Anda di halaman 1dari 1

Penatalaksanaan Kompartemen

Pada kasus kompartemen sindrom, pengelolaan yang pertama kali


dilakukan meliputi pembukaan semua balutan yang menekan, gips, dan bidai. Hal
tersebut dapat mengurangi tekanan intrakompartemen. Pasien harus diawasi dan
diperiksa setiap 30 sampai 60 menit. Apabila tidak erdapat perbaikan, serta
tekanan kompartemen lebih dari 30 mmHg, dapat dilakukan tindakan bedah yaitu
fasciotomi (Parahita; Kurniyata, 2013).
Sedangkan, terapi bedah yang dapat dilakukan yaitu fasciotomi dengan
cara menstabilisasi fraktur dan perbaikan pembuluh darah. Fasciotomi dilakukan
untuk menghilangkan tekanan yang ada di dalam hilang. Dengan cara insisi
panjang kemudian luka tersebut dibiarkan terbuka (ditutup dengan pembalut
steril) dan ditutup pada operasi kedua, biasanya 5 hari kemudian. Apabila terdapat
nekrosis otot, dapat dilakukan debridemen namun apabila jaringan sehat dapat
dijahit (Parahita; Kurniyata, 2013).

Parahita, Putu Sukma, Putu Kurniyata. 2013. Penatalaksanaan


Kegawatdaruratan Pada Cedera Fraktur Ekstremitas J Emerg
Trauma Shock. 2013 Jan-Apr; 2(1): 2933. doi:
10.4103/0974-2700.44680

Anda mungkin juga menyukai