Anda di halaman 1dari 6

KELAINAN BENTUK

ERITROSIT
Kelainan Eritrosit
1. Ukuran / Size
Kelainan morfologi eritrosit karena berbeda-beda ukuran adalah Anisositosis

Ukuran normal berdiameter rata-rata 7 mikron = normositer


Ukuran lebih kecil dari 7 mikron = mikrositer
Ukuran lebih besar dari 7 mikron = makrositer

2. Warna
Kelainan morfologi eritrosit karena bentuk yang tidak bikonkaf sempurna dapat dililihat dari warna /
kepucatan eritrosit.

Eritrosit normal pucat 1/3 bagian = normokrom


Eritrosit yang pucat lebih besar dari 1/3 bagian = hipokrom
Eritrosit yang tidak pucat = hiperkrom

3. Bentuk
Eritrosit yang rusak akan memiliki bentuk-bentuk yang tidak biasa dan spesifik pada penyakitpenyakit tertentu. Contoh bentuk abnormal eritrosit yaitu bentuk bulan sabit, bentuk hlem, bentuk
target, bentuk seperti durian / irregular, bentuk pensil, bentuk tetesan atau teardrop dll.
Berikut gambaran abnormal dari sel darah merah atau eritrosit yang bisa di temukan pada
saat pemeriksaan hapusan darah beserta Penyakit yang disebabkan oleh kelainan tersebut :
1)

Ket :

Hipochrome

Gambaran sel darah merah yang hipokrom dapat ditemukan pada anemia kurang besi
(defisiensi fe), sickle cells anemia, thalassemia, atau anemia karena penyakit kronis. Selain dari
hapusan, dapat juga kita lihat dari hasil pemeriksaan darah MCH < 26 pg dan MCHC < < 32%.

2)

Ket :

Makrositik

Gambaran makrositik berarti volume eritrosit lebih besar dari normal. Dapat ditemukan
pada penyakit anemia megaloblastik karena kurang vit.B12 atau asam folat, anemia setelah
perdarahan akut, atau anemia karena penyakit hati kronik. Dari data pemeriksaan darah
ditemukan MCV > 94 fl.
3)

Ket :

Target Cell

Gambaran ini dinamakan sel target karena bentukannya mirip dengan sasaran tembak.
Dapat ditemukan pada Thalassemia disertai gambaran aniso-poikilositosis, polikromasi,
hipokrom-mikrositik, dan bintik basofil.

4)

Ket :

Bintik basofil

Ket :

Poikilositosis

5)

Seperti telah dibahas di atas, dua gambaran ini bisa ditemukan di thalassemia. Selain itu,
bintik basofil dapat ditemukan pada anemia sideroblastik dan keracunan timbal. Sedangkan
Poikilositosis merupakan kondisi kelainan bentuk baik sebagian bentuk dari eritrosit normal atau
bentuk yang benar-benar berbeda. Kondisi ini bisa ditemukan pada berbagai kelainan karena
tidak spesifik, seperti pada thalassemia, anemia karena defisiensi vitamin B12 atau asam folat,
atau bisa juga pada coeliac disease.

6)

Ket :

Akantosit

Ciri-ciri akantosit : Eritrosit dengan tonjolan sitoplasma runcing dan tidak teratur seperti
duri. Adanya dari sitoplasma mengakibatkan berkurangnya daerah pucat di tengah sel pada darah
normal tidak di temukan akantosit Pasien yang mengalami sindroma meilodisplasi juga
ditemukan akantosit. Penyebab sindroma meilodisplasi belum diketahui dengan pasti diduga
karena adanya senyawa mutagen ( benzene, obat-obatan akilating) dan radiasi.
7)

Ket :

Sel Sabit

Penyakit sel sabit (sickle cell disease) adalah suatu penyakit keturunan yang ditandai
dengan sel darah merah yang berbentuk sabit dan anemia hemolitik kronik. Pada penyakit sel
sabit, sel darah merah memiliki hemoglobin (protein pengangkut oksigen) yang bentuknya
abnormal, sehingga mengurangi jumlah oksigen di dalam sel dan menyebabkan bentuk sel
menjadi seperti sabit.

Selain itu sel sabit juga dapat disebabkan oleh : (Price A Sylvia, 1995, hal : 239)
Infeksi, Disfungsi jantung, Disfungsi paru, Anastesi umum, dan Menyelam
8)

Ket :

Sferosit

Sferositosis Herediter adalah penyakit keturunan dimana sel darah merah berbentuk
bulat.Sel darah merah yang bentuknya berubah dan kaku terperangkap dan dihancurkan dalam
limpa, menyebabkan anemia dan pembesaran limpa.Anemia biasanya ringan, tetapi bisa semakin
berat jika terjadi infeksi.
Jika penyakit ini berat, bisa terjadi:
- sakit kuning (jaundice)
- anemia
- pembesaran hati
- pembentukan batu empedu
9)

Howell Joly Bodies

Anda mungkin juga menyukai