Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Hari/ tanggal : Selasa/ 10 Desember 2013

Biokimia Waktu : 13.00-1.0 W!B


P"P : Puspa "ulistia Puspita# S. Si# $. S%.
&sisten : Resti Siti Muthmainah, S. Si.
Lusiana'ati# S. Si.
GLUKOSA DARAH
(elompok )
&*u Septra Wulan+ari "3L11202,
-a*a .ugra/a "3L11200,
Diana Agustini Raharja J3L11216
!ROGRAM K"AHL#A$ A$AL#S#S K#M#A
!ROGAM D#!LOMA
#$S%#%U% !"R%A$#A$ &OGOR
&OGOR
2'13
!en(ahu)uan
1ula +ara/ merupakan istila/ *ang menga%u kepa+a tingkat glukosa *ang
a+a +i +alam +ara/. 1lukosa +ibentuk +ari sen*a'a-sen*a'a glukogenik *ang
mengalami glukogenesis. 1lukoneogenesis memenu/i kebutu/an akan glukosa
pa+a saat karbo/i+rat ti+ak terse+ia +alam 2umla/ *ang %ukup +alam makanan.
Pasokan glukosa *ang terus menerus +iperlukan sebagai sumber energ*#
k/ususn*a bagi sistem sara3 +an eritrosit. 1lukosa 2uga +iperlukan +i +alam
2aringan a+ipose sebagai sumber gliserali+a-gliserol +an glukosa 2uga mempun*ai
peran +alam memperta/ankan ka+ar interme+iet pa+a siklus asam sitrat +i seluru/
2aringan tubu/. 1lukosa 2uga merupakan satu-satun*a ba/an bakar *ang memasok
energi bagi otot rangka pa+a kea+aan anaerob 4$urra* 20056.
Proses memperta/ankan ka+ar glukosa *ang stabil +i +alam +ara/
merupakan sala/ satu mekanisme /emeostatis +an 2uga men2a+i sala/ satu
mekanisme +i /epar# 2aringan ekstra/epatik# serta beberapa /ormon. Hormon *ang
mengatur ka+ar glukosa +ara/ iala/ insulin +an glukagon. !nsulin merupakan
suatu /ormon anabolik *ang merangsang sintesis komponen makromolekuler sel
+an mengakibatkan ter2a+in*a pengimpanan glukosa. 1lukagon merupakan suatu
katabolik *ang membatasi sintesis makromolekuler +an men*ebabkan ter2a+in*a
pengeluaran glukosa *ang +isimpan 4Wira/a+ikusuma/ 1,076. Peningkatan
glukosa +alam sirkulasi mengakibatkan peningkatan konsentrasi glukosa +alam
sirkulasi mengakibatkan peningkatan sekresi insulin serta pengurangan glukagon
+an sebalikn*a 4Winarno 1,06.
Diabetes melitus merupakan suatu kea+aan *ang +isebabkan ole/ gagaln*a
pengaturan gula +ara/. Diabetes melitus merupakan pen*akit kronik *ang
+isebabkan ole/ keti+akmampuan organ pankreas untuk mempro+uksi /ormon
insulin +alam 2umla/ *ang %ukup# tubu/ ti+ak +apat menggunakan insulin *ang
tela/ +i/asilkan ole/ pankreas se%ara e3ekti3# ataupun +apat +isebabkan ole/
gabungan +ari ke+ua /al tersebut. Pen+erita +iabetes melitus *ang ti+ak terkontrol
akan ter2a+i peningkatan ka+ar glukosa +ara/ *ang +isebut /iperglikemia.
Hiperglikemia *ang berlangsung +alam 'aktu lama akan men*ebabkan kerusakan
serius pa+a sistem tubu/# terutama pa+a sara3 +an pembulu/ +ara/ 4Da'n 20006.
8ipe +iabetes melitus 4D$6 se%ara umum terbagi men2a+i tiga 2enis +i
antaran*a D$ tipe 1# D$ tipe 2# +an +iabetes gestasional. D$ tipe 1 +isebabkan
ole/ kurangn*a pro+uksi insulin ole/ pankreas. D$ tipe 2 +isebabkan ole/
resistensi insulin se/ingga penggunaan insulin ole/ tubu/ men2a+i ti+ak e3ekti3.
Diabetes gestasional merupakan /iperglikemia *ang pertama kali +itemukan saat
ke/amilan. (ea+aan *ang mana ka+ar glukosa +ara/ *ang lebi/ tinggi +ari nilai
normal# namun belum %ukup tinggi untuk +i+iagnosis sebgai +iabetes melitus
+isebut +engan pra+iabetes. 8oleransi glukosa terganggu 48186 +an glukosa +ara/
puasa terganggu 41DP86 termasuk +alam kea+aan pra+iabetes. (ea+aan
pra+iabetes ini akan meningkatkan risiko seseorang untuk men+erita D$ tipe 2#
pen*akit 2antung atau stroke 4.ogra+* 1,,26.
%ujuan
Per%obaan +ilakukan untuk menentukan ka+ar glukosa +ara/ +engan meto+e
9ollin Wu.
Met*(e
Ba/an-ba/an *ang +igunakan# *aitu akua+es# .a-'ol3ramat 10:# H
2
S;

0#5) .# kertas saring# 3os3omolib+at# +ara/ a*am# stan+ar glukosa# +an


kupritartrat. &lat-alat *ang +igunakan# *aitu spektro3otometer# penangas air# +an
alat-alat gelas.
Ka(ar g)u+*sa (arah. Seban*ak 1 mL +ara/ +ipipet ke +alam erlenme*er
ke%il# kemu+ian ke +alam erlenme*er +itamba/kan ) mL akua+es# 1 mL .a-
'ol3ramat 10:# +an tetes +emi tetes 1 mL H
2
S;

0#5) .. <ampuran +i +alam


erlenme*er +i%ampurkan baik baik +an +i+iamkan selama 10 menit +engan kertas
saring +an 3 bua/ tabung +isiapkan. 8abung pertama +iisi +engan 1 mL 3iltrat
sampel +an 1 mL kupritartrat. 8abung ke+ua +iisi +engan 1 mL stan+ar glukosa
+an 1 mL kupritartrat. 8abung ketiga +iisi +engan 1 mL akua+es +an 1 mL
kupritartrat. (etiga tabung tersebut +ipanaskan +alam air men+i+i/ selama 0
menit# +i+inginkan# kemu+ian +ien%erkan +engan ) mL akua+es. 9os3omolib+at
seban*ak 1 mL +itamba/kan pa+a setiap tabung. !ntensitas 'arnan*a +itentukan
+engan spektro3otometer pa+a pan2ang gelombang 550 nm. (a+ar glukosa +ara/
+i/itung +alam mg/+L.
Hasi)
Berikut ini /asil *ang +iperole/ +ari per%obaan *ang tela/ +ilakukan pa+a
penentuan ka+ar glukosa +ara/.
8abel 1 Data /asil penentuan ka+ar glukosa +ara/
Larutan &bsorpsi (a+ar glukosa +ara/ 4mg/+L6
Blanko 0#000
Stan+ar 0#007
Sampel 1 0#002 0
Sampel 2 0#007 100
<onto/ per/itungan pa+a sampel 1.



!em,ahasan
$eto+e *ang +igunakan pa+a per%obaan +alam per/itungan glukosa +ara/
bergantung pa+a kemampuan glukosa untuk mere+uksi larutan tembaga alkali.
Pereaksi *ang mengan+ung asam 3os3omolib+at +apat membentuk kompleks
be'arna biru akibat a+an*a kombinasi tembaga tere+uksi. $eto+e *ang
+igunakan +alam penentuan ka+ar glukosa +ara/ pa+a per%obaan iala/ meto+e
9ollin Wu *ang pertama kali +iperkenalkan ole/ 9ollin +an Wu pa+a ta/un 1,1,.
$eto+e ini merupakan meto+e *ang +igunakan untuk membuat 3iltrat +ara/ bebas
protein +engan pengen+apan protein.
Per%obaan *ang +ilakukan menggunakan beberapa pelarut +an pereaksi.
Larutan *ang +igunakan +i antaran*a iala/ kupritartrat# 3os3omolib+at# stan+ar
glukosa# H
2
S;

# .a-'ol3ramat# +an akua+es. 9ungsi penamba/an akua+es iala/


mengen%erkan +ara/ se/ingga albumin +alam +ara/ akan larut ole/ akua+es.
&lbumin merupakan protein *ang +apat larut +alam air serta +apat terkoagulasi
ole/ panas. &lbumin ter+apat +alam serum +ara/ +an puti/ telur. Penamba/an .a-
'ol3ramat ber3ungsi agar +ara/ terbebas +ari protein +engan %ara mengen+apkan
albumin *ang terlarut +alam air. H
2
S;

ber3ungsi sebagai katalisator untuk


memper%epat reaksi pengen+apan albumin ole/ .a-'ol3ramat. 9ungsi pemanasan
selama 0 menit bertu2uan memper%epat reaksi 4Poe+2ia+i 1,,6.
(etika +ilakukann*a penamba/an kupritartrat# ion kupri akan +ire+uksi ole/
gula men2a+i kupro +an mengen+ap sebagai <u
2
; +an +engan penamba/an
pereaksi 3os3omolib+at# kupro oksi+a akan larut kembali. Larutan akan
membentuk 'arna biru tua *ang +isebabkan ole/ a+an*a oksi+a $o +engan reaksi
+apat +ili/at pa+a gambar 1.
(upritartrat = glukosa <u
2
; 4en+apan6
<u
2
; 4en+apan6 = 3os3omolib+at oksi+a $o 4biru tua6
1ambar 1 >eaksi *ang ter2a+i pa+a meto+e 9ollin Wu
Serapan +ari 'arna larutan merupakan ukuran +ari ban*akn*a gula *ang a+a +i
+alam 3iltrat 4$urra* 20056. 9os3omolib+at *ang akan +itamba/kan pa+a sampel
bersi3at sangat reakti3 se/ingga penamba/ann*a pa+a sampel *aitu ketika /en+ak
+ianalisis +engan menggunakan spektro3otometer.
?2i glukosa +ara/ pa+a per%obaan *ang +ilakukan menggunakan meto+e
spektro3otometri pula. Spektro3otometri merupakan sala/ satu %ara *ang +apat
+igunakan +alam penentuan ka+ar glukosa +alam +ara/. $eto+e analisis
spektro3otometri +i+asarkan pa+a absorpsi ra+iasi elektromagnet. <a/a*a ter+iri
+ari ra+iasi gelombang +engan pan2ang gelombang *ang berbe+a akan
menimbulkan %a/a*a *ang berbe+a pula se+angkan %ampuran %a/a*a +engan
perbe+aan pan2ang gelombang ini akan men*usun %a/a*a puti/. <a/a*a puti/
meliputi seluru/ spektrum tampak pa+a pan2ang gelombang 00-)50 nm.
Spektro3otometri ter2a+i 2ika perpin+a/an elektron +ari tingkat energi *ang ren+a/
ke tingkat energi *ang lebi/ tinggi. Perpin+a/an elektron ti+ak +iikuti ole/
peruba/an ara/ spin# /al ini +ikenal +engan sebutan tereksitasi. Prinsip ker2a
spektro3otometri ber+asarkan /ukum Lambert Beer# *aitu 2ika %a/a*a
monokromatis melalui suatu me+ia maka sebagian %a/a*a tersebut akan +iserap
+an sebagian lainnnn*a akan +ipantulkan maupun +ipan%arkan. Serapan +ari
'arna larutan +iukur pa+a pan2ang gelombang 550 nm# karena glukosa memiliki
pan2ang gelombang maksimum pa+a 550 nm. Pemili/an pan2ang gelombang
maksimum ini bertu2uan agar +iperole/ konsentrasi glukosa +ara/ lebi/ tepat +an
teliti# karena 2ika pengukuran ti+ak melalui pan2ang gelombang maksimum maka
akan men*ebabkan kesala/an respon pa+a alat %ukup besar 2ika ter2a+i se+ikit
peruba/an *ang ti+ak +iinginkan pa+a pengukuran.
1lukosa +ara/ berasal +ari beberapa sumber +i antaran*a iala/ +ari
karbo/i+rat makanan# sen*a'a glikogenik melalui glikoneogenesis# serta +ari
glikogen /ati ole/ glikogenesis. Sistem pen2aga ka+ar glukosa +alam +ara/ pa+a
terna/ ruminansia melalui proses glikolisis# glikoneogenesis# +an sebagain*a
se/ingga konsentrasi glukosa +ara/ akan relati3 konstan 4Poe+2ia+i 1,,6. Sampel
+ara/ *ang +igunakan pa+a per%obaan iala/ +ara/ *ang berasal +ari +ara/ a*am.
(a+ar gula +ara/ normal pa+a ternak ruminansia ber@ariasi# *aitu antara 0-50
mg/100 mL +an 37-77 mg/100 mL 4Poe+2ia+i 1,,6. Ber+asarkan tabel 1 +apat
+iketa/ui ba/'a ka+ar glukosa +ara/ a*am pa+a sampel 1 sebesar 0 mg/+L +an
100 mg/+L. (a+ar glukosa +ara/ a*am sebesar 0 mg/+L setara +engan 0
mg/100 mL# se/ingga sampel 1 menun2ukkan ka+ar gula +ara/ a*am +alam
kon+isi normal. Sampel 2 sebesar 100 mg/+L *ang setara +engan 100 mg/100 mL#
se/ingga sampel 2 menun2ukkan ka+ar gula +ara/ a*am +alam kon+isi +i atas
normal. Sampling +ilakukan pa+a +ara/ a*am *ang sama se/ingga kemungkinan
a+an*a kesala/an +alam pengukuran +apat ter2a+i. "ika ka+ar glukosa +ara/ *ang
+iperole/ se+ikit +i atas normal +apat +ikatakan ba/'a kon+isi a*am tersebut
sebelum pengambilan +ara/ iala/ setela/ memakan pakan. "ika ka+ar glukosa
+ara/ *ang +iperole/ se+ikit +i ba'a/ normal +apat +ikatakan ba/'a kon+isi
a*am tersebut sebelum pengambilan +ara/ iala/ sebelum memakan pakan.
(a+ar gula +ara/ normal +i +alam tubu/ manusia berkisar antara )0 /ingga
120 mg/+L sebelum makan +an setela/ makan bera+a +i kisaran +i ba'a/ 10
mg/+L. Beragamn*a kisaran gula +ara/ normal +ipengaru/i ole/ usia# genetis# +an
perbe+aan pola makan. 1ula +ara/ meningkat setela/ mengkonsumsi makanan
ataupun minuman *ang bukan air mineral. (a+ar glukosa *ang tinggi +isebut
+engan /iperglikemia. &pabila ka+ar glukosa *ang +iperole/ sangat tinggi 2au/
+ari normal merupakan tan+a +ari pen*akit +iabetes melitus. 1ula +ara/ *ang
tinggi lambat laun +apat merusak mata# sara3# gin2al# atau 2antung. (a+ar *ang
tinggi ini +apat +isebabkan ole/ e3ek samping protease inhibitor 4P!6. (a+ar gula
+ara/ *ang sangat ren+a/ +ari normal +isebut +engan /ipoglikemia *ang +apat
men*ebabkan kelela/an /ingga /ilang kesa+aran.
Hiperglikemia timbul karena pen*erapan glukosa ke +alam sel ter/ambat
serta metabolismen*a terganggu. (ira-kira 70: glukosa pa+a kea+aan normal
*ang masuk ke +alam tubu/ mengalami metabolisme sempurna man2a+i <;
2
+an
H
2
; pa+a 2aringan a+iposa melalui proses

glikolisis# 17: men2a+i glukagon pa+a
2aringan /epar melalui proses

glikogenesis +an kira-kira 30-0: +iuba/ men2a+i
lemak pa+a 2aringan

a+iposa. Proses pen%ernaan karbo/i+rat pa+a kon+isi normal
+apat +ili/at pa+a gambar 2.
1ambar 2 Skema pen%ernaan karbo/i+rat se%ara normal.
(arbo/i+rat +i%erna men2a+i glukosa se/ingga ka+ar glukosa +ara/
meningkat. !nsulin berperan +alam men2aga ka+ar glukosa +ara/ tetap normal
+engan %ara mentrans3er glukosa +ara/ ke +alam sel-sel *ang membutu/kan.
glukosa +ara/ ti+ak +apat +igunakan se%ara langsung men2a+i energi# tetapi /arus
+itrans3er terlebi/ +a/ulu ke +alam sel. 1lukosa +i +alam sel +apat +iuba/
men2a+i energi melalui proses oksi+asi 4respirasi6 *ang +apat +ili/at pa+a gambar
3.
1ambar 3 Proses oksi+asi glukosa men2a+i energi +i +alam sel
"ika ti+ak segera +iuba/ men2a+i energi# glukosa +ara/ akan +iuba/ men2a+i
glikogen +an lemak untuk +isimpan sebagai energi %a+angan. Proses pen%ernaan
karbo/i+rat pa+a kon+isi terkena D$ +apat +ili/at pa+a gambar .
1ambar Skema per2alanan karbo/i+rat kon+isi D$
&supan karbo/i+rat +alam tubu/ +apat meningkatkan ka+ar glukosa +ara/.
De3isiensi insulin men*ebabkan gangguan saat glukosa +ara/ +itrans3er ke +alam
sel se/ingga 'alaupun ka+arn*a berlimpa/ +alam +ara/# glukosa +ara/ ti+ak
+apat +iuba/ men2a+i energi. 1angguan saat glukosa +iuba/ men2a+i glikogen +an
lemak. 1lukosa *ang ti+ak +apat +iuba/ men2a+i energi +an glikogen beserta
lemak# men*ebabkan ka+ar glukosa +ara/ tetap tinggi. (on+isi ini men*ebabkan
glukosa akan +ibuang melalui gin2al ke +alam urin se/ingga urin mengan+ung
glukosa 4glikosuria6. Hal ini merupakan sala/ satu ge2ala D$. 1lukosa terutama
+iabsorbsi +i usus /alus. Hiperglikemia ti+ak berba/a*a# ke%uali bila ter2a+i
+engan /ebat sekali se/ingga +ara/ men2a+i /iperosmotik ter/a+ap %airan intrasel.
A3ek samping *ang berba/a*a 2ustru akibat timbuln*a glukosuria# karena
glukosuria bersi3at +iuretik osmotik# se/ingga ban*ak %airan *ang keluar +isertai
/ilangn*a berbagai ma%am elektrolit. Hal inila/ *ang men*ebabkan ter2a+in*a
+e/i+rasi +an /ilangn*a elektrolit pa+a pen+erita +iabetes *ang ti+ak +iobati#
se/ingga ba+an berusa/a mengatasin*a +engan ban*ak minum 4poli+ipsia6.
Poli3agia timbul karena perangsangan pusat na3su makan +i /ipotalamus akibat
kurangn*a pemakaian glukosa +i kelen2ar itu.
&pabila ka+ar gula +ara/ naik# maka insulin akan +isekresikan# setela/ itu
/epar akan terangsang +an men*ebabkan ter2a+in*a pen*impanan glukosa ole/
sebagai glikogen +i /ati# apabila kelebi/an maka akan +isimpan +alam bentuk
lemak. Begitu pula sebalikn*a# apabila ka+ar gula +alam +ara/ turun maka
glukagon akan +isekresikan# lalu tubu/ akan melakukan mekanisme umpan balik
+engan meningkatkan ka+ar gula +ara/ +engan pembongkaran glikogen#
pembongkaran lemak 4glikogenolisis6 +an seluru/ sel *ang memerlukan glukosa
+ipaksa untuk meng/emat pemakaian glukosa.
Seseorang *ang mengalami /ipoglikemia ini untuk men%ukupi ka+ar gula
+ara/ agar kembali ke normal# maka apabila glukosa ti+ak men%ukupi# tubu/ akan
meruba/ glikogen men2a+i glukosa. Proses ini +isebut glukoneogenesis# *aitu
pembentukan glukosa +ari ba/an bukan karbo/i+rat. &pabila simpanan glikogen
otot /abis# maka tubu/ akan menggunakan lemak +engan %ara membongkan*a.
Proses ini ter2a+i +i /ati. &pabila pembongkaran ini ter2a+i +engan proses anaerob#
asam laktat akan terbentuk se%ara otomatis. Penumpukan asam laktat *ang
berlebi/an# maka akan men*ebabkan tubu/ men2a+i asam# /al ini bisa
men*ebabkan ter2a+in*a ketoasi+osis. (etoasi+osis *ang berkelan2utan maka akan
berak/ir +engan shock# +an ak/irn*a koma# lalu ter2a+ila/ kematian. Setela/
semua lemak terbongkar +an itu ti+ak %ukup untuk men*e+iakan glukosa bagi
tubu/# maka *ang selan2utn*a ter2a+i a+ala/ pembongkaran protein.
$eto+e 9ollin Wu memiliki kelema/an# *aitu 'arna berangsur-angsur
memu+ar +iban+ingkan larutan stan+ar glukosa +engan perlakuan *ang sama#
se+angkan keuntungann*a antara lain /an*a membutu/kan +ua pelarut# 3iltrat
*ang terbentuk lebi/ netral# +an proses 3iltrasi lebi/ %epat. Penentuan ka+ar
glukosa +ara/ +apat +ilakukan +engan beberapa meto+e selain +engan meto+e
9ollin Wu. $eto+e 9ollin Wu merupakan sala/ satu meto+e oksi+asi-re+uksi.
$eto+e oksi+asi-re+uksi lainn*a 2uga +apat +iterapkan +engan %ara ion kupri
mere+uksi glukosa +alam larutan alkali panas +an terbentuk ion kupro. Bila
kon+isi reaksi +i2aga# maka ion kupro *ang terbentuk seban+ing +engan glukosa
*ang bereaksi +engan io+ium +alam suasana asam +an kelebi/an io+ium +i +alam
blangko +an sampel +ititrasi +engan tisosul3at. Selisi/n*a +engan glukosa *ang
a+a +alam sampel.
$eto+e lainn*a *aitu meto+e kon+ensasi +an meto+e enBimatik. 1lukosa
4+an al+osa lain6 +apat berkon+ensasi +engan ma%am-ma%am sen*a'a aromatik
+alam suasana asam panas membentuk pro+uk-pro+uk *ang ber'arna.
Hi+roksimetil3ur3ural terbentuk +ari glukosa +alam larutan asam kuat panas.
1ugus al+e/i+a +ari pro+uk ini berkon+ensasi +engan suatu 3enol untuk
meng/asilkan sen*a'a /i2au *ang +apat +iukur se%ara spektro3otometrik. (a+ar
glukosa +ara/ +iukur +engan meto+e enBimatik 4glukosa oksi+ase6 menggunakan
alat glukometer. Prinsip ker2a penggunaan alat ini *aitu oksigen +engan bantuan
enBim glukosa oksi+ase mengkatalis proses oksi+asi glukosa men2a+i asam
glukonat +an /i+rogen peroksi+a. AnBim peroksi+ase +alam reaksi ke+ua
mengkatalisis reaksi oksi+asi kromogen 4akseptor oksigen *ang ti+ak ber'arna6#
kemu+ian ole/ /i+rogen peroksi+ase membentuk suatu pro+uk kromogen
teroksi+asi ber'arna biru *ang +iukur +engan glukometer. 8es strip pa+a
glukometer mengan+ung ba/an kimia glukosa oksi+ase kurang lebi/ 0#0 !?#
garam na3talena# asam sul3at 2 Cg# +an 3-metil-2-benBot/iaBolin /i+raBon.
Sim-u)an
Ber+asarkan per%obaan *ang tela/ +ilakukan +apaat +isimpulkan ba/'a
ka+ar glukosa +ara/ a*am pa+a sampel pertama normal sebesar 0 mg/+L#
se+angkan pa+a sampel ke+ua +i atas normal sebesar 100 mg/+L.
Da.tar !usta+a
Da'n B$. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar: Dasar-Dasar Kimiawi dan Biolo-
gis Biokimia. "akarta: A1<.
$urra* >(# D( 1ranner# DW >o+'ell. 2005. Harpers Illustrated Biochemistry
&merika: 8/e $% 1ra'-Hill <ompanies# !n%. A+. ke-2).
.ogra+* 8. 1,,2. Kimia Medisinal. "ili+ ke-2. Ban+ung: !8B Press.
Poe+2ia+i &. 1,,. Dasar-Dasar Biokimia. "akarta: ?! Press.
Winarno 91. 1,0. Kimia angan dan !i"i. "akarta: 1rame+ia Pustaka ?tama.
Wira/a+ikusuma/ $. 1,07. Biokomia: Metabolisme #nergi$ Karbohidrat$ dan %i-
pid. Ban+ung: !8B Press.

Anda mungkin juga menyukai