Anda di halaman 1dari 157

2

Great Teacher Ary Senpai



Blended Learning And
Cyber Non Formal
Education







3
Blended Learning And Cyber
Non Formal Education
Oleh: Great Teacher Ary Senpai
Copyright 2013 by Great Teacher Ary Senpai
Desain Cover : Great Teacher Ary Senpai











4
YANG AKAN DIBAHAS

- Sekilas Dunia Pendidikan Non Formal di
Era Informasi
- Sekilas Tentang Blended Learning
-Blended Learning dan Pendidikan Non
formal
-Implementasi Blended Learning Dalam
Pendidikan Non Formal Era Informasi





5
KATA PENGANTAR
Pertama, penulis mengucapkan syukur kepada
Allah SWT karena telah memberikan banyak
anugerah dalam hidup ini. Kemudian penulis
berterima kasih pada orang tua/keluarga karena selalu
mendukung dalam setiap langkah penulis mencari
ilmu.Penulis juga berterima kasih kepada pihak Flip
Academy dan pelatihan animasi (Aaq, Kris, adit dan
Riza) yang telah membantu memberikan konsep-
konsep baru tentang cyber non formal education serta
keterampilan pengembangan media edukasi.
Penulis berharap lebih agar buku ini bisa
bermanfaat bagi dunia pendidikan terutama
pendidikan non formal. Selain itu penulis juga
berharap agar buku ini mampu dijadikan sebagai
referensi utama maupun tambahan bagi praktisi dunia
pendidikan non formal. Penulis masih menyadari
kekurangn dalam karya ini. Akan tetapi penulis

6
sangat berharap agar ilmu penulis yang terdapat
dalam buku ini bisa bermanfaat.

Penulis









7
BAGIAN 1
Sekilas Dunia Pendidikan Non Formal di
Era Informasi
1. Apa pendidikan non formal itu?
Dalam pembahasan kali ini, penulis ingin
sharing tentang pendidikan non formal dengan
penyampaian yang santai, dan aplikatif sehingga
pembaca dari kalangan manapun dapat dengan
tujuan mudah di pahami sekaligus dapat
diaplikasikan. Berbicara mengenai pendidikan
non formal, hendaknya kita tahu apa sih
pendidikan itu? Pendidikan adalah suatu upaya
yang disengaja untuk membentuk manusia
menjadi lebih baik. Pendidikan hendaknya tidak
hanya mencakup masalah akademik ataupun
pekerjaan yang akan dicapai seseorang.
Pendidikan hendaknya mampu membuat seorang
individu menjadi lebih baik lagi. Pendidikan bisa

8
juga diguanakan sebagai bekal untuk seorang
individu dalam menghadapi tantangan-tantangan
kedepan.
Dalam ranah pendidikan kita mengenal 3
ranah pendidikan, yaitu pendidikan formal,
pendidikan informal, dan pendidikan non formal.
1. Pendidikan Informal
Sebuah proses pendidikan
yang dialami seorang individu dalam
lingkungan keluarga untuk
mempelajari nilai-nilai, sikap,
keterampilan, dan pengalaman sehari-
hari. Pendidikan informal berlangsung
pada keluarga, dimana seorang
individu akan belajar tentang nilai
maupun sosialisasi pertama kali dalam
hidupnya. Proses pembelajaran
didalam keluarga sangatlah penting
bagi seorang individu. Karena hal ini

9
mempengaruhi bagaimana seorang
individu akan beraktivitas (seperti
sossialisasi) setelah individu tersebut
memasuki dunia di luar lingkungan
kelurga.
Secara umum hal-hal yang
dipelajari dan diperoleh dalam
pendidikan informal berupa norma
dalam keluarga yang nantinya dapat
diaplikasikan dalam sosialisasi
seorang individu setelah memasuki
dunia baru misalnya sekolah formal,
pergaulan/teman bermain.
2. Pendidikan Formal
Pendididikan formal adalah
sebuah usaha yang dilakukan dalam
struktur dan lembaga pendidikan
formal, pendidikan formal tersusun
dengan kurikulum yang sudah
ditentukan oleh lembaga pendidikan

10
formal secara berjenjang, mulai dari
sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Adapun ciri-ciri dari pendidikan
formal adalah :
- Memiliki jenjang tertentu
seperti SD, SMP, SMA
- Memiliki jangka waktu
tertentu ( SD 6 tahun, SMP
3 tahun, SMA 3 tahun)
- Biaya yang dikeluarkan
cukup banyak
- Sistem kurikulum
tebentuk/tersistem sesuai
dengan peraturan
pendidikan formal
- Kebanyakan dari
pendidikan formal bersifat
kognitif/pengetahuan
Pendidikan formal memiliki
pengaruh dalam perkembangan

11
seorang individu. Akan tetapi akhir-
akhir ini banyak kesalahpahaman yang
bersangkutan tentang dunia
pendidikan formal. kesalahpahaman
itu adalah
- Pendidikan formal
digunakan sebagai tempat
untuk mencari pekerjaan
disektor pegawai negeri
- Pendidikan formal
cenderung digunakan
sebagai sarana mencari
ijasah/sertifikat
- Pendidikan formal
cenderung memiliki nilai
lebih jika lembaga
pendidikan formal mampu
menyalurkan murid-
muridnya yang sudah lulus
ke arah sektor industri.

12
Seperti itulah sedikit gambaran
kesalahpahaman tentang dunia
pendidikan formal yang sering
dikaitkan terhadap mata pencaharian
seorang individu.
Mengapa terdapat anggapan
semacam itu?
Kita lihat tentang kebiasan
yang dilakukan masyarakat, disini kita
lihat kebiasaan-kebiasaan berupa pola
pikir yang tertanam dalam masyarakat
yaitu :
a. Kebiasaan konsumtif/instan
Kebiasaan konsumtif ini bisa
dilihat ketika ada seorang lulusan
perguruan tinggi belum mendapatkan
pekerjaan yang tetap. Maka akan ada
pihak misalnya orang tua atau

13
tetangga sekitar mengatakan bahwa
orang yang baru lulus tersebut
termasuk orang yang gagal dalam
belajar. Kebiasaan seperti ini memang
tidak berbahaya, tetapi jika kebiasaan
berfikir demikian fungsi dari
pendidikan bukanlah menjadikan
manusia lebih terampil/mengerti, akan
tetapi semakin lama masyarakat pun
,menganggap fungsi pendidikan
formal sebagai sarana mencari
pekerjaan disektor tertentu seperti
pegawai negeri sipil (PNS).
b. Belum siapnya masyarakat tentang
perkembangan zaman
Menuju dunia yang lebih
modern, banyak hal yang membuat
masyarakat belum siap dengan
perkembangan zaman yang begitu
pesat. Pada zaman dahulu orang yang

14
lulus dari SMA atau perguruan tinggi
dapat langsung bekerja disektor
pegawai negeri atau sektor swasta
asing tanpa harus belajar
TOEFL/bahasa asing khusus ataupun
kemampuan lain. Pada perkembangan
zaman persiapan-persiapan yang
dilakukan pendidikan formal memang
belum begitu baik. Mengapa? Penulis
sedikit mengamati tentang kebijakan
kepada guru sekolah dasar. Pada
sekitar tahun 2008 banyak lowongan
CPNS yang membutuhkan guru
sekolah dasar. Setelah itu banyak
universitas-universitas yang membuka
program PGSD (Pendidikan Guru
Sekolah Dasar). Dari hal ini
masyarakat seperti murid yang belajar
dibangku SMA pun sudah diberi cerita
dari guru-guru mereka tentang
lowongan PGSD. Hasilnya banyak

15
sekali murid-murid SMA yang
mendaftarkan diri ke jurusan PGSD
dengan harapan banyak lowongan
pekerjaan menuju pegawai negeri.
Penulis sempat berfikir bahwa kalau
daftar di jurusan yang sama nantinya
kan terlalu mainstream/biasa, dan juga
untuk kedepannya apakah masih sama
kebijakan yang berhubungan dengan
hal tersebut?
Tanpa melihat minat, ataupun bakat
yang dimiliki seseorang semuanya menjadi
berubah ketika hal ini berkaitan dengan mata
pencaharian kedepannya. Inilah yang sering
terjadi ketika kita sudah terbiasa melihat
banyak kemewahan tanpa melihat prosesnya.
Itulah sedikit gambaran tentang
mindset-mindset yang selama ini sudah

16
tertanam dan menjadi kebiasaan dalam
lingkungan masyarakat.
Apakah bisa diubah?
Pola pikir semacam itu bisa diubah
dengan cara
- Membiasakan diri untuk
memaksimalkan potensi
diri
- Untuk orang tua, sebaiknya
terus mendukung anaknya
dalam menggapai
mimpinya entah apapun
impiannya asalkan bersifat
positif
- Berfikir berani beda




17
3. Pendidikan Non Formal
Setelah kita membahasa tentang
pendidikan informal dan formal, saatnya
kita berbicara tentang pokok bahasan
yaitu apa sih pendidikan non formal itu?
Dalam berbagai kesempatan
penulis sering mengajak diskusi kepada
teman-teman mahasiswa tentang apa sih
pendidikan non formal itu? Berikut adalah
tanggapan dari teman-teman mahasiswa.





Pertanyaan dengan seorang aktivis kampus (nama
disamarkan)
Sebut saja mas kembang api
Penulis : menurutmu pendidikan non formal itu apa?
Mas kembang api : ah nggak jelas, paling-paling juga tentang
anak-anak cacat
Penulis : masak sih? Katanya masnya aktivis yang disegani
banyak cewek kok tidak tahu .


18













Pertanyaan dengan seorang penggemar kartun (nama
Disamarkan)
Sebut saja Sukinem
Penulis : bagaimana menurutmu tentang pendidikan non formal?
Sukinem : pendidikan yang ngajarin tentang keterampilan selain
disekolah formal
Penulis : Alhamdulilah, keren banget jawabannya
Diskusi dengan seorang pengurus dinas pelatihan
(nama disamarkan) sebut saja mas heru
Mas Heru : Masnya jurusan apa sih?
Penulis : saya jurusan pendidikan luar sekolah/pendidikan non
formal
Mas Heru : Hah... orang luar sekolah kok diajar
Penulis : ?????

19
Seperti itu pengalaman penulis yang ingin
mendapatkan jawaban dari beberapa pihak tentang
pendidikan non formal. hal ini bukanlah salah dari
pihak yang diajak diskusi tadi, tetapi banyaknya
pihak yang belum mengerti tentang dunia pendiidkan
non formal mungkin belum begitu memiliki banyak
petualangan dalam perjalanan hidupnya
Pembahasan kali ini adalah membahas
tentang pendiidkan non formal, akan kita bahas
secara santai dan lebih ringan karena kita bisa
berkreativitas didalamnya. Pendidikan non formal
adalah sebuah usaha yang dilakukan diluar sistem
persekolahan atau pendidikan formal, yang bertujuan
untuk memberi hal-hal yang tidak diajarkan dalam
sistem pendidikan formal. Hal-hal yang diberikan
dalam pendidikan non formal berupa keterampilan
yang nantinya akan digunakan oleh individu dalam
masyarakat. Pendidikan non formal memiliki banyak
manfaat pada masyarakat karena biasanya dalam
pendidikan non formal diajarkan hal-hal yang tidak

20
didapat dalam pendidikan formal. karena hal itu
pendidikan non formal juga sangatlah penting. Ciri-
ciri dari pendidikan non formal adalah
- Sistem kurikulum maupun
pembelajaran diluar sistem
persekolahan/pendidikan
formal
- Hal yang diberikan berupa
keterampilan serta
kreativitas yang tidak
diajarkan dalam
pendidikan non formal
- Bersifat aplikatif, karena
lebih mengutamakan
keterampilan
- Jangka waktu bebas,
karena bisa diikuti oleh
siapapun
- Memiliki manfaat dalam
memberikan keterampilan

21
kepada individu atau
masyarakat
Menurut pembaca, apakah pendidikan non
formal itu dan apa manfaatnya bagi
masyarakat?
Tulis pendapatmu disini





Kita sudah mengerti tentang perbedaan
pendidikan formal, informal maupun non formal.
Namun pada hal ini kita akan membahas tentang
pendidikan non formal. Apa saja cakupan dari

22
pendidikan non formal? Atau konsep pendidikan non
formal itu sendiri bagaimana?
Pendidikan non formal mencakup :
a. Pendidikan keterampilan hidup
Pendidikan keterampilan hidup
bertujuan untuk memberikan keterampilan
kepada seorang individu atau kelompok yang
nantinya akan digunakan seorang individu
atau kelompok tersebut dikemudian hari.
Pendidikan keterampilan hidup juga dapat
menjadi suatu sarana untuk mengembangkan
potensi ataupun kemampuan sesorang dalam
hal tertentu yang nantinya akan
dikembangkan lebih lanjut/dimaksimalkan.
Contoh lembaga yang berhubungan dengan
pendidikan keterampilan hidup adalah
lembaga kursus. Lembaga kursus
mengajarkan keterampilan kepada seorang
individu atau kelompok agar memiliki

23
keterampilan, bahkan untuk mengembangkan
keterampilan dari individu atau kelompok
tersebut. Keterampilan-keterampilan yang
diberikan oleh lemabaga pendidikan non
formal bersifat aplikatif serta inovatif karena
bertujuan untuk memberikan bekal terhadap
individu/masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Sehingga dalam
pendidikan keterampilan hidup lebih
mengedepankan kemampuan praktik bukan
teori.
Pendidikan keterampilan hidup juga
dapat dijadikan sebagai sarana memberikan
keterampilan dalam bentuk pelatihan kerja
sehingga keterampilan yang sudah didapatkan
dapat digunakan untuk bekal mata
pencaharian. Pelatihan kerja tidak hanya
ditujukan untuk mereka yang masih belum
bekerja, tapi pelatihan keterampilan kerja juga
dapat diberikan kepada orang yang sudah

24
bekerja untuk meningkatkan kemampuan
kinerjanya dalam pekerjaannya.
Bagaimana pendidikan keterampilan
hidup memberikan manfaat? Bisa kita simak
skema berikut (kita mengambil contoh
lembaga kursus).









Lembaga Kursus
BINA SEJAHTERA
Kegiatan Kursus Mingguan

Aplikasi keterampilan dari
kursus yang sudah diikuti
-Wirausaha
- Bekerja

25
Lembaga kursus memberikan pengajaran
tentang keterampilan yang diberikan kepada peserta
kursus, setelah peserta kursus menguasai
keterampilan, peserta kursus dapat menerapkan
ilmunya dalam mencari mata pencaharian seperti
bekerja ataupun berwirausaha.
Sedikit pertanyaan untuk pembaca, lembaga
kursus apa saja yang ada dilingkunganmu?
Tulis disini











26
b. Pendidikan anak usia dini
Pendidikan anak usia dini dalam arti
sederhana dapat dartikan sebagai suatu
kegiatan pendidikan yang ditujukan kepada
usia pra sekolah dengan tujuan
memaksimalkan usia emas dari seorang anak.
Mengapa pendidikan anak usia dini itu
penting? Pendidikan anak usia dini memiliki
fungsi untuk membentukanak berkembang
sesuai tingkat perkembangannya. Kenapa
pendidikan usia dini begitu penting? Dalam
taraf perkembangannya anak usia dini atau
istilah kerennya adalah usia emas (Golden
Age) memiliki potensi yang sangat besar
dalam perkembangan anak usia dini tersebut
dalam hal memaksimalkan kemampuan anak
usia dini tentunya dengan pembelajaran yang
sesuai dengan taraf perkembangan (PAUD).

27
Menurut pembaca apa saja yang
dipelajari dalam PAUD yang ada
dilingkunganmu?
Tulis disini






c. Pemberdayaan masyarakat
Pada dasarnya pemberdayaan
masyarakat adalah suatu usaha yang
dilakukan secara sengaja untuk
mengembangkan kemampuan serta

28
kemandirian masyarakat agar mampu
mengembangkan potensi masyarakat. Apa
tujuan dari pemberdayaan masyarakat?
Tujuan dari pemberdayaan masyarakat
adalah :
- Meningkatkan potensi
daerah
- Memberdayakan daerah
sesuai potensi yang telah
ada
- Memberikan pengetahuan
kepada masyarakat untuk
memiliki semangat dalam
pembangunan daerah





29
Menurut pembaca, apa saja yang
dibutuhkan dalam pemberdayaan masyarakat?
Tulis disini





d. Pendidikan kesetaraan
Pendidikan kesetaraan adalah satuan
dari pendidikan non formal yang meliputi
kelompok belajar program paket A, paket B
dan paket C yang dapat diselenggarakan
melalui sanggar kegiatan belajar (SKB), pusat
kegiatan belajar masyarakat (PKBM) atau

30
satuan lainnya. Pendidikan kesetaraan dalam
ranah dunia pendidikan non formal bukanlah
hal yang sepele. Kebanyakan masyarakat
jaman sekarang menganggap bahwa
pendidikan lewat jalur kesetaraan adalah
pendidikan yang kurang bermutu. Padahal
pendidikan jalur kesetaraan misalnya SKB
(Sanggar Kegiatan Belajar) menurut penulis
adalah lembaga pendidikan yang mampu
mengasah kreativitas bagi warga belajar.
Mengapa?
Kita bisa lihat ketika banyaknya kasus
yang terjadi dalam dunia pendidikan formal
seperti seorang murid memiliki nilai
matematika 9, akan tetapi tidak dapat
menghitung uang belanja ketika ditugasi
ibunya untuk berbelanja. Hal ini kurang baik
jika aspek kognitif saja yang diperhatikan.
Namun dalam dunia pendidikan non formal
(misalnya SKB atau lembaga kesetaraan)

31
memiliki pengaruh dalam tumbuhnya
kreativitas seorang individu karena sesuai
dengan berkembangnya jaman jalur
pendidikan non formal pun dapat di
modifikasi dalam berbagai trik. Untuk lebih
jelasnya bisa lihat di pembahasan-
pembahasan berikutnya.
Menurut pembaca bagaimana
pengaruh pendidikan kesetaraan terhadap
masyarakat?
Tulis disini







32
e. Pendidikan keaksaraan
Pendidikan yang ditujukan kepada
masyarakat untuk mengatasi permasalahan
masyarakat yang berkaitan dengan
permasalahn membaca, menulis dan
berhitung. Pada zaman dahulu pendidikan
keaksaraan begitu dilakukan dengan cara
yang masih terhitung tradisional, akan tetapi
pada zaman sekarang hal tersebut dapat
dikombinasikan dengan berbagai trik.
Misalnya dengan pengenalan keaksaraan yang
didalamnya terdapat unsur-unsur aktivitas
warga sehari-hari.
Menurut pembaca bagaimana
pengaruh pendidikan keaksaraan terhadap
masyarakat?
Tulis disini


33
Hal-hal tersebut adalah cakupan-
cakupan dasar dari pendidikan non formal
yang memiliki aplikasi-aplikasi didalamnya.
Dalam pelaksanaan dan perkembangannya
pendidikan non formal memiliki
pembaharuan-pembaharuan sesuai dengan
keadaan mayarakat atau jaman. Dalam
pembahasan ini penulis ingin sharing tentang
bagaimana gambaran umum dari pendidikan
non formal di era informasi ini. Bagiamana
gambaran umum pendidikan non formal di
era informasi? Kita bisa simak di pembahasan
berikutnya.





34
Gambaran Umum Pendidikan Non
Formal Era Informasi
Apa era informasi itu?
Menurut pembaca apa era informasi itu?



Era informasi dapat diartikan sebagai
sebuah zaman dimana segala macam
informasi mudah didapatkan dengan bantuan
teknologi modern. Era informasi juga dapat
diartikan secara sederhana sebagai era yang
berkaitan dengan adanya informasi yang
dapat diakses secara mudah. Adapun ciri-ciri
dari era informasi adalah :

35
a. Informasi dapat diakses dengan
mudah
b. Informasi dapat diakses dengan
bantuan teknologi
c. Keterbukaan informasi
d. Masyarakat memanfaatkan
teknologi modern untuk mencari
informasi hingga memanfaatkanny
dengan tujuan tertentu
Dalam pemanfaatan informasi yang
didapat, informasi yang didapatkan digunakan
untuk memenuhi kebutuhan maupun tujuan
seorang individu dalam memenuhi kebutuhan.
Dalam ini seorang individu membutuhkan
informasi untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Begitu pula dengan dunia
pendidikan khususnya pendidikan non formal
pada era informasi seperti saat ini. Pendidikan
non formal yang pada awalnya hanya terbatas
pada lingkup-lingkup seperti pendidikan

36
kesetaraan, pendidikan anak usia dini maupun
pendidikan keaksaraan, pada era informasi
saat ini pendidikan non formal juga bisa
digunakan dan diaplikasikan sebagai
pendidikan untuk mencari keterampilan
hidup. Pendidikan non formal yang seperti ini
sedang digunakan untuk meningkatan
keterampilan individu, kelompok maupun
masyarakat yang ingin belajar.
Bagaimana era informasi
mempengaruhi dunia pendidikan non formal?
Dunia pendidikan non formal yang
begitu kompleks tidak hanya mencakup
permasalahan buta aksara maupun pendidikan
kesetaraan. Akan tetapi pendidikan non
formal bisa juga mengadopsi teknologi
informasi dalam pengembangannya. Karena
begitu kompleksnya ranah dalam pendidikan
non formal butuh sebuah spesialisasi dalam

37
penanganan pelaksanaan pendidikan non
formal, ada spesialisasi untuk keaksaraan,
hingga spesialisasi yang lainnya juga. Dalam
pembahasan kali ini penulis berusaha
mengangkat bagaimana pendidikan non
formal pada era informasi seperti saat ini. Jadi
fokus pada buku ini adalah hanya fokus pada
pemanfaatan teknologi informasi untuk
melaksanakan pendidikan non formal yang
dapat dilaksanakan pendidikan non formal
berbasis pemanfaatan teknologi maupun
teknologi informasi.
Pendidikan non formal pada era
informasi seperti saat ini memanglah begitu
menarik untuk dibahas, menarik dari segi
pemanfaatan teknologi informasi dalam
penyampaian materi maupun menarik dari
segi pengemasan materi yang sudah
mengadopsi canggihnya teknologi saat ini.
Bagaimana gambaran umum pendidikan non

38
formal yang semacam ini? Kita sudah kenal
dengan internet, komputer, televisi, radio,
majalah, surat kabar maupun media lainnya
dalam penyampaian informasi. Seorang
praktisi pendidikan non formal dapat
memanfaatkan media-media tersebut untuk
menyampaiakan materi hingga mampu
membantu dalam mempelajari materi/
keterampilan tertentu. Bagaimana hal ini bisa
terjadi? Kita bisa lihat skema berikut ini







39








Media informasi seperti internet, komputer,
televisi, radio, majalah, surat kabar maupun media
lainnya dapat dijadikan bahan media pembelajaran
yang dapat membantu penyampaian materi oleh
instruktur atau tutor. Diharapkan warga belajar dapat
memahami materi yang disampaikan bahkan mampu
mengembangkannya lebih lanjut. Hal tersebut bisa
kita lihat dalam sebuah pelatihan yang berbasis
Media Informasi
- Internet
- Komputer
- Televisi
- Radio
- Majalah
- Surat kabar dll
-Instruktur
-
Pendidik/guru
- pembimbing
- praktisi PNF
-Penyampaian materi
- penerapan dan
pengembangan

40
online maupun offline yang menggunakan media
tertentu. Bagaimana caranya? Kita akan bahas pada
pembahasan berikutnya dalam pembahasan mengenai
penerapan blended learning pada dunia pendidikan
non formal pada era informasi.
Berbicara mengenai era informasi yang saat ini
sudah menjamur dikalangan masyarakat, hal ini pun
sedikit akan kita bahas tentang pemanfaatannya
dalam bidang pendidikan terutama pendidikan non
formal. Media yang saat ini banyak kita jumpai
sehari-hari mungkin akan lebih bermanfaat jika
media tersebut dapat membuat masyarakat lebih baik.
Mengapa? Kita tahu ketika teknologi informasi yang
semakin pesat ini, arus informasi yang positif
maupun yang negatif juga dapat diakses dengan
mudah. Kita akan bagi menjadi 2 kategori informasi
yang didapat pengguna teknologi informasi (kita
ambil contoh internet)


41












Hal yang bersifat Positif
1. Sebagai media informasi untuk pembelajaran
Contoh :
a. Informasi tambahan mata pelajaran sekolah
b. Informasi tentang keterampilan tertentu
Misalnya :
- Tutorial alat musik gitar
- Tutorial animasi
- Tutorial hijab dll
2. Peningkatan sumber daya manusia
Misalnya :
Pak Rofiqi adalah pemilik perusahaan, pada kesempatan
khusus ia meminta seluruh karyawannya untuk mempelajari
keterampilan baru yaitu keterampilan marketing melalui sistem
online. Ia mewajibkan seluruh karyawannya untuk mengikuti
pelatihan di lembaga pelatihan dengan tujuan karyawan-
karyawannya memiliki kemampuan yang lebih dalam hal marketing.
3. Pemberian informasi berkaitan dengan pekerjaan tertentu
Misalnya :
- Lowongan pekerjaan
- Peluang usaha dll
Hal yang bersifat negatif
Sebenarnya yang harus digaris bawahi dalam hal-hal yang bersifat negatif
adalah mental para pengguna teknologi informasi seperti :
1. Menghabiskan waktu
Pengguna teknologi informasi seperti twitter atau sejenisnya jika tidak
dapat memanajemen diri akan lebih sering menghabiskan waktu untuk
hal itu
2. Penyimpangan tertentu
Penyimpangan ini bisa berupa pelanggaran seperti video porno, doktrin-
doktrin yang tidak sesuai dengan aturan negara dsb.

42

Apakah Teknologi informasi itu baik?
Pada dasarnya teknologi itu dikembangkan
untuk mempermudah manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Pemanfaatan teknologi yang
bijak mampu membuat manusia dapat mencukupi
kebutuhan hidupnya. Akan tetapi jika manusia itu
sendiri sudah malas dan ketergantungan dengan
teknologi, ini adalah hal yang sangat berbahaya bagi
manusia itu sendiri. Mengapa?
Kita bisa kegiatan sehari-hari manusia yang
tidak dapat memanajemen dirinya sendiri atau bisa
dikatakan ketergantungan dengan teknologi
contohnya adalah ketika berbelanja dengan jarak 100
meter saja menggunakan sepeda motor,
berkomunikasi dengan teman sebaya yang jaraknya
hanya 200 meter saja menggunakan handphone atau
sejenisnya. Hal inilah yang terkadang manusia
menyalahkan teknologi, padahal tujuan

43
pengembangan teknologi adalah untuk memudahkan
manusia. Terlepas dari permasalahan tentang hal
tersebut, kita kaitkan dengan teknologi informasi,
apakah baik? Menurut saya teknologi informasi
sangat baik, karena meberikan informasi yang
membuat manusia modern lebih mengerti/lebih
update tentang informasi yang dibutuhkan. Mengapa
banyak pihak yang menganggap informasi itu tidak
baik? Karena banyak manusia yang tidak dapat
memanajemen dirinya sendiri dalam arus pesatnya
perkembangan teknologi informasi.
Apakah Teknologi baik dalam dunia pendidikan?
Dilihat dari pembahasan diatas dapat
disimpulkan bahwa teknologi informasi baik,
bagaimana dengan penggunaan teknologi di dunia
pendidikan? Sebelum kita simpulkan lebih dalam,
kita bisa simak sebuah cerita nyata berikut :


44
Cerita 1
Kasus pertama ini tentang seorang teman
penulis yang senang sekali mempelajari tentang ilmu
astronomi. (Nama samaran: Klepun)
Mas Klepun adalah mahasiswa dari jurusan
geografi, dalam kuliah yang ditekuninya ia sangat
terobsesi dengan dunia astronomi, setiap hari ia
mencari berbagai informasi tentang astronomi dari
mencari informasi di internet hingga membeli buku
tentang teleskop, bintang dll. Akan tetapi semua
informasi yang didapatkan lebih banyak ia dapatkan
dari smartphonenya karena dia bisa bereksplorasi
dengan adanya aplikasi sejenis stellarium di
smartphonenya. Setelah ia belajar dari informasi yang
didapatkannya ia pun sering mengajak diskusi teman-
temannya untuk membahas lebih lanjut.



45
Cerita 2
Pada kisah kedua ini adalah kisah teman dari
penulis yang sangat terobsesi dengan dunia sejarah
khususnya sejarah praaksara seperti jaman kerajaan,
maupun masa purbakala (atlantis dll). Teman saya
yang satu ini memang begitu serius mencari
informasi dari media/teknologi internet ataupun
media lain untuk memperdalam ilmunya dalam
bidang sejarah.
Cerita 3
Ini adalah cerita yang dialami penulis sendiri

Penulis adalah mahasiswa di jurusan
pendidikan luar sekolah(pendidikan non formal)
universitas negeri semarang. Penulis sangat suka
dengan pengembangan media edukasi khususnya
untuk dunia pendidikan non formal. selain itu penulis
juga berusaha mengikuti sebuah komunitas animasi

46
3D kota semarang. Dengan adanya internet semua
tutorial dari youtube dapat diunduh dan dipelajari.
Tak hanya mengunduh tutorial, penulis juga mencoba
berbagi ilmu lewat tutorial yang dibuat sendiri
sebagai sarana belajar untuk menjadi seorang
pendidik.
Dari 3 cerita tersebut kita bisa tahu apakah
teknologi itu baik/tidak untuk dunia pendidikan.
Menurut pengalaman penulis ada beberapa dampak
positif dan negatif dari penggunaan teknologi dalam
dunia pendidikan :
Dampak positif
- Kreatif
- Belajar hal baru
- Peningkatan pembelajaran
- Pembelaajaran yang
semakin nyata


47
Dampak Negatif
- Malas
- Ketergantungan
Teknologi dalam dunia pendidikan memiliki
dampak baik selama penggunaan teknologi sesuai
dengan kebutuhan tentang informasi dunia
pendidikan.
Pendidikan Non Formal Era Informasi
Pendidikan non formal selalu berkembang
baik dalam hal model pembelajarannya ataupun
medianya. Ketika kita melihat masa-masa dahulu,
pendidikan non formal yang kita ketahui hanyalah
sebatas pendidikan untuk buta aksara saja. Akan
tetapi semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan
kebutuhan tentang keterampilan. Pendidikan non
formal tidak hanya menangani permasalahan buta
aksara, tapi memiliki peran penting dalam
peningkatan sumber daya manusia. Mengapa?

48
Lembaga pendidikan formal yang cenderung
bersifat kognitif membuat kebutuhan masyarakat
tentang keterampilan baru untuk memecahkan
kehidupan sehari-hari mereka. Sedikit kritik tentang
pendidikan formal yang selama ini terjadi adalah
tidak adanya hubungan materi pelajaran yang ada di
bangku sekolah formal dengan kebutuhan sehari-hari.
Contohnya ketika belajar matematika kita selalu
dituntut untuk mengerjakan soal dengan cara yang
sudah ada dalam buku. Ketika ada siswa yang
memiliki cara mengerjakan dengan cara yang
berbeda mungkin dia dianggap bodoh atau
sejenisnya. Inilah ketika sebuah lembaga pendidikan
formal tidak menghargai betapa pentingnya
kreativitas siswanya.
Selain itu kita bisa lihat (mohon maaf)
menururnnya moral siswa-siswa jaman sekarang.
Penulis pernah melihat adanya tawuran antar pelajar
dikalangan sekolah menengah, dan juga sering
mendengar berita dari berbagai media tentang

49
maraknya pergaulan bebas dikalangan remaja usia
sekolah. Mengapa hal ini terjadi?
Menurut penulis keadaan yang tidak sama
antara teori yang berada dibangku sekolah dengan hal
dikehidupan nyata membuat keadaan negatif muncul.
Kok bisa? Bisa, karena ketika murid selalu diajarkan
tentang mengejar nilai untuk lulus ujian nasional,
sebenarnya murid tersebut kehilangan banyak hal
dari hidupnya, yaitu
a. Pengalaman berpetualang
Ketika seorang murid hanya diberikan
materi untuk mengejar nilai, ia hanya akan
fokus untuk mengejar nilai, dan
mengabaikan kemampuan terpendam
dalam dirinya. Hari ini seorang murid
diajarkan untuk mendapat nilai 9, ia akan
selalu mencari cara agar mendapat nilai 9,
bukan cara untuk meningkatkan
kemampuan yang ada didalam dirinya.

50
Ketika siswa-siswa diberikan
pengertian orang sukses itu memiliki nilai
9, kerjanya menjadi pegawai pemerintah,
siswa-siswa tersebut akan kehilangan
pengalaman
berpetualangnya(memaksimalkan potensi
diri). Seluruh hidupnya akan selalu
terkonsep bahwa ia harus mendapatkan
nilai 9, dan harus menjadi pegwai
pemerintahan. Akan tetapi mereka lupa
bahwa mereka juga harus memaksimalkan
potensi diri mereka yang sebenarnya
merupakan potensi yang akan menjadikan
siswa-siswa tersebut benar-benar
merasakan petualangan yang akan
memberi konsep baru dalam pola pikir
yaitu Kembangkanlah potensi dirimu,
bukan kejar nilai 9
b. Kurangnya Moral/Moral semakin turun

51
Ketika murid hanya diajarkan untuk
mencari nilai 9, ia hanya akan mencari nilai 9,
bukan untuk menjadi orang yang berguna
dimasyarakat. Yang ada dalam otaknya
adalah nilai, nilai dan nilai. Tak heran jika
sekarang maraknya tawuran pelajar hingga
(mohon maaf) aborsi yang mungkin sudah
menjadi gaya baru pelajar jaman sekarang.
Membahas moral, ketika di bangku
sekolah hanya diajarkan konsep teori, akan
ada dampak pula ketika konsep teori tersebut
kurang bisa dipahami oleh pelajar yang
seharusnya belajar dengan cara yang
menyenangkan. Belajar bukan menjadi suatu
kebutuhan untuk mengembangakn potensi
atau pengetahuan, akan tetapi belajar adalah
sarana untuk mendapat nilai 9. Benarkah?
c. Kurang Peka Terhadap Lingkungan
Sekitar

52
Pagi hari sudah dihadapkan dengan
rumus-rumus yang begitu menakutkan
untuk dilihat, siangnya tetap harus
menghafal teori-teori dan akhirnya para
siswa pun hanya mengenal teori yang ada
disekolah sehingga mereka kurang peka
terhadap lingkungan sekitar. Hal ini bisa
dilihat ketika keadaan lingkungan sekitar
misalnya ketika membeli suatu barang,
kita kadang harus mengantri dalam
membeli, kemudian ketika kita harus
berhubungan dengan orang lain kita juga
harus tahu bagaimana berkomunikasi,
namun apakah pernah pembaca
membayangkan bagimana kalau mereka
tidak diajarkan nilai-nilai yang sebenarnya
begitu penting dalam kehidupan sehari-
hari? Kejujuran, kedisiplinan (contohnya
mengantri), kerukunan dll tidak
diperhatikan, hasilnya jangan heran ketika

53
banyak pelajar yang sering tawuran
daripada sering membantu orang lain.
Hal-hal yang sudah kita bicarakan tadi
adalah tentang sedikit kritik untuk
pendidikan formal. bagaimana dengan
pendidikan non formal? Penulis sedikit
tidak setuju dengan pernyatan
Pendidikan non formal digunakan
sebagai pelengkap, ataupun pendiidkan
non formal sebagai sarana untuk kalangan
yang terbelakang.
Menurut penulis pendidikan non
formal adalah pendidikan yang menggali
kreativitas yang dapat dihubungkan
manfaatnya dengan pendidikan formal,
pendidikan formal dan pendidikan non
formal tidak dapat dipisahkan satu sama
lain. Pendidikan formal sangatlah penting
untuk memberikan pengetahuan yang

54
memang dibutuhkan dalam perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sedangkan pendidikan non formal
memiliki manfaat dalam peningkatan
keterampilan dan kreativitas yang tidak
dapat dipelajari dalam pendidikan formal.
Bagaimana hubungan antar keduanya?
Bisa kita simak berikut ini







Pendidikan Formal:
- Pengetahuan
- Kognitif


Pendidikan Non formal
- Keterampilan
- Psikomotor
- afektif

55

Kita bisa lihat tentang saling berhubungannya
pendidikan formal dan non formal, tapi kali ini kita
akan membahas tentang pembaharuan dalam dunia
pendidikan non formal, mengapa? Karena kita sudah
tahu bagaimana pelaksanaan pendidikan formal. Dan
kali ini penulis berusaha memberi gambaran umum
tentang pendidikan non formal era informasi.
Pendidikan non formal memang sering
disepelekan, baik dari segi lembaganya, pamongnya
ataupun materinya. Selama ini yang masyarakat tahu
tentang lembaga pendidikan non formal hanya berupa
SKB (Sanggar kegiatan belajar) yang hanya
mengajarkan Paket B dan Paket C. Akan tetapi
sebenarnya pendidikan non formal tidak hanya
sebatas itu (kita sudah membahas tentang pendidikan
non formal pada pembahasan sebelumnya).


56
Pendidikan non formal juga dapat sedikit
dimodifikasi dengan perkembangan teknologi terkini,
yaitu teknologi informasi. Perkembangan teknologi
informasi yang semakin canggih juga mempengaruhi
model pembelajaran pendidikan. Dengan adanya
teknologi informasi yang semakin pesat, akses
informasi yang nantinya akan digunakan sebagai sara
belajar akan lebih mudah untuk didapatkan.
Ketika pembelajaran dengan meanfaatkan
perkembangan teknologi, proses belajar pun tidak
lagi mengkhawatirkan waktu, biaya ataupun jarak.
Mengapa?
Jawabannya akan kita bahas pada pembahasan
berikutnya.




57
BAGIAN 2
SEKILAS TENTANG BLENDED
LEARNI NG
Apa itu Blended Learning?
Sebelum kita berbicara lebih lanjut tentang
pembahasan utama yaitu Blended Learning, kita akan
melihat beberapa contoh nyata dalam kehidupan
sehari-hari yang sebenarnya jika dikembangkan lebih
janjut dalam dunia pendidikan hal tersebut akan
menjadi hal yang baik, akan tetapi masyarakat/guru
belum mengerti bagaimana cara memanfaatkan hal
tersebut. Kita berbicara lagi mengenai teknologi,
kenapa teknologi? Karena Blended Learning identik
dengan pengembangan media/teknologi dalam
pembelajarannya.
Pada era yang serba modern ini kita tak bisa
terpisahkan dengan perkembangan teknlogi yang

58
semakin pesat. Dalam perkembangan teknologi pun
dapat diaplikasikan sebagai sarana dalam
belajar/pembelajaran, mengapa? Karena dengan
teknologi pembelajaran akan lebih mudah dan nyata.
Kita bisa lihat teknologi sederhana sebagai media
edukasi yaitu alat peraga buah-buahan yang biasanya
digunakan oleh pendidik TK untuk mengenalkan
nama buah-buahan untuk peserta didik. Dari hal ini
kita tahu bagaimana peran teknologi dalam
penyampaian materi ataupun sebagai media edukasi.
Bayangkan jika seorang pendidik tak mampu
memberikan contoh nyata dari pembelajaran yang
sedang berlangsung.
Sedikit pengamatan tentang pola
pembelajaran yang terjadi adalah tidak adanya contoh
nyata dari pembelajaran yang berlangsung. Misalnya
ketika pelajaran SD yang berkaitan tentang
konduktor dan isolator, biasanya guru akan langsung
memberikan pengertian konduktor dan isolator
dengan contoh yang ada dibuku. Sebenarnya jika

59
menggunakan contoh nyata akan lebih memudahkan
siswa dalam memahami konsep materinya.
Konduktor adalah penghantar panas yang baik,
disekitar kita banyak sekali konduktor contohnya
besi. Sedangkan isolator adalah penghambat panas
yang buruk contohnya adalah plastik. Dari kasus
tersebut guru tak harus membeli berbagai
perlengkapan mahal untuk memberikan contoh nyata
dari pelajaran yang sedang berlangsung. Guru bisa
membawa plastik atau besi kedalam kelas untuk
ditujukan kepada siswa sebagai contoh dari
konduktor dan isolator.
Pemanfaatan benda disekitar kita sebagai
media edukasi adalah bagian dari pengembangan
media edukasi. Mengapa? Karena pada dasarnya
teknologi dalam pengembangan media edukasi
sebenarnya dapat dilakukan dengan cara yang
inovatif dan kreatif. Inovatif dan kreatif bisa diartikan
sebagai cara untuk memaksimalkan keterbatasan
yang dimiliki. Keterbatasan dalam pengembangan

60
media ini bisa diambil contoh adalah keterbatasan
tentang biaya. Tak harus membeli perlengkapan yang
mahal untuk menciptakan inovasi dalam
pembelajaran, tapi tentang bagaimana
memaksimalkan keterbatasan yang ada.
Kita sudah membahas tentang teknologi
dalam dunia pendidikan. Selanjutnya sesuai dengan
pembahasan dalam bagian ini adalah tentang Blended
Learning. Apa itu blended learning?
Secara umum Blended Learning dapat
didefinisikan sebagai suatu pembelajaran yang
menggunakan media tertentu untuk mengajarkan
materi kepada warga belajar atau yang
mengkombinasikan dengan tatap muka sehingga
dalam pembelajaran ini dapat memunculkan
kemandirian warga belajar untuk terus belajar.
Semler menegaskan dalam Husamah (2014:11)
bahwa Blended Learning mengkombinasikan aspek

61
terbaik dari pembelajaran online, aktivitas tatap muka
terstruktur, dan praktek dunia nyata.
Blended Learning memiliki penerapan yang
mengkombinasikan media tertentu agar memudahkan
penyampaian materi kepada warga belajar. Menurut
Husamah Blended Learning memiliki kategori yaitu :
a. hybrid learning
Pada pembelajaran model ini
memungkinkan untuk menggunakan media
seperti internet sehingga dapat mengurangi
frekuensi tatap muka antara tutor/instruktur
dalam memberikan materinya tetapi tidak
menghilangkan tatap muka antara
instruktur/tutor dengan warga belajar. Pada
pembelajaran ini instruktur tidak harus
bertatap muka secara langsung. Sehingga
warga belajar meanfaatkan media tertentu
untuk mendapat materi yang akan dipelajari
maupun dikembangkan.

62
Kenapa harus hybrid learning?
Sering kali ketika seorang individu
ingin mengembangkan keterampilan tertentu
ia akan bersusah payah dalam belajar. Tapi
juga ada yang hanya berkata ah, tidak ada
waktu untuk belajar, tempat kursus kan jauh
dari rumahku . Dengan adanya hybrid
learning materi dapat diakses kapan saja,
sehingga hal ini akan memudahkan juga untuk
seseorang yang sudah bekerja tapi ingin
mengembangkan potensi dirinya yang
mungkin tidak tersalurkan di dunia kerjanya.

Untuk lebih jelasnya tentang hal ini
bisa dilihat pada skema berikut ini :







63









Keterangan :
1. Instruktur (bisa mewakili lembaga pendidikan
tertentu ) memanfaatkan media seperti
internet/CD Interaktif dalam penyampaian
materi.
2. Warga belajar yang menjadi sasaran belajar
materi yang sudah diberikan untuk memahami
dan mengembangkannya sendiri.
3. Jika ada hal-hal tertentu warga belajar dapat
bertemu dengan tutor/instruktur.
Media :
- Internet
- CD Interaktif
Warga belajar:
- Belajar
- Mengembang
kan materi
a. Tutor/pamong
belajar/instruktur/
pembimbing/guru
b. Jika ada hal-hal
tertentu warga belajar
dapat bertemu
dengan
tutor/instruktur

64

b. Peningkatan bentuk aktivitas tatap muka
(face-to-face).
Blended Learning merujuk pada
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
dalam aktivitas tatap muka ataupun pembelajaran,
baik dengan memanfaatkan jejaring terikat (web-
dependent) maupun jejaring-pelengkap (web-
supplemented) yang tidak mengubah model
aktivitas belajar mengajar. Blended Learning
dapat pula digunakan sebagai pelengkap dalam
proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan
non formal.
Secara umum kita mengetahui beberapa
karakteristik Blended Learning yaitu :
1. Pembelajaran menggabungkan
berbagai macam cara penyampaian
materi ajar, model pengajaran, gaya
hingga teknologi tertentu atau media
tertentu dalam proses

65
pembelajarannya. Blended Learning
pun dapat dilakukan secara maksimal
agar proses pembelajarannya
mempunyai hasil yang maksimal
2. Pembelajaran berbasis media serta
teknologi khususnya teknologi
informasi, maksudnya Blended
Learning mampu menggabungkan
proses pembelajaran dengan
menggunakan media online dengan
metode konvensional lainnya.
3. Instruktur atau pembimbing menjadi
fasilitator, sehingga warga belajar
mampu belajar secara mandiri hingga
belajar dalam mengembangkan materi
yang telah didapatkan.




66
Bagaimana Blended Learning
diterapkan?
Semakin pesatnya teknologi
informasi, Blended Learning semakin
pula dibutuhkan, mengapa? Blended
Learning dibutuhkan pada saat-saat
seperti berikut :
a. Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Keefektifan
waktu
Pada saat-saat tertentu, proses
belajar mengajar memungkinkan
untuk tidak secara tatap muka.
Pembelajaran pun bisa dilakuakan
dengan cara memanfaatkan teknologi
seperti internet. Sehingga hal ini
mampu mengatasi permasalahan-
permasalahn tertentu dalam belajar
mengajar seperti :

67
- Jarak
- Biaya
- Waktu dll
b. Proses Komunikasi Secara
Kontinyu
Proses belajar mengajar dalam
pelaksanakannya tidak hanya
dilakukan pada satu waktu. Akan
tetapi proses belajar mengajar dapat
dilakukan dalam waktu yang banyak.
Sehingga terjadi komunikasi antara
instruktur dengan tutor. Dengan
adanya komunikasi dalam
pembelajaran hal ini pun akan
memacu warga belajar/peserta didik
dalam pemahaman materi yang
nantinya dapat dikembangkan atau
diaplikasikan.

68
c. Mengatasi Permasalahan
warga belajar terkait
menyampaikan pendapat
Terkadang warga belajar tidak
berani menyampaikan pendapat secara
langsung, maka dengan Blended
Learning warga belajar berani
menyampaikan pendapatnya melalui
media tertentu dalam proses belajar
mengajar. Dengan proses ini
diharapkan pembelajaran dapat terjadi
secara kontinyu. Jika pembelajaran
terjadi secara kontinyu seorang
individu yang belajar akan memiliki
pola pembiasaan/habits yang nantinya
warga belajar akan dapat memiliki
kemampuan dari pembiasaan/habits
yang dilakukan secara kontinyu.
d. Mengatasi permasalahan
belajar terkait jarak

69
Terkadang pada suatu
saat dibutuhkan pembelajaran
jarak jauh. Blended Learning
mampu mengatasi
permasalahan ini, dengan
pesatnya teknologi informasi
pun akan memudahkan dalam
pebelajara jarak jauh.
e. Pembelajaran Secara Mandiri
Dengan adanya Blended
Learning akan memungkin untuk
warga belajar dalam belajar mandiri.
Dengan melakukan belajar mandiri,
warga belajar akan mampu memiliki
pembiasaan dan pengalaman yang
begitu penting untuk memahami serta
mengembangkan materi yang telah ia
dapat.


70
Secara umum, pemaparan
singkat tersebut dari penulis tentang
Blended Learning yang memiliki
karakteristik yang begitu berbeda dari
pembelajaran konvensional.
Hal apa saja yang menjadi
keunggulan dan kekurangan blended
learning?
Mengenai keunggulan dan kekurangan
blended learning bisa kita lihat sebagai
berikut :
Keunggulan
a. Independent Learning
Warga belajar dapat dengan mudah
belajar secara leluasa untuk mengembangkan
imajinasinya secara luas. Dengan kata lain,
warga belajar diberikan kesempatan untuk

71
mengembangkan materi secara mandiri,
sehingga warga belajar memiliki pengalaman
dan pembiasaan terkait materi yang didalami.
b. Pemanfaatan Majunya Teknologi Informasi
Dengan majunya teknologi informasi,
manusia modern pun dituntut untuk
memaksimalkan kemampuan dalam hal ini.
blended learning dapat dimanfaatkan sebagai
sarana untuk menguasai teknologi informasi
agar tetap mampu mengakses informasi
secara baik dan akurat. Dengan adanya model
ini, warga belajar secara tidak langsung akan
diajarkan tentang pemanfaatan teknologi
informasi.
c. Mengatasi permasalahan belajar terkait jarak
maupun waktu
Pada suatu saat dibutuhkan pembelajaran
jarak jauh. Blended Learning mampu mengatasi
permasalahan ini, dengan pesatnya teknologi

72
informasi pun akan memudahkan dalam
pebelajara jarak jauh. Selain itu Pada saat-saat
tertentu, proses belajar mengajar memungkinkan
untuk tidak secara tatap muka. Pembelajaran pun
bisa dilakuakan dengan cara memanfaatkan
teknologi seperti internet. Sehingga hal ini
mampu mengatasi permasalahan-permasalahn
tertentu dalam belajar mengajar.
d. Proses Komunikasi Secara Kontinyu
Proses belajar mengajar dalam
pelaksanakannya tidak hanya dilakukan pada
satu waktu. Akan tetapi proses belajar
mengajar dapat dilakukan dalam waktu yang
banyak. Sehingga terjadi komunikasi antara
instruktur dengan tutor. Selain itu terkadang
warga belajar tidak berani menyampaikan
pendapat secara langsung, maka dengan
Blended Learning warga belajar berani
menyampaikan pendapatnya melalui media
tertentu dalam proses belajar mengajar.

73
e. Ketika begitu maraknya kasus maupun isu-isu
negatif tentang perbuatan kurang terpuji yang
dilakukan oknum-oknum tertentu dari pihak
sekolah, blended learning dapat dijadikan
solusi yang jelas dalam persoalan ini.
Kekurangan :
Pemanfaatan media yang diperlukan
begitu kompleks, sehingga terkdang dalam
penerapannya sangat sulit diaplikasikan
apabila sarana dalam proses belajar maupun
mengajar tidak mendukung. Apabila
medianya beraneka ragam, hal ini akan
berdampak pula pada lembaga pendidikan
non formal yang tidak memiliki penguasaan
teknologi canggih/teknologi yang diharapkan.





74
Bagaimana cara memaksimalkan blended
learning dalam keterbatasannya?

















75
BAGIAN 3
Blended Learning dan Pendidikan Non
Formal Era Informasi
1. Konsep Blended Learning
Semler menegaskan dalam Husamah
(2014:11) bahwa Blended Learning
mengkombinasikan aspek terbaik dari pembelajaran
online, aktivitas tatap muka terstruktur, dan praktek
dunia nyata. Sistem pembelajaran online, latihan di
kelas, dan pengalaman on-the-job akan memberikan
menggunakan pendekatan memberdayakan berbagai
sumber informasi yang lain. Selain itu Moebs dan
Weibelzahl mendefinisikan dalam Husamah
(2014:12) Blended Learning sebagai pencampuran
antara online dan pertemuan tatap muka dalam suatu
aktivitas pembelajaran yang terintegrasi.


76
Secara umum Blended Learning dapat
didefinisikan sebagai suatu pembelajaran yang
menggunakan media tertentu untuk mengajarkan
materi kepada warga belajar atau yang
mengkombinasikan dengan tatap muka sehingga
dalam pembelajaran ini dapat memunculkan
kemandirian warga belajar untuk terus belajar.
Menurut Husamah (2014:15) dalam bukunya
Pembelajaran Blended Learning,Blended Learning
memiliki dua kategori utama, yaitu :
a. Peningkatan bentuk aktivitas tatap muka
(face-to-face).
Banyak pengajar menggunakan istilah
Blended Learning untuk merujuk pada
penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi dalam aktivitas tatap muka, baik
dengan memanfaatkan jejaring terikat (web-
dependent) maupun jejaring-pelengkap (web-
supplemented) yang tidak mengubah model
aktivitas.

77
b. Pembelajaran campuran (hybrid learning)
Pembelajaran model ini mengurangi aktivitas
tatap muka tapi tidak menghilangkannnya, sehingga
memungkinkan peserta diidk untuk belajar secara
online. Sesuai yang dijelaskan oleh Husamah, kita
bisa mengetahui proses dari blended learning
kedalam 3 komponen, yaitu :
1. Penggunaan E-Learning Online
Penggunaan E-Learning Online dapat
dilakukan dengan banyak cara ataupun kegiatan.
Contoh sederhanya proses ini warga belajar
diberikan materi yang nantinya akan didownload
untuk dipelajari, kemudian warga belajar akan
berinteraksi lebih lanjut dengan instruktur atau
tutor dengan media Online.




78
2. Penggunaan E-Learning Offline
Penggunaan E-Learning Offline dapat
dilaksanakan dengan media yang dapat juga
melibatkan keaktifan dari warga belajar. Contoh
dari penerapan E-Learning Offline adalah :
- Video pembelajaran
- Presentasi
- Multimedia interaktif
3. Kombinasi E-Learning Offline dan E-
Learning Online
Dalam proses ini terjadi kombinasi antara
E-Learning Offline dan E-Learning Online,
dalam pelaksanaannya warga belajar dapat belajar
secara Online maupun Offline. Dengan
kombinasi diantara keduanya akan memudahkan
warga belajar dalam memahami hingga
mengembangkan materi.



79
2. Gambaran Proses Pendidikan Non Formal
Dengan Blended Learning
2.1 Pola-pola Pendekatan Belajar Pada
Pendidikan Non Formal
Menurut Siswanto(2011:52) Pola pendekatan
belajar untuk kegiatan pendidikan non formal
seperti pelatihan atau kursus singkat. Pola
pendekatan tersebut antara lain :
a. Resource based learning ( Belajar
Berbasis Sumber)
Pendekatan belajar berbasis sumber
tidak lagi menjadikan pelatih atau
pendidik sebagai sumber beljar satu-
satunya. Aktivitas peserta dalam belajar
memanfaatkan segala sumber yang bisa
diakses.
b. Mastery learning (Belajar Tuntas)
Pendekatan belajar tuntas artinya
penguasaan penuh semua materi yang

80
diperlajari. Diidentifikasi bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
sehingga dicapai penguasaan penuh
adalah :
1. Bakat
2. Mutu pembelajaran
3. Kesanggupan mengikuti
pembelajaran
4. Ketekunan belajar
5. Waktu yang tersedia untuk belajar

c. Free learning (Belajar Bebas)
Semua aktivitas pembelajaran
mengutamakan pengembangan pribadi
bebas, berani, bertanggung jawab tanpa
terikat oleh pendapat keinginan, harapan
apalagi paksaan dari pihak lain.
d. Self motivated learning (Belajar Mandiri)
Upaya untuk membangun motivasi
perlu dilakukan unttuk menggiatkan cara

81
belajar efektif. Hal itu bisa dilakukan dengan
memberi informasi yang lengkap tentang
manfaat kompetensi bagi para . Pada self
motivated learning (Belajar Mandiri)
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Warga belajar tidak tergantung
orang lain termasuk pelatih
b. Tukar pengalaman lebih disenangi
peserta atau
c. mengarahkan diri sendiri
d. Semua masalah diupayakan
pemecahannya sendiri
e. Berbuat dalam belajar selalu lebih
baik daripada mendengarkan
Metode-metode pembelajaran yang
bisa dipertimbangkan untuk digunakan dalam
Pendidikan non formal yang bisa pelatihan
ataupun kursus adalah :


82
a. Ceramah

Metode pembelajaran ceramah adalah
penerangan secara lisan tentang suatu materi
bahan kepada sekelompok pendengar ataupun
siswa untuk memahami suatu materi dengan
tujuan bisa menguasai materi tersebut.
b. Pengayaan
Proses yang diberikan kepada individu
atau kelompok untuk memberikan materi
tambahan agar memiliki wawasan yang lebih.
c. Diskusi kelompok
Diskusi kelompok dilakukan oleh dua
orang atau lebih untuk bertukar pendapat
tentang suatu permasalahan.
d. Diskusi kelas
Diskusi kelas dilakukan untuk bertukar
pendapat dalam permasalahan yang sedang

83
dibicarakan dalam sebuah kelas, agar siswa
dapat menemukan informasi.
e. Diskusi panel
Diskusi panel dilakukan dengan cara
menggunakan narasumber yang berbeda ilmu
dengan tujuan untuk melihat sudut pandang
dalam permasalahan tertentu.
f. Demonstrasi
Demonstrasi dilakukan dengan cara seorang
individu melakukan sebuah tindakan yang
menunjukan tindakan atau keadaan tertentu,
sehingga orang lain akan mengetahui hal
tersebut dan dijadikan sebagai bahan
pembelajaran.
g. Penugasan individual
Penugasan individual dilakukan dengan
memberi sebuah tugas atau kegiatan kepada
seorang individu untuk mengerjakannya
sehingga individu tersebut akan belajar.
h. Penugasan kelompok

84
Penugasan kelompok dilakukan dengan
memberi sebuah tugas atau kegiatan kepada
seorang individu untuk mengerjakannya
sehingga dalam kelompok tersebut terjadi tukar
pemikiran.
i. Pemecahan masalah
Pemecahan masalah dilakukan untuk
merangsang daya pikir warga belajar agar
warga belajar mampu menemukan solusi
tentang permasalahan yang dihadapkan.
j. Simulasi
Kegiatan yang menunjukkan seakan-akan
warga belajar berhadapan dengan sebuah
permasalahan tertentu.





85
2.2 Fungsi Blended Learning Dalam
Pendidikan Non Formal
2.2.2 Fungsi Motivasi
Siswanto (2013:47) Menyimpulkan
motivasi adalah suatu dorongan dalam diri
seseorang. Dorongan itu ditandai adanya
dorongan afeksi dari reaksi-reaksi dalam
mencapai tujuan. Tafsirannya adalah : (1)
Motivasi dimulai adanya perubahan dari
seseorang. (2) Motivasi ditandai dengan
dorongan afeksi. Bisa kuat bisa tidak seberapa
kuat. Dorongan afeksi yang kuat mudah
teramati dalam perilaku, sedangkan yang
kurang sulit dicermati. (3) Motivasi ditandai
oleh reaksi-reaksi mencapai tujuan.
Dalam hal ini motivasi bisa diartikan
sebagai dorongan yang terdapat dalam diri
seseorang untuk melakukan hal-hal yang
menjadi tujuan, sehingga seseorang

86
berperilaku untuk mencapai tujuan tersebut
hingga tercapai. Motivasi mampu mendorong
seseorang untuk melakukan hal-hal untuk
meraih tujuannya. Dengan dorongan tersebut
seorang individu mampu berperilaku yang
diharapkan mampu untuk meraih tujuannya
tersebut. Motivasi pada umumnya memiliki
siklus. Motivasi timbul memicu perilaku
seseorang untuk mencapai tujuan. Setelah
tujuan tersebut sudah tercapai motivasi akan
berhenti. Motivasi akan kembali pada
keadaan semula apabila ada sesuatu
kebutuhan lagi. Hingga demikian motivasi
dapat digambarkan berupa siklus. Bagaimana
hubungannya dalam Blended Learning
Sebagai fungsi motivasi?
Kita telah mengetahui bahwa
motivasi adalah dorongan yang terdapat
dalam diri seseorang untuk melakukan
sesuatu. Bagaimana dengan blended learning
dalam fungsi motivasi ini?

87
Haris Mujiman menjelaskan dalam Siswanto
(2013:58) bahwa yang dimaksud dengan teknik
motivasi adalah teknik membangun motivasi belajar
dalam pendidikan non formal. Sajian ini mengacu
pada kerangka model pengembangan motivasi.
Dalam hal seperti ini motivasi belajar memberikan
efek pada seorang individu ataupun untuk berbuat.
Jika motivasi tinggi akan melakukan sebuah perilaku
berlajar, apabila motivasi lemah maka tidak akan ada
perilaku belajar. Menurut Haris Mujiman dalam
Siswanto (2013:58) ada delapan faktor yang
berpengaruh pada pertumbuhan motivasi belajar.
Faktor-faktor itu adalah :
a. Pengalaman tentang manfaat belajar
b. Kebutuhan belajar
c. Kemampuan melakukan aktivitas
belajar
d. Kesenangan terhadap ide melakukan
belajar
e. Pelaksanaan aktivitas belajar
f. Hasil belajar

88
g. Kepuasan terhadap hasil belajar
h. Karakteristik pribasi dan lingkungan.

Blended Learning dan fungsi motivasi
Dari pemaparan tersebut, kita bisa
mengetahui bagaimana blended learning
memiliki fungsi motivasi dalam pendidikan
non formal. Adapun penjelasan lebih
lanjutnya sebagai berikut.
a. Pengalaman tentang manfaat dan
kebutuhan belajar
Dengan menggunakan model blended
learning seorang warga belajar akan mudah
menemukan pengalaman tentang manfaat
belajar yang sedang atau sudah mereka
lakukan. Dengan menemukan pengalaman
tentang manfaat belajar seorang individu akan
mempunyai rasa butuh belajar lebih. Hal ini
menunjukkan bahwa dengan model blended

89
learning /individu memiliki motivasi belajar
yang lebih untuk menguasai sebuahn materi
yang ingin mereka kuasai. Sehingga dapat
digambarkan seperti berikut
Blended Learning







b. Kesenangan belajar yang
berdampak pada hasil belajar
Dengan menggunakan model blended
learning kita sudah mengetahui tentang
manfaat serta keunggulan dari blended
learning yang sudah kita bahas. Dari hal
tersebut kita dapat mengetahui bahwa blended
Materi
Warga belajar
- Pengalaman dan
manfaat belajar
- kebutuhan
belajar

90
learning pada dasarnya memungkinkan warga
belajar senang dalam belajar karena warga
belajar dapat mengembangkan ide sesuai
imajinasi ataupun keinginan mereka. Ketika
individu merasa senang belajar, hal itu akan
memungkinkan seorang individu melakukan
repetisi-repetisi dalam belajar, sehingga
dalam hal ini terbentuklah kebiasaan belajar
yang secara terus menerus.
2.2.3 Fungsi Belajar Mandiri
Konsep belajar mandiri dalam
pendidikan non formal
Siswanto (2013:27) menjelaskan
dalam bahwa pendekatan belajar mandiri (self
motivated learning) adalah suatu aktivitas
yang dilakuakn agar terjadi belajar aktif bagi
seoarang individu/warga belajar dalam rangka
memperoleh dan memahami suatu ilmu
pengetahuan. Dalam hal ini diperlukan

91
motivasi yang sangat kuat dari dalam diri
individu tersebut untuk terus melakukan
proses belajar secara terus menerus. Tanpa
motivasi belajar mandiri tidak akan bisa
terjadi. Setelah kita lihat pada bagian fungsi
motivasi kita bisa menghubungkannya dengan
konsep belajar mandiri. Dalam motivasi
belajar, apabila seorang individu/kelompok
(bisa dikatakan sebagai warga belajar)
memiliki kemauan untuk belajar lebih hal ini
akan memungkinkan terjadinya belajar secara
mandiri. Ciri-ciri jika warga belajar sudah
menerapkan belajar mandiri adalah sebagai
berikut :
a. Pembelajaran secara terus
menerus
b. Tidak ada paksaan dari
pihak lain
c. Pemahaman dan
pengembangan materi

92
dilakukan oleh individu
tanpa adanya ketakutan.
d. Terjadinya sharing
ataupun aktivitas belajar
yang aktif.
Dari pemaparan tersebut, kita bisa
mengetahui bagaimana blended learning
memiliki fungsi belajar mandiri dalam
pendidikan non formal. Dan fungsi tersebut
memiliki keterkaitan dengan fungsi motivasi.

Untuk mengetahui bagaimana konsep
belajar mandiri berbasis Blended Learning, hal ini
dapat dijelaskan dengan cara melihat dari
bagaimana proses Blended Learning yang terdapat
dalam lembaga kursus tertentu (misalnya kursus
keterampilan komputer)

93
Berikut adalah skema belajar mandiri berbasis
E-Learning Online, ataupun E-Learning
Offline yang nantinya dapat pula
dikombinasikan dalam pembelajaran.
a. E-Learning Online











E-Learning Online :
Materi
- Materi 1
- Materi 2
- Materi 3
- Test
- Pengembangan
warga belajar :
- Download materi
- Belajar
- Upload/kirim karya yang sudah dibuat/hasil test ke
instruktur yang mewakili lembaga kursus
- Diskusi tentang materi : Social media, email dll
(Belajar Mandiri )

94
Dalam E-Learning Online terjadi sebuah pola
yaitu :
1. Materi diberikan kepada warga
belajar
2. Setelah materi tersebut di unduh
oleh warga belajar, hal ini akan
memungkinkan terjadinya proses
belajar mandiri.
3. Dalam belajar mandiri pun warga
belajar dapat berdiskusi dengan
lain dalam jejaring sosial ataupun
forum khusus yang sudah
disediakan secara online.
4. Dengan adanya pola seperti ini,
warga belajar akan memiliki
kemandirian dalam belajar
sehingga mereka benar-benar
menguasai dan mampu
mengembangkan materi yang telah
diberikan.

95
b. E-Learning Offline












E-Learning Offline :
- Proses pembelajaran menggunakan media
- Pendidik/instruktur memberikan contoh nyata dari
materi yang diberikan
- Presentasi interaktif dengan warga belajar dengan
penjelasan lanjut dari instruktur
warga belajar:
- Mempelajari materi
- Bertanya/berdiskusi tentang materi hingga
mengembangkan lebih lanjut
(Belajar Mandiri)

96

Dalam E-Learning Offline terjadi pola :
1. Instruktur memberi materi hingga
mencontohkan aplikasi dari materi
yang dibahas.
2. warga belajar mampu memahami
materi hingga mengembangkan materi
lebih lanjut yang dijelaskan oleh
instruktur.


c. Kombinasi E-Learning Online
dan E-learning Offline
Dalam kombinasi antara E-
Learning Online dan E-learning
Offline dapat digambarkan dalam
skema berikut.


Kondisi A

97













E-Learning Online :
- Materi 1
- Materi 2
- Materi 3
- Materi 4
- Test/pengembangan awal


warga belajar :
- Download materi
- Belajar
- Upload/kirim karya/hasil test
maupun pengembangan awal ke
instruktur
- Diskusi tentang materi : Social
media, email dll

Gathering/Kumpul mingguan yang
terjadwal
Kondisi A

98













E-Learning Offline
- Pendidik/instruktur memberikan
contoh nyata dari materi yang
diberikan
- Presentasi interaktif dengan warga
belajar dengan penjelasan lanjut dari
instruktur

warga belajar:
- Mempelajari materi
- Bertanya/berdiskusi tentang materi
hingga mengembangkan lebih lanjut


Kondisi B Kondisi B

99



Penjelasan mengenai skema tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Kondisi A
a. Materi diberikan kepada warga
belajar melalui media online
b. Setelah materi tersebut di
unduh oleh warga belajar, hal
ini akan memungkinkan
terjadinya proses belajar
mandiri.
c. Dalam belajar mandiri pun
warga belajar dapat berdiskusi
dengan lain dalam jejaring
sosial ataupun forum khusus
Goal/Tujuan

Kondisi C

100
yang sudah disediakan secara
online.
d. Dengan adanya pola seperti
ini, warga belajar akan
memiliki kemandirian dalam
belajar sehingga mereka benar-
benar menguasai dan mampu
mengembangkan materi yang
telah diberikan.
2. Kondisi B
a. Pada kondisi B, setelah
melalui E-learning online
diadakan kegiatan kumpul
atau gathering yang akan
membahas materi yang
dipermasalahkan.
b. Instruktur memberi materi
hingga mencontohkan
aplikasi dari materi yang
dibahas.

101
c. warga belajar mampu
memahami materi hingga
mengembangkan materi
lebih lanjut yang dijelaskan
oleh instruktur.
3. Kondisi C
Pada kondisi C, semua kegiatan
yang dilakukan ditujukan untuk
memiliki sebuah product/outcome, hasil
dari kegiatan pembelaran tersebut
memiliki tujuan yang telah disepakati
dan ditujukan kepada warga belajar.
Dengan cara itu warga belajar akan
belajar secara mandiri hingga
mengembangkan materi yang telah
didapat.




102
2.3 Pelaksanaan Blended Learning Dalam
Pendidikan Non Formal
Dengan menggunakan berbagai media
yang telah digunakan dalam Blended
Learning dalam pendekatan belajar mandiri
hal ini akan membantu warga belajar dalam
menerima dan menerapkan materi yang sudah
didapat. Sehingga dengan model tersebut
perserta didik akan diajarkan tentang
keaktifan diri sendiri dalam belajar yang
berkaitan erat dengan motivasi instrinsik dan
ekstrinsik dari seorang warga belajar.
Dengan model Blended Learning warga
belajar akan memiliki sebuah pembiasaan sebagai
berikut :
a. Terbiasa dalam belajar secara mandiri yang
berkatian dengan motivasi intrinsik dan
ektrinsik warga belajar.

103
b. Memungkinkan Terjadinya Interaksi
Pembelajaran di mana pun dan kapan pun
c. Membuat proses komunikasi non-stop antara
pengajar dan warga belajar menjadi mudah
dan cepat.
Pembiasaan yang sudah terjadi pada warga
belajar ini diharapkan mampu membuat warga
belajar lebih terampil dan mandiri dalam
mengembangkan keterampilan yang dimiliki. Pada
kemjuan dalam bidang teknologi informasi pun
memiliki pengaruh besar dalam pelaksanaan
pendidikan non formal. Pelaksanaan-pelaksanaan
pembelajaran yang memudahkan untuk akses belajar
semakin dipermudah. Dalam blended learning pun
sebenarnya dapat pula diaplikasikan dalam dunia
pendidikan non formal khususnya pada
pengembangan media pendidikan non formal yang
sudah berbasis teknologi modern. Bagimana
implementasinya dalam media pendidikan non
formal? Dalam pembahasan kali ini penulis akan

104
sedikit berbicara tentang media pada pendidikan non
formal beserta penerapannya.
Media adalah sebuah alat yang digunakan
untuk memperoleh tujuan tertentu dengan cara
menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran
dari media tersebut. Media pendidikan non formal
dapat diartikan sebagai sebuah alat yang digunaka
untuk menyampaikan pesan kepada sasaran dengan
tujuan untuk mengarahkan sasaran ke hal-hal positif
dalam lingkup pendidikan non formal. Bagaimana
hubungan blended learning dengan media pendidikan
non formal?
Kita sudah mengetahui banyak hal tentang
kedua hal tersebut, dengan menggunakan model
blended learning akan memudahkan dalam
penyampaian pesan dalam bentuk media yang
nantinya akan memudahkan sasaran dari pendidikan
non formal untuk menerima pesan tersebut.
Bagaimana implementasinya dalam dunia pendidikan

105
non formal? Pendidikan non formal yang sudah
semakin maju ini jika dihubungkan dengan model
blended learning akan memudahkan dalam proses
pelaksanaan pendidikan non formal. Berikut adalah
implementasi blended learning dalam dunia
pendidikan non formal :
a. Online Education : WEB, Social media,
Online Plus Offline education (face to face)
b. Game digital
c. animasi edukatif
d. Multimedia interaktif
f. CD/DVD tutorial
g. Siaran Radio



106
h. Iklan Layanan masyarakat
i. video pembelajaran
j. Cyber Learning Comminity dll










107
BAGIAN 4
Implementasi Blended Learning Dalam
Pendidikan Non Formal Era Informasi
A. Online Offline Education
Serta Perpaduan Didalamnya
Penerapan dari Online Offline
Education adalah :
a. E-Learning Online
b. E-Learning Offline
c. Kombinasi E-learning
Online-offline
Kita akan bahas satu persatu untuk
memahami hal tersebut.
1. E-Learning Online
Penggunaan E-Learning Online dapat
dilakukan dengan banyak cara ataupun
kegiatan. Contoh sederhanya proses ini
warga belajar diberikan materi yang

108
nantinya akan didownload untuk
dipelajari, kemudian warga belajar akan
berinteraksi lebih lanjut dengan instruktur
atau tutor dengan media Online.
Penggunaan E-Learning Online dalam
pelaksanaakannya sebaiknya
memperhatikan aspek-aspek berikut :
a. Aspek kognitif
Mengapa aspek kognitif perlu
diperhatikan dalam E-Learning
Online?
Dalam pembelajaran pasti memiliki
tujuan, dengan memperhatikan tujuan belajar
kita akan tahu bagaimana kita akan belajar,
serta bagaimana warga belajar akan
melangkah. Jika aspek kognitif tidak
diperhatikan proses belajar pun cenderung
bersifat formalitas saja, sehingga pemahaman
serta pengembangan materi tidak akan bisa
terjadi. Pemahaman dalam pembelajaran perlu

109
diperhatikan secara benar, karena untuk
mengembangkan materi menjadi sebuah
produk dari pendidikan non formal harus
adanya pemahaman yang khusus dari warga
belajar. Dari cara itu pembelajaran akan
berlangsung dengan baik.
b. Aspek psikomotorik
Dalam E-Learning Online aspek
psikomotorik juga harus diperhatikan,
mengapa? Kita tahu bahwa E-Learning
Online dapat mengurangi intensitas tatap
muka, dari hal tersebut kita juga tahu bahwa
kontrol terhadap warga belajar juga
diperhatikan. Bagaimana mengetahui
perkembangan aspek psikomotor dari warga
belajar dalam E-Learning Online? Cara
pertama instruktur bisa meminta warga
belajar untuk mengirim portofolio karya yang
telah dibuat sendiri. Cara kedua, instruktur
bisa mewajibkan untuk merekam warga

110
belajar dan dikirimkan ke instruktur. Cara
ketiga instruktur memberikan kasus dimana
hal ini melibatkan aspek psikomotorik seperti
pemecahan masalah ataupun aktivitas-
aktivitas lain sesuai kebijakan dari instruktur.
c. Aspek Afektif
Dalam pelaksanaan E-learning online
juga memperhatikan aspek afektif, kita tidak
menginginkan warga belajar yang hanya aktif
dan cerdas namun moralnya hancur.
Bagaimana instruktur mengontrol aspek
psikomotorik pada saat e-learning online?
Pertama pihak instruktur/lembaga
kursus online mengadakan kerja sama kepada
orang tua agar orang tua juga tetap memantau
keadaan warga warga belajar. Sama halnya
seperti warga belajar, orang tua juga harus
mengumpulkan laporan tentang

111
perkembangan/catatan tertenu yang
berhubungan dengan afektif.
Bagaimana pelaksanaan dari E-
Learning Online secara umum?
Kita bisa lihat pada skema berikut ini
untuk mengetahui proses pembelajaran E-
Learning Online pada penerapannya bisa saja
dikombinasikan dengan model lain untuk
mencapai hasil yang maksimal. :
Proses E-Learning Online







E-Learning Online :
Materi
- Materi 1
- Materi 2
- Materi 3
- Test
- Pengembangan

112






Kita bisa lihat :
-Instruktur memberikan materi kepada
warga belajar
-Setelah materi tersebut di unduh oleh
warga belajar, hal ini akan
memungkinkan terjadinya proses
belajar yang dilakukan oleh warga
belajar.
-Dalam belajar warga belajar dapat
berdiskusi dengan lain dalam jejaring
warga belajar :
- Download materi
- Belajar
- Upload/kirim karya yang sudah dibuat/hasil test ke
instruktur yang mewakili lembaga kursus
- Diskusi tentang materi : Social media, email dll


113
sosial ataupun forum khusus yang
sudah disediakan secara online.
2. E-learning Offline
Selain penggunaan E-learning
online, implementasi blended learning
dapat juga dilakukan dengan melalui
E-learning offline. Penggunaan E-
Learning Offline dapat dilaksanakan
dengan media yang dapat juga
melibatkan keaktifan dari warga
belajar. Contoh dari penerapan E-
Learning Offline adalah :
- Video pembelajaran
- Presentasi
- Multimedia interaktif
Penggunaan E-learning offline
juga harus memperhatikan aspek-
aspek berikut ini :


114
a. Aspek kognitif
Mengapa aspek kognitif perlu
diperhatikan dalam E-Learning
Offline
Seorang instruktur/tutor juga
harus dapat mengetahui
perkembangan kognitif dari warga
belajarnya agar m memahami
materi yang diajarkan.
b. Aspek psikomotorik
Setelah warga belajar paham
tentang materi yang disampaikan
oleh instruktur/tutor, warga belajar
harus memiliki keterampilan yang
telah mereka pelajari. Bagaimana
instruktur melihat perkembangan
psikomotorik dari warga belajar?
Seorang instruktur/tutor dapat
memberikan sebuah proyek

115
kepada . Proyek ini ditujukan
keapda agar memiliki kemampuan
bekerja keras , pengalaman hingga
kemampuan untuk
mengembangkan materi.
c. Afektif
Dalam E-learning offline aspek afektif
dapat dipantau dengan cara :
- Selalu mengajak warga belajar
untuk berkomunikasi
- Memberikan motivasi/cerita
motivasi kepada warga belajar.
Berikut adalah gambaran bagaimana
E-learning Offline berlangsung, pada
penerapannya bisa saja dikombinasikan untuk
mencapai hasil yang maksimal.


116
Proses E-Learning Offline












E-Learning Offline :
- Proses pembelajaran menggunakan media (misalnya video
pembelajaran/presentasi)
- Pendidik/instruktur memberikan contoh nyata dari materi
yang diberikan
- Presentasi interaktif dengan warga belajar dengan penjelasan
lanjut dari instruktur
warga belajar:
- Mempelajari materi
- Bertanya/berdiskusi tentang materi hingga mengembangkan
lebih lanjut


117
Dalam E-Learning Offline terjadi pola :
- Instruktur memberi materi
hingga mencontohkan aplikasi
dari materi yang dibahas.
- warga belajar mampu
memahami materi hingga
mengembangkan materi lebih
lanjut yang dijelaskan oleh
instruktur.
3. Kombinasi E-learning Online dan
E-learning Offline
Mengapa perlu kombinasi
diantara keduanya?
Kombinasi antara E-learning Offline
dan E-learning online dibutuhkan
perlu karena :
- Untuk mengetahui keadaan
warga belajar

118
- Sebagai sarana mengakrabkan
diri
- Melihat bagaimana warga
belajar belajar
- Sebagai sarana untuk
menjadikan kesinambungan
antara proses belajar yang baik
dengan hasil yang baik pula.
Bagaimana kombinasi antara
E-learning Online dan offline
berlangsung?
Proses Kombinasi E-
Learning Online dan E-learning
Offline
Dalam kombinasi antara E-
Learning Online dan E-learning
Offline dapat digambarkan dalam
skema berikut:

119













E-Learning Online :
- Materi 1
- Materi 2
- Materi 3
- Materi 4
- Test/pengembangan awal


warga belajar :
- Download materi
- Belajar
- Upload/kirim karya/hasil test
maupun pengembangan awal ke
instruktur
- Diskusi tentang materi : Social
media, email dll

Kondisi A
Kondisi A

120













Gathering/Kumpul mingguan yang
terjadwal
E-Learning Offline
- Pendidik/instruktur memberikan
contoh nyata dari materi yang
diberikan
- Presentasi interaktif dengan warga
belajar dengan penjelasan lanjut dari
instruktur

warga belajar:
- Mempelajari materi
- Bertanya/berdiskusi tentang materi
hingga mengembangkan lebih lanjut

Kondisi B
Kondisi B

121





Penjelasan mengenai skema tersebut
adalah sebagai berikut :
Kondisi A
- Materi diberikan kepada warga
belajar melalui media online
dan dapat diunduh.
- Setelah materi tersebut di
unduh oleh warga belajar, hal
ini akan memungkinkan
terjadinya proses belajar
mandiri.
Tujuan/Goal
Kondisi C

122
- Dalam belajar warga belajar
dapat berdiskusi dengan lain
dalam jejaring sosial ataupun
forum khusus yang sudah
disediakan secara online.
Kondisi B
- Pada kondisi B, setelah melalui
E-learning online diadakan
kegiatan kumpul atau
gathering yang akan
membahas materi yang
dipermasalahkan.
- Instruktur memberi materi
hingga mencontohkan aplikasi
dari materi yang dibahas.
- warga belajar mampu
memahami materi hingga
mengembangkan materi lebih
lanjut yang dijelaskan oleh
instruktur. Kondisi C


123
Pada kondisi C
Semua kegiatan yang dilakukan
ditujukan untuk memiliki sebuah
product/outcome, hasil dari kegiatan
pembelaran tersebut memiliki tujuan
yang telah disepakati dan ditujukan
kepada warga belajar. Dengan cara itu
/peseta didik akan belajar hingga
mengembangkan materi yang telah
didapat. Biasanya pengembangannya
berupa proyek atau semacamnya.






124

B. Game Digital
Menurut John Naisbitt game merupakan
sebuah sistem partisipatoris dinamis karena game
memiliki tingkat penceritaan yang tidak dimiliki film
karena dapat berinteraksi dengan penggunanya.
Game digital dapat juga dikatakan sebagai sebuah
aplikasi yang didukung oleh media tetentu untuk
membantu penggunanya dalam menjalankan sebuah
keinginan yang terdapat dalam aplikasi tersebut.
Bagaimana keunggulan dan kekurangan game
dalam dunia edukasi?






125
Keunggulan Kekurangan
1. Menampilkan konsep dan
alur yang dapat
menyampaikan informasi
secara partisipatf (dapat
diikuti oleh pemain)
2. Mempunyai efek ataupun
pengaruh baik dalam
perkembangan kognitif
3. Mengasah kreativitas dan
imajinasi
4. Sarana edukatif lebih
menyenangkan
5. Hiburan yang
menyenangkan
1. Apabila tidak ada
pengawasan akan
membuat
kecanduan
2. Jika kecanduan
yang akut akan
menjadikan
seseorang kurang
bersosialisasi
dengan orang lain.
3. Efek penggunaan
teknologi yang
berkaitan dengan
radiasi atau
gangguan
pengliatan




126
Bagaimana menyiasati agar memaksimalkan
game di dunia edukasi?
Caranya adalah sebagai berikut
Game memiliki sasaran tersendiri,
misalnya Game GTA (Grand Theft Auto)
adalah game yang dimainkan oleh orang
dewasa. Sedikit kritik terhadap apa yang
terjadi dipusat permainan game/Playstasion,
penulis sering kali melihat anak-anak usia
SD-SMP sering bermain game-game yang
sebenarnya tidak dimainkan oleh usia-usia
tersebut seperti halnya GTA. Yang salah
bukan gamenya tapi yang sedikit harus
dibiasakan adalah pemilik palystation dan
orang tua agar dapat mengawasi keadaan
anak-anak mereka.
Bagaimana game sebagai edukasi
dalam dunia pendidikan non formal?

127
Dalam penyampaian materi dalam
pendidikan non formal game dapat
dimanfaatkan sebagai :
1. Sarana mengenalkan hal baru
kepada warga belajar.
2. Sebagai sarana simulasi
tentang hal tertentu, misalnya
simulasi menyebrang jalan
atau berkendara seperti game
Safe On The Road dari Studio
game Enthrean Salatiga
(Bisa diakses di
http://enthrean.com/games/ya
maha-safe-road)





128








sumber:http://enthrean.com/games/ya
maha-safe-road
3. Sebagai sarana edukasi lain
(misalnya untuk anak-anak,
maupun orang dewasa, game
tentang olahraga dll) .









129
C. ANIMASI

Menurut Wahyu Aditya, animasi
adalah seolah-olah memberikan ilusi
gerakan. Pada dasarnya animasi
menyampaikan pesan tertentu kepada
sasarannya. Dalam proses animasi
tersebut menyampaikan pesan-pesan
tertentu juga memperhatikan prinsip-
prinsip dalam animasi agar benar-benar
sampai pesannya.
Adapun prinsip-prinsip dasar animasi
adalah
1. Squash and stretch (mengkerut dan
merenggang)
2. Anticipation (ancang-ancang)
3. Staging (sajian)
4. Straight Ahead Action and Pose to
pose (gerak berkelanjutan)

130
5. Follow Through and overlapping
action (variasi gerakan penututp
sebelum diam/berhenti)
6. Slow in and slow out (gerakan
melambat)
7. Arcs (gerakan lengkungan/pola)
8. Secondary action (gerakan pelengkap)
9. Timing(waktu)
10. Exaggeration (melebih-lebihkan)
11. Appeal (daya tarik)
12. Solid drawing (gambar sempurna)
Bagaimana animasi bisa dijadikan
sebagai sarana edukasi dalam dunia
pendidikan non formal?
Kita pasti pernah menonton televisi
yang berupa animasi misalnya Keluarga
Somat yang dibuat oleh Dreamtoon
Indonesia. Dalam film animasi tersebut
diceritakan banyak hal dari cerita yang
dapat dijadikan hiburan maupun diambil
kebaikannya.

131
Selain itu animasi juga dapat
menggambarkan suatu keadaan yang
memiliki pesan tertentu. Contoh kita bisa
lihat karakter Lintang (Original karakter
Kris Adi Candra, profil
creatornya/selebihnya bisa dilihat di
https://www.facebook.com/kris.candra?fre
f=ts,ataupun
http://www.youtube.com/watch?v=lrCSE
YvDKow Ipul Cangkul)








Creator : Kris Adi Candra

132
Tokoh lintang sedang senang dan
menunjukkan jempolnya. Pesan yang disampaiakan
oleh lintang bermacam-macam dan tergantung pesan
apa yang ingin disampaikan kepada sasarannya.
Secara garis besar manfaat animasi dalam
dunia pendidikan non formal adalah :
a. Sebagai sarana edukasi
b. Dapat membantu menyampaikan
informasi
c. Hiburan yang edukatif
d. Pengenalan budaya , ataupun
pengenalan produk tertentu
e. Pemberi pesan motivasi
Bagaimana dengan isu bahwa animasi
itu jelek untuk media edukasi?
Pada dasarnya animasi juga memiliki
sasaran tertentu, misal animasi kartun
keluarga somat memiliki sasaran anak-
anak, ataupun Naruto yang sebenarnya
sasarannya adalah remaja hingga orang
dewasa. Semua itu tergantung

133
pengawasan dan pemanfaatannya, bukan
animasi/animatornya yang salah.
D. CD/DVD TUTORIAL
PEMBELAJARAN
CD/DVD Tutorial pembelajaran
merupakan sebuah produk edukasi yang
didalamnya berisi langkah-langkah untuk
menguasai suatu keterampilan. Misalnya
cd/dvd pembelajaran tentang komputer
grafis. Pihak pembuat tutorial ini
membuat tutorial dengan harapan dapat
berbagi ilmu kepada orang lain melalui
cd/dvd tutorial.
Dengan menggunakan CD/DVD
Tutorial memiliki keuntungan/kelebihan
diantaranya :
a. Mempermudah dalam pembelajaran
karena tidak terikat oleh waktu
b. Biaya terjangkau

134
c. Meningkatkan kreativitas dan inovasi
dalam pembelajaran modern
Bagaimana sebuah cd/dvd tutorial
mampu memberikan informasi/materi
kepada sasaran?











CD/DVD Tutorial
Konsumen / pembeli produk

135
Pihak pembuat tutorial ini membuat
tutorial dengan harapan dapat berbagi ilmu kepada
orang lain melalui cd/dvd tutorial. Setelah konsumen
membeli produk tutorial tersebut, konsumen akan
mempelajari keterampilan yang terdapat dalam
tutorial tersebut karena terdapat panduan
panduannya. Dengan cara seperti itu pembelajaran
melalui tutorial akan dimanfaatkan lebih untuk
menguasai keterampilan-keterampilan yang
diinginkan.
E. Siaran Radio
Siaran radio adalah sebuah pengiriman
informasi dengan bantuan pemancar radio yang
melibatkan stasiun radio. Dalam hal media edukasi
radio dapat digunakan sebagai media edukasi karena
dapat memberikan informasi kepada pendengarnya.
Radio memiliki kemampuan untuk menyampaikan
informasi-informasi kepada banyak orang. Akan
tetapi radio juga mempunyai kekurangan dalam

136
penyampaian informasi. Bagaimana pemanfaatan
media radio sebagai media edukasi untuk pendidikan
non formal?







Siaran radio yang berisi informasi akan
didengarkan oleh pendengar, sehingga pendengar
mengetahui informasi yang terdapat dalam siaran
tersebut.

Siaran Radio
Informasi
Pendengar

137
Bagaimana kelebihan dan kekurangan
radio sebagai media edukasi khususnya dalam dunia
pendidikan non formal?
Kelebihan Kekurangan
1. Harga murah
2. Praktis dan dapat dibawa
kemanapun
3. Pemakaian yang sangat
mudah
4. Jaringan luas
5. Dapat mengembangkan
imajinasi serta penalaran
1. Sifat komunikasi hanya
searah
2. Siaran tidak dapat
dikontrol
3. Penjadwalan yang masih
belum terkoordinasi
dengan baik
4. Permasalahan tentang
daya ingat yang dimiliki
manusia
5. Kurang interaktif




138
Setelah kita mengetahui bagaimana
kelebihan dan kekurangan radio sebagai media
edukasi dalam pendidikan non formal. Kita dapat
mengurangi permasalahan yang terdapat pada
kekurangan media radio yaitu dengan cara :
a. Menggunakan radio sebagi pelengkap dalam
pembelajaran
b. Radio digunakan pada saat seorang
instruktur/tutor membutuhkan media khusus
c. Penjadwalan dari siaran yang terdapat dalam
radio
d. Perekaman dalam siaran radio
e. Pemilihan serta klasifikasi chanel yang akan
digunakan.

F. MULTIMEDIA INTERAKTIF
Multimedia interaktif adalah sebuah
media yang menggunakan media komputer (bisa
berbentuk presentasi interaktif), didalam media

139
tersebut seorang pengguna dapat diajak berpartisipasi
dalam materi yang ada di dalam multimedia interaktif
tersebut.
Penggunaan multimedia interaktif ini
sangat diperlukan mengingat pada era
yang serba modern ini dalam
pembelajaran dibutuhkan media yang
dapat mengajak untuk aktif bagi warga
belajarnya. Bagaimana penggunaannya
dalam pendidikan non formal?








Multimedia Interaktif :
- Materi
- Media interaktif
- Edukatif
warga belajar
- Belajar materi secara aktif
- Berpartisipasi dalam pembelajaran
- Menguasai dan memahami konsep
- Mampu mengembangkan materi

140
Penggunaan multimedia interaktif akan
memacu imajinasi serta keaktifan dari warga belajar.
Mengapa hal ini bisa terjadi?
Secara umum, warga belajar akan
menyukai hal-hal yang bersifat unik dan tidak
monoton. Dengan cara warga belajar akan memiliki
minat dalam belajar. Ketika memiliki minat yang
tinggi hal ini akan meningkatkan keingintahuan serta
pengembangan diri yang dilakukan oleh sendiri.
Sehingga akan belajar dengan senang hati hingga
mampu memahami materi yang disampaikan dengan
multimedia interaktif.
G. IKLAN LAYANAN
MASYARAKAT
Iklan layanan merupakan iklan yang berisi
ajakan tertentu kepada masyarakat dalam
meningkatkan kepedulian atau memiliki maksud lain
dalam kontrol masyarakat. Dalam Wikipedia
dijelaskan bahwa

141
Menurut dewan periklanan di Amerika
Serikat yang mensponsori ILM ada
beberapa kriteria yang digunakan untuk
menentukan sebuah iklan tertentu
merupakan iklan layanan masyarakat atau
bukan. Adapun kriteria tersebut adalah
1. Tidak komersil (contoh: iklan
pemakaian helm dalam berkendara)
2. Tidak bersifat keagamaan.
3. Tidak bersifat politis.
4. Berwawasan nasional
5. Diperuntukkan untuk semua lapisan
masyarakat.
6. Diajukan oleh organisasi yang telah
diakui dan diterima.
7. Dapat diiklankan.
8. Mempunyai dampak dan kepentingan
tinggi sehingga patut memperoleh dukungan
media lokal maupun nasional.


142
Fungsi iklan layanan masyarakat dalam
dunia pendidikan non formal
1. Sebagai kontrol masyarakat
Iklan layanan masyarakat
digunakan untuk mengontrol
masyarakat agar tetap menjadi
masyarakat yang baik dan tidak
menyimpang. Dengan adanya kontrol
terhadap masyarakat perilaku-perilaku
menyimpang dapat dikurangi, dan
iklan layanan masyarakat dapat
dijadikan sebagai media persuasif.
2. Sebagai sarana meningkatkan
kesadaran masyarakat
Iklan layanan masyarakat
dapat dijadikan sebagai sarana untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang suatu permaasalahan,
misalnya pentingnya kebersihan.
Bentuk bentuk iklan layanan masyarakat

143
1. Iklan masyarakat yang berupa
video
2. Iklan masyarakat yang berupa
pamflet atau poster
3. Baliho/reklame
Pada penerapannya dalam dunia pendidikan
non formal iklan layanan masyarakat di era informasi
seperti saat ini sangat beraneka ragam. Iklan layanan
masyarakat pun ada yang ditayangkan di televisi
ataupun media internet. Dengan hal ini proses belajar
yang dilakukan oleh masyarakat secara tidak
langsung akan menyerap informasi dari iklan layanan
masyarakat tersebut.
Iklan layanan masyarakat pada era informasi
saat ini pun memiliki banyak variasi diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. Variasi bentuk : iklan layanan masyarakat
dapat berupa animasi, ataupun video
pembelajaran singkat.

144
Dengan variasi dalam bentuk
animasi iklan layanan masyarakt
maupun video pembelajaran singkat,
iklan layanan masyarakat mampu
mempengaruhi pikiran masyarakat
sehingga masyarakat akan tergerak
untuk melakukan sesuatu.

Contoh :
Ada sebuah iklan rokok yang
didalamnya menjelaskan tentang
bahaya rokok. Setelah dijelaskan
dalam bentuk video atau sejenisnya
masyarakat pun paham tentang bahay
rokok, dan diharapkan akan
meninggalkan kebiasaannya tersebut.


145
2. Variasi penyebaran
Pada zaman dahulu, sebelum
memasuki era informasi, iklan layanan
masyarakat berupa papan reklame atau
papan pengumuman. Akan tetapi pada
masa informasi seperti iklan layanan
masyarakat bisa ditemukan dalam
media seperti internet maupun gadget
yang sekarang sudah mulai menjadi
trend. Dengan berkembang pesatnya
teknologi informasi ini diharapkan
masyarakat akan mudah menerima
informasi yang disebarkan melalui
iklan layanan masyarakat yang
dikemas dan disebar dengan media
yang seba canggih.
Kita sudah mengerti tentang
blended learning serta
implementasinya dalam dunia
pendidikan non formal. Akan tetapi

146
pemahaman tentang semua itu
tidaklah begitu berharga ketika semua
itu hanya menjadi konsep tanpa
adanya praktik. Mengapa demikian?
Karena pada pendidikan non formal
yang diperlukan adalah praktik.
Blended learning adalah sebuah model
yang nantinya akan berguna jika
model trsebut benar-benar digunakan
dengan tetap maupun tepat sasaran.
Penulis menyarankan untuk
menerapkan blended learning yang
dalam prosesnya akan dikembangkan
lebih lanjut oleh praktisi pendidikan
non formal.



147
F. Cyber Learning
Community
Apa itu Learning Community?
Learning Community adalah suatu
komunitas belajar yang di dalamnya
berlangsung proses belajar-mengajar antara
satu orang dengan orang lain demi
terwujudnya kemajuan. Dalam bahasa yang
sederhana learning community dapat
dikatakan sebagai sebuah komunitas belajar.
Yang didalamnya terjadi saling bertukar
pengalaman satu sama lain Setelah
mengertik tentang Learning Community ,
saya akan sedikit menceritakan tentang
sebuah Learning Community di Kota
Semarang . Apa itu ? akan saya ceritakan satu
persatu sabar ya hahahaha

148
4 Jagoan Semarang dan BERANG
(Blender Army Regional Semarang)
Mereka adalah Aaq, Kris, Adit dan
Riza Emmm, mungkin masih begitu asing,
akan tetapi mereka adalah jagoan dari
semarang di bidang animasi 3D . Keempat
jagoan inilah yang membangun komunitas
belajar blender army semarang (BERANG ,
bisa di akses :
https://www.facebook.com/groups/berang/?re
f=ts&fref=ts) . Dengan bermodal keberanian
dan kemampuan yang diatas rata-rata mereka
membuat sebuah studio animasi 3D bernama
ARK Animasi (http://arkanimasi.com/),
lokasinya di sampangan, semarang (tepatnya
deket ama
SMP N 13 Semarang) . Studio 3D
ini menghasilkan karya yang sangat luar biasa

149
contohnya Happy Moslem Kids, dan project-
project animasi lainnya
Komunitas Blender Army Semarang
adalah sebuah komunitas yang disana kita
dapat bertukar pikiran tentang animasi 3D
khususnya Blender. Ini adalah bagian dari
Learning Community
Wharmad Sang Inovator
Namanya Misthaiq Husain (Creator
Ksatria Wharmad), nick namenya Aaq sang
animator/mas aaq/aaq . Beliau mendirikan
sebuah sekolah animasi online bernama Flip
Academy (bisa diakses di : http://www.flip-
studio.com/Home/) . Sekolah animasi ini pun
menyediakan berbagai macam tutorial baik
online ataupun dalam bentuk CD
pembelajaran yang dijual secara luas

150
Wah selain belajar animasi, Mas Aaq juga
mengajarkan juga ya KEREN N gag pelit ilmu
SALUT bingit dech


Lintang, Pelatihan Animasi dan Great
Teacher Ary Senpai

Ini adalah cerita yang memang perlu
diceritakan terkait pembahasan kita dalam hal Learn
& Teach. Pada Bulan November 2013, seorang
pemuda bernama Kris Adi Chandra (Creator Lintang)
mengadakan sebuah kegiatan tentang pelatihan
animasi 3D. Awalnya Mas Lintang (Kris Adi
Chandra) membuat sebuah postingan di facebook
yang seingat saya kata-katanya seperti ini Yang baru
belajar Animasi menggunakan Blender harap isi data
dibawah ini.
Kemudian dengan google docs saya mencoba
ikut-ikutan dan akhirnya ikut pelatihan animasinya
Mas Lintang . Pelatihan animasi dari mas lintang

151
(bisa di akses di:
http://pelatihananimasi.blogspot.com/) memang
sangat berbeda dari pelatihan yang pernah saya ikuti
. Selama 6 hari Mas Lintang mengupload tutorial-
tutorial dasar ke blognya (bisa diakses di
http://pelatihananimasi.blogspot.com/) setelah materi
itu di download, peserta pelatihan mengerjakan
project. Seminggu kemudian peserta pelatihan
dikumpulkan dalam kegiatan Gathering untuk
membahas kesulitan-kesulitan yang ada. (Ini adalah
bagian dari model blended learning sekaligus
learning community, dibangku perkuliahan sering
dijelaskan, tapi penerapannya baru kali ini hehehehe).
Setelah dilakukan pembahasan kemudian peserta
pelatihan diminta untuk mengembangkan lebih lanjut
dan mahir . Memang pelatihan sudah selesai, tapi
pada suatu ketika mas lintang mengajak saya untuk
ikut menjadi donatur tutorial relawan dari pelatihan
yang bersifat online. Awalnya memang tak percaya
diri, tapi setelah terbiasa lama-lama juga bisa
Banyak ilmu yang saya dapat dari membuat tutorial,

152
dari cara ngomong yang bener, hingga banyak
mendapat pertanyaan ke inbox facebook saya tentang
kesulitan dari teman-teman yang baru belajar blender
(wah bener2 GREGET) meski kadang tidak bisa
menjawab hehehehehe . Dalam bangku kuliah
diajarkan tentang strategi pembelajaran, model
pembelajaran, pengembangan media edukasi hingga
evaluasi. Akan tetapi setelah menjadi freelance tutor
rasanya belum ada apa-apanya dalam hal pendidikan
(pendidikan non formal). Karena teori di bangku
kuliah tidak seperti didunia nyata bahasa kerennya
adalah praktik itu lebih GREGET dari pada cuman
ngomongin teori yang rumit







153

DAFTAR PUSTAKA

Siswanto. 2013. Membangun Motivasi Belajar
Pendidikan Non Formal. Semarang :
UNNES Press
Siswanto.2011. Pengantar Pengembangan
Kurikulum Pelatihan Pendidikan Non
Formal.Semarang : UNNES Press.
Husamah, 2014. Pembelajaran Blended Learning.
Jakarta : Prestasi Pustaka.
Marzuki, Saleh. 2010. Pendidikan Non Formal.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Sukiman. 2012.Pengembangan Media
Pembelajaran. Yogyakarta: PEDAGOGIA
Djamarah, Syaiful Bachri. 2008. Psikologi Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
A.S, Ranang, Basnendar H, Asmoro N.P. 2010.
Animasi Kartun dari analog sampai digital. Jakarta :
Indeks.

154
(Wahyu Aditya
CEOHellomotion,http://www.youtube.com/watch?v=
-e0jBkHsMpE, acara Tonight Show, diakses 25 Okt
2013, pukul 15.24 WIB)
(Ipul Cangkul,Kris Adi
Candra(http://www.youtube.com/watch?v=lrCSEYv
DKow, diakses tanggal 1 Mei 17.00 WIB)
(http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga_Somat,
diaskes pada 9 mei 2014 pukul 06.34)
(http://enthrean.com/games/yamaha-safe-road),
diakses 4 februari 2014 pukul 06.45)
(http://carapedia.com(Pengertian Game Digital),
diakses tanggal 5 Mei 2014, pukul 20.30 WIB)
(http://id.wikipedia.org/wiki/Iklan_layanan_masyara
kat, diaskes 9 mei 2014 pukul 14.35 WIB)
(Djarto,http://pendidikankeaksaraan.blogspot.com/,
diakses tanggal 4 mei 2014, pukul 16.05)
(http://sekolahpkbm.blogspot.com/diaskses tanggal 1
mei 2014, pukul 09.07 WIB)
(http://www.bpmpd.baliprov.go.id/, diakses tanggal 4
mei 2014, pukul 16.12 WIB)

155
(PNF Pedia
http://hptikpnf.org/pnfpedia/?act=pnfpedia&list=detai
l&id=19, diaskses tanggal 4 Mei 2014, Pukul 10.20
WIB)
(purtadi Sr, Blended Learning
http://purtadi.blogspot.com/2011/04/blended-
learning-definisi.html) , diakses 27 april 2014 pukul
15.03)
(Agung,Agung-Media (http://agung-
media.blogspot.com/2011/06/sbm.html), diakses 27
april 2014 pukul 15.10 WIB)









156
TENTANG PENULIS
Wah, langsung kesini aja ya
Fb : Ari Tri Winarno
Twitter : @AriSenpai
Email : Aryistimewa@gmail.com










157

Anda mungkin juga menyukai