Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Kewarganegaran
Kewarganegaraan dalam bahasa latin disebutkan Civis, selanjutnya dari kata
Civis ini dalam bahasa Inggris timbul kata Civic artinya mengenai warga negara atau
kewarganegaraan. Dari kata Civic lahir kata Civics, ilmu kewarganegaraan dan Civic
Education, Pendidikan Kewarganegaraan.
Pelajaran Civics mulai diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1!" dalam
rangka mengamerikakan bangsa Amerika atau yang terkenal dengan nama Theory of
Americanization. Sebab seperti diketahui, bangsa Amerika berasal dari berbagai bangsa
yang datang di Amerika Serikat dan untuk menyatukan menjadi bangsa Amerika maka
perlu diajarkan Civics bagi warga negara Amerika Serikat. Dalam tara# tersebut, pelajaran
Civics membi$arakan masalah government, hak dan kewajiban warga negara dan
Civics merupakan bagian dari ilmu p%litik.
Di Ind%nesia Pendidikan Kewarganegaraan yang searti dengan Civic
Education itu dijadikan sebagai salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh %leh
setiap mahasiswa di Perguruan &inggi untuk pr%gram dipl%ma'p%liteknik dan pr%gram
Sarjana (SI), baik negeri maupun swasta.
Di dalam *ndang+*ndang n%m%r , tahun 1!-! tentang Sistem Pendidikan
.asi%nal, yang dipakai sebagai dasar penyelenggaraan pendidikan tinggi pasal /! ayat (,)
menyebutkan bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajin
memuat a) Pendidikan Pan$asila, b) Pendidikan Agama, dan $) Pendidikan
Kewarganegaraan yang men$akup Pendidikan Pendahuluan 0ela .egara (PP0.).
Pendidikan Kewarganegaraan yang dijadikan salah satu mata kuliah inti
sebagaimana tersebut di atas, dimaksudkan untuk memberi pengertian kepada mahasiswa
tentang pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga
.egara dengan nengara, serta Pendidikan Pendahuluan 0ela .egara sebagai bekal agar
menjadi warga negara yang dapat diandalkan %leh bangsa dan negara (SK Dirjen DIK&I
n%.,1'DIK&I'Kep',""" Pasal /).
2elihat begitu pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan atau Civics Education
ini bagi suatu .egara maka hampir di semua .egara di dunia memasukkannya ke dalam
kurikulum pendidikan yang mereka selenggarakan. 0ahkan K%ngres Internasional
Commission of Jurist yang berlangsung di 0angk%k pada tahun 1!13, mensyaratkan
bahwa pemerintahan suatu negara baru dapat dikatakan sebagai pemerintahan yang
dem%kratis manakala ada jaminan se$ara tegas terhadap hak+hak asasi manusia, yang
salah satu di antaranya adalah Pendidikan Kewarganegaraan atau Civic Education. 4al
ini dapat dimaklumi, karena dengan dimasukkannnya ke dalam sistem pendidikan yang
mereka selenggarakan, diharapkan warga negaranya akan menjadi warga negara yang
$erdas dan warga negara yang baik (smart and good citizen), yang mengetahui dan
menyadari sepenuhnya akan hak+haknya sebagai warga negara, sekaligus tahu dan penuh
tanggung jawab akan kewajiban dirinya terhadap keselamatan bangsa dan negaranya.
Dengan demikian diberikannya Pendidikan Kewarganegaraan akan melahirkan warga
negara yang memiliki jiwa dan semanagt patri%tisme dan nasi%nalisme yang tinggi.
2ata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan termasuk salah satu mata kuliah
Pengembangan Kepribadian (2KPK), dimana kel%mp%k mata kuliah ini merupakan
pendidikan umum yang si#atnya sangat #undamental'mendasar.
2ata kuliah Pengembangan Kepribadian terdiri dari tiga k%mp%nen, yaitu5
1. Pendidikan Agama
,. Pendidikan Pan$asila
/. Pendidikan Kewarganegaraan
Adapun tujuan diberikannya 2KPK ini agar para sarjana Ind%nesia memiliki kuali#ikasi.
1. &a6wa kepada Allah + &uhan 7ang 2aha 8sa lagi 2aha Kuasa,
bersikap dan berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang diyakini dan
dipeluknya, serta memiliki sikap tenggang rasa't%leransi terhadap
agama'keyakinan %rang lain.
,. 0erjiwa Pan$asila sehingga segala keputusan dan tindakan
men$erminkan prinsip+
prinsip Pan$asila serta memiliki integritas m%ral yang tinggi, yang senantiasa
mendahulukan kepentingan bangsa dan kemanusiaan di atas kepentingan pribadi
maupun g%l%ngannya.
/. 2emiliki wawasan yang untuk'k%mprehensi# dan pendekatan
yang integral dalam mensikapi permasalahan kehidupan, baik ide%l%gi, p%litik,
ek%n%mi, s%sial budaya maupun pertahanan dan keamanan.
Adapun mata kuliah Pengembangan Kepribadian (2KPK) diwajibkan disemua
lembaga pendidikan tinggi seperti tersebut di atas bertujuan untuk mengembangkan aspek
kepribadian mahasiswa, suatu aspek yang paling #undamental dalam kehidupan manusia,
serta menjadi dasar dan landasan bagi semua aspek lainnya. Sementara mata kuliah lain
yang dikel%mp%kkan dalam 2ata Kuliah Dasar Keahlian (2KDK) dan 2ata Kuliah
Keahlian (2KK) merupakan sejumlah mata kuliah yang dimaksudkan untuk
mengembangkan keahlian mahasiswa dalam disiplin ilmu yang dipilihnya. Dengan kata
lain dikuliahkannya 2KDK dan 2KK adalah dalam rangka untuk mengembangkan
aspek kemampuan (abilitas) mahasiswa yang seluruhnya bermuara pada satu tujuan agar
kelak ia $akap menghadapi kehidupan yang serba menantang dan lebih khusus lagi ia
bisa dapat pekerjaan yang layak dengan penghasilan yang memadai.
0erkaitan dengan perlunya setiap %rang mengembangkan kedua aspek yang
paling mendasar itu, yaitu aspek kepribadian dan aspek kemampuan, kiranya patut
disimak apa yang pernah diu$apkan %leh Albert 8instein bahwa Science without religion
is blind. Religion without science is lame. Suatu pengetahuan tanpa dilandasai %leh
m%ralitas agama adalah buta. Agama tanpa didukung %leh pengetahuan lumpuh.
Dalam ungkapan yang berbeda namun esensinya sama, Driyarkara menyatakan
bahwa dalam suatu kehidupan terdapat sekian banyak nilai, wert atau values. .amun
kalau diklasi#ikasikan hanya ada dua nilai saja, yaitu nilai alat (t%%l) dan nilai tujuan.
Driyarkara memasukkan aspek kepribadian ini ke dalam nilai tujuan, sedang aspek
kemampuan (abilitas) dimasukkannya ke dalam nilai alat. 0agi manusia harus dibedakan
antara nilai alat dan nilai tujuan. .ilai tujuan ialah kesempurnaan pribadi manusia. .ilai+
nilai lainnya, yang hanya memuaskan atau men%l%ng kejasmanian manusia adalah nilai
alat dan (sama sekali) bukan nilai tujuan. Agar supaya perbuatan manusia tidak menjadi
kegila+gilaan, maka nilai alat harus tetap menjadi'sebagai nilai alat, dan tidak b%leh
dijadikan sebagai nilai tujuan.
1.2 Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan
Perkembangan gl%balisasi yang ditandai dengan kuatnya pengaruh lembaga+
lembaga kemasyarakatan internasi%nal, negara+negara maju yang ikut mengatur
pe$aturan perp%litikan, perek%n%mia, s%sial budaya dan pertahanan serta keamanan
gl%bal. K%ndisi ini akan menumbuhkan berbagai k%n#lik kepentingan, baik antar negara
maju dengan negara+negara berkembang, maupun antar sesama negara+negara
berkembang sendiri serta lembaga+lembaga Internasi%nal. Ke$uali itu adanya isu+isu
gl%bal yang meliputi dem%kratisasi, hak asasi manusia dan lingkungan hidup, turut pula
mempengaruhi keadaan nasi%nal.
9l%balisasi ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
tekn%l%gi, khususnya di bidang in#%rmasi k%munikasi dan transp%rtasi sehingga dunia
menjadi semakin transparan, se%lah+%lah menjadi seperti kampung dunia tanpa mengenal
batas negara (8dy Pram%n%, ,"":5 1+,), suatu peristiwa yang terjadi di salah satu
kawasan, seketika itu juga dapat diketahui dan diikuti %leh mereka yang berada di
kawasan lain. ;%t%h5 peristiwa pembunuhan terhadap / %rang pers%nil *.4;< dikamp
pengungsi &im%r &imur di Atambua tanggal 1 September ,""" langsung tersiar di seluruh
dunia, dan mend%r%ng Dewan Keamanan P00 mengeluarkan <es%lusi .%m%r 1/1!,
tanggal ! September ,""", dan Amerika Serikat mengenakan embarg% militer terhadap
Ind%nesia. Ini berarti era gl%balisasi itu dapat berdampak besar, baik yang bersi#at
p%siti# maupun yang negati#. Dampak p%siti# adalah seperti dapat meningkatkan
ksejahteraan, memberi peluang+peluang baru, sedang yang negati# adalah seperti dapat
mengganggu keamanan, memperburuk ek%n%mi, marginalisasi
s%sial dan meningkatnya kemiskinan. Di era gl%balisasi juga akan berkembangnya suatu
standarisasi yang sama dalam berbagai bidang kehidupan. .egara atau pemerintah
dimanapun, terlepas dari sistem ide%l%gi atau sistem s%sial yang dimiliki, dipertanyakan
apakah hak+hak asasi dih%rmati, apakah dem%krasi dikembangkan, apakah kebebasan dan
keadilan dimiliki %leh setiap warganya, bagaimana lingkungan hidup dikel%la. Implikasi
gl%balisasi menjadi semakin k%mpleks karena masyarakat hidup dalam standar ganda. Di
satu pihak %rang ingin mempertahankan budaya lama yang diimpr%=isasikan untuk
melayani perkembangan baru, yang disebut dengan budaya sandingan (subculture). Di
pihak lain mun$ul tindakan+tindakan melawan terhadap perubahan+perubahan yang
dirasakan sebagai nestapa dari mereka yang dipinggirkan, tergeser dan tergusur, tidak
terlayani %leh masyarakatnya, yang disebut sebagai budaya tandingan (counter culture).
Ini berarti gl%balisasi juga akan men$iptakan struktur baru, yaitu struktur gl%bal. K%ndisi
ini akan mempengaruhi struktur dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta akan mempengaruhi juga dalam p%la pikir, sikap dan tindakan
masyarakat di Ind%nesia sehingga akan mempengaruhi k%ndisi mental spiritual bangsa
Ind%nesia.
Perjalanan panjang sejarah bangsa Ind%nesia yang dimulai sejak era sebelum
dan selama penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan era perebutan dan mempertahankan
kemerdekaan sampai denganera pengisian kemerdekaan, menimbulkan k%ndisi dan
tuntutan yang berbeda sesuai dengan >amannya. K%ndisi dan tuntutan yang berbeda
tersebut ditanggapi %leh bangsa Ind%nesia berdasarkan kesamaan nilai+nilai perjuangan
bangsa yang senantiasa tumbuh dan berkembang. Kesamaan nilai+nilai ini dilandasi %leh
jiwa, tekad, dan semangat kebangsaan. Kesemuanya tumbuh menjadi kekuatan yang
mampu mend%r%ng pr%ses terwujudnya .egara Kesatuan <epublik Ind%nesia dalam
wadah .usantara.
Semangat perjuangan bangsa yang tak kenal menyerah telah terbukti pada perang
kemerdekaan 1 Agustus 1!:3. Semangat perjuangan bangsa tersebut dilandasi %leh
keimanan serta keta6waan kepada &uhan 7ang 2aha 8sa dan keihklasan untuk
berk%rban. ?andasan perjuangan tersebut merupakan nilai+nilai perjuangan bangsa
Ind%nesia, yang telah melahirkan kekuatan yang luar biasa pada masa perjuangan #isik.
Sedang dalam menghadapi gl%balisasi dan menatap masa depan untuk mengisi
kemerdekaan, kita memerlukan perjuangan n%n #isik sesuai dengan bidang pr%#esi
masing+masing. Perjuangan ini pun perlu dilandasi %leh nilai+nilai perjuangan bangsa
Ind%nesia juga, sehingga kita tetap memiliki wawasan dan kesadaran bernegara, sikap
dan perilaku yang $inta tanah air, dan mengutamakan persatuan serta kesatuan negara
dalam rangka bela negara demi tetap utuh dan tegaknya .egara Kesatuan <epublik
Ind%nesia.
Perjuangan se$ara #isik yang sesuai bidang masing+masing tersebut memerlukan
sarana kegiatan pendidikan bagi setiap warga negara Ind%nesia pada umumnya dan
mahasiswa sebagai $al%n $endekiawan pada khususnya, yaitu melalui Pendidikan
Kewarganegaraan. Sebab Pendidikan Kewarganegaraan adalah merupakan usaha untuk
membekali peserta didik dengan kemampuan dan pengetahuan dasar berkenaan dengan
hubungan antara warga negara dengan negara serta Pendidikan Pendahuluan 0ela .egara
(PP0.) agar dapat menjadi warga negara yang dapat diandalkan %leh bangsa dan
negaranya. @adi tujuan Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk membekali peserta
didik dengan kemampuan dan pengetahuan dasar berkenaan dengan hubungan antara
warga negara dengan negara. Aleh karena itu dalam pengajarannya perlu dijelaskan
bagaimana bentuk hubungan antara warga negara yang sehat, p%siti#, dan dapat
diandalkan.
1.3 Kompetensi ang Di!arapkan dari Pendidikan Kewarganegaraan
2enurut Keputusan Dirjen Dikti .%.,1'Dikti'Kep',""", antara lain dinyatakan
bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta didik
dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga
negara dengan negara serta Pendidikan Pendahuluan 0ela .egara (PP0.) agar menjadi
warga negara yang dapat diandalkan %leh bangsa dan negara.
K%mpetensi diartikan sebagai seperangkat tindakan $erdas, penuh rasa tanggung
jawab yang harus dimiliki %leh sese%rang sebagai syarat untuk dapat dianggap maupun
melaksanakan tugas+tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Sedang k%mptensi lulusan
Pendidikan Kewarganegaraan adalah seperangkat tindakan $erdas, penuh rasa
tanggungjawab warga negara dalam hubungan dengan negara dan meme$ahkan berbagai
masalah hidup bermasyarakat, berbangsa, wawasan nusantara dan ketahanan nasi%nal.
7ang dimaksud dengan $erdas adalah tampak pada kemahiran, ketepatan dan
keberhasilan dalam bertindak. Sedang si#at tanggung jawab diperlihatkan sebagai
kebenaran tidakan ditilik dari nilai ilmu pengetahuan dan tekn%l%gi serta etika ajaran
agama dan budaya. Aleh karen aitu maka Pendidikan Kewarganegaraan yang berhasil
akan membuahkan sikap mental yang bersi#at $erdas dan penuh rasa tanggung jawab
dari mahasiswa dengan beberapa perilaku, yaitu5
1. 0eriman dan berta6wa kepada &uhan 7ang 2aha 8sa dan menghayati nilai+nilai
#alsa#ah bangsa Ind%nesia.
,. 0erbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Ind%nesia.
/. 0ersikap rasi%nal, dinamis dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara.
:. 0ersi#at pr%#esi%nal yang dijiwai %leh kesadaran bela negara.
3. Akti# meman#aatkan ilmu pengetahuan dan tekn%l%gi serta seni untuk kepentingan
kemanusiaan, bangsa dan negara.
2elalui Pendidikan Kewarganegaraan, warga negara .K<I diharapkan mampu
memahami, menganalisis dan menjawab masalah+masalah yang dihadapi masyarakat,
bangsa dan negaranya se$ara berkesinambungan dan k%nsisten dengan $ita+$ita dan
tujuan nasi%nalnya sebagaimana yang digariskan dalam pembukaan *ndang+*ndang
Dasar 1!:3.
Dalam mengisi kemerdekaan dan menghadapi gl%balisasi setiap warga negara
.K<I pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya harus tetap pada jati dirinya yang
berjiwa patri%tik dan $inta tanah air di dalam perjuangan n%n #isik sesuai dengan pr%#esi
masing+masing di dalam semua aspek kehidupan.
1.3 Pengertian dan "#$#an Pendidikan Kewarganegaraan
1.3.1 Pengertian pendidikan kewarganegaraan
Dalam ** .%., &ahun 1!-!, tentang Sistem Pendidikan .asi%nal, Pasal /!,
ayat , dinyatakan bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan wajib
memuat Pendidikan Pan$asila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan.
2ateri p%k%k dari Pendidikan Kewarganegaraan adalah tentang hubungan
antara warga negara dan negara serta Pendidikan Pendahuluan 0ela .egara (PP0.). Di
Perguruan &inggi Pendidikan Kewarganegaraan diejawantahkan salah satunya melalui
mata kuliah Pendidikan Kewiraan yang diimplementasikan sejak ** .%.,'1!-!
diberlakukan sampai re>im %rde baru runtuh.
Pendidikan Kewiraan lebih menekankan pada Pendidikan Pendahuluan 0ela
.egara. Adapun yang dimaksud dengan 0ela .egara adalah tekad, sikap dan tindakan
warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasai %leh
ke$intaan pada tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara. 0agi bangsa
Ind%nesia, usaha bela negara dilandasi %leh ke$intaan pada tanah air (wilayah nusantara)
dan kesadaran berbangsa dan bernegara Ind%nesia dengan keyakinan pada Pan$asila
sebagai dasar negara serta berpijak pada **D 1!:3 sebagai k%nstitusi negara.
Adapun wujud dari usaha bela negara yang dimaksud adalah kesiapan dan
kerelaan dari setiap warga negara untuk berk%rban demi mempertahankan kemerdekaan,
kedaulatan negara, persatuan dan kesatuan bangsa Ind%nesia, keutuhan wilayah nusantara
dan yuridiksi nasi%nal serta nilai+nilai Pan$asila dan **D 1!:3.
Seiring dengan perkembangan dan perubahan p%litik dari era %t%riterian ke era
dem%kratisasi, Pendidikan Kewarganegaraan melalui mata kuliah Pendidikan Kewiraan
dianggap sudah tidak rele=an lagi dengan semangat re#%rmasi dan dem%kratisasi, maka
Pendidikan Kewiraan ditinggalkan karena beberapa alasan, antara lalin karena p%la
pembelajaran bersi#at ind%ktrinati# dan m%n%litik, materi pembelajarannya sarat dengan
kepentingan ide%l%gi re>im (%rde baru), ke$uali itu juga mengabaikan dimensi e#eksi dan
psik%m%t%r. Dengan demikian jelas sekali Pendidikan Kewiraan telah keluar dari
semangat dan hakikat Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan nilai dan
pendidikan dem%krasi (&im I;;8 *I., ,""/5 /+:). Pendidikan Kewarganegaraan
seharusnya menitikberatkan perhatian pada kemampuan penalaran ilmiah yang k%gniti#
dan a#ekti# tentang bela negara dalam rangka ketahanan nasi%nal.
Dengan adanya penyempurnaan kurikulum pada tahun ,""", materi pendidikan
kewiraan disamping membahas tentang PP0. juga ditambah dengan pembahasan
tentang hubungan antara warga negara dengan negara. Kemudian sebutan Pendidikan
Kewiraan diganti dengan Pendidikan Kewarganegaraan, yang menurut Keputusan Dirjen
Dikti .%.,1'Dikti' Kep',""", mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan serta
Pendidikan Pendahuluan 0ela .egara (PP0.) merupakan salah satu k%mp%nen yang
tidak dapat dipisahkan dari kel%mp%k mata kuliah Pengembangan Kepribadian (2KPK)
dalam susunan kurikulum inti Perguruan &inggi di Ind%nesia.
Sedang yang dimaksud dengan pendidikan sebagaimana terdapat dalam **
.%.,'1!-! tentang sistem pendidikan nasi%nal, 0ab I, ayat () adalah usaha sadar untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan dan' atau latihan bagi perannya di
masa mendatang.
Kewarganegaraan berasal dari kata dasar warga, berarti sekel%mp%k %rang
yang menjadi angg%ta suatu negara. Barga negara adalah rakyat yang menetap di suatu
wilayah dan rakyat tertentu dalam hubungannya dengan negara. Setelah mendapat
awalan ke dan akhiran an menjadi Kewarganegaraan maka dia mempunyai arti kesadaran
dan ke$intaan serta berani membela bangsa dan negara. Dengan demikian maka yang
dimaksud dengan Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan dan atau latihan dalam rangka mengembangkan
atau menumbuhkan kesadaran, ke$intaan, kesetiaan dan keberaniannya untuk berk%rban
demi membela bangsa dan negaranya.
1.3.2 "#$#an pendidikan kewarganegaraan
0erdasarkan Keputusan Dirjen Dikti .%.,1'Dikti',""", tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan adalah5
a.&ujuan umum
2emberikan pengetahuan dan kemampuan dasara kepada mahasiswa mengenai
hubungan antara warga negara dengan negara serta Pendidikan Pendahuluan 0ela
.egara agar dapat menjadi warga negara yang dapat diandalkan %leh bangsa dan
negara.
b. &ujuan khusus
1. Agar mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban
se$ara santun, jujur dan dem%kratis serta ikhlas sebagai warga negara
<epublik Ind%nesia yang terdidik dan bertanggungjawab.
,. Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta dapat mengatasinya
dengan pemikiran kritis dan bertanggungjawab yang berlandaskan Pan$asila,
wawasan nusantara dan ketahanan nasi%nal.
/. Agar mahasiswa memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai+nilai
kejuangan, $inta tanah air serta rela berk%rban bagi nusa dan bangsa.
1.% Landasan Pendidikan Kewarganegaraan
1.%.1 Landasan ilmia!
a. Dasar Pemikiran Pendidikan Kewarganegaraan
Setiap warga negara dituntut untuk hidup berguna (berkaitan dengan
kemampuan k%gniti# dan psik%m%t%rik) bagi negara dan bangsanya, serta mampu
mengantisipasi masa depan mereka yang senantiasa berubah dan selalu terkait dengan
k%ntkes dinamika budaya, bangsa, negara dan hubungan internasi%nal. Pendidikan
&inggi tidak dapat mengabaikan realitas gl%bal tersebut yang digambarkan sebagai
kehidupan yang penuh parad%ks dan ketakterdugaan itu. *ntuk itu kepada setiap
warga negara diperlukan adanya pembekalan ilmu pengetahuan dan tekn%l%gi dan
seni (ipteks) yang berlandaskan nilai+nilai budaya bangsa. .ilai+nilai budaya bangsa
tersebut berperan sebagai panduan dan pegangan hidup bagi setiap warga negara.
P%k%k bahasan Pendidikan Kewarganegaraan meliputi hubungan antara warga
negara serta pendidikan pendahuluan bela negara, yang semua itu berpijak pada
budaya bangsa. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa tujuan utama dari
pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran
bernegara serta membentuk sikap dan perilaku yang $inta tanah air yang bersendikan
kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasi%nal dalam diri para
mahasiswa yang $al%n sarjana'ilmuan warga negara kesatuan republik ind%nesia yang
sedang mengkaji dan akan menguasai IP&8K dan seni. Sebab kualitas warga negara
yang baik adalah sangat ditentukan terutama %leh keyakinan dan sikap hidupnya
dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara disamping derajat penguasaan ilmu
pengetahuan dan tekn%l%gi yang dipelajarinya.
b. Abjek Pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan
Setiap ilmu harus memenuhi syarat+syarat ilmiah, yaitu ber%bjek, mempunyai
met%de, sistematis dan bersi#at uni=ersal. Abjek pengetahuan ilmu yang ilmiah itu
harus jelas baik material maupun #%rmalnya. Abjek material adalah bidang sasaran
yang dibahas dan dikaji %leh suatu bidang atau $abang ilmu. Sedang %bjek #%rmal
sudut pandang tertentu yang dipilih atau yang dijadikan $iri untuk membahas %bjek
material tersebut.
Abjek material dari Pendidikan Kewarganegaraan adalah segal ahal yang
berkaitan dengan warga negara baik yang empirik maupun yang n%n empirik, yang
berupa wawasan, sikap dan perilaku warga negara dalam .egara Kesatuan <epublik
Ind%nesia. Sedang %bjek #%rmalnya adalah men$akup dua segi, yaitu5
1. Segi hubungan antara warga negara dengan negara (termasuk hubungan
antara warga negara).
,. Segi pembelaan negara.
Abjek pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan menurut Keputusan Dirjen
Pendidikan &inggi .%.,1'Dikti'Kep',""", p%k%k+p%k%knya adalah sebagai
berikut5
1. Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan, men$akup5
a. 4ak dan kewajiban warga .egara.
b. Pendidikan Pendahuluan 0ela .egara.
$. Dem%krasi Ind%nesia.
d. 4ak asasi manusia.
,. Bawasan nusantara.
/. Ketahanan nasi%nal.
:. P%litik dan strategi nasi%nal.
$. <umpun Keilmuan
Pendidikan Kewarganegaraan (Kewiraan) disejajarkan ;i=i$s 8du$ati%n yang
dikenal di berbagai .egara. Sebagai bidang studi ilmiah Pendidikan
Kewarganegaraan bersi#at interdisipliner bukan m%n%disipliner, karena kumpulan
pengetahuan yang membangun ilmu Kewarganegaraan ini diambil dari berbagai
disiplin ilmu. 2aka dalam upaya pembahasan dan pengembangannyapun perlu
dibantu %leh disiplin ilmu+ilmu yang lain seperti5 ilmu hukum, ilmu p%litik,
s%si%l%gi, administrasi negara, ilmu ek%n%mi pembangunan, sejarah perjuangan
bangsa dan ilmu #ilsa#at.
1.&.2 Landasan !#k#m
a.*ndang+*ndang Dasar 1!:3
1. Pembukaan **D 1!:3 alenia ke dua tentang $ita+$ita mengisi
kemerdekaan, dan alinea ke empat khususnya tentang tujuan negara.
,. Pasal /" ayat (1), &iap+tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta alam
usaha pembelaan negara.
/. Pasal /1 ayat (1), &iap+tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.
b. *ndang+*ndang .%m%r ," tahun 1!-,
*ndang+*ndang .%.,"'1!-, adalah tentang ketentuan+ketentuan
p%k%k Pertahanan Kemanan .egara <epublik Ind%nesia.
1. Pasal 1- 4ak dan kewajiban warga negara yang diwujudkan dengan
keikutsertaan dalam upaya bela negara diselenggarakan melalui
Pendidikan Pendahuluan 0ela .egara sebagai bagian tidak terpisahkan
dalam sistem pendidikan nasi%nal.
,. Pasal 1!, ayat (,) Pendidikan Pendahuluan 0ela .egara wajib diikuti %leh
setiap warga negara dan dilaksanakan se$ara bertahap, yaitu5
a. &ahap awal pada pendidikan tingkat dasar sampai menengah dan
dalam gerakan pramuka.
b. Sikap lanjutan dalam bentuk Pendidikan Kewiraan pada tingkat
Pendidikan &inggi.
$. *ndang+*ndang .%m%r , tahun 1!-!
*ndang+*ndang .%.,'1!-! tentang Sistem Pendidikan .asi%nal,
menjelaskan bahwa5
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta
didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan
antara warga negara dan negara serta Pendidikan Pendahuluan 0ela .egara
(PP0.) agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan %leh bangsa dan
.egara Kesatuan <epublik Ind%nesia.
1.&.3 Landasan ideal
?andasan ideal Pendidikan Kewarganegaraan yang sekaligus menjadi jiwa
dikembangkannya Pendidikan Kewarganegaraan adalah Pan$asila. Pan$asila sebagai
sistem #ilsa#at menjiwai semua k%nsep ajaran Kewarganegaraan, yang dalam
sistematikanya dibedakan atas tiga hal, yaitu5 Pan$asila sebagai dasar negara, Pan$asila
sebagai pandangan hidup bangsa, Pan$asila sebagai ide%l%gi negara. Ketiga hal ini hanya
dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan sebagai kesatuan.
a. Pan$asila sebagai Dasar .egara
Pan$asila sebagai dasar negara merupakan dasar pemikiran tindakan negara
dan menjadi sumber dari segala sumber hukum negara Ind%nesia. Pan$asila sebagai dasar
negara p%la pelaksanaanya terpan$ar dalam empat p%k%k pikiran yang terkandung dalam
Pembukaan **D 1!:3, dan selanjutnya dijabarkan dalam pasal+pasal **D 1!:3
sebagai strategi pelaksanaan Pan$asila sebagai dasar negara.
P%k%k pikiran pertama yaitu p%k%k pikiran persatuan yang ber#ungsi sebagai
dasar negara (dalam kesatuan %rganis) merupakan landasan dirumuskannya wawasan
nusantara, dan p%k%k pikiran kedua, yaitu p%k%k pikiran keadilan s%sial yang ber#ungsi
sebagai tujuan negara (dalam kesatuan %rganis) merupakan tujuan wawasan nusantara.
&ujuan negara dijabarkan langsung dalam Pembukaan **D 1!:3 alenia IC,
yaitu tujuan berhubungan dengan segi keamanan dan segi kesejahteraan dan tujuan
berhubungan dengan segi ketertiban dunia.
0erdasarkan landasan itu maka wawasan nusantara pada dasarnya adalah
sebagai perwujudan nilai sila+sila Pan$asila di dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
b. Pan$asila sebagai Pandangan 4idup
Pan$asila sebagai pandangan hidup merupakan kristalisasi nilai+nilai lihur
yang diyakini kebenarannya. Perwujudan nilai+nilai luhur Pan$asila terkandung juga
dalam wawasan nusantara, demi terwujudnya ketahanan nasi%nal. Dengan demikian
ketahanan nasi%nal itu disusun dan dikembangkan juga tidak b%leh lepas dari wawasan
nusantara.
Perwujudan nilai+nilai Pan$asila men$akup lima bidang kehidupan nasi%nal,
yaitu bidang ide%l%gi, p%litik, ek%n%mi, s%sial budaya dan landasan, yang disingkat
dengan (p%leks%sbud 4an+Kam), yang menjadi dasar pemerintahan ketahanan nasi%nal.
Dari lima bidang kehidupan nasi%nal itu bidang ide%l%gilah yang menjadi landasan dasar,
berupa Pan$asila sebagai pandangan hidup yang menjiwai empat bidang yang lainnya.
Dasar pemikiran ketahanan nasi%nal di samping lima bidang kehidupan
nasi%nal tersebut yang merupakan aspek s%sial pan$agatra didukung pula adanya dasar
pemikiran aspek alamiah triagatra.
$. Pan$asila sebagai Ide%l%gi .egara
Pan$asila sebagai ide%l%gi negara merupakan kesatuan k%nsep+k%nsep dasar
yang memberikan arah dan tujuan menuju pen$apaian $ita+$ita bangsa dan negara. ;ita+
$ita bangsa dan negara yang berdasarkan Pan$asila itu terpan$ar melalui alinea ke dua
Pembukaan **D 1!:3, merupakan $ita+$ita untuk mengisi kemerdekaan, yaitu5 bersatu,
berdaulat, adil, dan makmur.
0ersatu merupakan bekal untuk men$apai tujuan masyarakat adil dan
makmur, dengan sistem berdaulat.
;ita+$ita mengisi kemerdekaan untuk men$apai masyarakat yang adil dan
makmur harus diisi dengan pembangunan nasi%nal, tanpa pembangunan nasi%nal $ita+$ita
bangsa untuk mengisi kemerdekaan tidak akan terwujud.
Sebagai perbandingan, di beberapa negara juga dikembangkan materi
Pendidikan *mum'9eneral 8du$ati%n'4umanities) sebagai pembekalan nilai yang
mendasari sikap dan perilaku warga negaranya.
1. Amerika Serikat5 4ist%ry, 4umanity, dan Phil%s%phy.
,. @epang5 @apanese 4ist%ry, 8thi$s, dan Phil%s%phy.
/. Dilipina5 Philipin%, Damily Planning, &aEati%n and ?and <e#%rm, the Philiphine
.ew ;%nstituti%n, dan studi %# 4uman <ights.
Lati!an '
1. *raikan se$ara singkat sejarah pendidikan kewarganegaraan sebagai ssuatu
disiplin ilmu F
,. *raikan kedudukan Pendidikan kewarganegaraan dalam sistem pendidikan
.asi%nal di Ind%nesia F
/. @elaskan maksud diselenggarakannya pendidikan kewarganegaraan menurut
Dirjen DIK&I .%. ,1'Dikti'Kep',""" F
:. @elaskan salah satu syarat pemerintahan yang telah melaksanakan sistem
dem%krasi menurut k%ngres internati%nal $%mmissi%n %# jurist 0angk%k tahun
1!13 F
3. 2ata kuliah umum yang termasuk mata kuliah pengembangan kepribadian
(2KPK) adalah pendidikan agama, pendidikan pan$asila dan pendidikan
kewarganegaraan. ;%ba saudara jelaskan apa tujuan diberikannya mata kuliah
pengembangan kepribadian tersebut G
1. ;%ba saudara jelaskan apa perlunya dikembangkan pendidikan yang berbasis
pengembangan kepribadian (2KPK) dan berbasis pengembangan kemampuan,
yaitu dengan $ara memberikan mata kuliah Dasar keahlian (2KDK) dan mata
kulaiah keahlian (2KK) dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia
Ind%nesia G. &erangkan pula pendapat Albert 8instein dan driyarkara tentang
perlunya dikembangkan ke dua aspek tersebut dalam pengembangan sumber daya
manusia F
. 9l%balisasi merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari %leh semua bangsa,
termasuk bangsa Ind%nesia. 9l%balisasi disamping mempunyai dampak p%siti#,
juga mempunyai dampak negati#. @elaskan F
-. 2enurut saudara bagaimana seharusnya bangsa Ind%nesia mensikapi dampak
negati# dan p%siti# dari gl%balisasi tersebut, agar bangsa Ind%nesia tetap tidak
kehilangan identitas nasi%nalnya F
!. Apa yang dimaksud dengan k%mpetensi F Apa saja k%mpetensi yang harus
dimiliki %leh setiap mahasiswa yang telah lulus pendidikan kewarganegaraan F
0erikan $%nt%h H $%nt%h seperlunya.
1". @elaskan pengertian pendidikan kewarganegaraan se$ara termin%l%gis F
11. @elaskan tujuan pendidikan kewarganegaraan menurut SK Dirjen DIK&I .%.
,1'DIK&I',""" F
1,. @elaskan beberapa landasan pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan yang
saudara ketahui F

Anda mungkin juga menyukai