Anda di halaman 1dari 80

SKILL LAB

ILMU PENYAKIT MULUT


Seorang perempuan dgn keluhan rasa panas
dalam mulut dan sariawan di lidah dan langit2
Seorang laki-laki dengan keluhan
benjolan di bibir bawah
Seorang laki-laki dengan keluhan ada kemerahan
di tepi lidah
Seorang perempuan dengan keluhan ada
putih-putih di seluruh. Ada riwayat konsumsi antibiotik yg
jangka panjang. Klinis : plak putih yg dapat dihapus,
kebersihan mulut buruk
Rencana perawatan
Menginformasikan bahwa putih2 diseluruh mulut
merupakan candidiasis yang disebabkan oleh infeksi
jamur.
Candidiasis ini dapat terjadi karena konsumsi
antibiotik yang berkepanjangan dan diperparah oleh
kebersihan mulut yang buruk.
Stop mengonsumsi antibiotik dan
Menjaga kebersihan mulut dengan baik dgn sikat gigi
2x sehari, menyikat lidah
Pengobatan dengan pemberian obat antijamur
topikal
R/ Nystatin oral suspensi Fl No. I
S 4 dd 1ml
Seorang perempuan 45 tahun dengan keluhan
rasa panas dan terbakar diseluruh rongga mulut
Seorang perempuan 25 tahun dengan keluhan
timbul lentingan di bibir bawah kiri. Sebelumnya
pernah muncul, biasanya saat sedang banyak
pekerjaan di kantor.
Rencana perawatan (herpes labialis)
Menginformasikan bahwa lentingan tsb diagnosisnya adl herpes
labialis, merup suatu inf virus yg dpt menular.
Kelainan ini dpt tjd krn menurunnya kekebalan tubuh spt
faktor kelelahan / stress / bnyk pekerjaan
Lebih bnyk beristirahat, kendalikan stress
Tidak menyentuh luka di bibir dgn jari, hindari kontak bibir
Pengobatanm dgn pemberian obat antivirus topikal
R/ Acyclovir cream 5%
S uc
(dioleskan tipis dgn cottonbud di daerah luka, 5kali sehari
setelah makan sampai luka hilang)
Suplemen utk tingkatkan daya tahan tubuh
R/ suplemen imuno modulator no. X
S 1 dd 1
Seorang perempuan 30 tahun dengan keluhan
luka di sudut mulut
Seorang laki-laki 50th dengan keluhan sariawan
banyak dilangit-langit, sakit
Seorang laki-laki 35th dengan keluhan tepi lidah
tampak putih dan tidak sakit
Seorang anak laki-laki 10th dengan keluhan luka
keropeng di bibir, berdarah dan sakit
Seorang laki-laki 50th dengan keluhan sariawan
besar di bawah lidah yang tidak sakit
Seorang laki-laki 20th dengan keluhan keropeng
dan sakit di bibir atas
Seorang perempuan 55th dengan keluhan perih dan panas di
langit langit mulut. Menggunakan gigi palsu yang jarang
dilepas dan sudah longgar. Klinis : OH buruk
Rencana perawatan :
Menginformasikan bahwa diagnosis tsb peny.denture stomatitis yg
disebabkan oleh pemakaaian protesa yg terus menerus, protesa longgar,
kebersihan mulut yg buruk
Melakukan reline, rebase / pembuatan protesa yg baru
instruksikan untuk penggunaan protesa tidak digunakan terus menerus /
dilepas saat tidur pada malam hari
Edukasi kepada pasien tentang kebersihan mulut dgn menyikat gigi 2x
sehari
Intstruksikan pasien membersihkan protesa dgn cara disikat / Pencucisn gigi
tiruan dengan NaOCl 10%
Pemberian lubrican gel u/ menghindari gesekan berlebih antara permukaan
protesa dgn mukosa mulut
R/ Nystatin oral suspensi fl. No.I
S 4 dd 1ml
(setelah makan pada daerah yang sakit)
Seorang laki-laki 40th dengan keluhan lidah tampak hitam.
Riwayat merokok 15 batang perhari sejak 10 thn lalu.
Klinis : OH buruk
Rencana perawatan
Menginformasikan bahwa hitam2 yg ada di pangkal
lidah diagnosis nya adalah hairytongue
Kelainan ini terjadi karena faktor merokok serta oh
yg buruk
Instruksi untuk mengurangi merokoknya serta
memperbaiki oh dengan menyikat gigi dan lidah
Pemberian obat kumur antiseptik
R/chlorhexidin gluconate 0.2% fl no.1
S 2 dd 10mL
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
JENIS PEMERIKSAAN PENUNJANG
RADIOLOGI

Ulkus kronis VS KSS


JENIS PEMERIKSAAN PENUNJANG

LABORATORIUM

PATOLOGI KLINIK
MIKROBIOLOGI
PATOLOGI ANATOMI
PEMERIKSAAN PATOLOGI KLINIK UMUM PADA
KEDOKTERAN GIGI

1. Pemeriksaan darah lengkap dan hitung jenis leukosit

2. Pemeriksaan koagulasi (faktor pembekuan darah)

3. Pemeriksaan Diabetes

4. Pemeriksaan fungsi ginjal

5. Pemeriksaan status liver

6. Pemeriksaan virologi (HSV I, HSV II, HbsAg, HIV , )


PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
PATOLOGI KLINIK
KASUS 1
Wanita 40 tahun dengan keluhan perih dan rasa terbakar dalam mulut
dimulai sejak 1 tahun yang lalu dan keluhan makin parah dlm 1 bulan
terakhir ini. Diobati dengan obat kumur namun tidak ada perubahan.
Diketahui seorang vegetarian sejak 5 tahun lalu. Tidak mengkonsumsi
suplemen apapun. Menstruasi teratur setiap bulan selama 5 hari.
Adanya kelainan sistemik dan alergi disangkal.

DIAGNOSIS KERJA ???


SUSPEK ANEMIA

Pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan dan


diperhatikan ??
Hb , Ht , MCV normal, MCHC normal (awal)
????
Hb , Ht , MCV , MCHC (lanjut)

Hb , Ht, MCV , MCHC normal ????


KASUS 2
Laki-laki 20 tahun datang dengan keluhan sariawan di seluruh
mulutnya sejak 3 hari yang lalu. Awalnya mulut terasa panas lalu
muncul lentingan kecil-kecil dan kemudian pecah menjadi sariawan.
Ada demam sejak muncul sariawan sampai saat ini. Rasa sakit dalam
mulut belum diobati. Keluhan ini baru pertama kali dialami.

DIAGNOSIS KERJA ???


STOMATITIS HERPETIKA

Pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan untuk


mengkonfirmasi diagnosis ??
Anti HSV 1 Ig M (terdeteksi; titer tinggi)
Anti HSV-1 Ig G tidak terdeteksi ????

Anti HSV 1 Ig M terdeteksi


Anti HSV-1 Ig G (titer naik 4xlipat) ????
INTERPRETASI HASIL LAB
Neutropenia
Rencana Perawatan
& Resep
Rencana perawatan
Merujuk ke spesialis
Perawatan aspek psikis dan sosial
Merubah gaya hidup
Perawatan pencegahan
Pembedahan
Perawatan non invasif
Follow up pasien
Pengobatan
1. Merujuk ke spesialis
Indikasi :
Komplikasi atau diagnosis yang serius (kanker,
infeksi HIV, pemfigus, Behcet)
Diagnosis yang meragukan
Pasien dengan lesi ekstra oral atau ada indikasi
penyakit sistemik
Perlu pemeriksaan lebih lanjut yang tidak dapat
dilakukan oleh dokter (gigi) umum
Perlu terapi yang berkepanjangan dan agen yang
poten
Perlu obat-obatan yang harus dipantau oleh hasil
lab. atau pemeriksaan lainnya (mis. Ggn fungsi hati)
Pasien yang membutuhkan opini lain atau tidak
dapat datang di hari praktek kita
1. Merujuk ke spesialis

Surat rujukan

1) Kepala surat

2) Isi / badan surat

3) Penutup
1. Merujuk ke spesialis

1) Kepala surat
Tempat, tanggal

Surat ditujukan kepada siapa

Lokasi dokter yang ditujukan ( alamat / di


tempat)

Kalimat pembuka (Dengan hormat,


Assalamulaikum)
1. Merujuk ke spesialis

2) Isi / badan surat


Identitas pasien (nama, usia, sex)
Keluhan pasien
Data klinis
Dx sementara
Th/ yang telah dilakukan
1. Merujuk ke spesialis

3) Penutup
Tuj.rujukan / permintaan (evaluasi &
tatalaksana, follow up, observasi, curiga
kegansan, tanda keganasan)
Kalimat penutup (terima kasih atas
konsul/rujuk)
Tanda tangan dokter pengirim
Nama dan alamat kontak dokter pengirim
2. Perawatan aspek
psikologis dan sosial

Informasi mengenai penyakit (infeksi /

noninfeksi / self limiting / penyebab

predisposisi penyakit)
3. Merubah gaya hidup
Hentikan gunakan produk tembakau,
buah pinang, minuman beralkohol
beberapa kasus dapat menyembuhkan
lesi

Ubah pola diet dan/atau cara


membersihkan mulut
4. Perawatan pencegahan

1. Edukasi utk jaga kebersihan mulut

2. Pencegahan karies

3. Diet
Pengobatan

Obat-obatan yang umum diberikan oleh

dokter gigi berkaitan dengan kasus

penyakit mulut
No Agen Contoh
1. Antibiotik Amoksilin 500mg / Doxisiklin 100mg / tetrasiklin
250mg
2. Antijamur Nistatin oral suspensi / ketokonazol krim 2% /
miconazol 2%
3. Antivirus Acyclovir cap 200mg / acyclovir krim 5% /
Valacyclovir caplets 500mg
4. Antiinflamasi
- Steroid Triamcinolone acetonide in orabase 0.1%
- Nonsteroid Ibuprofen 200mg
5. Obat kumur
- Antiinflamasi Benzydamine hydrochloride
- Antimikroba Chlorhexidine 0.12% atau 0.2% / Povidone iodine
- Antihistamin Dipenhirdamin eliksir 12.5g/5mL
6. Lainnya
Pelindung bibir Vaselin album / sunscreen lip cream
Nutrisi Multivitamin
Macam obat kumur
1. Chlorhexidine
2. Benzydamine hydrochloride
3. Triclosan
4. Oxygenating agents
Antibacterial peroxidase mouthwashes
H2O2 (hydrogen peroxide)
1. Povidone-iodine containing mouthwashes
2. Fluoride containing mouthwashes
3. Sodium bicarbonate baking soda mouthwash
4. Alcohol content of mouthwashes
Klinis Perawatan Bahan aktif
Mukosi Covering agent Polyvinlpyrrolidone
tis / Antiinflamatory Benzydamine hydrochloride
ulserasi
Antimicrobial Chlorhexidine 0.12% / 0.2%
Povidone iodine
Analgesic / antiinflamatory / Benzydamine hydrochloride /
antimicrobial chlorhexidine
Antimicrobial/analgesic Benzocain / chlorhexidine
Halito Antimikrobial tanpa perasa Chlorhexidine 0.12% / 0.2%
sis
Antimikrobial dengan perasa Chlorhexidine 0.12% / 0.2%
Cetylpyridinium chloride, triclosan
with oil
Essential oils
Xerosto Saliva substitute with Betaine / olive oil / xylitol / fluoride
mia antimicrobial properties various enzymes
Cetylpyridinium chloride, triclosan
with oil
Tooth protection - fluoride Sodium fluoride 0.05%
Perio Antimicrobial with / without Chlorhexidine 0.12% / 0.2%
dontal flavouring Benzydamine hydrochloride
disease
Penulisan resep
1. Identitas dokter
2. Tanggal
3. Nama obat
4. Tutup dan paraf
5. Nama pasien dan usia
SITOLOGI
EKSFOLIASI
Sitologi eksfoliasi
Jenis pemeriksaan berdasar pada epitel

Sebagai alat bantu dalam deteksi dini kanker


mulut (Sandler (1963)

Normal sel epitel berpegangan sangat erat


pada posisinya.

Penyakit jinak atau munculnya pembentukan


epitel keganasan hilanya gaya kohesi sel dan
akhirnya terlepas/eksfoliasi.
Sitologi eksfoliasi

Sitologi eksfoliasi oral bukan sebagai

pengganti biopsi skalpel, namun sebagai alat

bantu dalam mendiagnosis lesi permukaan

mulut
Sitologi eksfoliasi

Dapat diaplikasikan pada :

lesi yang tidak dapat diidentifikasi bila dokter


gigi tidak mampu melakukan biopsi skalpel

tindakan bedah merupakan kontraindikasi


(pasien kondisi kompromis medis)

bila pasien menolak biopsi skalpel


Sitologi eksfoliatif
Indikasi
Lesi oral yang tidak dapat diidentifikasi pasti
dengan hanya secara klinis
Lesi oral yang diperkirakan jinak
Kemungkinan karsinoma in situ atau setidaknya lesi
prekanker lanjut (displasia)
Lesi yang tidak dapat diidentifikasi bila dokter gigi
tidak mampu melakukan biopsi skalpel
tindakan bedah merupakan kontraindikasi (pasien
kondisi kompromis medis)
bila pasien menolak biopsi skalpel
Sitologi eksfoliatif

Kontraindikasi

Lesi yang nyata kanker

Lesi submukosa

Lesi yang kering, berkrusta (misal pd bibir)

Lesi putih yang tidak dapat di kerok


Sitologi eksfoliasi
Metode yang sederhana
Relatif murah
Sensitifitas antara 79%-97% dan spesifisitas
antara 95,1%-99,5% sitologi eksfoliatif dengan
sikat) (Dhingra V & Mehrota, 2013)
Tidak sakit
Dapat dilakukan di dental unit
Bebas resiko untuk menskrining lesi merah atau
putih berukuran kecil yang dicurigai adanya
displasia
Sitologi eksfoliasi
Sel-sel yang terlepas dari permukaan epitel
mukosa mulut dapat diperoleh dengan cara
yang berbeda, yaitu dengan :
Berkumur
Saliva pasien
Apusan yang diambil dari mukosa mulut
Sitologi eksfoliasi
Apusan yang diambil dari mukosa mulut
menggunakan :
Spatula kayu
Instrumen metal dental
Instrumen plastik dental
Sikat sitologi
Sitologi eksfoliasi
Bahan yang dibutuhkan
Slide mikroskop
Alat pengambil spesimen
(Spatula kayu,
instrumen metal
dental,instrumen plastik
dental, Sikat sitologi )
Bahan fiksasi (alkohol
95%, hair spray)
Lembaran rujukan
Sitologi eksfoliasi
Persiapan sisi mukosa yang akan diperiksa

Bila pasien memakai gigi tiruan diinstruksikan


untuk dilepas.

Pasien diinstruksikan untuk berkumur dengan


air guna membuang debri.

Keringkan sisi mukosa yang akan dipulas


dengan kassa.
Sitologi eksfoliasi
Pengambilan spesimen
Bila dengan spatula
kayu/instrumen dental
metal/instrumen dental plastik
dengan cara dikerok searah dan
berulang 5-10

Bila dengan sikat sitologi


dengan cara memutarkan tangkai
sikat dan sedikit penekanan pada
mukosa sebanyak 10 putaran yang
searah
Sitologi eksfoliasi
Persiapan Spesimen
Sel-sel yang terlepas pd instrumen
dipulas menyebar pada glass slide
kering.
Bila dengan spatula kayu/instrumen
dental metal/instrumen dental plastik
dipulas di sepanjang glass slide
Bila dengan sikat sitologi putar
sikat berlawanan arah jarum jam 1x di
sepanjang glass slide

Fiksasi spesimen dengan merendam glass slide ke


dalam alkohol 96% minimal 30 menit.
Spesimen dikeringkan dengan udara
Sitologi eksfoliasi
Persiapan pengiriman
Tulis identitas spesimen
NAMA pasien, USIA, SEX, LOKASI PENGAMBILAN,
TANGGAL PENGAMBILAN

Buat surat rujukan ke Lab. Patologi Anatomi


Kirim spesimen beserta surat rujukan
Spesimen dapat bertahan 3 minggu
Isolasi Candida dari
Rongga Mulut
Gambaran klinis
Lesi Candidiasis
Diagnosis Candidiasis

Umumnya dilihat secara klinis

Pemeriksaan spesimen mikrobiologi


dilakukan bila memungkinkan yang
bertujuan
mengidentifikasi dan menghitung
jumlah Candida yang ada
Tes sensitifitas antijamur
Metode Isolasi Candida dari Rongga Mulut
Metode isolasi Kelebihan Kekurangan
Kultur saliva Sensitif, organisme yang Sulit dalam pengambilan
diisolasi baik sample, lokasi tidak spesifik

Concentrated Dapat dihitung, sel baik Beberapa pasien sulit


Oral Rinse terisolasi berkumur, lokasi tidak
Culture (CRC) spesifik

Swab Mudah, sel yang diisolasi Sulit untuk standarisasi


baik, lokasi spesifik

Smear Mudah, tidak dapat Sel yang baik tidak dapat


digunakan untuk kultur tentukan, spesies tidak
mudah dikonfirmasi
Imprint Dapat dihitung, sel baik Beberapa lokasi sulit untuk
culture terisolasi, lokasi spesifik diambil sample
Biopsi Digunakan pada Infasif, tidak dapat
candidiasis hiperplastik digunakan untuk
kronis candidiasis bentuk lainnya
Metode Isolasi Candida dari Rongga Mulut

Bila lesi mudah akses mengambilnya dan batas jelas


direct sampling :
SWAB atau IMPRINT CULTURE

Bila lesi sulit akses mengambilnya dan tidak jelas


indirect sampling :
KULTUR SALIVA ATAU CONCENTRATED ORAL RINSE
CULTURE (CRC)

Menghitung fungal load


IMPRINT CULTURE ATAU BERKUMUR
Swab Jamur / Swab Mycology

1. Cotton swab / kapas lidi


digosokkan / diusap pada
seluruh lesi (klinis :
daerah inflamasi /
membran )

2. Masukkan ke media
transport SDA
Smear

Scraping
Smearing directly onto slide
Fixed in isopropyl alcohol
Air-dried
Concentrated Oral Rinse Culture
(CRC)

Kumur 10mL larutan PBS (phospate-


buffered saline) pH 7.2, 0.1M selama
1 menit

Tampung ke dalam kontainer steril


Kultur Saliva

Tampung saliva sebanyak 2mL ke dalam


kontainer steril

Imprint culture

Sterile plastic foam pads (2.5 x 2.5 cm)


dipped in Sabouraud broth (Sab)
Placed on lesion for 60 s
Pad pressed on Sabouraud agar plate
Pemeriksaan langsung untuk jamur

Preparat KOH (potasium hidroksida)

Deteksi yeast dan/atau pseudohifa menggunakan

mikroskop cahaya perbesaran 40x

Anda mungkin juga menyukai