Anda di halaman 1dari 3

TULISAN KRITIS (RESUME) TINDAKAN KEPERAWATAN

PENGAMBILAN DAN INTERPRETASI AGD DI UNIT PERAWATAN


INTENSIVE RSUD WANGAYA
Tanggal : 16/6/2014
Pukul : 19.30 08.00 WITA
Resume Oleh : Ni Wayan Winda Virgantari

Pasien MS dengan Gagal Nafas, PJK, ADHF, Pneumonia, DM dengan
hari rawat ke 14 di ruang ICU RSUD WANGAYA terpasang ventilator dengan
pola PC-SIMV12 oleh tenaga kesehatan. Saat itu disetting dengan pola PC-SIMV
dengan PC=28,PS=20,PEEP=3, FiO
2
=70%, dan saat itu RR=16x/menit, Saturasi
O
2
=98% dan mencapai volume tidal 427 dan klien tampak tenang dengan pola
tersebut.
Pasien sudah terpasang ventilator selama 10 hari, dilakukan pengecekan
kembali AGD untuk mengetahui oksigenasi dalam darah. Pengambilan sample
darah arteri dilakukan pada pagi hari pukul 05.00 WITA. Pengambilan sample
darah arteri dilakukan di arteri radialis sinistra, pada tangan yang tidak terpasang
infuse. Dari hasil pengambilan sample darah arteri didapatkan hasil pH=7.50,
PCO
2
=42mmHg, PO
2
=65mmHg, BE=8, HCO
3
=32mmHg, SaO
2
=94%. Dari hasil
AGD tersebut didapatkan interpretasi Alkalosis Respiratorik. Hasil tersebut dapat
dilihat, dari nilai pH 7.50 menyatakan kondisi basa (Alkalosis), nilai pH normal
7.35-7.45. pasien mengalami gangguan respiratorik dapat dilihat dari nilai
PO
2
=65mmHg, yang jika dikaitkan nilai normal 80-100mmHg nilai PO
2
pasien
sangat rendah. Untuk indikator yang lain masih dalam batas normal.
Setelah itu tidak dilakukan perubahan settingan ventilator, karena pasien
juga memiliki riwayat pneumonia, sehingga hal itu diperkirakan sebagai penyebab
kurangnya penyerapan oksigen pasien.

Denpasar, 16 Juni 2014


(Ni Wayan Winda Virgantari)
TULISAN KRITIS (RESUME) TINDAKAN KEPERAWATAN
PENGAMBILAN DAN INTERPRETASI AGD DI UNIT PERAWATAN
INTENSIVE RSUD WANGAYA
Tanggal : 16/6/2014
Pukul : 19.30 08.00 WITA
Resume Oleh : Ni Wayan Winda Virgantari

Pasien GS dengan DC FC III-IV, CHF, Encepalopati Hepatikum dengan
hari rawat ke 9 di ruang ICU RSUD WANGAYA terpasang ventilator dengan
pola SPN-CPAP PS=20 oleh tenaga kesehatan. Saat itu disetting dengan pola
SPN-CPAP dengan PS=20 ,PEEP=3, FiO
2
=40%, dan saat itu RR=12x/menit,
Saturasi O
2
=99% dan mencapai volume tidal 702 dan klien tampak tenang dengan
pola tersebut.
Pasien sudah terpasang ventilator selama 9 hari, dilakukan pengecekan
kembali AGD untuk mengetahui oksigenasi dalam darah agar pasien bisa
dilakukan weaning. Pengambilan sample darah arteri dilakukan pada pagi hari
pukul 05.30 WITA. Pengambilan sample darah arteri dilakukan di arteri radialis
dekstra, pada tangan yang tidak terpasang infuse. Dari hasil pengambilan sample
darah arteri didapatkan hasil pH=7.44, PCO
2
=29mmHg, PO
2
=116mmHg, BE=-3,
HCO
3
=19mmHg, SaO
2
=99%. Dari hasil AGD tersebut didapatkan interpretasi
Alkalosis Respiratorik terkompensasi penuh. Hasil tersebut dapat dilihat, dari nilai
PCO
2
dibawah nilai normal (35-45mmHg) dan nilai pH yang cenderung mengarah
ke kondisi basa (Alkalosis). pasien mengalami gangguan respiratorik dapat dilihat
dari nilai PO
2
=116mmHg, yang jika dikaitkan nilai normal 80-100mmHg nilai
PO
2
pasien meningkat. Untuk kompensasi penuh dapat dilihat dari nilai pH 7.44
yang ,asih daam batas normal.
Setelah itu tidak dilakukan perubahan settingan ventilator, pasien hanya
diobservasi selama 5 jam kedepan, agar bisa dilakukan weaning.
Denpasar, 16 Juni 2014


(Ni Wayan Winda Virgantari)

TULISAN KRITIS (RESUME) TINDAKAN KEPERAWATAN
PENGAMBILAN DAN INTERPRETASI AGD DI UNIT PERAWATAN
INTENSIVE RSUD WANGAYA
Tanggal : 16/7/2014
Pukul : 07.30 13.30 WITA
Resume Oleh : Ni Wayan Winda Virgantari

Pasien MS dengan Post. OP prostatectomy ec BPH dengan hari rawat ke 3
di ruang ICU RSUD WANGAYA tidak terpasang ventilator. Pasien terpasang
sungkung masker rebreathing dengan O
2
8lt/mnt dengan saturasi 95%. Saat itu
pasien mengalami penurunan kesadaran apatis, dengan GCS 11. Pasien dilakukan
pengambilan sample darah arteri di arteri brachialis dekstra, karena pulse tidak
kuat pada arteri radialis.
Dari hasil pengambilan sample darah arteri didapatkan hasil pH=7.44,
PCO
2
=31mmHg, PO
2
=85mmHg, BE=-2, HCO
3
=21mmHg, SaO
2
=97%. Dari hasil
AGD tersebut didapatkan interpretasi pasien tidak mengalami gangguan
oksigenasi di dalam darah. Hasil AGD pasien didapatkan nilai normal. Setelah itu
hanya dilakukan observasi pada pasien tersebut, dan dilakukan pemeriksaan
penunjang yang lainnya seperti pengukuran gula darah.


Denpasar, 10 Juli 2014


(Ni Wayan Winda Virgantari)

Anda mungkin juga menyukai