Anda di halaman 1dari 16

1

2
Teori dapat diklasifikasikan
berdasar sifatnya menjadi dua, yaitu
teori normatif, dan teori deskriptif.
Teori normatif merupakan teori
yang seharusnya dilaksanakan. Teori
deskriptif merupakan teori yang
sesungguhnya dilaksanakan.
3
Teori auditing merupakan tuntunan untuk
melaksanakan audit yang bersifat normatif.
Dalam melakukan audit, seorang auditor
menerapkan prosedur audit sesuai dengan
standar yang diterima oleh umum.
Untuk menetapkan standar, diperlukan
konsep yang mendasarinya sehingga standar
tersebut dapat dijabarkan dalam prosedur
yang dapat digunakan pada audit.
4
Konsep adalah abstraksiabstraksi
yang diturunkan dari pengalaman
dan observasi,dan dirancang untuk
memahami kesamaankesamaan di
dalam suatu subyek, dan perbedaan
perbedaannya dengan subyek yang
lain. Seperti pada ilmu teknik,
ekonomi, sosiologi, dan lainlain
ilmu auditing juga didasarkan pada
konsepkonsep dasar.
5
Konsep dasar sangat diperlukan karena
merupakan dasar untuk pembuatan
standar,
yakni pengarah dan pengukur kualitas
dari mana prosedurprosedur audit
diturunkan.
Standar auditing adalah pengukur
kualitas, dan tujuan sehingga jarang
berubah,
6
Prosedur audit adalah metodemetode atau
teknikteknik rinci untuk melaksanakan standar,
sehingga prosedur akan berubah bila
lingkungan auditnya berubah. Misalnya, sistem
akuntansi berkomputer tentu berbeda dengan
sistem akuntansi manual, dan hal ini akan
menghendaki prosedur audit yang berbeda.
Namun, kualitas dan tujuan audit tidak perlu
berubah. Dengan demikian prosedur audit
merupakan alat untuk memenuhi standar audit.
7
Konsep
Standar
Prosedur
1.Evidence
2.Due audit care
3.Fair Presentation
4.Independence
5.Ethical conduct
8
Standar auditing merupakan salah satu
ukuran kualitas pengauditan dalam arti bahwa
audit yang berkualitas apabila pelaksanaannya
sesuai dengan standar auditing yang berlaku
umum yang ditetapkan oleh organisasi profesi
tersebut.
9
,
FUNGSI STANDAR AUDITING.
Akuntan publik, sebagai suatu profesi untuk
memenuhi fungsi auditing, tunduk kepada
suatu Kode Etik Profesi dan dalam
melaksanakan tugasnya untuk mengaudit
laporan keuangan harus mendasarkan diri pada
Standar Auditing
(Standar auditing ini terbukukan dalam Standar
Profesional Akuntan Publik).
10
Standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia terdiri dari sepuluh standar
yang dapat digolongkan menjadi tiga golongan
sebagai berikut :
Standar Umum
Standar Pekerjaan Lapangan
Standar Pelaporan
11
Standar Umum :
1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau
lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis
yang cukup sebagai auditor.
2. Dalam segala hal yang berhubungan
dengan perikatan, independensi dalam sikap
mental harus dipertahankan oleh auditor.
3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan
laporannya, auditor wajib menggunakan
kemahiran profesionalnya dengan cermat dan
seksama.
12
Standar Pekerjaan Lapangan :
1. Pekerjaan harus direncanakan sebaikbaiknya dan jika
digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.
2. Pemahaman yang memadai atas pengendalian intern
harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan
sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh
melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan
konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan
pendapat atas laporan keuangan yang di audit.
13
Standar Pelaporan :
1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan
telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia.
2. Laporan audit harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada,
ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan
laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan
prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.
3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus
dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.
14
4. Laporan auditor harus memuat suatu
pernyataan pendapat mengenai laporan
keuangan secara keseluruhan atau suatu
asersi bahwa pernyataan demikian tidak
dapat diberikan. Jika pendapat secara
keseluruhan tidak dapat diberikan, maka
alasannya harus dinyatakan. Dalam hal
nama auditor dikaitkan dengan laporan
keuangan, maka laporan auditor harus
memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat
pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika
ada, dan tingkat tanggung jawab yang
dipikul oleh auditor.
15
16

Anda mungkin juga menyukai