ZAT PSIKOTROPIKA
user
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Taala,
karena berkat taufik dan hidayah-Nya, buku Zat Psikotropika ini dapat
hadir ke hadapan para pembaca yang budiman.
Shalawat dan salam tak lupa kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga dan sahabatnya, yang dengan usahanya yang tidak
mengenal lelah, menyebabkan kita dapat hidup dalam naungan Allah SWT
serta berada di jalan uang diridhai-Nya.
Saya juga mengucapakan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
Media dan Teknologi Pembelajaran yaitu Yanti Herlanti S.pd M.Pd.
Saya berharap buku ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
saya juga meminta maaf karena kekurang sempurna buku ini. Oleh sebab itu,
saya sangat menghargai saran dan kritik yang membangun terkait buku ini.
Jakarta, 26 November 2014
Penyusun
Zat Psikotropika
Page 1
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................................................1
Daftar Isi..........................................................................................................2
Peta Konsep.....................................................................................................3
Isi
A Pengertian Zat Psikotropika.........................................................................4
B.Golongan Stimulansia................................................................................10
C.Golongan Depresiva...................................................................................18
D.Golongan Halusinogen...............................................................................26
E.Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Psikotropika.....................................32
F.Psikotropika dalam Hukum Pidana............................................................33
Evaluasi..........................................................................................................37
Daftar Pustaka................................................................................................41
Zat Psikotropika
Page 2
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
PETA KONSEP
ZAT PSIKOTROPIKA
GOLONGAN
UPAYA PENCEGAHAN
PSIKOTROPIKA
DLM HUKUM
PIDANA
STIMULANSI
KELUARG
DEPRESIVA
SEKOLAH
HALUSINOGE
MASYARAKAT
PEMERINTAH
Zat Psikotropika
Page 3
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
adalah
fungsi
obat
psikis,
yang
kelakuan
bekerja
atau
pada
atau
pengalaman
Zat Psikotropika
Page 4
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
1986
:289.
Dari
definisi
ini,
maka
yang
bisa
Sedangkan
meningkatkan
reaksinya
kewaspadaan
akan
saja
berkisar
sampai
antara
terjadinya
kejang-kejang
b. Depresiva
Zat Psikotropika
Page 5
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
- anestetika
membicarakan
obat
sebenarnya
kita
tidak
obat
disamping
dipergunakan
untuk
mengobati
Zat Psikotropika
Page 6
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
dikarenakan
daya
kerjanya
yang
bersifat
kelakuan-kelakuan
keadaan
tersebut
yang
tidak
neuroleptika
normal.
terutama
Zat Psikotropika
Page 7
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
halnyadengan
neuroleptika,
yaitu
dapat
Zat Psikotropika
Page 8
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
menyembuhkan
fungsi
mental
abnormal
Zat Psikotropika
Page 9
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
Stimulansia
Depresiva
Halusinogen
B. Apakah yang dimaksud dengan golongan Stimulansia? Dan obatobat kimia apa yang termasuk golongan tersebut?
Yang digolongkan stimulansia adalah obat-obat
yang
tersebut
digunakan
untuk
meningkatkan
daya
Zat Psikotropika
Page 10
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
Dikalakan olahragawan ada yang dengan sembunyisembunyi mempergunakannya yang disebut dengan dopping
Stimulansia
1. Amfetamin
a. Sejarah
Amfetamin diketemukan oleh OGATO dari Jepang pada
tahun 1919. Amfetamin pertama kali dipergunakan untuk
obat asma, yang waktu itu menggantikan ephedrine. Obat
tersebut
digunakan
sebagai
obat
asma,
karena
untuk
meningkatkan
kemampuan
dan
Zat Psikotropika
Page 11
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
Untuk narkolepsi
Untuk
gangguan
pemusatan
perhatian/
sebagai
anti
depresi
tidak
dianjurkan.
c. Akibat pemakaian amfetamin
Menurut farmakologi, setelah penggunaan amfetamin
akan mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :
-
Zat Psikotropika
Page 12
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
cukup
lama,
disamping
akan
menimbulkan
Timbulnya paranoid
Mudah panik
Menjadi gila
2. Ecstasy
Ecstasy bukan merupakan nama obat yang dikenal dalam
ilmu kedokteran, karena tidak digunakan sebagai obat, serta tidak
terdaftar baik di Indonesia maupun diluar negeri. Nama ecstasy
adalah nama dipasaran gelap atau nama jalanan.
Zat Psikotropika
Page 13
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
stimulansia
(perangsang).
Zat
tersebut
banyak
susunan
syaraf
pusat
(SSP)
yang
Zat Psikotropika
Page 14
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
Demikian
ketergantungan.
Bila
juga
ecstasy
pemakaiannya
menimbulkan
diputus
akan
Mulut kering
Kejang
Demam tinggi
Sulit konsentrasi
Zat Psikotropika
Page 15
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
3. Shabu
Nama shabu adalah nama julukan terhadap zat metamfetamin,
yang mempunyai sifat stimulansia (perangsang) SSP yang lebih
kuat dibanding turunan amfetamin yang lain. Belakangan ini
shabu lebih terkenal dibanding ecstasy dikalangan pecandu
narkoba. Dalam lampiran Undang-Undang Nomor 5 tahun 1997
termasuk Psikotropika golongan II Nomor 10.
Penyebaran shabu yang marak karena obat ini bisa dibuat
dengan mudah di laboratorium-laboratorium ilegal dai bahan
bahan yang relatip murah. Umumnya menggunakan timah asetat
sebagai reagen, maka resiko lain yang harus ditanggung
pengguna zat tersebut adalah keracunan akut, timah hitam. Hal
ini
disebabkan
kekeliruan
produksi
bisa
menghasilkan
Zat Psikotropika
Page 16
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
Merasa
bersemangat
karena
kekuatan
fisiknya
Zat Psikotropika
Page 17
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
C.
Metabolisme tubuh
depresiva didalam
Zat Psikotropika
Page 18
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
Barbiturate
Benzodiazepine
Metakualon
Alcohol
Zat-zat pelarut/solvent
Zat Psikotropika
Page 19
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
dimana
50
diantaranya
pernah
dikomersialkan.Golongan barbiturate mendominasi pasar sedativehipnotik (obat pereda dan obat tidur) sampai menjelang tahun 1960.
(widayat sastrowardoyo, 1997:3)
a. Turunan barbiturate
Dibawah ini disebutkan beberapa macam turunan barbiturate, serta
penggolongan turunan tersebut dalam Undang-undang Nomor 5
tahun 1997.Apabila tidak ada penyebutan golongan psikotropika,
maka turunan barbiturate yang dimaksud tunduk pada aturan obat
daftar G (obat keras). Turunan-turunan tersebut adalah :
- Alobarbital
(gol.IV nomor 1)
- Amobarbital
- Aprobarbital
---
- Barbital
(gol.IV nomor 5)
- Butobarbital
(gol IV nomor 9)
- Fenobarbital
- Heksobarbital
---
- Heptabarbital
---
- Heptobarbital
---
- Kemital
---
- Mefobarbital
---
- Pentobarbital
- Seksobarbital
- Siklobarbital
- Tiamilal
---
- Tialbarbital
---
- Thiopental
---
Zat Psikotropika
Page 20
ZAT PSIKOTROPIKA
- Vinilbarbital
[Year]
Zat Psikotropika
Page 21
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
yang
menurut
Randalimempunyai
khasiat
oleh
yang
benzodiazepine
benzodiazepine
dimulai.Ada
disintesa
dan
lebih
lebih
dari
dari
3000
120
senyawa
uji
khasiat
besar
benzodiazepine
khasiatnya.
Sehubungan
yang
ada
dengan
dipasaran
kemampuan
mendepresi SSP. Khasiat yang lain adalah seadtif, hipnotik serta anti
konvulsi, karena khasiat depresi SSP-nya jarang menimbulkan akibat
fatal, maka dalam waktu relative singkat ia segera menggeser
barbiturate. (Widayat Sastrowardoyo, 1997:3)
a. Turunan benzodiazepin
Menurut data tahun 1997, turunan benzodiazepine yang beredar di
Indonesia adalah :
1. Alprazolam
2. Bromazepan
3. Diazepan
4. Dipotasium klorazepat
5. Klordiazepokside
6. Klobazam
7. Lovazepam
8. Oxazolam
Zat Psikotropika
Page 22
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
Zat Psikotropika
Page 23
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
3. Metakualon
Penggunaan metakualon secara salah, popular pada tahun 19701985.Obat ini disalah gunakan secara luas karena dianggap tidak
beracun dan mujarab sebagai aphrodisial.padahal metakualon
menyebabkan banyak kasus keracunan yang serius.Pemakaian secara
oral, dalam dosis besar menyebabkan koma atau kejang.Penggunaan
Zat Psikotropika
Page 24
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
Zat Psikotropika
Page 25
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
dalam
medis
didefinisikan
sebagai
zat
yang
Zat Psikotropika
Page 26
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
LSD
DMT
DET
DOM
PCP
Mescaline
1. LSD
LSD merupakan kependekan lysergic acid diethylamide, yang
merupakan obat yang dibuatkan oleh manusia (sintetis).Di Indonesia
LSD dikenal dengan sebutan elsid.
a. Efek penggunaan LSD
LSD dapat membuat seseorang seperti dalam keadaan
melayang-layang (fly). Hal ini timbul kira-kira jam sampai 1
jam setelah menelan LSD. Kondisi fly mencapai puncaknya
selama 2-6 jam dan menghilang setelah 12 jam. Dampak LSD
terhadap pemakainya tidak sama pada setiap orang. Efek samping
yang serius adalah antara lain reaksi psikotis (kadang-kadang
terlambat timbulnya) dengan kecenderungan bunuh diri.
Belum dapat bukti yang kuat, bahwa penggunaan LSD yang
berulang-ulang akan merusak tubuh. Sebab dalam kasus ini yang
banyak tergantung justru adalah psikis si pemakai.Kecemasan
akut atau gangguan mental sering terjadi, tetapi umumnya dapat
diatasi dengan keyakinan diri ditambah dengan bantuan teman
atau keluarga.
b. Reaksi pemakaian LSD
Reaksi fisik terhadap LSD antara lain :
Zat Psikotropika
Page 27
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
2. D.M.T
DMT merupakan singkatan kata dari dimethyl triptamine.Zat
ini berasal dari tanaman cohoba.Tanaman tersebut ditanam oleh
penduduk asli India Barat dan Amerika Selatan.Kegunaan tanaman
tersebut untuk upacara keagamaan pada pribumi Haiti. Menurut
mereka dengan mengonsumsi biji tanaman yang dijadikan bubuk
untuk komunikasi dengan Tuhannya, pemakaiannya dengan cara
mencium bubuk yang berasal dari biji tanaman tersebut.
Saat ini disamping dari bahan alam dapat dibuat secara
sintetis di Laboratorium.Dengan dosis 60-150 mg dapat menciptakan
halusinasi hebat selama lebih kurang satu jam. DMT mengakibatkan
ketergantungan psikis
3. DET
DET
merupakan
tryptamine.Secara
suatu
kimiawi
singkatan
dapat
dari
dikaitkan
diethyl
dengan
seratus
persen
harus
dibuat
secara
kimiawi
di
laboratorium.
Penggunaan
DET
bisa
disuntikkan.Dengan
dosis
50-80
dengan
jalan
mg lewat
merokok
suntikkan
atau
dapat
Zat Psikotropika
Page 28
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
4. D.O.M
DOM merupakan singkatan dari kata dimethoxyamphetamine.
Didalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang psikotropika
termasuk golongan 1 Nomor 23. DOM hanya dibuat secara kimiawi,
dan tidak diketemukan dari tumbuhan alam. Pada dosis 2-3 mg dapat
menimbulkan pengaruh yang sama dengan amfetamin yang lebih
besar dosisnya. Dengan dosis 5 mg efek pemakaiannya mencapai 8
jam halusinasi. Jika dosis tersebut ditambah mengakibatkan kejang
(convulsions). Kekuatan DOM atau STP adalah 200 kali dari
mescaline, sedangkan dibandingkan LSD hanya berkekuatan
sepersepuluhnya.
5. P.C.P
Pada saat ini PCP merupakan obat-obatan yang mempunyai
resiko yang paling besar bagi pemakainya dibanding obat-obatan lain
yang disalahgunakan. PCP adalah Phencyclideine, yaitu obat-obatan
yang digunakan untuk keperluan anestesi kedokteran. Nama lain dari
PCP adalah HOG, Angeldust, Peace Pill, Mog, Superweed,
Supergrass, Killerweed, Embalming Fluid dan Rocked Fuel.
Dalam bentuk murni berupa serbuk kristal berwarna putih
yang segera larut dalam air. Dijual dalam bentuk tablet, kapsul,
bubuk dan cairan. Pada dosis tinggi akan menyebabkan konvulsi
(kejang), sedangkan dalam dosis rendah akan bersifat meredakan.
Sebagai obat suntik dengan dosis 1-5 mg akan bekerja anestesi
(membius). Dosis yang terlampau tinggi mengakibatkan keracunan
yang serius dengan koma yang berlangsung lama sampai 5 hari,
depresi kuat terhadap pernafasan dan seringkali menyebabkan
kematian.
Trip-trip yang ditimbulkan PCP :
Zat Psikotropika
Page 29
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
6. Mescaline
Mescaline dibuat dari bahan alamiah dan sintetik. Antara
keduanya didalam penyalahgunaan tidak banyak berbeda yakni
dipergunakan untuk menimbulkan halusinasi. Alkoloid ini diperoleh
dari mexacine cactus yang pucuk-pucuk keringnya digunakan dalam
upacara keagamaan di Mexico. Sebenarnya mexacine cactus
mengandung delapan macam alkoloid, tetapi yang terpenting adalah
mescaline. Sehingga mescaline sring disebut peyote atau peyotl.
Dosis
halusinasinya
adalah
400-700
mg,
dan
dapat
Zat Psikotropika
Page 30
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
Zat Psikotropika
Page 31
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
b. Gejala-gejala psikologis
- Perubahan suasana perasaan (mood)
- Gangguan persepsi
- Gangguan proses pikir
- Gangguan perilaku
- Euforia
- Keras kepala
- Paranvia, serangan panik, delusi, ide bunuh diri
semua
penyalahgunaan
zat
harus
berupaya
adiktif
dan
untuk
terhindar
psikotropika.
dari
Pencegahan
sebagai
anggota
masyarakat
perlu
mendorong
Zat Psikotropika
Page 32
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
Peran Sekolah
Sekolahperlu memberikan wawasan yang cukup kepada para
Peran Pemerintah
Pemerintah berperan mencegah terjadinya penyalahgunaan
Zat Psikotropika
Page 33
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
psikotropika
didasarkan
sindroma
Zat Psikotropika
Page 34
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
golongan
IV
ini
mempunyai
potensi
ringan
membantu,
menyuruh,
turut
melakukan,
Zat Psikotropika
Page 35
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
Tahap penyidikan
Tahap penuntutan
Tahap mengadili
Zat Psikotropika
Page 36
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
EVALUASI
A. Pilihan Ganda
1.
2.
a.
Narkoba
b.
Nikotin
c.
Psikotropika
d.
Ganja
3.
4.
Page 37
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
d. Efek narkoba
5.
Zat adiktif yang berfungsi sebagai pelarut, berwujud cair, mudah mengu
ap, dan cara penggunaannya dihirup melalui hidung adalah....
a. Solvent
b. Nikotin
c. Psikotropika
d. Narkoba
6.
4. Alkohol
2. depresan
5. Halusinogen
3. kloroform
Yang tergolong obatobatan psikotropika adalah.
a. 1,3,5
b. 1,3,4
c. 2,4,5
d. 1,3,4
B. ESSAY
1. Jelaskan pengertian zat psikotropika.
2. Sebutkan golongan obat-obatan psikotropika.
3. Bedakan obat stimulan, obat depresan, dan obat halusinogen.
4. Jelaskan dampak negatif obat-obatan psikotropika bagi kesehatan.
5. Jelaskan cara mencegah penyalahgunaan zat adiktif dan zat psikotropika.
Zat Psikotropika
Page 38
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
C. TEKA-TEKI SILANG
Across
1.
3.
5.
6.
8.
10.
12.
13.
yang
Down
1.
2.
golongan
psikotropika
yang
dalam
pemakaiannya
7.
9.
11.
Zat Psikotropika
Page 39
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
1
2
3
5
6
7
8
9
10
11
12
13
EclipseCrossword.com
Zat Psikotropika
Page 40
ZAT PSIKOTROPIKA
[Year]
Daftar Pustaka
Sasangka, Hari. 2003. Narkoba dan Psikotropika dalam Hukum
Pidana. Jember: Mandar Maju
Zat Psikotropika
Page 41