IMPORT NEUTRALITY
Kelompok:
K
l
k
1. Dwi Irfan Yudiyatno (1206317114)
2 Frenda Nic Qomar Ernanto (1206317266)
2.
3. I Putu Yogi Virgiawan (1206317386)
4 Nyoman Nikki Wirawan Sugitha (1206317814)
4.
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS INDONESIA
Capital
p
Export
p
Neutrality
y
Modal domestik akan menanggung beban pajak yang sama
dimanapun modal tersebut ditanamkan (di dalam negeri atau
di luar negeri). Hal ini melandasi Pasal 24 UU PPh Kredit
Pajak Luar Negeri.
Ilustrasi:
Bank
XYZ
Capital
Bank
ABC
Luar Negeri
Dalam Negeri
Capital
Ali
= Rp 300 juta
= Rp 50 juta (5% x Rp 1 miliar)
= Rpp 250 jjuta
= Rp (250 + 50) juta = Rp 300 juta
Catatan:
Capital export neutrality dijaga dengan: (i) penerapan worldwide income dalam
penentuan objek pajak, (ii) penerapan tarif pajak yang sama atas penghasilan luar
negeri dan dalam negeri,
negeri dan (iii) penerapan metode kredit pajak untuk menghilangkan
dampak pajak berganda.
Capital
p
Import
p
Neutrality
y
Modal asing dari manapun asalnya akan menanggung beban pajak yang
sama bila ditanamkan di suatu negara.
negara Hal ini melandasi perlakuan
pajak untuk BUT dipersamakan dengan WP Badan DN.
Ilustrasi:
Investor Jerman
Investor Jepang
Pajak di
Jepang:
41%
Pajak di
Jerman:
15%
Capital
Luar Negeri
Capital
Indonesia
Hasil Investasi
Hasil Investasi
Capital
p
Import
p
Neutrality
y
Investor dari Negara A dan Negara B menempatkan modal saham dalam
j l h yang sama pada
jumlah
d sebuah
b h PT di Indonesia.
I d
i Hasil
H il dividen
di id yang
diperoleh masing-masing pemegang saham adalah Rp 1 miliar.
Pengenaan pajak di Indonesia berdasarkan UU PPh:
Investor A atau Investor B: 20% x Rpp 1 miliar = Rpp 200 jjuta.
Catatan: Kedua investor menanggung beban pajak sama di Indonesia,
artinya UU PPh mempunyai fitur capital import neutrality.
Bila antara Indonesia dan Negara A terdapat tax treaty, namun tidak
dengan Negara B:
Menurut tax treaty Indonesia dan Negara A, penghasilan dividen
dikenakan ppajak
j di Indonesia tidak melebihi 10%. Akibatnya,
y ppajak
j yyangg
ditanggung investor B lebih besar dari investor A.
TAX SPARING
Kelompok:
K
l
k
1. Dwi Irfan Yudiyatno (1206317114)
2 Frenda Nic Qomar Ernanto (1206317266)
2.
3. I Putu Yogi Virgiawan (1206317386)
4 Nyoman Nikki Wirawan Sugitha (1206317814)
4.
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS INDONESIA
Tax Sparing
p
g Credit
Adalah jenis kredit pajak yang biasanya dicantumkan
dalam tax treaty agar di negara domisili,
domisili WP
diperkenankan mengkreditkan pajak yang seolah-olah
dikenakan atas penghasilan dari negara sumber.
Sesungguhnya,
gg
y
negara
g
sumber tidak mengenakan
g
pajak, misalnya karena kebijakan insentif perpajakan
atau investasi untuk mengundang investasi asing. Oleh
k
karena
it tax
itu,
t
sparing
i
j
juga
di b t kredit
disebut
k dit pajak
j k semu
atau fictitious tax credit.
Tujuan Tax Sparing Credit: agar pemberian insentif di
negara sumber dapat dinikmati oleh investor dengan
berkurangnya beban pajak global.
Uraian
Sebelum
S
b l
ada
d
kebijakan insentif
perpajakan
Negara A
Negara B
Negara A
Negara B
Negara A
Negara B
P
Penghasilan
h il Di
Dividen
id
1000
1000
1000
1000
1000
1000
Pajak Dividen
200
--
--
P j k tterutang
Pajak
t
300
300
300
(-) KPLN
200
--
200
P j k di B
Pajak
100
300
100
Total Pajak
300
300
100
Daftar Pustaka
Paparan Perpajakan Internasional Subdit
K j
Kerjasama
P
Perpajakan
j k Internasional
I t
i
l (PKPI) 2009
Perjanjian
TERIMA KASIH