Makalah Pembuatan Ban
Makalah Pembuatan Ban
PENDAHULUAN
mengontrol arah laju mobil. Bayangkan jika ban tidak dapat melakukan tugastugas ini dengan baik. Kecelakaan dengan mudah bisa terjadi.
Ban baik untuk kendaraan beroda dua, maupun kendaraan bermotor
beroda empat yang terbuat dari karet alam proses pembuatannya dapat terbagi
dalam tiga bagian utama yaitu pembuatan tepung karet, pembuatan bagian ban
(kawat tepi, kain ban dan tapak ban), dan vulkanisasi. Bahan utama yang
digunakan untuk pembuatan ban ini terdiri dari karet alam, kawat untuk tepi ban
(bead wire), kain ban (terbuat dari tekstile dan jalinan kawat baja), tepung karbon
(carbon black) dan bahan penolong lainnya.
Karet merupakan hasil bumi yang bila diolah dapat menghasilkan berbagai
macam produk yang amat dibutuhkan dalam kehidupan. Ada dua jenis karet yang
biasa digunakan dalam industri yaitu karet alam dan karet sintesis. Karet alam
(natural rubber) merupakan air getah dari tumbuhan Hevea brasiliensis, yang
merupakan polimer alam dengan monomer isoprena, sedangkan karet sintetis
sebagian besar dibuat dengan mengandalkan bahan baku minyak bumi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Innerliner
Merupakan lapisan terdalam yang berfungsi sebagai pengganti ban dalam.
Lapisan ini memiliki pori-pori yang sangat rapat sehingga udara tidak dapat
menembus keluar
2.3.2
Ply Cord
Lapisan yang dibuat dari benang polyester ini berfungsi untuk menahan
Apex
Karet keras yang berfungsi untuk menjaga stabilitas saat menikung
Bead Wire
Kawat yang diberi lapisan karet dan berfungsi sebagai pemegang pelek.
2.3.5
Sidewall compound
Bagian dinding ban yang dibuat dari kompon khusus sehingga tahan
terhadap benturan samping namun tetap empuk sehingga berfungsi juga sebagai
suspensi. Sidewall ini sangat berpengaruh terhadap keempukan sebuah ban.
2.3.6
Rim Cushion
Lapisan karet khusus untuk melindungi bead wire di area pelek. Lapisan
Belt layer
Ada dua lapis yang terbuat dari steel cord. Berfungsi untuk menjaga
2.3.8
Capply
Bahan khusus untuk melindungi steel cord dari panas saat ban berputar
cepat.
2.3.9
Ban Bias
Ban dengan struktur bias adalah yang paling banyak dipakai. Dibuat dari
banyak lembar cord yang digunakan sebagai rangka dari ban. Cord ditenun
dengan cara zig-zag membentuk sudut 40 sampai 65 derajat sudut terhadap
keliling lingkaran ban.
2.4.2
Ban Radial
Untuk ban radial, konstruksi carcass cord membentuk sudut 90 derajat
sudut terhadap keliling lingkaran ban. Jadi dilihat dari samping konstruksi cord
adalah dalam arah radial terhadap pusat atau crown dari ban. Bagian dari ban
berhubungan langsung dengan permukaan jalan diperkuat oleh semacam sabuk
pengikat yang dinamakan "Breaker" atau "Belt". Ban jenis ini hanya menderita
sedikit deformasi dalam bentuknya dari gaya sentrifugal, walaupun pada
kecepatan tinggi. Ban radial ini juga mempunyai "Rolling Resistance" yang kecil.
Ban Tubeless
Ban Tubeless adalah ban yang dirancang tanpa mempunyai ban dalam.
Perbedaan ban bias dan radial adalah pada ban radial benangnya lebih kuat
sehingga mempunyai tahanan gelinding lebih rendah dan keausan kembang ban
lebih kecil. Menikung bisa lebih tajam karena fleksibilitas radial ply lebih besar
dibanding bias ply. Namun pengendaraannya terasa lebih keras sedikit dari ban
bias di jalan kasar pada kecepatan rendah.
Tread
Tread adalah bagian telapak ban yang berfungsi untuk melindungi ban dari
benturan, tusukan obyek dari luar yang dapat berusak ban. Tread dibuat banyak
pola yang disebut Pattern.
2.5.2
tekstil, sedangkan pada ban radial terbuat dari kawat) yang diletakkan diantara
tread dan casing. Berfungsi untuk melindungi serta meredam benturan yang
terjadi pada Tread agar tidak langsung diserap oleh Casing.
2.5.3
Cashing
Casing adalah lapisan benang pembentuk ban dan merupakan rangka dari
ban yang menampung udara bertekanan tinggi agar dapat menyangga ban.
2.5.4
Bead
Bead adalah bundelan kawat yang disatukan oleh karet yang keras dan
BAB III
PEMBAHASAN
2.
5.
Adhesion promoters -- cobalt salt, brass untuk kawat baja,resin dan benang
6.
7.
Mixing
Inilah awal proses pembuatan ban. Berbagai bahan seperti karet alam,
karet sintetik, bahan kimia, karbon hitam dan minyak tertentu diaduk menjadi satu
pada suhu sekitar 100 Celcius. Bentuk campuran ini menyerupai adonan kue
yang sangat kental.
Untuk mengaduk adonan karet ini dibutuhkan mesin mixer yang sangat
kuat. Misalnya mixer milik pabrik ban EP Tyres yang konsumsi listriknya hanya
1.500.000 Watt. Tak hanya wujud adonan karet ini saja yang seperti kue, namun
10
aroma yang tercium di bagian ini pun tak jauh berbeda dari pabrik roti. Suhu
udara di areal mixing ini cukup panas, sekitar 38 Celcius.
Hasil dari proses mixing adalah compound yang masih empuk berbentuk
lembaran (sheet gum). Berbagai komposisi dibuat untuk dijadikan bagian-bagian
ban yang berbeda.
3.2.2
Extruding
Adonan hasil mixing tadi dibuat menjadi tread dan sidewall. Prosesnya
Calender
Salah satu proses setelah mixing adalah pembuatan innerliner dengan
mengubah adonan menjadi lembaran tipis setebal 1,2 mm. Adonan untuk ini
memang khusus sehingga dihasilkan innerliner yang memiliki pori-pori rapat
sehingga tak dapat ditembus udara.
Selain innerliner, pada seksi calender ini juga dibuat lapisan lain seperti
belt layer, capply, dan plycord dengan membuat lembaran seperti anyaman benang
polyester yang dibuat silang untuk menambah kekuatan.
3.2.4
Bead
Sementara proses calender berjalan, di bagian lain ada pembuatan bead
wire yaitu melapisi kawat baja dengan karet. Proses ini berjalan otomatis dan
begitu keluar dari mesin, bead wire sudah berbentuk lingkaran sesuai dengan
ukuran rim.
11
3.2.5
Cutting
Berbahagialah pekerja di bagian cutting. Sebab ruangan di bagian ini
dilengkapi AC. Di sini proses yang dilakukan adalah pemotongan hasil dari seksi
calender. Lembaran dipotong presisi seesuai dengan ukuran ban.
3.2.6
Building
Masih di ruang ber-AC, di sini hasil dari seksi-seksi sebelumnya
Curing
Tidak seperti proses building, di bagian ini suhu ruangan mencapai 41
derajat Celcius. Proses curing merupakan akhir dari proses pembuatan ban.
Di sini ban mentah dicetak dengan suhu sekitar 178 Celcius selama kirakira 8 menit, tergantung ukuran bannya. Keluar dari mesin curing, ban sudah
terbentuk termasuk profil, tulisan merek, tipe, ukuran ban dan semua informasi
yang ada di dinding ban.
3.2.8
Finishing/quality control
Setelah selesai, ban diperiksa secara visual apakah ada cacat atau tidak.
Proses ini tentu saja tidak menggunakan mesin, jadi ketelitian pekerja sangat
dibutuhkan. Selain visual, kontrol juga dilakukan dengan pemeriksaan balance
dan menggunakan sinar X.
12
Ban tidak mungkin bisa 100% balance seperti pelek, namun ada
batasannya. Jika melebihi batas, berarti ada kesalahan pada proses produksi.
Selain itu, kami juga memiliki laboratorium untuk memeriksa sampel ban yang
diambil secara acak demi menjaga kualitas.
13
Proses pembuatan ban radial dimulai dari berbagai macam bahan baku, zat
warna, bahan kimia, 30 macam bahan karet, benang kawat, dan sebagainya.
Proses dimulai dengan pencampuran dari bahan karet alam, minyak, bahan
karbon, zat warna, anti-oksidan, Akselerator dan bahan kimia lainnya, yang
menghasilkan bahan yang disebut compound. Campuran bahan bahan tersebut
dicampur dalam blender raksasa yang disebut mas Banbury yang dioperasikan
dalam suhu dan tekanan yang sangat tinggi. Bahan campuran berwarna hitam,
lembek & panas tersebut di proses dalam blender raksasa secara berulang kali.
2)
3)
4)
Selanjutnya proses pembuatan dua lapisan benang cord, dua lapisan karet
Apex untuk melapisi bead dan sepasang lapisan chafer yang melindungi
daerah bead terhadap tekanan velg mobil. Bahan-bahan untuk ban radial
tersebut akan disatukan secara teliti dan akurat didalam mesin tire building
sebelum kemudian menuju ke mesin cetak atau mold.
5)
terhadap tusukan & benturan serta ban agar dapat menapak rata di permukaan
jalan. Telapak ban adalah bagian terakhir yang kemudian disatukan dalam
proses ini. Setelah kemudian mesin tire bulding akan menyatukan bagian
bagian ban tersebut menjadi satu secara otomatis, maka jadilah ban yang
belum di masak yang disebut green tire.
6)
Proses pembuatan ban berakhir di mesin cetak untuk dimasak atau yang
yang disebut proses vulkanisasi. Proses ini akan mencetak pola telapak ban
dan tulisan pada dinding-samping seperti nama ban & pembuat ban dan juga
tulisan tulisan yang berkenaan dengan peraturan hukum. Ban tersebut dimasak
selama 12 sampai 25 menit dalam temperature lebih dari 150 derajat celcius
tergantung dari ukuran ban. Setelah mesin cetak terbuka maka keluarlah ban
jadi yang kemudian menuju conveyor panjang untuk proses pemeriksaan
terakhir.
7)
8)
Itulah proses dimana semua bagian ban disatukan mulai dari telapak &
dinding-samping ban, benang, dan kawat baja. Apapun itu, pada dasarnya
bahan pokok ban adalah sama yaitu kawat baja, benang, karet ditambah oleh
proses kerja keras, keseriusan, desain dan rekayasa yang matang.
15
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
-
Bahan baku untuk membuat ban adalah karet alam dan karet sintesis
4.2 Saran
-
Jangan terlalu lama menaruh ban, karena seiring lamanya waktu kualitas
ban akan semakin menurun
16