Anda di halaman 1dari 12

Museum

Pengertian tentang museum dari zaman ke zaman selalu berubah. Hal ini disebabkan
museum senantiasa mengalami perubahan tugas dan kewajibannya. Museum merupakan
suatu gejala sosial atau kultural dan mengikuti sejarah perkembangan masyarakat dan
kebudayaan yang menggunakan museum itu sebagai prasarana sosial atau kebudayaan.
Museum berakar dari kata Latin museion, yaitu kuil untuk sembilan dewi Muse, anak-
anak Dewa Zeus yang tugas utamanya adalah menghibur. Dalam perkembangannya
museion menjadi tempat kerja ahli-ahli pikir zaman unani kuna, seperti Pythagoras dan
Plato. Mereka menganggap museion adalah tempat penyelidikan dan pendidikan !ilsa!at,
sebagai ruang lingkup ilmu dan kesenian. Dengan kata lain tempat pembaktian diri
terhadap ke sembilan Dewi Muse tadi. Museum yang tertua sebagai pusat ilmu dan
kesenian terdapat di "skandarsyah.
Lama-kelamaan gedung museum tersebut, yang pada mulanya tempat pengumpulan
benda-benda dan alat-alat yang diperlukan bagi penyelidikan ilmu dan kesenian, berubah
menjadi tempat mengumpulkan benda-benda yang dianggap aneh. Perkembangan ini
meningkat pada abad pertengahan. #ala itu yang disebut museum adalah tempat benda-
benda pribadi milik pangeran, bangsawan, para pen$ipta seni dan budaya, serta para
pen$ipta ilmu pengetahuan. #umpulan benda %koleksi& yang ada men$erminkan minat
dan perhatian khusus pemiliknya.
'enda-benda hasil seni rupa ditambah benda-benda dari luar (ropa merupakan modal
yang kelak menjadi dasar pertumbuhan museum-museum besar di (ropa. )Museum* ini
jarang dibuka untuk masyarakat umum karena koleksinya menjadi ajang prestise dari
pemiliknya dan biasanya hanya diperlihatkan kepada para kerabat atau orang-orang
dekat. Museum juga pernah diartikan sebagai kumpulan ilmu pengetahuan dalam karya
tulis seorang sarjana. "ni terjadi di zaman ensiklopedis yaitu zaman sesudah +enaissan$e
di (ropa 'arat, ditandai oleh kegiatan orang-orang untuk memperdalam dan memperluas
pengetahuan mereka tentang manusia, berbagai jenis !lora maupun !auna serta tentang
bumi dan jagat raya di sekitarnya. ,ejala berdirinya museum tampak pada akhir abad ke-
-. seiring dengan perkembangan pengetahuan di (ropa. /egeri 'elanda yang merupakan
bagian dari (ropa dalam hal ini juga tidak ketinggalan dalam upaya mendirikan museum.
Perkembangan museum di 'elanda sangat mempengaruhi perkembangan museum di
"ndonesia. Diawali oleh seorang pegawai 012 yang bernama ,.(. +umphius yang pada
abad ke--3 telah meman!aatkan waktunya untuk menulis tentang 4mbons$he
Landbes$hrij5ing yang antara lain memberikan gambaran tentang sejarah kesultanan
Maluku, di samping penulisan tentang keberadaan kepulauan dan kependudukan.
Memasuki abad ke--. perhatian terhadap ilmu pengetahuan dan kebudayaan, baik pada
masa 012 maupun Hindia-'elanda, makin jelas. Pada 67 4pril -33. berdiri 'ata5iaa$h
,enoots$hap 5an #unsten en 8etens$happen. Lembaga tersebut berstatus setengah
resmi, dipimpin oleh dewan direksi. Pasal 9 dan -: ;tatuten pendirian lembaga tersebut
menyebutkan bahwa salah satu tugasnya adalah memelihara museum yang meliputi<
pembukuan %boekreij&= himpunan etnogra!is= himpunan kepurbakalaan= himpunan
prehistori= himpunan keramik= himpunan muzikologis= himpunan numismatik, pening dan
$ap-$ap= serta naskah-naskah %hands$hri!ten&, termasuk perpustakaan.
Lembaga tersebut mempunyai kedudukan penting bukan saja sebagai perkumpulan
ilmiah, tetapi juga karena para anggota pengurusnya terdiri dari tokoh-tokoh penting dari
lingkungan pemerintahan, perbankan dan perdagangan. ang menarik dalam pasal 6>
;tatuten menyatakan bahwa benda yang telah menjadi himpunan museum atau
,enoots$hap tidak boleh dipinjamkan dengan $ara apapun kepada pihak ketiga dan
anggota-anggota atau bukan anggota untuk dipakai atau disimpan, ke$uali mengenai
perbukuan dan himpunan naskah-naskah %hands$hi!ten& sepanjang peraturan
membolehkan.
Pada waktu "nggris mengambil alih kekuasan dari 'elanda, +a!!les sendiri yang langsung
mengepalai 'ata5ia ;o$iety o! 4rts and ;$ien$es. #egiatan perkumpulan itu tidak pernah
berhenti, bahkan +a!!les memberi tempat yang dekat dengan istana ,ubernur ?endral
yaitu di sebelah Harmoni %?l. Majapahit /o. 9 sekarang&.
;elama kolonial "nggris nama lembaga diubah menjadi Literary ;o$iety. /amun ketika
'elanda berkuasa kembali, diganti pada nama semula, 'ata5iaas$h ,enoots$hap 0an
#unsten en 8atens$happen dan memusatkan perhatian pada ilmu kebudayaan, terutama
ilmu bahasa, ilmu sosial, ilmu bangsa-bangsa, ilmu purbakala, dan ilmu sejarah.
;ementara itu, perkembangan ilmu pengetahuan alam mendorong berdirinya lembaga-
lembaga lain. Di 'ata5ia anggota lembaga bertambah terus, perhatian di bidang
kebudayaan berkembang dan koleksi meningkat jumlahnya, sehingga gedung di ?l.
Majapahit menjadi sempit. Pemerintah kolonial 'elanda membangun gedung baru di ?l.
Merdeka 'arat /o. -6 pada -.@6. #arena lembaga tersebut sangat berjasa dalam
penelitian ilmu pengetahuan, maka pemerintah 'elanda memberi gelar )#oninklijk
'ata5iaas$he ,enoots$hap 0an #unsten en 8atens$happen*. Lembaga yang menempati
gedung baru tersebut telah berbentuk museum kebudayaan yang besar dengan
perpustakaan yang lengkap %sekarang Museum /asional&.
;ejak pendirian 'ata5iaa$h ,enoots$hap 5an #unsten en 8etens$happen untuk pengisian
koleksi museumnya telah diprogramkan antara lain berasal dari koleksi benda-benda
bersejarah dan kepurbakalaan baik dari kalangan pemerintah maupun masyarakat.
;emangat itu telah mendorong untuk melakukan upaya pemeliharaan, penyelamatan,
pengenalan bahkan penelitian terhadap peninggalan sejarah dan purbakala. #ehidupan
kelembagaan tersebut sampai masa Pergerakan /asional masih akti! bahkan setelah
Perang Dunia ". Masyarakat setempat didukung Pemerintah Hindia 'elanda menaruh
perhatian terhadap pendirian museum di beberapa daerah di samping yang sudah berdiri
di 'ata5ia, seperti Lembaga #ebun +aya 'ogor yang terus berkembang di 'ogor. 0on
#oenigswald mendirikan Museum Zoologi di 'ogor pada -.:7. Lembaga ilmu
pengetahuan dan kebudayaan yang bernama +adyapustaka %sekarang Museum
+adyapustaka& didirikan di ;olo pada 6. 1ktober -.:>, Museum ,eologi didirikan di
'andung pada -@ Mei -:6:, lembaga bernama a5a "nstituut didirikan di ogyakarta
pada -:-: dan dalam perkembangannya pada -:9A menjadi Museum ;onobudoyo.
Mangkunegoro 0"" di ;olo mendirikan Museum Mangkunegoro pada -:-.. "r. H.
Ma$laine Pont mengumpulkan benda purbakala di suatu bangunan yang sekarang dikenal
dengan Museum Purbakala Browulan pada -:6>. Pemerintah kolonial 'elanda
mendirikan Museum Herbarium di 'ogor pada -:7-.
Di luar Pulau ?awa, atas prakarsa Dr.8.C.. #room %asisten residen 'ali& dengan raja-
raja, seniman dan pemuka masyarakat, didirikan suatu perkumpulan yang dilengkapi
dengan museum yang dimulai pada -:-A dan diresmikan sebagai Museum 'ali pada .
Desember -:96. Museum +umah 4dat 4$eh didirikan di /anggroe 4$eh Darussalam
pada -:-A, Museum +umah 4dat 'aanjuang didirikan di 'ukittinggi pada -:99, Museum
;imalungun didirikan di ;umatera Dtara pada -:9. atas prakarsa raja ;imalungun.
;esudah kemerdekaan "ndonesia -:7A keberadaan museum diabadikan pada
pembangunan bangsa "ndonesia. Para ahli bangsa 'elanda yang akti! di museum dan
lembaga-lembaga yang berdiri sebelum -:7A, masih diizinkan tinggal di "ndonesia dan
terus menjalankan tugasnya. /amun di samping para ahli bangsa 'elanda, banyak juga
ahli bangsa "ndonesia yang menggeluti permuseuman yang berdiri sebelum -:7A dengan
kemampuan yang tidak kalah dengan bangsa 'elanda.
Memburuknya hubungan 'elanda dan "ndonesia akibat sengketa Papua 'arat
mengakibatkan orang-orang 'elanda meninggalkan "ndonesia, termasuk orang-orang
pendukung lembaga tersebut. ;ejak itu terlihat proses "ndonesianisasi terhadap berbagai
hal yang berbau kolonial, termasuk pada 6: Cebruari -:A> 'ata5iaa$h ,enoots$hap 5an
#unsten en 8etens$happen yang diganti menjadi Lembaga #ebudayaan "ndonesia %L#"&.
L#" membawahkan dua instansi, yaitu museum dan perpustakaan. Pada -:@6 L#"
menyerahkan museum dan perpustakaan kepada pemerintah, kemudian menjadi Museum
Pusat beserta perpustakaannya. Periode -:@6--:@3 merupakan masa sulit bagi upaya
untuk peren$anaan mendirikan Museum /asional dari sudut pro!esionalitas, karena
dukungan keuangan dari perusahaan 'elanda sudah tidak ada lagi. Di tengah kesulitan
tersebut, pada -:A3 pemerintah membentuk bagian Drusan Museum. Drusan Museum
diganti menjadi Lembaga Drusan Museum-Museum /asional pada -:@7, dan diubah
menjadi Direktorat Museum pada -:@@. Pada -:3A, Direktorat Museum diubah menjadi
Direktorat Permuseuman.
Pada -3 ;eptember -:@6 L#" dibubarkan, Museum diserahkan pada pemerintah
"ndonesia dengan nama Museum Pusat di bawah pengawasan Direktorat ?enderal
#ebudayaan. Museum Pusat diganti namanya menjadi Museum /asional pada 6. Mei
-:3:.
Penyerahan museum ke pemerintah pusat diikuti oleh museum-museum lainnya. ayasan
Museum 'ali menyerahkan museum ke pemerintah pusat pada A ?anuari -:@@ dan
langsung di bawah pengawasan Direktorat Museum. 'egitu pula dengan Museum
Zoologi, Museum Herbarium, dan museum lainnya di luar Pulau ?awa mulai diserahkan
kepada pemerintah "ndonesia. ;ejak museum-museum diserahkan ke pemerintah pusat,
museum semakin berkembang. 'ahkan museum baru pun bermun$ulan, baik
diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh yayasan-yayasan swasta.
Perubahan politik akibat gerakan re!ormasi yang dipelopori oleh para mahasiswa pada
-::., telah mengubah tata negara +epublik "ndonesia. Perubahan ini memberikan
dampak terhadap permuseuman di "ndonesia. Direktorat Permuseuman diubah menjadi
Direktorat ;ejarah dan Museum di bawah Departemen Pendidikan /asional pada 6>>>.
Pada 6>>-, Direktorat ;ejarah dan Museum diubah menjadi Direktorat Permuseuman.
;usunan organisasi diubah menjadi Direktorat Purbakala dan Permuseuman di bawah
'adan Pengembangan #ebudayaan dan Pariwisata pada 6>>6. Direktorat Purbakala dan
Permuseuman diubah menjadi 4sdep Purbakala dan Permuseuman pada 6>>7. 4khirnya
pada 6>>A, dibentuk kembali Direktorat Museum di bawah Direktorat ?enderal ;ejarah
dan Purbakala, Departemen #ebudayaan dan Pariwisata. %Bim Direktorat Museum&
PERNYATAAN KOMITMEN MENDUKUNG REVITALISASI MUSEUM
INDONESIA
M(MP(+H4B"#4/ P4P4+4/ D4/ D";#D;" P(+B(MD4/ /4;"1/4L
MD;(DM ;(-"/D1/(;"4 D" M4B4+4M, /D;4 B(/,,4+4 '4+4B, B4/,,4L
6: M4+(B ;4MP4" D(/,4/ - 4P+"L 6>->, D(/,4/ "/" #4M" M(/4B4#4/<
MENDUKUNG REVITALISASI MUSEUM INDONESIA
+(0"B4L";4;" MD;(DM 4D4L4H DP44 M(8D?DD#4/ #(;4D4+4/
D/BD# M(/(MP4B#4/ #(M'4L" M4#/4 MD;(DM D4L4M M(/24P4" 9
%B",4& P"L4+ #('"?4#4/ P(+MD;(DM4/ "/D1/(;"4, 4"BD
-. M(/2(+D4;#4/ '4/,;4
6. M(MP(+B(,DH #(P+"'4D"4/ '4/,;4
9. M(MP(+#1#1H #(B4H4/4/ /4;"1/4L D4/ 8484;4/
/D;4/B4+4
'"D4/,-'"D4/, +(0"B4L";4;" MD;(DM M(L"PDB"<
-. C";"#
6. M4/4?(M(/
9. P+1,+4M
7. ?(?4+"/,
A. P(/2"B+44/
@. #('"?4#4/
H4;"L P(+B(MD4/ /4;"1/4L MD;(DM ;(-"/D1/(;"4 '(;(+B4
L4MP"+4//4 M(+DP4#4/ ;4BD #(;4BD4/ 4/, B"D4# D4P4B
D"P";4H#4/ D4+" P(+/4B44/ "/".
M4B4+4M, - 4P+"L 6>->
P(;(+B4 P(+B(MD4/ /4;"1/4L ;(-"/D1/(;"4
B4HD/ 6>->
H4;"L +DMD;4/ P(+B(MD4/ /4;"1/4L MD;(DM ;(-"/D1/(;"4 6>->
;etelah memperhatikan sambutan 8akil ,ubernur /usa Benggara 'arat dan 4rahan
Menteri #ebudayaan dan Pariwisata yang disampaikan oleh Direktur ?enderal ;ejarah
dan Purbakala, serta men$ermati paparan para nara sumber yang terdiri dari<
-. Peranan museum dalam men$erdaskan bangsa, kepribadian bangsa dan ketahanan
nasional serta wawasan nusantara oleh Pro!. Dr. 4zyumardi 4zra
6. Pen$itraan dan pelayanan museum oleh Dra. Briesna 8a$ik
9. ;osialisasi tentang norma standar prosedur dan kriteria bidang permuseuman oleh
" Made ;uandi, M.;o$
7. ;osialisasi sarana publik yang baik di museum oleh /aning 4diwoso
A. +e5italisasi museum dalam peren$anaan !isik museum oleh Drs. 4de ,arnandi
@. Marketing #omunikasi dalam upaya re5italisasi museum oleh M. +idwan
4bdulroni #hosin, ;(
maka telah dihasilkan rumusan sebagai berikut<
Revitalisasi Museum: Aspek Fisik
Membangun Museum 'aru
E Masterplan E +oadmap E studi kelayakan
E PengadaanFpembebasan tanahFstatus tanahF"M'
E +en$ana 4nggaran 'iaya
Persyaratan lainnya sesuai dengan #epmen PM. 7AF6>>: 'ab """, Pasal 3 ayat %7&
+(0"B4L";4;" MD;(DM
Casilitas Dtama
E +uang pamer tetap dan temporer
E +uang administrasi ketatahusahaan
E 4uditorium
E Boilet
E Casilitas untuk Lansia, $a$at, dan 'alita
E +uang Medis %PPP#&
E 8ebsiteFinternet
Casilitas Pendukung Luar ,edung
E Parkir
E Baman
E Perpustakaan
E ;ou5enir shopF$a!G
E Pos satpam
E Panggung terbuka
E ,enset
E DrainaseFpompaFP4M
E +umah Dinas
E ,uest House
E #endaraan 1perasional
E ;arana ibadah
E Pagar pengaman
Casilitas Pendukung dalam ,edung
E +uang $ontrol se$urity
E Peringatan dini darurat
E (mergen$y eHit door
E Lo$ker room
E 22B0
E Pengatur suhuF42
E 4lat komunikasi %HB, 4irphone, sound system&
E Hotspot
Revitalisasi Museum: Aspek Maa!eme
". Manajemen ;DM
-. ;1P
o ;DM
I #ualitas
I kuantitas
o standar kompetensi
6. +ekruitmen
9. Bunjangan jabatan !ungsional %rumenerasi berbasis kinerja&
7. Penerapan reward
"". Manajemen #oleksi
-. ;1P
o Pengadaan koleksi %beli, hibah, pinjaman, barter&
o +egistrasi, in5entarisasi, dokumentasi database, katalogisasi
o Perawatan %konser5asiFpreser5asi, restorasi&
o Pengamanan dan storage
o Penelitian dan pengkajian
o Preparasi, penyajian, dan labeling
""". Manajemen Pelayanan
;1P
o Be$hni$al guide
o Program layanan publik
o Pelayanan in!ormasi %booklet, lea!let, dll&
o Pelayanan khusus
I Penyandang $a$at, lansia
o Bamu negara
"0. Manajemen #uangan
o ;umber dana %4P'/, 4P'D, P/'P, donatur, dll&
o Penyusunan peren$anaan anggaran %+enstra, +enja, +4', dll&
o Pembuatan laporan dan e5aluasi
0. Manajemen Marketing
o Publikasi %brosur, lea!let, buku, baliho, ++"FB0&
o Destinasi wisata
o Promosi program-program museum
0". Manajemen Program
o ;ur5ei minat pengunjung %resear$h&
o Membuat program teknis
o Menyusun program sesuai kebutuhan museum dan pengunjung
Revitalisasi Museum Aspek Ke"i!aka
". #elembagaan
o /omenklatur< status organisasi dan kelembagaan belum sama
o ;tatus kelembagaan museum pemerintah dan swasta ditingkatkan menjadi ;#PD
"". +egulasi
o Perlu penetapan '2' dan bangunan museum yang menjadi '2'
o Perlu penetapan standarisasi dan akreditasi museum
o Perlu penetapan kompensasi pajak terhadap penghasilan museum
o ?uklak-juknis pendirian museum
o /;P# Museum diselaraskan dengan ketentuan internasional
o Perlu sosialisasi standar dan akreditasi museum terhadap pemangku kebijakan
""". #erjasama
o 4ntarinstansi
o ;wasta
o Luar negeri
"0. ;DM
o +ekruitmen tenaga permuseuman disesuaikan dengan minat dan keahlian
o ;truktur organisasi museum terdiri dari struktural dan !ungsional
o Peningkatan ;DM permuseuman, pemerintah dan swasta harus jelas
0. Dana
o ;umber dana pengelolaan museum 4P'/ dan 4P'D dan sumber lainnya harus
memadai
Dirumuskan di Hotel ,rand Legi, Mataram, Lombok
pada tanggal 9- Maret 6>->
Kel#mp#k Pe$umus
*#oleksi museum berupa replika kapal-kapal yang pernah berlayar keliling dunia.
Peralatan teknologi perkapalan modern juga akan menjadi salah satu daya tarik museum,*
kata 4rie, seusai pertemuan di 'alai #ota, +abu %67F3&.
Menurut dia, keberadaan Museum Maritim tersebut bisa meningkatkan wisata lokal dan
internasional untuk ?akarta Dtara ataupun pro5insi. *Pemerintah berharap, museum jadi
bagian tak terpisahkan dari perkembangan industri kelautan di ?akarta Dtara. ;aat ini,
kawasan telah memiliki hotel, restoran, dermaga kapal pesiar, dan pusat hiburan. 4kan
tetapi, aspek sarana edukasi kepada masyarakat belum ada,* ujar 4rie.
Museum Berbasis Tradisi Lokal
Pengembangan permuseuman di "ndonesia perlu mengadopsi sisi-sisi keari!an lokal.
Dengan demikian, museum-museum "ndonesia memiliki kekhasan sesuai tradisi yang
berkembang di setiap daerah.
4rkeolog sekaligus pengajar Cakultas "lmu 'udaya Dni5ersitas ,adjah Mada %D,M&,
ogyakarta, Daud 4ris Banudirjo, mengatakan, selama ini pengembangan museum di
"ndonesia merupakan warisan kolonial. #arena itu, pengelolaan dan konser5asi koleksi-
koleksi museum juga masih banyak mengikuti $ara-$ara 'arat.
Menurut Daud, di "ndonesia perlu dibangun museum berperspekti! lokal atau museum
yang sesuai dengan 5ersi budaya "ndonesia. Hal itu karena setiap daerah di "ndonesia
memiliki aneka ma$am tradisi khas yang berkaitan dengan perawatan dan konser5asi
benda-benda bersejarah.
*Bentang konser5asi %koleksi museum& misalnya, selama ini kita masih mengikuti $ara-
$ara 'arat, seperti pemakaian bahan-bahan kimia. Padahal, tradisi lokal kita juga
mengajarkan banyak teknik tentang konser5asi, $ontohnya pengawetan kain batik dengan
ramuan alam atau pengawetan wayang kulit dengan $ara ngisis %diangin-anginkan& serta
dirawat sedemikian rupa agar kulitnya tidak melengkung,* kata Daud, ?umat %-F.&, saat
dihubungi dari ?akarta.
Pengembangan dan pengelolaan museum berperspekti! lokal ini sangat penting demi
terjaganya koleksi-koleksi benda bersejarah. Di sisi lain, dengan pengembangan konsep
museum yang sesuai dengan 5ersi budaya lokal, diharapkan semakin tumbuh rasa
memiliki di antara masyarakat terhadap kekayaan peninggalan-peninggalan bersejarah
budaya "ndonesia.
Dntuk pengembangan museum yang berperspekti! lokal, ?urusan 4rkeologi Cakultas "lmu
'udaya D,M pada -.-6> /o5ember 6>-7 akan menggelar #on!erensi "nternasional
*Museum o! 1ur 1wn 6>-7* di D,M, ogyakarta. 'eberapa tema yang akan diangkat
dalam kon!erensi tersebut antara lain penulisan sejarah museum di 4sia Benggara,
pengembangan teori museologi, museum dan $agar budaya, serta konser5asi.
#epala ;eksi Pengembangan Direktorat 2agar 'udaya dan Permuseuman #ementerian
Pendidikan dan #ebudayaan /i #etut 8ardani mengatakan, pemerintah sedang
meran$ang pembangunan museum-museum khas "ndonesia, antara lain Museum 'atik,
Museum Perang Dunia "" Morotai, dan Museum (nde. %A&K'
%Sum"e$: K#mpas( Sa"tu( ) A*ustus )+,-'
Museum Tak Sekadar Situs Konservasi
Museum tidak berhenti sekadar menjadi situs konser5asi, tetapi harus menjadi pusat
trans!ormasi kebudayaan. 'enda-benda di dalam museum terus-menerus harus dikaji
sebagai arte!ak yang mengontekskan masa lalu dengan kekinian.
Penggagas dan pemilik Museum 4+M4, 4nak 4gung +ai, menyatakan museumnya
didirikan -. tahun lalu dengan misi tidak sekadar menyimpan karya-karya seni rupa.
*ang lebih penting museum menjadi $erminan kehidupan masyarakat 'ali senyatanya,*
kata 4gung +ai, +abu %--F@&, di Dbud, 'ali.
'ertepatan dengan ulang tahun ke--. Museum 4+M4, digelar diskusi yang
menampilkan para peneliti kebudayaan, antara lain Dr ?ean 2outeau %Peran$is&, Pro! +on
?enkins %4merika&, Dr " Made 'andem, Dr " 8ayan Dibia %'ali&, serta Pro! " 8ayan
,eriya dari Dni5ersitas Ddayana Denpasar. 'ertepatan dengan itu juga dilun$urkan buku
berjudul ;araswati in 'ali 4 Bempel, 4 Museum and Mask yang ditulis +on ?enkins.
Di Museum 4+M4, kata 4nak 4gung +ai, digelar berbagai akti5itas kebudayaan untuk
mengawal proses trans!ormasi nilai-nilai budaya 'ali pada masa lalu dan kini. *Di sini
ada lokakarya tari, melukis, pementasan seni pertunjukan, serta berbagai kegiatan lain.
;emua itu dibutuhkan sebagai pengembangan kebudayaan dengan tetap berpihak pada
kebudayaan lokal,* kata 4gung +ai.
?ean 2outeau mengatakan, proses trans!ormasi kebudayaan di 'ali memang harus
disadari. "a tidak boleh dibiarkan terjadi begitu saja, tanpa ada kontrol dari masyarakat
lokal. 1leh sebab itu, kata ?ean, lapis-lapis kesadaran harus dipergunakan sebagai pisau
kritis dalam menelaah terminologi-terminologi kebudayaan yang baku dan dianggap
sebagai kebenaran.
*#ritisasi terhadap masa lalu itu harus supaya kita menyadari apa yang sedang terjadi
sekarang ini. 'ali banyak membutuhkan studi dan pen$ermatan agar tidak terlena
terhadap segala hal yang terjadi,* kata ?ean.
'ali kontemporer sedang berada dalam tegangan antara kebudayaan lokal dengan
penetrasi kebudayaan global yang dibawa oleh pariwisata. Di situlah, kata ?ean, Museum
4+M4 bisa berperan se$ara akti!. *?angan sekadar jadi gudang, tetapi beri wadah
terhadap kreati5itas sebagai katalisator kebudayaan,* ujar ?ean. %.AN'
Fungsi Sosial Museum
Museum tidak hanya memamerkan koleksi kepada masyarakat. Museum pun disyaratkan
harus memiliki !ungsi sosial. Hal ini sudah dilakukan Museum #ebangkitan /asional di
?alan 4bdul +ahman ;aleh /o. 6@, ?akarta Pusat.
Pada ;elasa, -: /opember 6>-9 terjadi kebakaran di dekat museum tersebut. Puluhan
kepala keluarga kehilangan tempat tinggal. 4tas pembi$araan perwakilan warga dengan
#epala Museum #ebangkitan /asional, akhirnya +. Bjahjopurnomo mengizinkan warga
yang mengalami musibah, menempati beberapa ruangan di kompleks museum.
#ebetulan saat ini beberapa ruangan sedang mengalami perbaikan. Di ruangan kosong
itulah warga ditampung. Diren$anakan pengungsi diperkenankan tinggal di sana hingga
akhir /opember supaya pekerjaan tidak terhambat.
PM" pun ikut diberi tempat. Dapur umum didirikan di halaman belakang museum.
;ementara itu, di lorong didirikan pos kesehatan. Mudah-mudahan setelah ini ada timbal
balik yang saling menguntungkan antara museum dengan masyarakat, tidak hanya di
Museum #ebangkitan /asional, tapi di seluruh "ndonesia.
Gale$i F#t#:
Dapur Dmum PM"
4nak-anak pengungsi sedang bermain

Anda mungkin juga menyukai