Anda di halaman 1dari 51

SENI RUPA MODERN

INDONESIA
Elsie (615130052)
Karina (615130053)
Jessica Imanuela (615130068)
Astriani Natasha (615130081)
Astrid Claudia (615130092)
Devi (615130095)
Felicia Levana Fadjan (615130157)

Pengertian Seni Rupa Modern
Seni rupa modern adalah seni rupa yang
tidak terbatas pada kebudayaan suatu
adat atau daerah, namun tetap
berdasarkan sebuah filosofi dan aliran-
aliran seni rupa
Sejarah Seni Rupa Modern
Ada yang menganggap bahwa seni lukis modern
Indonesia dimulai dari Raden Saleh, karena ia
merupakan pelukis yang mendapat pendidikan
di barat dan dipengaruhi pelukis romantik
Perancis Delacroix.
Pembabakan Seni Rupa Modern
Indonesia
Masa Perintisan
1. Tahun : 1817 - 1880

2. Pelopor : Raden Saleh Syarif Boestaman (Terbaya,
1807 1880)

3. Ciri - Ciri Lukisan :

Bergaya naturalis dan romantisme
Kuat dalam melukis potret dan binatang
Pengaruh romantisme Eropa terutama dari
Delacroix.
Pengamatan yang sangat baik pada alam
maupun binatang.

3. Beberapa Karya Raden Saleh:

Hutan terbakar
Perkelahian antara hidup dan mati
Pangeran Diponegoro
Berburu Banteng di Jawa
Potret para Bangsawan



Masa Indonesia Jelita (Indie Mooi)
1. Tahun : 1920 1938

2. Memiliki konsep yaitu melukis keindahan dan
keelokan alam Indonesia.
3. Latar Belakang :
Ketertarikan seniman-seniman eropa pada
keindahan alam Indonesia.
Adanya usaha dari pemerintah Hindia
Belanda dan pelukis-pelukis asing
untuk mengeksploitasi keindahan alam
nusantara untuk dijual kepada para
turis




4. Ciri - Ciri Lukisan :

Sumber objeknya adalah keindahan alam
Tidak mencerminkan nilai nilai jiwa mrdeka
Nilai spiritualnya tidak terlalu menonjol dalam
tehnik melukis
Dalam melukiskan manusia menonjolkan
nada erotis
Dalam tehnik pewarnaan pada objek alam,
binatang maupun manusia lebih menyala


Karya lukisan bersifat turistik (melukis dengan
merekam langsung objek pemandangan
dengan natural dan romantis)
Melukis pemandangan dengan
memperhitungkan perspektif atau ruang
Lukisannya hanya menyenagkan secara visual
dan serba indah
Cenderung miskin kreatifitas dan kurang
memahami subjek lukisnya

5. Pengaruh Seni Indonesia Jelita :

Melahirkan corak lukisan Sokaraja Banyumas.
Memperkaya corak seni lukis Bali.
Menimbulkan penentangan terhadap Mooi
Indie yang di pelopori oleh
S.Sudjojono yang pada akhirnya melahirkan
PERSAGI ( Persatuan Ahli gambar
Indonesia ).
6. Pelukis Pada Masa Indonesia Jelita :

Abdullah Suriosubroto
Mas Pirngadi
Wakidi
Basuki Abdullah
Henk Ngantung
Lee Man Fong (Tiongkok)
Rudolf Bonnet (Belanda)
Walter Spies (Belgia)
Romuldo Locatelli (Itali)
Lee Mayer (Jerman)
W.G. Hofker (Belanda)


Masa Cita Nasional (PERSAGI)
1. Tahun : 1938 1942

2. Pendiri PERSAGI : S. Sudjojono

3. Latar Belakang :
Kemajuan upaya pencarian identitas diri dan
penumbuhan semangat kebangsaan yang marak
pada masa-masa tersebut, sehingga para seni
rupawan mendobrak konvensi lama dan
beku untuk melahirkan corak yang baru.


4. Tujuan Persagi :
Mengembangkan seni lukis di kalangan
bangsa Indonesia dengan mencari corak
Indonesia Baru.

5. Ciri Ciri Lukisan :

Mementingkan nilai-nilai psikologis
Tema perjuangan rakyat
Tidak terikat pada obyek alam yang nyata
Memiliki kepribadian Indonesia
Didasari oleh semangat dan keberanian


3. Karya-Karya Masa PERSAGI :

Agus Djajasumita : Barata Yudha, Arjuna
Wiwaha, Nirwana, Dalam Taman Nirwana
S. Sudjojono: Djongkatan, Didepan Kelambu
Terbuka, Mainan, Cap Go meh.
Otto Djaya: Penggodaan, Wanita Impian



Masa Pendudukan Jepang
1. Pemerintah Jepang mendirikan KEIMIN BUNKA
SHIDOSO, Lembaga Kesenian Indonesia
Jepang

2. Tahun 1943 berdiri PUTERA (Pusat Tenaga
Rakyat). Khusus dalam seni lukis dikelola oleh
S. Sudjojono dan Afandi, selanjutnya
bergabung pelukis Hendara, Sudarso, Barli,
Wahdi dan sebagainya.

3. Hasil karya mereka melanjutkan cerminan dari
masa cita Nasional

4. Tokoh utama pada masa ini antara lain:

S. Sudjojono
Basuki Abdullah, Emiria Surnasa
Agus Djajasumita, Barli Affandi, Hendra
dan lain-lain


Masa Setelah Kemerdekaan
1. Setelah Jepang keluar dari bumi Indonesia, dunia
seni lukis mendapatkan angin segar.

2. Muncul berbagai perkumpulan seniman :

Tahun 1946 berdiri SIM (Seniman Indonesia
Muda) yang sebelumnya bernama Seniman
masyarakat.
Tahun 1947 berdiri perkumpulan pelukis
rakyatyang dipimpin oleh Affandi dan Hendra
yang keluar dari perkumpulan SIM.
Tahun 1948 berdiri perkumpulan yang
memberikan kursus menggambar, yaitu
Prabangkara.
Tahun 1950 di Bandung berdiri Balai
Perguruan Tinggi Guru Gambaryang.

3. Tahun 1959 Balai Perguruan Tinggi Guru Gambar
berubah menjadi jurusan Seni Rupa pada Institut
Teknologi Bandung.


Masa Pendidikan Formal
1. Pada masa ini ditandai dengan lebih mantap
berdirinya pendidikan formal.

Berdirinya ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia)
pada 18 Januari 1948 di Yogyakarta
Perguruan Tinggi Guru Gambar (sekarang
jurusan seni rupa ITB)

2. Dari Masa Pendidikan Formal lahir pelukis-pelukis
akademis seperti Widayat, Bagong Kusudiharjo,
Edhi Sunarso, Saptoto, Sunaryo, Jim Supangat,
Pandu Sadewa.
Masa Seni Rupa Baru Indonesia
1. Pada sekitar tahun 1974, perkembangan seni rupa
Indonesia disemarakkan oleh munculnya seniman-
seniman muda yang mendapatkan pendidikan formal
dan mencetuskan aliran/corak yang baru dalam
kancah seni rupa Indonesia.

2. Kesenian yang diciptakan berlandaskan pada konsep :
Tidak membeda-bedakan disiplin seni
Mengutamakan ekspresi
Menghilangkan sikap mengkhususkan cipta seni
tertentu
Mengedepankan kreatifitas dan serta ide baru
Besifat eksprimental
Ciri-Ciri Seni Rupa Modern
Konsep penciptaannya tetap berbasis pada
sebuah filosofi, tetapi jangkauan penjabaran
visualisasinya tidak terbatas.
Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu.
Minimalis
Rasionalitas /Rationality
Dominan bentuk-bentuk geometris
Tidak ada unsur ornament
Universal

Fungsionalitas diprioritaskan
Orisinalitas / kemurnian /purity
Penguatan dalam konsep
Kreativitas
Memutus hubungan dengan sejarah
Ekspresif

Unsur Modernisme
Eksperimen
Pembaruan (Inovation)
Kebaruan (Novelty)
Orisinalitas


Konsep
Setiap karya seni modern selalu disertakan nama
senimannya tersebut. Karya seni modern
cenderung mengedepankan kesederhanaan dan
bersifat universal. Seorang seniman modern akan
melihat dunia yang sedang dihadapinya sebagai
objek lukisan seolah-olah seperti baru saja objek
itu diciptakan. Satu syarat yang masih dituntut
oleh seni modern dan bahkan menjadi ciri
khasnya ialah kreativitas.
Corak
Perkembangan zaman membawa akibat
perubahan pada alam lingkungan dan kehidupan
sosial suatu masyarakat. Termasuk didalamnya
perkembangan pada teknik, gagasan maupun
gaya penyajian karya seni suatu daerah. Jenis
karya seni maupun pola ragam seni rupa
tradisional sedikit demi sedikit berubah,
berkembang baik sebagian maupun keseluruhan
bentuknya.
Fungsi & Tujuan
1. Memberi warna baru terhadap kebutuhan
manusia baik secara fisik maupun psikis

Fisik : Munculnya bentuk-bentuk desain
arsitektur yang baru dan desain-desain lainnya
seperti alat-alat transportasi, fashion, dll
Psikis: Mengurangi kejenuhan penikmat karya
seni, karena muncul berbagai aliran baru
seperti pada seni lukis dan cabang seni lainnya.


2. Meningkatkan popularitas para seniman

3. Memberikan kemudahan masyarakat
Apresiasi Karya Seni Rupa
Modern Indonesia
Memiliki beragam bentuk, jenis, dan corak
Seni rupa 2D: seni lukis, grafis, batik
Seni rupa 3D: seni patung, keramik, seni
instalasi
Makna Apresiasi
Apresiasi: pengahargaan atau penilaian
Apresiasi seni rupa: kegiatan dalam menilai
atau memberi penghargaan terhadap karya-
karya seni rupa
Dapat ditunjukkan dengan empati berupa
kata-kata atau tanggapan secara
lisan/tertulis
Tingkatan Apresiasi
1. Apresiasi simpatik (suka/tidak suka)

2. Apresiasi empatik/estetik (kagum/terharu)

3. Apresiasi kritis



Metode Apresiasi
1. Deskriptif
2. Analitis
3. Interpretatif
4. Penilaian
5. Interdisiplin
Keunikan Gagasan Seni Rupa
Modern
Teknik adalah cara yang digunakan untuk
mengolah suatu media dalam penciptaan
suatu karya
Teknik berkarya seni rupa modern sangat
dipengaruhi oleh bahan dan alat yang
digunakan membuat karya seni
Gagasan adalah ide kreatif dalam penciptaan
suatu karya
Gagasan untuk membuat suatu karya akan
tercetus dapat disebabkan karena kebutuhan
jasmani dan rohani
Ciri-Ciri Kreativitas Seni Rupa
Modern
Unik
Individual
Universal
Ekspresif
Survival

Contoh Seni Rupa Modern di
Indonesia
Dua dimensi
Tiga dimensi

Anda mungkin juga menyukai