Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit batu saluran kemih sudah dikenal sejak jaman Babilonia dan
zaman Mesir kuno. Sebagai salah satu buktinya adalah diketemukan batu pada
kandung kemih seorang mumi. Penyakit ini dapat menyerang penduduk di
seluruh dunia dan tidak terkecuali penduduk di Indonesia. Angka kejadian
penyakit ini tidak sama di berbagai belahan bumi. Di negara-negara
berkembang banyak dijumpai pasien batu buli-buli sedangkan di negara maju
lebih banyak dijumpai penyakit batu saluran kemih bagian atas. !al ini karena
adanya pengaruh status gizi dan akti"itas pasien sehari-hari. Di Amerika Serikat
#-$%& penduduknya menderita penyakit ini sedangkan di seluruh dunia rata-
rata terdapat $-$'& penduduk yang menderita batu saluran kemih. Penyakit ini
merupakan salah satu dari tiga penyakit terbanyak di bidang urologi disamping
in(eksi saluran kemih dan pembesaran prostat benigna
$
.
Di Indonesia penyakit batu saluran kemih masih menempati porsi
terbesar dari jumlah pasien di klinik urologi. Insidensi dan pre"alensi yang pasti
dari penyakit ini di Indonesia belum dapat ditetapkan secara pasti. Dari data
dalam negeri yang pernah dipublikasi didapatkan peningkatan jumlah penderita
batu ginjal yang mendapat tindakan di )S*P+-,ipto Mangunkusumo dari
tahun ke tahun mulai $-' pasien pada tahun $../ menjadi -0/ pasien pada
tahun '%%' peningkatan ini sebagian besar disebabkan mulai tersedianya alat
pemecah batu ginjal non-in"asi( 1S23 4Extracorporeal shock wave lithotripsy5
yang secara total mencakup -6& dari seluruh tindakan 41S23 P,+3 dan
operasi terbuka5.
$
7ekambuhan pembentukan batu merupakan masalah yang sering
muncul pada semua jenis batu dan oleh karena itu menjadi bagian penting
pera8atan medis pada pasien dengan batu saluran kemih. Dengan
$
perkembangan teknologi kedokteran terdapat banyak pilihan tindakan yang
tersedia untuk pasien namun pilihan ini dapat juga terbatas karena adanya
"ariabilitas dalam ketersediaan sarana di masing-masing rumah sakit maupun
daerah.
/
9erbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan
gangguan aliran urine gangguan metabolik in(eksi saluran kemih dehidrasi
dan keadaan keadaan lain yang masih belum terungkap 4idiopatik5. Secara
epidemiologis terdapat beberapa (aktor yang mempermudah terjadinya batu
saluran kemih pada seseorang. :aktor-(aktor itu adalah (aktor intrinsik yaitu
keadaan yang berasal dari tubuh seseorang dan (aktor ekstrinsik yaitu pengaruh
yang berasal dari lingkungan di sekitarnya.
/
Berdasarkan letaknya batu saluran kemih terdiri dari batu ginjal batu
ureter batu buli-buli dan batu uretra. Batu saluran kemih pada umumnya
mengandung unsur; kalsium oksalat atau kalsium (os(at asam urat magnesium-
amonium-(os(at 4MAP5 <anthyn dan sistin silikat dan senya8a lainnya.
Semua tipe batu saluran kemih memiliki potensi untuk membentuk batu
staghorn namun pada /#& kasus komposisinya terdiri dari matriks stru"it-
karbonat-apatit atau disebut juga batu stru"it atau batu triple phosphate batu
(os(at batu in(eksi atau batu urease.
$
B. Tujuan dan Manfaat Penulisan
9ujuan penulisan re(erat ini adalah untuk menguraikan hal-hal yang
berkenaan dengan batu saluran kemih serta penanggulangan dan
pencegahannya. Pembaca diharapkan dapat memahami dan mengetahui
penatalaksanaan batu saluran kemih serta penanggulangan dan pencegahannya
sehingga diharapkan dapat melakukan usaha-usaha promosi pre"enti( kurati(
maupun rehabilitati( terutama di bidang bedah.
'
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Batu ginjal adalah massa keras seperti batu yang berada di ginjal dan
salurannya dan dapat menyebabkan nyeri perdarahan penyumbatan aliran
kemih atau in(eksi.
Sumber ; 4+ugroho Ditto. '%%.. Batu ginjal. A"ailable at;
http;=="iryacar"alho.com=inde<.php>
"ie8?article@catid?$6;penyakit@id?'0/;batu-ginjal@(ormat?pd(5
B. Sinni!
+ephrolithiasis kidney stones renal stones urinary stones
urolithiasis ureterolithiasis kidney calculi renal calculi ureteral calculi
urinary calculi acute nephrolithiasis urinary tract stone disease
4+ugroho Ditto. '%%.. Batu ginjal. A"ailable at;
http;=="iryacar"alho.com=inde<.php>
"ie8?article@catid?$6;penyakit@id?'0/;batu-ginjal@(ormat?pd(5
A
". Etilgi
9erbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan
gangguan aliran urin gangguan metabolik in(eksi saluran kemih dehidrasi dan
keadaan-keadaan lain yang masih belum terungkap 4idiopatik5. Secara
epidemiologis terdapat beberapa (aktor yang mempermudah terjadinya batu
saluran kemih pada seseorang. :aktor-(aktor itu adalah (aktor intrinsik yaitu
keadaan yang berasal dari tubuh seseorang dan (aktor ekstrinsik yaitu pengaruh
yang berasal dari lingkungan sekitarnya.
:aktor intrinsik itu antara lain adalah ;
$. !erediter 4keturunan5
Penyakit ini diduga diturunkan dari orang tuanya.
'. *mur
Penyakit ini paling sering didapatkan pada usia A%-#% tahun.
A. Benis kelamin
Bumlah pasien laki-laki tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan pasien
perempuan.
Beberapa (aktor ekstrinsik diantaranya adalah;
$. Ceogra(i
Pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian batu saluran kemih
yang lebih tinggi daripada daerah lain sehingga dikenal sebagi daerah
stone belt 4sabuk batu5 sedangkan daerah Bantu di A(rika Selatan hampir
tidak dijumpai penyakit batu sauran kemih.
'. Iklim dan temperatur
A. Asupan air
7urangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium pada air yang
dikonsumsi dapat meningkatkan insiden batu saluran kemih.
0. Diet
Diet tinggi purin oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya penyakit
batu saluran kemih.
0
#. Pekerjaan
Penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk
atau kurang akti"itas atau sedentary life.
4Purnomo Basuki '%%/. Dasar-dasar Urologi. edisi kedua. Sagung seto;
Bakarta5
D. E#ide!ilgi
Penelitian epidemiologik memberikan kesan seakan-akan penyakit
batu mempunyai hubungan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat dan
berubah sesuai dengan perkembangan kehidupan suatu bangsa. Berdasarkan
pembandingan data penyakit batu saluran kemih di berbagai negara dapat
disimpulkan bah8a di negara yang mulai berkembang terdapat banyak batu
saluran kemih bagian ba8ah terutama terdapat di kalangan anak.
Di negara yang sedang berkembang insidensi batu saluran kemih
relati( rendah baik dari batu saluran kemih bagian ba8ah maupun batu saluran
kemih bagian atas. Di negara yang telah berkembang terdapat banyak batu
saluran kemih bagian atas terutama di kalangan orang de8asa. Pada suku
bangsa tertentu penyakit batu saluran kemih sangat jarang misalnya suku
bangsa Bantu di A(rika Selatan.
Satu dari '% orang menderita batu ginjal. Pria;8anita ? A;$. Puncak
kejadian di usia A%-6% tahun atau '%-0. tahun. Pre"alensi di *SA sekitar $'&
untuk pria dan /& untuk 8anita. Batu stru"ite lebih sering ditemukan pada
8anita daripada pria. 4+ugroho Ditto. '%%.. Batu ginjal. A"ailable at;
http;=="iryacar"alho.com=inde<.php>
"ie8?article@catid?$6;penyakit@id?'0/;batu-ginjal@(ormat?pd(5
#
INSIDENSI U$%LITHIASIS
PEMBENTUK BATU India USA Ja#an UK
"al&iu! %'alate Murni ().* ++ *,.- +..-
"al&iu! %'alate /er&a!#ur -.. +- 01.( 21.2
P3s#3ate
Magnesiu! A!!niu! 2., *0 *,.- *0.-
P3s#3ate 4Stru5ite 6
Asa! Urat *.2 (.1 -.- (.1
"7stine 1.- +.1 *.1 2.(
E. Patgenesis
Secara teoritis batu dapat terbentuk di seluruh saluran kemih terutama
pada tempat-tempat yang sering mengalami hambatan aliran urine 4stasis urine5
yaitu pada sistem kalises ginjal atau buli-buli. Adanya kelainan ba8aan pada
pel"ikalises 4stenosis uretero-pel"is5 di"ertikel obstruksi in(ra"esika kronis
seperti pada hyperplasia prostat benigna stiktura dan buli-buli neurogenik
merupakan keadaan-keadaan yang memudahkan terjadinya pembentukan batu.
/
Batu terdiri atas kristal-kristal yang tersusun oleh bahan-bahan organik
maupun anorganik yang terlarut dalam urine. 7ristal-kristal tersebut tetap
berada dalam keadaan metastable 4tetap terlarut5 dalam urine jika tidak ada
keadaan-keadaan tertentu yang menyebabkan terjadinya presipitasi kristal.
7ristal-kristal yang saling mengadakan presipitasi membentuk inti batu
4nukleasi5 yang kemudian akan mengadakan agregasi dan menarik bahan-bahan
lain sehingga menjadi kristal yang lebih besar.
/
Meskipun ukurannya cukup besar agregat kristal masih rapuh dan
belum cukup mampu membuntu saluran kemih. *ntuk itu agregat kristal
menempel pada epitel saluran kemih 4membentuk retensi kristal5 dan dari sini
bahan-bahan lain diendapkan pada agregat itu sehingga membentuk batu yang
6
cukup besar untuk menyumbat saluran kemih. 7ondisi metastabel dipengaruhi
oleh suhu p! larutan adanya koloid di dalam urine laju aliran urine di dalam
saluran kemih atau adanya korpus alienum di dalam saluran kemih yang
bertindak sebagai inti batu.
/
Sumber ; http;==888.emedicine.com=med=topic$#...htm=ne(rolitiasis
3ebih dari -%& batu saluran kemih terdiri atas batu kalsium baik yang
berikatan dengan oksalat maupun dengan (os(at membentuk batu kalsium
oksalat dan kalsium (os(at sedangkan sisanya berasal dari batu asam urat batu
magnesium ammonium (os(at 4batu in(eksi5 batu <anthyn batu sistein dan batu
jenis lainnya.
Sumber ; http;==888.emedicine.com=med=topic$#...htm=ne(rolitiasis
Batu stru5it
/
Batu stru"it disebut juga batu in(eksi karena terbentuknya batu ini
disebabkan oleh adanya in(eksi saluran kemih. Batu dapat tumbuh menjadi
lebih besar membentuk batu staghorn dan mengisi seluruh pel"is dan kaliks
ginjal. 7uman penyebab in(eksi ini adalah golongan kuman pemecah urea atau
urea splitter yang dapat menghasilkan enzim urease dan merubah urine menjadi
bersuasana basa melalui hidrolisis urea menjadi amoniak seperti pada reaksi;
,D4+!'5'E!'D'+!AE,D'.
$
Sekitar /#& kasus batu staghorn didapatkan komposisi batunya
adalah matriks stru"it-karbonat-apatit atau disebut juga batu stru"it atau batu
triple phosphate batu (os(at batu in(eksi atau batu urease 8alaupun dapat pula
terbentuk dari campuran antara kalsium oksalat dan kalsium (os(at.
$
Sumber ; http;==888.emedicine.com=med=topic$#...htm=ne(rolitiasis
Suasana basa ini yang memudahkan garam-garam magnesium
ammonium (os(at dan karbonat membentuk batu magnesium amoniun (os(at
4MAP5 atau 4Mg +!0PD0.!'D5 dan karbonat apatit 4,a$%FPD0G6,DA. 7arena
terdiri atas A kation ,a
EE
Mg
EE
dan +!0
E
5 batu jenis ini dikenal dengan nama
batu triple-phosphate. 7uman-kuman yang termasuk pemecah urea diantaranya
adalah Proteus spp, Klebsiella, erratia, Enterobacter, Pseudo!onas dan
tafilokokus. Meskipun E.coli banyak menyebabkan in(eksi saluran kemih
namun kuman ini bukan termasuk bakteri pemecah urea.
$
-
Batu Kalsiu!
Batu jenis ini paling banyak dijumpai yaitu kurang lebih /%--%& dari
seluruh batu saluran kemih. 7andungan batu jenis ini terdiri atas kalium oksalat
kalium (os(at atau campuran dari kedua unsur tersebut
:actor terjadinya batu kalsium adalah;
$. hiperkalsiuri yaitu kadar kalsium di dalam urin lebih
besar dari '#%-A%% mg='0 jam. Menurut Pak 4$./65 terdapat tiga macam
penyebab terjadinya hiperkalsiuri antara lain;
a. hiperkalsiuri absorti( yang terjadi karena adanya peningkatan absorbsi
kalsium melalui usus.
b. hiperkalsiuri renal terjadi karena adanya gangguan kemampuan
reabsorbsi kalsium melalui tubulus ginjal.
c. hiperkalsiuri resorbti( terjadi karena adanya peningkatan resorpsi
kalsium tulang yang banyak terjadi pada hiperparatiroidisme primer
atau tumor paratiroid.
'. !iperoksaluri
A. hiperurikosuri
0. hipositraturia
#. hipomagnesiuria
Batu asa! urat
Batu jenis lain
8. Manifestasi Klinis
Batu pada kaliks ginjal memberikan rada nyeri ringan sampai berat
karena distensi dari kapsul ginjal. Begitu juga baru pada pel"is renalis dapat
bermani(estasi tanpa gejala sampai dengan gejala berat. *mumnya gejala batu
saluran kemih merupakan akibat obstruksi aliran kemih dan in(eksi. 7eluhan
yang disampaikan oleh pasien tergantung pada posisi atau letak batu besar batu
dan penyulit yang telah terjadi.
0
.
7eluhan yang paling dirasakan oleh pasien adalah nyeri pada
pinggang. +yeri ini mungkin bisa merupakan nyeri kolik ataupun bukan kolik.
+yeri kolik terjadi karena akti"itas peristaltik otot polos sistem kalises ataupun
ureter meningkat dalam usaha untuk mengeluarkan batu dari saluran kemih.
Peningkatan peristaltik itu menyebabkan tekanan intraluminalnya meningkat
sehingga terjadi peregangan dari terminal sara( yang memberikan sensasi nyeri.
+yeri ini disebabkan oleh karena adanya batu yang menyumbat
saluran kemih biasanya pada pertemuan pel"is ren dengan ureter 4ureteropel"ic
junction5 dan ureter. +yeri bersi(at tajam dan episodik di daerah pinggang
4(lank5 yang sering menjalar ke perut atau lipat paha bahkan pada batu ureter
distal sering ke kemaluan. Mual dan muntah sering menyertai keadaan ini.
0
+yeri non kolik terjadi akibat peregangan kapsul ginjal karena terjadi
hidrone(rosis atau in(eksi pada ginjal. Pada pemeriksaan (isik mungkin
didapatkan nyeri ketok pada daerah kosto-"ertebra teraba ginjal pada sisi sakit
akibat hidrone(rosis terlihat tanda-tanda gagal ginjal retensi urine dan jika
disertai in(eksi didapatkan demam-menggigil.
0
9. Diagnsis
Selain pemeriksaan melalui anamnesis dan jasmani untuk menegakkan
diagnosis penyakit batu perlu ditunjang dengan pemeriksaan radiologik
laboratorium dan penunjang lain untuk menentukan kemungkinan adanya
obstruksi saluran kemih in(eksi dan gangguan (aal ginjal. Secara radiologik
batu dapat radioopak atau radiolusen. Si(at radioopak ini berbeda untuk
berbagai jenis batu sehingga dari si(at ini dapat diduga jenis batu yang
dihadapi.
#
Batu kalsium akan memberikan bayangan opak batu magnesium
amonium (os(at akan memberikan bayangan semiopak sedangkan batu asam
urat murni akan memberikan bayangan radiolusen. Batu staghorn dapat
diidenti(ikasi dengan (oto polos abdomen karena komposisinya yang berupa
$%
magnesium ammonium sul(at atau campuran antara kalsium oksalat dan
kalsium (os(at sehingga akan nampak bayangan radioopak.
#
Pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk mencari kelainan kemih
yang dapat menunjang adanya batu di saluran kemih menentukan (ungsi ginjal
dan menentukan sebab terjadinya batu.
Pemeriksaan renogram berguna untuk menentukan (aal kedua ginjal
secara terpisah pada batu ginjal bilateral atau bila kedua ureter tersumbat total.
,ara ini dipakai untuk memastikan ginjal yang masih mempunyai sisa (aal yang
cukup sebagai dasar untuk melakukan tindak bedah pada ginjal yang sakit.
Pemeriksaan ultrasonogra(i dapat untuk melihat semua jenis batu menentukan
ruang dan lumen saluran kemih serta dapat digunakan untuk menentukan posisi
batu selama tindakan pembedahan untuk mencegah tertingggalnya batu.
6
H. Diagnsis Banding
7olik ginjal dan ureter dapat disertai dengan akibat yang lebih lanjut
misalnya distensi usus dan pione(rosis dengan demam. Dleh karena itu jika
dicurigai terjadi kolik ureter maupun ginjal khususnya yang kanan perlu
dipertimbangkan kemungkinan kolik saluran cerna kandung empedu atau
apendisitis akut. Selain itu pada perempuan perlu juga dipertimbangkan
adneksitis.
6
Bila terjadi hematuria perlu dipertimbangkan kemungkinan keganasan
apalagi bila hematuria terjadi tanpa nyeri. Selain itu perlu juga diingat bah8a
batu saluran kemih yang bertahun-tahun dapat menyebabkan terjadinya tumor
yang umumnya karsinoma epidermoid akibat rangsangan dan in(lamasi. Pada
batu ginjal dengan hidrone(rosis perlu dipertimbangkan kemungkinan tumor
ginjal mulai dari jenis ginjal polikistik hingga tumor Cra8itz.
6
I. Pe!eriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk penegakkan
diagnosis dan rencana terapi antara lain;
$$
$.
:oto Polos Abdomen
Pembuatan (oto polos abdomen bertujuan untuk melihat kemungkinan
adanya batu radio opak di saluran kemih. Batu-batu jenis kalsium oksalat
dan kalsium (os(at bersi(at radio opak dan paling sering dijumpai diantara
batu lain sedangkan batu asam urat bersi(at non opak 4radio lusen5.
*rutan radioopasitas beberapa batu saluran kemih seperti pada tabel $.
Jenis Batu $adi#asitas
7alsium Dpak
MAP Semiopak
*rat=Sistin +on opak
9abel $. *rutan )adioopasitas Beberapa Benis Batu Saluran 7emih
A
'.
Pielogra(i Intra Hena 4PIH5
Pemeriksaan ini bertujuan menilai keadaan anatomi dan (ungsi ginjal.
Selain itu PIH dapat mendeteksi adanya batu semi-opak ataupun batu non
opak yang tidak dapat terlihat oleh (oto polos abdomen. Bika PIH belum
dapat menjelaskan keadaan sistem saluran kemih akibat adanya penurunan
(ungsi ginjal sebagai penggantinya adalah pemeriksaan pielogra(i
retrograd.
A.
*ltrasonogra(i
*SC dikerjakan bila pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan PIH
yaitu pada keadaan-keadaan; alergi terhadap bahan kontras (aal ginjal
yang menurun dan pada 8anita yang sedang hamil. Pemeriksaan *SC
dapat menilai adanya batu di ginjal atau di buli-buli 4yang ditunjukkan
sebagai echoic shado85 hidrone(rosis pione(rosis atau pengkerutan
ginjal.
0.
Pemeriksaan Mikroskopik *rin untuk mencari hematuria dan 7ristal.
#.
)enogram dapat diindikasikan pada batu staghorn untuk menilai (ungsi
ginjal.
6.
Analisis batu untuk mengetahui asal terbentuknya.
/.
7ultur urin untuk mecari adanya in(eksi sekunder.
$'
-.
DP3 ureum kreatinin elektrolit kalsium (os(at urat protein (os(atase
alkali serum.
A
J. Penatalaksanaan
Batu yang sudah menimbulkan masalah pada saluran kemih
secepatnya harus dikeluarkan agar tidak menimbulkan penyulit yang lebih
berat. Indikasi untuk melakukan tindakan atau terapi pada batu saluran kemih
adalah jika batu telah menimbulkan obstruksi in(eksi atau harus diambil
karena suatu indikasi sosial. Dbstruksi karena batu saluran kemih yang telah
menimbulkan hidroureter atau hidrone(rosis dan batu yang sudah menimbulkan
in(eksi saluran kemih harus segera dikeluarkan.
-
7adang kala batu saluran kemih tidak menimbulkan penyulit seperti
diatas namun diderita oleh seorang yang karena pekerjaannya 4misalkan batu
yang diderita oleh seorang pilot pesa8at terbang5 memiliki resiko tinggi dapat
menimbulkan sumbatan saluran kemih pada saat yang bersangkutan sedang
menjalankan pro(esinya dalam hal ini batu harus dikeluarkan dari saluran
kemih. Pilihan terapi antara lain ;
$. 9erapi 7onser"ati(
Sebagian besar batu ureter mempunyai diameter I# mm. Seperti
disebutkan sebelumnya batu ureter I# mm bisa keluar spontan. 9erapi
bertujuan untuk mengurangi nyeri memperlancar aliran urin dengan
pemberian diuretikum berupa ;
b. Minum sehingga diuresis ' liter= hari
c. J - blocker
d. +SAID
Batas lama terapi konser"ati( adalah 6 minggu. Di samping ukuran batu
syarat lain untuk obser"asi adalah berat ringannya keluhan pasien ada
tidaknya in(eksi dan obstruksi. Adanya kolik berulang atau IS7
menyebabkan obser"asi bukan merupakan pilihan. Begitu juga dengan
adanya obstruksi apalagi pada pasien-pasien tertentu 4misalnya ginjal
$A
tunggal ginjal trasplan dan penurunan (ungsi ginjal 5 tidak ada toleransi
terhadap obstruksi. Pasien seperti ini harus segera dilakukan inter"ensi.
$%
$0
Sumber ;
http;==atanidayrus.8ordpress.com=about=ICedeSuryadinata=Algoritm
a Penatalaksanaan Batu Saluran 7emih
'. 1S23 4Extracorporeal hockwave "ithotripsy5
Berbagai tipe mesin 1S23 bisa didapatkan saat ini. 2alau
prinsip kerjanya semua sama terdapat perbedaan yang nyata antara mesin
generasi lama dan baru dalam terapi batu ureter. Pada generasi baru titik
(okusnya lebih sempit dan sudah dilengkapi dengan (louroskopi sehingga
memudahkan dalam pengaturan target=posisi tembak untuk batu ureter.
!al ini yang tidak terdapat pada mesin generasi lama sehingga
peman(aatannya untuk terapi batu ureter sangat terbatas. Meskipun
demikian mesin generasi baru ini juga punya kelemahan yaitu kekuatan
tembaknya tidak sekuat yang lama sehingga untuk batu yang keras perlu
beberapa kali tindakan.
.
4http;==piogama.ugm.ac.id=inde<.php='%%.=%'=gelombang-kejut-penghancur-batu-ginjal=5
Dengan 1S23 sebagian besar pasien tidak perlu dibius hanya
diberi obat penangkal nyeri. Pasien akan berbaring di suatu alat dan akan
dikenakan gelombang kejut untuk memecahkan batunya Bahkan pada
1S23 generasi terakhir pasien bisa dioperasi dari ruangan terpisah. Badi
begitu lokasi ginjal sudah ditemukan dokter hanya menekan tombol dan
1S23 di ruang operasi akan bergerak. Posisi pasien sendiri bisa telentang
atau telungkup sesuai posisi batu ginjal. Batu ginjal yang sudah pecah
$#
akan keluar bersama air seni. Biasanya pasien tidak perlu dira8at dan
dapat langsung pulang.
1S23 ditemukan di Berman dan dikembangkan di Perancis.
Pada 9ahun $./$ !aeusler dan 7ie(er memulai uji coba secara in-"itro
penghancuran batu ginjal menggunakan gelombang kejut. 9ahun $./0
secara resmi pemerintah Berman memulai proyek penelitian dan aplikasi
1S23. 7emudian pada a8al tahun $.-% pasien pertama batu ginjal
diterapi dengan 1S23 di kota Munich menggunakan mesin Dornier
3ithotripter !MI. 7emudian berbagai penelitian lanjutan dilakukan secara
intensi( dengan in-"i"o maupun in-"itro. Barulah mulai tahun $.-A
1S23 secara resmi diterapkan di )umah Sakit di Berman. Di Indonesia
sejarah 1S23 dimulai tahun $.-/ oleh Pro(.Djoko )aharjo di )umah
Sakit Pertamina Bakarta. Sekarang alat generasi terbaru Perancis ini
sudah dimiliki beberapa rumah sakit besar di Indonesia seperti )umah
Sakit Ad"ent Bandung dan )umah Sakit ,ipto Mangunkusumo.
Pembangkit 4generator5 gelombang kejut dalam 1S23 ada tiga
jenis yaitu elektrohidrolik piezoelektrik dan elektromagnetik. Masing-
masing generator mempunyai cara kerja yang berbeda tapi sama-sama
menggunakan air atau gelatin sebagai medium untuk merambatkan
gelombang kejut. Air dan gelatin mempunyai si(at akustik paling
mendekati si(at akustik tubuh sehingga tidak akan menimbulkan rasa sakit
pada saat gelombang kejut masuk tubuh.
1S23 merupakan alat pemecah batu ginjal dengan
menggunakan gelombang kejut antara $#-'' kilo8att. Meskipun hampir
semua jenis dan ukuran batu ginjal dapat dipecahkan oleh 1S23 masih
harus ditinjau e(ekti"itas dan e(isiensi dari alat ini. 1S23 hanya sesuai
untuk menghancurkan batu ginjal dengan ukuran kurang dari A cm serta
terletak di ginjal atau saluran kemih antara ginjal dan kandung kemih
4kecuali yang terhalang oleh tulang panggul5. !al laim yang perlu
diperhatikan adalah jenis batu apakah bisa dipecahkan oleh 1S23 atau
$6
tidak. Batu yang keras 4misalnya kalsium oksalat monohidrat5 sulit pecah
dan perlu beberapa kali tindakan. 1S23 tidak boleh digunakan oleh
penderita darah tinggi kencing manis gangguan pembekuan darah dan
(ungsi ginjal 8anita hamil dan anak-anak serta berat badan berlebih
4obesitas5.
Penggunaan 1S23 untuk terapi batu ureter distal pada 8anita
dan anak-anak juga harus dipertimbangkan dengan serius. Sebab ada
kemungkinan terjadi kerusakan pada o"arium. Meskipun belum ada data
yang "alid untuk 8anita di ba8ah 0% tahun sebaiknya diin(ormasikan
sejelas-jelasnya
A. 1ndourologi
9indakan 1ndourologi adalah tindakan in"asi( minimal untuk
mengeluarkan batu saluran kemih yang terdiri atas memecah batu dan
kemudian mengeluarkannya dari saluran kemih melalui alat yang
dimasukkan langsung ke dalam saluran kemih. Alat itu dimasukkan
melalui uretra atau melalui insisi kecil pada kulit 4perkutan5. Proses
pemecahan batu dapat dilakukan secara mekanik dengan memakai energi
hidraulik energi gelombang suara atau dengan energi laser.
$%
Beberapa tindakan endourologi antara lain;
a. P+3 4Percutaneous +ephro 3itholapa<y5 yaitu mengeluarkan batu
yang berada di dalam saluran ginjal dengan cara memasukkan alat
endoskopi ke sistem kalises melalui insisi pada kulit. Batu
kemudian dikeluarkan atau dipecah terlebih dahulu menjadi
(ragmen-(ragmen kecil.
-
P+3 yang berkembang sejak dekade $.-%-an secara
teoritis dapat digunakan sebagai terapi semua batu ureter. 9api
dalam prakteknya sebagian besar telah diambil alih oleh *)S dan
1S23. Meskipun demikian untuk batu ureter proksimal yang
besar dan melekat masih ada tempat untuk P+3. Prinsip dari P+3
$/
adalah membuat akses ke kalik atau pielum secara perkutan.
7emudian melalui akses tersebut kita masukkan ne(roskop rigid
atau (leksibel atau ureteroskop untuk selanjutnya batu ureter
diambil secara utuh atau dipecah dulu.
-
7euntungan dari P+3 bila batu kelihatan hampir pasti
dapat diambil atau dihancurkanK (ragmen dapat diambil semua
karena ureter bisa dilihat dengan jelas. Prosesnya berlangsung
cepat dan dengan segera dapat diketahui berhasil atau tidak.
7elemahannya adalah P+3 perlu keterampilan khusus bagi ahli
urologi. Sebagian besar pusat pendidikan lebih banyak
menekankan pada *)S dan 1S23 dibanding P+3.
-
b. 3itotripsi 4untuk memecah batu buli-buli atau batu uretra dengan
memasukkan alat pemecah batu=litotriptor ke dalam buli-buli5
c. ureteroskopi atau uretero-renoskopi. 7eterbatasan *)S adalah
tidak bisa untuk ekstraksi langsung batu ureter yang besar
sehingga perlu alat pemecah batu seperti yang disebutkan di atas.
Pilihan untuk menggunakan jenis pemecah batu tertentu
tergantung pada pengalaman masing-masing operator dan
ketersediaan alat tersebut.
-
d. ekstraksi Dormia 4mengeluarkan batu ureter dengan menjaringnya
melalui alat keranjang Dormia5.
Pengembangan ureteroskopi sejak tahun $.-% an telah mengubah
secara dramatis terapi batu ureter. 7ombinasi ureteroskopi dengan
pemecah batu ultrasound 1!3 laser dan pneumatik telah sukses dalam
memecah batu ureter. Buga batu ureter dapat diekstraksi langsung dengan
tuntunan *)S. Dikembangkannya se!irigid *)S dan (leksibel *)S telah
menambah cakupan penggunaan *)S untuk terapi batu ureter.
-
0. Bedah 9erbuka
Di klinik-klinik yang belum mempunyai (asilitas yang memadai
untuk tindakan-tindakan endourologi laparoskopi maupun 1S23
$-
pengambilan batu masih dilakukan melalui pembedahan terbuka.
Pembedahan terbuka itu antara lain adalah; pielolitotomi atau
ne(rolitotomi untuk mengambil batu pada saluran ginjal dan
ureterolitotomi untuk batu di ureter. 9idak jarang pasien harus menjalani
tindakan ne(rektomi atau pengambilan ginjal karena ginjalnya sudah tidak
ber(ungsi dan berisi nanah 4pione(rosis5 korteksnya sudah sangat tipis
atau mengalami pengkerutan akibat batu saluran kemih yang
menimbulkan obstruksi atau in(eksi yang menahun.
$$
Beberapa "ariasi operasi terbuka untuk batu ureter mungkin
masih dilakukan. 9ergantung pada anatomi dan posisi batu
ureterolitotomi bisa dilakukan le8at insisi pada (lank dorsal atau anterior.
Meskipun demikian de8asa ini operasi terbuka pada batu ureter kurang
lebih tinggal $ -' persen saja terutama pada penderita-penderita dengan
kelainan anatomi atau ukuran batu ureter yang besar.
$$
#. Pemasangan Stent
Meskipun bukan pilihan terapi utama pemasangan stent ureter
terkadang memegang peranan penting sebagai tindakan tambahan dalam
penanganan batu ureter. Misalnya pada penderita sepsis yang disertai
tanda-tanda obstruksi pemakaian stent sangat perlu. Buga pada batu ureter
yang melekat 4i!pacted5.
$$
Setelah batu dikeluarkan dari saluran kemih tindakan selanjutnya
yang tidak kalah pentingnya adalah upaya menghindari timbulnya kekambuhan.
Angka kekambuhan batu saluran kemih rata-rata /& per tahun atau kurang
lebih #%& dalam $% tahun.
$$
K. Pen&ega3an
Pencegahan yang dilakukan adalah berdasarkan atas kandungan unsur
yang menyusun batu saluran kemih yang diperoleh dari analisis batu. Pada
umumnya pencegahan itu berupa ;
$.
$. Menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan diusahakan produksi
urin '-A liter per hari.
'. Diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen pembentuk batu.
A. Akti"itas harian yang cukup.
0. Pemberian medikamentosa.
Beberapa diet yang dianjurkan untuk mengurangi kekambuhan adalah;
$. )endah protein karena protein akan memacu ekskresi kalsium urine dan
menyebabkan suasana urine menjadi lebih asam.
'. )endah oksalat.
A. )endah garam karena natriuresis akan memacu timbulnya hiperkalsiuri.
0. )endah purin.
Diet rendah kalsium tidak dianjurkan kecuali pada pasien yang menderita
hiperkalsiuri tipe II.
0
L. K!#likasi
Dibedakan komplikasi akut dan komplikasi jangka panjang.
7omplikasi akut yang sangat diperhatikan oleh penderita adalah kematian
kehilangan ginjal kebutuhan trans(usi dan tambahan inter"ensi sekunder yang
tidak direncanakan. Data kematian kehilangan ginjal dan kebutuhan trans(usi
pada tindakan batu ureter memiliki risiko sangat rendah. 7omplikasi akut dapat
dibagi menjadi yang signi(ikan dan kurang signi(ikan. Lang termasuk
komplikasi signi(ikan adalah a"ulsi ureter trauma organ pencernaan sepsis
trauma "askuler hidro atau pneumotorak emboli paru dan urinoma. Sedang
yang termasuk kurang signi(ikan per(orasi ureter hematom perirenal ileus
stein strasse in(eksi luka operasi IS7 dan migrasi stent.
$#
7omplikasi jangka panjang adalah striktur ureter. Striktur tidak hanya
disebabkan oleh inter"ensi tetapi juga dipicu oleh reaksi in(lamasi dari batu
terutama yang melekat. Angka kejadian striktur kemungkinan lebih besar dari
yang ditemukan karena secara klinis tidak tampak dan sebagian besar penderita
tidak dilakukan e"aluasi radiogra(i 4IHP5 pasca operasi.
$#
'%
Dbstruksi adalah komplikasi dari batu ginjal yang dapat menyebabkan
terjadinya hidrone(rosis dan kemudian berlanjut dengan atau tanpa pione(rosis
yang berakhir dengan kegagalan (aal ginjal yang terkena. 7omplikasi lainnya
dapat terjadi saat penanganan batu dilakukan. In(eksi termasuk didalamnya
adalah pielone(ritis dan sepsis yang dapat terjadi melalui pembedahan terbuka
maupun nonin"asi( seperti 1S23. Biasanya in(eksi terjadi sesaat setelah
dilakukannya P+3 atau pada beberapa saat setelah dilakukannya 1S23 saat
pecahan batu le8at dan obstruksi terjadi. ,idera pada organ-organ terdekat
seperti lien hepar kolon dan paru serta per(orasi pel"is renalis juga dapat
terjadi saat dilakukan P+3 "isualisasi yang adekuat penanganan yang hati-
hati irigasi serta drainase yang cukup dapat menurunkan resiko terjadinya
komplikasi ini.
$#
Pada batu ginjal nonstaghorn komplikasi berupa kehilangan darah
demam dan terapi nyeri yang diperlukan selama dan sesudah prosedur lebih
sedikit dan berbeda secara bermakna pada 1S23 dibandingkan dengan P+3.
Demikian pula 1S23 dapat dilakukan dengan ra8at jalan atau pera8atan yang
lebih singkat dibandingkan P+3.
$0
7omplikasi akut meliputi trans(usi kematian dan komplikasi
keseluruhan. Dari meta-analisis kebutuhan trans(usi pada P+3 dan kombinasi
terapi sama 4I '%&5. 7ebutuhan trans(usi pada 1S23 sangat rendah kecuali
pada hematom perirenal yang besar. 7ebutuhan trans(usi pada operasi terbuka
mencapai '#-#%&. Mortalitas akibat tindakan jarang namun dapat dijumpai
khususnya pada pasien dengan komorbiditas atau mengalami sepsis dan
komplikasi akut lainnya. Dari data yang ada di pusat urologi di Indonesia risiko
kematian pada operasi terbuka kurang dari $&.
$#
7omplikasi 1S23 meliputi kolik renal 4$%$&5 demam 4-#&5
urosepsis 4$$&5 dan steinstrasse 4$$&5. !ematom ginjal terjadi akibat trauma
parietal dan "iseral. !asil studi pada he8an tidak menunjukkan adanya kelainan
lanjut yang berarti. Dalam e"aluasi jangka pendek pada anak pasca 1S23
dijumpai adanya perubahan (ungsi tubular yang bersi(at sementara yang
'$
kembali normal setelah $# hari. Belum ada data mengenai e(ek jangka panjang
pasca 1S23 pada anak.
$#
7omplikasi pasca P+3 meliputi demam 406-&5 dan hematuria yang
memerlukan trans(usi 4'$&5. 7on"ersi ke operasi terbuka pada 0-& kasus
akibat perdarahan intraoperati( dan 60& mengalami ekstra"asasi urin. Pada
satu kasus dilaporkan terjadi hidrothoraks pasca P+3. 7omplikasi operasi
terbuka meliputi leakage urin 4.&5 in(eksi luka 46$&5 demam 4'0$&5 dan
perdarahan pascaoperasi 4$'&5. Pedoman penatalaksanaan batu ginjal pada
anak adalah dengan 1S23 monoterapi P+3 atau operasi terbuka.
$#
M. Prgnsis
Prognosis batu ginjal tergantung dari (aktor-(aktor ukuran batu letak
batu dan adanya in(eksi serta obstruksi. Makin besar ukuran suatu batu makin
buruk prognosisnya. 3etak batu yang dapat menyebabkan obstruksi dapat
mempermudah terjadinya in(eksi. Makin besar kerusakan jaringan dan adanya
in(eksi karena (aktor obstruksi akan dapat menyebabkan penurunan (ungsi
ginjal.
$
Pada pasien dengan batu yang ditangani dengan 1S23 6%&
dinyatakan bebas dari batu sisanya masih memerlukan pera8atan ulang karena
masih ada sisa (ragmen batu dalam saluran kemihnya. Pada pasien yang
ditangani dengan P+3 -%& dinyatakan bebas dari batu namun hasil yang baik
ditentukan pula oleh pengalaman operator.
$
''
BAB III
MET%DE PENELITIAN
*. Materi dan Ba3an
Populasi penelitian adalah pasien dengan batu saluran kemih di )S*D
Pro(. Dr. Margono Soekarjo Pur8okerto dari bulan Banuari '%%# sampai dengan
Desember '%%. dengan besar sampel 0.' pasien.
2. $an&angan Penelitian
Benis penelitian yang dilakukan adalah deskripsi retrospekti(.
+. Metde Penelitian
Dbyek penelitian ini adalah pasien batu saluran kemih di )S*D Pro(. Dr.
Margono Soekarjo Pur8okerto dari bulan Banuari '%%# sampai dengan Desember
'%%.. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode deskripsi retrospekti( dengan
menggunakan data sekunder dari rekam medik pasien )S*D Pro(. Dr. Margono
Soekarjo Pur8okerto.
'A
BAB I:
HASIL DAN PEMBAHASAN
*. Nefrlitiasis
Cra(ik A.$. Dari keseluruhan jumlah pasien ne(rolitiasis sebanyak A/A orang jumlah
pasien terbanyak pada tahun '%%. sebanyak $$A pasien dengan jumlah tindakan
ne(rolitotomi sebanyak 0%. Sedangkan jumlah pasien paling sedikit pada tahun '%%#
sebanyak 0% orang.

Cra(ik A.'. Berdasarkan umur pasien ne(rolitiasis yang paling banyak adalah umur
A%-#% tahun dan meningkat pada tahun '%%. yaitu sebanyak /- orang.
2. Ureterlitiasis
'0
Cra(ik 0.$. Dari keseluruhan jumlah pasien ureterolitiasis sebanyak $$. orang
jumlah pasien terbanyak pada tahun '%%- sebanyak 00 pasien dengan jumlah
tindakan ureterolitotomi sebanyak $6. Sedangkan jumlah pasien paling sedikit pada
tahun '%%6 sebanyak $6 orang.
Cra(ik 0.'. Berdasarkan umur pasien ureterolitiasis paling banyak adalah umur A%-#%
tahun yaitu sebanyak '# orang pada tahun '%%-.
'#
). Penatalaksanaan /atu ginjal dan /atu ureter 7ang dilakukan di $SMS ta3un
2110;211.
A ; +e(rolitiasis
B ; *reterolitiasis
Cra(ik 6. Dari seluruh pasien batu saluran kemih di )SMS terapi konser"ati( adalah
terapi yang paling banyak dilakukan. Bumlah pasien ne(rolitiasis adalah paling
banyak yaitu berjumlah A/A orang dengan terapi konser"ati( sebanyak 'A/ dan terapi
operati( $A6. Bumlah kasus yang paling sedikit adalah uretrolitiasis yaitu sebanyak /A
orang. Dari seluruh terapi konser"ati( sebanyak 'A/ tidak ada data yang lengkap
mengenai pasien pulang atas permintaan sendiri maupun dirujuk namun dari '%
pasien yang diambil dari tahun '%%#-'%%. data pasien pulang atas permintaan sendiri
adalah sebesar 0 orang sedangkan yang dirujuk adalah $ orang.
'6
BAB III
KESIMPULAN
$. Batu saluran kemih adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang
saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri perdarahan penyumbatan aliran
kemih atau in(eksi.
'. Semua tipe batu saluran kemih memiliki potensi untuk membentuk batu.
9erbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan gangguan
aliran urine gangguan metabolik in(eksi saluran kemih dehidrasi dan
keadaan-keadaan lain yang masih belum terungkap 4idiopatik5.
A. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk penegakkan diagnosis dan
rencana terapi antara lain :oto Polos Abdomen Pielogra(i Intra Hena 4PIH5
*ltrasonogra(i pemeriksaan mikroskopik urin )enogram analisis batu kultur
urin DP3 ureum kreatinin elektrolit.
0. Penatalaksanaan batu di )S Margono Soekarjo masih menggunakan bedah
terbuka 4ne(rolitotomi dan ureterolitotomi5.
#. Pencegahan yang dilakukan adalah berdasarkan atas kandungan unsur yang
menyusun batu saluran kemih yang diperoleh dari analisis batu.
6. 7omplikasi batu pada saluran kemih adalah obstruksi dan in(eksi sekunder
serta komplikasi dari terapi baik in"asi( maupun nonin"asi(.
/. Prognosis batu ginjal tergantung dari (aktor-(aktor ukuran batu letak batu dan
adanya in(eksi serta obstruksi.
-. Bumlah pasien batu saluran kemih di )S Margono Soekarjo dalam kurun 8aktu
$ Banuari '%%#-A$ Desember '%%. adalah 0.' pasien.
.. Bumlah pasien batu saluran kemih terbanyak berada pada rentang usia A%-#%
$%. Penatalaksanaan batu saluran kemih di )S Margono Soekarjo paling banyak
adalah terapi konser"ati( dibanding terapi operati(. pasien ne(rolitiasis
dilakukan terapi konser"ati( sebanyak 'A/ 46A#&5 operati( sebanyak $A6
'/
4A6#&5 dan pasien ureterolitiasis dilakukan terapi konser"ati( sebanyak /$
4#./&5 operati( sebanyak 0- 40%&5.
$$. 9idak ada data yang lengkap mengenai terapi konser"ati( namun dari '% pasien
yang diambil didapatkan pasien pulang atas permintaan sendiri sebanyak 0
orang dan pasien yang dirujuk sebanyak $ orang.
'-

Anda mungkin juga menyukai