Makalah KWN
Makalah KWN
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Difinisi konstitusi adalah aturan dasar mengenai ketatanegaraan suatu negara.
BAB II
ISI
2.1.
Pengertian Konstitusi
Konstitusi berasal dari kata constitution (Bhs. Inggris) constitutie (Bhs.
kebiasaan
yang
berulangkali
dalam
prektek
penyelenggaaraan Negara.
b. Tidak beartentangan dengan hukum dasar tertulis/Undang-undang
Dasar dan bearjalan sejajar.
c. Diterima
oleh
rakyat
negara.
Bersifat
melengkapi
sehingga
Istilah Konstitusi
Istilah konstitusi secara umum menggambarkan keseluruhan sistem
Tujuan Konstitusi
Secara garis besar konstitusi bertujuan untuk membatasi tindakan sewenang-
mungkin terbentuk, maka konstitusi menempati posisi yang sangat krusial dalam
kehidupan ketatanegaraan suatu negara. Negara dan konstitusi merupakan lembaga
yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Dr. A. Hamid S. Attamimi, dalam
disertasinya berpendapat tentang pentingnya suatu konstitusi atau Undang-undang
Dasar adalah sebagai pegangan dan pemberi batas, sekaligus tentang
bagaimana kekuasaan negara harus dijalankan. Sejalan dengan pemahaman di atas,
Struycken dalam bukunya Net Staatsrecht van Het Koninkrijk der Nederlanden
2.6.
sehingga lengkaplah Indonesia menjadi sebuah Negara yang berdaulat. Pada tanggal
18 Agustus 1945 atau sehari setelah ikrar kemerdekaan, Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengadakan sidangnya yang pertama kali dan
menghasilkan beberapa keputusan sebagai berikut :
1. Menetapkan dan mengesahkan pembukaan UUD 1945 yang bahannya diambil
dari rancangan Undang Undang yang disusun oleh panitia perumus pada
tanggal 22 Juni 1945.
2. Menetapkan dan mengesahkan UUD 1945 yang bahannya hampir seluruhnya
diambil dari RUU yang disusun oleh panitia perancang UUD tanggal 16 Juni
1945.
3. Memilih ketua persiapan Kemerdekaan Indonesia Ir. Soekarno sebagai
presiden dan wakil ketua Drs. Muhammad Hatta sebagai wakil presiden.
4. Pekerjaan presiden untuk sementara waktu dibantu oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia(Komite Nasional).
Dengan terpilihnya atas dasar UUD 1945, maka secara formal Indonesia
sempurna menjadi sebuah Negara, sebab syarat syarat yang lazim diperlukan oleh
setiap Negara telah ada, yaitu adanya :
1. Rakyat.
2. Wilayah.
3. Kedaulatan.
4. Pemerintahan
5. Tujuan Negara.
6. Bentuk Negara
Konstitusi sebagai satu kerangka kehidupan politik telah lama dikenal yaitu
sejak zaman yunani yang memiliki beberapa kumpulan hokum (semacam kitab
hokum pada 624 404 SM) sehingga, sebagai Negara hokum Indonesia memiliki
konstitusi yang dikenal sebagai UUD 1945 yang telah dirancang sejak 29 Mei 1945
sampai 16 Juli 1945 oleh badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan
Indonesia (BPUPKU) yang mana tugas pokok badan ini sebenarnya menyusun
11
Klasifikasi Konstitusi
Konstitusi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Konstitusi tertulis dan tidak tertulis
1) Konstitusi tertulis merupakan suatu instrument atau dokumen yang dapat
dijumpai pada sejumlah hokum dasar yang diadopsi atau dirancang oleh
para penyusun konstitusi dengan tujuan untuk memberikan ruang lingkup
12
14
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1. Konstitusi dalam arti sempit, yaitu sebagai hukum dasar yang tertulis atau
undang-undang Dasar.
2. Konstitusi dalan arti luas, yaitu sebagai hukum dasar yang tertulis atau
undang-undang Dasar dan hukum dasar yang tidak tertulis / Konvensi.
3. Dalam praktiknya, konstitusi dustur terbagi menjadi dua bagian yaitu
tertulis (undang-undang) dasar dan yang tidak tertulis, atau dikenal juga
dengan konvensi.
4. Konstitusi merupakan media bagi terciptanya kehidupan yang demokratis
bagi seluruh warga Negara.
5. Konstitusi sebagaimana disebutkan merupakan aturan-aturan dasar yang
dibentuk dalam mengatur hubungan antar Negara dan warga Negara.
15
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Chairul, Konstitusi dan kelembagaan Negara, Jakarta: CV. Novindo Pustaka
Mandiri, 1999.
Daud, Abu Busroh dan Abubakar Busro, Asas-asas Hukum Tata Negara, Jakarta:
Ghalia Indonesia, 1983, cet. Ke-1 Kusnardi, Moh., et.ai., Ilmu Negara,
Jakarta:Gaya Media Pratama, 2000, cet.ke-4.
Lubis, M. Solly, Asas-asas Hukum Tata Negara, Bandung: Alumni, 1982.
Thaib, Dahlan,et.al., Teori dan Hukum Konstitusi, Jakarta: PT> Raja Grafindo
Persada, 2001, cet.ke-2.
Ubaidillah, Ahmad, et.al., Pendidikan Kewargaan (Civic Education): Demokrasi,
HAM dan Masyarakat Madani, Jakarta: IAIN Jakarta Press, 2000, edisi
pertama.
16