Anda di halaman 1dari 1

Penjajahan Perancis ke Indonesia

Pada Masa Napoleon Bonaparte III berkuasa di Prancis pada tahun 1800. Konstelasi perdagangan dunia
telah membantuk blokade kontinental terhadap Kerajaan Inggris. Blokade kontinental sengaja di lakukan
beberapa kerajaan Prancis untuk menghentikan peredaran dan sirkulasi ekspor terhadap kerajaan Inggris.
Namun raja Belanda pada saat itu Raja Louis tanpa sengaja telah membuka bandar bandar nya secara netral.
Sehingga proses blokade kontinental tidak serta merta berhasil. Raja Louis yang merupakan adik dari Raja
Napoleon Bonaparte III, akhir nya di turunkan oleh kakaknya. Dan Sang kakak segera mungkin melakukan
penggabungan kekaisaran ke dua kerajaan tersebut.
Berlangsung secara bersamaan dengan hal ini beberapa kepulauan milik Prancis telah jatuh pada armada
armada laut Inggris, seperti kepulauan Mauritius, Sri Lanka. Dan Sebagian Hindia Timur (wilayah Nusantara),
Raja Napoleon Bonaparte III tidak menyerah begitu saja, dan segera memilih orang yang di anggap sebagai
Perwira yang mumpuni untuk segera memobilisasi pasukan di Pulau Jawa.
Pilihan di jatuhkan kepada seorang Belanda yang memegang kuat paham Revolusi Prancis. Dalam
sanubarinya telah terpatri Liberty,Egality, Fraternity. Herman Willem Daendels yang telah membantu bebarapa
penyerangan dalam perang yang berkecamuk di rusia, segera di panggil. dan Herman Willem Daendels adaloah
seorang perwira belanda yang sampai sekarang namanya hanya dipakai untuk penyebutan jalan di kota kota
tertentu saja, dan kota kelahiranya saja, beliau tidak di terima di kerajaan belanda. Tepat pada awal tahun 1808
Herman Willem Daendels sampai pada pantai Banten. Bendera pRancis segera di kibarkan di beberapa loji
dagang milik VOC, Hal ini mengawali sejarah kolonialisme Prancis di tanah Jawa yang hanya berlangsung
selama tujuh bulan saja.
Selanjutnya Daendels segera merencanakan mobilisasi pasukan dengan membangun sistem transportasi
yang terencana, Dari Batavia hingga Surabaya telah ada 6 stasiun untuk pergantian kuda dan kereta kuda. Hal
ini untuk menjaga stabilitas kuda dan proses perbaikan kereta. Akhirnya jalan Anyer Panarukan terealisasi.
Tak Hanya hal itu Daendels telah memecat beberapa dewan Hindia yang di duga melakukan korupsi.
Dan memisahkan Jawa menjadi 6 Dewan Hindia. Daendels juga melunturkan kehormatan lokal pada Raja raja
Jawa pada saat itu, Menghapuskan upacara adat dan lebih menonjolkan budaya tanam paksa CulturrStelsel, dan
CoffeStellsel.
Beberapa perwira dari Inggris bahkan mempunya pendapat berbeda beda dalam mendeskripsikan
Daendels. Gubernur Lord Minto dari Inggris, menganggap Daendels adalah monster yang terlahir dari
kelamnya relovusi Prancis, tidak mengenal peri kemanusiaan dan merupakan sangat tiran. Sedangakan
Gubernur Thomas S Raflles berpendapat, Daendels adalah perwira yang disiplin dan pandai menata
manajemen. Sedangkan raja raja Jawa sering menyebut Daendels adalah, Mas Guntur, Tangan Guntur.
Alasan Perancis meninggalkan Indonesia, karena Perancis kalah dalam Perang Lipzig melawan Inggris.

Anda mungkin juga menyukai