PRESENTASI KASUS
NY.F (59) beralamat di keramat jati. Agama Islam. Sudah menikah,
memiliki 4 orang anak.
Diagnosis: kanker serviks stad. 4b
Dirujuk dari RS. Pasar Rebo ke Puskesmas Kelurahan Dukuh pada
tanggal 4 November 2014.
Metastase ke leher
Sulit menelan
Tekanan darah pasien 100/60 mmHg. Pasien sadar dan masih
dapat berkomunikasi dengan baik.
Pem. laboratorium : Hb 9.5 g/dL, trombosit normal, gula darah 110
mg/dL, ureum 150 mg/dl, kreatinin dalam batas normal.
Tidak ada riwayat kanker pada keluarga
Tidak ada riwayat penyakit berat
Perawatan paliatif
Perawatan paliatif merupakan pendekatan yang
bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien
dan keluarga yang menghadapi masalah yang
berhubungan dengan penyakit yang dapat
mengancam jiwa (KEPMENKES RI NOMOR:
812, 2007).
penatalaksanaan nyeri
penatalaksanaan keluhan fisik lain
asuhan keperawatan
dukungan psikologis
dukungan sosial
dukungan kultural dan spiritual
dukungan persiapan dan selama masa dukacita
(bereavement)
Kanker serviks
Groom dalam Fitria (2010) menyatakan bahwa
kanker serviks atau kanker leher rahim
merupakan salah satu kanker yang paling sering
menyerang perempuan dan menjadi ancaman
berbahaya bagi para perempuan di seluruh
dunia bahkan sekitar 500.000 perempuan di
seluruh dunia di diagnosa menderita kanker
leher rahim.
Xerostomia
Etilogi: penurunan sekresi saliva, perubahan
komposisi saliva, atau kombinasi dari faktor
tersebut.
Meyebabkan rasa tidak nyaman di mulut,
gangguan pengecapan, kesulitan mengunyah,
kesulitan menelan, kesulitan berbicara,
mempermudah terjaidnya karies, oral
kandidiasis
Terapi: subtitusi saliva atau stimulan saliva
Hidari konsumsi bahan yang bersifat asam
Tatalaksana xerostomia
Perubahan pengecapan
Mulit kering, penyakit intraoral, bedah lokal,
radioterapi lokal, defisiensi besi, dan kemoterapi
sistemik dapat menyebabkan perubahan
pengecapan.
D. Infeksi oral
Jamur kandidiasis
Bakteri karies gigi dan penyakit akar gigi
membutuhkan penanganan dokter gigi dan
menjaga kebersihan oral
Virus HSV
- infeksi sekunder (reaktivasi)
- imunosupresi ulserasi/ inflamasi oral
sulit makan dan minum
- antiviral + analgetik
Kandidiasis
Faktor predisposisi: higienitas oral yang buruk,
xerostomia, superesi sistem imun, penggunaan
kortikosteroid atau antibiotik spektrum luas, status
nutrisi yang buruk, diabetes, dan pemakaian gigi
palsu.
Penyebab tersering: Candida albicans
Mengobati penyakit dasar dan pemberian obat anti
jamur topikal/ sistemik
Kandidiasis oral kandidiasis esofagus atau lebih
luas lagi menyebabkan kandidiasis sistemik.
Kandidiasis pseudomembran
Kandidiasis eritematosa
Cheilitis angular
Denture stomatitis
Obat antijamur
Topikal
Sistemik
Obat antijamur
Nistatin suspensi kadar gula tinggi hatihati pada pasien xerostomia
Nistatin + jus buah yang dibekukan krioterapi
dan antimikotik efek
Vaginal nistatin dan chlotrimazol dapat diisap
peroral sulit bagi pasien xerostomi. Kadar
gula rendah rasa seperti kapur
Cheilitis angular campuran krim
triamcinolone 0.5% dan ketoconazole 2%.
Obat antijamur
Clotrimazole hisap: mengandung sukrosa
karies. Lebih efektif dibandingkan bentuk
suspensi karena waktu kontak yang lebih lama.
Krim vagina clotrimazole dapat dioleskan tipistipis pada daerah sekitar gigi palsu.
DAFTAR PUSTAKA
Basimira Berna. (2003). Palliative Care for Women with Cervical
Cancer: A Field Manual. PATH and EngenderHealth.
Fitria, Cemi. (2010). Palliative Care Pada Penderita Penyakit
Terminal. Vol. 7 No. 1.p 527-535.
KEPMENKES RI NOMOR: 812/ MENKES/SK/VII/2007 Tentang
Kebijakan Perawatan Palliative Menteri Kesehatan Republik
Indonesia
Marie Fallon, Geoffrey Hanks. (2006). ABC of Palliative Care.
Ed.2. Blackwell publishing. p: 56-57.
WHO. Palliative care is an essential part of cancer control.
Available at http://www.who.int/cancer/palliative/en/ (diunduh
2014, November 13)
Wiseman, Michael. (2006). The Treatment of Oral Problems in the
Palliative Patient. J Can Dent Assoc: Vol. 72. No. 5.
Gambar 1 dan 2 ABC Palliative p: 18
Gambar 3 dan 4 ABC Palliative p: 19