Anda di halaman 1dari 3

Kata Praklausa

Kata yang hadir dalam sebelum rangkaian perkataan yang mengandungi subjek dan predikat.
Tugasnya sebagai penerang, seruan, pengiyaan, dan pertanyaan. Terdapat beberapa subjenis kata
praklausa iaitu:
1) Kata Seru
2) Kata Tanya
3) Kata Pembenar
4) Kata Perintah
5) Kata Pangkal Ayat

Kata Praklausa : Kata Seru
Kata yang digunakan untuk menyatakan pelbagai perasaan seperti geram, hiba, hairan,
sindiran, marah, sakit, takut, terperanjat, kecewa, menarik perhatian, kagum, menyapa,
mengejek, simpati, cemas, setuju dan kasihan.
Contoh: aduh, cis, nah, aduhai, cih, oh, ah, eh, wah, amboi, hai, wahai, syabas, celaka,
hoi, ya Allah, ha, ha, ha, yahoo, hei, ayuh, wau, baik, syukur

* Aduh, cantiknya gadis ini!
* Amboi, sombongnya!
* Hai, lama tak nampak!
* Oh, sungguh jauh dikau pergi!
Kata Praklausa : Kata Tanya
Kata yang digunakan untuk menanya sesuatu, iaitu berupa permintaan, keterangan dan
penjelasan.
Dalam ayat, kata tanya hadir sebagai sebahagian predikat, dan partikel kah boleh hadir
dengan kata tanya yang dikedepankan.
KATA TUGAS
KATA PENYAMBUNG
AYAT
KATA PRAKLAUSA
KATA PRAFRASA KATA PASCAKATA
Contoh: mengapa (sebab apa, apa fasal, apa sebab), berapa (jumlah, besar, bilangan,
harga, tinggi), bila (waktu, masa, ketika, kapan), bagaimana (hal, proses).
* Yang bergerak-gerak di dalam kain itu apa?
* Mahasiswa itu siapa?
* Mereka itu dari mana?
* Apakah yang kamu bawa itu?
* Siapakah nama anda?
* Di manakah akan kucari ganti

Kata Praklausa : Kata Perintah
Kata yang menyuruh atau mengarah melakukan sesuatu arahan, suruhan, larangan, silaan
dan permintaan.
Contoh: jangan (tidak boleh), usah (jangan), sila (minta dengan hormat), jemput ( ajak
atau undang), minta (mohon sesuatu), tolong (minta bantuan atau sokongan), harap (ingin
akan sesuatu).

* Janganlah tinggalkan aku di sini.
* Usahlah bersedih hati.
* Silalah masuk.
* Tolong tinggalkan tempat ini.
* Harap-harap kelapa puan
* Minta perhatian
Kata Praklausa : Kata Pembenar
Kata yang mengisahkan pernyataan betul, tidak, salah ,tepat seperti yang dikehendaki.
Contoh: Ya, Benar, Betul
* Ya, itulah yang saya maksudkan.
* Ya, di sanalah rumah isteri mudanya.
* Benar, mahasiswa itulah yang ditangkap semalam.
* Betul, kalau tak percaya, tanyalah neneknya.
* Betul, dia sudah berumah tangga.
* Benar, orang itulah batu apinya

Kata Praklausa : Kata Pangkal Ayat
Kata yang hadir pada bahagian awal ayat. Fungsinya untuk menyambung ayat dalam
suatu wacana.
Contoh: hatta (lalu, maka, kemudian daripada itu, sampai, hingga), maka (lalu, sudah itu),
syahadan (selanjutnya), adapun (tentang, perihal), alkisah (kisahnya, ceritanya), kalakian
(kala itu, ketika itu, kemudian), sebermula (peristiwa, pertama-tama), sekali peristiwa
(pada suatu kejadian), arakian (sesudah itu).

*Maka tergila-gilalah perempuan, anak dara-dara dan janda- janda kepada
Harith Fadhilah.
* Syahadan tengah baginda duduk berkata-kata itu
* Alkisah, maka tersebutlah perkataan Ratu Pandan
* Sebermula, akan segala kedayan, menteri
* Adapun Harith Fadhilah itu leka

Anda mungkin juga menyukai