kg.
Pada pelaksanaan pengecoran di lokasi yang sulit bucket dilengkapi
dengan pipa tremie sehingga beton yang keluar dari bucket tidak langsung jatuh
dan dapat diarahkan sehingga pelaksanaan pengecoran dapat menjangkau lokasi-
lokasi yang sulit.
Gambar 4.24 Bucket
4.3.14 Air Compressor
Air compressor adalah alat penghasil udara bertekanan tinggi yang
digunakan untuk membersihkan kotoran-kotoran yang dapat mengurangi mutu
dan daya lekatan tulangan pada beton seperti: debu-debu, potongan-potongan
kawat bendrat, dan serbuk-serbuk kayu. Kegiatan pembersihan ini dilakukan
sesaat sebelum dilakukan pengecoran pada bagian bangunan tertentu.
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG
ARY WIBOWO L2A308004 50
Gambar 4.25 Air compressor
4.3.15 Alat-alat Pengelasan
Alat-alat pengelasan dalam proyek ini berguna untuk pengerjaan rangka
atap baja, proses pengerjaan bekisting untuk ground water tank, dan pemotongan
berbagai tulangan baja.
4.3.16 Cutter Beton
Sesuai dengan namanya, cutter beton berfungsi untuk memotong beton.
Dalam proyek Armada Town Square alat ini berfungsi memotong plat lantai lower
ground yang disebabkan perubahan desain oleh owner.
Gambar 4.27 Cutter beton
4.3.17 Pompa Air
Pompa air dalam pelaksanaan proyek Armada Town Square berfungsi
memindahkan air yang menggenang di area yang akan dilakukan pekerjaan
konstruksi. Pada beberapa kasus seperti air hujan yang menggenang di galian
untuk pile cap dan ground water tank.
4.3.18 Bulldozer
Buldozer yang digunakan dalam proyek Armada Town Square berfungsi
untuk meratakan atau menghamparkan tanah, pasir, atau pun bantak sehingga bisa
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG
ARY WIBOWO L2A308004 51
optimal dalam pekerjaan selanjutnya seperti lantai kerja untuk plat. Berikut
mengenai spesifikasinya.
Merk : Caterpillar D3C LGP
Lebar blade : 3,1 m
Tinggi blade : 0,73 m
Gambar 4.28 Bulldozer
4.3.19 Mobile Crane
Mobile crane yang digunakan dalam proyek ini berjumlah dua buah.
Dalam pelaksanaannya, hampir setiap hari alat ini selalu dipakai. Hal ini
disebabkan oleh luasnya area proyek dan juga jangkauan dari tower crane yang
tidak mampu menjangkau secara keseluruhan. Mobile crane berfungsi dalam
pengecoran dengan bucket, pemasangan Half Slab bergelombang, pemasangan
rangka atap baja, serta membantu dalam pekerjaan bekisting kolom lantai lower
ground.
Gambar 4.29 Mobile crane
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG
ARY WIBOWO L2A308004 52
BAB V
PELAKSANAAN PEKERJAAN
5.1 Tinjauan Umum
Perencanaan yang telah disusun oleh konsultan perencana diwujudkan
melalui pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Pelaksanaan pekerjaan merupakan
tahap yang sangat penting dan membutuhkan pengaturan serta pengawasan
pekerjaan yang baik, sehingga dapat diperoleh hasil yang baik, tepat waktu dan
sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya.
Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan tahap yang menentukan berhasil
tidaknya suatu proyek, oleh karena itu perlu dipersiapkan segala sesuatu yang
berhubungan dengan teknis pekerjaan, rencana kerja, serta tenaga pelaksana
khususnya tenaga ahli yang profesional yang dapat mengatur pekerjaan dengan
baik, serta dapat mengambil keputusan-keputusan mengenai masalah-masalah
yang ditemui di lapangan.
Dalam pelaksanaan fisik suatu proyek bisa saja timbul masalah-masalah
yang tidak terduga dan tidak dapat diatasi oleh satu pihak saja, untuk itulah
diperlukan adanya rapat koordinasi untuk memecahkan dan menyelesaikan
masalah bersama-sama. Dalam rapat koordinasi dihadiri oleh :
1) Wakil dari pemilik proyek.
2) Konsultan perencana
3) Koordinator dan para pelaksana proyek
4) Hal-hal yang dibahas dan diselesaikan dalam rapat koordinasi meliputi :
1) Kemajuan pekerjaan dilapangan
2) Masalah-masalah dan solusinya menyangkut pelaksanaan di lapangan
3) Realisasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan time schedule
4) Masalah administrasi dan kelengkapan dokumen
5) Sasaran yang harus dicapai dalam jangka waktu yang ditentukan.
Sebagai langkah awal dalam pelaksanaan, kontraktor harus memiliki
dokumen awal pelaksanaan, seperti berita acara, gambar-gambar detail, RKS dan
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG
ARY WIBOWO L2A308004 53
dokumen lainnya. Selanjutnya kontraktor membuat shop drawing sebagai gambar
detail pelaksanaan yang dibuat berdasarkan gambar perencanaan dari konsultan
perencana dan as built drawing sebagai laporan akhir gambar-gambar yang sesuai
dengan pelaksanaan, setelah adanya pekerjaan tambah maupun kurang.
Bab ini akan menguraikan keseluruhan pelaksanaan pekerjaan yang diamati
selama melaksanakan kerja praktek. Pekerjaan yang diamati ini meliputi
pekerjaan pekerjaan struktur atas (upper structure) yang meliputi kolom, balok
dan plat. Selain pekerjaan struktur, ada juga pembahasan tentang pembuatan
saluran air atau selokan menggunakan U-Ditch yang sempat diamati di proyek.
5.2 Pekerjaan Struktur Atas
5.2.1 Pekerjaan Kolom
Pekerjaan kolom melibatkan beberapa kegiatan antara lain adalah penentuan
as kolom, penulangan kolom, pembuatan bekisting kolom, pemasangan bekisting
kolom, pengecoran kolom, dan pembongkaran bekisting kolom.
Gambar 5.1 Diagramalir pekerjaan kolom
Penentuan As Kolom
Pembuatan Tulangan Kolom
Pemasangan Tulangan Kolom
Pembuatan Bekisting Kolom
Pemasangan Bekisting Kolom
Pengecoran
Pembongkaran Bekisting Kolom
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG
ARY WIBOWO L2A308004 54
Lubang Tempat
Teodolith diletakkan
untuk menembak as
Titik
As
1. Penentuan As Kolom
Titiktitik as kolom diperoleh dari hasil pekerjaan pengukuran dan
pematokan, yaitu marking berupa titik-titik atau garis yang digunakan sebagai
dasar penentuan letak kolom. Cara penentuan as-as kolom pada lantai Ground
adalah dengan menggunakan alat teodolith, yaitu dengan menentukan letak as
awal dan kemudian dibuat as-as yang lain dengan mengikuti jarak yang telah
disyaratkan dalam perencanaan awal. Letak as-as ini harus selalu dikontrol
karena ada kemungkinan satu dan lain hal, as-as tersebut berubah dari yang
telah dibuat. Garis bantu berupa marking lurus pada plat lantai membantu
dalam penentuan as kolom ini. Marking ini menggunakan benang yang
bertinta hitam sehingga saat disentuhkan ke plat akan membentuk garis
hitam.
Garis Marking
As Bangunan
A A
Garis
Marking
kolom
Gambar 5.3 Denah marking
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG
ARY WIBOWO L2A308004 55
Gambar 5.4 Potongan A-A
Gambar 5.5 Marking As kolom
2. Pembuatan Tulangan Kolom
Langkah pekerjaan pembuatan tulangan kolom adalah sebagai berikut:
1) Tulangan dengan ukuran sesuai gambar kerja (shop drawing)
didatangkan oleh pihak logistik ke lokasi proyek sesuai dengan
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PROYEK PEMBANGUNAN ARMADA TOWN SQUARE MAGELANG
ARY WIBOWO L2A308004 56
kebutuhan pelaksanaan di lapangan. Panjang tulangan dari
supplier adalah 12 m.
2) Pemotongan tulangan dilakukan dengan bar cutter dan
pembengkokan tulangan dilakukan dengan mengunakan bar
bender.
3) Pembengkokan tulangan dilakukan sesuai dengan ketentuan
pendetailan tulangan. Untuk sengkang dengan pembengkokan
pengait dengan sudut 135