Tanaman Kacang Merah
Tanaman Kacang Merah
OLEH:
JAMES P. SIHOMBING
05111007020
INDRALAYA
2012
I.
PENDAHULUAN
II.
ISI
Kacang merah (Vigna angularis) berasal dari Amerika, penyebaran tanaman kacang
merah dari Amerika ke Eropa dilakukan sejak abad 16. Daerah pusat penyebaran adalah
Inggris dan pengembangan dimulai sejak 1594, kenegara-negara Eropa dan Afrika
hingga ke Indonesia(Sulistyowati,2008).
Pembudidayaan kacang merah di Indonesia telah meluas keberbagai daerah di
tanah air.Pada tahun 1961 sampai dengan 1967 luas areal penanaman kacang marah di
Indonesia sekitar 3200 Ha, tahun 1969 sampai dengan 1670 seluas 20.000 Ha dan tahun
1991 mencapai 79.254 Ha dengan produksi 168.829 ton. Peningkatan produksi kacan
merah mempunyai arti penting dalam menunjang peningkatan gizi masyarakat karena
merupakan salah satu sumber protein nabati yang murah dan mudah dikembangkan(Sulistyowati,2008).
B. Pembahasan
Sejak dulu konsumsi kacang-kacangan telah sangat bermanfaat bagi tubuh dan
kesehatan. Di Indonesia kacang-kacangan pun menjadi salah satu komoditi bahan
pangan yang akrab dalam masyarakat. Jenis kacang-kacangan yang lekat dengan
masyarakat Indonesia antara lain kacang hijau, kacang merah, dan kacang kedelai.
Kacang-kacangan bayak mengandung antioksidan, semakin banyak tinkat jumlah
kacang yang kita konsumsi, akan semakin banyak juga radikal bebas dalam tubuuh yang
brhasil dihancurkan.
Kacang merah(Vigna angularis) merupakan sumber serat yang baik, dimana
setiap 100 gr kacang merah kering menyediakan serat sekitar 4 gr, yang ter diri atas serat
larut dan juga seraat yang tidak larut. Serat laru secara sinifikan menurunkan gula darah
karena serat larut dapat menurunkan respon glikemik pangan secarabermakna. Kacang
zat inhibitor
seperti asam fitat, tannin, tripsi inhibitor dan oligosakarida. Asam fitat tergolong zat
aantigizi karena ia membentuk ikatan kompleks dengan zat besi atau mineral lain seperti
seng(zing) magnesium, dan kalsium, mejadi bentuk yang tidak larut dan sulit diserap
tubuh. Tanin dapat menghambat penyerapan zat besi dan menggangu kerja enzim akibat
terbetuknya ikatan kompleks protein-tanin. Tripsin inhibitor menganggu pencernaan
protein, smentara oligosakkarida gula kompleks tepatnya rafinosa dan stakhiosa yang tak
dapat dicerna usus dan menyebapkan perut kembung.
Telah dilakukan penalitian oleh Marsono Y pada tahun 2002 mengenai manfaat
kacang merah dalam penurunan kadar gulukosa dalam darah pada tikus wistar. Hal ini
dikarenakankacang merah memiliki sifat viskositas yang besar dan absorsi yang kecil.
Terlihat bahwa kandungan serat bahan kandungan serat panag dan pati dari
kacangmerah punya andilyang cukup besar karena kedua komponen ini ber sifat viskus
yang mengurangi absorbsi.
III.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara lengkap kandungan gizi kacang merah kacang merah adalah sumber
karbohidrat kompleks, serat makanan, vitamin B terutama asam folat dan B6, protein,
besi, mangan, fosfor dan thiamin. Kandungan asam glutamate, leusin, agrinine, serin dan
berbagai protein lainnya sangat lengkap pada kacang merah. Secara umum manfaat
kacang merah adalah:
1. Menurunkan kadar gula dalam darah dapat dimanfaatka untuk
penderita Diabetes Melitus
2. Membantu pembekuan darah pada luka
3. Kandungan thiaminnya dapat mencegah penyakit beri-beri
4. Vitamin B6 dalam kandungan gizi kacang merahdapat membantu
menjaga kesehatan kulit. Dan masih banyak lagi manfaat dari
kacang merah ini.
B. Saran
Dalam pengolahan kacang merah dibutuhkan cara yang benar. Karna kacang merah
dapat menyebapkan perut terasa kembung karane kemampuan kacang merah untuk
menghasilkan gas dalam usus. Maka dari itu cara pengolahan kacang merah yang baik
yaitu dengan merendam dahulu kacang merah, air rendaman dibuang kemudian kacang
merah direbus kurang lebih 3-5 menit. Setelah perebusan diamkan selama 2 jam lalu gan
ti air rebusan dengan air masak lalu diamkan semalama keesokan hari dapat dioleh
menjadi makanan.
IV.
DAFTAR PUSTAKA