Anda di halaman 1dari 14

Oleh : Ns. Sutejo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.

Kumpulan

individu yang memiliki hubungan


satu dengan yang lain, saling bergantung dan
mempunyai norma yang sama (Stuart &
Laraia, 2005).
Dua orang atau lebih yang mengembangan
hubungan interaktif dan berbagi masalah
atau memiliki satu tujuan yang sama (Boyd,
2002).

Tujuan

Membantu anggotanya berhubungan dengan


orang lain serta mengubah perilaku yang
dekstruktif atau maladaptif.
Fungsi

Tempat berbagi pengalaman dan saling


membantu satu sama lain, untuk menemukan
cara penyelesaian masalah.

1. Struktur Kelompok
Batasan, komunikasi, proses pengambilan keputusan dan
hubungan otoritas dalam kelompok.
2. Besar Kelompok
Jumlah anggota kelompok yang nyaman 5 12 orang. Jumlah
anggota kelompok kecil menurut Stuart dan Laraia (2005) adalah
7 10 orang, menurut Lancester (1980) adalah 10 12 orang,
Rawlins, dkk (1993) adalah 5 10 orang.
3. Lamanya Sesi
Waktu optimal untuk satu sesi adalah 20 40 menit bagi fungsi
kelompok yang rendah dan 60 120 menit bagi fungsi kelompok
yang tinggi.
4. Komunikasi
Tugas pemimpin kelompok yang terpenting adalah mengobservasi
dan menganalisi pola komunikasi dalam kelompok.

5. Peran Kelompok
Tiga peran dan fungsi kelompok yaitu maintenance roles (peran
serta aktif dalam proses kelompok dan fungsi kelompok), task
roles (fokus pada penyelesaian tugas), individual roles (selfcentered dan distraksi pada kelompok).

6. Kekuatan Kelompok
Kemampuan anggota kelompok dalam mempengaruhi
berjalannya kegiatan kelompok.
7. Norma Kelompok
Standar perilaku yang ada dalam kelompok.
8. Kekohesifan
Kekuatan anggota kelompok bekerja sama dalam mencapai
tujuan.

Fase Pra Kelompok


Hal penting yang harus diperhatikan ketika memulai
kelompok adalah tujuan kelompok. Perlu disusun proposal
atau panduan pelaksanaan kegiatan kelompok.
Fase Awal Kelompok
Tahap orientasi
Pemimpin kelompok mengorientasikan anggota pada
tugas utama dan melakukan kontrak (tujuan, kerahasian,
waktu pertemuan, struktur, kejujuran dan aturan
komunikasi).
Tahap konflik
Peran dependen dan independen. Sebagian ingin
pemimpin yang memutuskan, sebagian ingin pemimpin
yang lebih mengarahkan.
Tahap kohesif
Anggota kelompok merasakan ikatan yang kuat satu
sama lain

Fase Kerja Kelompok


Pada fase ini, kelompok sudah menjadi tim, stabil
dan realistik. Pada akhir fase ini, anggota kelompok
menyadari produktivitas dan kemampuan yang
bertambah disertai percaya diri dan kemandirian.
Pada kondisi ini juga kelompok segera masuk ke fase
berikutnya yaitu perpisahan.
Fase Terminasi
Terminasi dapat sementara (temporal) atau akhir.
Evaluasi umumnya difokuskan pada jumlah
pencapaian baik kelompok maupun individu. Pada
akhir sesi, perlu dicatat atau didokumentasikan
proses yang terjadi berupa notulen. Juga
didokumentasikan pada catatan implementasi
tindakan keperawatan dan perilaku yang perlu dilatih
pada klien diluar sesi.

Menurut Rawlins, dkk (1993) :


1. Terapi Kelompok
Metode pengobatan ketika klien ditemui dalam rancangan
waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan
tertentu. Fokus terapi kelompok adalah membuat standar diri
(self-awereness), peningkatan hubungan interpersonal,
membuat perubahan atau ketiganya.
2. Kelompok Terapeutik
Membantu mengurangi stres emosi, penyakit fisik krisis,
tumbuh kembang atau penyesuaian sosial. Tujuan dari
kelompok terapeutik yaitu mencegah masalah kesehatan,
mendidik dan mengembangkan potensi anggota kelompok,
meningkatkan kualitas kelompok.
3. Terapi Aktivitas Kelompok
Kelompok dibagi sesuai dengan kebutuhan yaitu stimulasi
persepsi, stimulasi sensoris, orientasi realita dan sosialisasi.

TAK Stimulasi Kognitif/Persepsi


Klien dilatih mempersiapkan stimulasi yang
disediakan (baca artikel, majalah, buku, puisi,
menonton acara TV) atau stimulus dari
pengalaman masa lalu yang menghasilkan proses
persepsi klien yang maladaptif/destruktif
(kemarahan, kebencian, putus hubungan,
pendangan negatif pada orang lain dan
halusinasi).
TAK Stimulasi Sensoris
Aktivitas digunakan sebagai stimulus pada
sensoris klien, kemudian diobservasi ekspresi
perasaan secara nonverbal (ekspresi wajah,
gerakan tubuh). Aktivitas yang digunakan yaitu
musik, seni, menyanyi, menari.

TAK Orientasi Realitas


Klien diorientasikan pada kenyataan yang ada
disekitar klien, yaitu diri sendiri, orang lain atau
orang terdekat. Aktivitas dapat berupa orientasi
pada waktu, tempat, benda yang ada disekitar
dan semua kondisi nyata.
TAK Sosialisasi
Klien dibantu untuk melakukan sosialisasi dengan
individu yang ada di disekitar klien. Sosialisasi
dapat pula dilakukan secara bertahap dari
interpersonal (satu dan satu), kelompok dan
masa. Aktivitas dapat berupa latihan sosialisasi
dalam kelompok.

Rawlins, dkk (1993) :


Persiapan teoritis melalui pendidikan formal, literatur, bacaan
dan lokakarya
Praktik yang disupervisi pada saat berperan sebagai pemimpin
kelompok
Pengalaman mengikuti terapi kelompok
American Nurses Association (ANA) menetapkan pada praktik
keperawatan psikiatri dan klinikal spesialis.
The American Group Psychotherapy Association (AGPA) sebagai
badan akreditasi terapis kelompok menetapkan anggotanya minimal
berpendidikan master.
Perawat yang memimpin kelompok terapeutik dan TAK harus
memiliki persayaratan mempunyai pengetahuan tentang masalah
klien dan mengetahui metode yang dipakai untuk kelompok khusus
serta berperan sebagai pemimpin.

Pendidian

harus memulai melatih para


perawat dengan kualifikasi tertentu yang
diperkenankan menjadi terapis kelompok.
Hal ini penting untuk menjamin efek terapi
dan keamanan bagi klien.
Kolegium keperawatan jiwa : uji kompetensi
dan sertifikasi bagi perawat generalis
maupun spesialis jiwa.

Topik : ..............................
Tujuan
: ..............................
Tujuan Umum : ............................
Tujuan Khusus : ............................

a. ..................................................
b. ..................................................
c. ..................................................
dst

Landasan Teoritis (memberikan justifikasi bahwa TAK dibutuhkan


pada kondisi klien yang akan dilibatkan)
Klien
Karakteristik/kriteria
Proses seleksi

Pengorganisasian
Waktu : tanggal, hari, jam, waktu yang dibutuhkan untuk tiap langkah
tindakan
Tim terapis : leader, co leader, fasilitator dan observer
Metode dan media

Proses Pelaksanaan
Orientasi
Salam perkenalan
Penjelasan tujuan dan aturan main
Kerja
Langkah langkah kegiatan
Terminasi
Evaluasi respon subyektif klien
Evaluasi respon obyektif klien (observasi perilaku selama
kegiatan dikaitkan dengan tujuan)
Tindak lanjut (apa yang dapat klien laksanakan setelah TAK)
Kontrak yang akan datang

Anda mungkin juga menyukai