Anda di halaman 1dari 3

Anatomi Sistem Muskuloskeletal

System musculoskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan bertanggung jawab terhadap
pergerakan. Komponen utama system musculoskeletal adalah jaringan ikat. System ini terdiri
dari tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligament, bursa, dan jaringan-jaringan khusus yang
menghubungkan struktur-struktur ini.
1. Tulang
Tulang membentuk rangka penunjang dan pelindung bagi tubuh dan tempat untuk
melekatnya otot-otot yang menggerakkan kerangka tubuh. Ruang di tengah tulang-tulang
tertentu berisi jaringan hematopoietic, yang membentuk berbagai sel darah. Tulang juga
merupakan tempat primer untuk menyimpan dan mengatur kalsium dan fosfat.
Komponen-komponen nonselular utama dari jaringan tulang adalah mineral-mineral
dan matriks organik (kolagen dan proteoglikan). Kalsium dan fosfat membentuk suatu garam
Kristal (hidroksiapatit), yang tertimbun pada matriks kolagen dan proteoglikan. Mineralmineral ini memampatkan kekuatan tulang. Matriks organik tulang disebut juga sebagai
suatuosteoid.
/Pada keadaan normal tulang mengalami pembentukan dan absorpsi pada suatu
tingkat yang konstan, kecuali pada masa pertumbuhan kanak-kanak ketika terjadi lebih
banyak pembentukan daripada absorpsi tulang. Pergantian yang berlangsung terus menerus
ini penting untuk fungsi normal tulang dan membuat tulang dapat berespons terhadap tekanan
yang meningkat dan untuk mencegah terjadi patah tulang. Bentuk tulang dapat disesuaikan
dalam menanggung kekuatan mekanis yang semakin meningkat. Perubahan tersebut juga
membantu mempertahankan kekuatan tulang pada proses penuaan. Matriks organic yang
sudah tua berdegenerasi, sehingga membuat tulang secara relative menjadi lemah dan rapuh.
Pembentukan tulang yang baru memerlukan matriks organic baru, sehingga member
tambahan kekuatan pada tulang.
2. Sendi
Sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulang-tulang ini dipadukan
dengan berbagai cara, misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa, ligament, tendon, fasia,
atau otot. Terdapat tiga tipe sendi :
a. Sendi fibrosa (sinartrodial)
Sendi fibrosa tidak memiliki lapisan tulang rawan, dan tulang yang satu dengan tulang
lainnya dihubungkan oleh jaringan ikat fibrosa. Terdapat dua tipe sendi fibrosa: (1) sutura
diantara tulang-tulang tengkorak dan (2) sindesmosis yang terdiri dari suatu membran
interoseus atau suatu ligament di antara tulang. Serat-serat ini memungkinkan sedikit gerakan
tetapi bukan merupakan gerakan sejati. Perlekatan tulang tibia dan fibula bagian distal adalah
suatu contoh dari tipe sendi finrosa ini.
b. Sendi kartilaginosa (amfiartrodial)

Sendi kartilaginosa adalah sendi yang ujung-ujung tulangnya dibungkus oleh rawan
hialin, disokong oleh ligament dan hanya dapat sedikit bergerak. Ada dua tipe sendi
kartilaginosa. Sinkondrosis adalah sendi-sendi yang seluruh persendiannya diliputi oleh
rawan hialin. Sendi-sendi kostokondral adalah contoh dari sinkondrosis. Simpisis adalah
sendi yang tulang-tulangnya memiliki suatu hubungan fibrokartilago antara tulang dan selapis
tipis rawan hialin yang menyelimuti permukaan sendi. Simpisis pubis dan sendi-sendi pada
tulang punggung adalah contoh-contohnya.
c. Sendi synovial (diartrodial)
Sendi synovial adalah sendi-sendi tubuh yang dapat digerakkan. Sendi ini memiliki
rongga sendi dan permukaan sendi dilapisi rawan hialin. Kapsul sendi terdiri dari suatu
selaput penutup fibrosa padat, suatu lapisan dalam yang terbentuk dari jaringan ikat dengan
pembuluh darah yang banyak, dan sinovium, yang membentuk kantung yang melapisi
seluruh sendi dan membungkus tendon-tendon yang melintasi sendi. Sinovium tidak meluas
melampaui permukaan sendi tetapi terlipat sehingga memungkinkan gerakan sendi secara
penuh. Lapisan-lapisan bursa di seluruh persendian membentuk sinovium. Periosteum tidak
melewati kapsul sendi.
Sinovium menghasilkan cairan yang sangat kental yang membasahi permukaan sendi.
Cairan synovial normalnya bening, tidak membeku dan tidak berwarna atau berwarna
kekuningan. Jumlah yang ditemukan pada tiap-tiap sendi normal relative kecil (1-3 ml).
hitung sel darah putih pada cairan ini normalnya kurang dari 200 sel/ml dan terutama adalah
sel-sel mononuclear. Asam hialironidase adalah senyawa yang bertanggung jawab atas
viskositas cairan synovial dan disintesis oleh sel-sel pembungkus synovial. Bagian cair dari
cairan synovial diperkirakan berasal dari transudat plasma.
3. Jaringan ikat
Jaringan yang ditemukan pada sendi dan didaerah sekitarnya terutama adalah jaringan
ikat yang tersusun dari sel-sel dan substansi dasar. Dua macam sel yang ditemukan pada
jaringan ikat adalah sel-sel yang tetap atau tidak berkembang pada jaringan ikat, seperti sel
mast, sel plasma, limfosit, monosit dan leukosit polimorfonuklear.
Kolagen dapat dipecah oleh kerja kolaginase. Enzim proteolitik ini membuat molekul
stabil berubah menjadi molekul tidak stabil pada suhu fisiologik, dan selanjutnya dihidrolisis
oleh protease lain. Serat-serat elastin memiliki sifat elastin yang penting. Serat ini didapat
dalam ligament, dinding pembuluh darah besar dan kulit. Elastin dipecahkan oleh enzim yang
disebut elastase.
Proteoglikan adalah hasil penting yang ditemukan dari substansi dasar. Proteoglikan
adalah molekul besar terbuat dari rantai polisakarida panjang yang melekat pada pusat
polipeptida. Proteoglikan pada rawan sendi berfungsi sebagai bantalan pada sendi sehingga
sendi dapat menahan beban fisik yang berat. Hubungan antara proteoglikan dengan proses
imunologi dan peradangan adalah kompleks. Limfokin dapat menginduksi sel-sel jaringan

ikat untuk memproduksi proteoglikan baru, menghambat produksi atau meningkatkan


pemecahan.

Anda mungkin juga menyukai