Anda di halaman 1dari 2

Konsolidasi lahan merupakan salah satu bentuk kegiatan pengelolaan tata guna lahan melalui

pengaturan kembali penggunaan lahan dan penguasaan bidang-bidang tanah. Konsolidasi tanah
sudahcukup populer di banyak negara seperti di negara Jepang, Taiwan, Jerman, dan Indonesia
sebagai salah satu instrumen penataan ruang. sasaran dari kegiatan ini adalah penataan kembali
penggunaan dan penguasaan tanah pada suatu kawasan yang kondisinya kurang memenuhi syarat
menjadu kawasan yang lebih baik.
model-model konsolidasi tanah bervariasi karena struktur penguasaan bidang-bidang tanah di
beberapa negara yang berbeda-beda. Secara garis besar ada 3 model konsolidasi tanah. di Eropa
misalnya, konsolidasi lahan pertanian merupakan upaya menyatukan penguasaan seseorang atas
bidang-bidang tanah yang tersebar menjadi 1 hamparan agar lebih mudah dalam pengelolaannya.
Menata kembali bentuk dan letak bidang tanah serta pemecahan bidang menjadi jumlah kapling
lebih banyak (land division) dalam rangka penataan wilayah.
Prinsip-prinsip dasar Konsolidasi Tanah
- Pengaturan kembali letak persil.
- Adanya keseimbangan besarnya pembiayaan yang diwujudkan dalam bentuk sumbangan
tanah untuk pembangunan (STUP) dengan peningkatan nilai tanah setelah konsolidasi
terlaksana.
- Pengamanan hak atas tanah dengan pemberian sertifikat tanah
- Adil dalam pengorbanan dan perolehan manfaat.
- Partisipasi aktif para pemilik tanah.
Upaya-upaya dalam pencapaian tujuan Konsolidasi Tanah
1. Setiap bidang tanah memperoleh akses jalan (faktor penunjang).
2. bentuk bidang tanah dibuat teratur sesuai dengan sifat dan tujuan penggunaan tanahnya.
3. Luas tanah ditata sesuai kebutuhan.
4. Tata letak (Layout) kawasan disesuaikan dengan kebutuhan pola hunian atau pola usaha,
sekaligus mendukung penyediaan sarana prasarana
5. Penataan terpadu sejak awal.
Pemilihan Objek Konsolidasi Lahan
A. Perkotaan
- permukiman yang berkembang pesat
- Daerah rehabilitasi bencana
- Peremajaan permukiman kumuh
- Pembangunan kawasan bisnis dan industri.
B. Perdesaan
- Daerah yang jaringan irigasi telah tersedia namun pemanfaatannya kurang maksimal.
- pembangunan jaringan irigasi baru untuk perkebunan dan pertanian.
- penambahan jaringan jalan dan jaringan irigasi pada kawasan pertanian yang telah
berkembang.
- Penyelesaian sengketa tanah dan kepemilikan tanah
- penataan daerah konservasi.
sumber :
- Sadyohutomo, Mulyono ,2006, Penatagunaan tanah sebagai subsistem dari penataan ruang,
Edisi pertama. Yogyakarta : Aditya Media.
- Konsolidasi Tanah Perkotaan-pemanfaatan tanah untuk meningkatkan taraf hidup. Brosur
diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional bekerja sama dengan Japan International Cooperation
Agency (JICA), 1999

Anda mungkin juga menyukai