Untuk memperoleh data VLF, yang pertama harus disiapkan adalah menyiapkan peralatan dan menentukan lokasi penelitian yang akan diambil data VLF-nya. Setelah itu proses akuisisi dilakukan sebagai berikut : Data lapangan diambil menggunakan T-VLF IRIS instrumen dan theodolit atau GPS untuk menentukan titik ukur. Sumber gelombang EM frekuensi sangat rendah dari stasiun pemancar gelombang. Contohnya andalah VLF NWC Australia, dimana stasiun ini memiliki daya pancar yang mencakup hampir seluruh wilayah Indonesia. Lintasan survei harus memanjang dengan spasi untuk setiap stasiun. Lintasan yang dibuat diperkirakan memotong daerah anomali. Arah pengukuran harus tegak lurus dengan pemancar (Australia) atau menghadap kepemancar. Pengambilan data VLF menggunakan alat penangkap gelombang. Akuisisi data dari masing-masing titik pengukuran dilakukan dalam dua posisi, duduk dan berdiri.