Anda di halaman 1dari 3

INDIKASI DAN MEKANISME

Hidrokortison asetat digunakan pada heumatoid arthritis sebagai antiinflamasi dan


immunosuppresif. Hidrokortison asetat bekerja dengan mengganggu antigen T limfosit,
menginhibisi prostaglandin dan sintesis leukotrin, menghibisi neutrofil dan turunan monosit
superoksidaradikal. Hidrokortison asetat juga mengganggu migrasi seldan menyebabkan
redistribusi monosit, limfosit, dan neutrofil, sehingga mengumpulkan respon inflamasi dan
autoimun.
Suspensi hidrokortison asetat steril digunakan untuk mengobati rheumatoid pada sendi
dan penggunaannya disuntikkan di intraartikular. Inflamasi kronik jaringan sinovial yang
melapisi kapsul sendi dihasilkan dalam proliferasi jaringan ini. Karakteristik sinovium yang
mengalami proliferasi dari rheumatoid diseut pannus. Pannus ini menyerang kartilago dan
akhirnya permukaan tulang, memproduksi erosi tulang dan kartilago dan menyebabkan
kerusakan sendi. (Dipiro, 2008)
Sendi sinovial adalah sendi yang paling umum dari kerangka apendikular manusia.
Meskipun sendi ini dianggap bergerak bebas, tingkat kemungkinan gerak bervariasi sesuai
dengan desain struktural individu dan fungsi utama (gerakan stabilitas). Komponen dari sendi
sinovial yang khas mencakup unsur-unsur tulang, tulang subkondral, Kartilago artikular,
membran sinovial, kapsul sendi fibroligamentous, dan reseptor sendi artikular.
Cairan sinovial digunakan sebagai pelumas sendi atau setidaknya untuk berinteraksi
dengan tulang rawan artikular untuk mengurangi gesekan antara permukaan sendi. (Tortora G. J.,
Derrickson B, 2009). Fungsi cairan sinovial meliputi mengurangi gesekan dimana cairan sinovial
akan melumasi sendi, shock absorption yaitu sebagai cairan dilatant, cairan sinovial ditandai
dengan menjadi lebih kental di bawah tekanan, cairan sinovial dalam sendi diarthrotic menjadi
tebal saat diterapkan untuk melindungi sendi dan selanjutnya menipis keviskositas normal untuk
melanjutkan fungsi pelumas. Selain itu digunakan pula untuk transportasi nutrisi dan limbah
dimana cairan mensuplai oksigen dan nutrisi dan menghilangkan karbon dioksida dan limbah
metabolik dari kondrosit dalam kartilago. Jaringan sinovial terdiri dari jaringan ikat vascularized
yang tidak memiliki membran basement. Dua jenis sel (tipe A dan tipe B) yang hadir: Tipe A
berasal dari monosit darah. Tipe B menghasilkan cairan sinovial. Cairan sinovial terbuat dari
asam hialuronat dan lubricin, proteinase, dan kolagenase. Cairan sinovial menunjukkan
karakteristik aliran non-Newtonian; koefisien viskositas tidak konstan dan cairan tidak linear

kental. Cairan sinovial memiliki karakteristik tiksotropi; viskositas menurun dan menipis
cairanselama stres berlanjut.

Gambar 1. Cairan Sinovial

Gambar 2. Struktur komponen Chondroitin dan keratin

Gambar 3. Model Lubrikan Untuk Sendi Sinovial


Viskositas cairan sinovial hampir seluruhnya tergantung pada keberadaan asam
hialuronat. Ada dua faktor yang menentukan viskositas cairan sinovial yaitu:

1)

Konsentrasi asam hialoronat dalam cairan

2)

Polimerisasi dari molekul asam hialuronat (Jebens, et al,1959).

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa viskositas cairan sinovial yang diperoleh


dari pasien dengan efusi sendi yang terkait dengan penyakit jaringan ikat akan menurun.

Pada pasien Osteoarthitis maupun trauma sendi terdapat perbedaan pH cairan sinovial jika
dibandingkan manusia normal. Perbedaan tersebut adalah sebagai berikut

(Jebens, et al,1959)

Anda mungkin juga menyukai