Anda di halaman 1dari 10

PENYEARAH ( RECTIFIER)

Rectifier adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber arus bolak-balik (AC) menjadi
sinyal sumber arus searah (DC). Gelombang AC yang berbentuk gelombang sinus hanya
dapat dilihat dengan alat ukur CRO. Rangkaian rectifier banyak menggunakan transformator
step down yang digunakan untuk menurunkan tegangan sesuai dengan perbandingan
transformasi transformator yang digunakan. Penyearah dibedakan menjadi 2 jenis, penyearah
setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh, sedangkan untuk penyearah
gelombang penuh dibedakan menjadi penyearah gelombang penuh dengan center tap (CT),
dan penyearah gelombang penuh dengan menggunakan dioda bridge.

1) Penyearah Setengah Gelombang
Penyearah setengah gelombang merupakan rangkaian penyearah yang paling sederhana, yaitu
yang terdiri dari satu dioda. Gambar 1 menunjukkan rangkaian penyearah setengah
gelombang. Rangkaian penyearah setengah gelombang memperoleh masukan dari sekunder
trafo yang berupa tegangan berbentuk sinus, vi = Vm Sin wt. Vm merupakan tegangan
puncak atau tegangan maksimum. Harga Vm ini hanya bisa diukur dengan CRO, sedangkan
harga yang tercantum pada sekunder trafo merupakan tegangan efektif yang dapat diukur
dengan menggunakan volt meter. Hubungan antara tegangan puncak Vm dengan tegangan
efektif (Veff) atau tegangan rms (Vrms) adalah:







Prinsip kerja penyearah setengah gelombang adalah bahwa pada saat sinyal input berupa
siklus positip maka dioda mendapat bias maju sehingga arus (i) mengalir ke beban (RL), dan
sebaliknya bila sinyal input berupa siklus negatip maka dioda mendapat bias mundur
sehingga tidak mengalir arus. Bentuk gelombang tegangan input (vi) ditunjukkan pada (b)
dan arus beban (i) pada (c) dari gambar 1.
Arus dioda yang mengalir melalui beban RL (i) dinyatakan dengan:

untuk siklus positif


untuk siklus negative



Resistansi dioda pada saat ON (mendapat bias maju) adalah Rf, yang umumnya nilainya lebih
kecil dari RL. Pada saat dioda OFF (mendapat bias mundur) resistansinya besar sekali atau
dalam pembahasan ini dianggap tidak terhigga, sehingga arus dioda tidak mengalir atau i = 0.
Arus yang mengalir ke beban (i) terlihat pada gambar (c) bentuknya arus searah (satu arah)
yang harga rataratanya tidak sama dengan nol seperti pada arus bolak-balik. Arus rata-rata ini
(Idc untuk penyearah setengah gelombang) secara matematis dinyatakan:


Tegangan keluaran pada beban :

Vdc = Idc.RL

Apabila harga Rf jauh lebih kecil dari RL, yang berarti Rf bias diabaikan, maka Vm = Im.RL
sehingga :


Dalam perencanaan rangkaian penyearah, hal penting untuk diketahui adalah harga tegangan
maksimum yang diijinkan terhadap dioda. Tegangan maksimum ini sering disebut PIV (peak-
inverse voltage) atau tegangan puncak balik. Hal ini karena pada saat diode mendapat bias
mundur (balik) maka tidak arus yang mengalir dan semua tegangan dari sekunder trafo
berada pada dioda. PIV untuk penyearah setengah gelombang, yaitu :
PIV = Vm

2) Penyearah Gelombang Penuh Center Tap
Terminal sekunder dari Trafo CT mengeluarkan dua buah tegangan keluaran yang sama
tetapi fasanya berlawanan dengan titik CT sebagai titik tengahnya. Kedua keluaran ini
masing-masing dihubungkan ke D1 dan D2, sehingga saat D1 mendapat sinyal siklus positip
maka D2 mendapat sinyal siklus negatip, dan sebaliknya.











Dengan demikian, D1 dan D2 hidupnya bergantian. Namun karena arus i1 dan i2 melewati
tahanan beban (RL) dengan arah yang sama, maka iL menjadi satu arah. Rangkaian
penyearah gelombang penuh ini merupakan gabungan dua buah penyearah setengah
gelombang yang hidupnya bergantian setiap setengah siklus, sehingga arus maupun tegangan
rata-ratanya adalah dua kali dari penyearah setengah gelombang, yaitu :


Dan


Apabila harga Rf jauh lebih kecil dari RL, maka Rf bias diabaikan, sehingga:


Tegangan puncak inverse yang dirasakan oleh dioda adalah sebesar 2Vm. Misalnya pada saat
siklus positip, dimana D1 sedang hidup (ON) dan D2 sedang mati (OFF), maka jumlah
tegangan yang berada pada dioda D2 yang sedang OFF tersebut adalah dua kali dari tegangan
sekunder trafo. Sehingga PIV untuk masing-masing dioda dalam rangkaian penyearah dengan
trafo CT adalah:
PIV = 2Vm
3) Penyearah Gelombang Penuh Sistem Jembatan





Prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh sistem
jembatan dapat dijelaskan melalui gambar 3. Pada saat rangkaian jembatan mendapatkan
positip dari siklus sinyal ac, maka :
- D1 dan D3 hidup (ON), karena mendapat bias maju
- D2 dan D4 mati (OFF), karena mendapat bias mundur
sehingga arus i1 mengalir melalui D1, RL, dan D3. Apabila jembatan memperoleh siklus
negatip, maka :
- D2 dan D4 hidup (ON), karena mendapat bias maju
- D1 dan D3 mati (OFF), karena mendapat bias mundur
sehingga arus i2 mengalir melalui D2, RL, dan D4.
Dengan demikian, arus yang mengalir ke beban (iL) merupakan penjumlahan dari dua arus i1
dan i2. Besarnya arus rata-rata pada beban adalah sama seperti penyearah gelombang penuh
dengan trafo CT, yaitu: 0.636 Im dan PIV masing-masing diode adalah:

PIV = Vm












































FILTER
Filter dalam rangkaian penyearah digunakan untuk memperkecil tegangan ripple, sehingga
dapat diperoleh tegangan keluaran yang lebih rata, baik untuk penyearah gelombang setengah
maupun gelombang penuh. Filter diperlukan karena rangkaian rangkaian elektronik
memerlukan sumber tegangan DC yang tetap, baik untuk keperluan sumber daya dan
pembiasan yang sesuai operasi rangkaian. Rangkaian filter dapat dibentuk dari kapasitor (C),
induktor (L) atau keduanya.
1). Filter Kapasitor

Selama seperempat perioda positif yang pertama dari tegangan sekunder, Dioda D1
menghantar. Karena dioda menghubungkan sumber VS1 secara langsung dengan kapasitor,
maka kapasitor akan dimuati sampai tegangan maksimum VM.

Setelah mencapai harga maksimum, dioda berhenti menghantar (mati), hal ini terjadi karena
kapasitor mempunyai tegangan sebesar VM, yang artinya sama dengan tegangan sumber dan
bagi dioda artinya tidak ada beda potensial. Akibatnya dioda seperti saklar terbuka, atau
dioda dibias mundur (reverse). Dengan tidak menghantarnya dioda, kapasitor mulai
mengosongkan diri melalui resistansi beban RL, sampai tegangan sumber mencapai harga
yang lebih besar dari tegangan kapasitor. Pada saat dimana tegangan sumber lebih besar dari
tegangan kapasitor, dioda
kembali menghantar dan mengisi kapasitor. Untuk arus beban yang rendah tegangan keluaran
akan hampir tetap sama dengan VM. Tetapi bila arus beban tinggi pengosongan akan lebih
cepat yang mengakibatkan ripple yang lebih besar dan tegangan keluaran DC yang lebih
kecil.
Tegangan Ripple
Seperti terlihat pada gambar 4 kapasitor mengisi (charges) dengan cepat pada awal siklus
sinyal dan membuang (discharges) dengan lambat setelah melewati puncak positif (ketika
dioda dibias mundur). Variasi pada tegangan keluaran untuk dua kondisi, mengisi dan
membuang, disebut dengan tegangan ripple (ripple voltage). Semakin kecil ripple, semakin
baik penfilteran seperti terlihat pada gambar 4 Gambar 5 memperlihatkan penyearah
gelombang penuh lebih mudah melakukan penfilteran. Ketika di filter, penyearah gelombang
penuh mempunyai tegangan ripple lebih kecil disbanding gelombang setengah untuk
resistansi beban dan nilai kapasitor yang sama. Hal ini disebabkan kapasitor membuang lebih
cepat dan interval waktu yang lebih pendek.





Tegangan Rata Rata (VDC)

Ketika filter kapasitor membuang (discharges), tegangannya adalah :

waktu pembuangan kapasitor adalah dari satu puncak mendekati puncak berikutnya, dimana
ketika tegangan kapasitor mencapai nilai minimumnya.


dengan frekuensi jala jala adalah 50 Hz, maka frekuensi ripple penyearah gelombang penuh
adalah 100 Hz, sehingga ;

untuk memperoleh tegangan DC, tegangan maksimum dikurangi tegangan ripple peak to
peak dibagi dua.

2). Filter RC
Rangkaian RC filter terdiri dari dua kapasitor C1 dan C2 dan sebuah resistor. Prinsip kerja
filter ini adalah membuat gelombang yang dihasilkan dari rectifier mendekati gelombang DC
murni.
Pada saat rectifier mengeluarkan gelombang tegangan pada nilai puncak, maka kapasitor C1
akan terisi dengan muatan (charge). Ketika gelombang tegangan menurun, nilainya menuju
titik nol, C1 akan mengeluarkan muatan (discharge).

Kondisi C1 yang selalu terisi muatan dan mengeluarkannya membuat ripple gelombang
semakin kecil, selanjutnya gelombang diperhalus oleh C2 hingga gelombang tegangan
keluaran menyerupai gelombang tegangan DC.
3). Filter Choke (Induktor)
Sumber AC menghasilkan sebuah arus dalam induktor, kapasitor, dan resistor. Arus AC pada
tiap-tiap komponen bergantung pada reaktansi induktif , reaktansi kapasitif , dan resistansi .
Induktor memiliki sebuah reaktansi yang diberikan oleh :


Kapasitor memliki sebuah reaktansi yang diberikan oleh :




Persyaratan pertama desain filter induktor
adalah untuk memperoleh nilai Xc lebih
kecil dari R L. Persyaratan kedua desain
filter induktor adalah untuk memperolah X
L lebih besar dari X C. Ketika X L lebih
besar dari X C , hampir semua tegangan
AC melalui induktor , persamaan tegangan
keluaran AC :



Bentuk gelombang keluaran







MAKALAH
PENYEARAH DAN FILTER












OLEH:
PUTU NOPA GUNAWAN
NIM : D411 10 009
KELOMPOK : 20




JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2012

Anda mungkin juga menyukai