KEGAWATAN NEUROLOGI
(PENYEBAB)
Stroke Akut
Status Epileptikus
Infeksi SSP
Trauma SSP
Sindroma Guillain Barre
KEGAWATAN NEUROLOGI
(GEJALA)
Kesadaran Menurun
Kejang
Gagal Nafas
Kenaikan TIK
STROKE
3
1
3
2
W eakness
H eadache, unusually severe (or facial numbness)
STROKE ISKEMIK
(SUMBATAN)
(CT-scan)
PERDARAHAN INTRA
SEREBRAL
Perdarahan yang terjadi dalam parenkim otak
Terjadi saat aktifitas, terkait dengan peningkatan
tekanan darah dan aliran darah ke otak (CBF)
Lokasi paling sering terjadi :
INTRACEREBRAL HEMORRHAGE
NON TRAUMATIC
HYPERTENSION
ANEURYSM
OTHER
AV-MALFORMATION
Other causes: bleeding into tumor, hypocoagulable state,
hemorrhagic infarction, iatrogenic, and trauma
INTRACEREBRAL HEMORRHAGE
KENAIKAN TIK
kesadaran menurun
hipertensi dengan / tanpa bradikardi
nyeri kepala, muntah
kelumpuhan saraf VI
edema papil
HERNIASI OTAK
PERDARAHAN SUB
ARAHNOID
SUBHYALOID HEMORRHAGE
ANEURYSMS RUPTURE
KOMPLIKASI
Perdarahan ulang
Vasospasme
Kejang
Hidrosefalus
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
Gangguan kardiak dan pulmonal neurogenik
PENATALAKSANAAN
KEADAAN KHUSUS
HIPERTENSI
Tekanan darah yang meningkat pada stroke akut
biasanya turun setelah 3-4 hari, dan setelah 7-10 hari
tekanan darah menjadi stabil.
Manajemen hipertensi tanpa obat dipertimbangkan
dengan alasan :
1). Otoregulasi sirkulasi serebral terganggu, dan aliran
darah regional pada area iskemi berubah secara pasif
sesuai tekanan perfusi,
2). Hampir pada semua kasus tekanan darah turun
dengan sendirinya dalam 1 atau 2 minggu, dan
3). Bukti klinis menunjukkan efek yang merugikan dari
penurunan tekanan darah yaitu memperluas daerah
infark
Emergensi
SNH : Sistolik > 230 mmHg dan/ atau diastolik >120
SH : Sistolik > 230 mmHg dan/ atau Diastolik > 140
Urgensi
SNH : Sistolik 180-230 mmHg dan/ atau diastolik 105 -120
SH : Sistolik 180-230 mmHg dan/ atau diastolik 105140
Tunda
SNH : Sistolik < 180 mmHg dan diastolik < 105 mmHg
SH : Sistolik < 180 mmHg dan diastolik < 105 mmHg
KEJANG
Lesi yang melibatkan daerah kortikal motorik di
otak dapat menimbulkan kejang.
Kejang dapat memperburuk proses iskemik
dalam neuron karena kebutuhan oksigen akan
bertambah.
Sekali kejang telah berhenti dilanjutkan dengan
pemberian phenytoin intravena.
Profilaksis pemberian anti kejang pada pasien
stroke tidak dilakukan.
HIPERGLIKEMI
Hiperglikemi dapat sebagai bentuk reaktif
terhadap terjadinya stroke akut
Pada pasien stroke akut dengan faktor risiko
DM, penurunan kadar gula darah dengan
Insulin berdasar skala luncur :
- 150 200 mg/dl
:
5 unit
- 201 250 mg/dl
:
10 unit
- 251 300 mg/dl
:
15 unit
- >300 mg/dl
:
20 unit
KOMA
KESADARAN
FUNGSI OTAK TERPENTING ADALAH SEBAGAI
PUSAT PENGATUR KESADARAN DAN PUSAT
KOORDINASI SELURUH KEGIATAN
KESADARAN ADALAH KONDISI
PENGINTEGRASIAN RANGSANG AFEREN DAN
EFEREN
CONSCIOUSNESS
A conscious state depends on :
Intact cerebral hemispheres
Interacting with the ascending reticular
AWARENESS
Higher-level integration of multiple
COMA
NO SPEECH
NO EYE OPENING
NO MOTOR RESPONSE
KOMA
Koma Supra Tentorial
Desak ruang yg meningkatkan TIK
Lesi sindroma unkus
Sindr. kompresi rostrokaudal batang otak
NEUROLOGY
NON NEUROLOGY
Vascular
- Metabolic Encephalopathy
Trauma
- Hypoxic Encephalopathy
Infection
- Intoxication
Tumor
- Hypotermy/ hyperthermy
Epilepsy
B. Systemic causes
Affecting the brain secondarily
A.1. TRAUMA
Concussion
Contusion
Laceration or traumatic intracerebral hemorrhage
Subdural hematoma
Epidural hematoma
SUBARACHNOID HEMORRHAGE
ruptured aneurysm, AVM, 2nd to trauma
INFARCT
Thrombosis, embolism, vasculitis, malaria
A.3. INFECTION
Meningitis
Encephalitis
Abscess
A.4. NEOPLASMS
Primary intracranial
Metastatic
Nonmetastatic complication
Hypoglycemia
Diabetic ketoacidosis
Hyperglycemic nonketotic hyperosmoler
Uremia
Hepatic encephalopathy
Hyponatremia
Myxedema
Hypercalcemia and hypocalcemia
Heavy metals
Carbon monoxide
Drugs (opiates, barbiturates, cocaine)
Alcohol
REFLEK
TES
BRAIN DEATH
Pupil
Pupil disinari
Kornea
Okulosefalik
Tak ada
gerakan mata
(dolls eye)
VIII, FLM
(Pons dan
mesencephalon)
Okulovestibular
Nistagmus
negatif
VIII (Pons)
Muntah / batuk
negatif
IX, X
Respirasi
Tak ada
gerakan nafas
Pusat Respirasi
(med. oblongata)
Apneu test
Reaksi pupil
negatif
NN KRANIAL
II,III
(mesencephalon)