Anda di halaman 1dari 2

Epidemiologi

Sinusitis dianggap salah satu penyebab gangguan kesehatan tersering di dunia. Data dari
DEPKES RI tahun 2003 menyebutkan bahwa penyakit hidung dan sinus berada pada urutan
ke-25 dari 50 pola penyakit peringkat utama atau sekitar 102.817 penderita rawat jalan di
rumah sakit. Data dari Divisi Rinologi Departemen THT RSCM Januari-Agustus 2005
menyebutkan jumlah pasien rhinologi pada kurun waktu tersebut adalah 435 pasien, 69%nya
adalah sinusitis.
2


Prevalensi sinusitis tinggi di masyarakat. Di bagian THT RSCM Jakarta, pada tahun 2008
didapatkan sata sekitar 25% pasien dengan ISPA menderita sinusitis maksila akut, dan pada
sub bagian Rinologi didapatkan ata dari sekitar 496 penderita rawat jalan, 249 orang terkena
sinusitis (50%). Di Amerika Serikat diperkirakan 0,5% dari infeksi saluran napas atas karena
virus dapat menyebabkan sinusitis akut. Sinusitis kronis mengenai hampir 31 juta rakyat
Amerika Serikat.
1


DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding sinusitis adalah luas, karena tanda dan gejala sinusitis tidak sensitif dan
spesifik. Infeksi saluran nafas atas, polip nasal, penyalahgunaan kokain, rinitis alergika,
rinitis vasomotor, dan rinitis medikamentosa dapat datang dengan gejala pilek dan kongesti
nasal. Rhinorrhea cairan serebrospinal harus dipertimbangkan pada pasien dengan riwayat
cedera kepala. Pilek persisten unilateral dengan epistaksis dapat mengarah kepada neoplasma
atau benda asing nasal. Tension headache, cluster headache, migren, dan sakit gigi adalah
diagnosis alternatif pada pasien dengan sefalgia atau nyeri wajah. Pasien dengan demam
memerlukan perhatian khusus, karena demam dapat merupakan manifestasi sinusitis saja atau
infeksi sistem saraf pusat yang berat, seperti meningitis atau abses intracranial
3,4
.





DAFTAR PUSTAKA

1. Prof. Dr. Arsyad, Efiaty, dkk. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorokan Kepala dan Leher edisi keenam. Jakarta: Balai Penerbitan FKUI; 2010.
2. PERHATI. Fungsional endoscopic sinus surgery. HTA Indonesia. 2006. Hal 1-6
3. Hilger PA. Penyakit sinus paranasalis. Editor: Adams GL, Bois LR, Higler PA.
Dalam: Boies Buku Ajar penyakit THT. 1997. Hal 240-60.
4. Ballanger JJ. Penyakit telinga, hidung, tenggorok, kepala, dan leher. Tangerang:
Binarupa Aksara Publisher

Anda mungkin juga menyukai