Anda di halaman 1dari 47

MONERA, PROTISTA DAN FUNGI

Biologi Laut (ITK 221)

HUBUNGAN EVOLUSIONER

KINGDOM MONERA, PROTISTA & FUNGI


MONERA
Kelompok I
(Bakteri saprobik)

Kelompok II
(Bakteri
autotrof)

Bakteri aerobik Jenis jenis


heterotrof,
misalnya
Pseudomonas,
mampu
mengikat
nitrogen

Bakteri
anaerobik
heterotrof,
mampu
berfermentasi
menghasilkan
gas metan dan
asam laktat

cyanobacteria

Bakteri hijau
ungu sulfur

Bakteri
kemoautotrof

PROTISTA
Kelompok III
(Bakteri
patogenik)

FUNGI

Pyrrophyta

Ascomycota (ragi

Chrysophyta

Basidiomycota

(Dinoflagellata)

& kapang)

Beberapa
(Coccolithopor
(cendawan &
bakteri
e,
jamur)
asosiatif
Silicoflagellates
Deuteromycota
oportunnis
, diatomae)
tik
dari
Sarcodina
kelompok
(Radiolaria,
Gram (+)
Foraminifera)
dan Gram
(-)
Cilliophora
(tintinnidae)

Chlorophyta
(Alga hijau)

Phaeophyta

(Alga coklat)

Rhodophyta

(Alga merah)

ALGA
ALGA

Alga memiliki banyak variasi reproduksi dalam siklus


hidupnya, mulai dari cara vegetatif, aseksual dan seksual

Alga memiliki banyak keanekaragaman morfologi pada tiap


tiap jenis yang berbeda

Vegetatif
Formasi tanaman baru
merupakan pemisahan
bagian tubuh tanaman
induk, tanpa
melibatkan formasi
struktur reproduktif
yang khas

Reproduksi
Aseksual
Formasi tanaman
baru terbentuk
langsung dari
perkembangan sel
sel reproduksi tanpa
melalui fusi seksual

Morfologi
Seksual
Formasi
tanaman baru
terbentuk dari
suatu proses
fusi seksual

Sel tunggal
Berkoloni
Filamen
Parenchymatous thalli

Contoh : patahan
filamen yang
kemudian membentuk
tanaman baru

Lihat slide berikutnya

T INGKATAN ORGANISASI UNISELULAR


Tipe
Flagellata
(monadal)

Deskripsi

Keterangan

Contoh

berflagelum/(a) : 1, 2, 4, n Flagelasi :
Memiliki bintik mata (eye
Isokont
spot/stigma)
heterokont
Memiliki vakuola kontraktil
(Chlamydomonas)

Rhizopodial

Memiliki kaki semu

Coccoid

Memiliki dinding sel (yang

(protococcoid)

(rhizopodium) dan bersifat


amoeboid)
Dinding sel sangat lentur

Fagotrof

kaku)

Non motile

(Clorococcum)

T INGKATAN ORGANISASI UNISELULAR


Tipe
Organisasi
kolonial :
Coenobia

Deskripsi

Jumlah sel (dalam sebuah

Keterangan

Contoh

Colonial - coenobia

koloni) tetap

Reproduksi aseksual
Koloni baru terdiri dari
sejumlah sel parental (sel
terdahulu)

(Eudorina)
Organisasi
kolonial :
Colony

Sel vegetatif dan generatif


berdiferensiasi

Memiliki plasmodesmata

(Volvox)

T INGKATAN ORGANISASI FILAMENTOUS


Filamentous algae termasuk multiseluler, artinya, fungsi fisiologis masing masing sel
pada alga saling berkaitan dan ketergantungan satu sama lain

Tipe
Filamentous

Deskripsi

Memiliki filamen
sederhana atau
bercabang

Pola pertumbuhan apical,


basal dan intercalar

Siphonocladous Sel sel dipisahkan oleh


sekat sekat dinding
transversal

Multinukleat

Keterangan

Berdiferensiasi
Memiliki sel
rhizoid

Contoh

T INGKATAN ORGANISASI FILAMENTOUS


Tipe

Deskripsi

Siphonus
(coenocytyc)

Multinukleat tanpa

Thallus :
Parenchymatous

Jaringan kaku
Memiliki meristem
Pola pertumbuhan

sekat dinding
transversal

apical dan intercalar

Thallus :
Pseudoparenchymatous

Memiliki parenkim
palsu (pseudo) yang
terbentuk karena
interweaving pada
pertumbuhan filamen
contiguous

Keterangan

Hanya dari jenis


Chlorophyceae
dan
Xanthophyceae

Sel sel pada


filamen utama
terpisah dari
segala arah

Contoh

MORFOLOGI ALGA

REPRODUKSI ALGA
(Seksual VS Aseksual)
REPRODUKSI SEKSUAL/GENERATIF

Formasi Gamet

REPRODUKSI ASEKSUAL

Formasi Spora

Gametangium

Sporangium

Gamet

Spore (mitospore)

Aplanogamet

Planogamet

Aplanospore

Planospore

(Non-flagella)

(flagella)

(Non-flagella)

(flagella)
Contoh : Zoospora

Contoh :
Sel telur,
spermatium

Contoh :
Zoogamet,
spermatozoid

Reproduksi Seksual VS Aseksual


REPRODUKSI SEKSUAL/GENERATIF
Syngamy (fusi gamet)
Dua tingkatan proses :

Plasmogami
(fusi sitoplasmik)

REPRODUKSI ASEKSUAL
Aplanospore
(Non-flagella)

a) Autospore : spora nonKaryogami


(Penyatuan nuklei)

flagella yang merupakan


miniatur sel induk (Chlorella)

b) Hypnospore (Cystospore) :
Zigot/Planozigot

Tiga tipe syngamy :


1. Isogamy, ukuran gamet sama
2. Anisogamy, terdiri dari mikrogamet dan
makrogamet (jantan betina)

3. Oogamy, terdiri dari spermatozoid (jantan) dan sel


telur (betina) yang non-mobile

spora dorman berdinding


tebal

Reproduksi Seksual VS Aseksual


REPRODUKSI SEKSUAL/GENERATIF

Reproduksi seksual : proses reproduktif yang


melibatkan fusi gamet (syngamy) dari haploid (n)
menjadi diploid (2n) berupa zigot, kemudian
berkembang menjadi tumbuhan baru atau menjadi
sel berformasi reproduksi aseksual setelah mengalami
meiosis

Siklus hidup : Perubahan fase dari bentuk gametofit


(haploid) menjadi sporofit (diploid).
Gametofit : generasi tumbuhan yang menghasilkan
gamet (haploid)
Sporofit : generasi tumbuhan yang menghasilkan
spora (diploid)

REPRODUKSI ASEKSUAL

PLANKTOLOGI
Sekilas tentang plankton
Fitoplankton dan kelompok fitoplankton utama
Distribusi fitoplankton
Fitoplankton dan aliran energi di lautan
Peran fitoplankton dalam biological pump
Fitoplankton dan fenomena algal bloom

DEFINISI PLANKTON
a)

Istilah Plankton berasal dari bahasa


Yunani yang berarti pengembara

atau hanyut (Omori, M. & Ikeda,


T., 1992)

Studi tentang plankton disebut


planktologi

Setiap individu plankton disebut


b)

plankters
Keterangan gambar :

a) Beberapa jenis plankton dari kelompok fitoplankton


dan zooplankton (Omori, M. & Ikeda, T. 1992)

b) Contoh fitoplankter, Ceratium sp.


(http://en.wikipedia.org//wiki//Plankton, 2005)

PENGELOMPOKKAN PLANKTON
Berdasarkan :
Siklus hidup

Holoplankton

Ukuran

Megaplankton (20 200 cm)

Meroplankton Makroplankton (2 20 cm)

Fungsi rantai makanan

Fitoplankton
Zooplankton

Mesoplankton (0,2 mm 2 cm) Bakterioplankton


Mikroplankton (20 200 m)
Nanoplankton (2 20 m)
Pikoplankton (0,2 2 m)
Femtoplankton (<0,2 m)

FITOPLANKTON
Definisi fitoplankton :

Phyto = tumbuhan
Plankton = pengembara/hanyut

KELOMPOK UTAMA FITOPLANKTON :


Fitoplankton

Diatom

Cyanobacteria

Dinoflagellata

Coccolithopore

DIATOM
Ciri Diatom
Alga eukariotik
Umumnya berbentuk
uniseluler

Memiliki dinding silikat


yang terdiri dari dua
katup terpisah (frustule)

Perkembangbiakan
dengan membelah diri

Contoh Genera

Contoh Spesies

Skeletonema
Rhizosolenia
Gyrosigma
Biddulphia

Bacteriastrum
Coscinodiscus

Biddulphia sp.

Chaetoceros sp.

Chaetoceros
Nitzschia
Thalassiotrix
Dytilum
Eucampia
Nitzschia frigida

DIATOM

Tahap pembelahan sel diatom; Surirella capronii (A E), Coscinodiscus jonesianus (F G),
Biddulphia pulchella (H J), Dytilum (K M). Dilaporkan oleh Zhong (1989)

DIATOM
Bacillariophyceae (1)
Karakteristik :
Pigmen
Kloroplas

: klorofil A, C, -karoten, fukoxanthin, diatoxanthin, diadinoxanthin


: diselimuti oleh sampul kloroplas bermembran ganda dan ribosom
berlapis kloroplas ER (CER); dengan manset tilakoid (thylakoid girdle)

Produk akhir
Penutupan sel

: chrysolaminaran (-1,3-glukan) dan minyak/lemak

Non Flagella
Lokomosi

: uniselular atau berkoloni, seringkali ditemukan berantai

Reproduksi

: Aseksual, dengan pembelahan sel, hypotheca baru dibentuk sebagian


dengan valve dari frustule induk dalam batasan batasan tertentu
Seksual, diatom merupakan diploid, terjadi meiosis dan pembentukan
gamet, fusi gamet menghasilkan auxospore

: silika dan materi organik lainnya berupa frustule dengan dua katup
yang terhubung oleh manset (girdle), hypovalve atau hypotheca dan
epivalve atau epitheca
: bentuk pennate, bergerak dengan mengeluarkan sekresi mucilage
melalui organ raphe

DIATOM
Bacillariophyceae (2)
Struktur Frustule, berdasarkan bentuk kesimetrian frustule dibagi menjadi :

Centrales (Biddulphiales), simetri-sentris terhadap suatu titik


Pennales, simetris terhadap suatu garis

a) Bacillariophyceae : spesies yang memiliki organ raphe (bersifat motil)


b) Fragillariophyceae : spesies tanpa organ raphe (non-motil)

Frag. : Fragilaria
Centric : Stephanodiscus

Bac. : Didymosphenia

DIATOM
Struktur Frustule :

Bacillariophyceae (3)
(Pinnularia)

(Stephanodiscus)

DIATOM
Bacillariophyceae (4)
Struktur Frustule :

CYANOBACTERIA
Ciri - ciri cyanobacteria :

Umumnya berbentuk uniseluler

Berkoloni dan membentuk filamen


Memiliki dinding sel tebal dan berbentuk gel
Dikenal sebagai alga hijau biru (Blue green algae)
Memiliki kemampuan fotosintesis meskipun tidak memiliki kloroplas

Contoh Ordo

Contoh Genera

Chroococcales

Halospirulina

Nostocales

Planktothricoides

Oscillatoriales

Prochlorococcus

Pleurocapsales Prochloron
Stigonematales Prochlorothrix

CYANOBACTERIA
Fakta mengenai cyanobacteria :
Beberapa jenis cyanobacteria diperjualbelikan karena bernilai gizi
tinggi, seperti Aphanizomenon flos-aquae (E3-live) atau Spirulina

Sedikitnya satu metabolit sekunder cyanobacteria, yaitu cyanovirin,


menunjukkan kemampuan untuk melakukan aktivitas anti-HIV

Terkadang suatu massa reproduksi cyanobacteria terbentuk saat


terjadi algal blooming

Keterangan gambar :
Ledakan Cyanobacteria di laut Baltik Timur, Swedia,
2 Agustus 1999
(http://en.wikipedia.org//wiki//cyanobacterial,2005)

DINOFLAGELLATA
Ciri Dinoflagellata

Kelompok alga

Contoh Genera

Gonyaulax

eukariotik terbesar

Cerathium

setelah diatom

Noctiluca

Uniseluler
Berflagella
Berkembang biak
dengan membelah diri

Contoh Spesies

Dinophysis
Peridinium

Prorocentrum

Gonyaulax sp.

Noctiluca sp.

Gymnodinium

Ceratium sp.

DINOFLAGELLATA

Pembelahan sel Dinoflagellata; Peridinium conicum (A), Dinophysis (B),


Prococentrum micans (C, D), Ceratium tripos (F, G). Dilaporkan oleh Zhong (1989)

DINOFLAGELLATA
Dinophyta (1)
Karakteristik :
Pigmen
Kloroplas

: klorofil A, C, -karoten, peridinin, dinoxanthin, diadinoxanthin


: diselimuti oleh sampul kloroplas bermembran 3 (tiga), membran

kedua dan ketiga merupakan tilakoid

Produk akhir
Penutupan sel

: pati (starch) dan minyak/lemak


: theca (amphiesma, beberapa lapis membran) atau telanjang,
dilengkapi bentuk piringan selulosa di dalam vesikel theca, yang
berpola spesifik pada tiap spesies, alur manset memisahkan sel
menjadi 2 (dua) bagian, yaitu epicone dan hypocone

Flagella

: dua buah transverse flagellum mengelilingi sel pada alur manset,

longitudinal flagellum mengarah ke posterior

Nukleus

: Besar, kromosom memadat secara permanen (dinokaryon)

Trichocysts

: Organ penyemprot pada membran, berbentuk benang benang


(fibril) yang memanjang

DINOFLAGELLATA
Dinophyta (2)
a)

b)

d)

Keterangan gambar :

a) Struktur tubuh Dinoflagellata

b) Gonyaulax
c) Ceratium
d) Fenomena heterotrophy

c)

DINOFLAGELLATA
Nilai Ekologis :

Dinoflagellata merupakan produsen primer

Dinophyta (3)
a) Red Tides

terbesar setelah diatom

Beberapa spesies merupakan endosymbion :


Zooxanthellae, hidup di dalam avertebrata
laut, utamanya hewan hewan terumbu karang
(coral dan kerang)

Dinoflagellata merupakan penyebab ledakan


besar red tides, yang dapat membahayakan
makhluk hdup di sekitarnya akibat racun yang
ditimbulkan, misalnya : PSP (Paralytic shellfish
poisoning)

Beberapa spesies Dinoflagellata memiliki


kemampuan bioluminescence, yaitu Noctiluca
dan Gymnodinium

b) Bioluminescence

COCCOLITHOPORE
Gambaran Umum

Uniseluler
Memiliki sisik mikroskopik
yang terbuat dari kalsium
karbonat, disebut coccolith

Sisik (scales) berbentuk


seperti dop roda
(hubcaps) dengan
diameter tiga perseribu
milimeter

Tiap Coccolithopore
tunggal dilapisi 30 sisik

Habitat

Menyukai hidup di
permukaan yang
miskin nutrien

Tumbuh subur di
area yang mana
kompetitornya justru
sedang kelaparan

Umumnya hidup di
daerah subpolar

Peran Lingkungan

Di saat suatu area miskin


akan nutrien, fitoplankton
lain sangat langka. Maka,
coccolithopore justru akan
menjadi sumber nutrien
bagi biota laut lainnya

Untuk jangka panjang,


keberadaan
Coccolithopore baik untuk
lingkungan, melalui
perannya dalam proses
biological pump

COCCOLITHOPORE
Gambaran Umum

Diperkirakan organisme

Habitat

Di beberapa daerah

Peran Lingkungan

Untuk jangka pendek,

tersebut membuang >1,5

terjadi blooming

masih terdapat pro &

juta ton/tahun (1,5 milyar

Coccolithopore secara

kontra apakah

kg/tahun) zat kapur,

berkala, seperti di

keberadaan

menjadikan

perairan utara

Coccolithopore

Coccolithopore sebagai

Australia dan perairan

meningkatkan pemanasan

produsen kalsit terbesar di

sekitar Islandia

bumi melalui efek rumah

samudera

Contoh Coccolithopore
yang memiliki peran
penting secara lobal, yaitu

Emiliania huxleyi

kaca atau sebaliknya,


malah mampu meredam
pemanasan bumi

COCCOLITHOPORE
Prymnesiophyta (1)
Karakteristik :
Pigmen
Kloroplas

: klorofil A, C, -karoten, fucoxanthin, diadinoxanthin


: satu atau dua plastid tanpa manset tilakoid, dua membran sampul

kloroplas disertai dua lapis ribosome-coated chloroplast ER (CER)

Produk akhir
Penutupan sel

: chrysolaminaran (-1,3-glukan)
: sisik organik, sisik yang mengandung kalsit dalam jumlah besar
(coccolith)

Flagella

: dua buah flagel equal atau sub-equal, halus dan licin (kecuali

Pavlovales)

Haptonema

: perpanjangan sel yang menyerupai benang flagella, memiliki struktur


khusus (jaringan dari 6 7 microtubules jika dibandingkan dengan
flagella sebenarnya yang hanya 9 + 2 pola flagella), berfungsi sebagai

organ penempel

COCCOLITHOPORE
Prymnesiophyta (2)
Formasi Coccolith :

COCCOLITHOPORE
Prymnesiophyta (3)
Emiliania huxleyi

Tropical coccolithophorids

COCCOLITHOPORE
Asumsi Coccolithopore sebagai penyebab pemanasan bumi
Coccolithopore
Reaksi pembentukan

menghasilkan

Coccolith

Reaksi kimia sampingan

Gas Karbondioksida (CO2)

Gas CO2 merupakan salah satu gas penyebab


efek rumah kaca yang potensial bagi
pemanasan bumi

COCCOLITHOPORE
Asumsi Coccolithopore sebagai peredam pemanasan bumi
Coccolithopore
Adaptasi terhadap UV

Zat DMSP

menghasilkan

DMSP terurai di air

Senyawa DMS

menghasilkan
Lepas ke atmosfir

Merupakan inti kondensasi awan


(Clouds Condensation Nuclei)

Sulfat

Dikonversi menjadi

Reaksi pembentukan

Awan

menghasilkan

FITOPLANKTON & DMS


Pemantulan radiasi matahari oleh awan dan sulfat
haze yang berasal dari pelepasan DMS oleh
fitoplankton (NOAA RITS Programme & NOAA Office
of Global Programme, 2005)

Peran fitoplankton dalam menghasikan DMS untuk


pembentukan awan (NOAA RITS Programme & NOAA
Office of Global Programme, 2005)

DISTRIBUSI FITOPLANKTON
Fitoplankton ditemukan di seluruh sungai, danau, laut dan samudera
Secara lokal kelimpahan fitoplankton bervariasi secara horizontal dan
vertikal, bervariasi menurut waktu setiap tahunnya

Kelimpahan dan distribusi sangat bergantung pada faktor cahaya matahari,


konsentrasi nutrien dan parameter fisik kolom air

April - Juni

Juli - September

FITOPLANKTON & ALIRAN ENERGI DI LAUT


Rantai Makanan (Food Chain)
Fitoplankton copepod ikan cumi-cumi anjing laut Orca (Paus pembunuh)

Jejaring Makanan (Food Web)

Contoh jejaring makanan di Laut Arktik (http://en.wikipedia.org/wiki/food_chain/2005

FITOPLANKTON & EKOSISTEM

Peran fitoplankton dalam pembentukan material


organik terlarut dengan organisme lain (California
Institute of Technology, 1998)

Kedudukan fitoplankton dalam struktur ekosistem


(Dr. Cs Remarkable Ocean World, 2005)

FENOMENA BIOLOGICAL PUMP


Biological Pump adalah proses transportasi senyawa
karbon secara biologis dari zona eufotik permukaan ke
lapisan dalam lautan. Karbon diangkut terutama melalui
proses tenggelamnya (sinking) material-material
partikulat, seperti jasad organisme yang telah mati
(termasuk fitoplankton) atau kotoran organisme
(faeces) (Raven dan Falkowski, 1999).
Gambar kiri : Proses Biological Pump (Spokes Lucinda, 2003)

Karbon yang mencapai laut dalam, diantaranya karbon


inorganik partikulat seperti Kalsium Karbonat (CaCo3).
Senyawa ini merupakan komponen utama dari organisme
berkapur (calcifying organisms), seperti Coccolithophore,
Foraminifera atau Pteropoda.
Kerangka Kalsium Karbonat pada Emiliania Huxleyi, jenis fitoplankton dari kelompok
Coccolithophore, dilihat dengan micrograph electron (Spokes Lucinda, 2003)

FENOMENA ALGAL BLOOM


Blooming alga (algal bloom) adalah
suatu proses peningkatan populasi
alga plankton (fitoplankton) secara
cepat di dalam suatu perairan.

Ciri khas dari fenomena ini adalah hanya


satu atau sedikit spesies yang mengalami
blooming (ledakan populasi) yang pada
akhirnya mengakibatkan terjadinya
perubahan warna perairan (discoloration)
sebagai hasil dari peningkatan densitas
pigmen warna alga plankton penyebab
blooming).

FENOMENA ALGAL BLOOM


Black water (perairan hitam) adalah suatu fenomena perubahan warna air laut
menjadi hitam atau gelap.
Fenomena ini ditemukan pertamakali di Perairan Teluk Florida pada bulan

Januari 2002.
Walaupun para nelayan di daerah Florida mengkomplain dan meminta
"pemerintah U.S untuk melakukan sesuatu terhadap fenomena ini, namun para
ilmuwannya mengatakan bahwa fenomena Black water ini diakibatkan oleh

blooming alga non-toxic (tidak beracun), yang diduga adalah DIATOM, sehingga
dianggap tidak berbahaya bagi organisme perairan maupun manusia.
Diatom ini berasal dari Florida Keys menuju Selat Florida selama beberapa bulan
dengan bantuan angin dan gelombang.
Sumber: Http://en.wikipedia.org/wiki/Algal Bloom,2005

FENOMENA ALGAL BLOOM

Pyrodinium

Gymnodinium

Trichodesmium

Gambierdiscus

Peristiwa Red Tide di Pantai Lajolla, California


(Http://en.wikipedia.org/wiki/Algal Bloom,2005)

Gambar atas bawah kiri :


beberapa genera Dinoflagellata beracun
yang dapat menimbulkan Red Tide

Bagaimana dengan
Teluk Jakarta ???

(Program Kerjasama ASEAN-Kanada Sains Laut, 2004)

Every other breath you take is thanks to


phytoplankton.
We always say Save the Whales, but wonder where
the Save the Phytoplankton,

Dr. Barney Balch


(Senior research scientist at the Bigelow Laboratory for Ocean Sciences
in Boothbay Harbor, Maine)

DAFTAR PUSTAKA
California Institute of Technology. 1998. Phytoplankton; Microbial Loop dalam http:// Ocean
Planet.htm, 2005
Dr. Cs Remarkable Ocean World. 2005. Oh, What a Tangled Web We Weave dalam Http:// Oceanic
Food Webs.htm, 2005
Http//en.wikipedia//wiki. 2005. Algal Bloom
Http//en.wikipedia.org//wiki. 2005. Cyanobacterial
Http://en.wikipedia.org/wiki. 2005. Food Chain
Http//en.wikipedia.org//wiki. 2005. Plankton
NOAA RITS Program and NOAA Office of Global Programs. 2005. Oceanic Dimethylsulfide (DMS) and
Climate dalam Http/NOAA, 2005
Omori, M. and Ikeda, T. (1992). Methods in Marine Zooplankton Ecology, Krieger Publishing
Company, Malabar, USA.
Program Kerjasama ASEAN-Kanada Sains Laut-Fasa II, 2004. Red Tide: Ledakan Alga Beracun.
Poster.
Raven, J. A. and P. G. Falkowski (1999). Oceanic sinks for atmospheric CO2. Plant Cell Environ. 22, 741755.
Spokes Lucinda, 2003. How oceans take up carbon dioxide. Environmental Sciences, University
of East Anglia, Norwich - U.K dalam
Zhong, Z. 1989. Marine Planktology. China Ocean Press (Beijing). China.

1.

- Kenapa monera dipecah menjadi arkea dan bakteri


- Apa perlunya dipecah menjadi 2 kingdom tersebut

2.

Apa peran fungi di perairan laut terutama dalam jejaring


makanan

3.

Uraikan potensi protista secara ekonomis dan ekologis

4.

Buatlah contoh jejaring makanan dan aliran energi dari monera


sampai konsumen paling tinggi

5.

Diskusikan biological pump oksigen di perairan laut

6.

Uraikan/diskusikan kenapa terjadi blooming alga di suatu


perairan

Anda mungkin juga menyukai