PENDAHULUAN
Skin graft merupakan suatu tindakan pembedahan dimana dilakukan pemindahan
sebagian atau seluruh tebalnya kulit dari suatu daerah asal (donor) tanpa disertai
vaskularisasinya kedaerah lainnya (resipien) untuk menutupi suatu defek. Pada umumnya
skin graft digunakan ketika metode tindakan bedah rekonstruksi lainnya tidak sesuai atau
penyembuhan luka tidak menunjukkan keberhasilan. Skin graft biasanya digunakan pada
kasus-kasus seperti luka yang luas, luka bakar derajat tiga, luka yang tidak menunjukkan
penyembuhan seperti ulkus diabetik, ulkus pembuluh darah, yang berfungsi untuk mencegah
kehilangan cairan, mencegah infeksi, mencegah perluasan lebih lanjut dari luka tersebut.(1,2,3)
Secara umum dapat dikatakan bahwa setiap luka yang tidak dapat ditutup primer
mempunyai indikasi untuk dilakukan skin graft. Jaringan yang dapat ditutup dengan skin
graft adalah semua jaringan terbuka yang memiliki permukaan luka dengan vaskularisasi
yang cukup seperti otot, fasia, dermis, perikondrium, periosteum, peritoneum, pleura dan
jaringan granulasi. Luka yang kurang suplai pembuluh darah sulit untuk dapat
menghidupi skin graft, misalnya tulang,tulang rawan, tendon, saraf, maka tidak dapat
dilakukan teknik skin graft. Atau daerah yang seharusnya dilakukan skin graft tetapi karena
mengalami trauma berat menyebabkan vaskularisasi daerah tersebut menjadi berkurang
sehingga tidak baik untuk dilakukan skin graft. (4)
Teknik skin graft pertama kali diperkenalkan sekitar 2500-3000 tahun yang lalu oleh
kasta hindu Tilemaker, dimana skin graft digunakan untuk merekonstruksi hidung setelah
suatu tindakan amputasi sebagai hukuman pengadilan (Hauben,1982), penggunaan modern
selanjutnya yaitu Reverdin pada tahun 1869 melakukan eksisi kulit kecil dan tipis yang
diletakkan pada jaringan granulasi. Kemudian Olliver dan Thiersch mengembangkan
teknik split-thickness graft pada tahun 1872 dan 1886 dan Wolfe dan Krause menggunakan
teknik full- thickness graft pada tahun 1875 dan 1893. (1,5)
Skin graft pada umumnya menggunakan kulit dan individu yang sama sebagai upaya
untuk meningkatkan keberhasilan tindakan. Kulit yang digunakan dapat digunakan dari
bagian tubuh mana saja, namun lazimnya dari daerah paha, pantat, punggung, atau perut.
Keberhasilan skin graft juga ditentukan oleh perawatan pre operatif dan post operatif dari
tindakan skin graft. (5,6)
ANATOMI KULIT (7,8,9)
Kulit adalah organ tubuh yang terluas yang terletak paling luar dan membatasi dari
lingkungan hidup manusia, juga merupakan organ essensial dan vital serta sebagai sarana
komunikasi non verbal antara individu. Kelembutan kulit bervariasi, begitu juga ketebalan
dan elastisitasnya. Luas kulit orang dewasa adalah satu setengah sampai dua persegi.
Tebalnya antara satu setengah sampai lima millimeter, tergantung dari letak, umur, jenis
kelamin, suhu dan keadaan gizi. Fungsi utama kulit yaitu proteksi, absorpsi, ekskresi,
pengindraan sensori, termoregulasi, pembentukan pigmen, produksi vitamin D serta untuk
ekspresi emosi.
Epidermis merupakan lapisan terluar kulit yang tersusun atas epitel squamos yang terdiri atas
terutama oleh keratinosit. Epidermis tidak memiliki pembuluh darah, sehingga
mendapatkannya melalui difusi dari dasar dermis, menuju ke membrane basalis yang
memisahkan epidermis dan dermis .
Stratum Korneum
Disebut juga lapisan tanduk. Merupakan lapisan kulit yang paling luar, terdiri atas sel-sel
gepeng yang mati, tidak berinti dan protoplasmanya berubah menjadi keratin (zat tanduk)
Stratum Lusidum
Merupakan lapisan yang terdiri dari sel-sel gepeng tidak berinti dengan protoplasma yang
berubah menjadi protein eleidin. Lapisan ini tampak jelas pada telapak tangan dan kaki.
Stratum granulosum
Terdiri dari dua sampai tiga lapis sel gepeng dengan sitoplasma yang kasar yang terdiri atas
keratohialin.
Stratum basalis
Merupakan dasar epidermis, berproduksi dengan cara mitosis. Terdiri atas dua jenis sel yaitu
sel kolumnair dan melanosit.
2. Dermis
Lapisan dermis jauh lebih tebal daripada epidermis, terbentuk oleh jaringan elastic dan
fibrosa dengan elemen selular, kelenjar dan rambut ssebagai adneksa kulit. Terdiri atas dua
bagian yaitu pars papilaris dan pars retikularis.
3. Subkutis
Lapisan ini merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel
lemak.
PEMBAGIAN SKIN GRAFT (1,3,4,8,10)
1. Autograft
Graft berasal dari individu yang sama (berasal dari tubuh yang sama). Hal ini dilakukan jika
cukup tersedianya kulit sehat dan jika kesehatan pasien memenuhi untuk perawatan
tambahannya yaitu perawatan donor.
2. Allograft
Graft berasal dari individu lain yang sama spesiesnya (berasal dari tubuh yang lain).
3. Xenograft
Berasal dari makhluk lain yang berbeda spesies (binatang)
1.
a.
b.
c.
2.
Allograft dan Xenograft hanya mencakup untuk sementara, dan bila ditolak oleh
sistem kekebalan tubuh resipen dalam tujuh sampai sepuluh hari harus diganti dengan
autograft. Berdasarkan ketebalannya, skin graft dibagi atas : (lihat gambar 3)
Split Thickness Skin Graft (STSG)
Skin graft yang dilakukan mencakup dermis dan sebagian dermis. Terbagi atas tiga yaitu:
Thin Split Thickness Skin Graft, ketebalan kulit 0,008-0,012 mm, terdiri dari epidermis dan
bagian lapisan dermis.
Intermedict (medium) Split Thickness Skin Graft, ketebalan kulit 0,012-0,018 mm, terdiri
dari epidermis dan bagian dermis.
Thick Split Thickness Skin Graft, ketebalan kulit 0,018-0,030 mm, terdiri dari epidermis dan
bagian dermis.
Full Thickness Skin Graft (FTSG)
Skin Graft yang terdiri dari epidermis dan seluruh bagian dermis.
SPLIT THICKNESS SKIN GRAFT (STSG) (1,3,4,6,8,10)
STSG merupakan tindakan definitive sebagai penutup defek yang permanen atau
hanya sebagai tindakan yang sementara sambil menunggu tindakan yang defenitif. Tindakan
ini dimaksudkan untuk mengontrol serta mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi dan
menutup struktur vital tubuh.
STSG diindikasikan untuk menutup defek kulit yang luas. STSG digunakan pada saat
kosmetik tidak menjadi pertimbangan utama atau jika ukuran defek terlalu luas sehingga
tidak dapat dilakukan FTSG. Penggunaan lainnya untuk menutup ulkus kulit yang kronik
yang tidak sembuh-sembuh serta menutup menutup daerah luka akibat luka bakar yang
bertujuan untuk mengurangi tubuh kehilangan cairan. Kontraindikasi penggunaan STSG
yaitu tidak digunakan jika dari segi kosmetik sangat diperhatikan seperti daerah wajah atau
leher.
A.
B.
C.
Jika ada defek yang mau dikoreksi dengan STSG, ukuran lesi diukur dengan tepat,
bisa juga sutura (jahitan) dilakukan untuk mengecilkan size defek supaya donor STSG juga
diminimalisirkan.
Area donor yang bagus seperti anterior-lateral atau medial paha, pantat, atau aspek
medial dari tangan.Untuk defek yang lebih besar, STSG donor haruslah permukaan yang rata.
Pemilihan daerah donor tergantung besarnya defek harus area yang bisa tertutupi
pakaian dan mudah untuk terapinya pasca donor
Langkah awal yaitu daerah donor dianestesi lokal dengan/ tanpa epinefrin dan bisa
dikembungkan untuk pengangkatan
Powered dermatom dipakai untuk STSG dengan daerah yang lebih luas karena
ketebalan graft yang diambil harus sama.
Setelah pemilihan alat yang sesuai lokasi donor dibersihkan dengan NaCl
Dimulai dengan melukis sterile tongue depressor diarea donor didepan surgeon, tepatnya
didepan permukaan dipotong dermatom (alat pemotong kulit) untuk menyediakan permukaan
yang rata.
Kadang bisa dipakai oPSite agar memudahkan masalah jaringan graft
Kemudian surgeon mengarahkan dermatom dengan tahanan yang tetap pada permukaan
kulit dengan sudut 300- 45o .Gerakan dermatom harus dalam arah taking off/ landing
pesawat.
Graft kemudian diambil dengan hati-hati dan diletakkan dalam NaCl yang steril.
Tahap selanjutnya graft bebas dimodifikasi surgeon. Graft diletakkan hati-hati pada area
yang terbuka untuk ditutup dengan well-padded dressing, staples atau beberapa stitches kecil.
Bila resipen luas, dapat dibantu dengan membuat lubang-lubang pada graft seperti jala (mesh
graft). Area donor ditutup dengan dressing nonaderen steril selama 5-7 hari untuk mencegah
infeksi. Kulit yang di graft ditekan mengikuti ratio yang butuhkan.
Bolster (bantalan) bisa diberi pada graft supaya meminimalkan daya tarik dan menjaga
kelembaban graft. Jika boster digunakan atau staples keduanya bisa di aff setelah 7-10 hari.
Pada keadan tertentu, transplantasi dan harvest bisa ditunda 2-3 minggu supaya jaringan bisa
bergranulasi terutama untuk transplantasi pada jaringan yang avaskuler.
Skin graft biasanya sembuh dengan sedikit skar dan biasanya terlihat seperti kulit normal
disekitarnya.
Gambar. 4
(dikutip dari kepustakaan 11)
Gambar .5
(dikutip dari kepustakaan 12)
Gambar . 6
(dikutip dari kepustakaan 13)
Gambar . 7
(dikutip dari kepustakaan 14)
Gambar . 8
(dikutip dari kepustakaan 14)
Defek daerah donor ditutup dengan menggunakan undermining pada tepi luka dan
sedapatnya ditutup secara primer tanpa ketegangan.
Penutupan defek pada daerah resipen dilakukan setelah prosedur hemostatis sempurna.
Untuk lebih menjamin kontak skin graft dengan resipen, ditambah jahitan kasur diatas skin
graft.
Untuk mencegah hematoma/seroma, dibuat sayatan kecil multiple padaskin graft.
Graft yang ditempel dijahit, ditutup dengan kasa tebal dan dilakukan tie over.
Weck Knives
Graft-meshing machine
Davol dermatome
Gambar 9
( dikutip dari kepustakaan 1)
1.
2.
3.
4.
5.
INDIKASI (15)
Indikasi skin graft
Luka yang luas
Luka bakar
Operasi yang membutuhkan skin graft untuk penyembuhan
Area yang pernah terinfeksi dengan skin loss
Kosmetik dan pembedahan rekonstruksi
Skin-thickness skin graft digunakan untuk setiap luka yang tidak dapat ditutup secara
primer. Full-thickness skin graft digunakan jika banyak kulit yang hilang seperti pada
fracture terbuka pada tungkai bawah.
PENEMPELAN SKIN GRAFT (4)
Teknik penempelan skin graft pada STSG dan FTSG adalah sama. Sebelum
penempelan graft pada daerah resipien haus dilakukan hemostasis dengan baik sehingga
dipermukaan resipien bersih, tidak ada pendarahan atau bekuan darah. Kemudian dilakukan
penjahitan interrupted disekeliling graft. Jahitan dimulai dari graft ketepi luka resipien.
Diatas kulit ditutupi tulle, dilapisi kasa lembab NaCl 0,9% dan selanjutnya kasa kering steril.
Dibuat lubang kecil diatas skin graft untuk jalan keluar darah yang ada. Kemudian dilakukan
irigasi untuk membuang sisa bekuan darah dibawah graft dengan spoit berisi NaCl 0,9%.
Untuk membantu keberhasilan tindakan, dilakukan balut tekan dengan menggunakan verbal
elastic. Pada daerah yang tidak memungkinkan dipasang verban elastic seperti muka atau
leher, maka untuk menjamin fiksasi perlu dilakukan tie over yaitu saat penjahitan skin
graftbeberapa simpul disisakan panjang untuk fiksasi.
Masa pemulihan dari skin graft pada umumnya cepat. Yang perlu diperhatikan yaitu
daerah luka harus dilindungi dari trauma atau peregangan selama 2-3 minggu. Tergantung
pada penempatan dari skin graft, suatu penutup luka mungkin perlu untuk 1-2 minggu. FTSG
memerlukan periode kesembuhan lebih panjang, dimana dalam banyak kasus memerlukan
perawatan dirumah sakit selama satu sampai dua minggu.
Gambar . 10
( dikutip dari kepustakaan 16)
a.
b.
c.
1.
2.
1.
2.
3.
dilakukan dalam 24 jam pertama, graft masih dapat terjamin take 100%. Infeksi pada skin
graft tidak akan menimbulkan kenaikan suhu badan dalam 24 jam pertama pasca bedah.
Demam yang tidak tinggi disertai adanya bau atau kemerahan pada pinggir skin graft antara
hari ke-2 dan ke-4 pasca bedah.
b. Daerah donor
Pada donor split thickness skin graft balutan luka dibuka setelah proses epitelisasi.
Pada daerah donor terjadi penyembuhan atau epitelialisasi. Pada daerah donor terjadi
penyembuhan atau epitelialisasi untuk thin split thicknessskin graft 7- 9 hari, intermediate
split thickness skin graft 10 14 hari sedangkan thick split thickness skin graft memerlukan
14 atau lebih. Perawatan split thickness skin graft secara umum diambil rata-rata 14 hari.
Balutan dibiarkan sekitar 14 hari kecuali bila balutan kotor diganti bagian luarnya saja.
Balutan pada donor biasanya melekat erat dengan kulit. Saat melepas balut/tulle harus hatihati dan jangan dipaksa. Bila balutan masih melekat erat tidak diangkat. Hal yang terbaik
balutan dapat terpisah/terlepas spontan. Bagian yang masih melekat dibiarkan sampai dapat
terlepas sendiri karena telah terjadi epitelisasi bila pelepasan balut/tulle dipaksa akan
berdarah disertai rasa nyeri, ini merusak proses epitelisasi dan penyembuhan akan bertambah
lama.
Luka donor full thickness skin graft diperlakukan seperti luka jahitan biasa yaitu hari
ke-3 kontrol luka dan hari ke-7 jahitan dapat diangkat atau bila diyakini hasil tindakan tidak
akan timbul masalah control dapat langsung hari ke-7. Pada donor full thickness skin
graft yang tidak dapat ditutup primer, dilakukan penutupan dengan split thickness skin graft,
perawatannya seperti perawatan luka split thickness graft.
KOMPLIKASI (9)
Komplikasi dari penggunaan skin graft yaitu :
Perdarahan
Infeksi
Hematoma atau seroma
Kontraktur
Penyembuhan yang tidak sesuai dengan tekstur, warna atau topografi
DAFTAR PUSTAKA
1. Grabde D. Skin Grafting [online].Sept 19th 2006 [cited 2008 Agustus
10th];
Available fromt URL:http://www.emedicine.com/plastic/TOPIC382.HTM
2. Skin Graft-Reconstructive Plasric Surgery [online].March 5rd 2007 [cited 2008 Agustus
10th]. Available from URL :http://www.penhealth.com/medlineplus/encyclopedia.htm.
3. Skin Grafting.[online]. March 14th 2006 [cited 2008 Agustus 10th] . Available from : URL
: http://www.healthztoz.com. healthatoz/atoz/common/standard/trans.htm
4. Christensen D, Christopher Arpey, Duane C. Whittaker. Skin grafting. In : Surgery of the
Skin Procedural Dermatology. 1St published. Editors : June K. Robinson et all. Philadelphia
: Elsevier Mosby, 2005
5. Vistnes L. Grafting of Skin. In : The Surgical Clinics of North America. Vol 57. Editor :
Hugh A. Johnson. Philadelphia : WB Saunders Company, 1977.
6. Miller T. Basic Principles of Surgery. In Plastic Surgery Volume I. Editors : William C.
Grabb, James W. Smith. 1988
7. David C. Sabiston, Jr., M. D. Buku Ajar Bedah (Essentials of Surgery) Vol I. Editor : dr.
Jonathan Oswari. EGC. 1995
8. Revis DR .Skin Graft. [online]. Feb17th2006 [cited 2008 Agustus 10th];
Available
from URL:http://www.emedicine.com/plastic/TOPIC392.HTM
9. Skin Graft. [online]. Jun 17th2005 [cited 2008 Agustus 10th],Available from URL
: http://www.childrensnyp.org/mschony/P01760.html.
10. Cell biology lab histology/tissues Study Guidefaculty [online]. [cited 2008 Agustus 10]
Available from URL : tamu-commerce.edu/fmiskevich/BSC203-%...
11. Skin Graft- series : procedure. [online]. May 3rd2007 [cited 2008 Agustus 10th], Available
from URL :http://www. nucleusinc.com/imagescooked/204243W/ catalog. Jpg
12. Skin Graft- series : procedure. [online]. May 3rd2007 [cited 2008 Agustus 10th], Available
from URL :http://www. nucleusinc.com/imagescooked/2300W/ catalog. Jpg
13. Skin Graft- series : procedure. [online]. May 3rd2007 [cited 2008 Agustus 10th], Available
from URL :http://www. nucleusinc.com/imagescooked/8535W/ catalog. Jpg
14. Skin Graft- series : procedure. [online]. May 3rd2007 [cited 2008 Agustus 10th], Available
from URL :http://www. nucleusinc.com/imagescooked/1668W/ catalog. Jpg
15. Skin Graft. [online]. May 3rd2007 [cited 2008 Agustus 10th]. Available from : URL
: http://www.nlm.nih.ov/medlineplus/ency/article/002982.htm
16. Skin Graft. [online]. March 2002 [cited 2008 Agustus 10th]. Available from URL :
http://www.answers.com/topic/skin-grafting-surgical-term.htm.
Diposkan oleh mafia referat di 04.32