Anda di halaman 1dari 14

1

PANDUAN BELAJAR ILMU NAHWU












L
L
A
A
N
N
G
G
K
K
A
A
H
H
S
S
A
A
K
K
T
T
I
I

MEMAHAMI ILMU NAHWU

PENYUSUN:
MUHAMMAD MUJIANTO AL-BATAWIE
http://pustakalaka.wordpress.com

UnTuK
YaNG MaSiH
BiNGuNG
2






Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu anhu berkata:


PELAJARILAH BAHASA ARAB,
karena BAHASA ARAB adalah bagian dari AGAMA KALIAN !
[Dikutip dari KITAB AT-TALIQOT AL-JALIYYAH, hal. 34]

3

9 LANGKAH SAKTI
MEMAHAMI ILMU NAHWU

Ada yang berkata bahwa ilmu Nahwu itu susah. Bahkan ada
yang bilang ke saya bahwa di daerahnya ada yang gila gara-gara
belajar ilmu Nahwu (Saya nggak tau, bener apa nggak nih cerita. Apa
cuma katanya....katanya doang....).

Namun, ada juga yang kebalikannya. Seorang kawan ada yang
mengatakan bahwa ilmu Nahwu itu sangatlah mudah. Dia berkata,
Nahwu mah gitu-gitu ajah......

Lalu, siapa yang benar nih?

Menurut saya sih keduanya benar. Nahwu itu akan terasa sulit
dipelajari jika kita tidak tahu bagaimana cara mempelajarinya. Dan
Nahwu itu akan terasa sangat mudah dipelajari jika kita tahu
bagaimana cara mempelajarinya.

Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi
dengan kawan-kawan tentang LANGKAH-LANGKAH SAKTI
dalam memperlajari ilmu Nahwu. Saya katakan SAKTI karena saya
sendiri sudah merasakan keampuhannya. Alhamdulillah sekarang saya
jadi faham arah pembelajaran ilmu Nahwu. Dan memang benar kata
teman saya itu. Nahwu itu ya gitu-gitu ajah!

Berikut ini 9 LANGKAH yang bisa kita coba untuk memahami
ilmu Nahwu. Semoga bermanfaat.



Bogor, Kamis 30 Jumadal Ula 1434 H/
11 April 2013 M

Muhammad Mujianto Al-Batawie
(Penulis SERIAL KITAB FAHIMNA,
Panduan Belajar Bahasa Arab Secara Otodidak)
4

LANGKAH 1
Fahami tujuan belajar ilmu Nahwu. Diantaranya yang terpenting adalah agar kita bisa
MEMBERI HAROKAT AKHIR yang benar pada sebuah kata (Untuk harokat sebelum
akhir, pembahasannya ada dalam ilmu Shorof).
Dan untuk bisa memberi HAROKAT AKHIR yang tepat kita harus tahu
KEDUDUKAN/KEADAAN sebuah KATA saat sudah dimasukkan ke dalam sebuah
kalimat.
Intinya, dengan belajar ilmu Nahwu kita jadi tahu KEDUDUKAN/KEADAAN sebuah kata
dalam kalimat, sehingga kita bisa memberi harokat akhir katanya dengan tepat.


KESIMPULAN:
TUJUAN TERPENTING dari belajar ILMU NAHWU adalah:
1. MENGETAHUI HAROKAT AKHIR KATA yang tepat saat sudah dimasukkan ke adalam
KALIMAT.
2. MENGETAHUI KEDUDUKAN/KEADAAN sebuah KATA dalam sebuah KALIMAT.


INGAT INI BAIK-BAIK !

CATATAN:
Pembahasan tentang PENGERTIAN ILMU NAHWU & ILMU SHOROF bisa dibaca di
KITAB FAHIMNA TINGKAT PEMULA hal. 7


5

LANGKAH 2
Fahami bahwa dalam bahasa Arab, kata hanya terbagi 3: ISIM, FIIL, dan HURUF. Kenali
ke-3 MACAM KATA ini baik-baik. Kenali ciri-cirinya. Pembahasannya ada di bagian paling
awal. Saat memulai belajar ilmu Nahwu, kita akan diajarkan PEMBAGIAN KATA. Maka,
fahami baik-baik!

KATA
HURUF FIIL ISIM


CATATAN:
UNTUK mengetahui PENGERTIAN ISIM, FIIL, & HURUF serta cara membedakannya,
bisa dibaca di:
1. KITAB FAHIMNA TINGKAT PEMULA hal. 22
2. KITAB FAHIMNA NAHWU TINGKAT DASAR hal. 7 & 18
3. KITAB FAHIMNA NAHWU TINGKAT LANJUTAN hal. 9

6

LANGKAH 3
Fahami bahwa:
1. HURUF semuanya MABNI (Harokat & bentuknya tetap dimanapun posisinya dalam
kalimat). Maka, hafalkan baik-baik semua bentuk huruf beserta harokatnya. Dalam
bahasa Arab, huruf jumlahnya tidak sampai 80 buah. Hafalkanlah secara bertahap.

2. ISIM ada yang MABNI & ada yang MUROB (Lawan dari MABNI). Untuk isim
yang MABNI, hafalkan bentuk dan harokatnya. Karena tidak akan berubah
dimanapun posisinya dalam kalimat. Isim yang mabni jumlahnya terbatas. Jadi tidak
terlalu sulit untuk menghafalnya. Dengan menghafal isim yang mabni, kita jadi bisa
mengenali isim yang MUROB.

3. FIIL ada yang MABNI & ada yang MUROB. Secara umum, fiil yang MABNI
adalah FIIL MADHI & FIIL AMER. Sedangkan FIIL yang MUROB adalah FIIL
MUDHORE. Masing-masing memiliki BENTUK yang mudah untuk dikenali. Jika
kita sudah menyelesaikan ILMU SHOROF TINGKAT DASAR, insya Allah kita
akan bisa membedakannya.


KESIMPULAN:
HURUF FIIL ISIM
MABNI MABNI MUROB MABNI MUROB

SETIAP KATA YANG MABNI, BENTUKNYA HARUS DIHAFAL BAIK-BAIK
KARENA TIDAK AKAN MENGALAMI PERUBAHAN.
DENGAN MENGHAFAL KATA YANG MABNI, KITA BISA MENGENALI
KATA YANG MUROB.
SETIAP KATA YANG MUROB, MEMILIKI KAIDAH KHUSUS UNTUK
MENETUKAN HAROKAT AKHIR KATANYA SAAT DIMASUKKAN KE
DALAM SEBUAH KALIMAT. KAIDAH KHUSUSNYA AKAN DIBAHAS PADA
LANGKAH-LANGKAH BERIKUT.

CATATAN:
Penjelasan tentang MABNI & MUROB bisa dibaca di KITAB FAHIMNA TINGKAT
DASAR hal. 35


7

LANGKAH 4
Fahami bahwa:
ISIM MABNI yang sering digunakan ada 5 KELOMPOK:
1. DHOMIR
2. ISIM ISYARAT
3. ISIM MAUSHUL
4. ISIM ISTIFHAM
5. ISIM SYARAT
Ke-5 KELOMPOK ISIM ini mudah untuk dihafal (KARENA JUMLAHNYA
TERBATAS). Dengan menghafalnya kita jadi bisa membedakan mana ISIM MABNI dan
mana ISIM MUROB.


CATATAN:
Pembagian ISIM MABNI beserta contoh-contohnya bisa dibaca di KITAB FAHIMNA
NAHWU TINGKAT DASAR hal. 37 dan KITAB FAHIMNA NAHWU TINGKAT
LANJUTAN hal. 24 & 97

8

LANGKAH 5
Fahami bahwa:
Selain ISIM MABNI berarti ISIM MUROB. ISIM MUROB jumlahnya TIDAK
TERBATAS. Namun, kita bisa dengan mudah mengenalinya. Caranya ialah dengan
mengenali KELOMPOKNYA. Masing kelompok punya BENTUK YANG KHAS dan
MUDAH untuk dikenali.
ISIM MUROB dibagi menjadi 9 KELOMPOK:

1. MUFROD
2. MUTSANNA
3. JAMAK MUDZAKKAR SALIM
4. JAMAK MUANNATS SALIM
5. JAMAK TAKSIR
6. AL-ASMAUL KHOMSAH
7. MAQSHUR
8. MANQUSH
9. ISIM GHOIRU MUNSHORIF

Ke-9 KELOMPOK ISIM INI harokat akhirnya bisa berubah-ubah sesuai dengan
KEDUDUKANNYA dalam kalimat.


CATATAN:
Pembagian ISIM MUROB beserta contoh-contohnya bisa dibaca di KITAB FAHIMNA
NAHWU TINGKAT DASAR hal. 80 dan KITAB FAHIMNA NAHWU TINGKAT
LANJUTAN hal. 26


9

LANGKAH 6
Fahami bahwa:
Perubahan HAROKAT AKHIR dari ISIM MUROB dibagi menjadi 3 KELOMPOK
yang dikenal dengan istilah:

1. MARFU (Cirinya berharokat akhir DHOMMAH)
2. MANSHUB (Cirinya berharokat akhir FATHAH)
3. MAJRUR (Cirinya berharokat akhir KASROH)

Kemudian, fahami bahwa:
1. Sebuah ISIM bisa dikelompokkan ke dalam ISIM yang MARFU jika dalam sebuah
kalimat BERKEDUDUKAN sebagai salah satu dari 7 KEDUDUKAN, diantaranya
berkedudukan sebagai FAIL (SUBJEK/PELAKU)
2. Sebuah ISIM bisa dikelompokkan ke dalam ISIM yang MANSHUB jika dalam
sebuah kalimat BERKEDUDUKAN sebagai salah satu dari 12 KEDUDUKAN,
diantaranya berkedudukan sebagai MAFUL BIH (OBJEK).
3. Sebuah ISIM bisa dikelompokkan ke dalam ISIM yang MAJRUR jika dalam sebuah
kalimat BERKEDUDUKAN sebagai salah satu dari 3 KEDUDUKAN, diantaranya
berkedudukan sebagai MASBUQ BI HARFIL JAR (DIAWALI OLEH HURUF JAR
[HURUF yang menyebabkan KATA setelahnya menjadi berharokat KASROH.
Contohnya HURUF:

(Dari),

(Ke),

(Di dalam),

(Dengan),


(Di atas), dll.

Contoh dalam kalimat:
Muhammad membaca Al-Quran di dalam
masjid


Hasan meletakkan buku di atas meja


Zaid mengambil pisau dari dapur





CATATAN:
KE-7 KEDUDUKAN ISIM YANG MARFU, KE-12 KEDUDUKAN ISIM YANG
MANSHUB, & KE-3 KEDUDUKAN ISIM YANG MAJRUR insya Allah bisa
dipelajari dengan mudah. Kuncinya: KESUNGGUHAN & KESABARAN dalam
BELAJAR.
Penjelasan rinci tentang KEDUDUKAN-KEDUDUKAN ISIM bisa dibaca di KITAB
FAHIMNA NAHWU TINGKAT LANJUTAN hal. 44




10

LANGKAH 7
Fahami bahwa:
Perubahan HAROKAT AKHIR dari FIIL MUROB (FIIL MUDHORE) dibagi menjadi
3 KELOMPOK yang dikenal dengan istilah:

1. MARFU (Cirinya berharokat akhir DHOMMAH)
2. MANSHUB (Cirinya berharokat akhir FATHAH)
3. MAJZUM (Cirinya berharokat akhir SUKUN)

Kemudian, fahami bahwa:
1. Sebuah FIIL bisa dikelompokkan ke dalam FIIL yang MARFU jika dalam sebuah
kalimat TIDAK DIAWALI oleh HURUF NASHOB dan HURUF JAZEM.
2. Sebuah FIIL bisa dikelompokkan ke dalam FIIL yang MANSHUB jika dalam
sebuah kalimat DIAWALI oleh HURUF NASHOB (HURUF yang menyebabkan
FIIL MUDHORE menjadi berharokat FATHAH. Misalnya huruf

(Tidak
akan) dan

(Biasanya tidak diterjemahkan)).


3. Sebuah FIIL bisa dikelompokkan ke dalam FIIL yang MAJZUM jika dalam sebuah
kalimat DIAWALI oleh HURUF JAZEM (HURUF yang menyebabkan FIIL
MUDHORE menjadi berharokat SUKUN. Misalnya huruf

(Tidak/Belum) dan
(Jangan!)).

Contoh dalam kalimat:
Ali pergi


Ali tidak akan pergi


Ali belum pergi






KE-7 LANGKAH INI insya Allah sudah cukup
untuk mengantarkan kita pada PEMAHAMAN
DASAR ILMU NAHWU. Jika kita bisa
memahaminya dengan baik, kita jadi tahu arah
dari pembelajaran ilmu Nahwu.

11

KESIMPULAN


Jadi KESIMPULANYA adalah:
1. SETIAP KATA (ISIM/FIIL/HURUF) yang MABNI harus DIHAFAL baik-baik
bentuknya karena tidak akan mengalami perubahan saat dimasukkan ke dalam sebuah
kalimat.
2. ISIM yang MUROB bisa kita tentukan HAROKAT AKHIR katanya dengan terlebih
dahulu menentukan KEDUDUKANNYA dalam KALIMAT, apakah sebagai FAIL
(SUBJEK), MAFUL BIH (OBJEK), MASBUQ BI HARFIL JAR (DIAWALI OLEH
HURUF JAR), DLL. (Ada sekitar 22 KEDUDUKAN).
3. FIIL yang MUROB bisa kita tentukan HAROKAT AKHIR katanya dengan terlebih
dahulu menentukan KEADAANNYA dalam KALIMAT, apakah DIDAHULUI oleh
HURUF NASHOB, HURUF JAZEM, atau TIDAK DIDAHULUI oleh HURUF
NASHOB dan HURUF JAZEM.

Demikian saja. Mudah sekali, bukan ?!

Berdasarkan penjelasan di atas, maka TUGAS KITA YANG TERPENTING adalah:

1. MENGENALI KEDUDUKAN ISIM dalam sebuah kalimat (Ada sekitar 22
KEDUDUKAN).
2. MENGENALI HURUF-HURUF NASHOB & HURUF-HURUF JAZEM.

Dengan begitu, kita jadi bisa menentukan HAROKAT AKHIR sebuah KATA YANG
MUROB (ISIM/FIIL) dalam sebuah KALIMAT.


Jika ke-7 LANGKAH DI ATAS sudah bisa kita kuasai dengan baik, kita bisa lanjutkan ke
LANGKAH PEMANTAPAN.


12

LANGKAH PEMANTAPAN
LANGKAH 8
Fahami bahwa:
ISIM MUROB, saat dimasukkan ke dalam sebuah kalimat, ada yang berubah HAROKAT
AKHIR KATANYA (Sebagaimana contoh-contoh yang telah berlalu).
Diantara ISIM MUROB yang bisa BERUBAH HAROKAT akhir katanya adalah ISIM
MUFROD & JAMAK TAKSIR.
Namun, ada juga ISIM MUROB yang bisa berubah BENTUK AKHIR KATANYA saat
sudah dimasukkan ke dalam sebuah kalimat. Diantaranya yang paling sering digunakan
adalah JAMAK MUDZAKKAR SALIM.

Contoh dalam kalimat:
ISIM YANG BERUBAH HAROKAT AKHIRNYA


Muhammad menolong Zaid


Zaid menolong Muhammad



ISIM YANG BERUBAH BENTUK AKHIR KATANYA


Orang-orang Mukmin menolong orang-orang Muslim


Orang-orang Muslim menolong orang-orang Mukmin

PERHATIKAN PERUBAHAN BENTUKNYA !

13

LANGKAH 9
Fahami bahwa:
FIIL MUROB (FIIL MUDHORE), saat dimasukkan ke dalam sebuah kalimat, ada yang
berubah HAROKAT AKHIR KATANYA (Sebagaimana contoh-contoh yang telah berlalu).
Diantara FIIL MUROB yang bisa BERUBAH HAROKAT akhir katanya adalah FIIL
MUDHORE yang PELAKUNYA DIA, seperti

(Dia pergi),

(Dia
kembali), dll.
Namun, ada juga FIIL MUROB yang bisa berubah BENTUK AKHIR KATANYA saat
sudah dimasukkan ke dalam sebuah kalimat. Diantaranya adalah yang FIIL MUDHORE
yang pelakunya MEREKA, seperti

(Mereka pergi),

(Mereka
kembali), dll.

Contoh dalam kalimat:
ISIM YANG BERUBAH HAROKAT AKHIRNYA
Dia pergi


Dia tidak akan pergi


Dia belum pergi





ISIM YANG BERUBAH BENTUK AKHIR KATANYA
Mereka pergi


Mereka tidak akan pergi


Mereka belum pergi




DEMIKIANLAH KE-9 LANGKAH SAKTI dalam MEMAHAMI ILMU NAHWU
SEMOGA BERMANFAAT.

UNTUK MENDAPATKAN PENJELASAN RINCINYA,
SILAKAN PELAJARI DI 6 SERIAL KITAB FAHIMNA
(Panduan Belajar BAHASA ARAB Secara
OTODIDAK).
14

INSYA ALLAH DALAM WAKTU 6 BULAN ATAU KURANG
ANDA BISA MEMBACA KITAB-KITAB RINGKAS YANG DITULIS OLEH PARA
ULAMA
INFO LENGKAP, SILAKAN KUNJUNGI:

http://pustakalaka.wordpress.com





SILAKAN DOWNLOAD PULA MATERI
TAMBAHAN ILMU NAHWU-SHOROF

DI:

http://pustakalaka.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai