PRAKTIKUM SEISMOLOGI
PENENTUAN LOKASI EPISENTER GEMPA BUMI DENGAN METODE
RITCHER
DISUSUN OLEH :
YOGYAKARTA
2014
Pada metode ini menggunakan 6 stasiun sehingga pada form request data memasukan 6 stasiun secara lengkap
2. Mencari info gempa bumi dan informasi detail mengenai stasiun seismik yang merekam
gempa tersebut. Pemilihan stasiun diusahakan dekat dengan sumber lokasi episenter agar
arrival time gelombang P tidak bernilai terlalu besar dan plotting titik pada peta menjadi
mudah.
Informasi
mengenai
stasiun
www.iris.edu/SeismiQuery/station.htm .
dapat
dicari
secara
detail
melalui
3. Mencari koordinat masing masing stasiun serta referensi koordinat gempa bumi (bisa
melalui USGS) guna melakukan plotting serta menentukkan distance dan azimuth dari
pusat epicenter gempa ke masing masing stasiun.
No
1
2
3
4
5
6
Station
CACH
UNM
ANMO
SJQ
NE76
CAR
Location
Camargo, Chihuahua, Mexico
Unam, Mexico
Alburqueque, New Mexico, US
Queretaro, Mexico
Mulege, Mexico
Carthage, New Mexico
Network
EP
G
IU
MX
NR
SC
Latitude E
27,6
19,33
34,95
20,7
26,89
33.95
Longitude W
-105,1
-99,18
-106,46
-100,45
-112
-106,73
7. Menentukan Nilai Travel Time P wave beserta Hipotesa Origin Time dan Arrival Time
Origin time didapat dari referensi USGS tepat terjadinya gempa di San Juan
Cacahuatepec, Mexico. Sedangkan Arrival time didapat dari picking P wave secara vertikal
pada masing masing stasiun.
8. Menentukan Nilai Geocentrice Lattitude ('), Konstanta a,b,c serta Nilai masing
masing Stasiun.
9. Menentukan Jarak Observasi (Eo) dari Travel Time Observasi Menggunakan Tabel
Jeffrey Bullen.
Mencari nilai Eo (o) dapat ditinjau dari tabel Jeffrey Bullen serta data Travelling Time
P Wave sebagai nilai (t).
0 1
2 1 t t1
t2 t1
Berikut ini adalah data hasil pencarian jarak Observasi masing masing stasiun
10. Menggambar grafik hubungan antara E-Eo sebagai ordinat dan AES sebagai absis. E
merupakan distance antara epicenter dengan stasiun sedngkan AES merupakan azimuth
dari sumber gempa ke stasiun. Berikut ini adalah grafik hubungannya.
E - Eo vs Azimuth
2500
2000
E - Eo
1500
1000
500
0
305
310
315
320
325
330
335
340
345
-500
-1000
Apabila waktu kejadian terlalu dini Eo menjadi lebih besar sehingga E-Eo bernilai kecil
yang berarti grafik sinus akan turun (E-Eo rata rata negatif). Sebaliknya jika waktu
kejadian terlalu lambat sinus akan terangkat naik (E-Eo rata rata positif).
11. Mencari Koreksi Posisi Epicenter dari Grafik E Eo vs Azimuth
Koreksi posisi episenter ada dua, yaitu koreksi bujur (x) dan koreksi lintang (y), yang
besarnya adalah
x E sin
y E cos
dengan E adalah amplitudo grafik sinus (setengah jarak antara puncak dan lembah), dan
adalah sudut asimuth yang berkaitan dengan puncak grafik sinus. Pada grafik,amplitudo
sinusnya berada di nilai tengah antara -500 dengan 2100 yaitu 800 dan sudut puncak
azimutnya adalah 340. Sehingga nilai koreksi posisi Epicenternya sebagai berikut
x = - 800 sin 340
= - 5,020
Nilai Epicenternya
Longitude : -98,154 + ,
Lattitude = 16,54 + ,