Anda di halaman 1dari 42

Luthfi Adzkia 1113016100023

ZAT PSIKOTROPIKA
user

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Taala,
karena berkat taufik dan hidayah-Nya, buku Zat Psikotropika ini dapat
hadir ke hadapan para pembaca yang budiman.
Shalawat dan salam tak lupa kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga dan sahabatnya, yang dengan usahanya yang tidak
mengenal lelah, menyebabkan kita dapat hidup dalam naungan Allah SWT
serta berada di jalan uang diridhai-Nya.
Saya juga mengucapakan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
Media dan Teknologi Pembelajaran yaitu Yanti Herlanti S.pd M.Pd.
Saya berharap buku ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
saya juga meminta maaf karena kekurang sempurna buku ini. Oleh sebab itu,
saya sangat menghargai saran dan kritik yang membangun terkait buku ini.
Jakarta, 26 November 2014

Penyusun

Zat Psikotropika

Page 1

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................................................1
Daftar Isi..........................................................................................................2
Peta Konsep.....................................................................................................3
Isi
A Pengertian Zat Psikotropika.........................................................................4
B.Golongan Stimulansia................................................................................10
C.Golongan Depresiva...................................................................................18
D.Golongan Halusinogen...............................................................................26
E.Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Psikotropika.....................................32
F.Psikotropika dalam Hukum Pidana............................................................33
Evaluasi..........................................................................................................37
Daftar Pustaka................................................................................................41

Zat Psikotropika

Page 2

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

PETA KONSEP
ZAT PSIKOTROPIKA

GOLONGAN

UPAYA PENCEGAHAN

PSIKOTROPIKA
DLM HUKUM
PIDANA

STIMULANSI

KELUARG

DEPRESIVA

SEKOLAH

HALUSINOGE

MASYARAKAT
PEMERINTAH

Zat Psikotropika

Page 3

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

A. Apakah Zat Psikotropika?


Psikotropika
mempengaruhi

adalah

fungsi

obat

psikis,

yang
kelakuan

bekerja
atau

pada

atau

pengalaman

(WHO,1966). Sebenarnya psikotropika baru diperkenalkan sejak


lahirnya suatu cabang ilmu farmakologi yakni psikofarmakologi yang
khusus mempelajari psikofarma atau psikotropik. Psikofarmakologi
berkembang dengan pesat sejak diketemukan alkoloid Rauwolfia dan
Chlopromazin yang ternyata efektif untuk mengobati kelainan
psikiatrik.(Sardjono O Santoso dan Metta Sinta Sari Wiria,
1955:148).
Obat Psikotropika adalah obat yang bekerja pada susunan
syaraf pusat (S.S.P) yang memperlihatkan efek yang sangat luas.
Istilah psikotropik mulai banyak dipergunakan pada tahun
1971, sejak dikeluarkan Convention on Psycotropic Substance oleh
General Assembly (PBB) yang menempatkan zat-zat tersebut
dibawah kontrol internasional. Istilah tersebut muncul karena Single
Convention on Narcotic Drug 1961 ternyata tidak memadai untuk
menghadapi bermacam-macam drug baru yang muncul dalam
peredaran. Psycotropic substance mempunyai arti mind alteringyaitu
merubah jiwa dan mental manusia yang menggunakannya. (Soedjono
D,1982: 78-79).
Dalam United Nation Conference for Adoption of Protocol on
Psycoptropic Substance disebutkan batasan-batasan zat psikotropik
adalah bentuk bahan yang memiliki kapasitas yang menyebabkan:
a. Keadaan ketergantungan
b. Depresi dan stimulan susunan saraf pusat (SSP)
c. Menyebabkan halusinasi

Zat Psikotropika

Page 4

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

d. Menyebabkan gangguan fungsi motorik atau persepsi


mood
Dari ketentuan diatas, maka pembagian psikotropika adalah :
Stimulansia, Depresia dan Halusinogen.Ditinjau dari farmakologi,
psikofarmaka adalah obat-obat yang berkhasiat terhadap susunan
syaraf pusat (SSP) dengan mempengaruhi fungsi-fungsi psikis
(rokhaniah) dan proses-proses mental. (Tan Hoan Tjay dan Kirana
Rahardja,

1986

:289.

Dari

definisi

ini,

maka

yang

bisa

dikelompokkan, psikofarmaka adalah obat-obat penyakit jiwa


(psikosis), obat tidur dan pereda (hipnotika dan sedativa), obat ayan
(epilepsi) dan amfetami.
Jika melihat cara kerja obat yang mempengaruhi SSP,
sebenarnya banyak obat-obat yang digolongkan bekerja pada SSP.
Garis besarnya obat-obat yang bekerja dalam SSP dapat dibagi dalam
dua golongan berdasarkan efek farmakodinamikamya, yakni yang
merangsang atau menghambat aktifitas otak, sumsum tulang
belakang atau syaraf-syarafnya. Kedua golongan itu adalah :
a. Stimulansia
Merangsang SSP secara langsung maupun tidak langsung.
Tergantung daripada jenis obat dan dosisnya, efeknya
mempengaruhi hanya suatu bagian spesifik atau seluruh
SSP.

Sedangkan

meningkatkan

reaksinya

kewaspadaan

akan
saja

berkisar
sampai

antara

terjadinya

kejang-kejang
b. Depresiva

Zat Psikotropika

Page 5

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

Menghambat atau memblokir proses tertentu dalam SSP.


Reaksi berkisar antara efek yang lemah sampai hilangnya
kesadaran. Dalam golongan ini termasuk obat-obat yang
berkhasiat sebagai
- analgetika

: mengurangi dan menghilangkan rasa


sakit

- anestetika

: obat yang memblokir perasaan sakit


dengan

(anestetika umum) atau tanpa

(anestetika lokal) kehilangan kesadaran.


- hipnotika

: obat menyebabkan tidur

- anti epileptika : obat menghindari/menghilangkan


kejang-kejang ayan
- psikofarmaka :obat mengurangi/menghilangkan gejalagejala dari penyakit dan gangguan
jiwa.
Seperti yang telah diuraikan diatas, bahwa obat-obat
psikofarmaka adalah meiputi obat hipnotika-sedativa, obat anti
epileptika, (obat antikonvulsi), obat psikosis dan amfetamin beseta
turunannya, maka secara farmakologis sesuatu obat yang termasuk
golongan psikotropika/psikofarmaka kadang-kadang bisa digunakan
sebagai obat golonganhpnotika-sedativa, anti epileptika dan golongan
obat yang dipergunakan sebagai obat psikosis (penyakit jiwa). Jadi
didalam

membicarakan

obat

sebenarnya

kita

tidak

bisamenggolongkan secara tegas bahwa obat tersebut hanya sebagai


obat tidur saja, atau sebagai obat anti-epilepsi saja. Karena mungkin
suatu

obat

disamping

dipergunakan

untuk

mengobati

penderitaepilepsi (ayan) juga bisa dipergunakan untuk obat tidur.

Zat Psikotropika

Page 6

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

Menyebut sesuatu obat sebagai obat psikotropika atau


psikofarmaka,

dikarenakan

daya

kerjanya

yang

bersifat

mempengaruhi jiwa,bukan mengklasifikasikan penggunaan obat


untuk mengobati apa (efek farmakologi). Oleh karena itu, mungkin
bagi seseorang yang tidak mengerti obat akan mengatakan Lho
katanya psikotropika, tetapi ternyatahanya obat tidur.
Didalam farmakologi, obat-obat psikotropika digolongkan :
a. Obat-obat yang menekan fungsi-fungsi psikis tertentu
disusunan syaraf pusat (SSP)
1. Obat Golongan Neuroleptika
Disebut juga obat antipsikotika adalah obat-obat yang
menekan fungsi-fungsi psikis tertentu, tanpa menekan fungsifungsi umum seperti berpikir dan berkelakuan normal. Obatobat ini dapat meredakan emosi dan agresi, dapat pula
menghilangkan atau mengurangi gangguan jiwa seperti
tipuan-tipuan dan pikiran-pikiran khayal (halusinasi) serta
menormalisasi
Berdasarkan

kelakuan-kelakuan
keadaan

tersebut

yang

tidak

neuroleptika

normal.
terutama

digunakan pada psikosis, yaitu penyakit jiwa hebat tanpa


keinsyafan sakit pada pasien, misalnya penyakit schizofernia
(gila) yang berciri desitegrasi kepribadian dan psikosis mania.
Depresif yang terdiri dari fasamania (gembira berlebihan,
hiperaktifitas dan berceloteh tak henti-hentinya) yang saling
bergiliran dengan fase depresif.
2. Obat yang tergolong transquillizer
Adalah obat-obat penenang yang berkhasiat selektif terhadap
terutama bagian otak yang menguasai emosi-emosi kita, yakni

Zat Psikotropika

Page 7

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

sistem limbis. Sebaliknya sedativa lainnya (barbital dan


sebagainya) menekan seluruh SSP.
Sebagaimana

halnyadengan

neuroleptika,

yaitu

dapat

menghilangkan agresi, kegelisahan batin, kebimbangan dan


ketegangan, perasaan mudah tersinggung dan memulihkan
keseimbangan emosional. Maka obatini berguna sekali untuk
mengobati keadaan-keadaan neurosis dengan gejala-gejala
tersebut.
Perbedaannya dengan neuroleptika ialah, bahwa obatobatgolongan ini tidak berkhasiat anti psikotis.
b. Obat-obat yang menstimulir (merangsang) fungsi-fungsi
tertentu disusunan syaraf pusat (SSP).
3. Obat Golongan anti depresiva
Adalah obat-obat yang dapat memperbaiki suasana jiwa/mood
dan dapat menghilangkan atau meringankan gejala-gejala
murung, yang tidak disebabkan oleh kesulitan-kesulitan
sosial, ekonomi, obat atau penyakit.
4. Obat Golongan Psikostimulansia
Obat-obat ini berkhasiat mempertinggi inisiatif, kewaspadaan
serta prestasi fisik dan mental, rasa letih dan kantuk
ditangguhkan. Suasana jiwa dipengaruhi silih berganti, sering
kali terjadi euforia (rasa nyaman), tak jarang disforia (rasa tak
nyaman) bahkan depresi tak layak digunakan sebagai anti
depresivum. Termasuk kelompok ini adalah amfetamin,
metilfenidad, fenkamin dan juga kofein (lemah).
c. Obat-obat yang mengacaukan mental tertentu
5. Obat Golongan Psikodisleptika

Zat Psikotropika

Page 8

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

Yang termasuk golongan ini adalah zat-zat halusinogen, yang


menimbulkan keadaan desintegrasi dengan gejala-gejala yang
banyak mirip psikosis : halusinasi, pikiran-pikiran, impianimpian khayal. Termasuk didalamnya adalah obat-obat LSD,
fensiklidin (HOG, PCP) dan sebagainya.
Pembagian psikotropika antara lain :
a. Obat anti psikosis (major tranquillizer, neuroleptik)
b. Obat antiansietas/anti kecemasan (minor tranquillizer,
antineurosis)
c. Obat antidepresi
d. Obat psikotogenik yaitu obat yang dapat menimbulkan
kelainan tingkah laku, disertai halusinasi, ilusi, gangguan
cara berfikir dan perubahan alam perasaan. Obat ini
kadang disebut obat halusinogen.

Pembagian yang lebih sederhana untuk orang awam


seperti dikemukakan dalam ensiklopedia indonesia V (1980:
2787)yang memberi batasan psikotropika adalah zat-zat yang
mempunyai efek terhadap pikiran manusia yang dapat dibagi:
a. Mengganggu fungsi mental manusia normal, yang
penting adalah halusinogen
b. Yang

menyembuhkan

fungsi

mental

abnormal

manusia, yang dibagi dalam dua kelompok :


-

Obat penenang (tranquillizer) bersifat antara


penghilang rasa nyeri (analgesik) dan pemati
rasa (anestetik)

Obat anti depresan

Zat Psikotropika

Page 9

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

Pembagian tersebut lebih sederhana, yakni berkhasiat


terhadap manusia atau justru menganggu fungsi mental
manusia normal. Didalam ilmu kejahatan tentang
penyalahgunaan obat psikotropika seperti yang telah
diuraikan diatas, dibagi menjadi :
-

Stimulansia

Depresiva

Halusinogen

B. Apakah yang dimaksud dengan golongan Stimulansia? Dan obatobat kimia apa yang termasuk golongan tersebut?
Yang digolongkan stimulansia adalah obat-obat

yang

mengandung zat-zat yang merangsang terhadap otak dan syaraf.


Obat-obat

tersebut

digunakan

untuk

meningkatkan

daya

konsentrasidan aktifitas mental fisik. Obat-obat yang dimasukkan


dalam golongan stimulansia adalah amphetamin beserta turunanturunannya.
Stimulansia dalam kerjanya meningkatkan kegiatan SSP
sehingga merangsang dan meningkatkan kemampuan phisik orang
yang menggunakan, mengkonsentrasikan diri untuk membuat prestasi
yang lebih baik. Ia sanggup bekerja lebih kuat dan lebih lama tanpa
istirahat. Akan tetapi karena dipaksa, walaupun kemampuan phisik
masih ada, tetapi hanya daya concurasinya (mentalnya) tidak dapat
mengikutinya, sehingga lambat laun akan mengakibatkan efek yang
tidak baik.

Zat Psikotropika

Page 10

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

Dikalakan olahragawan ada yang dengan sembunyisembunyi mempergunakannya yang disebut dengan dopping
Stimulansia

disebut juga obat perangsang, tetapi bukan yang

dimaksud dengan obat perangsang seks (aphrodiasia) seperti yang


dibayangkan oleh banyak orang. (Soedjono, D. 1982 : 80)

1. Amfetamin
a. Sejarah
Amfetamin diketemukan oleh OGATO dari Jepang pada
tahun 1919. Amfetamin pertama kali dipergunakan untuk
obat asma, yang waktu itu menggantikan ephedrine. Obat
tersebut

digunakan

sebagai

obat

asma,

karena

kemampuannya untuk masuk kedalam kantong udara


pada paru-paru sehingga dijual sebagai obat inhaler (obat
sedot hidung).
Pada tahun 1938 militer Jerman mempergunakan
amfetamin

untuk

meningkatkan

kemampuan

dan

menambah daya kerja serta meningkatkan daya tempur


prajuritnya.
Setelah Perang Dunia II zat ini disebut dengan peppill
yang sering disalah gunakan oleh mahasiswa-mahasiswa
dan sopir-sopir untuk menghilangkan rasa kantuk dan
kelelahan.
Sebenarnya rasa letih dan lelah adalah merupakan suatu
peringatan atau suatu pertanda dari tubuh, tentang batas
maksimum kemampuan dari seseorang, yang apabila
dipaksakan yakni agar terus berprestasi atau dipacu

Zat Psikotropika

Page 11

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

melebihi batas dapat menyebabkan keletihan yang luar


biasa (exhaustion) yang sangat membahayakan kesehatan.
b. Kegunaan amfetamin dalam medis
Kegunaan amfetamin dalam medis :
-

Untuk narkolepsi

Untuk

gangguan

pemusatan

perhatian/

hipersensitivitas pada anak


-

Untuk gangguan depresi

Untuk menghilangkan rasa lelah

Untuk mencegah serta menghilangkan rasa


shock pembedahan

Untuk menjaga kestabilan tekanan darah waktu


pembedahan

Untuk mengurangi nafsu makan

Untuk meningkatkan semangat kerja

Karena amfetamin mempunyai efek samping yang tidak


menguntungkan, seperti :
-

Memperburuk suasana jiwa bahkan depresi


setelah pemakaian

Bersifat adiktif (membuat ketergantungan) maka


penggunaan

sebagai

anti

depresi

tidak

dianjurkan.
c. Akibat pemakaian amfetamin
Menurut farmakologi, setelah penggunaan amfetamin
akan mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :
-

Energi tambahan 4-6 jam

Mencegah untuk tidur

Mengurangi nafsu makan

Zat Psikotropika

Page 12

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

Mempercepat pernafasan dan denyut jantung

Melebarkan kelopak mata

Energik, gembira dan percaya diri

d. Efek penggunaan amfetamin jangka panjang


Pemakaian amfetamin secara terus menerus dalam waktu
yang

cukup

lama,

disamping

akan

menimbulkan

ketergantungan terhadap zat tersebut secara phisik dan


psikis. Akibatnya akan terjadi toleransi dan bila
dihentikan akan menimbulkan gejala putus obat.
Amfetamin dalam dosis tinggi akan menimbulkan delusi,
halusinasi dan perasaan ingin menyakiti diri sendiri.
Kadang-kadang berlanjut kearah gangguan jiwa. Secara
singkatnya, efek pengunaan amfetamin dalam jangka
panjang yaitu :
-

Timbulnya paranoid

Mudah panik

Malnutrisi (kurang gizi)

Mudah kena infeksi

Rusaknya sel-sel otak

Menjadi gila

2. Ecstasy
Ecstasy bukan merupakan nama obat yang dikenal dalam
ilmu kedokteran, karena tidak digunakan sebagai obat, serta tidak
terdaftar baik di Indonesia maupun diluar negeri. Nama ecstasy
adalah nama dipasaran gelap atau nama jalanan.

Zat Psikotropika

Page 13

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

Ecstasy merupakan salahsatu jenis psikotropika yang bekerja


sebagai

stimulansia

(perangsang).

Zat

tersebut

banyak

disalahgunakan di Indonesia terutama oleh kelompok remaja dan


kalangan eksekutif. Kaum remaja dan dewasa muda menggunakan
ecstasy ditempat-tempat hiburan. Mereka biasanya berdansa dan
tripping dengan menggerakan gerakan kepala atau anggota tubuh
secara terus menerus,seakan tidak ada rasa lelah.
a. Nama-nama ecstasy dan Zat yang terkandung
Nama-nama lain dari ecstasy dilingkungan pemakai
adalah XTC, adam. Essence, inex, electric, bon jovi,
gober, mercy, ice, black heart, butterfly, kancing, disco,
dan biscuit.
Bahan dasar ecstasy adalah amfetamin, zat yang
terkandung didalam ecstasy adalah 3,4-metilen dioksi
metamfetamin atau MDMA. Dalam lampiran Undangundang Nomor 5 tahun 1997 termasuk golongan 1 nomor
11.
b. Bentuk dan Penggunaan
Ecstasy berbentuk tablet, capsul atau serbuk. Dalam
penggunaanya bisa diminum dengan air atau dihirup lewat
hidung.
Sekitar 40 menit setelah ditelan, obat ini langsung
menyerang

susunan

syaraf

pusat

(SSP)

yang

menyebabkan perubahan pada aktifitas mental dan


perilaku. Ecstasy membuat pemakai merasa percaya diri,
riang dan merasa gembira. Bila dinikmati sambil
mendengarkan musik yang hingar-bingar, membuat

Zat Psikotropika

Page 14

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

pemakai tak henti-hentinya menggoyangkan kepala


(tripping). Oleh karena itu, ecstasy banyak diedarkan di
discotic. Obat-obat ecstasy mempunyai efek kerja
serotoenergik dan dopaminergik.
c. Akibat penggunaan Ecstasy
Karena ecstasy dibuat dengan bahan dasar amfetamin,
maka efek dan akibat yang ditimbulkan juga mirip dengan
amfetamin.

Demikian

ketergantungan.

Bila

juga

ecstasy

pemakaiannya

menimbulkan
diputus

akan

mengakibatkan merasa lelah, tidur panjang, depresi berat.


Pecandu akan melakukan apa saja untuk mendapatkan
ecstasy dan akan berusaha menaikkan dosis untuk
mendapatkan efek yang sama. Bila over dosis pecandu
akan mengalami gejala gemetar, tidak dapat tidur,
halusinasi, muntah, kejang, diare, dan meninggal dunia.
Efek yang timbul akibat penggunaan ecstasy adalah :
-

Mulut kering

Kejang

Jantung berdenyut lebih cepat

Keringat keluar lebih banyak

Efek selanjutnya adalah :


-

Penderita akan merasakan matakabur

Demam tinggi

Paranoid (ketakutan tanpa alasan)

Sulit konsentrasi

Seluruh obat tubuh merasa nyeri yang berlangsung


seminggu lebih.

Zat Psikotropika

Page 15

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

3. Shabu
Nama shabu adalah nama julukan terhadap zat metamfetamin,
yang mempunyai sifat stimulansia (perangsang) SSP yang lebih
kuat dibanding turunan amfetamin yang lain. Belakangan ini
shabu lebih terkenal dibanding ecstasy dikalangan pecandu
narkoba. Dalam lampiran Undang-Undang Nomor 5 tahun 1997
termasuk Psikotropika golongan II Nomor 10.
Penyebaran shabu yang marak karena obat ini bisa dibuat
dengan mudah di laboratorium-laboratorium ilegal dai bahan
bahan yang relatip murah. Umumnya menggunakan timah asetat
sebagai reagen, maka resiko lain yang harus ditanggung
pengguna zat tersebut adalah keracunan akut, timah hitam. Hal
ini

disebabkan

kekeliruan

produksi

bisa

menghasilkan

metamfetamin yang tercemar. Timah hitam juga ditemukan pada


penyalahguna metamfetamin dengan cara menyuntik.
a. Nama-nama lain dari Shabu
Dalam perdagangan gelap atau nama dalam kalangan
pengguna metamfetamin dikenal dengan sebutan ice, meth,
speed, ubas, as atau mecin. Tetapi yang paling populer di
sebut sabu-sabu atau SS.
Bentuk seperti kristal putih mirip bumbu penyedap masakan
sehingga dikalangan pengguna juga disebut crystal. Sifat zat
tersebut tidak berbau dan mudah larut dalam air dan alkohol,
tetapi rasanya menyengat.
b. Cara Penggunaan Shabu
Karena shabu mudah hancur pada suhu tertentu, sehingga
cara pemakaiannya sering diuapkan atau dihisap. Pemakaian

Zat Psikotropika

Page 16

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

yang unik, yakni dibakar diatas kertas timah dan dihisap


melalui alat yang disebut Bong.
Cara lain dengan dirokok sebagai campuran tembakau,
suntikan atau dihirup melalui hidung. Jika dihisap melalui
mulut dikenal dengan istilah dregi. Dengancara ini, zat
akan diserap di paru-paru dan efek yang akan dicapai (high)
akan bertahan lebih lama.

c. Penyalahgunaan shabu, akibat dan efeknya


Setelah pemakaian shabu, pengguna akan merasakan hal-hal
sebagai berikut :
-

Merasa

bersemangat

karena

kekuatan

fisiknya

meningkat, kemampuan bekerja juga meningkat dan


rasa lelah berkurang.
-

Kewaspadaan juga meningkat

Menambah daya konsentrasi

Menyebabkan rasa gembira yang luar biasa (euforia)


dan kemampuan bersosialisasi meningkat

Kuat jaga semalaman menyebabkan insomnia

Mengurangi nafsu makan, malas makan dan diikuti


rasa haus.

Peningkatan gairah seksual, hal ini berbalikan dengan


penggunaan opiat yang menurunkan libido. Namun
penggunaan jangka panjang justru menurunkan fungsi
seks, setidak-tidaknya pada lelaki.

Penyalahgunaan pada saat hamil, bisa menyebabkan


komplikasi pralahir, meningkatkan kelahiran prematur
atau menyebabkan perilaku bayi yang tidak normal.

Zat Psikotropika

Page 17

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

d. Gejala putus obat dan Penggunaan jangka panjang


Shabu didalamnya terdapat zat yang dapat menekan nafsu
makan sehingga dapat menurunkan berat badan. Jadi tidak
heran jika kaum wanita menggunakan dengan maksud
menurunkan berat badan. Pemakai akan enggan makan
banyak,sedikit sekali makanan masuk kedalam tubuh.
Selebihnya mengakibatkan pemakai tahan tidak tidur.
Akibatnya berat badan menjadi turun.
Dalam jangka panjang penggunaan shabu akan menimbulkan
:

C.

Gangguan serius pada kejiwaan dan mental

Jantung (denyut tidak teratur)

Pembuluh darah rusak

Metabolisme tubuh

Rusaknya ujung syaraf dan otot

Kehilangan berat badan mencolok

Tekanan darah sistolik dan diastolik meningkat

Terjadi radang hati

Apakah yang dimaksud dengan zat psikotropika golongan

depresiva, dan obat-obat kimia apa saja yang termasuk dalam


golongan tersebut?
Depresiva adalah obat-obatan yang bekerja mempengaruhi
otak dan SSP yang didalam pemakaiannya dapat menyebabkan
timbulnya depresi pada si pemakai.Jadi,

depresiva didalam

bekerjanya mempunyai efek mengurangi kegiatan dari susunan syaraf

Zat Psikotropika

Page 18

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

pusat (SSP), sehingga dipergunakan untuk menenangkan syaraf atau


membuat seseorang mudah tidur.
Bekerjanya depresiva berbalikan dengan stimulansia, yang
justru meningkatkan kegiatan dari SSP sehingga meningkatkan
kemampuan seseorang secara phisik dan psikhis. Efek yang dicari
dalam penggunaan depresiva adalah rasa susah hilang, ada rasa
tenang dan nyaman yang kemudian mungkin membuat seseorang
tidur. Didalam medis, biasanya obat-obat depresiva dipergunakan
untuk :
-

Membuat tenang pasien, karena mengurangi rasa cemas


(gelisah) dan meredakan ketegangan emosi dan jiwa

Membantu pasien untuk memudahkan tidur

Membantu dalam proses penyembuhan darah tinggi

Pengobatan pasien dalam kasus epilepsy (ayan)

Dalam ilmu kejahatan yang menyangkut NAPZA, biasanya yang


digolongkan obat-obat depresiva adalah :
-

Barbiturate

Benzodiazepine

Metakualon

Alcohol

Zat-zat pelarut/solvent

1. Barbiturate dan Turunan-turunannya


Barbiturate dikemukakan pada tahun 1903 dan fenobarbital
diketemukan pada tahun 1912.Keduanya merupakan kelompok
barbiturate. Atas sukses penemuan keduanya tersebut kemudian
diupayakan penemuan turunan (derivate) barbiturate yang lain. Ada

Zat Psikotropika

Page 19

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

turunan lebih dari 2500 senyawa disintesa dan dites khasiat


farmakologinya,

dimana

50

diantaranya

pernah

dikomersialkan.Golongan barbiturate mendominasi pasar sedativehipnotik (obat pereda dan obat tidur) sampai menjelang tahun 1960.
(widayat sastrowardoyo, 1997:3)
a. Turunan barbiturate
Dibawah ini disebutkan beberapa macam turunan barbiturate, serta
penggolongan turunan tersebut dalam Undang-undang Nomor 5
tahun 1997.Apabila tidak ada penyebutan golongan psikotropika,
maka turunan barbiturate yang dimaksud tunduk pada aturan obat
daftar G (obat keras). Turunan-turunan tersebut adalah :
- Alobarbital

(gol.IV nomor 1)

- Amobarbital

(gol. III nomor 1)

- Aprobarbital

---

- Barbital

(gol.IV nomor 5)

- Butobarbital

(gol IV nomor 9)

- Fenobarbital

(gol. IV nomor 19)

- Heksobarbital

---

- Heptabarbital

---

- Heptobarbital

---

- Kemital

---

- Mefobarbital

---

- Pentobarbital

(gol. III nomor 8)

- Seksobarbital

(gol II nomor 13)

- Siklobarbital

(gol. III nomor 9)

- Tiamilal

---

- Tialbarbital

---

- Thiopental

---

Zat Psikotropika

Page 20

ZAT PSIKOTROPIKA

- Vinilbarbital

[Year]

(gol.IV nomor 60)

b. Efek Penggunaan Barbital


Efek utama barbiturate terhadap turunannya adalah bersifat
menekan/depresi terhadap SSP. Semua tingkat depresi dapat dicapai,
mulai dari sedasi (meredakan), hypnosis (menidurkan), berbagai
tingkat anestesi (membuat tidak sadar), koma (pingsan) sampai
kematian.
Efek antiansietas (menghilangkan kecemasan) barbiturate
berhubungan dengan antiansietas tingkat sedasi yang dihasilkan.Efek
hipnotik barbiturate dapat dicapai dalam waktu 20-60 menit dengan
dosis hipnotik.Tidurnya menyerupai tidur fisiologis, tidak disertai
mimpi yang menganggu.Barbiturate sedikit menyebabkan sikap masa
bodoh terhadap rangsangan luar.Efek anaestesia umum diperlihatkan
tiobarbital dan beberapa oksibarbital.

c. Penggunaan barbiturate dalam medis


- Sebagai obat tidur
- Untuk menangkan
- Untuk pengobatan penyakit epilepsy (ayan) terutama fenobarbital
yang mempunyai daya kerja lama
- Digunakan untuk anaestesia

Zat Psikotropika

Page 21

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

2. Benzodiazepine dan turunan-turunannya


Pada tahun 1957 diketemukan Klordiazepoksid
sternbach

yang

menurut

Randalimempunyai

khasiat

oleh
yang

unik.Klordiazepoksid digunakan diklinik sejak tahun 1961.Sejak itu


era

benzodiazepine

benzodiazepine

dimulai.Ada

disintesa

dan

lebih

lebih

dari

dari

3000

120

senyawa

uji

khasiat

biologiknya.Sekitar 35 senyawa akhirnya digunakan diklinik.


Sebagian
dimanfaatkan

besar

benzodiazepine

khasiatnya.

Sehubungan

yang

ada

dengan

dipasaran
kemampuan

mendepresi SSP. Khasiat yang lain adalah seadtif, hipnotik serta anti
konvulsi, karena khasiat depresi SSP-nya jarang menimbulkan akibat
fatal, maka dalam waktu relative singkat ia segera menggeser
barbiturate. (Widayat Sastrowardoyo, 1997:3)
a. Turunan benzodiazepin
Menurut data tahun 1997, turunan benzodiazepine yang beredar di
Indonesia adalah :
1. Alprazolam
2. Bromazepan
3. Diazepan
4. Dipotasium klorazepat
5. Klordiazepokside
6. Klobazam
7. Lovazepam
8. Oxazolam

Zat Psikotropika

Page 22

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

Seringkali obat-obat turunan benzodiazepine tidak berdiri sendiri,


tetapi dicampur dengan bahan lain sebagai analgesic (penghilang
rasa sakit) atau antipasmodik (menghilangkan kejang perut)
b. Efek penggunaan benzodiazepine
Benzodiazepine berefek hypnosis (menidurkan), sedasi
(meredakan), relaksasi otot, ansiolotik dan anti konvulsi dengan
potensi yang berbeda-beda.Benzodiazepine bukan suatu depresan
umum seperti barbiturate. Semua benzodiazepine mempunyai
profil farmakologi yang hamper sama, namun efek utama masingmasing turunan benzodiazepine sangat bervariasi, sehingga
indikasi kliniknya berbeda.
Benzodiazepine hanya berefek sedikit pada pernafasan, dosis
hipnotik tidak berefek terhadap pernafasan orang normal.
Gangguan pernafasan yang berat pada intoksikasi benzodiazepine
hanya terjadi pada penderita yang juga mendapat pendepresi SSP
lain terutama alcohol.
Efek samping penggunaan benzodiazepine yang relative
umum terjadi :
- Lemah badan, sakit kepala,pandangan kabur, vertigo, mual
dan muntah, diare, sakit epigastrik, sakit sendi, sakit dada
- Kadang-kadang malahan meningkatkan frekuensi bangkitan
pada penderita epilepsy
- Mimpi buruk sering terjadi dengan pemberian nitrazepam,
kadang-kadang juga pada flurazepam, terutama penggunaan
minggu pertama.

Zat Psikotropika

Page 23

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

Ketergantungan ringan sudah dapat terjadi pada banyak penderita


yang menggunakan benzodiazepine dosis terapi secara teratur
untuk waktu yang lama. Efek samping lainnya adalah :
- Efek hang over, yang disebabkan oleh sisa-sisa obat dalam
darah dan berupa perasaan suf dan berkurang daya konsentrasi,
daya reaksi, kewaspadaan dan koordinasi antara mata dan
tangan
- Efek amnesik, hilangnya untuk sementara ingatan akan hal-hal
yang baru terjadi serta berkurangnya fungsi belajar, khusus
pada orang-orang lanjut usia
- Efek pardoksal, efek yang berlainan sekali dengan efek yang
diinginkan, yang sewaktu-waktu dapat terjadi pada anak-anak
dan orangtua. Gejala-gejalanya adalah eksitasi, gelisah, serangserangan marah, mudah terangsang dan kejang-kejang.
c. Penggunaan benzodiazepine dalam medis
- Pelemas otot
- Mengobati insomnia
- Mengubah kecemasan, yakni pengurangan terhadap rangsangan
emosi
- Medikasi preanestesi dan anestesi

3. Metakualon
Penggunaan metakualon secara salah, popular pada tahun 19701985.Obat ini disalah gunakan secara luas karena dianggap tidak
beracun dan mujarab sebagai aphrodisial.padahal metakualon
menyebabkan banyak kasus keracunan yang serius.Pemakaian secara
oral, dalam dosis besar menyebabkan koma atau kejang.Penggunaan

Zat Psikotropika

Page 24

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

terus-menerus mengakibatkan toleransi dan ketergantungan. Nama


metakualon dipasaran adalah :
- Mandrax
- Staurodorm
- Mequalone
- Revonal
Di Amerika serikat dikenal dalam pasaran dengan sebagian :
- Quaalode
- Sopor
- Optimil
- Parest
- Somnafac
Dalam medis, metakualon berkhasiat hipnotik (menyebabkan
tidur), juga memiliki kerja antitusif (anti batuk).Efek hipnotiknya
dapat disamarkan dengan siklobarbital.Apabila digunakan dengan
antihistamin diphenydramin berkhasiat sedative (pereda).Campuran
metakualon dengan diphenydramine semakin meningkatkan potensi
khasiatnya.
Efek-efek samping obat ini adalah mulut kering, mual, gelisah,
otot-otot kaki lemas dan berkeringat.Seringkali mengakibatkan hang
over, sedangkandalam beberapa minggu sudah dapat terjadi
toleransi dan ketergantungan.Oleh karena itu tidak boleh digunakan
lebih dari 7 hari.Obat ini sering disalahgunakan oleh pecandupecandu obat karena menyebabkan euphoria dan high.

Zat Psikotropika

Page 25

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

D.Apakah yang dimaksud dengan zat psikotropika golongan halusinogen,


dan obat-obat kimia apa saja yang termasuk dalam golongan tersebut?

Halusinogen adalah obat-obatan yang dapat menimbulkan


daya khayal yang kuat, yang menyebabkan salah persepsi tentang
lingkungan dan dirinya baik yang berikatan dengan pendengaran,
penglihatan maupun perasaan. Dengan kata lain, obat-obat jenis
halusinogen memutar balikkan daya tengkap kenyataan obyektif.
Halusinasi/khayalan adalah merupakan penghayatan semu, sehingga
apa yang dilihat tidaklah sesuai dengan bentuk dan ruang yang
sebenarnya.
Penggunaan obat halusinogen dalam dosis cukup akan
menyebabkan kekeliruan atau halusinasi visual, akan tetapi
pengaruh obat halusinasi tidak dapat diramalkan setiap kali mereka
pergunakan. Bahaya yang paling lazim adalah penilaian yang salah
dan mengakibatkan orang akan memberikan putusan yang salah dan
gegabah sehingga menyebabkan kecelakaan, suatu misal.
Efek-efek setelah pemakaian halusinogen :
- Rasa khawatir yang akut
- Gelisah dan tidak bisa tidur
- Biji mata yang membesar
- Suhu badan meningkat
- Tekanan darah meningkat
- Gangguan jiwa yang berat
Halusinogen

dalam

medis

didefinisikan

sebagai

zat

yang

menimbulkan gejala halusinasi, ilusi dan delusi.Disamping itu,


dapat mengubah perasaan.

Zat Psikotropika

Page 26

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

Beberapa macam halusinogen adalah :


-

LSD

DMT

DET

DOM

PCP

Mescaline

1. LSD
LSD merupakan kependekan lysergic acid diethylamide, yang
merupakan obat yang dibuatkan oleh manusia (sintetis).Di Indonesia
LSD dikenal dengan sebutan elsid.
a. Efek penggunaan LSD
LSD dapat membuat seseorang seperti dalam keadaan
melayang-layang (fly). Hal ini timbul kira-kira jam sampai 1
jam setelah menelan LSD. Kondisi fly mencapai puncaknya
selama 2-6 jam dan menghilang setelah 12 jam. Dampak LSD
terhadap pemakainya tidak sama pada setiap orang. Efek samping
yang serius adalah antara lain reaksi psikotis (kadang-kadang
terlambat timbulnya) dengan kecenderungan bunuh diri.
Belum dapat bukti yang kuat, bahwa penggunaan LSD yang
berulang-ulang akan merusak tubuh. Sebab dalam kasus ini yang
banyak tergantung justru adalah psikis si pemakai.Kecemasan
akut atau gangguan mental sering terjadi, tetapi umumnya dapat
diatasi dengan keyakinan diri ditambah dengan bantuan teman
atau keluarga.
b. Reaksi pemakaian LSD
Reaksi fisik terhadap LSD antara lain :

Zat Psikotropika

Page 27

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

- Anak mata (pupil)mengecil


- Temperature badan merendah
- Mabuk atau mual
- Kadar gula bertambah
- Detak jantung bertambah cepat

2. D.M.T
DMT merupakan singkatan kata dari dimethyl triptamine.Zat
ini berasal dari tanaman cohoba.Tanaman tersebut ditanam oleh
penduduk asli India Barat dan Amerika Selatan.Kegunaan tanaman
tersebut untuk upacara keagamaan pada pribumi Haiti. Menurut
mereka dengan mengonsumsi biji tanaman yang dijadikan bubuk
untuk komunikasi dengan Tuhannya, pemakaiannya dengan cara
mencium bubuk yang berasal dari biji tanaman tersebut.
Saat ini disamping dari bahan alam dapat dibuat secara
sintetis di Laboratorium.Dengan dosis 60-150 mg dapat menciptakan
halusinasi hebat selama lebih kurang satu jam. DMT mengakibatkan
ketergantungan psikis
3. DET
DET

merupakan

tryptamine.Secara

suatu

kimiawi

singkatan
dapat

dari

dikaitkan

diethyl
dengan

dimethyltryptamine (DMT) tetapi zat ini tidak didapat dari tumbuhan


alam.DET

seratus

persen

harus

dibuat

secara

kimiawi

di

laboratorium.
Penggunaan

DET

bisa

disuntikkan.Dengan

dosis

50-80

dengan

jalan

mg lewat

merokok
suntikkan

atau
dapat

menganggu pengguna secara visual.Efek halusinasi tersebut bisa


berlangsung selama 2-3 jam.

Zat Psikotropika

Page 28

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

4. D.O.M
DOM merupakan singkatan dari kata dimethoxyamphetamine.
Didalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang psikotropika
termasuk golongan 1 Nomor 23. DOM hanya dibuat secara kimiawi,
dan tidak diketemukan dari tumbuhan alam. Pada dosis 2-3 mg dapat
menimbulkan pengaruh yang sama dengan amfetamin yang lebih
besar dosisnya. Dengan dosis 5 mg efek pemakaiannya mencapai 8
jam halusinasi. Jika dosis tersebut ditambah mengakibatkan kejang
(convulsions). Kekuatan DOM atau STP adalah 200 kali dari
mescaline, sedangkan dibandingkan LSD hanya berkekuatan
sepersepuluhnya.
5. P.C.P
Pada saat ini PCP merupakan obat-obatan yang mempunyai
resiko yang paling besar bagi pemakainya dibanding obat-obatan lain
yang disalahgunakan. PCP adalah Phencyclideine, yaitu obat-obatan
yang digunakan untuk keperluan anestesi kedokteran. Nama lain dari
PCP adalah HOG, Angeldust, Peace Pill, Mog, Superweed,
Supergrass, Killerweed, Embalming Fluid dan Rocked Fuel.
Dalam bentuk murni berupa serbuk kristal berwarna putih
yang segera larut dalam air. Dijual dalam bentuk tablet, kapsul,
bubuk dan cairan. Pada dosis tinggi akan menyebabkan konvulsi
(kejang), sedangkan dalam dosis rendah akan bersifat meredakan.
Sebagai obat suntik dengan dosis 1-5 mg akan bekerja anestesi
(membius). Dosis yang terlampau tinggi mengakibatkan keracunan
yang serius dengan koma yang berlangsung lama sampai 5 hari,
depresi kuat terhadap pernafasan dan seringkali menyebabkan
kematian.
Trip-trip yang ditimbulkan PCP :

Zat Psikotropika

Page 29

ZAT PSIKOTROPIKA

Perasaan yang melayang-layang

Berat badan tidak terasa

Bentuk tubuh terasa berkurang

Hilangnya perhatian kepada lingkungan sekitarnya

Merasakan kematian atas dirinya.

[Year]

6. Mescaline
Mescaline dibuat dari bahan alamiah dan sintetik. Antara
keduanya didalam penyalahgunaan tidak banyak berbeda yakni
dipergunakan untuk menimbulkan halusinasi. Alkoloid ini diperoleh
dari mexacine cactus yang pucuk-pucuk keringnya digunakan dalam
upacara keagamaan di Mexico. Sebenarnya mexacine cactus
mengandung delapan macam alkoloid, tetapi yang terpenting adalah
mescaline. Sehingga mescaline sring disebut peyote atau peyotl.
Dosis

halusinasinya

adalah

400-700

mg,

dan

dapat

menciptakan ilusi dan halusinasi selama 5-7 jam. Sedangkan daya


kerjanya lebih lemah dari LSD. Pada orang normal setelah diberi
mescaline akan menimbulkan rasa takut, halusinasi visual, tremor,
hiperrefleksia dan peningkatan aktivitas simpatik.
7. Psylocybin dan Psilocyn
Psylocybin dan psilocyn berasal dari tumbuhan cendawan
(mushroom). Apabila dimakan jamur keramat atau ajaib tersebut
akan mempengaruhi perasaan hati (mood) dan daya tangkap serupa
dengan mescaline. Zat tersebut tidak menimbulkan ketergantungamn
phisik, tetapi menimbulkan ketergantungan psikis dan toleransi.
8. Halusinogen dari bahan alam lainnya

Zat Psikotropika

Page 30

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

Jika ditarik kesimpulan dari apa yang terurai diatas, maka


psikotropika yang bersifat halusinogen dapat dibagi menjadi 3
macam, yaitu :
- Halusinogen yang berasal dari alam
- Halusinogen yang dibuat dari bahan kimia yang meniru
halusinogen alam
- Halusinogen yang dibuat dari bahan kimia murni, dan tidak ada
dialam.
Berbicara mengenai jamur, bagi orang awam akan kesulitan
membedakan mana jamur yang boleh dimakan dan mana yang tidak.
Hal tersebut berkaitan erat dengan sifat racun yang dikandungnya
bisa menyebabkan kematian. Ada beberapa spesies jenis jamur yang
tumbuh liar, dan bila dimakan akan menimbulkan halusinasi karena
bersifat halusinogen. Halusinasi tersebut berupa mimpi atau
menimbulkan fantamorgana.
9. Intoksikasi halusinogenika
Penyalahgunaan halusinogenika jangka panjang jarang terjadi.
Penyalahgunaannya yang mengakibatkan ketergantungan secara
psikologis jarang. Tidak terdapat ketergantungan fisik.
a. Tanda-tanda fisiologis
- Takhikardia
- Dilatasi pupil
- Palpitasi
- Tekanan darah meningkat
- Berkeringat, suhu badan meningkat
- Mual, pusing, penglihatan kabur
- Tremor, kelemahan dan gangguan koordinasi

Zat Psikotropika

Page 31

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

b. Gejala-gejala psikologis
- Perubahan suasana perasaan (mood)
- Gangguan persepsi
- Gangguan proses pikir
- Gangguan perilaku
- Euforia
- Keras kepala
- Paranvia, serangan panik, delusi, ide bunuh diri

E.Bagaimana upaya pencegahan penyalahgunaan dai zat psikotropika?


Kita

semua

penyalahgunaan

zat

harus

berupaya

adiktif

dan

untuk

terhindar

psikotropika.

dari

Pencegahan

penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika memerlukan peran


bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.
a.

Peran Anggota Keluarga


Setiap anggota keluarga harus saling menjaga agar jangan

sampai ada anggota keluarga yang terlibat dalam penyalahgunaan zat


adiktif dan psikotropika. Kalangan remaja ternyata merupakan
kelompok terbesar yang menyalahgunakan zat-zat tersebut. Oleh
karena itu, setiap orang tua memiliki tanggung jawab membimbing
anakanaknya agar menjadi manusia yang bertaqwa kepada Tuhan.
Karena ketaqwaan inilah yang akan menjadi perisai ampuh untuk
membentengi anak dari menyalahgunakan obat-obat terlarang dan
pengaruh buruk yang mungkin datang dari lingkungan di luar rumah.
b.

Peran Anggota Masyarakat


Kita

sebagai

anggota

masyarakat

perlu

mendorong

peningkatan pengetahuan setiap anggota masyarakat tentang bahaya

Zat Psikotropika

Page 32

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

penyalahgunaan obat-obat terlarang. Selain itu, kita sebagai anggota


masyarakat perlu memberi informasi kepada pihak yang berwajib jika
ada pemakai dan pengedar narkoba di lingkungan tempat tinggal.
c.

Peran Sekolah
Sekolahperlu memberikan wawasan yang cukup kepada para

siswa tentang bahaya penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika


bagi diri pribadi, keluarga, dan orang lain. Selain itu, sekolah perlu
mendorong setiap siswa untuk melaporkan pada pihak sekolah jika
ada pemakai atau pengedar zat adiktif dan psikotropika di lingkungan
sekolah. Sekolah perlu memberikan sanksi yang mendidik untuk
setiap siswa yang terbukti menjadi pemakai atau pengedar narkoba.
d.

Peran Pemerintah
Pemerintah berperan mencegah terjadinya penyalahgunaan

narkotika dan psikotropika dengan cara mengeluarkan aturan hukum


yang jelas dan tegas. Di samping itu, setiap penyalahguna, pengedar,
pemasok, pengimpor, pembuat, dan penyimpan narkoba perlu
diberikan sanksi atau hukuman yang membuat efek jera bagi si
pelaku dan mencegah yang lain dari kesalahan yang sama.
F. Bagaimana Psikotropika dalam hukum pidana?

Didalam UU No.5/Th. 1997 pengertian psikotropika terdapat


dalam Bab 1 Ketentuan Umum, yaitu : Psikotropika adalah zat atau
obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku (pasal 1 angka 1 UU No.5/Th.1997).

Zat Psikotropika

Page 33

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

Didalam UU No.5/Th.1997 disebutkan lebih lanjut, bahwa


tujuan pengaturan psikotropika adalah :
1. Menjamin ketersediaan psikotropika guna kepentingan pelayanan
kesehatan dan ilmu pengetahuan
2. Mencegah terjadinya penyalahgunaan psikotropika
3. Memberantas peredaran gelap psikotropika
Penggolongan

psikotropika

didasarkan

sindroma

ketergantungan, untuk pertama kali ditetapkan dan dilampirkan


dalam undang-undang ini. Untuk selanjutnya apabila ada perubahan
atau penetapan baru mengenai jenis-jenis psikotropika akan diatur
oleh menteri yang bertanggung jawab di bidang kesehatan.
Penggolongan psikotropika sebagai berikut :
1. Psikotropika Golongan I
Adalah psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk
tujuan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi.
Psikotropika golongan I ini mempunyai potensi amat kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan.
2. Psikotropika Golongan II
Adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan.
Psikotropika golongan II ini mempunyai potensi kuat mengakibatkan
sindroma ketergantungan.
3. Psikotropika Golongan III
Adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak
digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan.
Psikotropika golongan III mempunyai potensi sedang mengakibatkan
sindroma ketergantungan.
4. Psikotropika Golongan IV

Zat Psikotropika

Page 34

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

Adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat


luas digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan.
Psikotropika

golongan

IV

ini

mempunyai

potensi

ringan

mengakibatkan sindroma ketergantungan.

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang psikotropika


adalah merupakan salah satu undang-undang yang mengatur tindak
pidana diluar KUHP. Pengaturan tindak pidana diluar KUHP terjadi,
karena perkembangan kejahatan yang berkaitan dengan kemajuan
masyarakat itu sendiri. Kekhususan dalam UU No.5/Th. 1997
terhadap hukum materiilnya adalah :
- Ada ancaman pidana penjara minimum dan pidana dendan
minimum
- Pidana pokok, yaitu pidana penjara dan pidana denda bisa
dijatuhkan secara kumulatif
- Pelaku percobaan atau pembantu untuk melakukan tindak pidana
psikotropika, dijatuhi pidana sama dengan pelaku
- Perbuatan bersekongkol atau bersepakat untuk melakukan,
melaksanakan,

membantu,

menyuruh,

turut

melakukan,

menganjurkan atau mengorganisasikan suatu tindak pidana


psikotropika tertentu, di pidana sebagai permufakatan jahat.

Penyelesaian perkara pidana adalah merupakan suatu proses


yang berjalan terus menerus, yakni dimulai saat adanya dugaan
telah terjadi suatu perbuatan yang bersifat tindak pidana, sampai
dijalankan putusan pengadilan serta proses pengawasan dan
pengamatan narapidana oleh hakim pengawas dan pengamat

Zat Psikotropika

Page 35

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

narapidana. Jika dirinci, tahap-tahap perkara pidana menurut


KUHAP adalah :
-

Tahap penyidikan

Tahap penuntutan

Tahap mengadili

Tahap pelaksanaan putusan hakim

Tahap pengawasan dan pengamatan narapidana

Ancaman pidana dalam tindak pidana psikotropika diatur dalam BAB


XIV tentang ketentuan pidana, pasal 59 sampai 72 UU No.5/Th.1997.
Didalam KUHP macam-macam pidana diatur dalam pasal 10. Yang
terdiri dari :
Pidana pokok :
- pidana mati
- pidana penjara
- pidana kurungan
- pidana denda
Pidana tambahan :
- pencabutan beberapa hak tertentu
- perampasan barang tertentu
- pengumuman keputusan hakim

Zat Psikotropika

Page 36

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

EVALUASI
A. Pilihan Ganda
1.

Zat yang bersifat psikoaktid berpengaruh pada susunan saraf pusat


yang menyebabkan perubahan yang khas pada aktivitas mental dan peri
laku disebut.

2.

a.

Narkoba

b.

Nikotin

c.

Psikotropika

d.

Ganja

Psikotropika yang berguna untuk pengobatan dan digunakan dalam


terapi dan tujuan ilmu pengetahuan adalah psikotropika........
a. Golongan I
b. Golongan III
c. Golongan II
d. Golongan IV

3.

Narkotika yang digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahua


n dan tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi ketergantu
ngan yang sangat tinggi adalah narkotika.......
a. Golongan I
b. Golongan III
c. Golongan II
d. Golongan IV

4.

Efek yang ditimbulkan adalah membuat konsumen menjadi aktif, s


egar dan bersemangat merupakan......
a.Efek depresan
b. Efek halusinogen
c. Efek Etimulant
Zat Psikotropika

Page 37

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

d. Efek narkoba
5.

Zat adiktif yang berfungsi sebagai pelarut, berwujud cair, mudah mengu
ap, dan cara penggunaannya dihirup melalui hidung adalah....
a. Solvent
b. Nikotin
c. Psikotropika
d. Narkoba

6.

Perhatikan golongan obat berikut !


1. stimulan

4. Alkohol

2. depresan

5. Halusinogen

3. kloroform
Yang tergolong obatobatan psikotropika adalah.
a. 1,3,5
b. 1,3,4
c. 2,4,5
d. 1,3,4

B. ESSAY
1. Jelaskan pengertian zat psikotropika.
2. Sebutkan golongan obat-obatan psikotropika.
3. Bedakan obat stimulan, obat depresan, dan obat halusinogen.
4. Jelaskan dampak negatif obat-obatan psikotropika bagi kesehatan.
5. Jelaskan cara mencegah penyalahgunaan zat adiktif dan zat psikotropika.

Zat Psikotropika

Page 38

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

C. TEKA-TEKI SILANG

Across
1.

obat menyebabkan tidur

3.

zat psikotropika yang diperoleh dari mexican cactus

5.

tanaman yang mengandung DMT

6.

istilah pemakaian shabu dengan cara dibakar atas kertas timah


dan dihisap melalui alat

8.

istilah pemakaian shabu dengan cara dihisap melalui mulut

10.

zat/obat psikotropika yang sering digunakan di tempat


hiburan

12.
13.

efek samping penggunaan benzodiazepin


golongan psikotropika

yang mengandung zat-zat

yang

merangsang terhadap otak dan syaraf

Down

1.

golongan psikotropika yang menimbulkan daya khayal yang


tinggi

2.

golongan

psikotropika

yang

dalam

pemakaiannya

menyebabkan timbulnya depresi pada si pemakai


4.

rasa gembira luar biasa akibat pemakaian zat psikotropika

7.

nama lain dari shabu

9.

Lysergic acid dietylamide

11.

Zat psikotropika yang berasal dari tumbuhan cendawan


(mushroom)

Zat Psikotropika

Page 39

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

1
2
3

5
6

7
8
9
10
11
12

13

EclipseCrossword.com

Zat Psikotropika

Page 40

ZAT PSIKOTROPIKA

[Year]

Daftar Pustaka
Sasangka, Hari. 2003. Narkoba dan Psikotropika dalam Hukum
Pidana. Jember: Mandar Maju

Zat Psikotropika

Page 41

Anda mungkin juga menyukai