Anda di halaman 1dari 29

AMEBIASIS

Pembimbing : dr. Aristarkus, SpA


PENDAHULUAN
Amebiasis adalah penyakit infeksi
usus besar yang disebabkan oleh
entamoeba histolitica dengan atau
tanpa gejala penyakit
Nama lain : disentri amuba, enteritis
amuba, kolitis amuba.
Yang sering terjadiinfeksi tanpa
gejala penyakitcarrier
SEJARAH
Entamoeba histolitica Losch,
Rusia (1875)
Std. kista Quincke dan Roos (1893)
Membedakan e. histolitika dan e. colli
Schoudinn (1903)
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi tertinggi terdapat di
daerah tropis , spt : asia tenggara,
afrika dan amerika latin o/k strain
virulen E.histolitica msh tinggi
Daerah dengan keadaan sanitasi
buruk, status sosioekonomi rendah
serta status gizi kurang baik
EPIDEMIOLOGI
Penularan berasal dari pengidap
kista malalui beberapa cara:
- pencemaran air minum
- penggunaan pupuk kotoran
manusia
- kontak seksual (homoseksual)
ETIOLOGI

Entamoeba histolitica
2 macam bentuk : trofozoit dan kista
Trofozoit minuta dan histolitik
Minuta lumen usus ; (-) gejala
Mikroskopik (tinja) pseudopodia
Histolitik intra dan ekstra
intestinal (+) gejala disentri ;
hematophagous trofozoit
ETIOLOGI
Bentuk kista 2 macam : muda dan
dewasa
Keluar melalui tinja
Tahan asam lambung
Dinding kista hancur dlm usus
keluar bentuk minuta masuk
dalam kolon berubah menjadi E.
histolitica
IMUNITAS
Sudah sembuh dari disentri kebal
thdp infeksi berulang
Timbulnya respon imun selular :
makrofag (diaktifkan oleh limfokin)
dan limfosit sitotoksik CD 8
Anti amuba Ig A dibuat oleh mukosa
usus kemampuan protektif
IMUNITAS
Antibodi dapat diukur dengan IDT
(Immuno-Diffusion Test )
Pada abses hati 100%
mengandung antibodi amuba
diagnosis pasti
PATOGENESIS
Kista MULUT (pembelahan)
USUS HALUS (dinding kista larut)
trofozoit kolon bakteri dan sisa
makanan
Trofozoit patogen mukosa usus
(enzim proteolitik) histolisis
PATOGENESIS
Memasuki submukosa ulkus
ulkus amuba ( lubang kecil, dasar
lebar, tepi tidak teratur agak
meninggi dan menggaung )
Kerusakan hebat ulkus tambah
banyak lendir + darah tinja
disentri
PATOGENESIS
Sering infeksi pada : sekum, kolon
asendens, rektum, sigmoid,
appendiks, dan ileum terminale.
Ulkus tambah dalam tunika
muskularis propria AMEBOMA
(masa granulasi + limfosit +
plasmosit + eosinofil + jaringan
fibrotik )
AMEBIASIS INTESTINAL
Amebiasis Kolon Akut :
Kurang dari 1 bulan
Sindrom disentri : diare + tinja blendir +
darah + tenesmus ani
Perut : mules + nyeri (daerah sekum,
kolon asendens, desendens, dan
sigmoid)
Pada tinja trofozoit +
Ringan diare 4-5 x / hari, tinja bau
busuk
Sedang + demam
Berat lemah, 40oC, BAB > 15 x /
hari, dinding usus mudah perforasi,
SIGMOIDESKOPI dilarang !!!
Amebiasis kolon kronik :
Lebih dari 1 bulan
Gejala tidak jelas
Diare diselingi dengan obstipasi
Kadang disertai neurosis
Pada tinja : trofozoit + (pemeriksaan
beberapa kali)
AMEBIASIS EKSTRA INTESTINAL
Amebiasis kolon tidak diobati
menjalar keluar usus :
Perkontinuitatum
Hematogen : dasar ulkus vena
mesenterika vena porta hati
dapat juga ke paru atau otak
AMEBIASIS HATI
Terjadi karena penjalaran hematogen
amuba bentuk trofozoit ( kolon
hati) mikroabses nyeri perut
kanan atas, demam, hepatomegali,
nyeri ketok, lekositosis.
Mikroabses menyatu ABSES HATI
>> lobus kanan hepar
Gejala Abses Hati
Nyeri terus menerus pada perut
kanan atas
Bertambah nyeri kalau bergerak
Nyeri tekan pada IC VIII dan IX
(patognomonik)
Hati membesar, NT +, batas paru hati
meningkat IC. III atau IV
Peranjakan menghilang
Lekositosis
Faal hati : pada umumnya normal
Ro paru : diafragma kanan letak
tinggi
USG rongga HIPOEKHOIK
berdinding tebal
TERAPI ABSES HATI
Amebiasis hati tanpa komplikasi
diterapi hanya dengan anti amuba.
Pengobatan yang dianjurkan :
- Metronidazolememberantas trofozoit
intestinal/ekstra atau kista
- Dehydroemetin (DHE)derv. Emetin,
kurang toksik, pengaruh buruk terhadap
otot jantung
- Chloroquinsangat efektif untuk
amebiasis,tp efeknya kurang bila
dibanding emetin
TERAPI ABSES HATI
Aspirasi dengan panduan USG
Cairan abses warna coklat, berbau
seperti hati, terdiri atas jaringan sel
hati yang rusak bercampur darah.
Trofozoit (-) , karena hanya terdapat
pada dinding abses
Antibodi amuba (+) IDT
PENJALARAN PERKONTINUITATUM
Abses hati pecah peritonitis
rongga pleura pleuritis ,
pneumonia, abses paru dengan
dahak berwarna coklat
Bila pecah amebiasis kulit dinding
perut
Amebiasis rektum perineum ,
perianal, vagina
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tinja mencari trofozoit berulang
minimal 3 x / minggu
PEMERIKSAAN SEROLOGI
Menegakkan abses hati amebik
(+) bila trofozoit menembus jaringan
Kista asimtomatik (-)
PEMERIKSAAN ENDOSKOPI
Menegakkan diagnosis pada gejala
disentri dengan pemeriksaan tinja (-)
DIAGNOSIS (LANJUTAN)
PEMERIKSAAN ENDOSKOPI
Ulkus yang khas dengan tepi menonjol
yang tertutup nanah
Biopsi trofozoit (+)

TERAPI
AMEBIASIS INTESTINAL
Iodoquinol (doc) : 30-40 mg / kgBB/hari
(max. 1950 mg), oral, dibagi 3 dosis,
lama pemberian 20 hari
Diloxanide furoate (furamide) : 20
mg/kgBB/hari (max 1500 mg/hari) , oral,
dalam 3 dosis
Paromomycin : 25-35 mg/kgBB/hari,
oral, 3 dosis, 7 hari
AMEBIASIS KOLON AKUT
Metronidazole (doc) : 35-50
mg/kgBB/hari, oral, 3 dosis , 10 hari
(max 2250 mg/hari ) kombinasi dengan
Iodoquinol

PROGNOSIS
Tergantung komplikasi yang terjadi
Perbaikan dapat terjadicepat
kurang dari 1 mgg
Kematian kira-kira 5% pd penderita
amebiasis ekstra intestinal
PENCEGAHAN
Edukasi : penularan amebiasis dan
cara menghindari infeksi
Makanan, minuman, sanitasi
lingkungan harus bersih
Air minum dimasak terlebih dahulu
Penyediaan JAMBAN !!
CUCI TANGAN SEBELUM MAKAN

Anda mungkin juga menyukai