Anda di halaman 1dari 35

EKMA4213

MANAJEMEN KEUANGAN (Modul 3)



UT KOREA 2014
Tutor : Pandu Sandi Pratama & Saiful Islam
EKMA4213 - Manajemen Keuangan
TUJUAN
EKMA4213 - Manajemen Keuangan
KEGIATAN BELAJAR 1: Pengelolaan Kas
dan Persediaan
EKMA4213 - Manajemen Keuangan
Motif Memiliki Kas
John Maynard Keynes menyatakan bahwa ada tiga motif untuk
memiliki kas, yaitu:

Motif transaksi perusahaan menyediakan kas untuk membayar sebagai
transaksi bisnisnya. Baik transaksi yang regular maupun tidak regular.

Motif berjaga-jaga dimaksudkan untuk mempertahankan saldo kas guna
memenuhi permintaan kas yang sifatnya tidak terduga.

Motif spekulasi memiliki keuntungan dari investasi kas dalam bentuk
likuid



EKMA4213 - Manajemen Keuangan
Model-model Manajemen Kas
1. Baumol (1952) kebutuhan kas dalam suatu
perusahaan mirip dengan pemakaian persediaan
Mengasumsikan kas per-harinya Konstant
EKMA4213 - Manajemen Keuangan
Ilustrasi Majemen Kas Baumol
EKMA4213 - Manajemen Keuangan
2. Model Miller & Orr Keadaan pemasukan dan
penggunaan kas bersifat acak, perusahaan perlu
menetapkan batas atas dan bawah
mengasumsikan penggunaan kas tidak Konstant

EKMA4213 - Manajemen Keuangan
Ilustrasi Manjemen Kas Miller & Orr
EKMA4213 - Manajemen Keuangan
Sistem Pengumpulan dan Pembayaran Kas
Float terjadi pada saat saldo kas kita berbeda jumlahnya dengan
yang dicatat oleh bank. Float dapat berlaku positif, dapat pula
negative.

Karena system pengumpulan kas mempunyai tujuan untuk
mempercepat perusahaan bisa memanfaatkan kas. Salah satu
caranya dengan menggunakan concentration banking.

Apabila perusahaan bisa menggunakan draff, perusahaan bisa
menunda pengeluaran kas, karena draff tersebut perlu dikonfirmasi
oleh perusahaan mengeluarkan sebelum bank membayar kepada
mereka yang menyerahkan draff tersebut.

EKMA4213 - Manajemen Keuangan
Portofolio Investasi
Kelebihan kas yang bersifat sementara, juga perlu
dikonfirmasikan semaksimal mungkin. Untuk
melakukan investasi jangka pendek kelebihan kas
tersebut, perusahaan dapat membentuk portofolio
investasi, untuk menyesuaikan dengan pola arus kas
yang diinginkan.

EKMA4213 - Manajemen Keuangan
Pengelolaan Persediaan
Sistem Pengawasan Persediaan
Jumlah persediaan dikatkan dengan variable tertentu. Cara ini merupakan
sangat sederhana. Msalnya perusahaan menetapkan bahwa persediaan
barang jadi rata-rata akan besar satu bulan penjualan.

Economic Order Quality berasumsi:

EKMA4213 - Manajemen Keuangan





bahan sampai diperusahaan adalah selama satu bulan (disebut sebagai
lead time), maka perusahaan harus memesan pada saat bahan baku
mencapai D/12. Tingakat persediaan ini disebut sebagai titik persamaan
kembali (reorder point).
Untuk berjaga-jaga terhadap ketidakpastian, baik dalam hal
penggunaan maupun dengan hal lead time, perusahaan mungkin
menetapkan perlunya persediaan keamanan (safety stocks).
Cara lain adalah dengan menentukan beberapa probalitas kehabisan
bahan yang bisa diterima oleh perusahaan. Semakin kecil probalitas
semakin besar safety stocks ditentukan.
Masalah yang perlu diperhatikan dalam penetapan model tersebut
adalah pada asumsi-asumsi yang mendasarinya. Sebagai minsal model
tersebut menggunakan asumsi harga bahan baku konstan.

EKMA4213 - Manajemen Keuangan
Kaitan Pengelolaan Persediaan dengan
Manajemen Keuangan
Apabila perusahaan pengelolaan persediaan
dikaitkan pada factor tertentu (minsal produksi atau
penjualan), sangat boleh jadi bahwa jumlah
persediaan akan proporsional dengan faktor
tersebut.

Masalah menjadi lain kalau ditetapkan model EOQ.
Perhatikan bahwa persamaan EOQ tidak
menunjukkan sifat hubungan yang linier. Masalah
akan makin kompleks kalau dimasukkan adanya
factor safety stocks.
EKMA4213 - Manajemen Keuangan
Kegiatan Belajar 2: Pengelolaan Piutang
EKMA4213 - Manajemen Keuangan
Pengelolaan Piutang
Piutang tercipta pada saat perusahaan melakukan penjualan
secara kredit. Penjualan kredit dilakukan dalam upaya
meningkatkan penjualan. Dengan penjualan yang semakin
meningkat diharapkan laba juga semakin meningkat.

Memiliki piutang menimbulkan berbagai biaya bagi perusahaan.
Untuk itu perusahaan perlu melakukan analisis ekonomi tentang
piutang.

Tujuan analisis ekonomi tentang piutang untuk menilai apakah
manfaat memiliki piutang lebih besar ataukah lebih kecil dari
biayanya. Analisis tersebut merupakan salah satu bagian dari
pengelolaan piutang (manajemen piutang).

Untuk mengendalikan piutang, perusahaan perlu menetapkan
kebijaksanaan kredit, yang berfungsi sebagai standar. Apabila
pelaksanaan penjualan kredit dan pengumpulan piutang tidak
sesaui dengan standar, maka perusahaan melakukan perbaikan
EKMA4213 - Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan 16
Analisis Ekonomi Piutang
Setiap analisis ekonomi menyangkut perbandingan
antara manfaat dan pengorbanan. Sejauh manfaat
diharapkan lebih besar dari pengorbanan, suatu
keputusan dibenarkan secara ekonomi.
EKMA4213 - Manajemen Keuangan
Analisis Ekonomi Piutang (Lanjutan)
Analisis Penjualan
secara Kredit
Penjualan Kredit tanpa
Diskon
Penjualan Kredit dengan
Diskon
Kemungkinan Piutang
tidak Terkumpul
EKMA4213 - Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan 18
Analisis Ekonomi Piutang (Lanjutan)
Penjualan Kredit tanpa Diskon
Contoh 1:
Suatu perusahaan semula melakukan penjualan
secara tunai. Penjualan yang tercapai setiap
tahun rata-rata sebesar Rp 800 juta. Perusahaan
kemudian merencanakan akan menawarkan syarat
penjualan n/60. Diperkirakan dengan syarat
penjualan tersebut perusahaan akan bisa
meningkatkan penjualan sampai dengan Rp 1.050
juta. Profit margin yang diperoleh 15%. Apakah
perusahaan perlu beralih ke penjualan kredit.
Diketahui pula bahwa biaya dana sebesar 16%.
EKMA4213 - Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan 19
1. Manfaat :
Tambahan laba karena tambahan penjualan.
(Rp 1.050 juta Rp 800 juta) x 15% = Rp 37,50

2. Pengorbanan:
Perputaran piutang 360/60 = 6 kali/tahun
Rata-rata piutang Rp 1.050 juta/6= Rp 175 juta
Dana yang diperlukan untuk membiayai piutang :
0,85 x Rp 175 juta = Rp 148,75 juta.
Biaya dana yang harus ditanggung
16% x Rp 148,75 = Rp 23,80
Tambahan manfaat = Rp 13,70

Hasil :
Manfaat > Pengorbanan kebijakan yang menguntungkan
EKMA4213 - Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan 20
Contoh 2:
Dengan menggunakan data pada contoh 1, dimisalkan
perusahaan menawarkan syarat penjualan 2/20;
n/60. Ini berarti bahwa kalau pembeli melunasi
pembeliannya pada hari ke 20 atau sebelumnya
mereka akan memperoleh diskon 2%. Tetapi kalau
lebih dari hari ke 20 harus membayar dengan harga
penuh. Diperkirakan 50% akan memanfaatkan diskon
dan sisanya membayar pada hari ke 60. Apakah
perusahaan sebaiknya mengintrodusir diskon atau
menjual kredit tanpa diskon ?
Analisis Ekonomi Piutang (Lanjutan)
Penjualan Kredit dengan Diskon
EKMA4213 - Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan 21
1. Manfaat :
Rata-rata periode pembayaran piutang:
0,5(20) + 0,5(60)= 40 hari
Perputaran piutang 360/40 = 9 kali
Rata-rata piutang Rp 1.050 juta/9 = Rp 116,67 juta
Dana untuk membiayai piutang:
0,85 x Rp 116,67 = Rp 99,17 juta
Penurunan biaya dana:
(Rp 148,75 juta Rp 99,17 juta) x 16% = Rp 7,93

2. Pengorbanan :
Diskon yang diberikan:
2% x 50% x Rp 1.050 juta = Rp 10,50
Manfaat bersih =(Rp 2,57)

Hasil:
Manfaat < Pengorbanan tidak menguntungkan
EKMA4213 - Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan 22
Contoh 3:
Berdasarkan data pada contoh 1, dimisalkan dari
penjualan dengan syarat n/60, diperkirakan 1%
tidak dibayar. Apakah perusahaan sebaiknya
menjual secara kredit ataukah tetap tunai ?
Analisis Ekonomi Piutang (Lanjutan)
Penjualan Kredit tanpa Diskon dengan
Kemungkinan Piutang tidak Tertagih
EKMA4213 - Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan 23
1. Manfaat :
Tambahan keuntungan karena tambahan penjualan:
(Rp 1.050 juta Rp 800 juta) x 15% = Rp 37,50

2. Pengorbanan :
Perputaran piutang 360 hari/60 hari = 6 x
Rata-rata piutang Rp 1.050 jt/6 = Rp 175
Dana untuk membiayai piutang:
0,85 x Rp 175 juta = Rp 148,75
Biaya dana piutang 0,16 x Rp 148,75 = Rp 23,80
Rugi karena piutang tidak dibayar :
1% x Rp 1.050 jt = Rp 10,50
Total tambahan = Rp 34,30
Tambahan manfaat bersih = Rp 3,20

Hasil:
Manfaat > Pengorbanan Menguntungkan
EKMA4213 - Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan 24
Analisis terhadap Calon Pembeli.
Permohonan pembelian kredit dikabulkan bila expected profit >0
Expected profit:
Probabilitas akan membayar probabilitas tidak membayar

Contoh 4:
Seorang pembeli akan membeli secara kredit dengan harga Rp 100
juta. Harga Pokok barang Rp 80 juta, dan diperkirakan probabilitas
pembeli tersebut akan melunasi pembeliannya adalah 0,95. Apakah
permohonan tersebut sebaiknya dikabulkan ?
EKMA4213 - Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan 25
Expected profit:
= 0,95 (Rp 100 jt 80 jt) 0,05 ( Rp 80 jt)
= 19 4
= 15
Karena expected profit > 0 maka permohonan tersebut
dikabulkan.

Cara menentukan Probabilitas pembeli
0 = p (100jt 80jt) (1 p)(80jt)
= 20p 80 + 80p
p = 0,80 atau 80%

Apabila p 80%, maka permohonan tersebut sebaiknya
dikabulkan.
EKMA4213 - Manajemen Keuangan
KEGIATAN BELAJAR 3: Sumber dana
Jangka Pendek dan Pengelolaan Modal
Kerja
EKMA4213 - Manajemen Keuangan
Pendanaan Spontan
Contoh pendanaan spontan yang paling banyak digunakan oleh
perushaan adalah hutang dagang. Kalau perusahaan selalu membeli
barang dagangan secara kredit dengan jangka waktu 3 bulan,
pembelian dalam satu tahun senilai Rp. 3.000,- juta, maka rata-rata
hutang dagang yang dimiliki perusahaan akan sebesar.
Rata-rata hutang dagang =

Rata-rata hutang dagang = Rp. 3.000 juta/4
= Rp. 750 juta

Apabila pembelian yang dilakukan meningkat, minsalnya menjadi Rp.
3.300 juta, maka rata-tara hutang dagang juga akan meningkat
menjadi,
Rata-rata hutang dagang = Rp. 3.300 juta/4
= Rp. 825 juta

g hu perputaran
pembelian
tan
EKMA4213 - Manajemen Keuangan
Contoh tersebiut menunjukan bahwa meningkatkan pembelin
sebesar 10%. Katena itulah dalam metode peramalan keuangan
sering digunakan metode persentase penjualan, dan diaplikasikan
untuk rekening hutang dagang.

Secara umum terdapat tiga tipe hutang dagang, yaitu open
accaount, notes payable dan trade acceptance

Penjualan secara kredit mungkin memberikan persyaratan tertentu,
seperti minsalnya 2/10 net 30. ini berarti pembeli bisa memperoleh
discount kalau membayar pada hari ke-10 (selewat itu tidak
memperoleh discount), dan paling lambat membayar pada hari ke-
30.

EKMA4213 - Manajemen Keuangan
Untuk persyaratan 2/10 net 30 sebenarnya penjualan menawarkan
tingkat bunga yang cukup menarik. Kalau pembeli tidak
memanfaatkan discount tersebut, maka sebenarnya mereka
kehilangan kesempatan untuk memperoleh harga 2% lebih murah
karena tidak bersedia membayar 20 hari lebih cepat (selisih antara
hari ke-30 dan ke-10). Dengan demikian maka tingkat bunga efektif
yang ditawarkan penjual adalah,


Umumnya karena tujuan pembelian discount adalah untuk
mempercepat pembayaran, maka discount yang ditawarkan harus
cukup menarik untuk dimanfaatkan.

Selain hutang dagang, pendapatan spontan juga berasal dari
rekening-rekening yang oleh akuntansi diklarifikasikan sebagai
rekening accruals.

% 7 , 36
20
360
10
2
x
EKMA4213 - Manajemen Keuangan
Pendanaan Tidak Spontan
Sumber dana ini menunjukan bahwa perusahaan harus melakukan
perjanjian formal untuk memperolehnya. Sumber yang utama adalah
kredit modal dan kerja dan commercial paper.

Kredit modal kerja. Kredit modal kerja diberikan dengan pagu
tertentu (missal Rp 200 juta). Perusahaan tidak mengambil seluruh
pagu kredit tersebut, tetapi bisa mengambil sesuai dengan
keprluannya.

Sebelum bank memberikan kredit, bank akan melakukan analisis
kredit, yang pada dasarnya adalah untuk mengetahui itikad dan
kemampuan debitur (perusahaan) dalam membayar kredit yang
mereka terima. Dalam dunia perbankan dikenal dengan istilah 5 Cs
of credit, yaitu character (watak dan kejujuran pimpinan perushaan),
capital (kemampuan manajemen), capital (modal perusahaan),
collateral (agunan kredit), dan conditions (kondisi bisnis),

EKMA4213 - Manajemen Keuangan
Struktur Pendanaan Jangka Panjang (1)
Pendekatan hedging strategi pendanaan ini membiayai setiap
aktiva dengan dana jangka waktunya kurang lebih sama dengan
waktu perputaran aktiva tersebut menjadi kas
Kesulitan Strategi hedging memperkirakan jangka waktu schedule
arus kas bersih dan schedule pembayaran hutang.

EKMA4213 - Manajemen Keuangan
Struktur Pendanaan Jangka Panjang (2)
Pendanaan Konservatif aktiva lancar bukan permanen, didanai
dengan pendanaan jangka panjang (yaitu dengan utang jangka
panjang, modal sendiri, dan pendanaan spontan).
pendekatan ini memberikan margin of safety yang cukup besar.

EKMA4213 - Manajemen Keuangan
Struktur Pendanaan Jangka Panjang (3)
Pendanaan Agresif pendanaan perusahaan ebih berani
menanggu resiko. Trade off yang diharapkan aalah memperoleh
profitabilitas yang lebih tinggi.
Mendanai sebagaian kebutuhan jangka panjang dengan pendanaan
jangka pendek.
EKMA4213 - Manajemen Keuangan
Modal Kerja
Modal Kerja (J . Fred Weston dan Thomas E. Copeland ) selisih
antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Dengan demikian modal
kerja merupakan investasi dalam kas, suratsurat berharga, piutang dan
persediaan dikurangi hutang lancar yang digunakan untuk melindungi
aktiva lancar

Tujuan Manajemen Modal Kerja
Mengelola aktiva lancar dan hutang lancar agar terjamin jumlah net
working capital yang layak diterima (acceptable) yang menjamin tingkat
likuiditas badan usaha

Pentingnya pengelolaan Modal kerja
Manajer keuangan sebagian besar waktunya untuk operasi internal
sehari-hari perusahaan
Aktiva lancar merupakan bagian yang cukup besar dari total aktiva
Pengelolaan modal kerja khususnya penting bagi perusahaan kecil
Pertumbuhan penjualan mempunyai hubungan yang erat dan
langsung dengan investasi dalam bentuk aktiva lancar



EKMA4213 - Manajemen Keuangan

Anda mungkin juga menyukai