Anda di halaman 1dari 28

Kelompok 1

Name crew

0302008163
0302011002
0302012111
0302012117
0302012292
0302012293
0302011092
0302011105
0302011237
0302011249

Miria Noor Shintawati


Abdel Halim Adnan
Franki Susanto
Ghea Irawan
Yudha Maulana
Yuni Rachmadani
Fadhilla Fitri Ami H
Firmansah Saputra
Rachma Danitya Putri
Rezyta Falasiva

Skenario kasus

Nenek Siti, umur 70 tahun, jatuh dari dudukan kloset


kamar mandi, dan tidak bisa berdiri lagi walau dibantu
oleh anak cucunya. Timbul bengkak dan rasa nyeri pada
daerah panggul kanannya. Sebelumnya nenek Siti tidak
pernah menderita sakit seperti ini.
Keyword: Tidak bisa berdiri lagi, bengkak, nyeri, daerah
panggul.

Lansia

Terminologi

Seseorang yang berusia diatas 60 tahun

Bengkak (oedem) Pembengkakan yang disebabkan oleh


terkumpulnya cairan yang berlebihan yang
terperangkap pada jaringan tubuh
Nyeri

Pengalaman perasaan emosional yang tidak


menyenangkan akibat terjadinya kerusakan
aktual maupun potensial, atau
menggambarkan kondisi terjadinya kerusakan.

Daerah panggul
(coxae)

Terdiri dari os illium, os ischium, os pubis

wanita

menopouse

Nenek siti 70
tahun

Penyakit
degeneratif

Jatuh dari kloset

Estrogen
menurun

Gangguan pembentukan tulang


Gangguan kepadatan tulang

osteoporosis

Rentan terjadi fraktur


Karna trauma ringan

Dislokasi
panggul

Tulang &
sendi

osteoarthritis

Nyeri &
bengkak

Fraktur

Anatomi dan histologi

ANATOMI PANGGUL

Tulang tdd : sel dan matriks.


Sel
osteoprogenito
r

Punya kemampuan untuk berkembang


menjadi osteoblas yang kemudian
menjadi osteosit

Osteoblas

Mensintesa komponen organik matriks


tulang dan mengendapkan komponen
anorganik matriks tulang

Osteosit

Mempertahankan matriks tulang terus


menerus. Bila osteosit mati maka terjadi
resorbsi matriks oleh osteoklas.

Osteoklas

Mensekresi asam kolagenase dan enszim


proteolitik, yang menyerang matriks
tulang.

Sel

Anorganik

Ca Fosfat (85 %) , Ca karbonat (10%),


sedikit Ca flourida, Mg Flourida.

Organik

Serat Kolagen dan Substansia dasar

Matriks

Fisiologi Tulang Panggul

Pelindung organ: Vesica Urinaria, Ureter, Rectum


dan Sistem Reproduksi
Transmisi berat badan dari sacroiliaca ke acetabulum
lalu ke os. Femur
Pada wanita sebagai jalan lahir

Mineralisasi Tulang

Sekresi molekul kolagen (monomer kolagen dan substansia dasar) oleh


osteoblas
Monomer kolagen akan berpoliferasi membentuk serat kolagen
Serat serat kolagen membentuk suatu jaringan yaitu osteoid
garam garam kalsium akan mengendap pada osteoid
Terjadi pengerasan tulang

patofisiologi

Remodeling tulang normal pada orang dewasa akan meningkatkan


massa tulang sampai sekitar usia 35 tahun.
Genetik, nutrisi, gaya hidup (merokok, minum kopi), dan
aktifitas fisik mempengaruhi puncak massa tulang. Kehilangan karena
usia mulai segera setelah tercapai puncaknya massa tulang.
Menghilangnya estrogen pada saat menopause mengakibatkan
percepatan resorbsi tulang dan berlangsung terus selama tahun-tahun
pasca menopause.
Faktor nutrisi mempengaruhi pertumbuhan osteoporosis. Vitamin D
penting untuk absorbsi kalsium dan untuk mineralisasi tulang normal.
Diet mengandung kalsium dan vitamin D harus mencukupi untuk
mempertahankan remodelling tulang dan fungsi tubuh. Asupan
kalsium dan vitamin D yang tidak mencukupi selama bertahun-tahun
mengakibatkan pengurangan massa tulang dan pertumbuhan
osteoporosis.

Epidemiologi

Survey kependudukan 1990, 9,2%penduduk berusia


50th keatas
Meningkat 50% dari tahun 1971
Puncak masa tulang pada 30-34 th
Kehilangan tulang pasca menopause 1,4%/th

FAKTOR RESIKO OSTEOPOROSIS

TIDAK DAPAT DIKENDALIKAN


1.
2.
3.
4.

JENIS KELAMIN
USIA
RAS
PIGMENTASI DAN TEMPAT
TINGGAL
5. RIWAYAT KELUARGA
6. SOSOK TUBUH
7. MENOPAUSE

DAPAT DIKENDALIKAN
1.
2.
3.
4.

AKTIVITAS FISIK
KURANG KALSIUM
MEROKOK
MINUMAN
KERAS/BERALKOHOL
5. MINUMAN SODA
6. STRESS
7. BAHAN KIMIA

Hipotesis

1. Fraktur Leher Femur et causa osteoporosis


2. Dislocation of The Hip

Klasifikasi fraktur

Fraktur Leher
Femur
1.

Jenis fraktur yang paling sering


ditemukan pada orang tua, >60
tahun
2. Trauma
Jatuh pada daerah trokanter, baik
karena kecelakaan lalu lintas atau
jatuh dari tempat yang tidak
terlalu tinggi, seperti terpeleset di
kamar mandi dan panggul dalam
keadaan fleksi dan rotasi
Gambaran klinis
1. Ada riwayat terjatuh, diikuti nyeri
pada panggul, terutama di daerah
inguinal depan
2. Nyeri dan pemendekan anggota
gerak bawah dalam posisi rotasi
lateral
Terapi
1. Konservatif dengan indikasi
terbatas
2. Terapi Operatif:
Pasang spin
Plate and screw
Artroplasti

Dislocation of The Hip

Dislokasi
Anterior
Terjatuh dari ketinggian atau trauma
dari belakang pada saat berjongkok
dan posisi dalam keadaan abduksi
yang dipaksakan
Leher femur atau trokanter menabrak
asetabulum dan terjungkir keluar
melalui robekan pada kapsul anterior
Gambaran klinis

1. Tungkai bawah dalam keadaan


rotasi eksterna, abduksi,dan sedikit
fleksi
2. Tungkai tidak mengalami
pemendekan karena perlekatan otot
rektus femur mencegah kaput femur
bergeser ke proksimal
3. Terdapat bejolan di depan daerah
inguinal dan kaput femur mudah
diraba dengan mudah
4. Sendi panggul sulit digerakkan

Dislokasi
Posterior
Kaput femur dipaksa keluar ke
belakang asetabulum melalui suatu
trauma yang dihantarkan pada
diafisis femur di mana sendi
panggul dalam posisi
fleksi/semifleksi
Lutut dalam keadaan fleksi dan
menabrak dengan keras sesuatu
yang berada di depan lutut
50% disertai fraktur pada pinggir
asetabulum
Gambaran klinis
1. Nyeri dan deformitas pada daerah
sendi panggul
2. Sendi panggul teraba menonjol
kebelakang dalam posisi adduksi,
fleksi, dan rotasi interna

Anamnesis

Bagaimana alur kronologinya sampai menimbulkan


nyeri dan bengkak pada daerah panggul kanannya?
Bagaimana jenis trauma, kapan terjadi, posisinya,
kesadaran, adanya perdarahan atau tidak?
Apakan sudah mendapat pertolongan pertama?
Bagaimana asupan makanan dan gizinya?
Apakah sedang mengkonsumsi obat-obatan yang
sedatif?
Bagaimana aktivitasnya sehari-hari

Pemeriksaan fisik

Inspeksi : dilihat sikapnya, fungsiolesa, dan


deformitas, adanya syok, anemi, kesakitan,
perlukaan, trauma bagian lain.
Palpasi : adanya deformitas, nyeri tekan, panas lokal,
palpasi arteri distal fraktur, perbedaan
bentuk/panjang yang sehat.
Move : nyeri pada gerakan aktif/pasif, terdengar
atau terasa krepitasi atau tidak
Power : memeriksa gerakan dan kekuatan otot.

Pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan lab : darah lengkap


2. Pemeriksaan X-ray : untuk mengetahui pasti lokasi
terjadinya fraktur
3. Bone Mineral Density (BMD) : untuk mengetahui
penurunan massa tulang

Komplikasi

Komplikasi
Syok : Hemoragik dan Neurogenik
a)Dislokasi sendi
b)Infeksi dan Emboli
c) Nekrosis dan Sindrom Kompartemen
d)Gagal ginjal akut

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan medikamentosa;
Terapi sulih hormon
Selective Esterogen Receptor Modulators
Bifosfonat
Calcitonin
Teriparatide
Strontium Ranelat

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan nonmedikamentosa
Edukasi dan pencegahan
Aktivitas fisik
Jaga asupan Ca
Hindari rokok dan alkohol
Kenali
penyakit
dan
obat-obatan
menimbulkan osteoporosis
Hindari mengangkat benda berat
Hindari deficiency vitamin D

yang

Daftar pustaka

Barrack L.booth E .et all.2006 . Oku : orthopedic


knowledge update hip and knee recontructrion
chapter 16 : osteoarthtritis
Lewis,sharon l.2007. medical surgical nurshing :
assesment and managament of clinical problems
volume z.seventh edition st.louis
Syaifuddin. Anatomi fisiologi untuk mahasiswa
kedokteran.jakarta : penerbit Buku Kedokteran
EGC,2006

Thank You!

Anda mungkin juga menyukai