Anda di halaman 1dari 6

Pendahuluan

Stenosis aortae adalah


penyempitan katup aorta yang
diakibatkan oleh penebalan akibat
kalsifikasi karena penuaan,
congenital atau reumatik
Pada proses penuaan, katup aorta
akan mengalami degenerasi akibat
stress mekanikal sepanjang hidup
manusia.
Biasanya sclerosis terjadi pada
katup mitral dan katup aortic.
Sklerosis dan kalsifikasi katup aorta adalah penyebab utama aortic
stenosis di Amerika Serikat.
Sklerosis dan kalsifikasi katup aorta juga disebut dengan
degenerative calcific aortic stenosis
Stenosisi yang disebabkan oleh reumatik umumnya dialami sesesorang yang
sebelumnya mengalami chronic rheumatic carditis, katup-katup jantung
akan mengalami perubahan bentuk dan abnormal hingga menyebabkan
stenosis atau regurgitasi katup.

Dan bila tidak diobati dapat menyebabkan gagal jantung.


Aorta stenosis congenital terdiri dari type vavular, supravalvular dan
subvalvular, akan tetapi type valvular adalah yang paling umum.

Type valvular dapat berupa unicuspid, bicuspid atau tricuspid.


Insiden & Epidomologi

Dilaporkan 5 orang per 10.000 populasi menderita stenosis aortae di


Amerika Serikat dimana laki-laki 2 kali lebih beresiko daripada perempuan.

.Meskipun dapat ditemukan pada semua umur, tetapi paling sering


ditemukan pada umur lebih 60 tahun.
Etiologi

Proses degeneratif merupakan penyebab paling umum pada umur tua


dibandingkan dengan kelainan katup congenital dan penyakit jantung
reumatik.

Penyakit katup reumatik jarang ditemukan diamerika, namun pada daerah


berkembang masih menjadih penyebab yang penting.
1.Kongenital aortic stenosis

Kongenital aortic stenosis dapat unicuspid, bicuspid, atau tricuspid

Unicuspid menyebabkan obstruksi yang berat pada infant dan merupakan


malformasi aorta stenosis yang sering didapatkan fatal pada bayi kurang
1 tahun.
Bicuspid sering tidak menyebabkan stenosis yang berat selama masa
kanak-kanak. Abnormalitas arsitektur menginduksi aliran turbulensi, dan
trauma yang menyebabkan fibrosis dan kekakuan serta kalsifikasi yang
menyebabkan penyempitan orificium aorta pada umur lebih tua.

Tricuspid dengan katup yang tidak seukuran, fusi beberapa komissura


dapat menyebabkan aliran turbulensi yang menyebabkan fibrosis, kalsifikai
dan stenosis.
2.Aorta stenosis didapat

Di Amerika serikat didapatkan lebih dari 70% kasus. Lebih dari 90%
disebabkan oleh proses degenerasi yang berkaitan dengan umur.

Pada stenosis aorta reumatik disebabkan oleh adesi dan fusi


komissura dan katup serta neovascularisasi dari valvular ring
menyebabkan retraksi dan kekakuan pada batas bebas katup.
Terjadi kalsifikai pada permukaan dan menyebabkan orificium
mengecil menjadi bulat kecil atau pembukaan berbentuk segitiga.
Pada aorta stenosis degeneratif yang berhubungan dengan umur
Kalsifikasi katup adalah hasil proses stres mekanik normal bertahuntahun yang di dasari oleh proses inflamasi yang pada mulanya
disebabkan penebalan subendothelium oleh infiltrasi magrofag dan
sel T lymfosit.

Katup immobilisasi dan stenosis disebabkan deposit calsium


sepanjang basis garis fleksi.

Juga berhubungan dengan factor risiko tradisional aterosclerosis


seperti perokok dan hipertensi.

Anatomi
Bagian-bagian jantung;

Atrium dextra lebih besar daripada atrium sinistrum tetapi dindingnya


justru lebih tipis.

Atrium dextra mempunyai valvula tricuspidalis yang membuka kearah


ventrikel dextra

Atrium sinistra berbentuk lebih kecil berbanding atrium dextra tetapi


mempunyai dinding yang jauh lebih tebal.
Ventrikel sinistra mempunyai bentuk yang lebih panjang dan lebih kerucut
daripada ventrikel dextra

Aorta merupakan pembuluh darah yang berasal dari ventrikel sinistra,


mempunyai diameter kira-kira 3 cm, berjalan kearah cranial, lalu
membelok ke kiri belakang (dorsal) melewati radix pulmonis sinister.
A
n
a
t
o
m
i
Patofisiologi;

Pada degenerasi aorta stenosis, katup aorta menjadi kaku dan tidak lagi
fleksibel. Bentuk katup juga menjadi irregular akibat penimbunan kalsium
pada katup aorta. Kalsium akam menumpuk pada bagian belakang daun
katup.

Pada aortic valvulitis kronik, katup mengalami penebalan, kaku dan


melengket antara satu sama lain hingga menyebabkan bukaan katup
mengecil. Sehingga pada saat jantung sistole, akan terjadi bendungan
pada aorta dan juga tekanan di dalam ventrikel kiri akan bertambah.
Apabila tekanan end-diastolic yang tinggi terjadi di dalam ventrikel kiri, lamakelamaan ventrikel kiri hilang sifat elastisitas sehingga menyebabkan dilatasi.

Keadaan ini akan menyebabkan terjadi dekompensasi jantung. Kadar curah


jantung akan menurun dan bendungan di paru turut terjadi.

Jika keadaan ini berlanjut, dapat menyebabkan gagal jantung .


Diagnosis

Klinik

Penderita stenosis aortae mempunyai gejala kliniks seperti palpitasi,


fatigue, merasa lelah dan sukar bernafas sewaktu aktivitas, angina
pectoris (30%-40%), sinkop sewaktu beraktivitas dan juga gejala-gejala
gagal ventikel kiri.
Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik, sistolik thrill teraba di daerah aorta (base of the
heart). Apabila di auskultasi, terdengar split or reversed S2. Ini
disebabkan oleh ventrikel kiri yang terlambat memompa. Kedengaran juga
midsistolik ejeksi murmur pada daerah aorta. Adanya denyutan nadi
plateau atau anacrotic pulse.
Radiology

Foto polos toraks


dapat memperlihatkan beberapa gambaran yang bermagna . Pada stenosis
aortae terjai pembesaran ventrikel kiri dan mungkin disertai pembesaran
atrium kiri. Pada kasus yang lebih berat, akan tampak gambaran atrium kiri
yang membesar, disertai vena pulmonalis yang membesar dan tanda-tanda
bendungan paru. Akan terdapat juga bintik-bintik kalsifikasi pada aorta dan
dilatasi aortae post stenosis.

CT Scan
CT scan dapat memperlihatkan ruangan jantung yang dilatasi dan kalsifikasi
pada katup aorta. Kalsifikasi dapat dijadikan indicator beratnya stenosis,
khususnya pada pasien berusia muda.

MRI
MRI digunakan menggambarkan adanya signal yang disebabkan oleh jet
flow yang melewati orificium valvula yang sempit kedalam aorta ascenden
saat sistolik pada stenosis aorta. Meskipun diperoleh gambaran anatomi
yang detail dengan menggunakan MRI, namun echocardiography telah
menggantikan peran MRI karena lebih praktis.

Kateterisasi dan angiografi


Kateter dapat dimasukkan ke dalam ruangan jantung dengan bantuan

fluroskopi. Selama kateterisasi berlangsung gradient tekanan transvalvular


dapat diukur dengan kateter pada ventrikel kiri dan proksimal aorta atau
arteri femoralis. Gradien tekanan yang lebih 30 mmHg biasanya telah
memperlihatkan gejalah klinik yang signifikan.

Echocardiography
Ekokardiografi adalah pemeriksan imaging terpilih. Ekokardiografi terdiri
dari; real-time echocardiography, M-mode dan Doppler ekokardiografi.
Echocardiografi sangat penting untuk menilai perkembangan hipertrofi
ventrikel kiri, ejeksi sistolik dan anatomi katup aorta.

Elektrokardiogram
Pada aorta stenosis ECG biasanya memperlihatkan LV hipertrofi,
bagaimanapun sebagian kasus dengan aorta stenosis yang berat tidak
memperlihatkan LV hipertrofi pada ECG.

Differential Diagnosis

Mitral stenosis

Mitral Insufficiency

Aortic Insufficiency
Pengobatan

Pengobatan stenosis aorta yang ada gejala klinik adalah dengan


menggantikan katup aorta dengan katup buatan.

Valvotomy dapat dilakukan pada pasien dengan deformitas katup yang


ringan.

Ini bertujuan untuk membuka obstruksi sementara. Beberapa tahun


kemudian, biasanya katup aorta diganti dengan katup buatan.

Prognosis
Umumnya penderita yang mempunyai gejala kliniks gagal jantung, angina
atau sinkop, prognosis jelek bila tanpa pengobatan (50%, 3 year survival
rate).

Anda mungkin juga menyukai