Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fernando Amosia Sinambela

NIM : 190503161
Mata Kuliah : Praktek Auditing

TUGAS

1. Jelaskan tentang opini audit!


Jawaban:
Opini Audit adalah pernyataan dari seorang auditor terhadap kewajaran laporan keuangan
yang diaudit oleh auditor tersebut. Pernyataan tersebut harus dapat auditor pertanggungjawabkan
bahwa telah sesuai dengan standar, norma, dan peraturan.

2. Apa saja bukti audit?


Jawaban:
1) Bukti Fisik.
Merupakan suatu bukti yang sudah diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik, misalnya dari
hasil pemeriksaan persediaan, pemeriksaan kas, observasi dari aktiva tetap. Bukti-bukti fisik ini
memang seharusnya diperoleh dari pemeriksaan dan perhitungan obyek yang sudah memilki
bentuk yang nyata.
2) Bukti Konfirmasi.
Adalah bukti yang sudah diperoleh dari berbagai tindakan-tindakan konfirmasi terhadap pihak
ketiga. Konfirmasi ini biasanya akan dilakukan untuk menanyakan bagaimana kebenaran dari
saldo yang telah disajikan pada laporan keuangan.
3) Proses Dokumentasi.
Suatu bukti yang sudah diperoleh dari pemeriksaan catatan transaksi keuangan. Proses seperti ini
biasanya lebih sering disebut dengan pemeriksaan kepada bukti transaksi atau lebih dikenal dengan
Vouching.
4) Observasi.
Suatu tindakan yang sudah dilakukan untuk memperoleh bukti-bukti audit dengan cara
menggunakan panca indra. Misalnya memanfaatkan indera penglihatan, indera pendengaran,
sentuhan, penciuman. Bukti audit yang dapat diperokeh melalui pengamatan yaitu bukti yang
memiliki wujud, bentuk fisik.
5) Inquiries.
Bukti-bukti yang berasal dari peryataan atau jawaban atas berbagai pertanyaan-pertanyaan
dari pihak auditor yang baik yang sudah berbentuk tulisan maupun yang berupa lisan.
6) Perhitungan.
Suatu bukti yang sudah diperoleh dari beberapa kali pengujian perhitungan kembali. Para
auditor dapat memberikan tanda-tanda pada kertas kerja bahwa saldo yang sudah diperiksa
perhitungannya telah dilakukan dengan sangat cermat dan tepat.
7) Tes analisis.
Suatu bukti yang sudah diperoleh dengan cara membandingkan dari beberapa saldo sampai
dengan membentuk sebuah rasio. Tujuan dari dilakukannya analitikal prosedur adalah untuk
menilai bagaimana tren, dengan cara membandingkan rasio dari periode yang berjalan dengan
rasio periode yang lalu.

3. Ada berapa standar audit di Indonesia?


Jawaban:
1) Standar Umum
Standar umum merupakan standar yang sifatnya pribadi karena berkaitan dengan
persyaratan dan mutu seorang auditor.
Standar ini terdiri dari tiga bagian yaitu:
• Auditor harus memiliki pelatihan teknis dan kecakapan yang memadai untuk
melaksanakan audit
• Auditor harus menjaga independensi dalam sikap mental dalam segala hal yang berkaitan
dengan audit
• Auditor harus melaksanakan kehati-hatian profesional dalam pelaksanaan audit dan
penyusunan laporan auditor.

2) Standar Pekerjaan Lapangan


Standar kerja lapangan audit adalah di mana sebagian besar audit berlangsung.
Standar ini memiliki tiga standar yang harus diikuti auditor selama fase kerja lapangan
yaitu:
• Auditor harus merencanakan pekerjaan secara memadai dan harus mengawasi setiap
asisten dengan baik
• Auditor harus memperoleh pemahaman yang memadai tentang entitas dan lingkungannya,
termasuk pengendalian internalnya, untuk menilai risiko salah saji material dalam laporan
keuangan apakah karena kesalahan atau kecurangan, dan untuk merancang sifat, saat, dan
luas audit lebih lanjut. Prosedur
• Auditor harus memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat dengan melaksanakan
prosedur audit untuk memberikan dasar yang memadai bagi suatu opini mengenai laporan
keuangan yang diaudit.

3) Standar Pelaporan
Standar pelaporan adalah standar terakhir dari pedoman audit.
Standar pelaporan ini mengharuskan seorang auditor untuk:
• Auditor harus menyatakan dalam laporan auditor apakah laporan keuangan disajikan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
• Auditor harus mengidentifikasi dalam laporan auditor keadaan-keadaan di mana prinsip-
prinsip tersebut tidak dipatuhi secara konsisten dalam periode berjalan dalam kaitannya
dengan periode sebelumnya.
• Jika auditor menentukan bahwa pengungkapan informatif dalam laporan keuangan tidak
cukup memadai, auditor harus menyatakannya dalam laporan auditor.
• Laporan auditor harus menyatakan suatu opini mengenai laporan keuangan, secara
keseluruhan, atau menyatakan bahwa suatu opini tidak dapat diungkapkan. Ketika auditor
tidak dapat menyatakan pendapat secara keseluruhan, auditor harus menyatakan alasannya
dalam laporan auditor. Dalam semua kasus di mana nama auditor dikaitkan dengan laporan
keuangan, auditor harus dengan jelas menunjukkan karakter pekerjaan auditor, jika ada,
dan tingkat tanggung jawab yang dipikul auditor, dalam laporan auditor.

4. Jelaskan jenis audit!


Jawaban:
1) Audit Keuangan
Audit keuangan adalah audit terhadap laporan keuangan perusahaan atau organisasi yang
akan menghasilkan opini pihak ketiga mengenai relevansi, akurasi, dan kelengkapan laporan-
laporan tersebut.
Audit keuangan umumnya dilaksanakan oleh perusahaan atau akuntan publik independen
yang harus mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.
2) Audit Operasional
Jenis audit ini mencangkup pemeriksaan terhadap kegiatan operasional sebuah perusahaan,
seperti kebijakan akuntansi serta kebijakan operasional manajemen dengan maksud untuk
memastikan kegiatan operasi yang dilakukan berjalan secara efektif dan efisien.

3) Audit Ketaatan
Audit ketaatan tak lain bertujuan untuk memastikan apakah perusahaan telah menaati
peraturan dan kebijakan yang berlaku, baik kebijakan yang ditetapkan oleh pihak intern maupun
pihak ekstern dari entitas atau perusahaan. Audit ini berperan menentukan sejauh mana ketaatan
perusahaan terhadap peraturan, kebijakan, serta peraturan pemerintah yang berlaku dan yang harus
dipatuhi oleh entitas yang diaudit.

5. Jelaskan pengertian auditor!


Jawaban:
Auditor adalah seseorang yang memiliki keahlian dan kualifikasi khusus untuk melakukan
pemeriksaan pada beragam jenis laporan yang berhubungan dengan keuangan suatu entitas.

Anda mungkin juga menyukai