Kita tinjau osilator dengan gandengan pegas identik seperti diperlihatkan
gambar 1.4a. Berdasarkan gambar 1.4b dapat dituliskan persamaan gerak untuk benda a dan b secara terpisah sebagai berikut : (1.13) (1.13a) Kedua persamaan diferensial di atas jelas tidak bebas satu dari yang lain ( tergandeng ). Namun penjumlahan kedua persamaan di atas menghasilkan persamaan baru : (1.14) Sedangkan selisihnya menghasilkan : (1.14a)
Gambar 1.4 Osilator ganda bergandeng dalam :
a. Kedudukan setimbang b. Kedudukan umum c. Gerak modus I : Gerak pusat massa tanpa gerak relatif d. Gerak modus II : Gerak relatif tanpa gerak pusat massa Dengan substitusi koordinat normal : x1=xa+xb=2x kedudukan pusat massa = 2x x2= xa-xb = kedudukan relatif
(1.14b)
Maka sistem persamaan differensial (1.14) dan (1.14a) di atas masing-masing
melukiskan secara terpisah osilasi pusat massa sistem dan osilasi kedudukan
relatifnya. Kedua persamaan tersebut tidak saling mempengaruhi dan memiliki
solusi secara terpisah sebagai berikut : (1.15) (1.15a) Kedua ragam osilasi normal ini diperlihatkan dalam gambar 1.4c dan 1.4d. Gerak osilasi seluruh sistem dapat dipandang sebagai superposisi dari kedua osilasi harmonis normal yang bebas linear tersebut. Perhatian bahwa gerak ragam pertama memiliki frekuensi karakteristik () yang sama dengan frekuensi karakteristik osilasi tunggal terpisah. Kehadiran pegas penggandeng hanya berfungsi menjaga sinkronisasi gerak kedua osilasi tersebut.