Anda di halaman 1dari 6

1.

Ampul
Ampul adalah wadah berbentuk silindris yang terbuat dari gelas
yang memiliki ujung runcing (leher) dan bidang dasar datar. Ukuran
nominalnya adalah 1, 2, 5, 10, 20 kadang-kadang juga 25 atau 30 ml.
Ampul adalah wadah takaran tunggal, oleh karena total jumlah cairannya
ditentukan pemakaian dalam satu kali pemakaiannya untuk satu kali
injeksi. Menurut peraturan ampul dibuat dari gelas tidak berwarna, akan
tetapi untuk bahan obat peka cahaya dapat dibuat dari bahan gelas
berwarna coklat tua. Ampul gelas berleher dua ini sangat berkembang
pesat sebagai ampul minum untuk pemakaian peroralia (R. Voigt hal. 464)
Ampul merupakan wadah takaran tunggal sehingga
penggunaannya untuk satu kali injeksi. Ampul dibuat dari bahan gelas
tidak berwarna akan tetapi untuk bahan obat yang peka terhadap cahaya,
dapat digunakan ampul yang terbuat dari bahan gelas berwarna coklat
tua.
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara dalam keadaan:
1. Tidak perlu pengawet karena merupakan takaran tunggal
2. Tidak perlu isotonis
3. Diisi melalui buret yang ujungnya disterilkan terlebih dahulu dengan
alkohol 70 %
4. Buret dibilas dengan larutan obat sebelum diisi


2. Etomidate
Etomidate merupakan senyawa yang tak larut dalam air disediakan
sebagai larutan basa, 2mg/ml dari 35 % propilen glikol ( pH 5,0 ). Etomidat
dapat menyebabkan hilangnya kesadaran dalam satu sirkulasi lengan
otak. Pada tikus, rasio terapeutik ( LD5o/EDo ) adalah 26,0 dibandingkan
dengan 4,6 untuk thiopental dan 9,5 untuk methohexital satu mg/mg
etomidate sama dengan 25 kali lebih kuat daripada thiopental dan sekitar
6 kali lebih kuat dari methohexital. Dosis 20-30 mg dapat membuat tidur
pada orang dewasa adalah 20-30 mg. Durasi hipnosis tergantung dosis ,
biasanya 3-5 min dengan dosis tunggal 0,2-0,3 mg / kg. Tidak toleransi
diamati dengan pemberian berulang.
2.1 Metabolisme Etomidate
Berbeda dengan barbiturat, etomidate tidak mengikuti pola
redistribusi berkepanjangan dalam jaringan. Senyawa ini cepat
dimetabolisme di hati oleh ester hidrolisis . Pada pemakaian eomidate
,tingkat plasma menurun dengan cepat selama 30 menit pertama. Setelah
injeksi dan sesudahnya lebih lambat, dengan waktu paruh 40 menit.
Sekitar 750 dari dosis diekskresikan dalam urin selama hari pertama
setelah injeksi metabolit utama adalah turunan asam karboksilat, yang
farmakologi aktif.
2.2 Kegunaan
Etomodate basanya digunakan untuk :
Jantung : Etomidat digunakan sebagai agen induksi pada pasien
dengan penyakit miokard pada saat menjalani operasi jantung
menghasilkan efek inotropik negatif kecil . "Atas dasar bahwa efek ini
kurang dari itu dilaporkan untuk thiopental , methohexital , propanidid dan
alphadione , para peneliti menyimpulkan bahwa etomidate adalah nilai
untuk induksi anestesi pasien jantung. Pada serebral : Etomidat
menyebabkan penurunan oksigen , aliran darah otak dan tekanan
intrakranial. Etomidate telah berhasil digunakan dalam pengobatan
darurat terhadap epilepsi. Pada hati dan ginjal : Tidak ada efek samping.
Untuk penyakit pada hati , tidak perlu untuk pengurangan dosis obat ini.
Etomidate dibuat dalam bentuk sediaan emulsi dengan wadah
ampul sebab,
a. Etomidate sangat sukar larut dalam air, pada penelitian sebelumnya,
dengan menggunakan etomidate sulfat, telah diformulasi etomidate
dengan pelarut berupa phosfat Buffer dengang nilai Osmolality 270
mOsm/kg dengan Ph 3,3, akan tetapi karena dapar posfat tidak stabil
pada penyimpanan yang lama, sehingga dicari modifikasi formula
etomidate yang lain. Penelitian selanjutnya mengembangkan
etomidate dengan pelarut Propilenglikol 35%, akan tetapi dengan nilai
osmolaritas yang tinggi 4900 mOsm/kg, menyebabkan rasa nyeri pada
saat peng-injeksian.
b. Penginjeksian Etomidate dalam bentuk larutan memberikan rasa nyeri
"Nyeri vena Transient segera diamati setelah injeksi intravena dari
etomidate pada sekitar 20% pasien, dengan perbedaan yang cukup
besar dalam kejadian yang dilaporkan (1,2% menjadi 42%). Nyeri ini
biasanya digambarkan sebagai ringan sampai sedang dalam
keparahan tetapi kadang-kadang dinilai mengganggu. Pengamatan
nyeri vena tidak terkait dengan insiden yang lebih dari biasanya
trombosis dari tromboflebitis di tempat suntikan. Hal ini dapat diatasi,
dengan modifikasi formula Etomidate injeksi menjadi bentuk emulsi.
Persiapan galenik sebelumnya dikaitkan dengan efek samping
yang sangat mengganggu. Ini dapat dikendalikan hanya dalam formulasi
baru bahan aktif etomidate tidak larut air dilarutkan dalam emulsi yang
mengandung trigliserida menengah dan rantai panjang ( MCT / LCT ) yang
bertindak sebagai kendaraan obat. Emulsi lipid telah digunakan secara
klinis selama bertahun-tahun dan telah terbukti berkhasiat dan aman
untuk parenteral.
Oleh karena itu, sebagai pembawa digunakan kombinasi
Trigliserida rantai sedang (MCT) dan Trigliserida Rantai Panjang (LCT)
yaitu soya oil. Sebagai emulsifying agent digunakan lecithin (konsentrasi
0,3-2.3%). Selain itu, lesitin juga merupakan emulsifying agent terbaik
untuk sediaan parenteral. Untuk sediaan emulsi parenteral, emulsyfyng
yang dapat digunakan, hanya dari golongan anionic. Dengan penggunaan
Lesitin, maka akan dihasilkan emulsi dengan globul berukuran 1 m.
Tidak digunakan pengawet karena dalam sediaan emulsi parenteral tidak
diperkenankan menggunakan pengawet. Digunakan Gliserol sebagai
peng-isotonis, sebab penggunaan NaCl, akan menyebabkan perubahan
warna pada sediaan emulsi dengan lesitin sebagai emulsifying agent
(perubahan jadi berwarna coklat) dan juga pemisahan fase emulsi. (pdf
dispersed system : 264). Sediaan dibuat isotonic dengan penambahan
Gliserin sebagai pengisotonis. Konsentrasi 2.5%, berdasarkan penelitian
sebelumnya yang menggunakan etomidate, soya bean oil, MCT, dan
lecithin sebagai emulsi parenteral.
ETOMIDATE EMULSION AMPOULE
I. RANCANGAN FORMULA
Tiap ml mengandung
Etomidate 0.2% zat aktif
Soya oil 5% Fase minyak
Middle Chain Trigliserida (MCT) 10% fase minyak
Lesitin 1.2% emulsifier
Glyserol 2.5% peng-isotonis
Alfa tokoferol 0.05% antioksidan
Natrium Hidroksida pH adjustment
no

Alat/bahan Metode Sterilisasi
1 Etomidate

Radiasi Gamma
2 Natrium hidroksida

Filtrasi
3 MCT Oven, 170C, 1 jam
4 WFI Autoklaf 115C-116C, 30 menit
5 Glycerin Pemanasan kering, oven
6 Beker Autoklaf 121C, 15 menit
7 Erlenmeyer Autoklaf 121C, 30 menit
8 Gelas ukur Autoklaf 121C, 30 menit
9 Pipet tetes Oven 180 C
10 Batang pengaduk Oven, 180 C,2 jam
11 Ampul Autoklaf 121C, 15 menit
12 Sendok tanduk Autoklaf 121C, 30 menit

Sebagai teknik sterilisasi lain tidak berlaku untuk emulsi , uap sterilisasi
disukai . Emulsi disterilkan sesuai dengan kebutuhan Pharmacopeial
(misalnya 121 C, 2 bar selama minimal 15 menit ) . Stres termal mungkin
bagaimanapun, mengubah stabilitas fisik dan kimia emulsi tidak baik.
Untuk meminimalkan perubahan fisik , berputar autoklaf digunakan untuk
menghindari panas - distribusi yang tidak merata dalam emulsi. Untuk
mencegah tegangan termal yang berlebihan dan untuk menghindari
refluks pada permukaan atas dari botol , penyesuaian kembali dengan
kondisi atmosfer dapat dipercepat dengan menyemprotkan air es ke
dalam botol autoclave [ Schurr 1969 ] "
Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa sistem emulsi yang
relatif stabil dapat diperoleh ketika suhu fase - inversi O = W emulsi
adalah sekitar 20 - 65_C lebih tinggi dari suhu penyimpanan

Anda mungkin juga menyukai